Anda di halaman 1dari 15

AREA PRIORITAS

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Muncang perlu


dilakukan adanya upaya perbaikan yang berkesinambungan. Sehingga demi
terwujudnya kualitas pelayanan yang maksimal, analisa kesalahan yang terjadi selama
proses pelayanan perlu dilakukan agar resiko kesalahan dapat dikelola secara
maksimal.
Penentuan area prioritas dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis perlu
dilakukan karena adanya keterbatasan sumber daya yang ada di puskesmas. Oleh
karena itu tenaga dengan pengelola puskesmas menetapkan prioritas fungsi dan proses
pelayanan yang perlu disempurnakan. Penetapan prioritas dilakukan dengan kriteria
3H+1P (high risk, high cost, high volume, problem prone).

MENENTUKAN AREA PRIORITAS

Area/unit High High High Problem Total Urutan


kerja risk cost volume Prone Prioritas
Gawat 10 5 8 8 31 III
darurat
Poli Umum 5 5 9 7 26 VII
Poli Gigi 8 7 7 6 28 VI
Farmasi 9 8 10 10 37 I
Pendaftaran 9 8 9 5 31 IV
Rawat inap 6 7 6 7 26 VIII
Laboratorium 8 4 10 10 32 II
Kamar 10 7 5 8 30 V
bersalin
KIA 4 4 6 5 19 XI
KB 7 6 3 6 22 X
Imunisasi 7 6 6 6 25 IX
Dari hasil penentuan prioritas masalah yang dilakukan, didapatkan hasil
prioritas unit yang akan dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan mutu diantaranya
adalah unit pelayanan Farmasi, Laboratorium dan UGD. Terhadap unit tersebut
akan dilakukan analisa kesalahan (Failure Mode and Effect Analysis).
LAPORAN FMEA

I. Unit kerja:
PUSKESMAS MUNCANG

II. Tim FMEA:


Ketua Tim FMEA dr. Dede Sofyan (PJ MUTU)
Anggota 1. Drg.Sheila ( PJ UKP)
2. Cicih (PJ UKM)
3. Rika ( PJ AUDIT INTERNAL)
4. Neli (PJ Keselamatan Pasien)
Petugas pencatat Sadiah

III. Peran masing-masing ketua dan anggota


Tim FMEA Peran
Ketua Mengkoordinir resiko kesalahan di
ruang Farmasi
Anggota Membantu ketua untuk mengkoordinir
resiko kesalahan di ruang Farmasi

IV. Jadual kegiatan tim:


No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Mengidentifikasi resiko kesalahan Minggu pertama
di ruang farmasi Januari 2022
2 Pembentukan tim keselamatan Minggu pertama
Januari 2022
3 Menetapkan tujuan Minggu pertama
Januari 2022
4 Mencari solusi Minggu kedua
Januari 2022
5 Membuat alur prosedur yang baru Minggu kedua
Januari 2022

2 Analisa dan identifikasi resiko


3 Evaluasi resiko

V.Alur proses yang sekarang:

1. Petugas menerima resep;


2. Petugas mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu selama pengambilan
obat dan menjelaskan kepada pasien jika peracikan obat puyer
membutuhkan waktu <30 menit, sedangkan non puyer <15 menit;
3. Petugas melakukan skrining resep (identitas pasien, nama obat, jenis sediaan,
jumlah obat, aturan minum obat). Apabila tulisan pada resep tidak jelas atau
ada ketidaksesuaian farmasetik, atau bila obat yang diminta tidak ada,
petugas mengkomunikasikan kepada pemberi resep;
4. Petugas menyiapkan obat sesuai permintaan resep;
5. Petugas memberikan label dan etiket pada obat;
6. Petugas memeriksa kembali kesesuaian obat dengan permintaan;
7. Petugas memanggil pasien dan menyerahkan obat kepada pasien;
8. Petugas memberkan informasi kepada pasien mengenai aturan minum obat;
9. Petugas mencatat pengeluaran obat pada buku lidi dan register obat harian.

VI. Identifikasi Failure modes:


No Tahapan kegiatan pada alur proses Failure modes
1 Petugas menerima resep - Salah mengambil resep
2 Petugas mempersilahkan pasien duduk - Salah memberikan informasi (waktu
di ruang tunggu selama pengambilan tunggu)
obat dan menjelaskan kepada pasien - Pasien tidak memahami instruksi yang
jika peracikan obat puyer diberikan oleh petugas
membutuhkan waktu <30 menit,
sedangkan non puyer <15 menit
3 Petugas melakukan skrining resep - Salah membaca identitas pasien/nama
(identitas pasien, nama obat, jenis obat/jenis sediaan/jumlah obat/aturan
sediaan, jumlah obat, aturan pakai pakai obat
obat). Apabila tulisan pada resep tidak
jelas atau ada ketidaksesuaian
farmasetik, atau bila obat yang diminta
tidak ada, petugas
mengkomunikasikan kepada pemberi
resep
4 Petugas menyiapkan obat sesuai - Salah mengambil obat
permintaan resep - Salah membuat sediaan obat
(puyer/non puyer)
5 Petugas memberikan label dan etiket - Salah menuliskan etiket obat
pada obat
6 Petugas memeriksa kembali - Salah membaca permintaan resep
kesesuaian obat dengan permintaan
7 Petugas memanggil pasien dan - Salah memanggil identitas pasien
menyerahkan obat kepada pasien - Pasien tidak mendengar panggilan dari
petugas farmasi
- Salah menyerahkan obat
8 Petugas memberkan informasi kepada - Salah memberikan informasi aturan
pasien mengenai aturan pakai obat pakai obat
9 Petugas mencatat pengeluaran obat - Salah mencatat pemakaian obat
pada buku lidi dan register obat harian
VII. Matriks FMEA:
No Tahapan kegiatan Failure modes Penyebab Akibat O S D RPN
pada alur proses (occur (seve (detect (O x S x
rence) rity) ability) D)

1 Petugas menerima resep 1 Salah menerima Resep tidak diletakkan di Pasien tidak segera terlayani 3 4 3 36
. resep tempat yang disediakan
Resep terselip/ terjatuh
Resep tertukar
2 Petugas mempersilahkan 2 Salah memberikan Petugas salah memahami Komplain pasien (kepuasan 3 4 2 24
pasien duduk di ruang informasi (waktu permintaan sediaan obat dlm pelanggan)
tunggu selama pengambilan tunggu) resep (puyer/non puyer)
obat dan menjelaskan 3 5 4 2 40
Pasien tidak Daya komunikasi pasien Pasien tidak menjalankan
kepada pasien jika
memahami instruksi kurang instruksi yg diberikan
peracikan obat puyer
yang diberikan oleh
membutuhkan waktu <30 Pasien lansia / tuna rungu Pasien tidak menjalankan
petugas
menit, sedangkan non instruksi yg diberikan
puyer <15 menit
3 Petugas melakukan 4 Salah membaca Tulisan pada resep Salah memberikan obat 3 9 5 135
skrining resep (identitas identitas pasien/nama kurang jelas (sulit dibaca)
pasien, nama obat, jenis obat/jenis
Pasien banyak sehingga
sediaan, jumlah obat, sediaan/jumlah
petugas kurang konsentrasi
aturan pakai obat)  obat/aturan pakai
Apabila tulisan pada resep obat
tidak jelas atau ada
ketidaksesuaian
farmasetik, atau bila obat
yang diminta tidak ada,
petugas
mengkomunikasikan
kepada pemberi resep
4 Petugas menyiapkan obat 5 Salah mengambil Penataan obat tidak standart Salah memberikan obat 5 10 4 200
sesuai permintaan resep obat (LASA)
6 Salah membuat Salah membaca resep Pengobatan kurang efektif 1 3 2 6
sediaan obat
(puyer/non puyer)
5 Petugas memberikan label 7 Salah menuliskan Salah membaca resep Pengobatan kurang efektif & 3 9 5 135
dan etiket pada obat etiket obat tidak standart
6 Petugas memeriksa kembali 8 Salah membaca Tulisan pada resep Salah memberikan obat 6 10 4 240
kesesuaian obat dengan permintaan resep kurang jelas (sulit dibaca)
permintaan
7 Petugas memanggil pasien 9 Salah memanggil Tulisan pada resep Salah memberikan obat 2 10 2 40
dan menyerahkan obat identitas pasien kurang jelas (sulit dibaca)
kepada pasien 10 Pasien tidak Pasien tidak segera terlayani 6 2 1 12
Kursi tunggu terletak jauh dari
mendengar panggilan ruang apotek
dari petugas farmasi
11 Salah menyerahkan Pasien banyak sehingga Salah memberikan obat 4 10 4 160
obat petugas kurang konsentrasi
8 Petugas memberkan 12 Salah memberikan Petugas tidak memahami Salah minum obat (pengobatan 6 8 7 336
informasi kepada pasien informasi aturan instruksi yang tertulis di dalam tidak efektif)
mengenai aturan pakai obat pakai obat resep
Petugas tidak kompeten
(bukan apoteker / asisten
apoteker)
9 Petugas mencatat 13 Salah mencatat Pencatatan obat tidak langsung Pencatatan obat tidak 8 4 2 64
pengeluaran obat pada pemakaian obat dilakukan setiap setelah maksimal
buku lidi dan register obat memberikan pelayanan
harian
VIII. Menetapkan cut off point dengan diagram Pareto:
No Failure modes: RPN KumulatiF Persentase Keterangan
(urutkan dari RPN tertinggi ke terendah) kumulatif

12 Salah memberikan informasi aturan pakai obat 336 336 23,5 %


8 Salah membaca permintaan resep 240 576 40,3 %
5 Salah mengambil obat 200 776 54,3 %
11 Salah menyerahkan obat 160 936 65,5 %
4 Salah membaca identitas pasien/nama 135 1071 75,0 %
obat/jenis sediaan/jumlah obat/aturan pakai
obat
7 Salah menuliskan etiket obat 135 1206 84,4% Cut off point
13 Salah mencatat pemakaian obat 64 1270 88,9%
9 Salah memanggil identitas pasien 40 1310 91,7 %
3 Pasien tidak memahami instruksi yang 40 1350 94,5 %
diberikan oleh petugas
1 Salah menerima resep 36 1386 97,0 %
2 Salah memberikan informasi (waktu tunggu) 24 1410 98.7 %
10 Pasien tidak mendengar panggilan dari petugas 12 1422 99,5%
farmasi
6 Salah membuat sediaan obat (puyer/non puyer) 6 1428 100 %
1428
IX. Matrix FMEA
No Failure modes Penyebab Akibat O S D RPN Solusi Indikator untuk
(occur (seve (detect (O x S x validasi
rence) rity) ability) D)
12 Salah memberikan - Petugas tidak Salah minum obat 6 8 7 336 - Petugas melakukan Prosentase
informasi aturan pakai memahami instruksi (pengobatan tidak pengecekan ulang kesalahan
obat yang tertulis di efektif) sebelum pemberian
dalam resep menyerahkan obat informasi aturan
- Petugas tidak kepada pasien pakai obat
kompeten (bukan - Pengajuan
apoteker / asisten kebutuhan tenaga
apoteker) apotek
8 Salah membaca Tulisan pada Salah memberikan 6 10 4 240 - Petugas pemberi Prosentase
permintaan resep resep kurang jelas obat resep menuliskan kesalahan membaca
(sulit dibaca) resep dg lebih jelas resep
- Petugas apotek
melakukan
konfirmasi kpd
pemberi resep
apabila ada yg tidak
jelas
5 Salah mengambil obat Penataan obat tidak Salah memberikan 5 10 4 200 Penataan obat sesuai Prosentase
standart (LASA) obat dg LASA kesalahan
pengambilan obat
11 Salah menyerahkan Pasien banyak Salah memberikan 4 10 4 160 Petugas melakukan Prosentase
obat sehingga petugas obat pengecekan ulang kesalahan
kurang konsentrasi sebelum menyerahkan menyerahkan obat
obat kepada pasien
4 Salah membaca - Tulisan pada resep Salah memberikan 3 9 5 135 - Petugas pemberi Prosentase
identitas pasien/nama kurang jelas (sulit resep menuliskan kesalahan membaca
obat/jenis dibaca) obat resep dg lebih jelas Resep
sediaan/jumlah - Pasien banyak - Petugas melakukan
obat/aturan pakai obat sehingga petugas pengecekan ulang
kurang konsentrasi sebelum
menyerahkan obat
kepada pasien
7 Salah menuliskan Salah membaca resep Pengobatan kurang 3 9 5 135 Petugas melakukan Prosentase
etiket obat efektif & tidak pengecekan ulang kesalahan
standart sebelum menyerahkan menuliskan etiket
obat kepada pasien obat

X. Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan: Diskusikan dan rencanakan kegiatan / tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi failure modes
tersebut, tetapkan penanggungjawab dan kapan akan dilakukan:
No Kegiatan WaktuPelaksanaan Penanggung jawab Hasil Keterangan
1 Penyediaan sticker / label LASA Februari Kepala Puskesmas SOP Baru
2 Penataan obat sesuai LASA Maret Penanggungjawab SOP Baru
Farmasi
XI. Alur proses yang baru:

1. Petugas menerima resep;


2. Petugas mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu selama pengambilan
obat dan menjelaskan kepada pasien jika peracikan obat puyer
membutuhkan waktu <30 menit, sedangkan non puyer <15 menit;
3. Petugas melakukan skrining resep (identitas pasien, nama obat, jenis sediaan,
jumlah obat, aturan minum obat). Apabila tulisan pada resep tidak jelas atau
ada ketidaksesuaian farmasetik, atau bila obat yang diminta tidak ada,
petugas mengkomunikasikan kepada pemberi resep;
4. Petugas menyiapkan obat sesuai permintaan resep;
5. Petugas memberikan label dan etiket pada obat;
6. Petugas memeriksa kembali kesesuaian obat dengan permintaan;
7. Petugas memanggil pasien dan menyerahkan obat kepada pasien;
8. Petugas melakukan konfirmasi identitas pasien sebelum menyerahkan obat;
9. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai aturan minum
obat sesuai dengan yang tertera pada resep dan etiket obat;
10. Petugas mencatat pengeluaran obat pada buku lidi dan register obat harian.
XI. Monitoring, validasi (bisa dihitung ulang RPN setelah implementasi), evaluasi, Dan pelaporan. Laksanakan kegiatan, dan lakukan evaluasi
dengan menghitung ulang RPN
Tahapan Proses Failure Modes Sebab Akibat S O D RPN Upaya kendali yg Kegiatan yang PJ Kegiatan yang S O D RPN
sdh dilakukan direkomendasikan dilakukan
Petugas menerima resep Salah menerima - Resep tidak Pasien tidak segera 3 4 3 36 - Menyediakan tempat Monitoring dan PJ mutu Tempat 3 3 3 27
resep diletakkan di terlayani penyimpanan resep evaluasi penyimpnan resep
tempat yang - Membuat pemisahan sudah tersedia di
disediakan resep masuk dan apotek
- Resep terselip/ resep keluar
terjatuh
- Resep tertukar
Petugas Salah memberikan Petugas salah Komplain 3 4 2 24 - Petugas harus teliti Monitoring dan PJ Mutu Monitoring dan 3 3 3 27
mempersilahkan pasien informasi (waktu memahami pasien dalam membaca evaluasi evaluasi
duduk di ruang tunggu tunggu) permintaan sediaan (kepuasan resep
selama pengambilan obat dlm resep pelanggan) - Petugas
obat dan menjelaskan (puyer/non puyer) menginformasikan
kepada pasien jika waktu menyiapkan
peracikan obat puyer obat
membutuhkan waktu Pasien tidak - Daya komunikasi Pasien tidak 5 4 2 40 - Gunakan bahasa yg Pertugas menggunakan PJ Mutu Menggunakan 4 3 2 24
<30 menit, sedangkan memahami instruksi pasien kurang menjalankan mudah di pahami bahasa lokal ( Sunda ) bahasa sunda
non puyer <15 menit yang diberikan oleh - Pasien lansia / instruksi yg pasien
petugas tuna rungu diberikan

Petugas melakukan Salah membaca - Tulisan pada Salah memberikan 3 9 5 135 - Petugas melakukan Memberitahukan PJ Mutu Sudah di 3 7 6 126
skrining resep (identitas identitas resep kurang jelas obat doble check kepada dokter agar informasikan ke
pasien, nama obat, jenis pasien/nama (sulit dibaca) - Tulisan harus mudah tulisan nya di perbaiki dokter jaga
sediaan, jumlah obat, obat/jenis - Pasien banyak terbaca
aturan minum obat). sediaan/jumlah sehingga petugas
Apabila tulisan pada obat/aturan pakai kurang
resep tidak jelas atau obat konsentrasi
ada ketidaksesuaian
farmasetik, atau bila
obat yang diminta tidak
ada, petugas
mengkomunikasikan
kepada pemberi resep
Petugas menyiapkan Salah mengambil Penataan obat tidak Salah memberikan 5 10 4 200 - Penataan obat harus - Montoring dan PJ Mutu Monitoring dan 5 9 3 135
obat sesuai permintaan obat standart (LASA) obat sesuai atau rapih evaluasi evaluasi
resep
Salah membuat Salah membaca Pengobatan 1 3 2 6 - Melihat kembali - Mengechek PJ Mutu Petugas melakukan 1 3 1 3
sediaan obat resep kurang efektif resep yg di berikan kembali obat yg di pengechekan antara
berikan resep dan obat yg
di berikan
(puyer/non puyer)
Petugas memberikan Salah menuliskan Salah membaca Pengobatan kurang 3 9 5 135 - Memberitahukan Monitoring dan PJ Mutu Monitoring dan 3 8 5 120
label dan etiket pada etiket obat resep efektif & tidak kepada dokter agar evaluasi evaluasi
obat standart tulisannya bisa di
baca
Petugas memeriksa Salah membaca Tulisan pada resep Salah memberikan 6 10 4 240 - Tulisan harus mudah Monitoring dan PJ Mutu Monitoring dan 5 9 3 135
kembali kesesuaian obat permintaan resep kurang jelas (sulit obat di baca evaluasi evaluasi
dengan permintaan dibaca)
Petugas memanggil Salah memanggil Tulisan pada resep Salah memberikan 2 10 2 40 - Menyediakan Monitoring dan PJ Mutu Monitoring dan 2 8 2 32
pasien dan menyerahkan identitas pasien kurang jelas (sulit obat pengeras suara evaluasi evaluasi
obat kepada pasien dibaca) - Tulisan harus mudah
di baca
Pasien tidak Kursi tunggu Pasien tidak segera 6 2 1 12 - Menyediakan Monitoring dan PJ Mutu Monitoring dan 4 2 2 16
mendengar terletak jauh dari terlayani pengeras suara evaluasi evaluasi
panggilan dari ruang apotek - Mendekatkan kursi
petugas farmasi tunggu
Salah menyerahkan Pasien banyak Salah memberikan 4 10 4 160 - Menambah petugas Petugas jaga sudah di PJ Mutu Monitoring dan 3 10 2 60
obat sehingga petugas obat jaga di apotek tambahkan menjadi 2 evaluasi
kurang konsentrasi orang
Petugas melakukan
konfirmasi identitas
pasien sebelum
menyerahkan obat
Petugas memberikan Salah memberikan - Petugas tidak Salah minum obat 6 8 7 336 - Menginformasikan Petugas menggunakan PJ Mutu Menggunakan 5 8 6 240
informasi kepada pasien informasi aturan memahami (pengobatan tidak dengan suara jelas bahasa lokal bahasa sunda
mengenai aturan minum pakai obat instruksi yang efektif) - Gunakan bahasa yg
obat sesuai dengan yang tertulis di dalam mudah di mengerti
tertera pada resep dan resep pasien
etiket obat - Petugas tidak
kompeten (bukan
apoteker / asisten
apoteker)
Petugas mencatat Salah mencatat Pencatatan obat Pencatatan obat 8 4 2 64 - Mengechek buku Monitoring dan PJ Mutu Monitoring dan 5 3 2 30
pengeluaran obat pada pemakaian obat tidak langsung tidak maksimal register obat evaluasi evaluasi
buku lidi dan register dilakukan setiap
obat harian setelah memberikan
pelayanan
Tahapan Proses Failure Modes Penyebab Akibat O S D RPN
Petugas menerima resep Salah menerima resep - Resep tidak diletakkan di Pasien tidak segera terlayani 5 7 6 210
tempat yang disediakan
- Resep terselip/ terjatuh
- Resep tertukar
Petugas mempersilahkan
pasien duduk di ruang tunggu
Salah memberikan informasi (waktu
tunggu)
Petugas salah memahami
permintaan sediaan obat dlm
Komplain pasien
(kepuasan pelanggan)
7 8 6 336
selama pengambilan obat dan resep (puyer/non puyer)
menjelaskan kepada pasien
jika peracikan obat puyer
membutuhkan waktu <30
menit, sedangkan non puyer
<15 menit
Pasien tidak memahami instruksi yang
diberikan oleh petugas
- Daya komunikasi pasien Pasien tidak menjalankan
instruksi yg diberikan
4 4 3 48
kurang
- Pasien lansia / tuna rungu
Petugas melakukan skrining
resep (identitas pasien, nama
Salah
pasien/nama
membaca identitas
obat/jenis
- Tulisan pada resep kurang Salah memberikan obat 3 3 3 27
jelas (sulit dibaca)
obat, jenis sediaan, jumlah sediaan/jumlah obat/aturan pakai - Pasien banyak sehingga
obat, aturan minum obat). obat petugas kurang konsentrasi
Apabila tulisan pada resep
tidak jelas atau ada
ketidaksesuaian farmasetik,
atau bila obat yang diminta
tidak ada, petugas
mengkomunikasikan kepada
pemberi resep
Petugas menyiapkan obat
sesuai permintaan resep
Salah mengambil obat Penataan obat tidak standart
(LASA)
Salah memberikan obat 5 6 5 150
Salah membuat sediaan obat
(puyer/non puyer)
Salah membaca resep Pengobatan kurang efektif 6 4 5 120
Petugas memberikan label dan
etiket pada obat
Salah menuliskan etiket obat Salah membaca resep Pengobatan kurang efektif &
tidak standart
7 5 7 245
Petugas memeriksa kembali
kesesuaian obat dengan
Salah membaca permintaan resep Tulisan pada resep kurang jelas
(sulit dibaca)
Salah memberikan obat 7 8 5 280
permintaan
Petugas memanggil pasien dan Salah memanggil identitas pasien Tulisan pada resep kurang jelas Salah memberikan obat 3 9 5 135
menyerahkan obat kepada (sulit dibaca)
pasien
Pasien tidak mendengar panggilan Kursi tunggu terletak jauh dari Pasien tidak segera terlayani 2 10 2 40
dari petugas farmasi ruang apotek
Salah menyerahkan obat Pasien banyak sehingga petugas Salah memberikan obat 4 10 4 160
kurang konsentrasi
Petugas melakukan konfirmasi
identitas pasien sebelum
menyerahkan obat
Petugas memberikan informasi Salah memberikan informasi aturan - Petugas tidak memahami Salah minum obat (pengobatan 6 8 7 336
kepada pasien mengenai aturan pakai obat instruksi yang tertulis di dalam tidak efektif)
minum obat sesuai dengan resep
yang tertera pada resep dan - Petugas tidak kompeten (bukan
etiket obat apoteker / asisten apoteker)
Petugas mencatat pengeluaran Salah mencatat pemakaian obat Pencatatan obat tidak langsung Pencatatan obat tidak maksimal 8 4 2 64
obat pada buku lidi dan dilakukan setiap setelah
register obat harian memberikan pelayanan

Anda mungkin juga menyukai