Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PUSAT INVESTASI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah

Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen pengampu: Mohammad Iqbal SEI, M.Si.

Disusun oleh:
Suroyah Sri Wahyuni (1908205019)
Pipit Pitrianingsih (1908205026)
Sena Rahmawati (1908205034)

AKUNTANSI SYARIAH 7A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas terstruktur mengenai “Pusat Investasi” yang dapat kami susun dengan sebaik
mungkin. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah
terbesar bagi seluruh alam semesta.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Mohammad Iqbal SEI, M.Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan san
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang
kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Kuningan, 03 Desember 2022

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

A. Definisi Pusat Investasi ................................................................................................. 3

B. Tujuan Pengukuran Prestasi Suatu Pusat Investasi ....................................................... 4

C. Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi .......................................................... 5

D. Jenis Investasi ............................................................................................................... 7

E. Bentuk Pusat Investasi .................................................................................................. 8

F. Metode Penilaian Pusat Investasi .................................................................................. 8

BAB III ................................................................................................................................... 13

PENUTUP .............................................................................................................................. 13

Kesimpulan ......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di beberapa unit usaha, fokus adalah laba yang diukur dari selisih antara
pendapatan dan beban, di unit usaha yang lain, laba dibandingkan dengan aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Ada banyak permasalahan yang
terlibat dalam mengukur aktiva yang digunakan. Makalah ini akan membahas
mengenai masing-masing jenis aktiva yang digunakan oleh suatu pusat investasi.
Kemudian akan dibahas dua metode yang menghubungkan laba dengan dasar
investasi: (1) Persentase tingkat pengembalian atas investasi (Return on Investment –
ROI) dan (2) nilai tambah ekonomi (Economic Value Added – EVA). Akan dijelaskan
keuntungan dan persyaratan-persyaratan dari penggunaan dari masing-masing metode
untuk mengukur kinerja, Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang
terlibat dalam menentukan beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulakan
permasalah baru mengenai bagaimana acara mengukur aktiva yang digunakan,
khususnya aktiva mana yang akan dimasukan , bagaimana menilai aktiva tetap dan
aktiva lancar, metoda penyusutan apa yang digunakan untuk aktiva tetap, aktiva
perusahaan mana yang harus dialokasikan dan kewajiban mana yang harus dikurangi.
Suatu tujuan penting dari organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat
pengembalian atas ekuitas pemegang saham (Nilai sekarang bersih dari arus kas di
masa depan). Menghitung tingkat pengembalan adalah pengukuran yang paling baik
atas kinerja para manajer unit usaha.Nilai tambah ekonomis (Econmic Value
Added- EVA) secara konsep lebih unggul daripada tingkat pengembalian investasi
(Return on Investment- ROI) dalam mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pusat investasi?

2. Apa tujuan dari pengukuran prestasi suatu pusat investasi?

3. Bagaimana penentuan elemen aktiva sebagai dasar investasi?

4. Apa saja jenis-jenis investasi?

5. Bagaimana bentuk pusat investasi?

6. Bagaimana metode penilaian pusat investasi?

C. Tujuan
1. Mengatahui definisi pusat investasi.

2. Mengatahui tujuan dari pengukuran prestasi suatu pusat investasi.

3. Mengetahui penentuan elemen aktiva sebagai dasar investasi.

4. Mengetahui jenis-jenis investasi

5. Mengetahui bentuk pusat investasi.

6. Mengetahui metode penilaian pusat investasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pusat Investasi


Menurut Mulyadi (2001:284) investasi adalah “Pengaitan sumber-sumber
dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang”. Dalam
penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya, dana yang sudah
ditanamkan akan terikat dalam waktu jangka yang panjang, sehingga perputaran dana
tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam waktu satu atau dua
tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali diputusakan akan terikat pada
jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih, yang tidak mudah untuk
disimpangi. Investasi banyak mengandung risiko dan ketiakpastian, sedangkan
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa”
menerangkan bahwa: “Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur
prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban
tersebut dengan investasi yang bersangkutan” (20014:27).

Menurut Supriyono (2001:144) Pusat investasi (invesment center) adalah


“suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang manajernya dinilai
prestasinya atas dasar laba yang diperoleh dihubungkan dengan investasinya”. Agar
manajer devisi berwenang mengendalikan biaya dan keputusan harga, maka yang
bersangkutan dengan sendirinya harus memilki wewenang untuk membuat keputusan
investasi. Biasanya yang menjadi pusat investasi dalam bisnis adalah manajemen
puncak. Manajer pusat pertanggungjawaban ini tidak hanya bertanggungjawab
tentang laba tetapi juga diberi wewenang atas penggunaan modal kerja dan fisik
aktiva yang kemudian prestasinya diukur berdasarkan laba yang diperoleh dari
penggunaan mosdal kerja dan fisik aktiva.

Bentuk pusat pertanggungjawaban yang paling lengkap adalah pusat investasi.


Pusat investasi memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak
3
keputusan atas jumlah modal yang akan diinvestasikan. Jadi pusat investasi
merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur investasi guna
mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat Investasi adalah
menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta
mengelola asset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat
Investasi diukur prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh
dengan aset (investasi) yang dipergunakan. Laporan kinerja suatu pusat investasi
tidak hanya terbatas pada laba yang diperoleh tapi juga jumlah asset yang digunakan
dalam memperoleh laba.

B. Tujuan Pengukuran Prestasi Suatu Pusat Investasi


Tujuan Pengukuran Prestasi Suatu Pusat Investasi diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Menyediakan alat evaluasi proyek investasi masa lalu dan masa yang akan datang,
baik secara individual maupun secara keseluruhan.

2. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer divisi dan manajer kantor
pusat untuk membuat keputusan investasi yang tepat bagi divisi dan perusahaan
secara keseluruhan.

3. Memotivasi manajer divisi agar selalu memonitor aktiva, utang, dan modal divisi
yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya investasi.

4. Mengukur kinerja manajer pusat investasi dan mengukur kinerja divisi sebagai
suatu entitas ekonomi.

5. Sebagai dasar pemberian insentif pada setiap manajer pusat investasi sesuai
dengan kinerja masing-masing.

Selain itu Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer
Divisi dalam:

4
1. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan
tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.

2. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut


memberikan kembalian (return) yang memadai.

3. Mengambil keputusan untuk melepas/mengurangi investasi yang tidak


memberikan kembalian (return) yang memadai.

C. Penentu Elemen Aktiva sebagai Dasar Investasi


1. Kas dimasukkan sebagai elemen investasi, pedoman penentuan besarnya kas
adalah:

a. Dalam rangka pengukuran kinerja manajer divisi, kas yang dimasukkan sebagai
elemen investasi dibatasi sebesar kas yang terkendali oleh manajer divisi.

b. Kas yang dimasukkan sebagai elemen investasi adalah sebesar kas yang
diperlukan oleh divisi sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri.
Masalahnya: Biasanya kantor pusat menginginkan pengelolaan kas
disentralisasi oleh kantor pusat sehingga saldo kas divisi relatif kecil serta
Divisi cendrung memiliki kas yang relatif kecil, hanya cukup untuk
membelanjai keperluan rutin.

2. Piutang

a. Piutang yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah piutang yang


dapat dikendalikan divisi.

b. Manajer divisi dapat mengendalikan piutang jika diberi wewenang untuk


menentukan syarat penjualan kredit, kebijakan piutang dan penagihan piutang.

c. Piutang yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah sebesar piutang


divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri.

5
d. Penentuan piutang dapat didasarkan atas piutang neto, yaitu sebesar piutang
bruto dikurangi cadangan kerugian piutang.

e. Saldo piutang yang digunakan untuk menentukan investasi dapat didasarkan


pada, saldo piutang pada akhir periode atau saldo piutang rata-rata.

3. Persediaan.

Persediaan yang diperhitungkan sebagai elemen investasi adalah persediaan


yang terkendalika, divisi.persediaan yang diperhitungkan sebagai elemen investasi
adalah sebesar persediaan divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi yang berdiri
sendiri. Persediaan biasanya dicatat pada jumlah akhir periode. Jika perusahaan
menggunakan metode LIFO untuk tujuan akuntansi keuangan, maka persediaan
sebaiknya dinilai pada biaya standar atau rata-rata. Jika persediaan barang dalam
proses didanai melalui pembayaran dimuka atau pembayaran cicilan dari
konsumen maka pembayaran tersebut akan dikurangi dari jumlah persediaan kotor
atau dilaporkan sebagai kewajiban.

Pada satu sisi, perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar
investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar. Metode tersebut tepat jika
unit-unit usaha tidak dapat mempengaruhi utang atau kewajiban lancar lainnya. Di
lain pihak, seluruh kewajiban lancar dapat dikurangkan dari aktiva lancar. Metode
ini menyediakan ukuran yang baik atas modal yang disediakan oleh perusahaan

4. Properti, Pabrik dan Peralatan (Aktiva Tetap).

Aktiva tetap dicatat dng harga perolehan dan didepresiasi sepanjang umur
ekonomisnya. Pendekatan ini digunakan untuk mengukur profitabilitas unit usaha
yang menggunakan aktiva ini.

6
5. Asset-asset yang di sewa gunausahakan.

Para manajer unit usaha lebih terdorong untuk menyewa daripada memiliki
aktiva ketika beban bunga yang terkandung dalam biaya sewa lebih kecil daripada
beban modal yang dikenakan pada dasar investasi dari unit usaha. Jika aktiva tetap
dibeli, maka besarnya investasi divisi yang bersangkutan akan bertambah. Jika
aktiva tetap disewa, maka besarnya investasi divisi yang bersangkutan tidak
bertambah.

6. Aktiva tetap menganggur

Beberapa perlakuan aktiva tetap yang menganggur :

a. Jika aktiva tetap menganggur dalam suatu divisi tidak dapat digunakan oleh
divisi lain, maka tanggung jawab aktiva tersebut tetap berada pada manajer
divisi yang bersangkutan dan dimasukkan sebagai elemen investasi divisi yang
bersangkutan.

b. Jika aktiva tetap yang menganggur dalam suatu divisi dapat digunakan oleh
divisi lain, maka tanggung jawab aktiva dapat dipindahkan pada manajer divisi
yang memanfaatkannya.

D. Jenis Investasi
Menurut Mulyadi (2001:284) jenis investasi dapat dibagi menjadi empat
golongan diantaranya:

1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit invesment).

2. Investasi yang tidak diukur labanya (non-measurable profit investment).

3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)

4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

7
Dari berbagai jenis investasi di atas disimpulkan bahwa investasi yang tidak dapat
menghasilkan laba dan juga tidak dapat diukur labanya, dalam pengantian ekuipmen
dan perluasan usaha.

E. Bentuk Pusat Investasi


Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis Strategis
maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menentukan
keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarnya)
dan tipe (jenis) investasi. Masalah yang timbul pada Pusat Investasi adalah berkaitan
dengan pengukuran dan tolok ukur prestasi pusat investasi:

1. Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang
memuaskan dari investasi yang ditanamkan.

2. Laba yang yang diperoleh berasal dari modal yang ditanam untuk memperoleh
laba tersebut.

3. Semakin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.

F. Metode Penilaian Pusat Investasi


Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi diantaranya sebagai
berikut:

1. Return on Investment (ROI)

Pusat investasi diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh


dengan investasinya (investment base). Perhitungan ini disebut dengan Return on
Investment atau ROI. Return On Investment menurut Kasmir (2015:198),
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang
efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

8
Return On Investment dihitung dengan membagi laba yang diperoleh oleh
pusat investasi dengan aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut.
Namun dalam penentuan return on investment pusat investasi timbul masalah
dalam pemilihan konsep laba dan masalah penentuan aktiva yang dimasukkan
dalam unsure investasi serta pemilihan metode penilaian aktiva yang digunakan
oleh pusat investasi. Konsep laba yang tepat digunakan sebagai pengukur prestasi
suatu pusat investasi adalah laba yang terkendali oleh divisi. Jika ROI yang
diharapkan dari suatu divisi besarnya 18% per tahun, maka kinerja divisi dinilai
baik jika ROI sesungguhnya tercapai minimal sebesar 18%, jika tidak tercapai
maka kinerja divisi dinilai tidak baik. Rumus ROI:

ROI = Laba Operasi : Rata-Rata Aktiva Operasi

= (laba operasi : penjualan) x (penjualan : rata-rata aktiva operasi) Atau

ROI = Margin x Perputaran

✓ Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan ROI dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan.

b. Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba

c. Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan.

d. Menurunkan investasi divisi

✓ Keuntungan menggunakan ROI adalah sebagai berikut:

a. Merupakan metode pengukuran yang obyektif yang didasarkan pada data


akuntansi yang tersedia.

b. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua


mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI.

9
c. Memungkinkan pembandingan kinerja antardivisi meskipun skala
kegiatan usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda.

d. Mendorong manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap


hubungan antara penjualan, biaya, dan investasi yang seharusnya menjadi
focus bagi manajer investasi.

e. Mendorong efisiensi biaya, bisa mengurangi investasi yang berlebihan

✓ Kelemahan ROI :

a. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa


menurunkan ROI pusat pertanggungjawabannya, walaupun akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

b. Mendorong manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa


memperhatikan kepentingan jangka panjang.

2. Economic Value Added (EVA) atau Residual Income

Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh G. Benet Stewart dan Joel M.
Stern. EVA merupakan suatu metode untuk menentukan apakah perusahaan telah
menciptakan nilai ekonomis yang diatas atau dibawah dari biaya modal yang
dimiliki perusahaan dalam pengoperasian kekayaan yang dimilikinya.

Dalam hal investasi, EVA mampu mendorong manajer berpikir dan bertindak
yaitu memilih investasi yang memaksimumkan pengembalian dengan biaya modal
yang minimum sehingga nilai perusahaan bisa ditingkatkan (misalnya para
pemegang saham). Selain itu, faktor biaya modal yang terdapat dalam EVA
mendorong manajer untuk berhati-hati dalam menentukan kebijakan struktur
modal perusahaannya.

10
EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal
tahunan. Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika
negatif, maka perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA adalah metode
untuk mengukur kinerja atau prestasi manajer pusat investasi, yang merupakan
selisih antara laba operasi setelah pajak dengan rata-rata tertimbang biaya modal
dari modal total yang digunakan. Ukuran kinerja manajer diukur dari
kemampuannya untuk menghasilkan rupiah RI/EVA yang sebesar mungkin.
Rumusan EVA sebagai berikut:

EVA = Laba bersih – Beban modal

(Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan)

EVA = Modal yang digunakan(ROI-Biaya Modal)

✓ Keuntungan EVA :

a. Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi yang dapat


menghasilkan RI sebesar mungkin.

b. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-


perubahan dalam nilai pasar perusahaan.

c. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk
perbandingan investasi, tetapi ROI memberikan insentif yang berbeda
untuk investasi diantara unit-unit usaha.

d. Jika kinerja perusahaan pusat investasi diukur dengan EVA, maka


investasi-investasi yang menghasilkan laba di atas biaya modal akan
meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih menarik bagi manajer.

e. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva
berbeda pula.

11
f. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-
perubahan nilai pasar perusahaan.

✓ KelemahanEVA:

a. Sulit menentukan biaya modal secara obyektif.

b. EVA jarang dipakai dalam Pratik.

c. EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Tujuan pengukuran penggunaan aktiva memberikan informasi yang berguna
dalam membuat keputusan yang bagus mengenai aktiva yang digunakan dan untuk
memacu para manager agar membuat keputusan yang merupakan kepentingan
perusahaan untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi. Jika
unit usaha tersebut tidak mengendalikan kredit maupun penagihannya, maka
piutang dapat dihitung berdasarkan rumus. Rumus ini harus konsisten dengan periode
pembayaran normal.

Sebuah tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah untuk


mengoptimalkan return atas ekuitas pemegang saham (net present value dari arus kas
di masadepan). Sangat tidak praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini
untuk mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha menghitung rate of return adalah
pengukuran yang paling baik untuk kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah
ekonomis (economic value added–EVA) secara konsep lebih unggul daripada
tingkat pengembalian investasi (return on investment-ROI) dalam mengevaluasi
kinerja dari para manajer unit usaha. Melaporkan kinerja ekonomi dari suatu pusat
investasi berbeda denganmelaporkan kinerja manajer yang berwenang dalam pusat
investasi tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA
Radianto, W. E. D. (2021). Mengelola Pusat Pertanggungjawaban.

Robert, N dan Vijay, G. (2005). Management Control System. Jakarta. Penerbit.

Syahputra, H. E., & SE, M. Ak. (2019). Modul Sistem Pengendalian Manajemen
Untuk Mahasiswa.

Waney, Q. E. (2022). Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Pusat


Investasi Untuk Menilai Kinerja Manajemen Pada PT. Bank SulutGo. Jurnal
LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Hukum), 5(2),
729-736.

iv

Anda mungkin juga menyukai