Anda di halaman 1dari 88

Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBARPEMBANGUNAN GEDUNG


WORKSHOP PENDIDIKAN FURNITURE
DI KENDAL

PASAL01
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN

1. Tata cara penyelenggaraan ini telah diatur dalam Bab sebelumnya (Persyaratan Umum dan
Administrasi) , sedang bentuk bangunan yang dimaksud harus dilaksanakan sesuai gambar yang
telah ditetapkan dengan Syarat-syarat Teknis sebagaimana tercantum dalam pasal demi pasal
dibawah ini.
2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong adalah :
Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di KendalTahun 2018

SYARAT – SYARAT UMUM

A. PERSYARATAN UMUM
A.1. Spesifikasi Umum
 Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta
Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang akan diuraikan
dalam buku ini.
 Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan/atau kesimpangsiuran
informasi dalam pelaksanaan, kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan
Direksi untuk mendapat, kejelasan pelaksanaan.
A.2. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta
Buku Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis
 Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu
lainnya.
 Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan, alat-alat
kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna.
 Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan
sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.
 Pekerjaan struktur Beton antara lain Kolom, Balok, Plat Lantai, Kolom Praktis, Sloof,
Ring Balok, plat level dan lain-lain sebagaimana dalam lingkup pekerjaan.
A.3. Gambar Dokumen
Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan/atau ketidaksesuaian
dan keragu-raguan diantara setiap Gambar kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan
kepada Direksi gambar mana yang akan dijadikan pegangan. Hal tersebut diatas tidak
dapat dijadikan alasan dan Kontraktor untuk memperpanjang/ mengklaim biaya maupun
waktu pelaksanaan.
A.4. Shop Drawing
 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam Gambar kerja
 Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk,

1
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

cara pemasangan dan/atau spesifikasi/ persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi


pabrik.
A.5. Ukuran
 Pada dasarnya semua ukuran dalam gambar kerja A (Arsitektur) pada dasarnya adalah
ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
 Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang tercantum di
dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa sepengatahuan Direksi
A.6. Sarana Kerja
 Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing- masing
anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang dipergunakan
dalam pekerjaan ini
 Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop dan peralatan
yang dimiliki dimana pekerjaan pemborong akan dilaksanakan serta jadwal kerja)
 Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang
sedang berjalan serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan tersebut
A.7. Standar Yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standard Industri Kontruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, antara lain :
 Peraturan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SIN 2874-2013
 NI-2 PBI1971 Peraturan Beton Indonesia 1971
 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non Gedung SIN 1726-2012
 Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SIN 03-1729- 2002
 NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )
 PUBI — 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
 NI-3 PMI PUBB 1 Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
 NI-4 Persyaratan Cat Indonesia.
 NI-5 PKKI Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia.
 NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia.
 NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan.
 PPI-1979 Pedoman Plumbing Indonesia.
 PUIL-1977 Peraturan Umum Instalasi Listrik.
 PPBI-1984 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia.
A.8. Syarat Bahan
 Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik: tidak
cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang
dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
 Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan
A.9. Merk Pembuatan Bahan/ Material
 Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan & persyaratan
pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak
diartikan sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain.
 Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut.

2
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik


harus di bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli yang ditunjuk.
 Direksi berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk Pabrik dan/atau Supplier yang
bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
 Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang diperkenankan
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini, kecuali ada
ketentuan lain yang disetujui Direksi. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui
secara tertulis oleh Direksi / Perencana
 Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi/Perencana
sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan standard
of appearence.
 Paling lambat vvaktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah SPK
turun .
A.10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi
 Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor diwajibkan membuat
komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi
/Perencana/Pengawas untuk mendapat persetujuan.
 Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standard
yang berlaku.
A.11. Koordinasi Pelaksanaan.
 Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standard
yang berlaku.
 Penunjukan Supplier dan/atau Sub Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi /MK/Pengawas
 Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi /
Pengawas/Perencana dengan Kontraktor bawahan atau Supplier bahan
 Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Pengawas/Perencana di lapangan untuk
pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik
A.12. Persyaratan Pekerjaan
 Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan
sesuai dengan uraian Pekerjaan & Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan / atau khusus
sesuai instruksi Pabrik
 Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Kontraktor wajib
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang
menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing, Sanitasi
dan mendapat ijin tertulis dari Direksi.
A.13. Pelaksanaan Pekerjaan
 Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan harus tepat
sesuai Gambar Kerja.
 Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke
selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan- persyaratan yang
tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak dibenarkan adanya genangan air.
 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti Gambar Kerja
dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
 Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi / sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
 Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
 Kontraktor tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi Kerusakan
suatu pekerjaan akibat keteledoran Kontraktor, Kontraktor harus memperbaikinya
sesuai dengan keadaan semula.
 Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang

3
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.


 Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / yang sesuai dengan kegiatan suatu pekerjaan.
 Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
A.14. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali
 Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / eksisting di
Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran Drainase, Pipa Air Bersih,
Pipa lainnya yang masih berfungi dan kabel bawah tanah
 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk
pekerjaan lain, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang
ada. Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah
 Kontraktor wajib melapor kepada Direksi sebelum melakukan pembongkaran
/ pemindahan segala sesuatu yang ada di Lapangan.

B. PERSYARATAN TEKNIS

B.1. Pekerjaan Sarana Tapak


Pekerjaan ini meliputi :
a. Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk bekerja
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari bau,
Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Direksi. Listrik untuk bekerja harus disediakan
Kontraktor.
b. Pekerjaan penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
Kontraktor wajib menyediakan Tabung alat Pemadam Kebakaran (Fire Extinguisher )
lengkap dan berfungsi dengan baik, untuk keselamatan para pekerja terhadap bahaya
kebakaran .
c. Drainase Tapak.
Kontraktor wajib membuat Saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
yang ada. Pembuatan Saluran sementara harus sesuai petunjuk atau persetujuan
Direksi.

B.2. Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pembesihan sebelum pelaksanaan. Pekerjaan penentuan Peil P +
0.00. pekerjaan pengurugan, pemadatan dan perataan pasir.
Pekerjaan perbaikan kembali dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja Kontraktor
harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya
maupun yang sedang berjalan, bahan / komponen yang dipertahankan agar tidak
rusak atau cacat. Kontraktor juga diharuskan menjaga keamanan dilingkungan
proyek.

Pekerjaan Pembesihan Sebelum Pelaksanaan


 Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan mencakup
pembongkaran/pembersihan/pemindahan ke luar dari Tapak Konstruksi terhadap
semua hal yang dinyatakan oleh Direksi, tidak akan digunakan lagi maupun yang
dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan.
 Hasil pembongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak milik Pemberi Tugas.
Serah terima akan diatur oleh Direksi.

4
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Pekerjaan Penentuan Pokok Dasar atau Peil P ± 0.00.


 P± 0.00 Finishing arsitektur adalah mengacu peil lantai dasar (lantai 01)
Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di
Kendal(ditentukan di lapangan dan sesuai desain).
 Tinggi sisi atas Papan patok Ukur harus sama dengan lainnya, dan atau rata
waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi.
 Setelah selesai pemasangan Papan Patok Ukur, Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi / Pengawas/Perencana untuk mendapat persetujuan.

Kontraktor harus memperbaiki kembali seperti semula, tanpa mengganggu sistem yang
ada, dengan mengikuti petunjuk Direksi terhadap kerusakan / cacat karena :
 Pembongkaran yang terpaksa dilakukan terhadap bagian / komponen bangunan
hasil paket sebelumnya maupun yang sedang berjalan dan eksisting struktur yang
dipertahankan.
 Kesalahan atau kelalaian Kontraktor.

B.3. Pekerjaan Direksi Keet


Luas Direksi Keet adalah 4x12=48M2' (termasuk ruang kantor pengawas) Kontruksi dan
Finishing
 Tiang kolom dengan Kayu
 Dinding triplek dengan Rangka Kayu .
 Lantai Beton Rabat
 Pondasi tiang kayu, dengan Umpak Beton dan Ankur
 Daun Pintu dengan Kayu Lapis 4 mm (double sided)
 Daun Jendela Kaca t = 5 mm.
 Penutup Atas, calsi Gelombang
 Lampu penerangan.
 Dilengkapi fasilitas komputer dan AC

PASAL 02
LINGKUP PEKERJAAN

1. PENJELASAN UMUM TENTANG TERTIB PELAKSANAAN


a. Daerah Kerja
Daerah kerja akan diserahkan kepada pemborong (selama pelaksanaan) dalam keadaan
seperti pada waktu pemberian pekerjaan, dan pemborong dianggap mengetahui benar-
benar mengenai :
 Letak bangunan yang akan dikerjakan
 Letak dan posisi jaringan infrastruktur lingkungan.
b. Pengesahan Pekerjaan
Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya, pemborong diwajibkan berhubungan
dengan Pengawas untuk ikut serta menyelesaikan sejauh tidak ditentukan lain danuntuk
mendapatkan pengesahan/persetujuaannya.
c. Kerusakan yang Diakibatkan Pemborong
Pemborong tidak dibenarkan merusak bagian-bagian yang sudah dikerjakan pemborong
lain. Bila kerusakan bagian bangunan tersebut tidak bisa dihindari maka pemborong yang
bersangkutan diwajibkan memperbaiki hingga dinilai baik oleh Pengawas.
d. Kesesuaian Gambar dan Spesifikasi Teknik
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pemborong harus meneliti setiap gambar dan
spesifikasi teknis pekerjaan.

5
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

e. Aksesibilitas material yang tidak mengganggu sirkulasi internal areal pekerjaan.


2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN GEDUNG
WORKSHOP PENDIDIKAN FURNITURE DI KENDALTahun 2018:
 Gedung Workshop terdiri dari atas Gedung A berupa bangunan 1 lantai dilengkapi dengan
mezanin, dan Gedung B berupa bangunan 1 lantai.
 Pekerjaan Halaman(drainase saluran pembuangan air kotor)
 Mekanikal & Elektrikal (sesuai lingkup)

3. SEDANGKAN DETAIL PEKERJAANNYA MELIPUTI :


a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Beton Bertulang dan Tidak Bertulang
c. Pekerjaan Baja
d. Pekerjaan Penutup Atap
e. Pekerjaan Lantai dan Pelapis dinding
f. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
g. Pekerjaan Langit-langit
h. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Daun Jendela, Pintu Kaca, BV, dll
i. Pekerjaan Kunci dan Penggantung
j. Pekerjaan Kaca
k. Pekerjaan Pengecatan
l. Pekerjaan Saniter
m. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing
n. Pekerjaan Lain-lain

4. Komponen konstruksi bangunan tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut :

REKAPITULASI SPESIFIKASI TEKNIS


Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal:

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


1. Pondasi Pondasi Bangunan Pondasi Utama Minipile 20x20 dengan Minipile 20x20 Mutu Beton K500
Pilecap dan Footplat beton dengan Pile Cap dan Footplat beton
ukuran sesuai desain (mengacu hasil bertulang dengan mutu beton K250
penyelidikan tanah) pengecoran in situ sesuai desain

Pondasi lajur batu belah 1pc : 6 ps, PC kualitas Produk


Semen Gresik, Holcim, Indocement

2. Kerangka Struktur Struktur Rangka struktur beton Beton struktural Sloof, Kolom,
Balok mutu beton K250 Beton
non struktural K175
Tulangan besi kualitas SNI
Plat Lantai Beton plat Beton Bertulang Mutu beton K250

Lantai dasar Rabat beton Mutu beton K100


Tulangan Besi beton Dia. ≤ O12mm BJTP U24
Dia. > O12mm BJTD U39
3. Konstruksi Atap Rangka Atap Konstruksi Kuda-kuda Rangka Baja Baja siku/IWF (sesuai desain) mutu
Profil Siku baja BJ41, Baja kualitas
SNI
Plat / dak beton dan Plat beton dengan water proofing coating Beton Bertulang Mutu beton K250
talang beton
4. Waterproofing Plat Lantai KM/WC Coating Kualitas Produk SIKA, Fosrock,

6
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


Bostik
5. Dinding Pasangan dinding Dinding tembok bata ringan plester 1pc : 5ps trasram
bangunan finish cat dinding atau keramik atau 1pc : 3ps
sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar
Plesteran Material semen instan Kualitas Produk MU, Lemkra
Acian Material semen instan Kualitas Produk MU, Lemkra
6. Kusen Pintu, Kusen Pintu Kusen aluminium (Color Anodized) Aluminium ukuran 4” tebal 1,2
Jendela dan BV mm Kualitas Produk YKK,
Aleksindo.
Untuk pemasangan engsel diberi
dudukan kayu bengkirai
dalam kusen
Daun Pintu  Panil kaca frame aluminium  Frame alumunium Kualitas
(Color Anodized) 4”, kaca Produk YKK, Aleksindo
bening 8 mm  Kaca bening 8mm kualitas
Produk Asahimas, Mulia
Glass, finish cutting sticker
SandBlast
 UPVC untuk KM/WCsesuai  Kusen & Pintu UPVC
desain Kualitas Produk Fentura,
Sauber, Conch
 Pintu Ruangan  Bahan pintu diolah secara
Solid Engineering Door finish khusus, dibuat secara
HPL pabrikan, bebas kendala
muai susut bahan kayu.
Kualitas Produk Premium
WoodDoor,ANGZdoors,
Rimba Kencana
Daun Jendela  Panil Kaca frame aluminium Kaca Bening 5 mm
(Color Anodized)4”  Untuk Kaca sisi eksterior
bangunan menggunakan
Kaca bening
Daun BV Panil Kaca frame aluminium Kaca bening 5 mm atau Kaca
(powder coating) Es 5 mm
7. Kaca Pekerjaan Pintu, Kaca ≤ 1m² menggunakan kaca tebal 5 Kaca Kualitas Produk Asahimas,
Jendela, BV mm, kaca ≥ 1 m² menggunakan kaca Mulia Glass
tebal 8 mm sesuai yang ditunjukkan
dalam
gambar
8. Lantai Lantai dalam bangunan Floor Hardener Flor Hardener digunakan adalah jenis
Bubuk yang ditaburkan dan saat
beton kering akan membetuk
lapisan keras.
Warna yang dipilih ditentukan
oleh Proyek
Kualitas Produk Faricon, Sika,
Fosroc, dan Ultrachem Keramik
Keramik 60 x 60cm, 30 x 60 unpolished digunakan Kualitas Produk
sesuai desain Roman, Platinum

9. Pelapisan Dinding ACP (Aluminium ACP type PVDF ketebalan lapisan ACP Kualitas Produk Seven,
Composite Panel) alumunium 0,3 mm(alloy 3003), Marks, Alumetalec

7
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


dengan ketebalan keseluruhan 4mm,
warna sesuai desain, warna
ditetukan Proyek
10. Plint Lantai Plint Ubin Plint pilihan Keramik atau Jeglok, sesuai Berlaku untuk lantai seluruh ruang.
desain Menyesuaikan spek
ubin/lantai yang digunakan/sesuai
desain
11. Penutup Atap Atap Utama Penutup Atap Galvalume 0.5 TCT, (0.45 Penutup Atap Kualitas Produk
BMT)lengkap dengan insulasi termal KlipLock Optima Lysaght,
thickness 8 mm ALSUN

Insulasi Kualitas Produk Indofoil,


Zelltech, Unicell
12. Pengecatan Pengecatan Dinding, Dinding interior dengan cat interior Cat Interior termasuk sealer
Plafond Dinding eksterior dengan cat eksterior menggunakan cat Kualitas Produk
jenis (weathershield) Jotun, Dulux ICI,

Cat Eksterior termasuk


sealermenggunakan cat Kualitas
Produk DULUX WEATHER
SHIELD, Jotun Jotashield

Cat Besi menggunakan Cat DUCO


Produk DANAGLOSS,
Nippon Paint, Propan pengencer
Thinner DAIMARU
13. Penerangan Lampu sesuai desain Jenis lampu hemat energi Lampu armatur RM 300 TL 2x18
(downlight/outbow), Lampu TL Kisi2, TL Ring BARET 32 watt
dalam armatur, lampu spot, lampu SL, dan Armatur Downlite 4” Produk
dll ARTOLITE
Bolam,TL include Ballast and starter
Produk PHILLIPS
14. Handel Pintu Handel pintu, Pengunci Assesories sesuai desain , dilengkapi Kualitas Produk Dekkson, Kend
doorcloser atau
doorstopper sesuai desain
15. Saniter Closet & Washtafel Closet Duduk, Jetwasher, Wastafel dan Sanitter kualitas Produk Toto,
assesories Halmar, Grohe lengkap dengan
aksesorinya sesuai desain
16. Electrikal Standar Panel Panel MCB Kualitas Produk SCHNEIDER,
Merlin Gerrin,
Kabel listrik Instalasi kabel listrik Kabel Instalasi Listrik
menggunakan materi Kualitas
Produk SUPREME,
KABELINDO
Trafo Trafindo, Unindo
Genset type silent Perkins, Cumin
Fitting penerangan Stop Kontak, Saklar sesuai gambar Produk LEGRAND,
PANASONIC
Lampu Down light LED, TL LED, Pendant Setara PHILIPS
LED
17. Elektronik Standar Sound System Sekualitas PANASONIC, TOA
Fire Alarm Sekualitas EDWARD, HOOSEKI
CCTV Sekualitas SAMSUNG

8
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


18. Mekanikal Standar Plumbing (Air Kotor Jenis PVC AW SekualitasRUCIKA, MASPION
dan Air Sisa)
Plumbing Air Bersih Jenis PPR Sekualitas TIGRIS
Mesin Sumur dalam Submersible Pump Sekualitas EBARA,
GRUNDFOS
Pompa Transfer Centrifugal Sekualitas EBARA,
GRUNDFOS
Tata Udara Ceiling Exhouse Fan Sekualitas KDK, PANASONIC
AC Splite Sekualitas DAIKIN, MCQUAY
19. Lain-lain Lettering/ Signage Rangka dan Huruf bahan Stainless Steel, Pipa dan Plat Stainless Steel kadar
finish Polished 8%
Kualitas Produk HEI SEI

5. Syarat Pelaksanaan :
a. Pelaksanaan berdasarkan gambar kerja, syarat - syarat dan uraian dalam RKS ini, gambar
tambahan serta perubahan-perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing. Petunjuk serta
perintah Pengguna Anggaran pada waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan.
Termasuk hal ini adalah pekerjaan- pekerjaan tambah
/ kurang yang timbul dalam pelaksanaan. Namun demikian sernuanya harus
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Perbedaan ukuran
Bilamana terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara lain:
 Gambar rencana detail, maka yang mengikat adalah gambar yang skala lebih besar.
 Gambar dengan bestek, maka yang berlaku adalah bestek atau petunjuk /
penjelasan dari Kuasa Pengguna Anggaran.
 Bilamana dalam bestek disebutkan, sedang dalam gambar tidak dicantumkan, maka
yang mengikat adalah bestek.
Meskipun demikian hal-hal tersebut diatas diberitahukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran atau
dapat persetujuan sebelum dilaksanakan.

PASAL 03
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Tempat pekerjaan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan seperti pada waktu pemberian
penjelasan di lapangan
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan atau bangunan sekitar yang
disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan, menjadi tanggung jawab Pemborong. Untuk itu
diharapkan Pemborong minta ijin kepada Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapatkan persetujuan pemakaian.

PASAL 04
AIR KERJA

Pemborong harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan tersebut, air harus
bersih, dan tidak berwarna, berbau serta bisa diminum, baik dengan sumur pompa maupun cara - cara
lain yang memenuhi syarat.

9
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 05
UKURAN

1. Ukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini dinyatakan dalam cm, kecuali untuk ukuran baja
yang dinyatakan dalam mm.
2. Untuk pedoman peil lantai di lapangan adalah sesuai gambar atau menyesuaikan lapangan.
3. Di bawah pengawasan Direksi dan Konsultan MK/Pengawas, Pemborong diwajibkan membuat
titik duga di atas tanah bangunan dengan tiang beton ukuran 15 x 15 cm setinggi peil lantai
bangunan didekatnya yang akan dipakai sebagai ukuran ± 0,00. Titik duga harus dijaga
kedudukannya serta tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar
sebelum mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas
4. Memasang papan bangunan (Bouwplank/papan piket):
a. Ketepatan Ietak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan Pengawas Untuk
papan-papan piket bangunan menggunakan kayu Kalimantan kelas II (meranti),
ukuran 2/20 cm panjang minimal 250 cm, yang diserut pada bgian atasnya.
b. Semua papan piket (bouwplank) harus dipasang kuat dengan patok kayu 4 1/2 x 6 1/2 cm
atau dolken Ф 8 cm, dan tidak mudah berubah kedudukannya.
c. Penetapan ukuran-ukuran dan sudut siku harus diperhatikan ketelitiannya dan menjadi
tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 06
PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub struktur,
seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.
c. Juga termasuk pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada), terutama untuk
galian yang membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
d. Pembuangan sisa galian yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan
jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian galian yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang.
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang
masih digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya memberitahukan
kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada Penguasa/intansi yang berwenang untuk
mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab
atas segala kerusakan- kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung tersebut tidak terganggu.

10
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis, dan
ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal mengenai “ Pekerjaan
Urugan & Pemadatan “. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi
/ KonsultanPengawas.
d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat
akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedang lubang-
lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali
dasar yang waterpas. Pemadatan dilakukan secara berlapis- lapis dengan tebal setiap lapisan
20 cm lepas, dengan cara pemadatan dan pengujian sesuai dengan spesifikasi pemadatan.
e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa
lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air
lumpur pada dasar galian.
f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan
atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
g. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka galian harus
dilakukan terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya.

PASAL 07
PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk pekerjaan
substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang
didatangkan. Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap- tiap
lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan Maksimum
pada Kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.
c. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya.
d. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas maka
pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan urugan dilakukan
dengan memakai alat pemadat/Compactor. Pemilihan jenis dan kapasitas Compactor harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
e. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 10
mm terhadap kerataan yang ditentukan.
f. Untuk pemadatan, apabila diperlukan setiap lapis tanah tebal 20 cm yang sudah dipadatkan
harus ditest juga dilapangan, dengan hasil kepadatannya harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

11
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana,


kepadatannya 90% dari Standard Proctor untuk dalam bangunan dan 80% untuk
luar bangunan.
- Untuk lapisan yang dalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana,
kepadatannya 90% dari Standard Proctor untuk dalam bangunan dan 80% untuk
luar bangunan.
g. Hasil test dilapangan harus tertulis dan disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok- patok referensi
untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
h. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah hasil test memenuhi syarat dan mendapat
persetujan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
i. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu yang
disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.

PASAL 08
PEKERJAAN URUGAN PASIRURUG / SIRTU PADAT

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
baik.
b. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai
kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti
pondasi, sloof, dll.
2. Persyaratan Bahan
a. Sirtu yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari
lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya,.
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali
dan bahan-bahan organik lainnya, serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3
pasal 10. Apabila dipandang perlu, Direksi / Konsultan Pengawas dapat minta kepada Penyedia
Jasa Konstruksi, supaya air yang dipakai untuk keperluan ini diperiksa di laboraturium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di atas dan
harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm, hingga
mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.
b. Setiap lapisan sirtu harus diratakan, disiram air dan atau dipadatkan dengan alat pemadat
yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh hasil
kepadatan yang baik.
d. Kondisi yang kering tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan yang
bersangkutan selesai dilakukan.
e. Pemadatanharus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak dipenuhi. (Jika perlu
dibuatkan sump pit untuk menangkap air ).
f. Tebal lapisan sirtu minimum 15 cm padat atau sesuai yang ditnjukkan dalam gambar. Ukuran
tebal yang dicantumkan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.

12
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Lapisan pekerjaan diatasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi / Konsultan Pengawas.

PASAL 09
PEKERJAAN LANTAI KERJA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenega kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing / struktur pada seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
2. Persyaratan Bahan
Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan dengan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Untuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan batu pecah dibawahnya harus
sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya
dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil atau split dengan
Mutu Beton K100 .
e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-
ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

PASAL 10
PEKERJAAN ACUAN / BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan
untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar- gambar konstruksi, dengan
memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.
2. Persyaratan Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : Beton, baja, pasangan bata yang diplester
atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Jenis lain yang akan dipergunakan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Acuan yang
terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis meranti atau setara atau menggunakan multiplek
dengan tebal minimum 9 mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan beban- beban,
tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan terhadap beban angin

13
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dan lain-lain, peraturan harus dikontrol terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah
setempat.
b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur Beton yang tercantum dalam gambar struktur adalah
ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk plesteran/finishing.
c. Sebelum memulai pekerjaannya, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan gambar dan
perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk disetujui secara tertulis oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.
Pada dasarnya tiap-tiap bagian dari bekisting, harus mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan
Pengawas, sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.
d. Acuan yang direncanakan sedemikian rupasehingga tidak ada perubahan bentuk dan cukup kuat
menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya pengecoran beton.
e. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang yang diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat seperti potongan-
potongan kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.
g. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran, kerataan/kelurusan, elevasi dan
posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi.
h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran. Harus diadakan tindakan
untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
i. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau
hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk )dan tidak bergoyang.
j. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas baut-baut
dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila
bekisting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus berada dalam permukaan beton.
k. Pada bagian terendah ( dari setiap phase pengecoran ) dari bekisting kolom atau dinding harus ada
bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
l. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger besi (scafolding).
Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat dipertimbangkan oleh Direksi / Konsultan
Pengawas selama masih memenuhi syarat.
m. Setelah pekerjaan diatas selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta persetujuan dari
Direksi / Konsultan Pengawas dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengajukan permohonan tertulis untuk izin pengecoran kepada Direksi /
Konsultan Pengawas.
4. Pembongkaran
a. Pembongakaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia, dimana bagian konstruksi
yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban- beban pelaksanaannya.

14
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Cetakan – cetakan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai berikut :
- Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak terbebani7 hari
- Sisi-sisi balok dan kolom yang terbebani21 hari
c. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis
untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang, berlubang, atau
retak-retak dan tidak menunjukkan gejala keropos/tidak sempurna.
e. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat menimbulkan
kerusakan pada beton dan material-material lain disekitarnya, dan pemindahan acuan harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan akibat benturan pada saat
pemindahan.
Perbaikan yang rusak akibat kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi menjadi tanggungan Penyedia
Jasa Konstruksi.
f. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos atau cacat
lainnya, yang akan mempengaruhi konstruksi tersebut, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
segera memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, untuk meminta persetujuan tertulis
mengenai cara perbaikan pengisian atau pembongkarannya.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton
yang keropostanpa persetujuan tertulis Direksi / Konsultan Pengawas. Semua resiko
yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebutdan biaya-biaya perbaikan, pembongkaran, atau
pengisian atau penutupan bagian tersebut, manjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
g. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi proyek dan
dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas sehingga tidak
mengganggu lahan kerja.
Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Direksi / Konsultan Pengawas
mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sebagai berikut :
- Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
- Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran yang direncanakan atau posisi-
posisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.
- Konstruksi beton yang tegak lurus atau rata seperti yang telah direncanakan.
- Konsruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya yang memperlemah kekuatan
konstruksi.
- Dan lain-lain cacat yang menurut pendapat Perencana/Direksi / Konsultan Pengawas dapat
mengurangi kekuatan konstruksi.

h. Alternatif Acuan/Bekisting :
Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan dipakai, dengan
melampirkan brosur/gambar acuan tersebut beserta perhitungannya untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas. Dengan catatan bahwa alternatif acuan tersebut tidak
merupakan kerja tambah dan tidak menyebabkan keterlambatan dalam pekerjaan.Sangat
diharapkan agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengajukan usulan acuan yang dapat
mempersingkat waktu pelaksanaan tanpa

15
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

PASAL 11
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton
berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar, baik untuk pekerjaan Struktur
Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.
2. Peraturan-peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :
- Peraturan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2874-2013
- SNI 03-2458-1991, Metode Pengujian dan Pengambilan Contoh untuk
Campuran Beton Segar
- SNI 03-4810-1998, Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di
Lapangan
- SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
- SNI 03-2492-1991, Metode Pengambilan Benda Uji Beton Inti
- SNI 03-3403-1994, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti
- Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non Gedung SIN 1726-2012
- Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SIN 03-1729- 2002
- Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
- Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
- Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
- Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
- Peraturan Bangunan Nasional 1978.
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
- Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran padaBangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987
UDC:699.81:624.04).

3. Keahlian dan Pertukangan


Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesaian.
Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus dibuatkan
lantai kerja dari beton tak bertulang dengan Mutu Beton K100 setebal minimum 5 cm atau
seperti tercantum pada gambar pelaksana.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang berpengalaman
dan mengerti benar akan pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan gambar dan
spesifikasi struktur.
Apabila Direksi / Konsultan Pengawas memandang perlu, untuk melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang sulit dan atau khusus Penyedia Jasa Konstruksi harus

16
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

meminta nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Direksi / KonsultanPengawas atas beban
Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Persyaratan Bahan
a. Semen.
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi syarat-syarat
dari :
- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
- Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara tertulis dari
Direksi / Konsultan Pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang
sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.
Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima dalam sak
(kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang
yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30
cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui
2 m atau maximum 10 sak. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan
maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah penyimpanan,
dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak penggunaannya tanpa
melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling
lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Aggregat (Aggregates).
Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi syarat-
syarat :
- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
- Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran-
kotoran lainnya).
Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari
38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Direksi / Konsultan
Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat
menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat dan mempunyai daya kerja yang baik
dengan semen dan air, dalam porporsi campuran yang akan dipakai.
Direksi / Konsultan Pengawas harus meminta kepada Penyedia Jasa Konstruksi untuk
mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan yang
ditunjuk oleh Direksi / Konsultan Pengawas, setiap saat di laboratorium yang disetujui
Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada Direksi / Konsultan
Pengawas.
Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah
supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.
c. Air

17
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tulangan, minyak atau
lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia serta uji terlebih dahulu
oleh Laboraturium yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai.
d. Besi Beton ( Steel Bar ).
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
- Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak- retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
- Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan tersebut
dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan Beton Indonesia.
- Mempunyai penampang yang sama rata.
- Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang digunakan
adalah :
 ≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos )
 > ø12mm : BJTD U-39 ( Tulangan Ulir )

Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas, harus
mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton harus disupply dari satu
sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-
macam sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
Sebelum mengadakan pemesanan Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan
pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
Direksi / Konsultan Pengawas.
Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi / Konsultan Pengawas,
berjumlah min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang diameternya sama
dan panjangnya ± 100 cm. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat
bilamana dipandang perlu oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi / Konsultan
Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang bersangkutan tidak
sah.
Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.
Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang semacam
itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.
Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran dan
tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai untuk besi
tersebut.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai
dengan spesifikasin struktur harus segera dikeluarkan dengan site setelah menerima
instruksi tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, dalam waktu 2x24 jam atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.

18
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Untuk menjamin mutu besi beton, Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai


wewenang untuk juga meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan pengujian
tambahan untuk setiap pengiriman 5 ton dengan jumlah 3 (tiga) buah contoh untuk
masing-masing diameter atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi atau setiap saat apabila
Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai keraguan terhadap mutu besi beton yang
dikirim.
e. Kualitas Beton
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah:
- Beton mutu K-250untuk beton struktur (Pondasi ,pilecap, sloof, kolom,
balok, plat lantai).
- Mutu beton K-175 digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada
pasangan bata.
Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.
b. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan dilain
tempat dan dengan mengadakan trial-mix dilaboraturium.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau kubus
beton, menurut ketentuan – ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton Indonesia
mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 - 0.55 maka
pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton
Indonesia tanpa menggunakan penggetar.
Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5
m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
d. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton
yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi / KonsultanPengawas dan laporan tersebut
harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton karakteristiknya.
Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.
e. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian slump
(slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum 12 cm. Cara pengujian
sebagai berikut :
Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting).
Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton.
Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut ditusuk-
tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat
(seperti peluru).
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan
ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang
dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan
diukur penurunannya.
Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas dan dicatat
secara tertulis.
5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan dengan peraturan-
peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal ini.
b. Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix.

19
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

1. Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat dilapangan berlaku


juga untuk Beton Ready Mix, baik mengenai persyaratan Material Semen, Aggregat,
air ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan sebagainya.
2. Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton Ready
Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya, kontinuitas penyediaannya dan
mempunyai/mengambil material-material dari tempat tertentu yang tetap dan bermutu
baik.
Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas pengadaan
agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
3. Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang sudah
mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran. Usaha-usaha
yang menghaluskan / menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah mengeras atau
menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan. Penambahan air dan material lainnya
kedalam Beton Ready Mix yang sudah berbentuk adukan sama sekali tidak
diperkenankan, karena akan merusak komposisi yang ada dan bisa menurunkan mutu
beton yang direncanakan.
Untuk mencegah terjadi pengerasan/penggumpalan beton sebelum dicorkan, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus merencanakan secermat mungkin mengenai kapan
Beton Ready Mix harus tiba di Lapangan dan berapa jumlah volume yang
dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan memperhitungkan kemungkinan macetnya
transportasi dari/ke Lapangan.
4. Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton
Ready Mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas pengadaan
dan jumlah / volume beton yang digunakan.
Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik Penyedia
Jasa Konstruksi maupun Supplier Beton Ready Mix masing-masing harus membuat
silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di Laboratorium yang
ditunjuk/disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas dan jumlah
silinder atau kubus beton dibuat sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia.
5. Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang diisyaratkan, walaupun disupply
oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari
Penyedia Jasa Konstruksi.
6 Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung sejak
dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di plant/pabrik sampai
selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor, tidak dapat digunakan atau
dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat biaya yang ditimbulkannya menjadi
beban dan resiko Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Adukan BetonYang Dibuat di tempat (Site Mixing)


Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :
- Semen diukur menurut berat.
- Agregat diukur menurut berat.
- Pasir diukur menurut berat.
- Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete batching
plant).
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
- Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

20
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

d. Test Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton).


1. Direksi / Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Penyedia Jasa
Konstruksi untuk membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan beton yang
dibuat, dengan jumlah sesuai dengan peraturan beton bertulang yang berlaku.
2. Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder dengan
ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan
Beton Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus, cetakan harus berbentuk bujur
sangkar dalam segala arah dengan ukuran 15x15x15 cm dan memenuhi syarat
dalam Peraturan Beton Indonesia.
3. Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya harus
dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas.
Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
4. Pengujian.
Pada umunya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia,
termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian tekan (Crushing
test).
Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok adukan
yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika pengujian tekanan gagal maka
perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah yang diambil harus dilakukan dengan
mengikuti prosedure-prosedure Peraturan Beton Indonesia atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi.
5. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
6. Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan tanggal
pengecoran, bagian struktur yag bersangkutan dan lain-lain data yang perlu dicatat.
7. Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium bahan bangunan dan
tempat pengetesan tersebut harus disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
8. Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada
Direksi / KonsultanPengawas segera sesudah selesai percobaan, dengan
mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran
adukan dan berat benda uji kubus tersebut. Percobaan/test kubus beton
dilakukan untuk umur-umur beton 3,7 dan 14 hari dan juga untuk umur beton 28
hari.
9. Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang dibuat seperti
yang ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat spesifikasi,
maka Direksi / Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa Konstruksi
supaya mengadakan percobaan-percobaan non destruktif atau bila perlu untuk
mengadakan percobaan loading (Loading Test) atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi. Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam
Peraturan Beton Indonesia.
10. Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan
dibangun baru sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas. Semua
biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

21
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

e. Pengecoran Beton.
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian struktural
dari pekerjaan beton, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan izin
pengecoran tertulis kepada Direksi / Konsultan Pengawas minimum 3 (tiga) hari
sebelum tanggal/hari pengecoran.
- Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan apabila
bagian pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya Pemborong sudah
mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik mungkin sehingga sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.
- Atas pertimbangan khusus Direksi / Konsultan Pengawas dan pada keadaan-
keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan dicor relatif
sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat dikeluarkan lebih awal
dari 3 (tiga)hari tersebut.
- Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal apabila
terjadi salah satu keadaan sebagai berikut :
a. Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal rencana
pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.
b. Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi syarat
lagi misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-hal lain yang tidak
sesuai gambar-gambar & spesifikasi.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, maka
Penyedia Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk menyingkirkan
/membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan tertulis dari Direksi /
KonsultanPengawas, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.
2. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan
cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya
pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran- kotoran atau bahan lain dari luar.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat
pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus
dibersihkan dari sisa- sisa adukan yang mengeras.
3. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas.
4. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,batu, tanah dan lain-
lain) dan dibasahi dengan air semen.
5. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan
dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan menyebabkan
pengendapan/pemisahan agregat.
6. Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa berhenti). Adukan
yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari
mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak
diperkenankan untuk dipakai lagi.

f. Pemadatan Beton.
1. Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang sesuai
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.
2. Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu
memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.

22
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah yang


cukup untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin pemadatan
yang baik.
4. Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur dan
mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan
sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Penyedia Jasa
Konstruksi diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Perencana
Struktur dan Direksi / KonsultanPengawas mengenai hal tersebut.
Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data- data bahan, nama
pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya resiko/efek
sampingan dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
g. Siar Pelaksanaan dan Urutan / Pola Pelaksanaan.
1. Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan beton yang
berlaku dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang tengah dari suatu
konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus vertikal dan untuk siar pelaksanaan yang
menahan gaya geser yang besar harus diberikan besi tambahan/dowel yang sesuai
untuk menahan gaya geser tersebut.
2. Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya dibersihkan
dengan seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan dengan air dan
menyikat sampai agregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih,
“Calbond” harus dilapiskan merata seluruh permukaan.
3. Untuk pengecoran dengan luasan dan atau volume besar maka untuk
menghindarkan/meminimalkan retak-retak akibat susut, pengecoran harus dilakukan
dalam pentahapan dengan pola papan catur, urutan pekerjaan harus diusulkan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.

h. Curing Dan Perlindungan Atas Beton.


1. Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama berlangsungnya
proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
2. Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14 hari.
Khusus untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan cara menutupi
dengan karung basah sedangkan untuk lantai selama 7 hari pertama dengan cara
menutupi dengan karung basah, mnyemprotkan air atau menggenangi dengan air
pada permukaan beton tersebut.
3. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan
atas beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas
retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
4. Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin.
Beton yang keropos/bocor harus diperbaiki. Prosedure perbaikan beton yang keropos
harus mendapat persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas, dan Penyedia Jasa
Konstruksi tidak dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.

23
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

I. Pembengkokan dan Penyetelan Besi Beton.


1. Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada posisi
pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton Indonesia.
Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan menggunakan alat-
alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak-
retak, dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, dan pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.
2. Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran gambar
rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan pembengkokan besi
beton (bending schedule) yang diserahkan kepada Direksi / KonsultanPengawas
untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
3. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan harus
sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
4. Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar detail
standard penulangan.
5. Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat, lemak,
kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
6. Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, overlap, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar penulangan.
Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Penyedia Jasa Konstruksi
harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana Struktur
untuk klarifikasi.
Untuk hal itu sebelumnya Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar
pemengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
7. Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang
teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian harus ditunjang dengan
beton atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung lainnya sedemikian rupa
sehingga rangkaian tulangan terpasang kokoh, kuat dan tidak bergerak saat dilakukan
pengecoran beton.
8. Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak
menonjol kepermukaan beton.
9. Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai
dengan gambar.
10. Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor.
11. Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari semua kotoran-
kotoran.
12. Penggantian Besi
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah
sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa Konstruksi atau
pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu peyempurnaan
pembesian yang ada maka Penyedia Jasa Konstruksi dapat menambah ekstra besi
dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar. Usulan
pengganti tersebut harus disetujui oleh Direksi / KonsultanPengawas.

24
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Jika Penyedia Jasa Konstruksi tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
c.1 Harus ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
c.2 Jumlah luas besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera
dalam gambar. Khusus untuk balok induk, jumlah luas penampang besi
pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
c.3 Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau pencapaian penggetar/vibrator.
c.4 Tidak ada Pekerjaan Tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.
j. Pemasangan Alat-Alat Didalam Beton.
1. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau
memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan ijin tertulis dari
Direksi / Konsultan MK/ Pengawas.
2. Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton, pemasangan
sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut petunjuk-petunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas.

k. Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding


1. Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran dengan
jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian dimana bagian yang
tertanam dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm dan berdiameter 10 mm.
2. Tiap pertemuan dinding, dinding dengan luas yang lebih besar dari 9 m² dan dinding
dengan tinggi lebih besar atau sama dengan 3 m harus diberi kolom- kolom praktis
dan ring-ring balok, dengan ukuran minimal 13 cm x 13 cm. Tulangan kolom
praktis/ring balok adalah 4 diameter 12mm dengan sengkang diameter 8 mm jarak 20
cm.
3. Untuk listplank bata dan dinding-dinding lainnya yang tingginya > 3 m harus diberi
kolom praktis setiap jarak 3m dan bagian atasnya diberikan ring balok. Ukuran dan
tulangan kolom praktis dan ring balok seperti pada butir 2.

PASAL 12
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan batu belah untuk talud serta seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
a. Batu kali yang digunakan adalah batu gunung, berwarna kehitaman dan harus batu
belah/tidak bulat dan tidak porous serta tidak rapuh.
b. Semen produk kualitasSEMEN GRESIK, HOLCIM, INDOCEMENT , pasir dan air
persyaratan lihat pekerjaan beton
c. Lapisan batu gunung yang digunakan :
Jenis : batu belah//batu gunung

25
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Bahan Perekat : adukan : 1 Pc : 6 pasir beton.

3. Syarat Pelaksanaan
a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan PUBI 1982, dan harus seijin
Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Setelah galian pondasi siap maka sebelum dipasang batu belah, tanah dasar harus diberi
lapisan pasir urug/sirtu dibawahnya setebal 10 cm dan dipadatkan.
c. Pasangan batu belah disusun dengan bersilang, semua permukaan bagian dalam harus
terisi adukan perekat dan semua nat yang tebal diisi dengan kricak. Tinggi pemasangan
tidak boleh lebih dari 0.5 m dalam satu hari. Sisi samping pondasi harus diplester kasar
sesuai adukan perekat pondasinya.
d. Untuk pasangan batu belah yang menggunakan lapisan batu kososng (aanstamping),
pasangan batu kosong harus ditata dengan sisi panjang tengah dan bersilang kemudian
diberi / ditabur pasir bagian atasnya hingga pasir mengisi lobang-lubang yang terdapat
disela-sela batu. Ketinggian pasangan aanstamping mengikuti gambar kerja. Setelah
pasir merata kemudian ditimbris.
e. Untuk pekerjaan talud harus dipasang pipa-pipa drain (sulingan) dari PVC ø 1” setiap
jarak 100 cm, dan diberi saringan ijuk + pasir pada ujung-ujung pipa drain.

PASAL 13
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti tercantum dalam gambar,
termasuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan Baja dan alat-alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

2. Peraturan-peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut:
- SNI – 03. 1729 - 2002 Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
- Persyaratan umum bahan bangunan Indonesia (PUBI-1982)
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat

3. Material Baja
a. Semua material untuk Konstruksi Baja harus menggunakan Baja yang baru dan memenuhi
mutu tegangan leleh fy minimum 2400 kg/cm2.
b. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan sertifikat test dari pabrik pembuat Baja
tersebut. Apabila Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai keraguan terhadap hasil test
tersebut dan atau keraguan terhadap mutu baja yang dipakai di lapangan / di workshop, maka
Direksi / Konsultan MK/ Pengawas mempunyai hak untuk meminta diadakan test
tambahan/ulang dengan ketentuan jumlah test maximum 3 (tiga) buah untuk masing-masing
ukuran profil. Biaya test tersebut tetap menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Semua material Baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan kerusakan
lainnya. Semua material Baja tersebut juga harus lurus, tidak perpuntir, tidak ada tekukan-
tekukan.
d. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan atau balok-balok kayu untuk
menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak merusak material.
Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak ataupun bengkok.
e. Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak material-material Baja yang tidak memenuhi
syarat-syarat tersebut di atas dan tidak diperkenankan untuk difabrikasi.

26
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

4. Perubahan Sistem Sambungan


a. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi berpendapat untuk lebih memudahkan pelaksanaan atau
erection atau alasan lainnya, maka Penyedia Jasa Konstruksi dimungkinkan untuk
mengajukan usulan sistem sambungan lain yang tidak sama dengan Gambar rencana.
b. Usulan sistem sambungan tersebut harus diajukan lengkap dengan gambar dan perhitungan
sistem sambungan pengganti untuk diperiksa dan disetujui Konsultan Perencana Struktur .
c. Tidak ada perubahan biaya apapun akibat perubahan sistem sambungan yang diusulkan
Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi tetap mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai denganTime Schedule semula.

5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Gambar kerja (Shop Drawing).
Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar- gambar kerja
yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui Direksi / Konsultan Pengawas. Bilamana
disetujui, Penyedia Jasa Konstruksi dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya.
b. Pemeriksaan dan persetujuan Direksi / KonsultanPengawas atas gambar kerja tersebut
hanyalah menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti :
Ukuran-ukuran/dimensi-dimensi profil, ketebalan pelat-pelat, ukuran/jumlah bout/las, tebal
pengelasan. Ketetapan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari elemen-elemen
konstruksi Baja yang berhubungan dengan erection tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi. Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah disetujui Direksi /
Konsultan Pengawas, tidaklah berarti mengurangi atau membebaskan Penyedia
Jasa Konstruksi dari tanggung jawab ketidaktepatan serta kemudahan dalam erection
elemen-elemen konstruksi Baja.
c. Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan.
d. Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan untuk
keperluan montase serta cara-cara montase yang direncanakan.
e. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi Baja harus dilaksanakan oleh tukang- tukang yang
berpengalaman dan diawasi mandor-mandor yang ahli dalam Konstruksi Baja.
f. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan pemotongan
besi harus dilakukan dengan alat pemotong atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las
atau api sama sekali tidak diperbolehkan.
g. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan Marking procedure ( tanda–tanda atau kode )
yang akan dipakai kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk disetujui.
h. Semua konstruksi Baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode dengan
jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang degnan mudah.
i. Kode-kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.
j. Pelat-pelat sambungan dan lain-lain bagian elemen yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen
dengan tetap diberi tanda-tanda.
k. Pengelasan.
1). Sebelum pekerjaan las dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan prosedur
kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan di lapangan dan harus disetujui oleh
Direksi / KonsultanPengawas.
2). Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada dipastikan bahwa bidang- bidang yang
akan disambung dengan sambungan las tidak boleh bergerak sampai pekerjaan las selesai
dilakukan.

27
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3). Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila ada yang harus
dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah kemudian kearah atas.
4). Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat dipastikan bahwa sambungan
dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya dipakai batang-batang
penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut agar pengelasan dapat
dilaksanakan dengan penuh.
5). Pengelasan harus dilaksanakan dengan las busur listrik dan batang las harus dari bahan
yang sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.
6). Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dan dengan
ketepatan tinggi. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan sertifikat keahlian dari
masing-masing tukang lasnya sesuai peraturan.
7). Pengelasan hanya dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam gambar kerja.
Ukuran las yang tercantum adalah ukuran efektif.
8). Apabila diperlukan pengelasan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana baik ukuran panjang maupun ketebalannya
9). Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan dengan baik.

l. Baut Pengikat.
1). Kecuali ditentukan lain dalam gambar Mutu baut penyambung dan angkur minimal
sama dengan baja yang digunakan.
2). Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru, diameter baut, panjang ulir harus
sesuai dengan yang diperlukan.
3). Baut harus dilengkapi dengan 2 (dua) ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
4). Direksi / Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan Test
Baut pada Laboratorium yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum
Penyedia Jasa Konstruksi memesan baut yang akan dipakai.
5). Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan
tanpa seijin Direksi / Konsultan Pengawas.
6). Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10
mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.
7). Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
8). Setiap pengencangan baut harus diawasi secara langsung oleh Direksi / Konsultan
Pengawas, apabila dianggap perlu pengencangan baut harus menggunakan kunci momen.
9). Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling
sedikit 3 (tiga) ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada
ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak
boleh digunakan.
10). Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.

6. Erection Schedule / Method


a. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman
dari pabrik ke lapangan guna pengecekan Direksi / Konsultan Pengawas. Direksi / Konsultan
Pengawas dapat menolak setiap pengiriman Baja dari Workshop apabila pengiriman tersebut
tidak sesuai spesifikasi maupun modul yang disepakati.
b. Penempatan elemen konstruksi Baja di lapangan harus di tempat yang kering / cukup
terlindung sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Direksi /

28
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Konsultan Pengawas berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi Baja yang rusak
karena salah penempatan atau rusak.
c. Erection elemen-elemen konstruksi Baja hanya boleh dilaksanakan setelah Penyedia Jasa
Konstruksi mengajukan Erection Schedule / Method untuk disetujui oleh Direksi
/ KonsultanPengawas.
d. Sebelum erection dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kembali kedudukan
angkur-angkur Baja dan memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas metode dan
urutan pelaksanaan erection.
e. Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.
f. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrikasi, tidak akan diperbolehkan
dipakai untuk erection.
g. Untuk pekerjaan erection di lapangan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan tenaga
ahli dalam bidang Konstruksi Baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas
pekerjaan erection.
7. Pengecatan
a. Persiapan Pengecatan
Semua permukaan konstruksi Baja sebelum dicat harus bebas dari :
- Karat
- Minyak/Oli
- Dan lain-lain kotoran yang akan mengganggu melekatnya cat pada permukaan Baja
b. Pengecatan Zincromate
i. Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, maka setelah
difabrikasi, elemen Konstruksi Baja dicat dasar dilakukan sebagai berikut:
ii. Type cat : Zincromate
Merek : sesuai gambar atau instruksi Direksi / KonsultanPengawas
Ketebalan : 35 micron
iii. Cat Dasar I tersebut harus dilakukan di Workshop/Pabrik, minimal 1 lapis atau sampai
memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama tebalnya.
iv. Cat Dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai berikut: Type
cat : Zincromate
Merek : sesuai gambar atau instruksi Direksi / Konsultan Pengawas
Ketebalan : 35 micron
Cat Dasar II baru boleh dilakukan setelah Cat Dasar I betul-betul kering dan diamplas,
minimal 1 lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata sama tebalnya.
Apabila Cat Dasar II dilakukan sebelum Cat Dasar I mengering dengan baik sehingga
timbul bentolan-bentolan pada permukaan Cat, maka Direksi / Konsultan Pengawas
akan memerintahkan agar Cat Dasar II tersebut diamplas dan dilakukan lagi pengecatan
Cat Dasar II atas beban Penyedia Jasa Konstruksi.
v. Direksi / Konsultan Pengawas akan memerintahkan pengecatan ulang pada setiap
lapisan cat yang tidak memenuhi persyaratan tersebut atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Untuk mengecek ketebalan-ketebalan pengecatan maka Penyedia Jasa
Konstruksi diharuskan menyediakan alat ukur khusus guna keperluan tersebut.
d. Khusus untuk bagian permukaan Baja yang akan dibungkus beton (kalau ada), maka
bagian permukaan tersebut tidak perlu dicat dasar maupun finish.
e. Pengecatan primer maupun finish harus dilakukan dengan cara spray, bukan dengan
cara kuas.

29
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

8. Anti Lendut
Secara umum Konstruksi Baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut. Besarnya
anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan akibat beban mati dan hidup.

30
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 14
PEKERJAAN SUB LANTAI (RABAT BETON)

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai yang pekerjaan yang
bermutu baik.
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang langsung di atas
tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Direksi / KonsultanPengawas.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Pasangan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan sub lantai
dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan
sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan ), rata permukaannya dan telah mempunyai
daya dukung maksimal.
d. Pekerjaan sub lantai merupakan beton Mutu K100.
e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam
detail gambar
f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpass, kecuali pada lantai ruangan – ruangan
yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

PASAL 15
PEKERJAAN LANTAI SCREED

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
b. Pekerjaan lantai screed dilakukan di atas plat-plat beton, meliputi bawah finishing lantai untuk
seluruh detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.

31
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Lantai Screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton, telah
dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang memenuhi syarat-
syarat sperti yang telah ditentukan.
d. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian tanpa campuran bahan lain, yang dilapiskan ke
seluruh permukaan lantai yang diratakan dan dilicinkan, atau bahan/material lain sesuai yang
disebutkan/disyaratkan dalam gambar detail atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.
e. Tebal adukan lantai screed minimal dibuat 4 cm atau sesuai dengan gambar kerja, dari adukan
1 PC : 4 pasir . Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali bila disyaratkan lain,
bebas cacat (retak-retak), sehingga siap dipasang karpet dan bahan finishing lainnya.
f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan
dengan sikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui
Direksi / Konsultan Pengawas.
Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (semalam) dan setelah kering dilapis cairan semen
(air semen) maximum 20 menit, selanjutnya screed dicor.
g. Pengecoran harus dilakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti lajur
selebar 3 m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam setelah dicor.
Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibahasi dahulu dengan air semen
sebelum sebelahnya dicor.
h. Peralatan dan Compaction
Screed harus di-compact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada ujung-
ujung yang sering tertinggal. Bila peralatan diperlukan ( untuk finishing yang
membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam
maximum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan
tinggi dalam satu ruang besar maximum 15 mm. Toleransi perbedaan antara jalur maximum 1
mm.
i. Screed harus dibasahi selama 7 hari.
j. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan minimum setelah 4 (empat )
minggu.

PASAL 16
PEKERJAAN WATER PROOFING (NON INTEGRAL)

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syarat di bawah ini serta
memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bagian yang diwaterproofing adalah:
a. Toilet
b. Lantai ruang daerah basah lantai 2 ke atas (toilet, kamar mandi dll)
c. Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

2. Pesyaratan Bahan
a. Persyaratan Standard Mutu Bahan
Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya
seperti NI.3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. Penyedia Jasa Konstruksi tidak
dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi / Konsultan
Pengawas.

32
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Bahan
 Untuk lapisan waterproofing coating digunakan Acrilic polymer modified cementitious
coating dengan ketebalan sesuai petunjuk manufaktur untuk ruang daerah basah.
.
c. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat.
2. Bahan harus di simpan dalam tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering
dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan
karena tindakan Pemilik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus
yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas,
dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi / KonsultanPengawas.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Penyedia Jasa
Konstruksi harus segera melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan dimulia. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai pekerjaan di
suatu tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
6. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
7. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas
sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali
ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
8. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada Penyedia Jasa
Konstruksi selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-
contoh bahan tersebut.
9. Bilamana diinginkan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat mock-up sebelum
pekerjaan dimulai.
10. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak
pemberi garansi pemasangan yang terlebih dahukun harus mengajukan “ Metode
Pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi / Konsultan Pengawas.
11. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yang berhubungan langsung
dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra

33
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan, harus diberi lapisan dapat
berupa screed maupun material finishing.
12. Untuk bagian yang bertemu dengan bidang tegak (dinding, sparing dsb.) pada bidang
tegak tersebut harus diberi lapisan water proofing setinggi minimal 20 cm.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi, dan hasil yang
ditimbulkannya.
2. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi
air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air (permukaan yang telah diberi lapisan
waterproof digenangi air) selama 1 x 24 jam atas biaya sendiri.. Pelaksanaan pengujian ini
harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan Direksi
/ Konsultan Pengawas.
3. Pada waktu penyerahan maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberika jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, akibat
kegagalan dari bahan mauoun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 5 (lima ) tahun
termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

5. Syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah
dilakukan, terhadap kemungkinan peregeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik atau pemakai pada
waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi / Konsultan
Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi

PASAL 17
PEKERJAAN FINISHING LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan lantai floor hardener untuk hampir keseluruhan
ruang workshop dan lantai keramik dibeberapa ruang untuk pekerjaan Finishing Lantai, Dinding
dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

2. Persyaratan Bahan
Jenis : Ubin Keramik , keramik kualitas produkRoman, Platinum
Permukaan : Glazed dan unglazed
Ketebalan : 7 mm
Warna : Ditentukan kemudian
Ukuran : sesuai gambar
Produk : KW 1
Adukan pengisi siar dan nat menggunakan nat warna. Warna ditentukan kemudian.

3. Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai pola
keramik.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat danbernoda.
3. Alas dari lantai keramik adalah lantai beton tumbuk dengan ketebalan minimal3 cm atau lebih
sesuai dengan gambar termasuk syarat kemiringan

34
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

4. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat menggunakan tile adhesive


5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar- benar rata,
tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras/balkon.
6. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya,
maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan dari pabrik.
8. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
9. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siarsiarnya bertemu siku
dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
10. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan, agar pasangan tidak turun/retak
sewaktu menerima beban diatasnya.
11. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik harus dibersihkan dari debu, cat dan kotoran
lainnya, kemudian dikasarkan agar adukan perekat melekat lebih sempurna.
12. Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang harus terisi padat dengan
bahan perekat.
13. Pola pemasangan keramik dan HT menggunakan spacer, disesuaikan dengan gambar,
demikian juga pengambilan as pemasangan.
14. Naad atau siar keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa serta kedap air
yaitu bahan grout. Warna perekat naad ini disesuaikan dengan warna keramik.
15. Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah keramik dipasang.
Sewaktu pengisian naad ini, keramik harus sudah benar-benar melekat dengan kuat pada
lantai. Sebelum diisi, celah-celah naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan
kotoran lain.

PASAL 18
PEKERJAAN DINDING BATA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan dinding bataini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Batu bata yang digunakan adalah jenis bata ringan kualitas Produk Hebell, SB Con
ukuran tebal 10 cm
2. Semen instan kualitas Produk MU, Lemkra
3. Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
4. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Dinding concrete kecuali kamar mandi adalah dinding bata ringan denganukuran normal per
unit. Dimensi tersebut untuk tuntutanpemasangan jaringan inbow. Bata ringan
denganmenggunakan spesi perekat 1PC : 5 pasir. (sesuai desain)
b. Dinding concrete kamar mandi. Dinding batu bata dengan ukuran normal perunit, dengan
menggunakan spesi perekat 1PC : 3pasir

35
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Untuk semua dinding pada lantai dasar maupun lantai tingkat, mulai dari permukaan lantai
area basah setinggi 170 cm untuk kamar mandi serta daerah basah lainnya, digunakan aduk
campuran rapat air (trasraam) dengan spesi perekat 1PC : 2pasir.
d. Bata ringan yang digunakan adalah bata ringan dengan kualitas terbaik yang disetujui
Konsultan Pengawas, yaitu siku dan sama ukurannya.
e. Setelah bata terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan.
f. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 24 lapis
setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis.
g. Bidang dinding bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan 4 buah tulangan pokok
berdiameter 10 mm, beugel diameter 10 jarak 20 cm, jarak antara kolom maksimal 3,50 m
atau sesuai gambar. Kolom praktis dan balok penguat menjadi lingkup kerja kontraktor
arsitektur.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak diperkenankan.
i. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus
diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain.
j. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi dari 5 %. Bata yang patah
lebih dari dua tidak boleh digunakan.
k. Pasangan bata ringan harus menghasilkan dinding finish setebal 10cm. Pelaksanaan pasangan
harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
l. Seluruh pasangan dinding bata sampai setinggi 50 cm di atas kepala pondasi harus diberi obat
anti rayap dengan cara dan aturan yang ditentukan oleh persyaratan teknis Sipil. Pemakaian
obat tersebut dilakukan sebelum plesteran dilakukan.
m. Pada bagian / daerah sekitar toilet, pantry dan lain-lain termasuk braket tv gantung yang
membutuhkan penempatan barang-barang yang digantungkan pada dinding, maka di dalam
dinding bagian-bagian tersebut harus dipasang perkuatan yang dibuat dari besi beton secara
vertikal dan horisontal, yang dihubungkan / disambungkan dengan las.
n. Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas mengenai tempat dan ukurannya.
o. Kelos-kelos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dinding-dinding dengan angkur.
p. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor harus mengganti
tanpa biaya tambahan.

PASAL 19
PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh dinding bata termasuk
kolom, dinding beton, rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan dalam gambar
pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik lengkung pada kolom, sudut siku pada pertemuan
dinding, sudut siku pada pertemuan komponen bangunan dengan dinding. Meliputi pula
pembuatan tali air pada dinding serta profil acian menonjol pada dinding sesuai gambar.
Plesteran dinding terselenggara hingga 15 cm diatas plafon sehingga didapat kerapian maksimal
atas pertemuan dinding dengan plafon.

36
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

2. Bahan- bahan
a. Cement Instant
Menggunakan Produk Kualitas MU, Lemkra untuk plesteran dan acian sedangkan untuk
adukan beton menggunakan PC. Portland Cement yang dipakaiharus baru, tidak ada bagian-
bagian yang membatu dan dalam zak yangtertutup seperti yang disyaratkan dalam NI-8.
b. Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak sepertiminyak, asam, atau
unsur-unsur organik lainnya.
c.Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat,lumpur atau
campuran-campuran lain sesuai dengan :
o NI - 3 pasal 14
o NI - 2 pasal 3.3

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Perencanaan
1. Acian
Acian dibuat dalam campuran sesuai persyaratan bahan tersebut diatas. Acian dinding
menggunakan semen instant tebal 1,5 mm. Acian beton menggunakan MU-200 tebal 3
mm. Acian waterproof menggunakan coating SIKA aplikasi 2 lapis masing lapis tebal 1,5 mm.
2. Campuran Plesteran
Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) minggu dan
tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu. Plesteran harus dicampur dan dilaksanakan dengan
baik untuk mencegah keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
3. Pergunakan peralatan yang memadai. Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari
bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh. Pekerjaan plesteran
harus rata sesuai perintah Konsultan Pengawas, dengan tebal plesteran dinding 20 mm dengan
toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm, kecuali ditentukan lain.
4. Pencampuran
Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduknya dapat dilaksanakan bila ada
ijin dari Konsultan Pengawas.

Pelaksanaan
1. Umum
a. Bersihkan permukaan dinding batu bata dari noda-noda debu, minyak cat dan bahan-bahan
lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar-benar siap untuk dilakukan
pekerjaan plesteran.
b. Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan plesteran.
c. Bentuk screed sementara (untuk pembentukan dasar yang permanen) untuk menjamin
adanya ketebalan yang sama, permukaan yang datar/rata, contour dan profil-profil akurat.
d. Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk peresapan. Jangan menjenuhkan
permukaan dan jangan dipasang plesteran sampai permukaan air yang terlihat tersebut telah
lenyap / kering kembali.
e. Letakkan / tempelkan campuran plesteran selama 2,5 jam (maksimal) setelah proses
pencampuran, kecuali selama udara panas / kering, kurangi waktu penempatan itu sesuai
yang diperlukan untuk mencegah pengerasan yang bersifat sementara dari plesteran.
f. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.

37
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan,
maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu “kepala plesteran”.
2. Plesteran ke Dinding Bata Ringan
a. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus
atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar
kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
b. Pasangkan lapisan plesteran setebal yang disyaratkan (15-20 mm) dan diratakan dengan
roskam aluminium, kemudian basahkan terus selama 3 (tiga) hari. c. Pelaksanaan plesteran
dilakukan minimal setelah pasangan dinding berumur 2 (dua) minggu.
3. Acian Permukaan Beton
a. Pasangkan acian setebal 3 mm, kasarkan permukaannya, kemudian pasangkan sebelum
acian mengering.
b. Ulangi bagian pertama, lalu pasangkan acian dalam ketebalan / kerataan yang disyaratkan
dalam gambar.
4. Plesteran Interior
a. Pemasangan
Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan ketebalan ± 7 mm. Ketebalan lapisan
finishing harus ditambahkan di atasnya.
b. Ukur/periksa ketebalan plesteran dari bagian dasar belakang yang rata.
c. Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan-bahan secukupnya ; dan tekan untuk
menjamin adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan pertama diletakkan, sikat dengan
hanya satu arah/cara, untuk membentuk ikatan mekanik bagi lapisan kedua. Pada
permukaanpermukaan vertikal, sikat secara horizontal.
d. Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan secukupnya dan ekan untuk menjamin
melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar pertama.
e. Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm.

PASAL 20
PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : Keramik ukuran 30x60
b. Finishing Permukaan : Polished
c. Ketebalan :Minimum 7 mm
d. Warna : Ditentukan kemudian
e. Ukuran : sesuai gambar
f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan –peraturan ASTM,
Peraturan keramik Indonesia (NI – 19 ) dan petunjuk teknis dari pabrik pembuatnya.
g. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas.
h. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi / Konsultan Pengawas.
i. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.

38
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada permukaan dinding beton/bata ringan yang ada, keramik dapat langsung diletakkan,
dengan menggunakan adukan semen instan seperti contoh di atas, sehingga mendapatkan
ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
b. Siar-siar keramik diisi dengan am atau yang setara, yang warnanya akan ditentukan kemudian.
c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-
contohnya (minimum 3 contoh bahan dari jenis produk yang berlainan) kepada Direksi /
Konsultan Pengawas dan Perencana untuk memperoleh persetujuan.
d. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat shop drawing
dari pola pemasangan bahan yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas dan Perencana
e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu , sesuai petunjuk
pabrik.
f. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam pemasangan
keramik.
g. Bidang dinding keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.
h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
i. Keramik yang sudah terpasang, harus dibersihkan dari segala macam noda-noda yang
melekat.
j. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jernih
k. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-hal lain
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

PASAL 21
PEKERJAAN KUSEN PINTU ALUMINIUM

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kusen aluminium meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar

2. Persyaratan Bahan
a. Spesifikasi Teknis
- Bahan dari aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII extrusi 0695-82,
tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas ).Kusen alumunium kualitas Produk YKK,
Aleksindo
- Ukuran : 4’’ tebal 1.2 mm’.
- Nilai deformasi : maksimal 2 mm
- Warna profil : Color Anodized, warna ditetukan atas persetujuan
(approval) dari proyek
b. Seluruh bagian aluminium berwarna harus datang di tapak dilengkapi dengan pelindung dan
baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan dari Direksi.
c. Untuk keseragaman warna, diisyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus diseleksi
secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu dan lain-lain,
profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam setiap unit didapatkan warna yang sama.
Pemotongan profil aluminium menggunakan mesin potong, mesin punch, drill sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil yang telah

39
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm
dan untuk diagonal 2mm.
d. Accesories
Sekrup dari galvanized seel mutu Hotdeep kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant.
Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal minimal 2 mm, dengan
lapisan zinc tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser.

e. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela/bovenlicht dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkali seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari
laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish atau bahan
insulation lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliiti sesuai ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
b. Pemotongan besi hendaknya dijauhkan dari material aluminium untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada umumnya
c. Penjelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
d. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti menggunakan skrup, rivet dan
ankur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
e. Ankur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari galvanized steel plate setebal minimal 2
mm dan ditempatkan pada interval 60 mm.
f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stailess steel
sedemikian rupa sehingga hailine dari tiap sambungan harus kedap air. Celah antara kaca dan
sistem kusen ditutup dengan sealant.
g. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
- Dapat menjadi kusen untuk kaca mati
- Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan dapat dipasang door closer.
- Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
- Untuk sistem partisi harus moveable, dipasang tanpa harus mematikan
secara penuh yang merusak lantai atau langit-langit.
- Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.
- Untuk fitting hardware dan reinforcing materials di mana kusen aluminimum akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya, maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
h. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang kemudian
diisi dengan beton ringan / grout.
i. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kusen
terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (perlubangan dinding) yang melekat pada
ambang bawah dan atas harus waterpass.
j. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber
atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.
k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding, diberi sealant supaya kedap air
dan suara.

40
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

l. Kusen yang berhubungan dengan daun pintu/jendela, engsel harus diberi perkuatan khusus
agar daun dapat menempel kuat pada kusen

PASAL 22
PEKERJAAN DAUN KACA PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca dipasang diseluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Kaca pintu jendela :kualitas Produk Asahimas, Mulia Glass
- Tebal 8 mm untuk kaca jendela luar.
- Tebal 5 mm untuk kaca jendela dalam.
- Tebal 12 mm untuk kaca frameless tempered laminated
Jenis kaca menggunakan kaca rayban atau bening sesuai desain.
b. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak, tidak
bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.
c. Untuk Rangka, mutu dan persyaratan bahannya sama bahan yang digunakan untuk kosen.
d. Ukuran rangka pintu jendela sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja, persyaratan
persyaratan atau sesuai petunjuk direksi. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian
dan ketelitian.
b. Syarat dan Mutu.
- Dimensi.
- Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi dari 0.3 mm.
- Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm.
- Kesikuan.
c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan
yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm/m,
kecuali disyaratkan lain oleh direksi.
d. Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar kerja, buku
spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus, sesuai standar
pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus digurinda dan
dihaluskan sampai berbentuk tembereng.
f. Pekerjaan Pemasangan Kaca.
Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai dengan gambar
kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang tersebut.
Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang harus diberi sealant
atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti yang disyaratkan dalam
gambar kerja.
Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5 cm batas garis
sambungan dengan kaca.
g. Kualitas Pekerjaan
 Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan lis maupun skrup.

41
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari rangka pemegang
dan list yang ada.
 Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan tergores.
 Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.
 Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara dan melindungi hasil pekerjaan dari kerusakan
dan benturan, untuk itu pekerjaan kaca harus diberi tanda agar mudah terlihat/diketahui.
Semua kerusakan yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi untuk
memperbaiki sampai pekerjaan selesai.

PASAL 23
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat yang
dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditentukan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
Semua hardware dalam pekerjaan ini, menggunakan produk Dekkson, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar. Hardware
untuk asesoris pintu jendela terbuat dari material stainless steel.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari pelat aluminium yang
tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel.
Untuk anak-anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci dilengkapi kaitan-kaitan
untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan
engsel serta dilengkapi denah.
Perlengkapan / asesoris pintu dan jendela yang digunakan : Perlengkapan Pintu
Kaca Frameless :
- Pull handel
- Lockcase
- Double cylinder
- Floor hinge
- Patch fitting

Perlengkapan pintu 2 daun :


- Pull handel
- Lockcase
- Double cylinder
- Hinge
- Flushbolt
- Door Closer

Perlengkapan Pintu 1 daun :


- Lever Handel
- Lockcase

42
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Double Cylinder
- Hinge Kend
- Door Closer
- Door Stoper
- Flushbolt
- Engsel Casement

Perlengkapan Pintu Kamar Mandi :


- Handel Tulbar
- Hinge

Perlengkapan jendela / Bovent


- Engsel Casement
- Rambuncis

Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci. Kunci


tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu
Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah di pasang
di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
c. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah dari pintu semua.
d. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
e. Engsel terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat (Stainlees steel).

PASAL 24
PEKERJAAN CAT EMULSI

1. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Syarat-syarat Bahan
a. Bahan cat yang digunakan adalah :

Cat dinding luar/exterior : Type cat eksterior Kualitas Produk DULUX


WEATHER SHIELD, Jotun Jotashield.
Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer,
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.
Cat-catan akhir untuk exterior : 2 lapis cat weather shield setebal 2x 30 micron,
semua lapis sehingga dicapai permukaan yang
merata dan sama tebal.

Cat dinding dalam/interior : Type cat acrilyc emultion, kualitas


ProdukJotun,Dulux ICI (cat plafond
menggunakan merek Catylac)

43
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Cat akhir untuk interior : 2 lapis setebal 2x30 micron, semua lapis
sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama
tebal. Warna akan ditentukan kemudian.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pada pasal 54 dan NI-4.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.
c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat
merusak atau mengurangi mutu pengecata.
d. Seluruh bidang pengecatan untuk dinding dalam diplamur dahulu sebelum dilapis dengan
cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas
serta instalasi didalamnya telah selesai dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan /
mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi / Konsultan
Pengawas, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan
menginstruksikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi selam tidak lebih 7 (tujuh) hari kalender
setelah contoh bahan diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
h. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/peerimaan
bahan yang dikirim oleh Penyedia Jasa Konstruksi ke tempat pekerjaan.
i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk
mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh
pabrik yang bersangkutan.
j. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
k. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
l. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Penyedia Jasa Konstruksi
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
m. Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan
yang baik dan sempurna.

PASAL 25
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan Aluminum Composite Panel ini meliputi pekerjaan finishing penutup dinding
luar sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

44
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : Aluminum Composite Panel kualitas Produk Seven, Marks,
Alumetalec
b. Karakteristik : Aluminium Sheets 2 sisi dengan polyetheline dibagian tengah.
c. Ketebalan : Minimum 4 mm.
d. Ukuran : Sesuai gambar
e. Warna : PVDF Coating 0.4mm warna akan ditentukan kemudian.
f. Toleransi panel : max. ketebalan 0.2 mm; panjang 4 mm
g. Panel harus tahan cuaca, tahan panas sampai 80°C, tahan terhadap bahan kimia.
h. Panel fixing yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat dan dibuat
dari bahan mild steel yang di hot dip galvanis (anti karat).
i. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dan Direksi Pengawas.
j. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan dua copy ketentuan dan persyaratan teknis
dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi / Konsultan Pengawas
k. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian
/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan shop drawing
untuk memperoleh persetujuan dan Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-
contohnya (minimum 3 contoh bahan dan 3 jenis produk yang berlainan kepada Direksi /
Konsultan MPengawas dan Perencana untuk memperoleh persetujuan.
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan cetakan (mal) yang digunakan untuk
mengontrol terhadap bidang penyudutan dan perubahan bentuk.
d. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam pemasangan
Cladding wall.
e. Pemasangan panel menggunakan rivet sedemikian rupa dimana ujung panel ditempelkan
menggunakan rivet pada sisi aluminum angle sehingga rivet tidak tampak dari depan panel.
f. Bidang pemasangan panel harus benar-benar rata dan arah pemasangan benar- benar lurus.
g. Tidak diperkenankan memasang panel yang retak, pecah, berlubang, dan harus dengan
persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Jarak antar panel (nat) berkisar 16 mm, dan diisi dengan silicone sealent. Nat panel harus
lurus baik vertikal maupun horisontal.
i. Panel yang sudah terpasang harus dibersihkan dan segala macam noda-noda yang melekat,
serta dilindungi dan segala benturan dengan benda-benda Iainnya. Pelepasan cover sheet
harus seijin konsultan pengawas.

45
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 26
PEKERJAAN ATAP METAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
A. Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk pekerjaan ini.
B. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan penutup atap metal sheet,
pemasangan lembar pelindung (flashing), lembar penutup bubungan (capping),
dan/atau seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.
C. Pekerjaan yang berhubungan :
 Pekerjaan Sealant
 Pekerjaan pemasangan Insulasi

2. PERSETUJUAN.

Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan spesifikasi dan aplikasi
untuk diperiksa dan disetujui Project Manager atau Pemberi Tugas.

3. GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN


 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen kontrak
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
 Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Project Manager atau Pemberi Tugas.

4. CONTOH
A. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik.
B. Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.

4. STANDAR / RUJUKAN
Seluruh material produk untuk pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan standard
(referensi) antara lain :
A. Australian Standard (AS)
 AS 1397 – 2001 = Zincalume@ Alumunium/Zinc-alloy Coated steel
Dengan tegangan leleh baja 550 Mpa ( G550 ) dan 300 Mpa ( G300
)

46
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 AS/NZS - 2728 : 1997 = Standard Prepainted steel AZ 150 ( 150 gr/m2


)
 AS 1962 – 1980 = Design and installation of Sheet Roof and Wall
Cladding
 AS 3566-1988 = Self Drilling Screws for the Building and
Construction Industries
 AS – 1445 = Corrugated Steel Sheet
 AS – 1562 = Design & Installation Metal Roofing
 AS – 4040 = Performance Test

B. SNI Standard
SNI 4096 – 2007 LSPr – 004 – IDN = Branding Text of the Metallic
Coated Products

C. JIS G3321 – Hot Dipped 55% Al-Zn alloy Coated Steel Sheets and Coils.

D. American Society for Testing Material ( ASTM)


 ASTM A 653/A 653M - Sheet Steel, Zinc-Coated (galvanized) or Zinc-
Iron Alloy-Coated (Galvanized) by the Hot-Dip Process.
 ASTM A755/A755M-03 – Standard Spesification for Steel Sheet, Metallic
Coated by the Hot-Dip Process and prepainted by Coil- Coating Process for
Exterior Exposed Building Products
 ASTM A792/A792M-10 – Standard Spesification for Steel Sheet, 55%
Aluminium-Zinc Alloy-Coated by the Hot-Dip Process
 ASTM C-955 - Standard Specification for Load Bearing (Transverse and
Axial) Steel Studs, Runner (Tracks), and Bracing or Bridging for Screw
Application of Gypsum Board and Metal Plaster Bases.
 ASTM A 1003/A1003M - Standard Specification for Sheet Steel, Carbon,
Metallic and Non-Metallic Coated for Cold- Formed Framing Members.
 ASTM A 370-02e1 - Standard Test Methods and Definitions for
Mechanical Testing of Steel Products
 ASTM C 645 - Standard Specification for Nonstructural Steel Framing
Members.
 ASTM A 875/A 875M - Standard Specification for Steel Sheet, Zinc- 5%
Aluminum Alloy Metallic-Coated by the Hot-Dip Process.
 ASTM C-1007 - Standard Specification for Installation of Load Bearing
(Transverse and Axial) Steel Studs and Related accessories.

47
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

E. Asosiasi Independen Surveyor Indonesia


 AISI/COS/NASPEC 2001 - Specification for the Design of Cold-
Formed Steel Structural Members.
 AISI - Cold-Formed Steel Design Manual, 1996, with 1999
supplement.
 AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing -
General Provisions,
 AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing - Truss
Design.
 AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing -
Header Design.
 AISI/COS2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing -
Prescriptive method for one and two story family dwelling.

5. MATERIAL / BAHAN - BAHAN


A. Profil : METAL ROOF Zyncalume kualitas Produk Kliplock
Optima Lysaght, ALSUN
Ketebalan : BMT 0,4 mm dan BMT 0,45 mm
Lebar Efektif : 980 mm
Tinggi rib : 43 mm
Berat : BMT 0.4 = 4.12 kg/m2
BMT 0.45 = 4.61 kg/m2

Batas kemiringan atap adalah 2o (derajat) kondisi tanpa sambungan


B. Aksesoris dan Fastener
 Pengait untuk tumpuan pada baja berupa clip, tipe KL 98
 Sekrup Baja harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh fabrikan setara
denganSekrup galvanized kelas 3 / 4 CTEKS 12-14 x 20 HWFS untuk
KL98
 Untuk Flashing menggunakan sekrup Baja yang sesuai dengan yang
disyaratkan oleh fabrikan setara denganSekrup galvanized kelas 3 / 4
dengan CSP 16-16 x 16 HWFS ring logam dan karet.
C. Perlengkapan Lainnya
 Flashing (talang, dll)
 Capping
 Pelengkapan lain sesuai standard pabrik
 Insullation
 Translucent Panel (skylight)

48
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

6. PROSEDUR UMUM
A. Contoh Bahan.
B. Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
harus diserahkan lebih dahulu kepada Project Manager atau Pemberi Tugas
untuk diperiksa dan disetujui, sebelum pengadaan bahan – bahan ke lokasi
proyek.
C. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan
kepada Project Manager atau Pemberi Tugas, Gambar Detail Pelaksanaan yang
mencakup ukuran – ukuran, cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan,
untuk diperiksa dan disetujui.

D. Pengiriman dan Penyimpanan.


1. Bahan - bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru
dan tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
2. METAL ROOF harus disimpan didalam gudang yang beratap, tidak
diperkenankan bersentuhan dengan tanah dan/atau lantai dan dalam
keadaan selalu kering. Apabila terpaksa disimpat pada tempat terbuka,
maka METAL ROOF harus ditutupi dengan terpal atau plastik guna
mencegah masuknya air hujan atau embun kedalam celah – celah tumpukan
lembaran yang dapat membuat cacat permukaan METAL ROOF akibat
kondensasi

7. PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Umum.
1. Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka baja, seperti
kuda – kuda, gording, harus sudah terpasang dengan baik .
2. Penutup atap alumunium sebelum dibawa ke lapangan, harus terlebih dulu
disesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam
gambar kerja.
3. Jarak antar penutup atap alumunium harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat atap corrugated metal yang digunakan.
B. Pemasangan.
1. Pasang KL 98 clip pd gording pertama bagian bawah dekat talang
2. Pasang KL 98 clip pd gording terakhir nok
3. Ukur panjang overhang
4. Pasang sheet pertama dari METAL ROOF dan posisikan fixing dg atap
agar tepat
5. Kunci dg cara menginjak/tekan pd pertemuan fixing pd setiap
gording
6. Lakukan langkah kerja yang sama untuk pemasangan sheet
berikutnya
7. Pekerjaan pemasangan penutup tepi / talang – talang (bila
ditunjukkan dalam Gambar Kerja) harus dipasang dengan baik,

49
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas sesuai kemiringan atap
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
8. Pekerjaan pemasangan Nok / Bubungan
9. Gunakan sealant pada setiap sambungan

PASAL 27
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN
PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN

1. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan seperti tercantum di gambar kerja dan terurai dalam buku inidari semua barang atau
bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi bersangkutan selesai.
2. Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga keamanan
bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat pengamanan terhadap barang / material yang
terpasang dari kerusakan-kerusakan maupun kehilangan untuk meminimalkan pekerjaan
perbaikan selama masa pemeliharaan.

50
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL

PASAL 28
SYARAT SYARAT UMUM PEKERJAAN MEEP

1.1. UMUM

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini , Apabila ada klausul dari
persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini , berarti menuntut
perhatian khusus pada klausul - klausul tersebut dan bukan menghilangkan klausul - klausul
lainya dari syarat - syarat umum.
Gambar - gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah - pisahkan . apa bila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam satu
gambar perencaan atau spesifikasi perencaan saja. Pemborong harus tetap melaksanakannya
tanpa ada biaya tambahan.

1.2. GAMBAR - GAMBAR

a. Gambar - gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua


accessoriesnya dan fixtures secara terperinci ,Semua bagian diatas walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh
Pemborong , sehingga dapat berfungsi dengan baik.

b. Gambar - gambar instalasi menunjukan secara umum tata letak dari peralatan instalasi .
sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari projek , Gambar
- gambar arsitektur dan struktur /sipil harus dipakai sebagai referensi untuk melaksanakan
dan detail “ finishing “ dari projek .

c. Sebelum pekerjaan dimulai , Pemborong harus mengajukan gambar gambar kerja dan
detail ( Shop Drawing ) yang harus di ajukan kepada konsultan MK untuk mendapat
persetujuan . Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong untuk di setujui konsultan
dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan
pekerjaan instalasi lainnya.

d. Pemborong harus membuat catatan - catatan yang cermat dpenyesuaian pelaksanaan


pekerjaan di lapangan , catatan - catatan tersebut harus di tuangkan dalam satu set lengkap
gambar ( kalkir ) dan tiga set lengkap gambar blue prsebagai ganbar - gambar sesuai
pelaksanaan ( As built drawings ) harus diserahkan kepada konsultan untuk di tanda
tangani

1.3. KOORDINASI

a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama
dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.

1.4. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

a. Dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh ) hari setelah Pemborong menerima
pemberitahuan sebagai pemenang maka, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari
material- material yang akan digunakan . Daftar ini harus dibuat

51
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama alamat manufacture, katalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh konsultan MK dan Perencana.
Persetujuan ini akan diberikan atas dasar diatas.

b. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada MK


paling lama 2 (dua) minggu setelah daftar material disetujui. Semua biaya yang berkenaan
dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan
Pemborong.

c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis
ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang- orang yang
ahli .

d. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran / kapasitas peralatan
(equipment) yang dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Pemborong harus segera
menghubungi MK untuk berkonsultasi.

e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak


dikonsultasikan dengan MK, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut men jadi beban
tanggung jawab Pemborong . Untuk itu pemeliharn equipment dan material harus
mendapatkan persetujuan Direksi.

1.5. COMMISIONING DAN TESTING

a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/ mengetahui apakah seluruh instalasi
yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-
persyaratan yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk pula peralatan khusus
yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga
harus disediakan oleh Pemborong.

1.6. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan


dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong wajib menyediakan
sesuai dengan peralatan / merk tersebut diatas. Penggantian dapat dilakukan dengan
persetujuan perencana dan pemilik.

1.7. PERLINDUNGAN PEMILIK

Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

1.8. CONTOH

Persetujuan harus menyerahkan contoh / dari bahan-bahan / material yang akan


dipasang disini untuk dimintakan persetujuan pemilik paling lambat 2 (dua )
minggu sejak daftar material disetujui. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan
dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan pemborong.

52
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

1.9. PENGETESAN

Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini


dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh
MK. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan
tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.

1.10. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

Khusus peralatan utama , harus dites dahulu oleh pemilik dan didampingi
perencana di pabrik masing-masing yang sebelumnya sudah di test oleh pabrik
yang bersangkutan dan disetujui untuk dikirim ke lapangan. Semua peralatan-
peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini dikirim dan dipasang dan telah
memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan - peralatan yang
terpasang, dan jika sudah di test dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya sesuai
dengan ketentuan - ketentuan dari kontrak , maka seluruh unit lengkap dengan
peralatanya dapat dierahkan kepada MK.

1.11. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

a. Peralatan-peralatan instalasi harus di garansikan selama satu tahun


terhitungpenyerahan pertama.
Selama masa garansi ,Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan - kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya
tanpa ada biaya tambahan , kecuali bila disebabkan kesalahan operasi dari
operator pengelolah gedung.

b. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga - tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap
saat .
Dalam masa ini Pemborong masih bertanggung jawab penuh terhadap seluru
instalasi yang telah dilaksanakan.

c. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan


bukti-bukti hasil pemeriksaan instalasi, dengan pernyataan baik yang
ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan
tersebut dan Direksi Pengawas lapangan serta dilampirkan sertifikat pengujian
yang sudah disahkan oleh Badan Instalasi yang berwenang.

d. Satu minggu sebelum penyerahan pertama, Pemborong harus mengadakan


semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 orang
calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas
(customer). Kontraktor harus menyerahkan shop drawing composit drawing
kepada pemilik dan sebagai dasar dalam pemberian training terutama untuk
sistem operasionalnya. Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus
lengkap dengan 4 (empat) set operating maintenance and repair manual
books, sehingga para petugas / operator dapat mengoperasikan dan
melaksanakan pemeliharaan.

53
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi tidak


melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan,
penggantian, kekurangan selama masa garansi , maka Direksi MK lapangan
berhak menyerahkan pekerjaan perbaikkan / kekurangan tersebut pada pihak
lain atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan pekerjaan instalasi
tersebut.

1.12. LAPORAN

Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dalam rangkap 4 (empat)
mengenai hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan).


2. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. Hasil pengukuran- pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh


MK/Pengawas pekerjaan ini.

1.13. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA

a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan


seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan
harus selalu berada di lapangan/ site, yang bertindak selaku wakil dari
pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis,
dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari
MK.

b. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja
dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang
dikehendaki oleh Direksi petunjuk dan perintah MK di dalam pelaksanaan
harus disampaikan langsung kepada pihak Pemborong melalui penanggung
jawab Pemborong.

1.14. PEROBAHAN , PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang


disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Direksi.

b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan


gambar perubahan dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.

c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus
diajukan oleh Pemborong kepada Direksi secara tertulis. Perubahan-perubahan
material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang
harus disetujui secara tertulis oleh MK.

54
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

1.15. PEMBOBOKAN, PENGELASAN

a. Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam


rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan
semula adalah termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.

b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari


MK.

1.16. PEKERJAAN LISTRIK

a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem
listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna
dan aman.

b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama
(serah terima pekerjaan pertama ) , instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat
dipergunakan pemilik.

1.17. PEMERIKSAAN ROUTINES

a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan


pemeriksaan routine.

b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan


tidak kurang dari dua minggu sekali .

PASAL 29
PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

1. UMUM

Pekerjaan sistem Elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan . Pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator,
sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan sempurna :

A. Lingkup Pekerjaan.

1. Pekerjaan Sistem Distribusi Daya Listrik :

a. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama dan panel


equipment.
b. Pengurusan Tambah Daya Listrik dengan semua administrasinya.
c. Pemindahan Kabel Feeder dari kWh meter ke Panel SDP seuai gambar rencana.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan control /monitor (on/ off ) berikut panel kontrol
e. Pengadaan, pemasangan unit-unit panel tegangan rendah,
o Panel-panel penerangan dan panel daya lengkap dengan accessoriesnya.

f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah - 1000V


dengan berbagai ukuran dan type.

55
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Pekerjaan pentanahan (earthing ) dari panel, armatur lampu, kotak kontak, pompa,
peralatan dari bahan metal lainnya.

2. Pekerjaan Sistem Penerangan dan Kotak Kontak.

Sistem penerangan dan Kotak Kontak.

o Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan lampunya.


o Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis Kotak Kontak biasa.
o Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar.

o Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel serta


berbagai accessories lainnya, seperti : box untuk sakelar dan Kotak Kontak, junction
box, fleksible conduit, bends / elbows, socket dan lain-lain.
o Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan Kotak Kontak.

B. Gambar-gambar Kerja

Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan-keadaan lapangan / lokasi pemakaian
disetujui oleh Direksi, Kontraktor masih harus menyerahkan gambar- gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan Direksi . Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari
Manufacture, dimensi-dimensi, data performance nama badan usaha yang menyediakan
sparepart dan after sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat / peralatan-
peralatan didalam sistem secara keseluruhan. Bila dirasakan perlu adanya perubahan-
perubahan ataupun penyimpangan-penyimpangan dari pada sistem yang direncanakan
sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi sistem , serta maksud dari
sistem semula / sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan persetujuan yang
tepat

C. Standar dan Referensi

Standar dan Referensi yang digunakan disini adalah dengan standar :


a. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000 ( PUIL)
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023 / PRT / 1987 tentang
Peraturan Instalasi Listrik ( PUIL )
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tenaga Listrik No. 024 / PRT / 1987
tentang syarat-syarat penyambungan listrik (SPL)

d. Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah :


- VDE / DIN Jerman
- British Standard Associates
- IEC Standard
- JIS Japan Standard
-

D. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya

Bahan-bahan , perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta dipersyaratkan
ini, Kontraktor wajib / harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang disebut dengan
persetujuan perencana.

56
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

E. Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan, material , sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh kontraktor.
Direksi dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

F. Galian dan Bobokan

Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap galian atau bobokan yang dilakukan
pada konstruksi bangunan , yang disebabkan pekerjaan- pekerjaan instalasi elektrikal . Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan bobokan maka semua insert, sleeves, raceways atau
openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.

G. Sleeves dan Insert

Semua sleeves menembus lantai beton untuk instalasi sistem elektrikal harus dipasang oleh
Pemborong. Semua insert beton yang diperlukan untuk memasang peralatan, termasuk insert
untuk penggantung busduct (hangers ) dan penyangga lainnya harus dipasang oleh Pemborong.

H. Proteksi

Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca dan
dijaga selalu dalam keadaan bersih . Semua pipa pelindung kabel dalam tanah yang
menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan , harus ditutup rapat pada ujung-
ujungnya dengan sealant untuk mencegah masuknya air tanah . Ujung kabelnya sendiripun
harus ditutup rapat.

I. Pembersihan

Pemborong harus dapat menjaga keadaan site tempat bekerjanya selalu bersih selama
pemasangan instalasi. Semua sisa bahan dan sampah harus diangkut dari site. Pada
penyelesaian pekerjaan, pemborong harus memeriksa keseluruhan pekerjaan dan
meninggalkannya dalam keadaan rapih, bersih dan siap pakai.

J. Pengecatan

Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan, pengangkutan atau
pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan di cat dengan warna yang sama,
sehingga nampak seperti baru kembali.

K. Garansi

Suatu Sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan
mengalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan di dalam spesifikasi teknis
ini maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai
peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat. Setelah mengalami pengetesan ulang dan sertifikat
pengetesan telah diterima dan disetujui oleh Konsultan MK / Pengawas.

57
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

L. Testing dan Pengujian

Pemborong harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa


bekerjanya semua peralatan dan material yang telah selesai terpasang , memang benar-benar
memenuhi persyaratan yang disebutkan di dalam spesifikasi tknis ini. Pemborong harus
menyediakan , atas tanggungan sendiri semua peralatan dan personil yang perlu untuk
melakukan pengujian. Pemborong harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan
diselenggarakan- nya dan cara-cara pengujian tersebut 14 (empat belas) hari sebelumnya kepada
Konsultan MK / Pengawas. Sebelumnya Pemborong sudah harus mengadakan koordinasi dengan
pemborong-pemborong lainnya mengenai rencana pengujian tersebut.

M. Pendidikan dan Latihan

Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pemborong harus menyelenggarakan semacam


pendidikan dan latihan kepada 3 orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas, tentang operasi
dan perawatan lengkap dengan 3 copies buku Operating Maintenance., Repair Manual dan as built
drawing . segala sesuatunya atas biaya Pemborong.

N. Tambahan

Pemborong harus menyediakan peralatan tambahan (accessories) yang tidak ditunjukkan dalam
gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang terselenggaranya sistem secara
lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan sempurna

2.PERENCANAAN DAN PEMASANGAN

A. Instalasi dan Pemasangan Kabel

1. Umum

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL /
MK. Semua kabel/ kawat harus baru dan harus jelas ukurannya, jenis kabelnya, nomor
dan jenis pintalannya . Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat
secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang
lebih kecil 2,5 mm2, kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali
dipersyaratkan lain, Konduktor yang dipakai ialah dari type :

a. Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit PVC.


b. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan
kabel NYY dan NYFGBY.

2. “Splice “ / pencabangan
Tidak diperkenankan adanya “Splice” ataupun sambungan-sambungan baik dalam Feeder
maupun cabang-cabang , kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa
dicapai (accessible). Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis
dan harus teguh secara electric, dengan cara-cara “Solderless Connector”. Jenis kabel
tekanan, jenis compression atau soldered.
Dalam membuat “Splice”, konektor harus dihubungkan pada konduktor – konduktor
dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung , tidak ada

58
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua
sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

3. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas,
tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang disetujui,
untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara
yang disetujui menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan atau Manufacturer.

4. Penyambungan Kabel

a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang


khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain). Pemborong harus memberikan
brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik
kepada Perencana.
b. Kabel- kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama- namanya
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan . Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh MK .
c. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan- penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan- penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
d. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC /
protolen yang khusus untuk listrik.
e. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
f. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal temperatur-
temperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus dibuka selama
pengecoran.
g. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka , maka harus dilindungi
dengan pipa baja dengan tebal maksimal 2,5 mm.

5. Saluran Penghantar dalam Bangunan

a. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling saluran penghantar


(conduit) ditanam di dalam beton.
b. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung saluran
penghantar (conduit) dipasang diatas cable tray dengan tidak membebani ceiling.
c. Seluruh kabel penerangan, lebih dari empat jalur harus diletakkan pada cable tray.
d. Seluruh kabel feeder harus diletakkan pada cable tray.
e. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, dipergunakan saluran beton,
kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized dengan diameter
sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan-
belokan.
f. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/ 8 “
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus
menggunakan terminal strip di dalam junction box.

59
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi
dengan “Socket / lock nut”, sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel.. Bila
tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka
lantai sampai dengan 2M, harus dimasukkan dalam pipa logam dan pipa harus
diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.

B. Konstruksi Panel dan Instalasinya

1. Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm . Kabinet untuk
“ panel board” mempunyai ukuran yang proporsional seperti yang dipersyaratkan
untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau
menurut kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu
sesak. Frame / rangka harus di gounding / ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara
yang baik untuk memasang , mendukung dan menyetel “panel board” serta tutupnya.
Kabinet dengan kabel-kabel “trought Feeder” harus diatur sedemikian, sehingga ada saluran
dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk banch circuit panel board
. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci . Untuk satu kabinet harus
disediakan 2 buah anak kunci dengan sistem Master Key.

2. Finishing
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh MK. Semua kabinet dari
pintu-pintu untuk panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara “Galvanized
Plating” atau dengan “Zink Chromate Primer” . Selain yang tersebut diatas harus dilapisi
dengan lapisan anti karat, yaitu sebagai berikut :

a. Bagian dalam dari box dan pintu.


b. Bagian luar dari box yang di galvanized atau cadmium plating tak perlu di cat kalau
seluruhnya terpendam, kalau pakai zink chromate primer harus di cat dengan cat bakar.

3. Pasangan panel
Pasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah
masih dapat dijangkau , tergantung dari pada macam atau type panel. Maka bila
dibutuhkan alas / fondasi / penumpu / penggantung , maka pemborong harus
menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.

4. Panel-panel Distribusi Utama


Panel-panel distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh
assembly termasuk housing , bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan. Panel distribusi utama dari jenis indoor type tersebut dari plat baja
(metal clad). Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang baku , yang
bisa mempertahankan strukturnya oleh stress mekanis pada waktu hubungan
singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah , atas dan sisi
dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louves , untuk ventilasi dimana
perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan
bagian-bagian yang ber tegangan sesuai dengan persyaratan PUIL / L MK / VDE untuk
peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan
sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua material dan
tombol transfer yang

60
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dipersyaratkan harus dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang
tersembunyi .

5. Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker ) harus dilengkapi dengan papan nama dan dapat
dilihat dengan mudah . Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas
rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang disambung padanya . Keterangan mengenai
ini harus diajukan dalam shop drawings.

6. Bus-bar / Rel
Bus bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan
lapisan perak , dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150
% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran PUIL (daftar
No 630 - D1 - D4 / PUIL 1977). Semua bus bar / rel harus dicat dipegang oleh isolator
dengan kuat dan baik kerangka panel. Semua bus bar
/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL.
Cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75 derajat Celcius.
Bus bar disusun oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 phase 4 kawat seperti
ditunjuk dalam gambar . Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir
terhadap tanah, sebuah bus pentanahan yang selanjutnya diklem dengan kuat pada frame
panel dan dilengkapi dengan klem untuk pentanahan dari peralatan perlu diketanahkan (5
bar).GAMbar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukkan ukuran -ukuran
dari bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan harus
disediakan cara untuk penyambungan di kemudian hari.

7. Terminal dan Mur Baut


Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (Vertin) dan disekrup dengan
menggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut yang divernikel (atau
stainless) dengan ring tembaga .

8. Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter- meter
adalah type “Moving Iron Vane Type” khusus untuk panel, dengan scale sirkular ,
flush atau semi flush , dalam kotek tahan getaran. Dengan ukuran 144 x 144 mm atau
96 x 96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1,5 %. Posisi dari skalar putar untuk
voltmeter (Voltmeter selector switch) harus ditandai dengan jelas.

9. Sikring
Sikring adalah dari type kapasitas interupsi tinggi. Semua sikring harus dipasang pada
sisi sumber dari suatu peralatan yang dapat dicabut (draw out) atau di sisi beban
dari peralatan-peralatan lainnya, harus mempunyai kapasitas interupsi 100 KA. Bila
sikring merupakan bagian dari suatu saklar, maka harus diatur sedemikian rupa,
sehingga saklar tersebut dapat dimasukkan bila sikringnya tidak pada tempatnya. Harus
ada indikator untuk sikring putus. Sikring harus dipasang pada pendukung yang sama
pada peralatan-peralatan yang dapat dicabut (draw out).
Sikring cadangan.
Untuk setiap panel harus disediakan sikring cadangan sebanyak sikring yang ada , yang
disimpan dalam almari khusus dan diberi pengenal yang jelas.

10. Kabel-kabel Pengontrol

61
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik / bengkel secara lengkap dan
dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimal adalah 1,5 mm2
dari type 600 volt PVC.

11. Merk Pabrik


Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan pabrik peralatan- peralatan sejenis
harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame panel .

12. Peralatan Pengaman Pemutus Daya


Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type draw out tanpa minyak dengan
sikring pembatas arus, pemutus daya dengan rumah tuang (moulded case) dilengkapi dengan
sikring pembatas arus dan pemutus sikring. Arus kerja dari draw out circuit breaker
harus sesuai dengan sikring berkapasitas 100 KA minimum pemutus sikring harus
dari type yang membuka dan menutup dengan cepat.
a. Pilot Lamp
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R S T
2. Pilot lampu untuk push button on/ off, untuk menyatakan sistem telah on atau off.
3. Pilot lampu untuk remote control pada panel , untuk menyatakan sistem telah
menjalankan / memberhentikan sistem yang diinginkan .

Penyediaan dari pilot lampu yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada
gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :

1. Untuk phase R : warna merah.


2. Untuk phase S : warna kuning
3. Untuk phase T : warna biru
4. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button atau dengan
saklar , ataupun dengan “Time Switch”, menyatakan sistem on : warna merah.
5. Untuk menyatakan sistem telah off : warna hijau

13. Instalasi Sakelar dan Kotak Kontak (out Let)


Saklar dari jenis rocker mekanis dengan rating 10A 250 V. Saklar pada umumnya
dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar . Jika tidak ditentukan lain, saklar-
saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai
yang sudah jadi kecuali ditentukan lain oleh Arsitek / MK. Saklar-saklar tersebut harus
dipasang dalam kotak-kotak (inbouw doos) dari plat dan ring setelannya yang standard,
dilengkapi dengan tutup persegi . Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara yang
berdekatan.
Kotak kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10 A
250 V AC, semua pasangan Kotak Kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi
saluran ke tanah (grounding). Kotak kontak harus dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau sesuai petunjuk
Arsitek / MK.

14. Sistem Pentanahan


Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus dihubungkan
menjadi satu secara elektrik dengan baik . Suatu rel pentanahan harus disediakan dimana
bagian metal tersebut diatas dihubungkan.

62
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Rel pentanahan dihubungkan dengan kawat tembaga berpenampang sesuai gambar sistem,
dihubungkan dengan rol tembaga berdiameter minimal 0,5” ditanam di dalam tanah,
sehingga diperoleh tahanan pentanahan maksimum 3 Ohm . Hal-hal dibawah ini harus
dihubungkan pada rel pentanahan :
- Panel Equipment
- Panel-panel daya dan penerangan
- Pintu-pintu besi
- Rak kabel
- Pompa-pompa
- Mesin AC
- Dan lain-lain

3.PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK

1. Kabel Daya Tegangan Rendah

Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan type
yang sesuai dengan gambar . Kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan
standard S.I.I atau S. P. L. N
Sebelum dan sesudah dipasang , kabel TR harus ditest dengan pengujian- pengujian sebagai
berikut
 Test insulasi
 Test kontinuitas
 Test tahanan pentanahan

2. Panel Tegangan Rendah

a. Umum
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk
beroperasi pada 220 / 380 V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded
dan harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE / DIN, BS, NEMA dan
sebagainya.
Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed) , wall
mounting , lengkap dengan semua komponen-komponen pasangan dalam semua panel-
panel penerangan dan panel-panel daya lainnya.

b. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja : 400 Volt
- Tegangan Uji : 3000 Volt
- Tegangan uji impuls : 20. 000 Volt
- Frekwensi : 50 Hz

c. Circuit Breaker
Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini circuit breaker (MCB)
dengan breaking capacity minimal 5 KA simetris. Circuit Breaker lainnya harus
dari type Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) atau No Fuse Breaker (NFB) ,
sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity
minimal 10 KA simetris. Circuit breaker harus dari type automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit.
Main CB dari setiap panel emergency harus dilengkapi dengan shunt trip terminal
untuk dihubungkan dengan panel remote tripping unit yang ada di ruang
security, memakai kabel kontrol tahan api..

63
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

d. Bus bar
Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum konduktivitas 98% ,
rating ampere sesuai gambar. Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam
PUIL sebagai berikut :
- Phasa : merah, kuning , hitam
- Netral : biru
- Ground : Hijau - kuning

e. Accessories
Bus bar, terminal-terminal , isolator switch dan perlengkapan lainnya harus
buatan pabrik dan berkualitas ex eropa dan dipasang di dalam panel dengan
kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.

3. Penerangan dan Kotak Kontak

a. Lampu dan Armaturenya


Lampu dan armature harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal.

- Semua armatur artolite lampu philip yang terbuat dari metal harus mempunyai
terminal pentanahan (grounding).
- Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi
dengan “Power factor correction capasitor” yang cukup kuat terhadap kenaikan
temperatur dan beban mekanis dari diffuser itu sendiri.
- Lift time lampu harus sesuai dengan spesifikasi teknis pabrik pembuat.
- Reflector terutama untuk ruangan office harus memakai bahan tertentu, sehingga
diperoleh derajat pemantauan yang sangat tinggi .
- Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal box harus cukup besar
dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu
kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri
- Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box
harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel
pada ballast atau kapasitor . Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,5
mm, dicat dasar tahan karat, kemudian difinis dengan cat akhir dengan oven warna
putih .
- Ballast dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent ).
- Tabung Fluorescent harus dari merk philips type TLD, T8 dan T5 dan warna
nomor 54
- Armatur lampu pijar terdiri dari dudukan dan diffuser. Dudukan harus dari
bahan aluminium silicon alloy atau dari moulded plastic.
- Emergency Lighting pada pintu darurat dan tangga kebakaran memakai
armatur lampu khusus dengan built in battery. Battery dari nickel- cadmium
battery dan harus mampu beroperasi dengan menggantikan supply PLN selama
dua jam.
- Lampu Down Light seuai gambar dan spesifikasi.

b. Kotak Kontak
- Kotak kontak biasa yang dipakai adalah Kotak Kontak satu phasa, untuk
pemasangan di dinding dan pemasangan di lantai (floor outlet).
- Kotak kontak dinding harus satu tipe untuk pemasangan rata dengan dinding
dengan rating 250 volt, 10 ampere.

64
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Kotak Kontak Khusus (KKK)


Kotak Kontak khusus yang dipakai adalah Kotak Kontak satu phasa untupemasangan
rata dinding dengan ketinggian 160 cm diatas lantai. KKK harus mempunyai
terminal phasa , netral dan pentanahan. SKK harus dilengkapi dengan saklar dan
lampu dengan rating 250 Volt, 10 Ampere.

d. Sakelar Dinding
Sakelar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding , Tipe rocker, dengan rating
250 Volt, 10 Ampere, single gangs atau multiple gangs (Grid Switches).

e. Box untuk Sakelar dan Kotak Kontak


Box (end bow doos) harus dari bahan baja dengan kedalaman tidak kurang dari
35 mm . Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar atau
kotak kontak dinding terpasang pada box (end bow doos) dari plat dengan
menggunakan baut. Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak
diperbolehkan .

f. Pada umumnya kabel, instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel
inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM atau NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2 ½ mm2.
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut :
- Fasa -1 : merah
- Fasa -2 : kuning
- Fasa -3 : hitam
- Netral : biru
- Tanah (Ground) : hijau - kuning

Kabel harus dari merk Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau Supreme.

PASAL 30
PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM

1. UMUM

Untuk mendeteksi awal terjadinya kebakaran pada bangunan bertingkat banyak dipergunakan sistem
fire alarm . Pengertian sistem fire alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran
akan memberikan indikasi secara audio maupun visual , darimana kebakaran itu berasal,
sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut.

2. STANDARD DAN PERATURAN INSTALASI

a. Peraturan- peraturan yang dilakukan oleh Dinas Kebakaran.


b. Peraturan- peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau lembaga pemerintah yang
berwenang dan sudah diakui penggunaannya .
c. Spesifikasi teknis

3. PERALATAN YANG DIPAKAI

a. Fire Detector : Dengan merk appron

65
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Rate of Rise Detector


- Fixed Temperatur Detector
- Smoke Photo Electric Detector
- Project Beam Detector
b. Manual Call Station
c. Bell / Alarm
d. Master Control Fire Alarm (MCFA)

4. SISTEM FIRE ALARM

Sistem fire alarm pada gedung ini, menggunakan kapasitas fire alarm control panel ±
4 zone.
a. Kriteria Perencanaan
- Untuk memudahkan pengecekan asal dari pada alarm , masing-masing lantai dibagi
menjadi beberapa zone tergantung dari luas dan fungsi ruangan.
- Ruangan diatas ceiling dengan beda ketinggian lebih besar dari 80 cm,
dipasang smoke photo electric detector.

b. Cara Kerja Sistem

Secara garis besar, sistem fire alarm bekerja sebagai berikut :


- Pada waktu fire detector, flow switch untuk sprinkler atau manual call point
beroperasi , maka alarm bell akan berbunyi pada lokasi-lokasi berikut :
 Zone dimana fire detector, flow switch untuk prinkler atau manual call point itu berada .
 Fire alarm control panel dimana selain bell berbunyi juga harus ditunjukkan
secara visual dari zone mana alarm itu berasal.

- Pada waktu fire alarm control panel menunjukkan adanya kebakaran, maka petugas jaga
akan mengirim petugas lainnya untuk memeriksa keadaan setempat.

Antara petugas jaga dan petugas pemeriksa harus dapat saling berkomunikasi melalui
telepon portable , yang dihubungkan dengan outlet telepon yang terdekat pada daerah
kebakaran .

- Petugas jaga akan menghentikan untuk sementara bunyi bel / alarm, bila keadaan bahaya
kebakaran sudah dapat diatasi. Apabila keadaan kebakaran cukup membahayakan, maka
petugas jaga akan membunyikan general alarm, maka semua petugas mengetahui bahwa
kebakaran tak dapat diatasi dan tindakan berikut ini segera diambil

- Menyampaikan pengumuman keadaan darurat kebakaran melalui sistem tata suara sesuai
prosedur yang ditentukan.

- Menghubungi dinas pemadam kebakaran dan kepolisian dan lain-lain

- Pada waktu general alarm berbunyi , maka fire alarm control panel secara otomatis
mengambil tindak lanjut sebagai berikut :
 Memonitor operasi pompa kebakaran
 Mengaktifkan dinas pemadam kebakaran melalui sistem telepon otomat yang
dilengkapi dengan Radio Cassette.
 Memutuskan daya listrik kecuali untuk sirkit pompa kebakaran,

66
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Tetapi bila petugas pemeriksa dapat mengatasi keadaan maka petugas jaga harus
segera mereset sistem alarm kebakaran otomatik, sehingga normal kembali
.

5. PEKERJAAN INSTALASI

a. Lingkup Pekerjaan

Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi Fire Alarm unit ini adalah menyediakan
memasang , mencoba / trial run dan mengisi dari semua instalasi Fire Alarm yang
diperinci dalam uraian pekerjaan dibawah ini serta yang tertera dalam gambar .
Lingkup Pekerjaan disini adalah dalam pengertian bahwa unit dapat bekerja baik tiap-
tiap bagiannya maupun seluruh instalasi yang terpasang sebagai unit keseluruhan.
Pengadaan dan pemasangan semua Fire Detector, Manual Break Glass, Alarm Bell ,
terminal box fire alarm, beserta instalasi wiringnya.
Pengadaan dan pemasangan Master Control Fire Alarm panel beserta instalasi
Pengadaan dan pemasangan power supply dan battery untuk melayani sistem Fire
Alarm tersebut.
Pengadaan dan pemasangan unit-unit pentanahan Pengadaan dan pemasangan kabel-
kabel kontrol, relay dan pelengkap lainnya untuk memonitor kerja pompa pemadam
kebakaran sehingga secara keseluruhan kondisi kerja sistem fire alarm dengan peralatan
listrik lainnya bekerja dengan dengan baik.
- Mengadakan trial run dan pengujian untuk seluruh instalasi maupun demonstrasi dari
unit-unit fighting yang dipergunakan .
- Pengurusan ijin kepada dinas kebakaran setempat.

b. Manual Spare-part dan Instruksi


Sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum proyek diserahkan kepada Pemberi Tugas,
Pemborong wajib menyerahkan manual, keterangan spare-part serta instruksi-instruksi yang
dianggap perlu terhadap semua peralatan yang dipasang.

c. Finising
Semua material yang dipasang harus sudah dalam keadaan difinish dengan baik sesuai
yang diisyaratkan, finishing setelah terpasang adalah disyaratkan dan ini mencakup
segala perbaikan pada material tersebut maupun pekerjaan lain sebagai akibat
pemasangan instalasi tersebut termasuk didalamnya : Perbaikan, Pengecatan kembali,
Pembersihan dan lainnya .

d. Power Supply
Tegangan yang boleh dipergunakan adalah DC, tidak lebih dari 100 V, tegangan ini
diperoleh dari rectifier. Dalam keadaan Emergency atau supply daya PLN terputus ,
maka dipergunakan supply dari battery yang dapat melayani sistem 4 jam dalam
kondisi alarm umum bekerja. Battery harus battery kering maintenence fee. Besar
kapasitas battery rectifier system harus sesuai dengan performance dan kebutuhan instalasi
fire alarm secara keseluruhan.

e. Fire Alarm Detector


- Maximum / fixed temperatur detector mempunyai cakup : kurang lebih 40 m2
dengan temperatur maximum 65 C. Kurang lebih 30 m2 dengan temperatur
maximum 75 C

67
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Kombinasi Rate of rise dan fixed temperature detector dengan maximum temperatur
kurang lebih 75 C. mempunyai daerah cakup kurang lebih 30 m2
- Smoke detector (ionization smoke detector) mempunyai cakup kurang lebih
75 m2. Smoke detector dilengkapi dengan lampu indikator yang dapat berkedip-kedip
menyatakan detektor masih berfungsi dan tidak mengalami ganguan , sedang lampu
indikator menyala terus menerus , smoke detector tersebutlah yang mendeteksi adanya
bahaya kebakaran.

f. Alarm Bell
Supply tidak lebih dari 100 V. dc, type indoor, bell yang dipasang mempunyai
frekwensi yang cukup , sehingga dapat mengatasi noise level dengan tingkat sedang .
Pemasangan alarm bell disesuaikan keadaan penempatan alarm bell itu sendiri yang telah
mendapat persetujuan MK.

g. Manual Break Glass


Indoor type, dipasang mounted pada dinding , supply tidak lebih dari 100 V. dc

h. Instalasi dan Pemipaan (Conduit)


- Master Control Fire Alarm diletakkan didalam lantai 1 , dipasang menempel pada
dinding
- Didalam bangunan setiap lantai dilayani oleh sebuah TB yang setelah pada ruang
untuk panel-panel. Untuk menghubungi tiap TB disetiap lantai dengan master control
fire equipment, digunakan kabel NYM 4 x 2.5 mm2 yang dimasukkan dalam
pipa-pipa PVC, diklem pada dinding . Semua kabel haruslah Solid Cable dan
bukan stranded cable.
- Dari TB ke fire detector, manual box ataupun bell dipergunakan kabel NYM
ukuran 4 x 1. 5 mm2 diletakkan dalam cunduit pipa PVC yang diinstalasi diatas
langit-langit.
- Setiap pembelokan / pencabangan / penyambungan harus digunakan junction box ,
dipasang secara kuat pada dudukan, dengan mengklem pada rangka kayu atau
lainnya.
- Untuk identifikasi T-dus, klem dan setiap jarak 1. 5 meter pada conduit harus diberi
cat warna merah.

6. PERSYARATAN BAHAN , MATERIAL DAN MERK

a. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut khusus untuk pemasangan didaerah tropis, serta sebelum pemasangan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan / Perencana.
b. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari
spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.
Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus dipilih yang mudah
diperoleh pasaran bebas

68
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 31
PEKERJAAN SISTEM TELEPHONE

1. RUANG LINGKUP (SCOPE) PEKERJAAN

Secara keseluruhan ruang lingkup pekerjaan akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Pengadaan serta pemasangan system saluran bergabung kepada jaringan saluran
lantai satu .
b. Pengadaan dan pemasangan sistem saluran dan pesawat cabang
c. Mengadakan test system secara menyeluruh, sehingga sistem telephone tersebut dapat
berfungsi dengan tepat dan benar.
d. Mempersiapkan jaringan dalam (indoor wiring system) dari sambungan langganan ke lantai
satu, meliputi penyediaan dan pemasangan :
- Kabel dan pipa instalasi telepon
- Kabel feeder telephone
- Kontak kontak telepon
- Kelengkapan-kelengkapan lainnya yang menunjang pekerjaan ini.

e. Pengadaan dan pemasangan pesawat standard


f. Menyelenggarakan pemeliharaan terhadap sistem ,

2. PESAWAT TELEPHONE (EXTENTION)

Pesawat-pesawat telepon yang disediakan adalah merk panasonic type standard dan type
executive. Type executive harus mempunyai display digital, hands free dan kelebihan lainnya .
Sistem pemasangan terdiri atas 2 jenis yaitu pemasangan meja untuk kantor dan pasangan /
mounted dinding untuk ruang-ruang Power house , dan lain sebagainya.

Pesawat yang ditawarkan harus dinyatakan baik oleh Perum Telkom , serta mampu bekerja secara
normal pada jaringan lokal Perum Telkom . Hal ini saat mengajukan aproval material harus
dilengkapi dengan foto copy surat lolos dari Perumtel .
Baik pesawat standard maupun executive harus bekerja secara full digital.

Setiap pesewat telepon mempunyai fasilitas-fasilitas seperi dibawah ini :


a. Sambungan otomatis dengan memutar dialing desk atau MF dialing untuk
pembicaraan intern.
b. Dial (push button) number 9 dipergunakan untuk menghubungi operator
c. Dial (push button) number 0 dipergunakan untuk sambungan keluar (khusus untuk pesawat-
pesawat cabang yang akan ditentukan kemudian).
d. Dapat diselenggarakan pekerjaan samping dan transfer of call antar pesawat
extention dengan menggunakan Earth Button (tombol tanah).

3. MATERIAL INSTALASI
Material instalasi akan menyangkut barang-barang / material sebagai berikut :

a. Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel ex industri dalam negeri dengan penampang minimal
0,6 mm2.
Adapun jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

- Jenis ITC (Indoor Telephone cable)


- Jenis tersebut digunakanuntuk menghubungkan terminal sampai ke outlet telepon di
tempat yang ditentukan. Dengan kata lain jenis ITC ini

69
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dipergunakan sebagai indoor wiring system , dengan ukuran 4 x 1 x 0,6 mm2

- Jenis Ground Cable (2 x 0,6 mm2) type STEL - K 007 digunakan untuk
menghubungkan MDF dengan kabel joint dari Perum Telkom. Kapasitas / jumlah pair
kabel disesuaikan dengan kebutuhan .

- Kabel penghubung antara MDF dengan Distribution box, maupun yang


menghubungkan distribution box dengan distribution point. Kapasitas kabelnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya semua saluran / kabel harus disediakan
kabel cadangan (spare cable) untuk menampung perkembangan dibelakang hari, serta
untuk menggantikan saluran-saluran yang rusak.

b. Setiap penyambungan harus memakai standard Perum Telkom yaitu harus


dengan sistem jumpering dan pemakaian terminal-terminal dengan isolasi .

c. Conduit
Pada prinsipnya semua kabel harus dimasukkan pada pipa conduit. Untuk conduit yang
ditanam dalam beton , harus dipergunakan pipa High Impact dengan diameter minimal 3/ 4”
kecuali ada persyaratan lain dari Direksi.
Untuk conduit yang dipasang diatas plafon, harus dipergunakan pula pipa PVC lengkap
dengan sarana bantunya, seluruh kontak sambungan, persimpangan dan lain-lain harus
bertutup, hal ini untuk mencegah masuknya benda-benda lain ke dalam kotak tersebut.
Saluran-saluran ini harus berdiri sendiri terpisah dari sistem saluran yang lain . Untuk seluruh
instalasi kebel telepon diatas ceiling harus memakai conduit. Untuk identifikasi pada
conduit setiap 1,5 meter, T-dus dan klem harus diberi cat warna biru .

4. CARA PEMASANGAN

a. Sistem Wiring harus dikelompokkan secara rapi dengan kode nomer yang berurutan serta
diikat dengan teguh , diikat atau diklem pada rangka atau pendukung-pendukung isolator.
b. Semua kabel kabel harus diidentifikasikan dengan jelas untuk memudahkan perbaikan /
pemeliharaan apabila terdapat/ terjadi kerusakan .
c. Pelaksanaan instalasi telepon dan pengujiannya harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan / syarat-syarat yang ditetapkan oleh Perum Telkom dan instansi
lain yang berwenang.
d. Switcing Unit, rectifier unit, MDF, semuanya dipasang sehingga dapat berfungsi .
Semua wiring dari switching unit ke MDF ditarik melewati cable tray yang
dipasang secara rapi. Penarikan kabel catu ke setiap telepon harus dilewatkan
melalui distribusion box (TBT) yang berada pada setiap lantai (di shaft). Jenis kabel
yang ditarik dari MDF ke TBT adalah ITC.
e. Operator Console / Desk ditempatkan diruang operator yang diatur sedemikian
rupa .Kabel dari MDF harus diatur serapi mungkin , sehingga tidak mengganggu
estetika ruangan .
f. Pemasangan pesawat telepon diatur sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara
baik tanpa merusak seni.
g. Pemborong harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini
(meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis), untuk memberikan performance
yang dikehendaki.

70
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

5. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN

Pemborong harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya


kabel dan material yang telah selesai terpasang, memang benar-benar telah memenuhi
persyaratan ini.
Pemborong harus menyediakan, atas tanggungan sendiri, semua peralatan dan personil yang
perlu untuk melakukan percobaan . Pekerjaan pemasangan dianggap selesai bila telah ditest oleh
Perum Telkom dan dinyatakan baik.

6. GARANSI

Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 360 (tiga ratusenam
puluh ) hari. Semua perlengkapan , bahan dan pekerjaan yang tidak baik harussecepatnya
diganti atau diperbaiki oleh Pemborong , tanpa biaya tambahan dengan material merk/ type
yang sama.

PASAL 32
PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA

1. AC SPLIT SYSTEM

a. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan instalasi unit AC split merk Daikin (air cooled packed air conditioner) dari
jenis ceiling concealed duct connection type .

Lingkup pekerjaan di dalam instalasi ini yang sesuai pada gambar perencanaan yang
melengkapi dokumen ini lengkap dengan air duct, diffuser / grille
b. Umum

(1.) Bagian ini adalah untuk memasang AC unit dari tipe, ukuran dan kapasitas
terlampir . Unit Fan dan bentuk coil harus sesuai dengan standard ARI 430 - 66
untuk fan dan 410 - 72 untuk coil.

(2.) Seluruh unit dan perlengkapannya harus didukung dengan pengalaman, baik dalam
perencanaan maupun konstruksi dari peralatan yang sama dengan pembuat Air
Cooled Packeged Unit .

(3.) Unit kondensing harus sesuai dengan penggunaan diluar ruangan .

(4.) Sebelum melakukan pemesanan , Kontraktor harus melengkapi data-data dari setiap
unitnya kepada Konsultan untuk dimintai persetujuannya, sebagai berikut:

- Katalog komplit dari pabrik pembuat.


- Dimensi peralatan.
- Data teknis (kapasitas pendingin, bentuk fan, curve sound power level, vibration
mounting).
- Suku cadang.

(5.) Pada seluruh unit haruslah dicantumkan nama pabrik pembuat, nomor serial
, nomor model dan tanggal pembuatan .

71
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(6.) Kontraktor akan menyeleksi seluruh FCU dan seluruh komponen dan perlengkapannya
sesuai dengan gambar schedule peralatan.

(7.) Seluruh unit dan perlengkapannya baik getaran maupun tingkat kebisingannya harus
seminimal mungkin pada saat pengoperasian, bila terjadi kelebihan dari standard
yang ditentukan . Kontraktor harus bertanggung jawab dengan memasang isolasi
getaran dan peredam suara sesuai dengan yang ditentukan oleh konsultan.

(8.) Seluruh peralatan dan perlengkapannya seperti coil, drain pan, fan, motor penggerak
adjustable mounting motor, adjustable pitch pulley motor, vibration mounting , fan
belt condenser, fan compressor harus disupply dari satu pabrik pembuat dan
seluruh garansi, sertifikat uji kelayakan harus dikeluarkan untuk seluruh
komponen.

(9.) Compressor dari jenis rotary atau scroll.

(10.) Filter dari jenis washabel type.

c. Material

(1.) Umum

(1).a Motor compressor, filter, komponen lain serta perlengkapannya haruslah diatur
sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemeliharaan , reparasi maupun
penggantian suku cadang.

(1).b Grease fittings harus dilekatkan langsung pada bearing kecuali bila posisinya
tidak memungkinkan . Bila bearing dari peralatan tidak terlihat / sulit
dijangkau haruslah disiapkan celah yang memudahkan dalam melakukan grease
fitting .
(1).c FCU fan harus type centrifugal forward curve atau siroco fan

(2.) Casing

(2).a. Seluruh casing haruslah terbuat dari pelat galvanis kwalitas terbaik dan
disiapkan akses sehingga memudahkan dalam pelumasan dan pemeliharaan.

(2).b. Seluruh panel disambung dan direkatkan dengan rubber gasket.

(2).c. Seluruh alas dan reinforcing members haruslah dijaga agar tidak karatan.

(2).d. Casing haruslah dibaut untuk memudahkan dalam penggantian dari masing-
masing unit componen . Seluruh mur, baut, skrup, dan lain- lain haruslah
terbuat dari baja tahan karat atau bright cadmium coated steel .
(2).e. Seluruh sambungan pada casing haruslah disambung dengan kencang .
(2).f. Seluruh unit haruslah diisolasi langsung dari pabrik dengan minimum
ketebalan dari high density rigid section fibreglass adalah
25 mm (atau mineral fibre lainnya yang diakui) dan dilapisi dengan fibre
cloth pada bagian luarnya untuk mencegah erosi oleh aliran udara .

72
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(2).g. Casing dari condensing unit harus outdoor type.

(3.) Air cooled split air condition .


Air cooled split air conditioner terdiri dari :

- Outdoor (condenser) unit


- Indoor (evaporator) unit
- Pipa refrigerant
- Pengkabelan (wiring)
- Alat kontrol otomatis

Out Door (Condenser) Unit Terdiri dari :


- Casing , terbuat dari steel sheet dan tahan cuaca (wather proof) dan tahan
karat dan dapat dibuka untuk maintenance.
- Compressor , dari jenis rotary, dilingdungi dengan internal thermostat dan
external over current relay.
- Condenser
- Coil dari jenis tube dan fin.
- Fins terbuat dari aluminium , sedangkan tube terbuat dari copper tube.
- Fins harus terpasang / tersusun dengan baik.

Fan berfungsi sebagai pendingin coil condensor dari type propeller.

(4.) Refrigerant pipe

Pipa refrigerant dari pipa tembaga (copper tube) dari kelas L dan sesuai dengan
standard ASTM B. 280

(5.) Isolasi pipa

Isolasi pipa refrigerant adalah dari jenis thermaflex atau armaflex dimana ketebalannya
sesuai dengan standard dari pabrik pembuatnya .

2. VENTILATING FAN

a. Umum

(1.) Kontraktor harus menyeleksi seluruh fan seperti disebutkan dan tertera pada
schedule gambar.
(2.) Maximum / rotasi motor 960 rpm.
(3.) Untuk ruang trafo dan panel exhaust dan intake fan harus dilengkapi dengan
peredam suara pada kedua sisinya (section & discharge side) seperti tertera pada
gambar
(4.) Suplai udara segar untuk ruang kantor harus dilengkapi dengan peredam suara
pada sisi discharge.
(5.) Peredam suara haruslah mengurangi suara sampai dengan 30 dB.
(6.) Pemasangan fan haruslah dilengkapi / dipasang dengan anti vibration mounting dari
spring atau rubber pad.
(7.) Sambungan menuju ke air duct haruslah menggunakan bahan yang fleksibel seperti
kanvas atau sejenisnya untuk mencegah getaran fan melalui duct.
(8.) Untuk fan yang dipasang di dalam ruang kantor, dalam operasinya fan tidak
menyebabkan tingkat kebisingan di dalam ruang tersebut lebih dari
40 dB.

73
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Propeller Fan .

(1.) Fan jenis ini dipilih untuk pemasangan di dinding.


(2.) Fan diletakkan dengan broad surface impeller agar dalam operasinya relatif
tenang .
(3.) Untuk diameter kecil fan blade harus tebuat dari bahan plastik keras anti pecah
untuk mencegah deformasi karena panas.
(4.) Untuk diameter besar, seperti tipe tekanan tinggi fan blade harus terbuat dari
baja / aluminium cetakan atau dari baja dengan cat anti karat.
(5.) Bila dipasang menghadap keluar bangunan , harus dilengkapi dengan rain hood.

3. PEKERJAAN PEMIPAAN

a. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pasal ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
pemipaan lengkap dengan , alat-alat bantu dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti
yang ditunjukkan pada gambar rancangan yang melengkapi dokumen .

b Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rancangan, jalur-jalur pipa yang tercantum
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur
instalasi lainnya , berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan
mendapatkan persetujuan dari MK sebelum dilaksanakan
.

c Material

Pipa refrigerant : Copper tube type “L” sesuai standard ASTM B - 288 Pipa
kondensat : PVC class AW dan diisolasi.

d Konstruksi Pemasangan

(1.) Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dulu bagian dalam dari kotoran-
kotoranyang melekat .
(2.) Setiap potongan pipa dengan las / gergaji harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa
las (gumpalan las) sebelum disambung , diratakan (reamed) sesudah digergaji,
sehingga mencapai ukuran asli.
(3.) Pemotongan pipa harus memakai cutter.
(4.) Setiap sambungan sehabis di las, harus dibersihkan dari kerak-kerak dan
setelah dingin langsung di menie.
(5.) Setiap ujung pipa yang belum akan disambung harus ditutup dengan plat
(metal) yang dilas.

e Isolasi

(1.) Bahan isolasi pipa digunakan thermaflex atau armaflex dengan ketebalan
isolasi 25 mm untuk pipa-pipa sampai diameter 20 mm dan
30 mm.

74
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(2.) Density dari bahan isolasi ini 35 kg/ m3 dan thermal conductivity 0. 035 W /
MK Bahan isolasi ini berbentuk tube yang terbagi menjadi 2 bagian memanjang,
lengkap dengan aluminium foil .

C. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

a. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rancangan, jalur kabel tergambar adalah
merupakan gambar dasar yang menunjukkan route kabel dan ukuran kabel. Pemborong
wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur- jalur
instalasi lainnya

b. Ketentuan- ketentuan yang diikuti


(1.) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang dikeluarkan oleh
Pemerintah .
(2.) Ketentuan- ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik.

c. Material dan Teknis Pelaksanaan


(1.) Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel kontrol harus yang
disetujui perencana.
(2.) Pengkabelan (wiring) untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam
conduit.
(3.) Kabel yang dipasang didalam tanah , jenis NYFGby harus dipasang sekurang-
kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian
dilindungi dengan batu bata pelindung sebelum diurug kembali .
(4.) Kabel dari produk Kabel Metal, Kabelindo, Tranka, Supreme.
(5.) Pada route kabel di dalam tanah, tiap-tiap 50 m dan setiap belokan supaya
diberi tanda adanya galian kabel dan tanda arah kabel
(6.) Untuk kabel yang menyeberangi selokan, jalan raya atau instalasi
lainnya, harus dilindungi dengan pipa galvanis.
(7.) Di tiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
(8.) Jari-jari pembelokan kabel , hendaknya minimal 15 kali diameter kabel.
(9.) Penyambungan kabel pada terminal harus menggunakan “Kabel Schoen “, harus
menggunakan timah pateri lalu dipress hydraulis. Untuk ukuran lebih kecil
cukup dengan tang press tangan.
(10.) Semua kabel-kabel yang berasal dari lantai atau dari atas yang menuju terminal
connection box dari peralatan , harus memakai aluminium flexible conduit.

4. PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Pondasi

(1.) Secara umum, pemborong AC harus menyediakan dan memasang peredam getaran
(Vibration Eleminator) untuk seluruh peralatan maupun instalasi, untuk melindungi
bangunan dari perambatan getaran yang ditimbulkan oleh mesin-mesin ataupun
instalasi .
(2.) Pembobokan dinding-dinding beton maupun bata untuk jalannya pipa- pipa, harus
terlebih dahulu mendapat ijin tertulis dari MK sebelum pelaksanaannya .

b. Pekerjaan Perapihan

75
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Dalam hal dimana kontraktor AC harus melakukan pembobokan-pembobokan, penggalian-


penggalian dan lain sebagainya yang memang harus dilaksanakan, atas izin MK
maka pekerjaan perapihan kembali seperti keadaan sebelumnya adalah menjadi
tanggung jawab kontraktor AC.

PASAL 33
PEKERJAAN CLOSED CIRCUIT TELEVISI (CCTV)

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 U m u m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.

1.2 Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan CCTV


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Instalasi CCTV ini harus
melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi CCTV yang dimaksud adalah sebagai berikut
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan sistem CCTV baik baru / eksisting.
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk instalasi system.
c. Melakukan Testing, Commissioning & Training.
d. Pengadaan dan pemasangan kabinet rack dan meja control untuk peletakan monitor CCTV dan
peralatan lainnya setelah dikoordinasikan dengan Interior.
e. Menyerahkan sertifikat peralatan yang terpasang (untuk menjaga keaslian yang terpasang).
Pengadaan, pemasangan & pengujian interface modul dengan system yang lainnya.

2.KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati persyaratan teknis
sebagai berikut:

2.1 CCTV System


CCTV System adalah sistem keamanan yang melakukan pengawasan dan pemantauan suatu area
melalui teknologi video yang dapat diamati atau dianalis dari suatu ruang kontrol oleh tenaga
keamanan selama 24 jam.
Pada dasarnya CCTV System terdiri dari tiga perangkat utama, yang pertamaperangkat kamera
yang dalam beberapa situasi membutuhkan perangkatpendukung kamera untuk meletakkan,
melindungi maupun menggerakkan
kamera dan lensa-lensanya. Yang kedua perangkat monitor. Secarasederhana, kamera dapat
digambarkan sebagai perangkat input, dan monitorsebagai perangkat output. Kedua perangkat tersebut
akan menjadi sebuah system yang kompleks apabila terdapat lebih dari satu kamera maupun monitor
antara lain bagaimana menentukan kamera yang gambarnya akan ditampilkan,bagaimana mengatur
tampilan gambar yang diinginkan dan bagaimana perekamannya. Di sinilah peranan perangkat ketiga
yaitu perangkat controllerdan recorder.

76
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

2.2 Camera, Lensa dan Bracket


Camera, Lensa dan Bracket merupakan kesatuan peralatan yang berfungsi untuk
memantau/mengawasi keadaan suatu daerah/areal. Kombinasi jenis kamera dan lensa yang digunakan
sangat berpengaruh pada kualitas gambar yang ditampilkan. Sedangkan posisi penempatan perangkat
tersebut akan sangat berpengaruh pada apa yang ingin ditampilkan pada monitor dan tujuan dari
perencanaan pengadaan CCTV.
Kamera, Lensa dan Bracket secara sederhana dapat dibagi dalam dua Kategori. Kamera : fixed
dan moving.
Lensa : fixed dan zoom.
Bracket : fixed
 Fixed Dome Colour Camera
Fixed Dome Colour Camera adalah ¼ inch CCD DSP colour camera yang berbentuk dome.
Fixed dome dilengkapi dengan lensa 3 mm dan 6 mm.
Dome Camera Pan/Tilt & Zoom Day/Night Outdoor Type adalah 1/6 inch ITCCD high
resolution colour camera yang berbentuk dome, mempunyai lensa zoom, Automatic Focus dan
Iris.
 Dome Housing
Dome Housing adalah rumah kamera setengah lingkaran yang berfungsi melindungi kamera
dari hal-hal yang dapat merusak camera, baik disebabkan oleh hujan, panas, debu dan lain
sebagainya.
 TV Monitor
TV Monitor adalah merupakan alat yang menerjemahkan isyarat elektronik yang dikirim
oleh camera menjadi gambar pada sebuah layar televisi.
CCTV monitor yang digunakan berdiagonal 32” merk Ploytron. Jenis monitor yang
digunakan adalah yang didisain khusus untuk system CCTV.
Dapat beroperasi 24 jam terus menerus dan mempunyai tingkat radiasi yang rendah.
 Video Controller and Recorder : Digital Recorder and Transmission System. Digital Recorder
and Transmission adalah perangkat digital yang merupakan pusat dari suatu sistem CCTV, baik
dari ruang kontrol maupun dari lokasi remote untuk melakukan hal- hal sebagai berikut dalam
waktu yang bersamaan :
a. Live viewing (full screen atau multiple images)
b. Recording
c. Playback
d. Searching
e. Back Up
f. Remote Access
Video controller juga dapat mengatur perekaman pada camera yang harus real time dan pada
camera yang mana yang tidak atau apabila tidak ada pergerakan pada area tertentu maka camera
itu tidak akan direkam dan bisa diset sesuai kebutuhan. Video controller ini harus bisa
berkomunikasi dengan perangkat lain atau open protocol terhadap system security yang lain
seperti Fire Alarm, Access Control.
 Integration into bulding
 management system : via http- and optional OPC interfaces
 Site maps : Web browser
 Multitasking : pentaplex functionality
 Sharp, detailed picture
 Full Alarm Action
 Frame Freeze
 Remote Operation
 Log in Password connect to LAN
 Built in ethernet card
 Camera’s frame rate flexibility setting
 Built in motion detection
 Smart search with motion in definable image areas

77
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 Kabel
 Kabel yang dipakai untuk instalasi CCTV harus dari jenis coaxial Cable RG - 6U
 Konduit
Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC konduit high impact dengan diameter dalam
minimal 1,5 x diameter kabel.

3.PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

 Unit kamera ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan maintenance (lihat gambar).
 Penempatan Sentral Monitor supply harus ditempatkan di ruang security yang dijaga 24 jam.
 Camera ditempatkan sesuai gambar rencana.
 Video controller ini ditempatkan di ruang panel pada rack 19” sesuai gambar
rencana.
 Semua kabel yang masuk/keluar kotak panel rack 19” ini harus melalui kabel gland serta
memakai flexible conduit.
 Kabel dan Conduit
i. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
ii. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel.
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus menggunakan flexible conduit.

4.PENGUJIAN

Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan
tersebut, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem tersebut
setelah ternyata hasil pengujiannya adalah baik.
Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini, baik peralatan utama maupun
accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang keagenan peralatan tersebut.

5.PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan
alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/MK.

Peralatan CCTV : mengacu eksisting


Kabel : Supreme, KABELINDO

PASAL 34
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING

1. Ketentuan Umum

a. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan Plambing , sebagaimana
yang ditunjukkan dalam gambar rencana tetapi tidak terbatas pada :

78
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(1) Pengadaan dan pemasangan seluruh pekerjaan pipa dan perlengkapan -


perlengkapannya, termasuk fitting , hanger, valves, penggalian, pengurugan
kembali, bak kontrol dan lain-lain.
(2) Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air bersih
(3) Pengetesan seluruh pekerjaan plambing yang telah terpasang terhadap
kebocorankebocoran , sebagaimana yang dipersyaratkan dalam buku spesifikasi ini.
(4) Melakukan pekerjaan pemeliharaan , selama masa pemeliharaan yang bila tidak
ditentukan lain adalah selama 90 hari kalender setelah serah terima pertama.

b. Koordinasi
(1) Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukkan
secara detail berbagai item pekerjaan dari peralatan- peralatan dan penyambungan-
penyambungannya. Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan .
(2) Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan ,
pemipaan , fixtures dan lain-lain. Lokasi yang ditujukan adalah merupakan
posisi-posisi perkiraan , Pemborong harus menyesuaikan tata letak tersebut
sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan- pemasangan yang
sempurna dari peralatan- peralatan tersebut.

c. Kualifikasi
(1) Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan- pekerjaan ini harus dilakukan oleh
pekerja- pekerja dan supervisor yang benar- benar ahli dan berpengalaman.
(2) Konsultan MK dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila
dinilai bahwa pelaksanaan tersebut tidak terampil / tidak berpengalaman .

d. Pengajuan-pengajuan
Dalam waktu paling lambat 10 hari kalender setelah kontrak pemborong harus
mengajukan :
(1) Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang .
(2) Shop drawing yang menunjukan secara detail pekerjaan- pekerjaan / pemasangan
peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan- pekerjaan lain atau
pekerjaan- pekerjaan yang sulit dilaksanakan . Ataupun perubahan-perubahan atau
modifikasi yang disusulkan terhadap gambar rencana.
(3) Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-
peralatan yang akan dipasang .
(4) Contoh- contoh material (brosur- brosur untuk peralatan- peralatan yang besar) dari
material/peralatan yang akan dipasang.

e. Standard dan Code


Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana , maka pada pekerjaan ini berlaku
peraturan- peraturan sebagai berikut :
(1) Pedoman Plambing indonesia - Departemen Pekerjaan Umum.
(2) Perda no VII tahun 1991
(3) Peraturan-peraturan tentang instalasi air minum dari PAM
(4) Material Plumbing Code.
(5) Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi

79
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(6) Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan telah serah terima pertama
Pemborong wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set
cetak biru dan 1 set transparant.
(7) Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan
maintenance dari system yang dipasang.

2. Persyaratan Material Dan Bahan

a. Pipa-pipa dan fitting air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke fixture-fixture, baik yang ditanam di dalam tanah atau ditempatkan di atas langit-
langit , dibuat dari PVC
b. Bak kontrol harus dibuat dari beton bertulang yang dilengkapi dengan tutup beton yang
dapat dengan mudah dibuka.
c. Pipa-pipa pembuangan air kotor dan air bekas sanitair dari fixture sampai pipa
vertikal yang terletak pada shaft plambing , dibuat dari PVC dengan tekanan kerja
nominal 8 kg / cm2.
d. Pipa-pipa dan fitting untuk vent dibuat dari PVC dengan tekanan kerja 5 kg / cm2
e. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh ), fitting , fixture dan peralatan-peralatan yang
akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari
pembuatnya. Pipa, fitting dan fixture yang tidak mempunyai tanda-tanda tersebut harus
diganti atas tanggung jawab Pemborong.

3. Persyaratan Pelaksanaan/ Pemasangan

a. Selama pemasangan berjalan , Pemborong harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka
untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
b. Semua sambungan / cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus dibuat
dengan cabang Y, dengan sambungan lem . Pipa mendatar untuk air kotor mempunyai
kemiringan minimal 1% dan maksimal 1. 5 %
c. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda, harus
menggunakan “Reducing Fitting”, sedapat mungkin harus digunakan belokan- belokan
dengan “Long Radius Elbow”. Belokan- belokan dari jenis “Short Radius Elbow”
hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat tidak memungkinkan digunakan belokan
jenis long radius, dan Pemborong harus memberitahukan hal ini MK. Fitting atau alat-
alat lain yang akan menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan
.
d. Sleeve untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton .
e. Sleeve harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0, 2 cm dan
memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm, pada masing-masing sisi diluar pipa ataupun
isolasinya .
f. Sleeve pada dinding terbuat dari pipa PVC kelas AW.
g. Semua pipa harus diikat / ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angkur yang
dipergunakan harus cukup kokoh (rigid). Pipa-pipa tersebut baik untuk air bersih ,
maupun air kotor harus ditumpu untuk menjaga, agar tidak berubah tempatnya,
inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus dipasang
sedemikian sehingga memungkinkan konstruksi dan ekspansi pipa oleh perubahan
temperatur . Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
(adjustable) dengan jarak maksimum antara pipa adalah :
Dia 25 maksimum 2 m
Dia 40 maksimum 2. 5 m
Dia 50 maksimum 3 m
Dia 80 maksimum 3. 5 m

80
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Dia 100 maksimum 4 m


Dia 150 maksimum 5 m
h. Pemborong harus mengajukan konstruksi dari penggantungnya untuk disetujui oleh
MK/Pengawas.
i. Penggantung ataupun penumpu pipa harus ditetapkan (terikat) pada konstruksi
bangunan dengan “Insert” yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau
penembakan , atau dengan baut tembak (ramset bolt).
j. Pipa vertikal harus ditumpu klem paling jauh dengan jarak tidak lebih dari 3 m
k. Penggantung / penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu
dengan zinc chromate primer atau cat penahan karat.
l. Semua pipa dari besi / baja yang dilapisi dengan “tar” (tar coated) harus dicat
dengan dua lapis “Shellac” dan dua lapis cat minyak (oil paint).
m. Semua pipa-pipa yang terlihat (exposed) dan tidak dilapis chromium atau nickel
harus dapat dikenali dengan memberi cat yang warnanya berbeda- beda.
n. Pada setiap cabang utama pipa air bersih yang disambungkan ke pipa tegak pada shaft
untuk setiap lantai, harus dilengkapi dengan katup-katup untuk mengisolir setiap cabang
dari keseluruhan sistem, agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang perlu untuk
Fixture pada lantai tersebut tanpa mengganggu pelayanan air pada lantai-lantai yang lain .
o. Lokasi yang tepat dari peralatan sanitair, fixture- fixture, floor drain dan roof drain,
pipa-pipa utama dan pipa-pipa cabang harus diperiksa sesuai dengan gambar-gambar
perencanaan mekanikal dan arsitektur, dan sesuai dengan ukuran - ukuran yang diberikan
oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut.
p. Apabila digunakan baut tembus harus dipasang pelat penahan pada sisi yang lain
dari dinding atau lantai tersebut .
q. Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat .
r. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak / tertumpu dengan baik.
s. Pipa-pipa dalam tanah harus dilindungi pasir dibagian bawah maupun atasnya
setebal minimal 10 cm . Setelah pipa dipasang pada lubang galian setelah diperiksa oleh
MK, semua kotoran harus dibuang dari lubang galian ditimbun dengan baik dengan
tanah bekas galian tersebut atau dengan bahan lain yang disetujui.
t. Penimbunan lubang galian harus sedemikian hingga tidak mengganggu / merubah letak
pipa .
u. Apabila terjadi kemacetan , pengotoran atas bagian bangunan atau finish arsitektural atau
timbulnya kerusakan lain, yang semuanya atas kelalaian. Pemborong karena tidak
membersihkan sistem pemipaan dengan baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong.

4. Pengujian Dan Pengetesan

(1) Pengujian dan Pengetesan System Air Kotor


(1) Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “Vent”
tertinggi
(2) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas,
minimal selama 6 (enam) jam tanpa ada penurunan level muka air dalam pipa .
(3) Apabila dan pada waktu MK menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas,
pemborong harus melakukannya tanpa tambahan biaya .

81
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(2) Pengujian Sistem Distribusi Air


(1) Setelah “Roughing-in” selesai dipasang dan sebelum memasang “Fixture - fixture”,
seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar satu
setengah kali tekanan kerjanya (working pressure) dan dibiarkan dalam kondisi
ini selama paling kurang 6 ( enam
) jam tanpa mengalami penurunan tekanan .
(2) Apabila sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lain maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara sama
seperti diatas, sebelum ditutup dengan tembok atau bagian bangunan tersebut .
(3) Kerusakan dan Kegagalan Uji
(4) Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau
kegagalan dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instslasi, maka
pemborong harus mengganti bagian atau bagian yang rusak atau gagal tersebut dan
pemriksaan / pengujian dilakukan lagi sampai dapat diterima oleh MK/Pengawas.

(3) Desinfeksi
(1) Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air,
sebelum diserahkan kepada Pemberi tugas
(2) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa,
dengan cara/ metoda yang disetujui pemberi tugas. Dosis Chlorine adalah sebesar 50
ppm (parts per million).
(3) Setelah 16 jam , seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih,
sehingga kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0, 2 ppm .
(4) Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi
tersebut , harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam
tersebut diatas .

2. Pemipaan

a. Umum
Pekerjaan pemipaan mencakup pekerjaan atau instalasi sebagai berikut :
 Pipa
 Sambungan
 Katup
 Strainers / saringan
 Penggantung , kedudukan (brackets) dan angkur
 Sambungan (Flexible connection)
 Sleeves
 Peralatan pemipaan
b. Spesifikasi dan gambar perencanaan menyatakan diameter nominal minimum pipa dan
hal-hal lain yang umum , dimana bermacam- macam sistem pipa dipasang .
c. Semua pekerjaan yang terlihat / tercantum dalam gambar atau spesifikasi, harus
dipasang menurut tata cara yang sebenarnya, sehingga dicapai suatu kerja sama yang
baik dengan kondisi struktur dan arsitektur untuk menghindarkan interferensi dengan
pekerjaan dari bagian lain .
d. Pipa-pipa besi yang disimpan pada tempat terbuka di lapangan (site), harus diberi lapis
minyak pada permukaannya atau dipernis terutama pada waktu pengirimannya . Ujung -
ujung pipa yang terbuka harus ditutup .

82
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3. Material

a. Gate Valve, Globe valve


(1) Diameter 40 mm atau lebih kecil. Katup bola (globe valve) dari bronze, berulir,
kelas 10 kg/ cm2.
(2) Kelas / ratingnya harus sesuai dengan tekanan kerja/ tekanan pompa.

b. Check Valve
(1) Sampai diameter 40 mm . Swing check valve dari bronze, berulir.
(2) Check valve harus dari jenis “non water hammer”.
(3) Kelas / ratingnya harus sesuai dengan tekanan kerja pompa.

c. Saringan (Strainers) Untuk air


(1) Sampai diameter 40 mm dari bahan bronze
(2) Kelas / ratingnya harus disesuaikan dengan tekanan kerja/ tekanan
pompa.

4. Pelaksanaan

a. Umum
(1) Pemipaan harus diatur dengan hati-hati, sehingga tampak teratur, bersih dan baik.
(2) Instalasi pemipaan harus dipasang/ dilaksanakan pada tempat/ ruang yang bebas
dengan jarak minimum 50 mm antara sesamanya (pipa) atau penunjang dan
bidang bangunan terdekat
(3) Semua pipa dan fitting harus benar-benar bersih sebelum dipasang , semua
endapan dan kotoran harus dihilangkan.
(4) Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan isolating valve, drains valves, check
valves dan lain- lain, yang diperlukan seperti terlihat dalam gambar untuk
kelengkapan instalasi itu sendiri .
(5) Penyambungan pipa-pipa dengan diameter sampai 50 mm, harus dengan Union
atau flens untuk semua equipment.
(6) Semua pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dan dipasang serta dilas, sehubungan
dengan kebutuhannya sesuai dengan British Standard Codes atau peraturan yang
berlaku.
(7) Lengkungan , reducers, expander dan percabangan dalam pemipaan harus
memakai buatan pabrik sesuai dengan persyaratannya .
(8) Pemasangan semua pipa harus dengan slope / kemiringan kearah titik pembuangan
(Drain points) atau kearah ketinggian titik ventilasi. Pembuangan dan ventilasi (draint
& vents) harus disediakan untuk memungkinkan semua / sebagian dari sistem dapat
melakukan pembuangan dan ventilasi.
(9) Valves dan strainers harus dapat / mudah diganti atau dibuka pada waktu
perawatan .
(10) Sambungan flexible harus dipasang sedemikian dan dilengkapi dengan pipa angkur
yang memadai , untuk mencegah tegangan dari pemipaan tersebut atau dengan
equipment tersambung oleh gaya longitudinal yang diakibatkan oleh sambungan
flexible tersebut .
(11) Jalur pemipaan terbesar akan langsung diambil oleh pompa, dengan dilengkapi oleh
tapered reduction pieces, terhadap proposi yang sebenarnya .
(12) Bila belum disediakan oleh Kontraktor Utama, PIPE SLEEVES, harus disediakan
dimanapun pipa akan menembus dinding , lantai, beams , girders atau ceilings .

83
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(13) Jika pipa menembus suatu dinding tahan api . Jarak antara sekeliling sleeves
dengan pipa harus ditutup dengan adukan semen atau rock wool fiber.
(14) Selama masa pelaksanaan/ instalasi, semua ujung pipa yang terbuka dalam tiap
phasepengerjaan harus ditutup untuk menghindari masuknya debu dan kotoran .
(15) Semua penggalian, penutupan kembali (back fitting) dari pemadatan yang
diperlukan untuk akomodasi pemipaan dibawah tanah.

b. Penunjang Pipa
(1) Pemipaan harus memiliki penunjang / sandaran seperti : penggantung , penjepit
(brackets) atau kedudukan (saddles) yang memadai untuk gerakan pemuaian/
pengerutan dalam jarak yang diijinkan seperti dalam tabel dibawah ini :
(2) Penunjang tambahan harus diberikan sehubungan dengan :
- Perubahan arah
- Pipa-pipa cabang dengan jarak rentangan 1,5 m .
- Pemusatan beban sehubungan dengan valves, strainers dan sejenisnya
(3) Pendukung kedudukan dari penyangga baik dari atas maupun dari bawah harus
dipasang / disediakan sesuai dengan kebutuhan .

c. Pemasangan Katup-katup
(1) Katup harus dipasang sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
(2) Pemasangan Check velves
(3) Check valves harus dipasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi
(4) Pemasangan Strainers
(5) Strainers harus dipasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi dan seperti
yang tercantum dalam perlengkapan.
(6) Pemasangan Pressure Gauges
(7) Pressure gauge harus dipasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
(8) Sambungan Pipa

5. Pengujian

a. Semua pipa air bersih dari instalasi sistem pemadam kebakaran diuji diuji dengan air
bertekanan dengan ketentuan batas tekanan 1. 5 kali tekanan kerjanya selama 24 jam
tanpa ada penurunan tekanan. Hal ini terutama dilaksakan sebelum penamaan dan
pengecatan pipa.
b. Setiap kebocoran harus diperbaiki dan diuji kembali .
c. Perlengkapan yang rusak/ mungkin rusak karena test ini, harus dilepas dulu (disconnected)
ketika pengujian dengan tekanan itu berlangsung .

6. Penyetelan / Adjusment

a. Kuantitas aliran harus disetel/ disesuaikan sehubungan dengan schedule pompa pada
katup kelur pompa . (Pump Discharge).
b. Laporan penyesuaian harus dibuat untuk penyerahan / commisioning .

7. Persyaratan Material Dan Bahan

a. Pompa Air
(1) Lingkup pekerjaan

84
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Lingkup pekerjaan pasal ini adalah pengadaan dan pemasangan pompa- pompa air
bersih seperti yang ditunjukkan pada gambar rancangan yang melengkapi
dokumen ini .
(2) Umum
- Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi . Sedang ketentuan spesifikasi dari kemampuan unit pompa
(performance) dapat dilihat pada lembar gambar rencana “Daftar peralatan”
yang melengkapi dokumen ini.
- Ketentuan mengenai kemampuan unit seperti tercantum pada lembar gambar-gambar
“daftar peralatan” adalah kapasitas/ kemampuan minimum yang harus dipenuhi .
(3) Spesifikasi teknis
- Pompa Air Bersih
- Pompa-pompa yang digunakan untuk instalasi ini adalah jenis centrifugal and
suction / multi stage seperti tertera dalam gambar rencana disambung langsung
dengan kopling elastis pada elektro motor. Performance curve pompa adalah dari
type flat curve :
 Casing-cast iron atau cast steel
 Impller - Bronze
 Shaft - Forged Stainless steel
 Bearing - Ball bearing
 Packing - mechanical seal
 Putaran motor - 1450 rpm
 Effesiensi pompa min 70 %
Kapasitas / head dan jumlah unit adalah sebagai tertera dalam lembar gambar
Motor harus mempunyai putaran yang sama dengan putaran pompanya Electro motor
yang dipakai cocok untuk tegangan jala-jala 380 V - 3 phasa 50 Hz atau 220
V / 1 phasa / 50 Hz.Pompa harus dipasang dengan menggunakan pondasi beton
(inertia blok) dari anti vibration mounting , sehingga getaran-getaran yang
ditimbulkan tidak diteruskan pada kkonstruksi bangunan .Setiap pompa harus
dilengkapi baik pada discharge maupun suction peralatan seperti : flexible pipe, stop
valve, pressure gauge, check valve ( hanya pada discharge) dan strainer pada suction .
(4) Pipa-pipa dan fitting air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke fixture-fixture, baik yang ditanam didalam tanah atau ditempatkan di
atas langit-langit, dibuat dari PVC.
(5) Bak kontrol harus dibuat dari tulangan besi yang dilengkapi dengan tutup beton atau
besi cast iron yang dapat dengan mudah dibuka. Pekerjaan struktur dari bak kontrol
ini termasuk dalam lingkup pekerjaan Kontraktor Utama.
(6) Pipa-pipa air kotor / air bekas dari sanitair fixture sampai pipa vertikal yang
terletak pada shaft plumbing , dibuat dari PVC dengan tekanan kerja minimal
10 kg/ cm2 (klas AW).
(7) Tangki air bersih (roof tank)
(8) Roof tank, terbuat dari fibre, letak dilantai atap (lihat gambar perencanaan).

8. Pengecatan

a. Pipa-pipa dan penunjang yang kelihatan (exposed) harus dicat dengan warna yang
dikoordinasikan .

85
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Bagian luar dan dalam sambungan flens dari pipa-pipa besi , bagian luar dari
pipa besi yang berulir , dan bagian luar dari pipa besi yang dilas, harus diberi
lapisanpelindung dari Zinc Chromate Primer.
c. Bagian luar dari pipa besi Galvanized yang berulir harus dicat.
d. Permukaan pipa yang akan dicat harus bersih.
e. Semua perlengkapan, panel kontrol harus dicat atau digalvanize oleh pabrik
pembuatnya.

9. Lingkup Pekerjaan Listrik

a. Lingkup pekerjaan untuk pasal ini adalah menyediakan dan pemasangan panel
listrik termasuk peralatan panel kontrol untuk peralatan pompa air bersih, dan
pompa air booster, kabel kontrol berikut peralatan kontrol seperti yang
ditunjukkan pada gambar rancangan yang melengkapi dokumen ini.

b. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rancangan, jalur kabeltergambar
adalah merupakan gambar dasar yang menunjukkan route kabel dan
ukuran kabel.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan dengan
jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail-detail atau potongan-potongan
yang diperlukan dengan sebelumnya mendapatkan persetujuan MK untuk
pelaksanaannya.
c. Ketentuan-ketentuan yang diikuti
(1) Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL) yang dikeluarkan oleh
(2) Pemerintah.
(3) Ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik.

d. Material dan teknis


Semua kompoen-komponen yang dipergunakan untuk power panel dan
panel kontrol harus sesuai daftar material .
(1) Panel-panel harus dibuat dari pelat metal 2 mm, dilengkapi dengan kunci
dan dibuat oleh supplier panel maker dan disetujui.
(2) Tiap panel dan unit mesin harus digrounded/ pentanahan. Tahanan
pentanahan harus lebih kecil dari 5 ohm, diukur setelah tidak hujan 2
hari.
(3) Pengkabelan (wiring) untuk instalasi listrik dan kontrol harus dipasang
dan conduit.
(4) Penarikan kabel power (cable feeder)

PASAL 35
PEKERJAAN DRAINAGE

1. Lingkup pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, termasuk alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.
b. Kontraktor harus mengatur pekerjaan drainage sedemikian sehingga aliran air hujan, air bekas
dari lavatory, floor drain atau dari sumber-sumber lain, selama dan sesudah pekerjaan selesai,
berjalan baik dan lancar.

86
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Untuk menghindarkan kerusakan pekerjaan, Kontraktor harus mengusahakan alat- alat untuk
melindungi pekerjan tersebut, misalnya pompa air, selokan pembuangan atau saluran-saluran
penyimpanan air dan sebagainya.
2. Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan bak kontrol dan saluran drainage serta
untuk pekerjaan beton lainya supaya mengikuti ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam P.B.I.
1971, baik mengenai persyaratan material. Persiapan dan cara-cara pelaksanaanya, acuan dan
lain-lainya.
3. Macam Pekerjaan
a. Macam pekerjaan drainage meliputi pelaksanaan saluran pipa PVC dalam tanah, selokan-
selokan Bak kontrol, saluran penyambung dari jalan keselokan dan saluran air sesuai dengan
spesifikasi lainya tentang pekerjaan tersebut, dan batas-batas kedudukan, kemiringan dan
dimensi seperti yang tercantum dalam gambar perencanaan.
b. Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan beerput untuk resapan pada area halaman kantor
sesuai desain (jumlah dan penempatan serta spesifikasinya ).
Kontraktor harus mengikuti gambar-gambar perencanaan bila terdapat ukuran-ukuran yang kurang
jelas, Kontraktor harus mengikuti semua petunjuk-petunjuk Pengawas.

PASAL 36
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Meskipun dalam bestek ini, pada uraian pekerjaan dan uraian bahan tidak dinyatakan, tetapi
disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) mengenai bagian pekerjaan yang termasuk
harus dikerjakan oleh pemborong maka bagian tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan bangunan ini, tetapi tidak diuraikan atau
tidak dimuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh Pemborong.
3. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas pemborong diwajibkan pula mengurus :
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Keterangan Rencana Kota (KRK) dari
Pemda setempat.
b. Penyambungan Daya Listrik.
c. Surat-surat bukti keer listrik/ pengetesan dari PLN dan pengetesan yang diperlukan.
4. Sebelum penyerahan pertama , pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapi dan semua
yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.
5. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan
bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyuelesaikan
pekerjaan sebaik mungkin

87
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 37
PENUTUP

1. Tim teknis / Pengawas lapangan berhak untuk menolak bahan bangunan yang didatangkan yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, jika tidak sesuai dengan syarat-syarat
tersebut diatas.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini, akan diberikan
pada saat pemberian penjelasan pekerjaan dan juga oleh Tim Teknis/MK/Pengawas Lapangan
dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. Semua pekerjaan yang termasuk pekerjaan yang dilaksanakan, tetapi tidak dijelaskan dalam uraian
dan syarat-syarat teknis ini, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh pemborong.
Gambar rencana kerja dan syarat-syarat teknis serta Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan
Pekerjaan, merupakan satu kesatuan yang sifatnya saling melengkapi dan mengikat.

Semarang, Juni 2018

Konsultan Perencana
PT. Aretas Wicaksana Konsultan

Drs. Arias Herwicaksono, ST.


Direktur

88

Anda mungkin juga menyukai