Anda di halaman 1dari 2

Nama: SIBIANUL KHAIR

A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN PKN SD

Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses belajar mengajar
yang didalamnya terdapat  mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajarandengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya terdapat dua jenis
pendekatan yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach)
merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek untuk belajar. Disini siswa dituntut
aktif dalam kegiatan belajar mengajar yang sudah dirancang oleh guru, peran guru disisni hanya sebagai
fasilitator dalam pembelajaran. Sedangkan pendekatan pembelajran yang berpusat pada guru (teacher
centered approach) disini guru lebih dominan dalam kegiatan belajar mengajar seperti guru yang
menyampaikan materi dengan metode  ceramah dan tidak memfasilitasi siswa untuk belajar sehingga
siswa akan pasif selama pembelajaran berlangsung. Macam -- macam pendekatan PPKN sebagai
berikut :

1. Avokasi

Pendekatan ini menekankan pada siswa diberikan kebebasan dan kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya. Untuk dapat mengimplementasikan pendekatan ini guru harus bisa memancing siswa untuk
mengutarakan pendapatnya. Namun guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang terbuka,
bersahabat, dan kondusif sehingga dengan suasana tersebut siswa dengan mudah mengutarakan
pendapatnya tanpa ada rasa ketakutan didalamnya.

2. Inkulkasi (Menanamkan)

Pendekatan ini didasarkan pada pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk
memberikan permasalahan yang harus diselesaikan oleh peserta didik sehingga kegiatan belajar lebih
terarah dan kondusif. Peran guru disini sangat penting untuk mempengarahui dan mengarahkan peserta
didik kepada suatu kesimpulan.

3. Pendekatan Kesadaran

Dalam hal ini yang menjadi sasaran adalah cara guru dalam membimbing kesadaran siswa tentang nilai-
nilai tertentu dalam dirinya maupun dalam diri orang lain. Kesadaran itu akan tumbuh menjadi sesuatu
yang menumbuhkan kesadaran tentang nilai-nilai tertentu. Dengan kegiatan yang direncanakan oleh
guru, peserta didik dapat mengungkapkan nilai-nilai dirinya maupun nilai-nilai orang lain. Tentu saja
kesadaran itu akan tumbuh dengan sendirinya.

4. Penalaran Moral

Disini peserta didik dilibatkan dalam suatu dilema moral sehingga peserta didik dapat mengambil suatu
keputusan yang di dalamnya harus memberikan alasan-alasan moral yang masuk akal. Dilema moral
adalah teknik mengajar yang hanya digunakan dalam kelas tinggi seperti kelas 4, 5, dan 6. Hal ini dapat
digunakan sebagai stimulus dalam melibatkan nalar dan afeksi siswa melalui pertanyaan, pernyataan,
gambar, cerita yang mlibatkan keaadan yang bersifat dilematis.

5. Pendekatan Analisis Nilai

Dalam pendekatan ini peserta didik diajak untuk menganalisis nilai yang ada pada stimulus yang
sebelumya sudah disiapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelum melakukan pengkajian
peserta didik harus sudah dibekali dengan kemampuan analisisnya. Analisis adalah salah satu tahapan
dalam ketrampilan berfikir sebelum sampai pada sintesis dan evaluasi. Analisis dinilai dapat dimulai dari
sekedar melaporkan apa yang dilihat dan dihadapi sampai pada memilih dan mengungkapkan hasil
pengkajian yang lebih tepat.

6. Pengungkapan Nilai

Pengungkapan nilai lebih pada upaya meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) dan memperhatikan
diri sendiri (self-caring) dan bukannya pemecah masalah. Pendekatan ini sangat membantu siswa dalam
menemukan dan memeriksa nilai mereka sendiri. Oleh karena itu maka pertimbangan (judging)
merupakan faktor kunci dalam model tersebut.

7. Pendekatan Komitmen

Dalam pendekatan komitmen lebih mengarahkan dan menekankan pada seperangkat nilai yang akan
mendasari pola pikir setiap guru yang bertanggung jawab terhadap pendidikan nilai dan moral. Tujuan
pendekatan ini merupakan untuk melatih disiplin siswa dalam pola pikir dan tindakannya agar sesuai
dengan komitmen bersama.

8. Pendekatan Memadukan

Pendekatan ini adalah menyatukan diri siswa dengan pengalaman dalam kehidupan yang dibuat oleh
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Agar peserta didik mengalami secara langsung
pengalaman-penglaman yang dibuat oleh guru melalui metode mengajar yang dipilih guru dalam tujuan
pembelajaran tersebut

B. NORMA-NORMA

1. Norma hukum
2. Norma agama
3. Norma kesusilaan
4. Norma kesopanan
5. Norma kebiasaan

Anda mungkin juga menyukai