Anda di halaman 1dari 1

Jalan Kemuridan Mengikut Yesus

Oleh: P. Yohanes Deodatus, SJ

“Guru” sebagaimana kita dengar dalam Kitab Di sinilah persoalannya mulai muncul ketika
Suci disebut Rabi, Rabuni, bukanlah seperti guru Yesus mengatakan, “Barangsiapa tidak memikul
pendidik yang kita kenal saat ini meski perannya salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak
tidak jauh berbeda. Rabi dalam masyarakat Yahudi bagiKu”. Ketika Yesus berkata demikian, para
adalah guru Taurat Yahudi yang punya ilmu; hafal murid segera nyambung karena salib adalah
hukum-hukum agama Yahudi (setidaknya ada penderitaan, hinaan, dan hal yang memalukan. Di
600an ayat-ayat hukum Yahudi), bisa menjelaskan sini, Yesus menyampaikan konsekuensi mengikuti
dan mengajar dengan baik, dan diterima oleh diriNya sebagai murid tanpa dipermanis sedikit-
masyarakat. Artinya, dia juga orang yang bisa pun, disampaikan semua apa adanya, terang,
menjadi teladan dan punya kharisma tertentu. tanpa ada yang ditutup-tutupi. Termasuk akan
Menjadi murid seorang Guru berarti mengikuti mendapat upah apa, sudah diberitahu oleh Yesus,
ajaran, sikap hidup dan tindakan sang Guru. yaitu keselamatan karena kita makin dekat dengan
Yesus di dunia dan kelak di surga.
Akan tetapi, apakah Yesus tidak berlebihan dengan mengatakan, “Barangsiapa mengasihi bapa dan
ibunya lebih daripadaKu, ia tidak layak; dan barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya.” Apa maksudnya? Apakah maksudnya lebih baik ke Gereja daripada menemani
bapak-ibu saya yang sedang sakit di rumah? Nah… ini perlu kita dalami:
Kita cermati bacaan kedua terkait teologi Apa itu kelekatan? Kelekatan adalah jika Anda
Paulus ini tentang keselamatan. Paulus berpikir tidak melakukan sesuatu hal, atau tidak memiliki
bahwa Yesus Kristus itu menang atas kuasa dosa, suatu hal, lalu Anda merasa tidak bisa hidup.
menang atas maut, menang atas godaan iblis Misalnya; jika suatu hari HP ketinggalan atau
dengan wafat dan kebangkitannya karena cintanya hilang, lalu bingung, marah, depresi, padahal tidak
pada manusia. Maka, jika manusia mau selamat, ada kepentingan yang mendesak, hanya untuk
seseorang harus wafat, harus mati bersama Kristus hiburan semata dan melupakan orang-orang di
dan dengan demikian bangkit bersamaNya. sekitarnya; itulah kelekatan. Kelekatan bisa juga
Kembali ke Injil; mengikuti Yesus dengan menjadi terjadi dalam rupa kebisaan buruk yang merusak
muridNya berarti mengalahkan diri sendiri. tubuh, sikap yang tidak mau diubah, atau cara
Mampu mengatur keinginan-keinginan diri kita berpikir yang keras dan tidak mau terbuka.
yang tidak terkontrol atau kelekatan-kelekatan Kelekatan semacam ini yang diminta oleh Yesus
yang ada dalam diri kita karena itu semua agar dilepaskan; jangan mengasihi itu semua lebih
menghambat untuk dekat dengan Kristus. Jadi, daripada Aku. Itu syarat mengikuti Yesus sebagai
bukan pertama-tama mengasihi bapak-ibu atau murid. Maka, kembali ke yang tadi; menemani
nyawa kita itu tidak berkenan pada Yesus, bukan!, orang tua yang sakit daripada ke Gereja, kalau itu
melainkan apakah itu semua merupakan kelekatan dilakukan dengan ketulusan, itu bukan kelekatan.
yang menghambat kita untuk menjadi murid Hal ini mesti dipahami dengan jelas supaya tidak
Yesus. salah paham dan salah menaruh harapan.
Apakah aku pernah jatuh cinta dengan Yesus?
Apakah aku pernah mengalami secara pribadi bahwa Yesus mencintai aku?
Apabila kita mendengar Injil hari ini, kita tidak boleh salah paham lagi. Tidak boleh salah menaruh
harapan lagi. Karena mengikut Yesus sudah jelas konsekuensi dan akan mendapat upah apa. Masihkah
kita mau kita mengikut Yesus? Kok sepertinya susah ya… harus memanggul salib, menderita… kok
masa depan terasa begitu suram ya. Lantas; apakah kita masih mungkin untuk menjadi benar-benar
murid Yesus? Jawabnya: BISA! Kuncinya adalah PENGALAMAN CINTA KITA BERSAMA YESUS. Cinta
adalah energi dahsyat yang datang dari Tuhan sendiri. Jika seseorang jatuh cinta, maka apapun akan
dia lakukan demi orang yang dia cintai tersebut. Hal-hal yang tidak pernah dia lakukan, yang sulit,
pengurbanan yang begitu besar, akan seseorang lakukan demi cinta itu.
Maka dari itu, jika Yesus bersabda bahwa untuk penderitaan, tetapi harga yang harus dibayar
mengikut Dia dan menjadi muridNya; kita harus untuk sesuatu yang jauh lebih berharga, yaitu
memanggul salib, harus menderita dan lepas dari boleh mengikut bersama Yesus menjadi muridNya.
kelekatan-kelekatan dosa; maka pertanyaannya Menjadi muridNya berarti terlibat aktif mewartakan
adalah apakah aku pernah jatuh cinta dengan Kerajaan Allah; melayani yang miskin, membantu
Yesus? Apakah aku pernah mengalami secara yang dilanda persoalan, dan memberi kesaksian
pribadi bahwa Yesus mencintai aku? Hal ini bukan damai, kejujuran dan kasih pada keluarga dan
teori; apabila kita sudah jatuh cinta, kalau kita orang-orang yang kita jumpai setiap saat. Inilah
pernah mengalami dicintai Kristus, maka di situlah sukacita menjadi murid Yesus meskipun harus
memanggul salib bukanlah semata-mata sebuah memikul salib.

Anda mungkin juga menyukai