Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

Modul 1 “Pengasuhan & Pendidikan Anak”


Sesi 3; Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar

Memahami cara anak usia dini belajar merupakan sesi kedua dari dari empat sesi yang
dibahas dalam modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak. Tujuan dari sesi tiga ini adalah pertama
memberikan pengetahuan manfaat permainan dan bagaimana bermain sesuai dengan tahapan usia
anak, serta cara menggabungkan permainan ke dalam rutinitas harian. Kedua mengekplorasi
berbagai kegiatan bermain untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dalam sesi ini dijelaskan dengan rinci tentang:
1. Bermain sebagai cara anak belajar
Merupakan kebahagiaan yang luar biasa bagi anak ketika mereka mendapatkan
perhatian dari orang-orang terdekatnya, terutama dari kedua orangtuanya. Bermain
bersama anak adalah salah satu bentuk perhatian sederhana yang dapat dilakukan oleh
orangtua. Namun tanpa disadari terkadang orangtua tidak mau atau tidak memiliki waktu
untuk bermain bersama anak. Terkadang orangtua berpikir bahwa bermain hanya
membuang waktu dan tidak bermanfaat. Padahal bermain merupakan cara belajar bagi
anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak anak membantu pekerjaan orang tua
misalnya, bekerja di kebun, pekerjaan tangan atau keterampilan, meminta bantuan anak untuk
mencuci pakaian atau piring bahkan mengasuh adiknya yang lebih kecil.
Bermain memiliki banyak manfaat bagi anak pertama untuk fisik anak yaitu, dapat mengasah
kemampuan fisik anak, dan membuat anak sehat. Kedua. Untuk emosi anak yaitu, dapat
meningkatkan perasaan bahagia anak, melalui bermain anak dapat mengekspresikan perasaan,
dan dapat meningkatkan kedekatan hubungan anak dengan teman bermainnya. Ketiga, dapat
melatih cara berfikir anak yaitu, dapat membantu anak belajar menyelesaikan permasalahan, dapat
mengembangkan kreatifikatas anak, anak dapat belajar mengambil keputusan serta dapat
memberikan pengetahuan baru bagi anak. Keempat, dapat memingkatkan kemampuan social dan
bahsa anak yaitu, bermain dapat memberikan kesempatan bagi anak agar mampu menyesuaikan
diri bersosialisasi Bersama masyarakat dan dapat melatih anak meningkatkan kemampuan/
khazanah Bahasa anak.
2. Meningkatkan kemampuan bahasa anak
Meningkatkan kemampuan bahasa anak, salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki
anak agar sukses bersekolah atau pun sukses dalam kehidupannya kelak adalah kemampuan
bahasa. Melalui bahasa anak dapat mengkomunikasikan diri kepada lingkungannya, tidak hanya
melalui bahasa lisan atau verbal tetapi juga melalui bahasa non verbal (misalnya simbol, tanda),
dan anak juga dapat lebih memahami hal yang ada di sekitarnya.
Hal yang dapat dilakukan orangtua untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak adalah:
Pertama, Berbicaralah kepada anak sesering mungkin dan gunakan bahasa sehari-hari yang biasa
digunakan orangtua. Terkadang orangtua lupa berbicara pada anak karena banyaknya hal yang
dipikirkan. Saat bersama anak, sebaiknya tidak hanya tubuh/raga orangtua yang ada di dekat anak,
tetapi juga seluruh perhatian dan perasaan ditujukan kepada anak. Kedua, Bercerita, bisa
menggunakan buku cerita atau dengan bercerita tentang segala sesuatu yang ada di sekitar anak,
kejadian yang baru saja terjadi, atau aktivitas yang sedang dan akan dilakukan. Bercerita dapat
dilakukan terutama jika orangtua tidak lancar membaca. Mulai bercerita, orangtua juga dapat
mengajarkan perilaku baik yang diharapkan serta cara-cara menyelesaikan masalah seperti pesan
yang terkandung dalam cerita. Sebaliknya, orangtua juga perlu mendorong anak agar mau bercerita
tentang pengalamannya, biasakan untuk meminta anak menceritakan berbagai hal yang dialami,
dilihat, dan didengarnya.
Ketiga, Bernyanyi dan berpantun, terkadang orangtua merasa malu atau canggung karena
harus bernyanyi, padahal bagi anak, suara orangtua yang bernyanyi adalah suara paling merdu
yang disenangi anak. Orangtua dapat bernyanyi lagu daerah sambil menidurkan anak atau di saat
senggang. Selain membuat anak merasa senang dan terhibur, bernyanyi dan berpantun juga dapat
membantu anak mengenal bunyi huruf atau kata sehingga dapat membantunya ketika ia akan
belajar membaca kelak. Keempat, Menunjukkan dan menyebutkan nama benda-benda yang ada di
sekitar anak dan bertanya kepada anak nama, bentuk, warna, jumlah, ukuran dari benda-benda di
sekitarnya. Kegiatan ini akan membantu anak untuk melatih kemampuan befikir, khususnya
kemampuan matematis.
Kesimpulan; Sebagai orang tua hendaknya mampu berinteraksi dengan baik dengan
anaknya, mampu membuat anak merasa nyaman dan meluangkan waktu untuk bermain bersama
anak atau bahkan melibatkan aktifitas-aktifitas rumah tangga sebagai media bermain anak yang
menyenagkan dan aman bagi anak serta mampu membuang jauh-jauh anggapan bahwa bermain
baagi anak itu bukan suatu yang penting karena bermain bagi anak hakikatnya adalah sebuah
proses belajar untuk mengahadapi masa depannya.
Bermain penting bagi anak usia dini karena di masa itu bermain merupakan proses belajar
baginya. Selain itu bermain bersama anak merupakan salah satu bentuk perhatian sederhana yang
dapat dilakukan oleh orangtua. Hal yang dapat dilakukan orangtua untuk meningkatkan kemampuan
bahasa anak adalah: Berbicaralah kepada anak sesering mungkin dan gunakan bahasa sehari-hari
yang biasa digunakan orangtua, Bercerita, Bernyanyi dan berpantun, Menunjukkan dan
menyebutkan nama benda-benda yang ada di sekitar anak.

Anda mungkin juga menyukai