1. Perbedaan pengertian Hukum Perburuhan menurut Iman Soepomo menjelaskan bahwa
hukum perburuhan menyangkut seseorang yang bekerja dibawah kendali atau perintah orang lain, tidak menyangkut pekerjaan yang ditanggung oleh diri sendiri seperti advokat, akuntan, dokter, psikolog) serta tidak menyangkut mengenai pekerjaan berdasarkan sukarela. Sedangkan Hukum perburuhan menurut NEH van Esveld yaitu Hukum Perburuhan menyangkut pekerjaan yang dilakukan oleh swapekerja dan segala tanggung jawab dan resiko dari pekerjaan ditanggung oleh diri sendiri. Hukum Perburuhan ini berkaitan dengan hubungan kerja dan berkaitan dengan pekerjaan di luar hubungan kerja seperti dokter, akuntan, advokat, psikolog. 2. a. Penjaga malam dalam Hukum Perburuhan Kuno yaitu dalam menjalankan perannya, pemerintah hanya mempunyai kepentingan untuk menjaga ketertiban tanpa memperharik aspek-aspek lain dari masyarakat. b. Perbedaan peran pemerintah pada periode Hukum Perburuhan Kuno yaitu tidak ikut campur tangan dalam menjaga keselarasan atau keharmonisan hubungan kerja antara buruh dan majikan, pemerintah dalam menjalankan peran hanya memiliki kepentingan karena hubungan kerja yang terjadi akibat dari perjanjian kerja yang tidak mengganggu ketertiban umum atau publik, dan pemerintah hanya menjaga ketertiban tanpa memperhatikan aspek lain dari kehidupan masyarakat. Sedangkan, peran pemerintah pada periode Hukum Perburuhan Idealistik yaitu ikut campur tangan secara aktif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat dalam membuat ketentuan dan melaksanakan ketentuan mengenai hubungan kerja karena pada periode ini pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat. 3. Syarat utama dalam pemberlakuan Hukum Perburuhan Otonom yaitu pada Hukum Perburuhan Otonom dalam pemberlakuannya tidak boleh bertentangan dengan hukun perburuhan heteronom. Contoh dari Hukum Perburuhan Otonom yaitu perjanjian kerja, perjanjian kerja bersama (PKB), peraturan perusahaan 4. a. Akibatnya hukum yang terjadi yaitu dapat dibatalkan atau dimintai pembatalan b. Pekerjaan yang ringan dan tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial anak karena mengingat umur dari Nadia yaitu masih dibawah ketentuan umur yang telah ditetapkan pemerintah dimana dalam mempekerjakan anak ketika umur 13-15 tahun. Selain itu, Nadia juga boleh bekerja jika pekerjaan tersebut terkait kurikulum pendidikan atau pelatihan yang sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang, dan anak dapat melakukan pekerjaan yang mengembangkan bakat dan minatnya tetapi hal tersebut harus sesuai dengan ketentuan pemerintah dimana harus ada izin dari orang tua, memiliki waktu yang jelas, tidak mengganggu sekolah, memperhatikan keselamatan kerja, menerima upah sesuai ketentuan yang berlaku, mendapat petunjuk yang jelas mengenai pelaksanaan pekerjaan, bekerja dibawah pengawasan langsung dari orang tua. 5. Perusahaan PT Bhakti Jaya dapat dikenakan sanksi karena mereka tidak mempunyai peraturan perusahaan dengan jumlah pekerja 350 orang. Sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan wajib membuat PP jika mempunyai pekerja minimal 10 orang. Karena dengan adanya Peraturan Perusahaan dapat menjamin hak dan kewajiban pekerja serta antara kewenangan dan kewajiban pengusaha, memberikan pedoman yang jelas bagi pekerja dan pengusaha untuk menjalankan tugas dan kewajiban masing, masing, menciptakan hubungan kerja yang harmonis, aman, dan dinamis antara pekerja dan pengusaha, peraturan perusahaan ini juga digunakan untuk memajukan perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan pekerja 6. a. Tidak sah, karena salah satu syarat dalam pembentukan PKB yaitu Serikat Pekerja (SP) sudah tercatat pada instansi yang menyelenggarakan urusan di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha b. Saran yang akan saya berikan yaitu saya memberikan saran untuk membentuk SP minimal 50% dari pekerja perusahaan sesuai dengan UU No 13 tahun 2003 pasal 119. Selanjutnya, setelah terbentuk serikat pekerja harus mendaftarkan terlebih dahulu pada instansi yang menyelenggarakan agar dapat dilakukan perundingan PKB karena hal tersebut merupakan syarat awal yang harus dipenuhi SP agar dapat melakukan perundingan PKB tercatat dalam instansi yang menyelenggarakan 7. Jika dalam waktu yang telah ditentukan selama 30 hari perundingan tata tertib belum tercapai maka para pihak harus membuat pernyataan secara tertulis bahwa perundingan tidak dapat terselesaikan pada waktunya, dimana harus memuat materi PKB yang belum dicapai kesepakatan, pendirian pihak, risalah perundingan, dan tempat, tanggal, dan tanda tangan para pihak.