Anda di halaman 1dari 3

Nama : Helen Ruth Yemima

NIM : 49200234
Kelas :S
Nama Dosen : Rina Nuryani
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

A
1.
a. Pernyataan tersebut sangat akurat karena proses pembuatan karya ilmiah memang
harus mengikuti langkah-langkah tersebut secara berurutan.
b.
1) Persiapan: menentukan topik yang akan dibahas, menentukan tujuan penelitian,
menentukan rumusan masalah, menentukan kerangka karangan, menentukan
abstrak.
2) Penulisan: menulis dari bagian awal (judul) sampai bagian akhir.
3) Revisi.
2.
a. Sebelum menulis karya ilmiah, penulis harus terlebih dahulu menentukan tema karya
ilmiah, tujuan pembuatan karya ilmiah, masalah yang akan dibahas, judul karya
ilmiah, dan garis besar karangan.
b. Agar proses penulisan karya ilmiah lebih terstruktur dan terarah karena proses
tersebut merupakan tahap paling awal dalam menulis karya ilmiah.
3. Kasus tersebut benar karena karya ilmiah memiliki berbagai jenis dan cara penulisannya
pun berbeda-beda, misalnya makalah yang tidak memerlukan abstrak dan metode
penelitian dan jurnal yang tidak memerlukan bab serta memerlukan identitas seperti
ISSN, volume, dan lain-lain.
4.
a. Kutipan langsung dapat menghindari risiko salah tafsir jika ditulis ulang. Kutipan tidak
langsung dapat menghindari plagiarisme karena ditulis dengan parafrase.
b. Kutipan merupakan referensi yang ditulis dalam bentuk tulisan singkat, sedangkan
daftar pustaka merupakan daftar dari semua referensi yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah, termasuk sumber kutipan.
5. Struktur dan format penulisan karya ilmiah adalah urutan bagian dalam penulisan karya
ilmiah. Struktur kebanyakan karya ilmiah terdiri dari judul, penulis, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
6.
a. Presentasi adalah kegiatan berbicara mengenai suatu topik di depan umum dengan
tujuan untuk membagikan informasi.
b. Presentator harus mempertimbangkan faktor 5W+1H, yaitu mengetahui siapa
audiens, apa yang audiens inginkan, di mana presentasi akan dilakukan, kapan
presentasi akan dilakukan, mengapa presentasi dilakukan, dan bagaimana presentasi
akan dilakukan.

B
1. Judul kurang spesifik dalam memberi penjelasan bahwa penelitian dilakukan untuk
memprediksi kelangsungan perusahaan di masa depan. Untuk abstrak seharusnya
paragraf 2 dan 3 ditukar agar bagian metode penelitian ditulis lebih dulu dari bagian
pembahasan.
2. Opini Audit Going Concern: Prediksi Kelangsungan Perusahaan

Penelitian opini audit going concern sering kali di lihat dari berbagai faktor yang
mempengaruhi kemungkinan pemberian opini audit going concern, namun penelitian ini
justru bertujuan untuk mengetahui pejalaran dari sisi lain. Tujuan penelitian ini
menelusuri satu dua tahun ke depan untuk mengetahui apakah perusahaan tetap
berhasil atau justru gagal mempertahankan keberlanjutan usahanya.
Penelitian ini merupakan studi multi kasus dengan menggunakan dua perusahaan yang
memperoleh opini audit going concern. Peneliti menelusuri satu sampai dua tahun ke
depan dari berbagai sumber yang kredibel untuk mengetahui apa yang akan dan telah
dilakukan sekaligus mempelajari bagaimana kenyataannya perusahaan dapat berhasil
atau justru gagal mempertahankan eksistensinya.
Standar Profesional Akuntan Publik tahun 2012 seksi 341 menyatakan opini audit going
concern yang dikeluarkan auditor dimaksudkan untuk memastikan apakah perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya setidaknya dalam satu tahun ke depan.
Pendapat going concern diungkapkan setelah paragraf pendapat (sebagai paragraf
penjelas) dalam laporan keuangan audit.
Hasil penelitian didapat pelajaran bahwa perusahaan melakukan berbagai rencana aksi
serta mengungkapkan rencana aksi yang realistis untuk dilaksanakan. Perusahaan juga
terus menerus berupaya tidak mengenal lelah berjuang dari kemelut krisis yang
menimpanya. Akhirnya perusahaan masih tetap bertahan hidup sebagai buah usaha
perjuangan sekaligus pelajaran dari sisi lain yang berharga.

Kata kunci: opini audit going concern, pelajaran dari sisi lain, keberlanjutan usaha

C
1.
a. Latar Belakang:
Sudah banyak perguruan tinggi yang memanfaatkan sistem informasi E-Learning
dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu peguruan tinggi yang menggunakan E-
Learning adalah Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie. Institut Bisnis dan
Informatika Kwik Kian Gie menggunakan E-Learning berbasis web yang dibuat dengan
Moodle. Pemanfaatan E-Learning di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
bertujuan untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan teratur.
Terlebih di masa pandemi Covid-19, dimana pemerintah mewajibkan semua
perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan kegiatan pembelajaran tanpa tatap
muka, E-Learning menjadi solusi terbaik untuk menopang kegiatan pembelajaran
secara online. E-Learning yang digunakan di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian
Gie memiliki banyak layanan yang mempermudah kegiatan pembelajaran bagis dosen
dan mahasiswa.
b. Rumusan Masalah:
Apa saja manfaat E-Learning di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie?
c. Tujuan:
Mengetahui pemanfaatan E-Learning di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie.
d. Struktur:
Judul, Abstrak, Kata Kunci, Pendahuluan, Metode Penelitian, Pembahasan,
Kesimpulan, Daftar Pustaka.
2. Daftar Pustaka

Ellis, K. Ryann. 2009. A Field Guide to Learning Management System. American Society
for Training and Development (ASTD).
Rosenberg, M. J. 2001. E-learning: Strategies for delivering knowledge in the digital age.
New York: McGraw-Hill.
Sardar, Ziauddin. 1987. Rekayasa Masa Depan Peradaban Islam, Diterjemahkan oleh
Rahman Astuti, Bandung: Pustaka.
Wahono, R. S. 2003. Pengantar e-Learning dan Pengembangannya.

Anda mungkin juga menyukai