Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Model Pembelajaran Think Pair Shere

Untuk memenuhi Tugas Pembelajaran IPS Sd, yang dibina oleh:

Galih Dani Sptiyan, M.Pd

Oleh:

Atikah Aprilia Hidayat (22060245)

Nadliva Yasmina Fajri (22060379)

Yanti Nurnilam Sari ( 22060424 )

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI


A. Pengertian model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
1. Menurut Anita Lie (2004: 31-35) dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa
unsur yaitu saling ketergantungan yang positif, tanggung jawab perorangan, tatap
muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
2. Menurut Indien, (2012) model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS),
merupakan suatu pembelajaran kooperatif yang memberikan kepada siswa waktu
untuk berfikir dan merespon. Hal ini menjadi faktor kuat dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan serta menumbuhkan sikap saling
membantu satu sama lain. Ada tiga langkah dalam model ini, antara lain : berfikir
(think), berpasangan (pair), dan berbagi (share).
3. Menurut Miftahul Huda (2014: 132) Think Pair Share adalah metode yang sederhana.
Pertama, siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru mengajukan satu
pertanyaan atau masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri
terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, kemudian mendiskusikan hasil
pemikirannya dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu consensus yang
sekiranya dapat mewakili jawaban mereka berdua. Setelah itu guru meminta setiap
pasangan untuk berbagi, menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsesus atau jawaban
yang telah mereka sepakati pada siswa lain di ruang kelas.

B. Langkah – Langkah model pembelajaran Think Pair Share


C. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran think pair Share
1. Kelebihan
a) Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS)
memberi kesempatan lebih kepada siswa untuk bekerja sendiri sekaligus
bekerja sama dengan teman lainnya (Thobroni dan Mustafa, 2011)
b) Meningkatkan partisipasi, cocok untuk tugas sederhana, lebih banyak
kesempatan untuk berkontribusi masing-masing anggota kelompok, interaksi
lebih mudah, dan cepat membentuknya. Model pembelajaran TPS ini juga
lebih efektif dibanding dengan model pembelajaran kooperatif yang lainnya
karena dalam penerapannya hanya memerlukan satu pasang (dua siswa) dalam
kelompoknya dan biasanya hanya dipasangkan dengan teman sebangkunya.
(Anita Lie, 2004: 46)
2. Kekurangan
a) Kelemahannya menurut Basri (dalam Thobroni dan Mustafa, 2011:302),
kelemahan Think-Pair Share (TPS) antara lain:
1) Memerlukan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
2) Memerlukan perhatian khusus dalam penggunaan ruang kelas.
1) Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu
pengajaran yang berharga. Untuk itu, guru harus membuat perencanaan
yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang
terbuang.

b) Menurut Anita Lie (2004: 46) kelemahana model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) yaitu : Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor atau
dibutuhkan cukup banyak sumber daya manusia untuk memonitor kelompok
belajar dalam Think Pair Share, lebih sedikit ide yang muncul, dan jika ada
perselisihan tidak ada penengahnya.

D. Daftar pustaka

Indien. 2012. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Tersedia pada
http://007indien.blogspot.com/2012/09/pembelajaran-kooperatiftipe-think-
pair_1476.html diakses pada tanggal 19 januari 2013

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-


Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia

Miftahul Huda. 2014. Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan). Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: AR-
RUZZ MEDIA

Ibrahim, M, dkk.2000. Pembelajaran kooperatif. Surabaya : University Press

Anda mungkin juga menyukai