Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan Sriwijaya

Catatan Pengantar
 Berdiri sejak abad ke 7, didirikan oleh dapunta hyang sri jayanasa, bercorak Buddha dan dalam
sekian pendapat dikatakan kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha terbesar di
indonesia
 Kemungkinan Sriwijaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu sri : Cahaya dan Wijaya : Kemenangan.
 Diperkirakan letak kerajaannya berada di Sumatra.
 Tapi letak pusat kerajaannya masih menjadi perdebatan diantara ahli sejarah, tapi yang umumnya di
sebut, pusat kerajaannya berada di Palembang.
 Sriwijaya runtuh sekitar abad 12
 Nama Sriwijaya dikenal kembali sejak tahun 1918 ketika C.Coedes menerbitkan artikel yang berjudul
“ le royaume de crivijaya “
 Dalam berita china kerajaan sriwijaya disebut dengan shili foshi, san-fo-tsi ( yang ini masih ada
perdebatan ), dalam berita arab disebut atau . Kok bisa begitu ? Kok jauh amat dari kata sriwijaya
jadi disebut shili foshi ?.

Raja terkenal
Dapunta Hyang : Pendiri kerajaan

Balaputradewa : Dianggap sebagai raja yang membawa Sriwijaya pada puncak kejayaan.

Peninggalan
1. Prasasti Kedukan Bukit

 Dinamai prasasti kedukan bukit karena ditemukan di daerah Kedukan Bukit, di tepi sungai tatang,
dekat Palembang, berangka tahun 604 Saka. Berhuruf pallawa dan berbahasa melayu kuno.
 Isi dari prasasti ini adalah tentang perjalanan dapunta hyang dari minanga memakai perahu dengan
membawa 20.000 tentara
 Mungkin ada yang bertanya, apa sebenarnya maksud isi prasasti itu ? Perjalanannya itu dalam
rangka apa ? Ngapaian ? minanga itu dimana ?.
 Sebenarnya banyak tafsir tentang makna dari prasasti ini, yang benar-benar fix belum ada, tapi yang
umum di katakan adalah prasasti ini intinya tentang perjalanan dapunta hyang untuk membangun
Sriwijaya
2. Prasasti Talang Tuo

 Berangka tahun 606 Saka berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.
 Isinya tentang pembuatan kebun Sriketra atas perintah Dapunta Hyang untuk kemakmuran semua
makhluk. Di samping itu ada juga doa dan harapan yang menunjukkan sifat agama Buddha.

3. Prasasti Telaga Batu

 Tidak bertarikh, berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.


 Isinya tentang kutukan-kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat
kepada perintah raja.
 Juga memuat data-data bagi penyusunan ketatanegaraan Sriwijaya.

4. Prasasti Kota Kapur

 Berangka tahun 608 S


 BerIsi tentang kutukan kepada mereka yang berbuat jahat, tidak tunduk dan setia pada raja akan
celaka.
 Keterangan yang lain adalah mengenai usaha Sriwijaya untuk menaklukkan Bhumi Jawa yang tidak
tunduk kepada Sriwijaya.
 Jawa ? Mana yang di maksud itu ?

5. Prasasti Karang berahi

 Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno ditulis dalam aksara Pallawa. Isinya tentang kutukan bagi orang
yang tidak tunduk atau setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat jahat.

6. Prasasti Palas Pasemah

 Ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno sebanyak 13 baris. Isi prasasti Palas


Pasemah sama seperti kota kapur, yaitu mengenai kutukan bagi setiap orang yang tidak
tunduk dan patuh terhadap perintah atau kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. 
“….. memberontak, berkomplot dengan pemberontak, bicara dengan pemberontak,
tahu pemberontak, tidak tunduk takzim dan setia padaku dan pada mereka yang
telah dinobatkan sebagai datu. Orang-orang tersebut akan terbunuh oleh sumpah
kutukan ini. Kepada penguasa Sriwijaya, diperintahkan untuk menghancurkannya.
Mereka akan dihukum bersama seluruh anggota marga dan keluarganya “

7. Prasasti Ligor

 Prasasti ini ditemukan di Thailand Selatan


 Prasasti Ligor A berangka tahun 775 M. Isinya menyebut tentang seorang raja
Sriwijaya serta pembangunan trisamaya caitya untuk persembahan kepada
Padmapani, Sakyamuni, dan Vajrapani.
 Prasasti Ligor B (bagian sisi lain dari Ligor A), tidak berangka tahun. Isinya menyebut
tentang seorang raja bernama Wisnu dengan gelar Sarwarimadawimathana atau
pembunuh musuh-musuh yang sombong tiada bersisa.

Prasasti Nalanda (India)

 Prasasti ini terbuat dari tembaga, ditemukan pada 1921


 Tidak berangka tahun. Dikeluarkan oleh raja Dewapaladewa. Isinya tentang permohonan
pendirian bangunan biara di Nalanda oleh raja Balaputradewa

Piagam Leiden
 Berangka tahun 1006 M. Prasasti ini dikeluarkan oleh raja kerajaan Cola yang bernama
Rajakesariwarman
 Isinya menyebutkan bahwa pada tahun 1006 M, Marawijayatunggawarman meresmikan
wihara di India yang diberi nama Cudamaniwarmavihara atas ijin dari Rajakesariwarman

Prasasri Tanjore
 Disebutkan bahwa pada tahun 1017 pasukannya menyerang kerajaan Swarnabhumi
(Sumatera). Serangan itu diulang kembali pada tahun 1025, rajanya yang bernama
Sanggramawijayatunggawarman berhasil ditawan oleh pasukan Cola, tetapi akhirnya
Sanggramawijaya dilepaskan.
Catatan I-tsing
 Kok kita bisa dapat nama shili fosi untuk penyebutan kerajaan sriwijaya dalam versi china ? ,
jawabnya dari catatan pak i-tsing ini
 Dalam catatannya, ia mengatakan bahwa sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama
buddha di asia tenggara
 I tsing mengatakan bahwa di sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta buddha yang belajar
kepada sakyakirti
 Dalam catatannya, ia merekomendasikan seorang biksu kija ingin belajar ke nalanda
( India ), ada baiknya mampir dulu ke sriwijaya untuk terlebih dahulu mempelajari tata
bahasa sansekerta.
 Ia juga mengatakan bahwa sriwijaya menghasilkan pinang, pala, cengkih dan kapur barus

Peninggalan Candi
Candi Muara Takus

Candi Muaro Jambi

Candi Biaro Bahal

Candi Kota Kapur

Anda mungkin juga menyukai