Kelompok 1 (Kelayakan Isi)
Kelompok 1 (Kelayakan Isi)
Oleh:
Nina Indiatin
Safira Yulitiningsih
Rizka Maola N.
PEMBAHASAN
c. Akurasi Prosedur
Prosedur merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Prosedur harus dirumuskan secara
akurat sehingga siswa tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ditemukan pada bab 3
“Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur”. halaman 116 (tabel kotak
info) bahwa prosedur-prosedur yang dirumuskan dalam buku teks ini dapat
dikatakan sudah baik. Langkah – langkah dalam menyusun teks prosedur
ini didukung dengan adanya tabel yang memberi gambaran ringkas
sehingga dapat mempermudah siswa untuk memahami langkah – langkah
menyusun teks prosedur
d. Akurasi Contoh,Fakta, dan Ilustrasi
Konsep, prinsip, prosedur, atau rumus harus diperjelas oleh contoh,
fakta, dan ilustrasi yang disajikan secara akurat. Dengan cara demikian,
siswa tidak hanya memahami suatu pengetahuan secara verbalistis.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat disimpulkan bahwa
buku teks ini megandung contoh, fakta, dan ilustrasi yang akurat. Sebagai
contoh dapat dilihat pada Bab 6 “Mengapresiasi dan Mengkreasikan
Fabel”. Ketika menginjak pembahasan perihal teks fabel selalu dilengkapi
dengan adanya contoh teks fabel, dilengkapi juga dengan tabel kotak info
yang memuat fakta dari teks fabel, serta mengandung dituliskna juga
ilustrasi yang berhubungan langsung dengan materi yaitu tentang teks
fabel.
e. Akurasi Sosial
Penguasaan siswa atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus
dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ditemukan bahwa hal – hal
yang mendukung penguasaan siswa atas konsep, prinsip, prosedur, atau
algoritma yang dibangun oleh soal-soal sudah disajikan dengan baik.
Sebagai contohnya pada Bab 6 “Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel”.
Halaman 202 pada materi “mengidentifikasi jenis fabel” terdapat soal
individu yang memerintahkan siswa untuk mendaftar perbedaan watak
tokoh dalam teks fabel yang disajikan di halaman sebelumnya. Dengan
adanya konsep soal seperti itu maka dapat merangsang kemampuan siswa
dalam menentukan watak tokoh dalam fabel yang nantinya dapat menjadi
acuan dalam mengidentifikasi jenis fabel.
Uraian dan latihan pada buku teks ini, masih dapat kita jumpai di
masyarakat sekarang. Seperti pada bab 7 halaman 272, latihan yang dimuat
adalah meminta siswa untuk merencanakan sebuah surat dinas yang akan
ditujukan kepada kesiswaan untuk penambahan ekstrakurikuler. Hal
tersebut masih kita jumpai di kehidupan sekolah pada masa sekarang,
khususnya anak organisasi yang berhubungan kesiswaan.
Walaupun bgiitu, rujukan pada buku teks ini tidak memenuhi kelyakan
isi. Rujukan yang digunakan oleh penulis mulai dari tahun 1996 hingga
2015. Sehingga buku teks ini memiliki rujukan yang kekinian pada tahun
2017 atau 2019.
c. Penalaran
Kelayakan isi pada buku teks ditandai dengan adanya materi yang
memuat uaian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mampu
mendorong siswa untuk membuat kesimpulan yang valid. Pada buku teks
mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang
diterbitkaan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat
berbagai jenis soal yang dikaji sesuai dengan pembahasannya. Soal-soal
tersebut dapat membantu siswa pada proses menalar.
d. Pemecahan Masalah
Pada buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi
revisi 2017 yang diterbitkaan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, terdapat beberapa studi kasus di setiap bab yang bermaksud
untuk meminta siswa memecahkan sebuah masalah. Salah satunya terdapat
pada bab 00 halaman 145 tentang materi “Membandingkan Teks Laporan
Observasi dan Teks Deskripsi”, yang mana meminta siswa untuk
membandingkan antara kedua teks dan mendiskusikannya dengan
temannya. Hasil kerja siswa ditulis di kolom yang telah disediakan. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sedang memecahkan masalah berupa perbedaan
dari kedua teks.
a. Keterkaitan Antarkonsep
Keterkaitan antarkonsep dapat dibuktikan dengan uraian atau contoh
yang tersaji dalam buku teks. Bertujuan untuk membantu peserta didik
mengkontruksi pengetahuan baru dan utuh. Keterkaitan pelajaran satu
dengan pelajaran yang lain harus ditunjukkan agar peserta didik dapat
menyadari pentingnya materi dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
keterkaitan antarkonsep.
Pada umumnya semua bab dalam buku ini telah berkaitan satu sama
lain, hampir semua bab memiliki keterkaitan yang erat sehingga
membangun konstruksi pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta
didik. Diawali dengan materi dasar mengenai kepenulisan, yang
mempelajari ciri, tujuan, dan struktur dalam Bab 1 Belajar
Mendeskripsikan. Hingga mengaplikasikan ke bentuk karya tulis dalam
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi. Pada bab-bab selanjutnya
juga memiliki berketerkaitan dengan bab sebelumnya. Akan tetapi
keterkaitan ini tidak tersaji secara eksplisit.
b. Penerapan Aplikasi
Penerapan aplikasi merupakan bentuk pemahaman peserta didik yang
didapatkan didalam kelas diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dari
hasil pemahaman materi yang baik maka peserta didik dapat
mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari sehingga bermanafaat
terutama bagi dirinya. Materi dalam buku teks hendaknya memuat uraian,
contoh, atau soal-soal yang menjelaskan suatu konsep dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat menerapkan
dalam kehidupan nyata setiap konsep yang dipelajari.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
penerapan aplikasi. Buku teks ini telah memuat konsep yang dapat
diterapkan dalam kehidupan. Misalnya konsep dalam Bab 1 Belajar
Mendeskripsikan halaman 1-36. Dengan mempelajari materi ini peserta
didik diharapkan mampu menulis teks deskripsi yang tentunya akan
berguna untuk kehidupan. Selain itu, dengan memahami pembelajaran ini
peserta didik akan dengan mudah dapat mendeskripsikan objek yang
terjadi dikehidupan sehari-hari.
c. Kemenarikan Materi
Menarik minat belajar peserta didik Materi dalam buku teks hendaknya
memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, soal-
soal yang menarik agar lebih menarik minat siswa untuk mengkaji lebih
jauh mengenai materi yang dibahas.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
kemenarikan materi. Untuk materi serta contoh yang disajikan dalam
buku teks ini dapat dikatakan menarik. Misalnya dalam Bab 2 Memahami
dan Mencipta Cerita Fantasi, disajikan foto sampul cerita fantasi seperti
“Harry Potter”, “Anak Rembulan”, dan “Nataga The Little Dragon”.
Selain itu juga dipaparkan contoh cerita fantasi yang berjudul “Kekuatan
Ekor Biru Nataga” halaman 45. Materi yang disajikan menarik untuk
siswa dan meningkatkan kreatifitas.
d. Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh
Materi dalam buku teks hendaknya memuat tugas-tugas yang
mendorong siswa untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai
sumber lain, seperti internet, buku, artikel, lingkungan sekitar, dan
sebagainya. peserta didik dituntut untuk mampu menggali lebih dalam
lagi materi yang dipelajari dengan mencari informasi dengan sumber yang
berbeda.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut. Dalam buku teks ini
telah mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh. Pada
Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi, tugas 2 halaman
148 poin ke 4 berisikan perintah secara langsung dengan kalimat “Cari
informasi yang relevan pada ensiklopedi atau internet atau buku
pengetahuan yang relevan!”. Pada bab lain juga sudah memberikan
dorongan kepada peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh melalui
penugasan.
e. Materi Pengayaan
Materi pengayaan merupakan materi yang menunjang atau materi yang
memperkaya materi pokok. Tujuannya untuk mengetahui apakah materi
yang sedang dipelajari memiliki tingkat keluasan yang dapat didukung
oleh sudut pandang ilmu lain. Materi dalam buku teks sebaiknya
menyajikan uraian, contoh, atau soal-soal pengayaan yang berkaitan
dengan topikyang dibicarakan sehingga sajian materi lebih luas atau lebiih
dalam daripada materi yang dituntut KD.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
materi pengayaan. Buku teks ini telah memiliki materi pengayaan berupa
tugas-tugas mandiri yang berkaitan dengan setiap materi yang dipelajari.
Tugas-tugas mandiri terdapat dalam setiap bab diakhir materi. Hal ini
sangat membantu siswa untuk mengetahui seberapa pemahaman akan
materi yang dibelajarkan dalam buku teks.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis kelayakan isi pada buku teks kelas VII mata pelajaran Bahasa
Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang diterbitkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, buku ini layak digunakan sebagai bahan ajar di sekolah
khususnya untuk jenjang SMP/MTS kelas VII. Buku teks ini sesuai dan memenuhi
kelayakan pada isi. Selain itu, buku ini juga sesuai dengan instrument yang ditetapkan
oleh BNSP. Instrument tersebut meilputi Kesesuaian Uraian Materi dengan KI dan KD,
Keakuratan Materi, dan Materi Pendukung Pembelajaran.