Anda di halaman 1dari 9

Playgroup yang merupakan bagian dari preschool dan sering kita kenal pula dengan taman bermain,

adalah sekolah nonformal untuk anak usia dini. Saat ini, banyak playgroup yang menawarkan
program belajar sambil bermain, yaitu sejak anak berusia 1,5 tahun.
Peranan playgroup bagi orang tua adalah membantu orang tua dalam memberikan stimulasi yang
tepat untuk anak. Ada pula orang tua yang memasukkan anaknya ke playgroup karena merasa
anaknya pemalu dan kurang berminat untuk berinteraksi dengan anak lain. Kriteria playgroup yang
ideal berbeda bagi setiap anak dan orang tua, karena setiap anak unik dan memiliki kebutuhan
beragam. Playgroup yang sesuai untuk anak yang satu, belum tentu sesuai untuk anak yang lain.
Jika anak tergolong aktif, orang tua sebaiknya memilih sekolah yang memiliki ruangan terbuka
dengan kurikulum dan program yang memungkinkan anak melakukan berbagai kegiatan. Kalau
tujuan orang tua memasukkan anak ke playgroup adalah agar anak pemalu dapat bersosialisasi
dengan lebih baik, orang tua bisa memilih playgroup yang jumlah anak di kelasnya lebih sedikit,
atau kelas dengan pembimbing lebih dari jumlah minimal yang dibutuhkan. Pembimbing yang dapat
memberikan perhatian lebih pada anak, dapat dengan intensif mengajaknya untuk berinteraksi
dengan anak lain.
Karena manfaat playgroup adalah untuk menstimulasi anak, penting bagi orang tua untuk selalu
mengecek apakah anaknya berkembang sesuai dengan usianya atau ada keterlambatan yang harus
dikejar. Stimulasi yang diberikan untuk anak haruslah seimbang, dengan meliputi stimulasi untuk lima
indra: penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan peraba.
Berikut beberapa jenis stimulasi yang dilakukan di playgroup:

1. Stimulasi perkembangan motorik kasar.


Motorik Kasar
Kurikulum dan program di playgroup menyediakan berbagai aktivitas bermain yang secara tidak
langsung dapat mengasah kemampuan anak untuk melakukan hal-hal fisik yang sesuai dengan
umurnya. Misalnya, menstimulasi fisik anak untuk dapat melempar bola, dan dengan melatih
konsentrasi, anak dapat memasukkan bola ke gawang.
Di usia dini yang merupakan usia keemasan, playgroup juga memperkenalkan seni dengan
mengajak anak bernyanyi dan menari. Bergerak mengikuti irama lagu sangat baik pula untuk
menstimulasi motorik kasar anak.

2. Stimulasi perkembangan motorik halus.

Motorik Halus
Stimulasi ini bertujuan melatih koordinasi jari-jari tangan dan mata, seperti misalnya meronce pernak-
pernik berukuran besar, memasukkan benda ke lubang yang ukuran dan bentuknya sama persis
dengan benda tersebut, memindahkan benda dengan menggunakan sumpit, dan mewarnai.

3. Stimulasi bahasa.

Bahasa
Anak diajak berkomunikasi secara intensif oleh pembimbing sembari ia bermain, dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa yang baik dan benar. Anak sekaligus diajarkan sopan santun,
dengan mengucapkan “tolong” dan “terima kasih.” Ada pula playgroup yang menggunakan lebih
dari satu bahasa sebagai bahasa pengantarnya. Menurut penelitian, anak usia bawah lima tahun
dapat menyerap dengan cepat, bahkan empat hingga lima bahasa.

4. Stimulasi perkembangan sosial.

Perkembangan Sosial
Dengan berinteraksi dengan anak-anak lain, anak belajar untuk beradaptasi dalam suatu kelompok,
mengerti bahwa untuk memakai toilet harus mengantre, bermain harus bergiliran, anak mulai
mengenali bahwa teman-temannya ada yang laki-laki dan ada yang perempuan, dan juga mulai
mengenal dirinya sendiri.
Dengan stimulasi yang tepat dan seimbang, seorang anak akan tumbuh lebih percaya diri, dapat
mengelola emosinya dengan lebih baik karena dapat berkomunikasi dengan efektif, dan memiliki
kemampuan bersosialisasi. Anak-anak juga terbiasa untuk mencari solusi ketika menghadapi masalah,
lebih cepat beradaptasi di lingkungan baru, dan lebih memiliki inisiatif. Secara akademis, mereka juga
akan lebih unggul dalam menyerap pelajaran dan memiliki dasar yang kuat dalam angka dan bahasa.

Anda mungkin juga menyukai