Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa Unnes Viral karena Terlibat

Penipuan Berkedok Arisan "Online" Terancam


Di-DO dari Kampus
Semarang (8/03/23) Mahasiswa jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (Unnes)
berinisial AB terancam dikeluarkan dari kampus. Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu,
kasus mengenai AB dan teman perempuannya yang merupakan mahasiswa UIN Walisongo
berinisial GK viral di media sosial (medsos). AB dan GK diduga telah melakukan penipuan
berkedok arisan online. Keduanya diduga membawa kabur uang peserta sekitar Rp 1 miliar.

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Hubungan Masyarakat (Humas) Unnes Zaenal Abidin
membenarkan bahwa AB merupakan mahasiswa Unnes.
"Sanksi akan diberikan jika AB memang terbukti melakukan tindakan tersebut," jelasnya. Kasus
penipuan berkedok arisan online yang menyeret nama mahasiswa Unnes itu sudah disampaikan
ke Dewan Etik Mahasiswa. "Sampai sekarang yang bersangkutan belum bisa dihubungi," kata
dia. Meski kasus tersebut sudah viral dan keduanya juga sudah laporkan ke Polres Klaten, Zaenal
tak mau sembrono dan tergesa-gesa. "Kami masih menggunakan asas praduga tak bersalah," ujar
Zaenal.
Selanjutnya, Zaenal akan melakukan pemantauan mulai dari pemeriksaan di Polres Klaten
hingga putusan di pengadilan. "Dewan etik bisa menjatuhkan putusan tegas seperti dikeluarkan
dari kampus jika memang benar terbukti bersalah," tegas dia. Kepala Sub-Bagian Humas UIN
Walisongo Semarang Astri Amanati Budiningtyas juga tak menampik bahwa perempuan
berinisial GK itu tercatat sebagai mahasiswanya. "Benar tercatat, tapi sudah tidak aktif kuliah,"
jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.

Perempuan kelahiran Delanggu, Klaten, itu tercatat sebagai mahasiswa jurusan Hukum Pidana
Islam (HPI) di Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang. "Iya benar, dia ambil HPI," kata dia.
Ditanya soal kasus tersebut, Astri mengaku belum mengetahui secara pasti soal kasus arisan
tersebut. Sampai saat ini, UIN Walisongo Semarang juga belum menerima laporan secara resmi.
"Belum ada laporan resmi yang masuk ke kampus," ujarnya.Untuk itu, pihak UIN Walisongo
Semarang belum bisa memberikan tindakan secara akademik soal kasus yang beredar di media
sosial itu.

Anda mungkin juga menyukai