Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS KELAYAKAN ISI PADA BUKU TEKS KELAS VII

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013


EDISI REVISI 2017

Oleh:

Nina Indiatin

Galang Satrio Indarko

Safira Yulitiningsih

Rizka Maola N.

Ayu Dinda Fairoza

PEMBAHASAN

1. Kesesuaian dengan KI dan KD


a. Kelengkapan Materi
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis penulis
berkaitan dengan kelengkapan materi yang diidentifikasi berdasarkan
kesesuaian dengan KI dan KD.
 Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
 Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang
didengar dan dibaca.
Pada halaman 3 sampai dengan 5, buku teks menyajikan 4 teks deskripsi
yang salah satunya berjudul “Parangtritis nan Indah”. Sesuai dengan KD 3.1,
buku tekstersebut menyajikan teks deskripsi terkait dengan tempat wisata.
Dalam kegiatan mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang
objek, buku teks memandu siswa untuk melakukan kegiatan tersebut pada
halaman 6 berupa tugas berdiskusi terkait dengan indentifikasi ciri objek,
tujuan, dan isi teks deskripsi. Melalui kegiatan tersebut. Siswa akan dapat
menemukan dan menelaah informasi dalam teks deskripsi yang telah
disajikan dan menuliskannya pada tabel dalam di buku teks.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah,
pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca.
Pada halaman 12, di dalam buku teks terdapat poin sub bab B yang
berjudul menentukan isi teks deskripsi. Pada bagian tersebut, siswa
dihadapkan dengan beberapa judul teks deskripsi yang berkaitan dengan
tempat wisata, contohnya yaitu: “Pesona Pantai Segigi”. Setelah dipandu
untuk membaca teks deskripsi, siswa diajak untuk berlatih pada halaman 14.
Tentu saja pertanyaan yang diajukan terkait dengan penentuan isi teks
deskripsi. Hal ini dibuktikan dengan pertanyaan “apa yang dibicarakan
penulis pada teks 1”. Selain itu, siswa juga dihadapkan dengan teks deskripsi
terkait dengan pentas seni daerah yang berjudul “Gebyar Pementasan Tari
Kolosan Ariah”. Terdapat pola yang sama seperti teks deskripsi sebelumnya,
setelah membaca siswa diarahkan untuk berlatih dengan menjawab soal-soal
esai yang berkaitan dengan penentuan isi teks deskripsi objek. Selain itu,
untuk mengasah pemahaman siswa, juga terdapat kegiatan membandingka
dua teks pada halaman 17.
3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan dibaca.
Pada halaman 18 sampai dengan 19, siswa diminta untuk mencermati
struktur teks deskripsi. Teks yang dicermati berjudul “Rumah Tongkonan”.
Hal tersebut mendukung KD berupa teks deskripsi terkait dengan tempat
bersejarah. Selanjutnya, pada halaman 20 siswa dihadapkan pada tabel yang
menyebutkan struktur teks deskripsi. Terkait dengan kebahasaan, hal tersebut
dijelaskan pada halaman 21 pada poin “Menelaah Penggunaan Bahasa pada
Teks Deskrpsi”. Halaman 21 sampai dengan 35, siswa diajak untuk membaca
dan menelaah kebahasaan teks deskripsi melalui kotak info, paparan materi,
serta latihan-latihan.
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan baik secara lisan dan tulis.
Pada halaman 36 sampai dengan 40, terdapat judul sub bab “menyajikan
Lisan dan Menulis Teks Deskripsi” yang menuntut siswa untuk menceritakan
deskripsi lisan dari video yang telah diamatai dan menulis teks deskripsi.
Melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam buku teks, maka implementasi KD
4.2 di dalamnya terlaksana dengan baik sebab siswa diajak untuk menyajikan
data, gagasan, dan kesan dalam bertuk teks deskripsi yang disajikan secara
lisan dan tulis.
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur cerita fantasi yang dibaca dan didengar.
Pada halaman 45 terdapat sub bab A berjudul”mengidentifkasi Unsur
Cerita Fantasi” yang mengajak siswa untuk merealisaskan implementasi KD
3.3 ranah pengetahuan melalui kegiatan mengidentifikasi karakteristik unsur
pembangun teks cerita fantasi. Siswa diajak untuk membaca teks cerita
fantasi, selanjutnya diarahkan untuk mengerjakan latihan pada halaman 48.
Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita melalui kegiatan
menuliskan keajabian yang dimunculkan teks, latar teks, serta kegiatan
berdiskusi pada halaman 49. Selain itu, pada halaman 52 siswa juga diminta
untuk mengidentifikasi jenis teks cerita fantasi.
4.3 Menceritakan kembali isi cerita fantasi yang dibaca dan didengar.
Pada halaman 54 terdapat sub bab B berjudul ”Menceritakan Kembali Isi
Cerita Fantasi yang Dibaca/Didengar” yang mengajak siswa untuk
merealisaskan implementasi KD 4.3 ranah keterampilan. Langkah awalnya,
siswa diminta untuk menentukan tokoh, latar, dan urutan peristiwa cerita
fantasi dan menentukan unsur instrinsik cerita pada halaman 58. Representasi
kegiatan KD 4.3 terdapat pada menceritakan kembali isi teks secara berantai
pada halaman 59. Melalui kegiatan tersebut, siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang terait dengan penguasaan keteramplan bercerita fantasi
secara tim atau berkelompok.
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan cerita fantasi yang dibaca dan
didengar.
Pada halaman 60 terdapat sub bab C berjudul ”Menelaah Struktur dan
Bahasa Cerita Fantasi” yang mengajak siswa untuk merealisaskan
implementasi KD 3.4 ranah pengetahuan melalui kegiatan menelah struktur
cerita fantasi pada halaman 60 pada tabel yang telah disajikan. Selain itu,
pada halaman 62 terdapat latihan penguraian struktur cerita fantasi, menelaah,
serta menguaraikan ragam alur cerita. Hal ini berkaitan dengan kegiatan yang
mendukung KD berupa menelaan struktur cerita fantasi. Terkat dengan
kebahasaan, siswa diajak untuk menyunting cerita dari segi kebahasaan pada
halaman 70 serta melengkapi cerita fanatsi yang rumpang.
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa.
Implementasi KD 4.4 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab D
halaman halaman 73 yang berjudul “Menyajikan Cerita Fantasi” dimulai
dengan kegiatan merencanakan cerita, penggalian ide cerita, membuat
rangkaian peristiwa, serta mengembangkan cerita fantasi. Puncaknya, siswa
diajak untuk menulis cerita fantasi pada halaman 77. Melalui kegiatan
tersebut, maka siswa diharapkan dapat menyajikan gagasan kreatif ke dalam
cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan
penggunaan bahasa memenuhi KD 4.4.
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara
membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner
khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
Implementasi KD 3.5 ranah pengetahuan direalisasikan pada sub bab A
halaman halaman 82 yang berjudul “Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur”
yang berkaitan dengan tujuan sampai dengan halaman 86. Siswa dibimbing
untuk membaca 3 teks prosedur dan mengisi latihan pada halaman 87. Ada
proses mengisi latihan, setelah membaca beberapa teks siswa secara tidak
langsung telah meresepsi isi teks prosedur dan mengetahui perbedaannya
dengan teks lain sehingga tercapailah tujuan pembelajaran yang berkaitan
dengan keberhasilan implementasi KD 3.5 dalam buku teks.
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat musik
daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas
daerah) yang dibaca dan didengar.
Implementasi KD 4.5 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab B
halaman halaman 92 yang berjudul “Menyimpulkan Isi Teks Prosedur” yang
berkaitan dengan menyimpulkan langah teks prosedur setelah siswa
dibimbing untuk membaca 2 teks tepatnya pada halaman 96. Selain itu, KD
4.5 berkaitan dengan kegiatan prikomotorik direalisasikan dengan proses
memperagakan hasil simpulan teks prosedur pada halaman 97 yang dilakukan
secara berkelompok.
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara
melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian
daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang
dibaca dan didengar.
Implementasi KD 3.6 ranah pengetahuan direalisasikan pada sub bab A
halaman halaman 82 yang berjudul “Menelaah Struktur dan Bahasa Teks
Prosedur” yang berkaitan dengan kegiatan mencermati struktur teks pada
halaman 98. Mulanya, siswa dihadapkan dengan dua teks prosedur dalam
tabel, selanjutnya diarahkan untuk menjawab latihan pada halaman 101
terkait dengan ciri teks tersebut termasuk tujuan, bahan, langkah, dan penutup
teks yang telah dibaca dan dicermati sebelumnya. Untuk mendukung
penguasaan kebahasaan tes prosedur, kegiatan menelaah kebahasaan teks
prosedur terdapat pada halaman 107.
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur
(tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat
cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi
secara lisan dan tulis
Implementasi KD 4.6 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab D
halaman halaman 115 yang berjudul “Menulis dan Memperagakan Teks
Prosedur” yang berkaitan dengan latihan membuat teks prosedur, selanjutnya
siswa dimiinta untuk menyjikan teks prosedur secara lisan melalui latihan
pada halaman 118. Melalui kegiatan tersebut, maka tujuan pembelajaran
terkait dengan KD 4.6 ranah psikomotorik telah direalisasikan melalui
kegiatan dan perintah pada latihan di dalam buku teks.
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku
pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.
Pada halaman 124 sampai dengan 128, buku teks menyajikan 2 teks
observasi. Sesuai dengan KD 3.7 yang mencakup ranah pengetahuan, buku
teks tersebut menyajikan teks observasi yang perlu diidentifikasi siswa
secara intensif. Dalam kegiatan mengidentifikasi informasi dalam teks, buku
teks memandu siswa untuk melakukan kegiatan tersebut pada halaman 128
berupa tugas berdiskusi terkait dengan indentifikasi tujuan, dan isi teks
observasi. Melalui kegiatan tersebut, siswa akan dapat menemukan dan
menelaah informasi dalam teks observasi yang telah disajikan.
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang
berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.
Pada halaman 139 terdapat sub bab C berjudul ”Menelaah Struktur dan
Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi” yang mengajak siswa untuk
merealisaskan implementasi KD 3.8 ranah pengetahuan melalui kegiatan
menguraikan struktur teks observasi pada halaman 140 setelah membaca teks
pada tabel yang telah disajikan. Selain itu, pada halaman 142 terdapat latihan
yang memnadu siswa untuk mengisi tabel yang berkaitan dengan
menjabarkan struktur teks hasil observasi. Selain itu, latihan pada halaman
146 mengajak siswa untuk bahasa melalui tegiatan mendaftar istilah teks
yang telah dibaca. Hal ini berkaitan dengan kegiatan yang mendukung KD
berupa menelaan struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi.
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan yang dibaca dan didengar.
Implementasi KD 4.7 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab B
halaman 132 yang berjudul “Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil
Observasi yang Berupa Buku Pengtahuan yang Dibaca dan Didengar”
berkaitan dengan kegiatan menyimpulkan pada bentuk diagram. Siswa diajak
untuk membaca satu teks laporan hasil observasi sebelum mengerjakan
latihan pada halaman 135. Puncaknya, siswa diminta untuk mencari gagasan
pokok pada halaman 138. Dengan begitu, implementasi KD 4.7 dalam buku
teks terpenuhi.
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan.
Implementasi KD 4.8 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab C
halaman halaman 139 yang berjudul “Merangkum dan menyajikan Laporan
Hasil Observasi” berkaitan dengan kegiatan menyajikan secara kreatif flora
dan fauna dari video dan merangkum untuk menulis teks laporan hasil
observasi pada halaman 158. Selain itu, siswa juga dibimbing untuk
menyusun kerangka laporan dalam bentuk tabel pada halaman 159. Dengan
kegiatan serta latihan yang telah dilalui, maka siswa akan mampu menyajikan
rangkuman teks laporan hasil observasi realisasi KD 4.8.
3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan
didengar.
Implementasi KD 3.9 ranah pengetahuan direalisasikan pada sub bab A
halaman 166 yang berjudul “Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat ” yang
berkaitan dengan kegiatan membaca puisi rakyat berupa pantun, gurindam,
dan syair pada halaman 167-169 lalu siswa diharap memahami nilai yang
terkandung di dalam puisi rakyat tersebut. Pada halaman selanjutnya terdapat
beberapa latihan pada halaman 169-171 yang meliputi mendaftar kata berima
pada gurindam, syair, dan pantun, Menemukan kata berima sama secara utuh,
Menemukan kata berima akhir sebagian, Membandingkan Pantun, Syair, dan
Gurindam yang dimana latihan tersebut merupakan bagian dari tercapainya
tujuan KD 3.9
4.9 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis.
Implementasi KD 4.9 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab B
halaman 174 yang berjudul “Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat” yang berkaitan
dengan menyimpulkan isi pantun, isi gurindam, dan syair. Siswa diminta
untuk mencari makna kata sulit pada puisi rakyat tersebut lalu menyimpulkan
nilai-nilai moral yang terdapat dalam puisi rakyat itu.
3.10 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
Pada halaman 179 terdapat sub bab C berjudul ” Menelaah Struktur dan
Kebahasaan pada Puisi Rakyat” yang mengajak siswa untuk merealisaskan
implementasi KD 3.10 ranah pengetahuan melalui kegiatan menelah beragam
pola pengembangan pantun, menelaah struktur pantun, menelaah struktur dan
bahasa gurindam, menelaah struktur dan aspek kebahasaan pada Syair. Selain
itu dalam sub bab C terdapat beberapa contoh telaah puisi rakyat, dan pada
halaman 183-186 terdapat sebuah kotak info untuk bekal menelaah. Hal ini
berkaitan dengan kegiatan yang mendukung KD 3.10 berupa menelaah
struktur dan kebahsaan pada puisi rakyat.
4.10 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat
secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan
bahasa.
Pada halaman 186 terdapat sub bab D berjudul “Menyajikan Puisi
Rakyat secara Lisan dan Tulis” yang menuntut siswa untuk berunjuk karya
yaitu membuat pantun dan menyajikan dalam bentuk balasan pantun. Pada
halaman 189-191 siswa diminta untuk melakukan berbalas pantun secara
berkelompok yang dimana terdapat beberapa poin yang dinilai yaitu
kekompakan kelompo,Kecepatan membalas pantun, Ketepatan pemilihan
sampiran dan isi pantun, Variasi pemilihan kata,Vokal (pelafalan dan
intonasi), Gaya yang ditampilkan. Hal ini tentunya sesuai dengan tujuan pada
KD 4.10 yaitu Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi
rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan
penggunaan bahasa.
3.11 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang
dibaca dan didengar.
Pada halaman 195, di dalam buku teks terdapat poin sub bab A yang
berjudul “Mengenali Ciri Fabel” dalam sub bab ini terdapat 2 teks fabel yang
berjudul “Belalang Sembah” dan “Sesama Saudara Harus Berbagi”. Setelah
siswa membaca kedua teks tersebut siswa diminta untuk mengerjakan
beberapa latihan seperti mendaftar rangkaian peristiwa yang terdapat dalam
teks fabel 1 dan 2, mendaftar nama tokoh. Pada halaman 199 terdapat kotak
info yang berisi ciri teks fabel hal ini digunakan siswa untuk membandingkan
jawaban mereka pada latihan sebelumnya yitu berdiskusi mengenai ciri fabel
dan unsur yang membentuk sebuah fabel. Pada sub bab A ini terdapat banyak
informasi mengenai teks fabel dan beberapa latihan mengenai ciri teks fabel,
jenis teks fabel sehingga siswa dapat mencapai tujuan pada KD 3.11 ini.
4.11 Menceritakan kembali isi fabel/legenda daerah setempat.
Pada sub bab B yang berjudul “Menceritakan Kembali Isi Fabel”
terdapat 1 teks Fabel yang berisi Semua Istimewa, siswa diminta untuk
mecermati lalu mengerjakan beberapa tugas mengenai tokoh penokohan dan
menentukan rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan cerita fabel tersebut.
Pada halaman 102 siswa melakukan praktik memceritakan isi fabel secara
berkelompok, terdapat beberapa poin yang dinilai yaitu kelancaran
penceritaan, ketepatan isi dengan cerita yang dibaca, intonasi dan kejelasan
lafal, kekompakan, dan kepercayaan diri. Dengan begitu KD 4.11 dapat
dicapai oleh siswa.
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang
dibaca dan didengar.
Pada halaman 209 Sub bab C yang berjudul “Menelaah Struktur dan
Bahasa Fabel” yang mengajak siswa untuk merealisaskan implementasi KD
3.12 ranah pengetahuan melalui kegiatan memahami contoh menelaah
struktur teks fabel pada halaman 209, setelah itu siswa berdiskusi apa saja ciri
bagian dari struktur teks fabel. Selain itu, pada halaman 231 terdapat latihan
yang dikerjakan siswa yaitu melengkapi struktur dan menelaah struktur teks
fabel dalam bentuk table. Pada sub bab C ini terdapat banyak latihan-latihan
yang tentu membuat siswa semakin paham mengenai struktur dan kebahsaan
teks fabel. Hal ini tentu sesuai dengan KD 3.12.
4.12 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan
didengar.
Implementasi KD 4.12 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab D
halaman halaman 115 yang berjudul “Memerankan Isi Fabel” yang berkaitan
dengan latihan merancang tokoh, watak, dialog, llatar sesuai isi fabel yang
telah dibaca, selanjutnya siswa diminta untuk menampilkan di depan kelas
secara berkelompok dan memerankan tokoh yang telah di pilih. Melalui
kegiatan tersebut, maka tujuan pembelajaran terkait dengan KD 4.12 ranah
psikomotorik telah direalisasikan melalui kegiatan dan perintah pada latihan
di dalam buku teks.
3.13 Mengidentifikasi informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau
permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
Pada halaman 246 terdapat sub bab A berjudul “Mengenal dan
Memahami Surat” yang mengajak siswa untuk merealisasikan implementasi
KD 3.13 ranah pengetahuan melalui kegiatan mengidentifikasi ciri surat
pribadi dan surat dinas. Siswa diajak untuk membaca 2 surat pribadi dan 1
surat dinas, selanjutnya diarahkan mengerjakan latihan yang telah ada di sub
bab A tersebut. Pada halaman 247 siswa diminta untuk menyimpulkan ciri
surat pribadi lalu membandingkan jawabannya dengan kotak info pada
halaman 248. Selain itu, pada halaman 249 siswa uga diminta untuk
menjawab beberapa latihan.
4.13 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau
permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan
Implementasi KD 4.13 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab B
halaman halaman 251 yang berjudul “Menyimpulkan Isi Surat Pribadi dan
Surat Dinas” yang berkaitan dengan menyimpulkan isi surat pribadi dan surat
dinas setelah siswa membaca 2 surat pribadi dan 2 surat dinas. Selain itu, KD
4.13 ini berkaitan dengan latihan berpikir kritis tepatnya pada halaman 253.
3.14 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat
dinas yang dibaca dan didengar
Implementasi KD 3.14 ranah pengetahuan direalisasikan pada sub bab C
halaman 254 yang berjudul “Menelaah Struktur dan Bahasa Surat Pribadi dan
Surat Dinas” yang berkaitan dengan kegiatan mencermati struktur surat
pribadi dan surat dinas lalu siswa membandingkan unsur surat pribadi dan
surat dinas. Pada sub bab ini terdapat beberapa materi dan latihan mengenai
KD 3.14. Pada halaman 264 terdapat contoh Menelaah kesalahan dalam
penulisan surat, dengan hal ini dapat membantu siswa meminalisir kesalahan
saat membuat surat pribadi ataupun membuat surat dinas nanti.
4.14 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan
memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi
Implementasi KD 4.14 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab D
halaman halaman 268 yang berjudul “Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas
dalam Bentuk Kertas atau Email” berkaitan dengan kegiatan menulis surat
pribadi dan surat dinas. Selain itu, siswa juga diminta untuk latihan berpikir
kritis menulis surat dinas tepatnya pada halaman 272. Dengan kegiatan serta
latihan yang telah dilalui, maka siswa akan mampu menulis surat pribadi dan
surat dinas realisasi KD 4.14.
3.15 menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
Implementasi KD 3.15 ranah pengetahuan direalisasikan pada sub bab A
halaman 276 yang berjudul “Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun
Buku Nonfiksi” yang berkaitan dengan kegiatan mengenali unsur buku,
kegiatan kritis-kreatif, dan membandingkan unsur buku fiksi dan Nonfiksi.
Dengan kegiatan serta latihan yang telah dilalui, maka siswa akan memahami
unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi realisasi KD 3.15
3.16 menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
Pada halaman 139 terdapat sub bab C berjudul “Menelaah Unsur Buku
dan Membuat Komentar” yang mengajak siswa untuk merealisaskan
implementasi KD 3.16 ranah keterampilan melalui kegiatan menelaah
hubungan unsur buku dan penggunaannya dalam membuat komentar.
4.15 membuat peta pikiran/rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/buku
fiksi yang dibaca
Implementasi KD 4.15 ranah pengetahuan direalisasikan pada sub bab B
halaman 277 yang berjudul “Merangkum Buku” yang berkaitan dengan
kegiatan langkah merangkum berdasarkan gagasan pokok, langkah
merangkum dengan Pemetaan Pikiran. Pada halaman 282 terdapat kegiatan
kritis-kreatif yang diaman siswa diminta untuk mengerjakan latihan tersebut.
4.16 menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca
Implementasi KD 4.16 ranah keterampilan direalisasikan pada sub bab D
halaman 284 yang berjudul “Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku
Fiksi dan Nonfiksi” berkaitan dengan kegiatan mengomentari kekurangan
Buku Fiksi dan nonfiksi. Selain itu, siswa juga diminta untuk mengerjakan
latihan pada halaman 292- 294 dalam bentuk table. Pada halaman 295
terdapat pula proyek literasi yang dapat di kerjakan oleh siswa. Dengan
kegiatan serta latihan yang telah dilalui, maka siswa akan mampu menyajikan
tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca realisasi KD 4.16.
b. Keluasan Materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh, dan pelatihan yang
terdapat dalam buku buku teks kelas VII mata pelajaran Bahasa Indonesia
kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan ini, dapat dikatakan telah sesuai dengan
kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya KI dan KD. Sebagai
contoh kita bisa lihat pada bab 1 halaman 1 dengan judul bab “Belajar
Mendeskripsikan”. Pada bab ini materi dimulai dengan menyajikan konsep
dan dilanjutkan dengan definisi dan contoh-contoh serta pelatihan pelatihan
yang mendukung tercapainya Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Buku
teks kelas VII mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi
tahun 2017 yang dianalisis ini, telah memuat materi yang menjabarkan
subtansi minimal (fakta, konsep, prinsip, dan teori) yang terkandung dalam KI
dan KD (dalam kurikulum 2013).
a. Kedalaman Materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh, dan pelatihan yang
terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas VII kurikulum 2013 edisi
revisi 2017 ini dapat dikatakan telah sesuai dengan KI dan KD. Secara utuh,
terdapat omponen-komponen buku teks yang lengkap contohnya kotak info dan
motivasi. Terkait dengan penyajian materi telah mengimpementasikan HOTS.
Buku teks juga mengenalkan pada siswa dengan budaya melalui teks-teks yang
disajikan. Dikarenakan bahasa indoensia adalah pembelajaran berbasis teks,
siswa dapat menemukan pengalaman belajar yang bermakna melalui teks yang
mereka baca. Selain itu, pada beberapa KD buku teks tidak secara eksplisit
memberikan pengetahuan mengenai apa yang akan siswa peajari, melainkan
terlebih dahulu memberikan pertanyaan-pertanyan yang memacu siswa untuk
mencari terlebih dahulu yang merupakan prinsip dari kurikulum 2013. Sehingga,
secara tidak langsung tujuan pembeajaran yang berkaitan dengan KD yang
bersangkutan dapat terpenuhi. Contohnya, pada KD 3.3 ketika siswa diminta
untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita fantasi. Siswa tidak diberikan secara
langsung, melainkan melalui kegiatan menuliskan keajaiban yang dimunculkan
teks, latar teks, serta kegiatan berdiskusi. Dengan begitu, mereka dapat
mengidentifkasi unsur-unsurnya.
2. Keakuratan Materi
Indikator keakuratan materi diarahkan pada
sasaran sebagai berikut :
a. Akurasi konsep dan Definisi
Materi dalam buku teks harus disajikan secara akurat untuk
menghindari miskonsepsi yang dilakukan siswa. Konsep dan
definisi harus dirumuskan dengan tepat (well defined) untuk
mendukung tercapainya SK dan KD.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata
pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017
yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
dapat disimpulkan bahwa materi telah disajikan secara akurat dan
tidak menimbulkan miskonsepsi yang dilakukan siswa. Hal ini dapat
dilihat dari penyajian materi pada setiap bab. Sebagai contoh dapat
kita lihat pada bab 1 dengan judul “Belajar Mendeskripsikan”. Pada
materi pertama “Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi”
dijelaskan secara rinci langkah-langkah untuk menentukan ciri isi
dan tujuan teks deskripsi dan dilengkapi dengan contoh teks
deskripsi.
b. Akurasi Prinsip

Prinsip yang merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk


menyusun suatu teori. Prinsip-prinsip yang tersaji dalam buku teks perlu
dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multi tafsir bagi siswa.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ditemukan fakta bahwa
sebelum menginjak materi selalu terdapat halaman kompetensi dasar yang
digunakan sebagai acuan pembelajaran. Penulisan kompetensi dasar ini
mengandung prinsip-prinsip yang digunakan siswa sebagai acuan untuk
memahami materi pada masing-masing bab agar materi yang disampaikan
dapat terstruktur dengan baik.

c. Akurasi Prosedur
Prosedur merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Prosedur harus dirumuskan secara
akurat sehingga siswa tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ditemukan pada bab 3
“Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur”. halaman 116 (tabel kotak
info) bahwa prosedur-prosedur yang dirumuskan dalam buku teks ini dapat
dikatakan sudah baik. Langkah – langkah dalam menyusun teks prosedur
ini didukung dengan adanya tabel yang memberi gambaran ringkas
sehingga dapat mempermudah siswa untuk memahami langkah – langkah
menyusun teks prosedur
d. Akurasi Contoh,Fakta, dan Ilustrasi
Konsep, prinsip, prosedur, atau rumus harus diperjelas oleh contoh,
fakta, dan ilustrasi yang disajikan secara akurat. Dengan cara demikian,
siswa tidak hanya memahami suatu pengetahuan secara verbalistis.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat disimpulkan bahwa
buku teks ini megandung contoh, fakta, dan ilustrasi yang akurat. Sebagai
contoh dapat dilihat pada Bab 6 “Mengapresiasi dan Mengkreasikan
Fabel”. Ketika menginjak pembahasan perihal teks fabel selalu dilengkapi
dengan adanya contoh teks fabel, dilengkapi juga dengan tabel kotak info
yang memuat fakta dari teks fabel, serta mengandung dituliskna juga
ilustrasi yang berhubungan langsung dengan materi yaitu tentang teks
fabel.

e. Akurasi Sosial
Penguasaan siswa atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus
dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ditemukan bahwa hal – hal
yang mendukung penguasaan siswa atas konsep, prinsip, prosedur, atau
algoritma yang dibangun oleh soal-soal sudah disajikan dengan baik.
Sebagai contohnya pada Bab 6 “Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel”.
Halaman 202 pada materi “mengidentifikasi jenis fabel” terdapat soal
individu yang memerintahkan siswa untuk mendaftar perbedaan watak
tokoh dalam teks fabel yang disajikan di halaman sebelumnya. Dengan
adanya konsep soal seperti itu maka dapat merangsang kemampuan siswa
dalam menentukan watak tokoh dalam fabel yang nantinya dapat menjadi
acuan dalam mengidentifikasi jenis fabel.

3. Materi Pendukung Pembelajaran

a. Kesesuaian dengan Iptek


Isi pada buku ajar dikatakan layak apabila memuat beberapa materi
pendukung pembeljaran yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Pada buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013
edisi revisi 2017 yang diterbitkaan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan telah sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Pada
Bab 2 dengan materi “Belajar Mendeskripsikan”, buku teks memuat
latihan-latihan yang mendorong siswa dalam mempanfaatkan
perkembangan teknologi. Latihan-latihan tersebut terletak pada halaman 77
yang mana siswa diminta untuk menggali ide dengan membuat fantasi dari
topik lingkungan, kecanggihan teknologi, para pahlawan, dan lain
sebaginya. Lalu dilanjutkan pada halaman 78 yang mana siswa diminta
untuk mempublikasikan hasil karyanya di majalah dinding atau media
sosial. Hal ini dapat membantu siswa dalam menjelajah perkembangan
teknologi melalui media sosial.

Pada Bab 3 dengan materi “Mewariskan Budaya Melalui Teks


Prosedur”, terdapat contoh teks beserta gambar yang berjudul Mematikan
Komputer dengan Benar. Teks tersebut memuat bagaimana cara untuk
mematikan sebuah komputer dengan benar. Melalui teks tersebut, wawasan
siswa terhadap duni teknologi akan bertambah. Selain itu, pada bab ini juga
terdapat tugas berbentuk karya yang diunggah di majalah sekolah atau blog
pribadi.

b. Keterkinian fitur, contoh, dan rujukan


Buku tuks yang memiliki kelayakn isi, pastimya memuat keterkinian
pada fitur, contoh dan rujukannya. Fitur terdiri dari uraian, contoh, dan
latihan. Jika rujukan pada buku teks yang digunakan adalah rujukan lima
tahun terakhir, maka buku teks tersebut dikatakan layak isinya. Pada buku
teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi 2017
yang diterbitkaan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat
contoh berupa gambar yang dapat dikatakan keterkinian. Gambar tersebut
terdapat pada Bab 2 materi tentang “Memahami dan Mencipta Cerita
Fantasi”. Gambar yang bernomor 2.1 ini menampilkan sampul sebuah
buku berjudul Harry Potter yang merupakan tokoh fiksi yang dikarang
oleh J.K Rowling. Harry Potter merupakan tokoh fiksi yang dihidupkan
melalui film dan buku, sehingga banyak remaja bahkan orang tua yang
masih menggandrungi sampai sekarang.

Uraian dan latihan pada buku teks ini, masih dapat kita jumpai di
masyarakat sekarang. Seperti pada bab 7 halaman 272, latihan yang dimuat
adalah meminta siswa untuk merencanakan sebuah surat dinas yang akan
ditujukan kepada kesiswaan untuk penambahan ekstrakurikuler. Hal
tersebut masih kita jumpai di kehidupan sekolah pada masa sekarang,
khususnya anak organisasi yang berhubungan kesiswaan.

Walaupun bgiitu, rujukan pada buku teks ini tidak memenuhi kelyakan
isi. Rujukan yang digunakan oleh penulis mulai dari tahun 1996 hingga
2015. Sehingga buku teks ini memiliki rujukan yang kekinian pada tahun
2017 atau 2019.

c. Penalaran
Kelayakan isi pada buku teks ditandai dengan adanya materi yang
memuat uaian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mampu
mendorong siswa untuk membuat kesimpulan yang valid. Pada buku teks
mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang
diterbitkaan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat
berbagai jenis soal yang dikaji sesuai dengan pembahasannya. Soal-soal
tersebut dapat membantu siswa pada proses menalar.
d. Pemecahan Masalah
Pada buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi
revisi 2017 yang diterbitkaan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, terdapat beberapa studi kasus di setiap bab yang bermaksud
untuk meminta siswa memecahkan sebuah masalah. Salah satunya terdapat
pada bab 00 halaman 145 tentang materi “Membandingkan Teks Laporan
Observasi dan Teks Deskripsi”, yang mana meminta siswa untuk
membandingkan antara kedua teks dan mendiskusikannya dengan
temannya. Hasil kerja siswa ditulis di kolom yang telah disediakan. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sedang memecahkan masalah berupa perbedaan
dari kedua teks.
a. Keterkaitan Antarkonsep
Keterkaitan antarkonsep dapat dibuktikan dengan uraian atau contoh
yang tersaji dalam buku teks. Bertujuan untuk membantu peserta didik
mengkontruksi pengetahuan baru dan utuh. Keterkaitan pelajaran satu
dengan pelajaran yang lain harus ditunjukkan agar peserta didik dapat
menyadari pentingnya materi dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
keterkaitan antarkonsep.
Pada umumnya semua bab dalam buku ini telah berkaitan satu sama
lain, hampir semua bab memiliki keterkaitan yang erat sehingga
membangun konstruksi pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta
didik. Diawali dengan materi dasar mengenai kepenulisan, yang
mempelajari ciri, tujuan, dan struktur dalam Bab 1 Belajar
Mendeskripsikan. Hingga mengaplikasikan ke bentuk karya tulis dalam
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi. Pada bab-bab selanjutnya
juga memiliki berketerkaitan dengan bab sebelumnya. Akan tetapi
keterkaitan ini tidak tersaji secara eksplisit.
b. Penerapan Aplikasi
Penerapan aplikasi merupakan bentuk pemahaman peserta didik yang
didapatkan didalam kelas diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dari
hasil pemahaman materi yang baik maka peserta didik dapat
mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari sehingga bermanafaat
terutama bagi dirinya. Materi dalam buku teks hendaknya memuat uraian,
contoh, atau soal-soal yang menjelaskan suatu konsep dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat menerapkan
dalam kehidupan nyata setiap konsep yang dipelajari.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
penerapan aplikasi. Buku teks ini telah memuat konsep yang dapat
diterapkan dalam kehidupan. Misalnya konsep dalam Bab 1 Belajar
Mendeskripsikan halaman 1-36. Dengan mempelajari materi ini peserta
didik diharapkan mampu menulis teks deskripsi yang tentunya akan
berguna untuk kehidupan. Selain itu, dengan memahami pembelajaran ini
peserta didik akan dengan mudah dapat mendeskripsikan objek yang
terjadi dikehidupan sehari-hari.
c. Kemenarikan Materi
Menarik minat belajar peserta didik Materi dalam buku teks hendaknya
memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, soal-
soal yang menarik agar lebih menarik minat siswa untuk mengkaji lebih
jauh mengenai materi yang dibahas.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
kemenarikan materi. Untuk materi serta contoh yang disajikan dalam
buku teks ini dapat dikatakan menarik. Misalnya dalam Bab 2 Memahami
dan Mencipta Cerita Fantasi, disajikan foto sampul cerita fantasi seperti
“Harry Potter”, “Anak Rembulan”, dan “Nataga The Little Dragon”.
Selain itu juga dipaparkan contoh cerita fantasi yang berjudul “Kekuatan
Ekor Biru Nataga” halaman 45. Materi yang disajikan menarik untuk
siswa dan meningkatkan kreatifitas.
d. Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh
Materi dalam buku teks hendaknya memuat tugas-tugas yang
mendorong siswa untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai
sumber lain, seperti internet, buku, artikel, lingkungan sekitar, dan
sebagainya. peserta didik dituntut untuk mampu menggali lebih dalam
lagi materi yang dipelajari dengan mencari informasi dengan sumber yang
berbeda.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut. Dalam buku teks ini
telah mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh. Pada
Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi, tugas 2 halaman
148 poin ke 4 berisikan perintah secara langsung dengan kalimat “Cari
informasi yang relevan pada ensiklopedi atau internet atau buku
pengetahuan yang relevan!”. Pada bab lain juga sudah memberikan
dorongan kepada peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh melalui
penugasan.
e. Materi Pengayaan
Materi pengayaan merupakan materi yang menunjang atau materi yang
memperkaya materi pokok. Tujuannya untuk mengetahui apakah materi
yang sedang dipelajari memiliki tingkat keluasan yang dapat didukung
oleh sudut pandang ilmu lain. Materi dalam buku teks sebaiknya
menyajikan uraian, contoh, atau soal-soal pengayaan yang berkaitan
dengan topikyang dibicarakan sehingga sajian materi lebih luas atau lebiih
dalam daripada materi yang dituntut KD.
Setelah melakukan analisis pada buku teks kelas VII mata pelajaran
Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 yang diterbitkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut hasil analisis
materi pengayaan. Buku teks ini telah memiliki materi pengayaan berupa
tugas-tugas mandiri yang berkaitan dengan setiap materi yang dipelajari.
Tugas-tugas mandiri terdapat dalam setiap bab diakhir materi. Hal ini
sangat membantu siswa untuk mengetahui seberapa pemahaman akan
materi yang dibelajarkan dalam buku teks.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis kelayakan isi pada buku teks kelas VII mata pelajaran Bahasa
Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi 2017 yang diterbitkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, buku ini layak digunakan sebagai bahan ajar di sekolah
khususnya untuk jenjang SMP/MTS kelas VII. Buku teks ini sesuai dan memenuhi
kelayakan pada isi. Selain itu, buku ini juga sesuai dengan instrument yang ditetapkan
oleh BNSP. Instrument tersebut meilputi Kesesuaian Uraian Materi dengan KI dan KD,
Keakuratan Materi, dan Materi Pendukung Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai