Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan pembangunan

manusia seutuhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pemerintah berupaya

mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dengan konsep dasar pembinaan

pertumbuhan dan perkembangan anak secara integratif dan holistik, yang

mencakup aspek pelayanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang diarahkan pada

upaya terwujudnya pebaikan atau kemajuan dan kelangsungan hidup anak.

Kajian pendidikan anak usia dini secara keilmuan merupakan upaya

pembinaan yang ditujukan bagi anak usia dini 0-6 tahun dalam aspek-aspek

kesehatan, gizi, dan psikososial (kognitif, sosial emosional) yang dilakukan secara

integratif oleh lingkungan (keluarga, sekolah, lembaga, dan tempat pengasuhan

anak, seta teman sebaya) di mana anak usia dini berada. Pembinaan integratif

tersebut sangat penting sebab nantinya akan berpengaruh besar pada proses

tumbuh kembang anak.

Keberadaan kelompok bermain sangat diperlukan sebagai usaha

membantu meletakkan dasar pengembangan multipotensi dan multi-kecerdasan

pada diri setiap anak berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebelum anak

memasuki jenjang pendidikan sebelumnya. Selain itu, adanya kelompok bermain

juga merupakan fenomena kehidupan masyarakat yang memberikan layanan

pendidikan pada anak usia dini sebagai suatu kebutuhan yang didorong oleh

meningkatnya dinamika kehidupan di dalam suatu masyarakat modern.


Program kegiatan belajar Kelompok Bermain adalah seperangkat kegiatan

belajar yang direncanakan untuk dilakukan dalam rangka menyiapkan dan

meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan diri anak didik lebih lanjut, yang

ditujukan pada Kelompok Bermain.

Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini

pada jalur pendidikan nonformal (PAUD Nonformal) yang menyelenggarakan

program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai

dengan 6 tahun. Karena pada usia tersebut anak sedang menjalani proses

perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak

pada rentang usia tersebut mengalami masa yang cepat dalam perkembangan

hidup manusia (Berk dalam buku Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak

Usia dini, 2011: 1.16) . Pendidikan anak usia dini khususnya pada jenjang

Kelompok Bermain memfokuskan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan

dan perkembangan fisik motorik kasar dan motorik halus, kecerdasan sosial

emosional atau kecerdasan sikap dan perilaku serta beragama, kecerdasan bahasa

dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang

dilalui oleh anak usia dini dan sebaiknya kegiatan yang disediakan yang harus

sesuai dengan perkembangannya dan kebutuhan setiap anak.

Atas dasar itulah maka penulis mengambil judul : Pengembangan

Aktivitas Pola Circle Time untuk Meningkatkan Kemandirian Anak di Kelompok

Bermain Al Hikmah Tarok Meukek Kabupaten Aceh Selatan.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan

aktivitas pola circle time pada anak usia dini di KB Al Hikmah Tarok Meukek

Kabupaten Aceh Selatan?.

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui perkembangan aktivitas pola circle time anak usia dini

pada KB Al Hikmah Tarok Meukek Kabupaten Aceh Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Diadakannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

memfungsikan kegiatan circle time untuk meningkatkan kemandirian anak. Selain

itu juga diharapkan dapat bermanfaat untuk memperbanyak atau memperkaya

tentang variasi metode pengajaran bercerita dengan penggunaan kegiatan circle

time.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Kegiatan Circle Time

Proses kegiatan belajar yang dapat menarik minat anak usia dini

memerlukan pengelolaan yang sangat baik. Pengelolaan kegiatan yang baik dan

terstruktur dapat memudahkan anak untuk beradaptasi dengan kegiatan

pemgembangan yang akan diselanggarakan. Circle time adalah kegiatan

kelompok yang dilakukan oleh sejumlah orang yang terdiri atas orang dewasa dan

anak, duduk bersama dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama.

Orang dewasa yang terlibat dalam kegiatan circle time, yaitu guru/ narasumber

yang sengaja didatangkan untuk berdiskusi dengan anak berdasarkan topik

tertentu.

Kegiatan circle time merupakan kegiatan untuk membangun jembatan dan

memfasilitasi percakapan antara anak dengan orang dewasa. Kegiatan circle time

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan rasa kebersamaan

dalam kelompok. Kegiatan ini juga dapat mengembangkan keterampilan sosial

anak, dimana anak belajar untuk mengemukakan ide dan mendengarkan pendapat

orang lain serta mereka belajar untuk bersikap sportif apabila pendapatnya

diterima atau tidak diterima oleh kelompok.

Kegiatan ini juga dirancang sesuai pada usia dan tingkat perkembangan

anak, waktu yang disesuaikan dengan kemampuan anak untuk memusatkan

perhatian, minat, dan kebutuhan anak. Kebanyakan anak sangat menyukai


kegiatan ini karena dalam kegiatan ini anak dapat berpartisipasi secara langsung,

misalnya dalam kegiatan bermain jari, berbagi pengalaman, dan permainan gerak

dan lagu dan anak juga dapat menyalurkan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu

secara bebas, namun tetap dalam arahan pendidik.

B. Manfaat Kegiatan Circle Time bagi Anak

Kegiatan circle time ini memiliki beberapa manfaat bagi anak usia dini.

Manfaat tersebut dalam kegiatan pengembangan anak usia dini adalah sebagai

berikut.

1. Membantu mengkondisikan anak agar siap mengikuti kegiatan.

2. Membantu anak untuk memahami topik pembahasan yang berkaitan

dengan tema.

3. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dan menggali lebih

jauh pengalaman mereka sendiri melalui diskusi bersama.

4. Membangun kecakapan interpersonal dan memperkuat hubungan sosial

antar anak.

5. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak dengan anak dan anak

dengan orang dewasa.

6. Membantu anak untuk menghargai pendapat orang lain.

7. Membangun rasa percaya diri anak saat anak diberikan kesempatan

mengemukakan pendapat.

8. Circle time membantu anak mengembangkan kemampuan dan

pengetahuan, yaitu sebagai berikut.


 Bahan dan literasi

Kegiatan circle time membantu anak untuk mengembangkan

kemampuan bahasa, yaitu kemampuan menyimak, memberikan anak

pengalaman untuk mengajukan pertanyaan, bercerita dan mengikuti

lagu. Kemampuan ini akan dikembangkan melalui kegiatan bercakap-

cakap, bercerita dan tukar pendapat.

 Matematika

Melatih kemampuan berhitung permulaan pada anak dengan cara yang

menyenangkan. Permainan pada kegiatan circle time dapat membantu

anak memahami posisi depan, belakang, kiri, dan kanan. Kemampuan

ini dapat dikembangkan melalui kegiatan permainan, bernyanyi,

bersyair.

 Perkembangan kepribadian dan sosial

Kegiatan circle time akan dapat membantu anak untuk dapat berbagi,

menunggu giliran, dan memperhatikan dan menghargai orang lain,

mau mendengarkan orang lain bicara dan belajar bekerja sama. Anak

juga dapat membantu dan memberikan dorongan maupun ide kepada

anak lainnya.

 Mengenal lingkungan

Melalui kegiatan circle time anak dapat menceritakan berbagai macam

hal yang ditemuinya di lingkungan sekitar anak. Anak dapat berbicara

tentang keluarganua, rumah, binatang peliharaan, makanan kesukaan,


tempat rekreasi kesukaan anak dan berbagai macam hal lainnya yang

menarik minat anak.

 Perkembangan fisik

Kegiatan circle time juga memberikan kesempatan pada anak untuk

bergerak dan mengembangkan keterampilan motorik kasar dan

motorik halusnya. Misalnya, kegiatan meniru gerakan, menari, dan

bergerak sambil bermain alat musik ritmik.

 Kreativitas

Circle time memberikan kesempatan pada anak untuk

mengungkapkan dan berbagi ide, memecahkan masalah bersama dan

memberikan kebebasan pada anak untuk berekspresi dengan cara

anak.

C. Jenis Circle Time

Ada dua jenis kegiatan circle time, yaitu large-group time dan small-

group time, yaitu sebagai berikut.

1. Large-Group Time (Circle Time Kelompok Besar)

Large-group time adalah kegiatan circle time yang dilakukan pendidik

dengan mengumpulkan seluruh anak pada tempat tertentu. Kegiatan ini dapat

dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Kegiatan large-group time dilakukan di

pagi hari dan menjelang anak pulang sekolah, setelah usai kegiatan belajar,

dilakukan sekitar lima sampai dengan dua puluh menit, bergantung pada tingkat

antusiasme anak. Pertemuan ini memberikan pengalaman pada anak untuk


menjadi bagian dari kelompok dan menjalin kebersamaan dengan teman

dikelompok lainnya.

2. Small-Group Time (Circle Time Kelompok Kecil)

Small-Group Time yaitu kegiatan circle time dengan jumlah anak yang

lebih sedikit. Kegiatan ini dilakukan anak hanya dengan teman kelompoknya,

misalnya hanya kelompok anak usia 3-4 tahun terdiri dari 7-10 anak. Kegiatan

juga biasanya dilaksanakan ketika anak sudah berada di dalam sentra kegiatan.

Dalam small-group time guru dapat memperkenalkan konsep baru pada anak

misalnya: mengenalkan konsep warna, konsep angka/bilangan dan mengenalkan

alat atau bahan yang baru saja akan digunakan anak atau alat dan bahan yang

memerlukan penjelasan. Secara lebih khusus dan memerlukan perhatian dari

anak-anak secara lebih serius dan lebih fokus.

D. Rambu-rambu Pelaksanaan Kegiatan Circle Time

Dalam pelaksanaanya, kegiatan circle time ini guru harus memperhatikan

beberapa hal sebagai rambu-rambu, yaitu sebagai berikut.

1. Rancang kegiatan circle time sebaik mungkin.

Pilihlah topik pembicaraan yang akan didiskusikan. Kemudian pilih dan

siapkan buku cerita atau buku sumber atau alat peraga, atau sumber belajar

yang tepat jika perlu undang narasumber untuk berbagi pengetahuan

mengenai topik yang akan dibicarakan bersama anak.

2. Ciptakan aturan bersama

Kegiatan circle time merupakan kegiatan di mana setiap orang memiliki

kesempatan mengemukakan pendapat. Oleh karena itu, perlu diciptakan


aturan bersama untuk dipatuhi, agar terciptanya suasana saling menghargai

dan kenyamanan bagi setiap anak untuk mengemukakan pengalaman dan

ide-ide mereka secara bebas namun tetap berada dalam bingkai atau

batasan-batasan yang telah ditetapkan/disepakati bersama.

3. Peran guru dalam kegiatan circle time

Dalam kegiatan ini guru harus berperan dalam menciptakan situasi dan

suasana kelas yang aman dan nyaman serta kondusif bagi anak sehingga

setiap anak dapat mempergunakan kesempatan ini untuk berbicara dan

mendengarkan dengan sebaik-baiknya. Guru juga dapat menunjukkan

kepekaan emosi kepada anak dan melakukan evaluasi kegiatan.

E. Kemadirian Anak Usia Dini

Kemandirian adalah “Hal atau keadaan dapat berdiri sendiri, tanpa

bergantung pada orang lain.” (Tim, 1996: 555).

Dalam buku “Membentuk Anak Mandiri, Bermotivasi Tinggi dan Percaya

Diri” dijelaskan anak disebut mandiri apabila :

1. Mampu memberikan keputusan sendiri.

2. Memiliki alternatif dalam mengambil keputusan.

1. Tahu akan potensi yang dimiliki dri sendiri.

2. Mampu mengerjakan tugas kesehariannya sendiri.

3. Tidak bergantung pada orang lain.(Racman, 2005:3).

Banyak sekali anak usia TK kelompok A utamanya yang segala

sesuatunya masih sangat tergantung kepada orang lain. Semua aktivitas selalu
masih harus dibantu orang lain. Di rumah masih harus dibantu oleh kakak, ibu,

ayah, nenek, atau pembantu. Misalkan anak ingin memakai sepatu, anak masih

harus dibantu mencari sepatu di mana berada, kemudian memakaikan sepatu.

Begitu juga pada saat anak ingin memakai baju anak masih harus dibantu dengan

segala hal sampai baju tersebut betul-betul terpakai. Anak yang masih demikian,

yakni masih sangat tergantung kepada orang lain, tidak mau berusaha atau tidak

mau melakukan setiap suatu kegiatan untuk kepentingan diri sendiri adalah anak

yang belum mandiri.

F. Kegiatan Circle Time di Kelompok Bermain

Sebelum anak melakukan kegiatan bermain di sentra, anak memerlukan

pijakan. Pijakan ini dalam pendekatan BCCT biasanya dilakukan dalam kegiatan

circle time. Hal-hal yang perlu dapat dilakukan dalam memberikan pijakan adalah

sebagai berikut.

1. Membaca buku yang berkaitan dengan tema atau dengan mengundang

narasumber.

2. Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang

mendukung perolehan keterampilan kerja (standar kinerja).

3. Memberikan gagasan bagaimana menggunakan alat dan bahan bermain

yang akan digunakan selama kegiatan di dalam sentra.

4. Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman bermain.

5. Menjelaskan rangkaian waktu bermain.

6. Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial.


7. Merancang dan menerapkan urutan transisi bermain.

Menurut Diane T. Dodge (2006), untuk melaksanakan kegiatan circle time

yang efektif ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu sebagai

berikut.

1. Bagi anak menjadi kelompok kecil, hal ini akan memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi dalam diskusi.

2. Alokasikan waktu untuk melakukan kegiatan circle time selama 10-15

menit setiap harinya, sebelum melaksanakan kegiatan.

3. Tata ruangan senyaman mungkin, singkirkan meja dan kursi yang tidak

diperlukan.

4. Pilihlah kegiatan untuk memanggil anak agar anak mengikuti kegiatan

circle time, misalnya dengan menggunakan gerak dan lagu sehingga anak

dapat berkumpul di tempat yang akan digunakan untuk melakukan

kegiatan tersebut.

5. Ajak anak untuk duduk melingkar sehingga anak dapat saling melihat satu

sama lain dan guru juga dapat melihat kepada semua anak.

6. Hindari demonstrasi kegiatan dan penjelasan yang terlalu panjang dan

berbelit-belit tanpa adanya interaksi anak dengan guru.

7. Berikan penjelassan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh anak

dengan singkat dan jelas yang mudah dimengerti.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Berdasarkan judul penelitian “Aktivitas Pola Pengembangan Circle Time

untuk Meningkatkan Kemandirian Anak pada KB Al Hikmah Tarok Meukek

Kabupaten Aceh Selatan”, maka yang menjadi subyek penelitian ini adalah anak-

anak, pendidik, dan pimpinan KB Al Hikmah Tarok Meukek Kabupaten Aceh

Selatan.

B. Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di KB Al Hikmah Tarok Meukek

Kabupaten Aceh Selatan dan berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian

ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai

fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.

Dan dalam hal ini penulis menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan

data yang diusulkan oleh Sudaryanto (1997: 133-136) yaitu tekhnik simat libat

cakap. Tehnik ini berarti penulis turut berpartisipasi langsung di dalam

percakapan yang terjadi. Penulis juga menggunakan tekhnik simak bebas libat

cakap sehingga penulis tidak terlibat dalam percakapan.

Tekhnik ini dikombinasikan dengan tekhnik rekam dan tekhnik catat. Data

dikumpulkan secara natural dengan beberapa tambahan untuk memancing objek

penelitian dalam memunculkan suatu ujaran untuk menanggapi sesuatu. Alat yang
digunakan dalam kegiatan wawancara adalah perekam suara built ini dari flash

disk, juga menggunakan handphone. Alat ini digunakan untuk merekam

percakapan antara objek penelitian dengan teman, orang tua, dan peneliti sendiri.

Rekam data dilakukan ketika objek penelitian bercakap-cakap dengan teman dan

orang tuanya.

Selain itu, peneliti juga menggunakan metode pencatatan untuk

mendukung data rekaman. Ketika objek penelitian bercakap-cakap, peneliti akan

mencatat percakapan tersebut. Cara ini dilakukan ketika peneliti tidak terlibat

dalam percakapan tersebut dan posisinya dekat denga objek penelitian.

Pengumpulan data dilakukan sekitar tiga bulan serta dilakukan secara bebas dan

tidak terjadwal secara khusus.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik/ menarik untuk

dijadikan fokus penelitian.

2. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai

fokus penelitian.

3. Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang

lebih luas mengenai fokus penelitian.


BAB IV

ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data

Untuk memudahkan dalam analisis data, maka data hasil penelitian dibuat

tabulasi sebagai berikut.

Wawancara
Wawancara
Observasi dengan Kepala Dokumentasi
dengan Guru
Sekolah
Anak-anak secara Bagaimana cara Bagaimana cara Ibu Dalam kegiatan

bergantian Ibu menjelaskan memberi motivasi guru

memainkan bola tentang kegiatan agar anak mau menggulirkan

besar dengan circle time pada melakukan kegiatan bola ke arah anak-

bantuan anak usia dini? circle time untuk anak yang

pertanyaan dari meningkatkan dipanggil

pendidik. Di Kelompok kemandirian anak? namanya dan

Belajar kami, anak tersebut

kami telah Saya memiliki menggulirkan

mencoba keyakinan, dengan kepada anak lain

mengembangkan menggunakan yang disebutkan

kegiatan circle kegiatn circle time namanya oleh

time pada anak untuk meningkatkan guru.

sejak dini. kemandirian anak Dalam dokumen

Sehingga untuk usia dini di pendirian

menjelaskannya Kelompok Bermain lembaga


hanya dengan kami, anak akan tercantum bahwa

melakukan mudah termotivasi salah satu tujuan

kegiatan langsung karena anak diajak pendirian KB Al

pada anak. untuk berpartisipasi Hikmah adalah

langsung dan lebih meningkatkan

aktif. kemandirian

anak.
Guru meminta Anak-anak sangat ... kami lebih Dalam rencana

anak membawa menyukai menekankan pada kegiatan tertulis

benda yang kegiatan circle peningkatan bahwa benda

bermakna time tersebut. kemandirian anak yang bermakna

baginya, bisa Terutama ketika sejak dini yang kami bagi anak yang

berupa foto-foto guru meminta rancang sedemikian digunakan dalam

liburan. anak untuk rupa sehingga anak kegiatan circle

menceritakan isi bukan hanya time adalah benda

dari foto. Hal ini sekedar bermain yang dibawanya

dikarenakan tetapi terarah pada dari rumah.

mereka dapat suatu pencapaian

menceritakan peningkatan

pengalaman kemandirian yang

pribadi yang berguna bagi dirinya

menyenangkan sendiri.

dan membaginya

bersama teman-
temannya.
Pendidik Awalnya anak- Kami berkeinginan Dalam rencana

membagi anak anak masih belum agar anak-anak kegiatan tertulis

menjadi beberapa mengerti mendapatkan bahwa pendidik

kelompok dan pertanyaan- pendidikan yang menggunakan

meminta mereka pertanyaan yang sesuai sejak dini kegiatan circle

menyanyi diberikan tanpa merasa time.

bersama-sama pendidik. terpaksa, seperti

dengan beberapa Kemudian, kegiatan bermain

pertanyaan- pendidik harus sambil belajar.

pertanyaan mengulang

pendidikan. beberapa kali

pertanyaan

tersebut sehingga

anak dapat

menyebutkan

maksud dari

kegiatan circle

time yang

dinyanyikan

pendidik. Ada

juga anak yang

masih malu-malu

dan tidak mau


ikut bernyanyi

dalam kegiatan

tersebut.
Di dinding kelas Dengan

banyak ditempeli menempel

gambar-gambar gambar di

yang dapat dinding kelas

digunakan dalam anak akan merasa

kegiatan circle akrab dan

time di Kelompok memberikan

Bermain. motivasi kepada

anak.

B. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan “aktivitas pola

pengembangan circle time untuk meningkatkan kemandirian anak”, merupakan

suatu kegiatan yang bertujuan membantu meletakkan pendidikan dasar dalam hal

kemandirian anak dari pola pembelajaran bermain sambil belajar. Peningkatan

kemandirian anak di KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan merupakan

prioritas program yang dicantumkan dalam dokumen pendirian lembaga

Kelompok Bermain ini. Pelaksanaan program peningkatan kemandirian anak di

KB Al Hikmah Tarok Kecamatan Meukek Aceh Selatan ini, tidak seperti

pengembangan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetapi hanya menanamkan

dasar-dasar pendidikan yang harus dikenali oleh anak melalui kegiatan circle time.
Apa yang dilakukan di KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan yaitu

menanamkan dasar-dasar pendidikan kemandirian pada anak. Kegiatan circle time

bagi anak merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengembangkan rasa kebersamaan dalam kelompok.

Kegiatan circle time yang dikembangkan oleh para pendidik di KB Al

Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan akan meningkatkan kemandirian anak

sehingga ia dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan lingkungan

sekitarnya. Selain itu juga dapat mengembangkan kreativitas dan menumbuhkan

rasa percaya diri anak, sehingga ia pada akhirnya mampu untuk hidup

bersosialisasi dengan lingkungannya.

Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan di KB Al

Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan sehingga anak akan terbiasa dan tumbuh

rasa percaya dirinya.

Secara umum, KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan telah

mempunyai kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut

telah disusun sedemikian rupa dan sejalan dengan teori-teori dalam bidang

pengembangan kurikulum sehingga memungkinkan untuk dapat mencapai hasil

yang diharapkan. Prioritas peningkatan kemandirian anak pada hakikatnya adalah

meningkatkan kemandirian anak merupakan langkah yang baik untuk

mengembangkan kemampuannya dalam bertanggung jawab dan hidup mandiri.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data di atas dapat disimpulkan beberapa hal,

yakni sebagai berikut:

1. KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan mempunyai program kegiatan

circle time yang ditujukan untuk meningkatkan kemandirian anak usia

dini. Alasan dari pengadaan pola kegiatan circle time ini adalah agar di

jenjang pendidikan berikutnya anak dapat mandiri dan bertanggung jawab

terhadap diri mereka sendiri. Dengan demikian anak akan lebih cepat

belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya tanpa didampingi lagi

oleh orang tua ketika mulai masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.

2. Aktivitas pola pengembangan circle time dalam rangka meningkatkan

kemandirian yang kuat bagi anak dalam pendidikan, kegiatan-kegiatan di

KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan mengarah pada kegiatan yang

menarik motivasi dan meningkatkan kemandirian anak.

3. Lingkungan kelas dan sekolah di KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh

Selatan disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian

kemampuan dasar siswa dalam kemandirian anak.

B. Saran

1. Dalam meningkatkan kemandirian anak sebaiknya KB Al Hikmah Tarok

Meukek Aceh Selatan banyak melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan

pembelajaran seperti circle time.


2. Peningkatan kemandirian anak di KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh

Selatan harus benar-benar disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak

dan dilakukan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pengembangan

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, Luluk, dkk. 2011. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia


Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dodge, Diane Trister and Laura J. Colker. 2006. The Creative Curriculum for
Early Childhood. 4th Edition. Washington D.C: Teaching Strategies.
Rachman, Arief. 2005. Membentuk Anak Mandiri, Bermotivasi tinggi, dan
Percaya Diri. Jakarta: Nikita.
Tim. 1996. Pedoman Guru Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan. Dan Kebudayaan.
Sudaryanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Depdikbud.

AKTIVITAS POLA PENGEMBANGAN CIRCLE TIME DI KELOMPOK


BERMAIN AL HIKMAH TAROK KECAMATAN MEUKEK
KABUPATEN ACEH SELATAN

Laporan Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD


Di susun oleh

HAFNIZAR
NIM 820409808

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROGRAM PENDIDIKAN GURU PAUD
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT BANDA ACEH
POKJAR MEUKEK KABUPATEN ACEH SELATAN
2012.1
KATA PENGANTAR

Tidak ada tutur kata yang patut peneliti ucapkan, kecuali ucapan
alhamdulillah. Karena atas rahmad, hidayah, dan nikmat-Nyalah peneliti dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul “Akitivitas Pola Pengembangan Cirle
Time di Kelompok Bermain Al Hikmah Tarok Kecamatan Meukek Kabupaten
Aceh Selatan” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Penelitian ini tidak akan dapat terlaksana sesuai dengan harapan peneliti,
tanpa adanya pengarahan-pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu ucapan terimaksih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Drs. Mujadi, M.Pd, selaku Kepala UPBJJ-UT Banda Aceh.
2. Drs. Tamrin, M.Pd, selaku tutor Pembimbing, yang telah banyak memberikan
bimbingan pengarahan, saran dan kemudahan dalam menyelesaikan
penyusunan laporan analisis ini.
3. Kepala beserta pengajar KB Al Hikmah Tarok Meukek Aceh Selatan yang
bersedia ditempati untuk kegiatan penelitian ini.
4. Teman-teman sejawat dan seprofesi yang tiada henti-hentinya dalam
memberikan semangat kepada peneliti.
Insya Allah partisipasi dan bantuan Bapak/Ibu dari berbagai pihak di atas
akan selalu mendapat taufik, hidayah, dan rida dari Allah Swt. Amin!
Akhirnya karena peneliti hanya manusia biasa yang penuh dengan
kekhilafan, tentu dalan penyusunan penulisan ini terdapat kesalahan-kesalahan
dan kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik datangnya dari
mana saja dan kapan saja akan penuliti terima dengan senang hati.
Meukek, 7 Juni 2012
Peneliti,

Hafnizar
NIM. 820409808
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Akitivitas Pola Pengembangan Cirle Time di Kelompok


Bermain Al Hikmah Tarok Kecamatan Meukek
Kabupaten Aceh Selatan.
Waktu Pelaksanaan : 16 Mei 2012
Tempat Penelitian : KB Al Hikmah Tarok Kecamatan Meukek Kabupaten
Aceh Selatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS ...................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORITIS


A. Pengertian Kegiatan Circle Time ................................................................... 4
B. Manfaat Kegiatan Circle Time bagi Anak ...................................................... 5
C. Jenis Circle Time ........................................................................................... 7
D. Rambu-rambu Pelaksanaan Kegiatan Circle Time .......................................... 8
E. Kemandirian Anak Usia Dini ........................................................................... 9
F. Kegiatan Circle Time di Kelompok Bermain ................................................... 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Subjek Penelitian ............................................................................................ 12
B. Metode penelitian ........................................................................................... 12
C. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 13

BAB IV ANALISIS DATA


A. Tabulasi Data .................................................................................................. 14
B. Analisis Kritis .................................................................................................. 17

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai