Anda di halaman 1dari 2

Asfrik Thandie Larasati_072111233081_Jurnal Individu_Week 7_EPI A

Pos Sistem Bretton-Woods dan Munculnya Kapitalisme Kasino

Perekonomian internasional merupakan suatu sistem yang sangat kompleks. Banyak sistem -
sistem yang digunakan yang pada akhirnya tidak sesuai dan menyebabkan kejatuhan pada
sistem keuangan internasional. Bretton-Woods sistem merupakan salah satu sistem yang
banyak dikenal dalam sejarah perekonomian dunia. Runtuhnya sistem ini berdampak sangat
signifikan bagi tatanan ekonomi global. Namun setelah sistem Bretton-Woods ini runtuh,
muncul sistem kapitalisme baru yang dikenal dengan Kapitalisme Kasino yang mendominasi
pasar. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai mengapa Bretton-Woods runtuh,
bagaimana struktur finansial setelah sistem Bretton-Woods runtuh, apa yang dimaksud
dengan kapitalisme kasino, dan mengapa muncul setelah runtuhnya sistem Bretton-Woods.

Sistem Bretton-Woods merupakan suatu sistem yang didirikan pada tahun 1944 sebagai
sebuah sistem moneter internasional. Dalam sistem ini terdapat suatu mekanisme tetap yang
dinamakan fixed exchange rates. Sistem ini berfokus pada mata uang Amerika Serikat
sebagai mata uang yang tetap di dunia. Harga 1 dollar Amerika setara dengan 35 ons emas
dan hal ini tidak berubah. Emas dan dollar ketersediaannya harus dijamin oleh Amerika
Serikat, sehingga ketika negara atau orang lain ingin menukarkan emas dengan dollar,
Amerika Serikat harus sedia (Helleiner 2008). Dalam sistem ini, setiap negara juga tidak
boleh mendevaluasi mata uang mereka karena belajar dari peristiwa sebelumnya yaitu Great
Depression. Pada tahun 1970-an, Amerika Serikat mengalami inflasi yang hebat disebabkan
oleh banyaknya uang yang dicetak oleh Amerika Serikat untuk memenuhi permintaan dollar
dunia. Amerika kemudian mengekspor dollar yang pada akhirnya menyebabkan inflasi secara
global. Mata uang Amerika Serikat juga mengalami overvalue yang mana menyebabkan
harga kebutuhan semakin mahal sedangkan pengangguran meningkat (Frieden 2006).

Amerika Serikat pada akhirnya berfokus untuk mengatasi inflasi dalam negeri dan
menurunkan value dollar Amerika sebesar 20%. Sehingga pada tahun 1971, sistem
Bretton-Woods ini berakhir (Frieden 2006). Dengan berakhirnya sistem ini, tentunya
membawa dampak pada struktur finansial secara global. Hal ini menyebabkan adanya
pergeseran dari fixed exchange rates menjadi floating exchange rates yang menunjukkan
bahwa Amerika Serikat tidak mampu untuk mempertahankan kekuatan mata uang dalam
sistem tersebut. Negara - negara melewati yang dinamakan impossible trinity yaitu tiga hal
yang tidak dapat ditangani oleh negara bersamaan. Ketiga hal ini adalah stabilitas mata uang,
independensi kebijakan moneter dan free flow in investment. Pergeseran ini menyebabkan
negara - negara mulai banyak berfokus pada sektor investasi dan nilai dari mata uang
diberikan kepada pasar yang disebut dengan free flow in investments. Karena hal ini, nilai
mata uang menjadi tidak stabil karena tidak ada sistem tetap seperti sebelumnya. (Helleiner
2008).

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya runtuhnya sistem Bretton-Woods ini membawa
banyak ketidak pastian. Kapitalisme Kasino ini muncul di tengah ketidakpastian yang ada.
Sistem ini dicetuskan oleh Susan Strange yang mengindikasikan hal ini karena bergesernya
bank - bank konvensional ke bank - bank investasi. Maksud dari sistem Kapitalisme Kasino
Asfrik Thandie Larasati_072111233081_Jurnal Individu_Week 7_EPI A

sendiri muncul karena pergerakan ekonomi seperti layaknya seseorang bermain di kasino
yang dimana keuntungan dan kerugian tidak dapat dipastikan. Hal ini sama dengan apa yang
terjadi dalam floating exchange rates. Para pengusaha harus memperhatikan pergerakan mata
uang dan mempertahankan saham dan harga produk yang tetap terjaga. Pada akhirnya
menyebabkan semua kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak dengan suatu perhitungan yang
fundamental melainkan menggunakan intuisi dan persepsi yang kuat (Strange 1986).

Sehingga dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa, keruntuhan sistem Bretton-Woods
membawa banyak ketidakpastian. Pada awalnya nilai mata uang di tandai dengan adanya
fixed exchange rates yang dipegang oleh dollar Amerika Serikat menjadi floating exchange
rates yang membawa banyak ketidakpastian dalam melakukan kegiatan ekonomi. Amerika
Serikat tidak mampu mempertahankan hegemoninya karena terjadi inflasi yang tinggi dan
adanya overvalue dari nilai mata uang mereka. Hal ini menyebabkan meningkatnya harga
barang di pasar dan pengangguran. Untuk mengatasi hal tersebut, akhirnya Amerika Serikat
harus devalue nilai mata uang mereka hingga 20% dan mengakhiri sistem Bretton-Woods.
Berakhirnya sistem ini menyebabkan pergeseran dari bank konvensional ke bank investasi.
Para pengusaha melakukan gambling yang sangat besar seperti saat bermain di kasino karena
tidak dapat memprediksi keuntungan maupun kerugian yang ada. Kegiatan ekonomi yang
pada awalnya menggunakan perhitungan yang fundamental menjadi menggunakan persepsi
dan intuisi yang kuat yang memunculkan gagasan Kapitalisme Kasino.

Referensi:

Frieden, Jeffrey A, 2006. “The End of Bretton-Woods” dalam Global Capitalism: Its Fall

and Rise in the Twentieth Century, New York: W.W. Norton & Co. Inc.

Helleiner, Eric. 2008, “The Evolution of the International Monetary and Financial System”,

dalam John Ravenhill, Global Political Economy, Oxford: Oxford University Press.

Strange, Susan, 1986. “Casino Capitalism”, dalam Casino Capitalism, Oxford: Basil

Blackwell, Ltd.

Anda mungkin juga menyukai