Kelompok 1
BERLIANA MEGA DARMASTUTI 20200710001
Dzuhal Ridhollah Addahili 20200710007
Pramesti Adi Setya meilinda 20200710011
Elin Jeanneta Sutanto 20200710013
Priella Shafa Jinan Wuryanto 20200710022
Mohammad Fahmi Firmansyah 20200710040
Alifara Berlian Nun Fajrina 20200710046
Anita Fitria Yupitasari 20200710059
Petra Septhine Anugrahni 20200710062
Yuanna Permata Sari 20200710075
Awaluddin 20200710089
Indi Nabila Nasution 20200710091
PENDAHULUAN
Kenaikan suhu pada umumnya akan menyebabkan
kecepatan suatu reaksi kimia menjadi bertambah besar,
disebabkan karena energi kinetik dari molekul-molekul
yang bereaksi menjadi semakin besar.
7. Siapkan stopwatch
12. Dari nilai absorbance yang terbaca. Hitunglah persen substrat yang
tercerna pada menit ke 0, 5, 10, 15, dan 20 dengan rumus Presentase
substrat yang dicerna pada menit t =
Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu adanya hubungan antara sustrat dan juga waktu pada
reaksi pengaruh suhu terhadap enzim. Semakin lama waktu reaksi maka akan semakin
banyak substrat yang terpakai sehingga grafik naik, tetapi semakin lama reaksi, tidak terjadi
kenaikan yang signifikan pada grafik
3. Apakah yang dimaksud struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener dari protein ?
Kenaikan suhu hingga mencapai suhu tinggi menyebabkan denaturasi. Denaturasi protein
adalah perubahan struktur protein yang pada keadaan terdenaturasi penuh, hanya
struktur primer protein saja yang tersisa, protein tidak lagi memiliki struktur sekunder,
tersier, dan kuartener. Jika semakin tinggi suhu pemanasan maka energi kinetik akan
semakin meningkat yang menyebabkan getaran molekul menjadi semakin cepat dan keras,
sehingga mengakibatkan putusnya ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik
5. Apakah yang dimaksud dengan energi aktivasi dari suatu reaksi
kimia ?
energi aktivasi didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat
terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar
reaksi kimia tertentu dapat terjadi.
Energi aktivasi dapat dianggap sebagai besarnya penghalang potensial (kadang-kadang
disebut penghalang energi) yang memisahkan minima dari energi potensial permukaan
yang berkaitan dengan keadaan termodinamika awal dan akhir. Agar reaksi kimia[4] dapat
berlangsung pada laju yang masuk akal, suhu sistem harus cukup tinggi sehingga terdapat
sejumlah molekul dengan energi translasi yang sama dengan atau lebih besar dari energi
aktivasi.