Anda di halaman 1dari 7

BAHASA INDONESIA KELOMPOK o o o o ARIS BUDI ARIANTO LINDA SARI NI MADE TANTI CANDRA SRI WAHYUNI

Standar kopetensi: Berbicara 10. Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar Kopetensi Dasar 10.1 mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 10.2 mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian Tujuan pembelajaran : Menuliskan pokok pokok penelitian yang akan disampaikan secara berurutan Membuat ringkasan karya tulis ilmiah Mengemukakan ringkasan hasil penelitian Menjelaskan hasil penelitian dengan kalimat yang mudah dipahami

Menuliskan pokok pokok karya tulis ilmiah yang akan disampaikan secara berurutan. Menyampaikan hasil penelitian atau karya tulis secara lisan disebut presentasi. Saat kita hendak mempresentasikan karya tulis, lebih baik kita menulis pokok pokok karya tulis ilmiah yang akan kita sampaikan dengan berurutan.

Pokok pokok hasil penelitian Bab 1 pendahuluan A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah C. Tujuan penelitian D. Manfaat penelitian Bab II landasan teoritis Bab III metode penelitian A. Tempat dan waktu penelitian B. Subjec penelitian C. Instrumen penelitian D. Prosedur penelitian Bab IV hasil penelitian Bab V penutup A. Kesimpulan B. saran Membuat ringkasan karya tulis ilmiah Ringkasn sebuah karya tulis ilmiah sering disebut abstrak. Abstrak yang baik adalah yang mampu menggambarkan isi karya tulis secara jelas, singkat, dan padat. Dalam abstrak , hanya beberapa hal yang dianggap penting dan dapat mewakili seluruhnya,seperti judul dan abstraknya.

Mengemukakan Ringkasan Karya Tulis Ilmiah. Setelah kita membaca dan membuat ringkasan dari karya ilmiah yang kita baca, kita akan mempresentasikannya di depan audiens secara runtun dengan menggunakan bahasa yang baik da benar serta bahasa yang mudah dipahami.

Menjelaskan Proses Penelitian Dengan Kalimat Yang Mudah Dipahami Penelitian adalah sebuah proses ilmiah yang harus di pertanggu jawabkan. Kita harus bisa menjelaskan proses maupun hasil penelitian yang telah kita lakukan . B. Merangkum Isi Pembicaraan Dalam Diskusi Panel Membaca Bacaan Sebagai Bahan Diskusi Sebelum melaksanakan diskusi hendaknya kita membaca sebuah bacaan yang akan kita diskusikan bersama, karena bacaan itu lah yang akan menjadi bahan diskusi kita nantinya. Mendiskusikan Suatu Pokok Dari Berbagai Sudut Pandang Bacaan yang telah kita baca sebelumnya selanjutnya akan didiskusikan. Dalam diskusi ini hanya satu pokok bahasan dalam diskusi, namun ditanggabi dengan berbagai sudut pandang. Disinilah peran peserta diskusi yang harus dibutuhkan dalam banyak anggota Mencatat Pokok Pokok Yang Dibicarakan Dalam Diskusi Panel Berdasarkan penjelas dari beberapa penulis dan pertanyaan dari peserta, kita dapat mencatat pokokpokok yang dibahas dalam diskusi. Menulis Saran dan Pendapat Dalam Bentuk Rangkuman Setelah menulis hal hal pokok dari diskusi, kita harus merangkainya menjadi sebuah rangkuman dan memberikan saran serta pendapat kita .

Kuis bernilai Dari artikel di atas 1. Sebutkanlah Latar belakang masalahnya ! 2. Sebutkanlah rumusan masalahnya ! 3. Sebutkanlah tujuan penelitiannya ! 4. Sebutkan manfaat penelitiannya ! 5. Sebutkanlah hasil penelitiannya ! 6. Sebutkan kesimpulannya !

7. Sebutkanlah sarannya ! Kunci jawaban : 1. Penulis ingin mensosialisasikan manajemen berbasis sekolah kepada instansi instansi pendidikan agar mencapai sekolah yang bermutu dan menjadi sekolah yang unggul. 2. Rumusan masalah : Apakah pengertian dari komponen dan Manajemen Berbasis Sekolah? B. Bagaimanakah Manajemen Kurikulum? C. Bagaimanakah Manajemen Pembelajaran atau Pengajaran? D. Bagaimanakah Manajemen Ketenagaan? E. Bagaimanakah Manajemen Kesiswaan? F. Bagaimanakah Manajemen Keuangan dan Pembiayaan? G. Bagaimanakah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan? H. Bagaimanakah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat? I. Bagaimanakah Manajemen Layanan Khusus? Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana caranya mencapai pendidikan yang bermutu dan uggul dalam berbagai bidang melalui sistem manajemen berbasis sekolah. Dari penelitian yang telah dilaksanakan kida bisa mengetahui ternyata menajemen berbasis sekolah sangat mendukung dalam kemajuan sistem pendidikan suatu sekolah. 5. A. KOMPONEN DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Manajemen Berbasis Sekolah adalah model pengelolaan sekolah berdasarkan kekhasan, kebolehan, kemampuan, dan kebutuhan sekolah,yang dilakukan secara partisipatif, transparan, akuntabel, berwawasan kedepan, tegas dalam penegakan hukum, adil, prediktif, peka terhadap aspirasi stakeholder, pasti dalam jaminan mutu, professional, efisien dan efektif dalam rangka peningkatan mutu.

B. MANAJEMEN KURIKULUM dalam pengelolaan kurikulum yang bersifat nasional, sekolah tidak berhak mengurangi isinya. Yang boleh dikembangkan adalah muatan lokal yang disesuaiakan sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah masing-masing. C. MANAJEMEN PROGRAM PEMBELAJARAN ATAU PENGAJARAN Berikut beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan program pengajaran: 1. Tujuan yang hendak dicapai harus jelas; 2. Bersifat sederhana dan fleksibel; 3. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan; 4. Bersifat menyeluruh dan harus jelas pencapainnya; 5. Ada koordinasi antarkomponen pelaksana program. Dari beberapa prinsip di atas, apabila dapat dilaksanakan semua maka tujuan yang diharapkan akan lebih mudah tercapai. Selain itu, dalam pengelolaan sekolah harus ada pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan, program-program pembelajaran. Dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan teratur. D. MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN Pengelolaan ketenagaan mulai dari analisis kebutuhan perencanaan, rekrutmen, pengembangan, penghargaan dan sanksi, hubungan kerja hingga evaluasi kinerja tenaga kerja sekolah dapat dilakukan oleh sekolah kecuali guru pegawai negeri yang sampai saat ini masih ditangani oleh birokrasi di atasnya. Tugas kepala sekolah dalam kaitannya dengan manajemen tenaga kependidikan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak hanya mengusahakan tercapainya tujuan sekolah, tetapi juga tujuan tenaga kependidikan (guru dan pegawai) secara pribadi. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk mengerjakan instrumen pengelolaan tenaga kependidikan, seperti daftar riwayat pekerjaan, dan kondisi pegawai untuk membantu kelancaran MBS di sekolah yang dipimpinnya. E. MANAJEMEN KESISWAAN

Tujuan dari manajemen kesiswaan yaitu untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.

F. MANAJEMEN KEUANGAN Dalam pengelolaan keuangan di sekolah, diperlukan rasa tanggungjawab yang besar dari semua komponen sekolah agar penggunaannya dapat maksimal dan sesuai sasaran. Dengan penggunaan yang tepat, maka semua kebutuhan sekolah dalam hal peningkatan pembelajaran, baik teknis ataupun non-teknis akan tercukupi sehingga sekolah dapat berjalan dengan lancar, teratur dan bertanggungjawab. G. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA ( FASILITAS ) Manejemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah H. MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT Menurut Mulyasa (2009: 50) tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: 1) Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak; 2) Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; 3) Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah. Gambaran dan kondisi sekolah dapat diinformasikan ke masyarakat melalui laporan kepada orang tua siswa, buletin bulanan, penerbitan surat kabar, pameran sekolah, open house, kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah siswa (home visit), penjelasan oleh staf sekolah, siswa itu sendiri, radio serta laporan tahunan. I. MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS 1) Manajemen perpustakaan Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik akan menunjang perkembangan peserta didik dalam hal perkembangan pengetahuan . Disamping itu juga memungkinkan bagi guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri, dan juga dapat mengajar dengan metode bervariasi, misalnya belajar individual. 2) Manajemen Kesehatan Sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan pengetahuan saja, tetapi juga harus meningkatkan jasmani dan rohani siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, maka di sekolah diadakan UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah ) dan pendirian tempat ibadah. 3) Manajemen Keamanan

Dengan tujuan memberikan rasa tenang dan nyaman dalam mengikuti proses belajar dan mengajar bagi komponen sekolah. 6. Kesimpulan : Jadi konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagaimana telah diuraikan di atas, esensinya adalah kewenangan yang besar pada sekolah dengan tuntutan kemampuan manajerial dari kepala sekolah dengan dukungan dari guru, peserta didik, masyarakat, serta pemerintah. 7. Saran : 1. Komponen-komponen MBS seperti diuraikan di atas akan berjalan dengan baik apabila kemampuan manajerial kepala sekolah baik dengan didukung oleh semua komponen sekolah yang ada; 2. Sebaiknya semua komponen dalam sekolah memahami tugas dan kewajibannya masingmasing sehingga akan tercipta kondisi yang baik demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Daftar pustaka: E. Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama. Kelompok 2 Bahasa Indonesia. 2012. Kurikulum SMA Negeri 1 Way Jepara.

Anda mungkin juga menyukai