Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PELAKSANAAN

CLINICAL PATHWAY
A. PENDAHULUAN

Clinical pathway adalah sebuah pemetaan atau alur standar mengenai tindakan praktik
klinis untuk diagnosis tertentu dalam waktu tertentu, yang mendokumentasikan praktik klinis
terbaik dan bukan hanya praktik klinis sekarang. Clinical pathway adalah sebuah proses yang
melibatkan multidisiplin yang berfokus pada perawatan pasien dengan diagnosis atau prosedur
tertentu secara berkelanjutan, tepat waktu untuk mendapatkan hasil terbaik yang telah
ditentukan, dengan sumber daya yangada. Dengan adanya clinical pathway maka RS akan
memiliki perencanaan dalam merawatpasien sehingga diharapkan pelayanan menjadi lebih
efektif, terjaga mutunya dengan biaya yang terkendali.
Clinical pathway yang diterapkan dengan baik dapat menjadi “alat” kendali mutu
pelayanan kesehatan RS. Dalam era JKN yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan kini,
penerapan clinical pathway dapat menjadi salah satu upaya untuk kendali biaya. Biaya yang
dikeluarkan dari pemberi pelayanan kepada pasien dapat dihitung berdasarkan clinical pathway
dan dibandingkan dengan tarif INA CBG’s yang telah ditetapkan. Sehingga, jika biaya pelayanan
yang diberikan kepada pasien melebihi tarif INA CBG’s yang telah diterapkan maka rumah sakit
dapat segera mengupayakan efisisensi, tanpa perlu melakukan Fraud.
Clinical pathway, sebagaimana diketahui merupakan bagian penting dokumen dan tools
dalam mewujudkan Good Clinical Governance di rumah sakit. Di Indonesia, dokumen ini juga
menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Standar Akreditasi RS versi KARS 2012.
Walaupun masih diperdebatkan, sebagaimana dimuat dalam The Cochrane Library 2010 (issue
7), CP berperan dalam meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya di RS, seperti pemendekan
Length of Stay, penurunan risiko terjadinya re-admisi, komplikasi serta kematian pasien, dan
hospital cost secara keseluruhan.
Clinical pathway juga memenuhi kriteria :
 Sesuai dengan populasi pasien yang ada dan misi RS
 Disesuaikan dengan teknologi, obat, dan sumber daya yang ada di rumah sakit
atau norma professional yang berlaku secara nasional
 Dilakukan asesmen terhadap bukti ilmiahnya dan disahkan oleh pihak berwenang
 Disetujui resmi atau digunakan oleh rumah sakit
 Dilaksanakan dan diukur terhadap efektivitasnya
 Dijalankan oleh staf yang terlatih menerapkan pedoman atau pathways
 Secara berkala diperbaharui berdasar bukti dan evaluasi dari proses dan hasil
proses
Untuk penyusunan clinical pathway, setiap KSM yang telah dibentuk di RS Lira Medika
menetapkan secara bersama 5 (lima) panduan praktik klinis untuk diimplementasikan di unit.
Penerapan panduan, alur, dan protocol agar melakukan komunikasi dan koordinasi dengan unit
pelayanan untuk dapat membantu penerapan dan juga evaluasi penerapannya. Komite medis
bersama-sama dengan pimpinan pelayanan medis serta manajer pelayanan pasien melakukan
monitoring kepatuhan staf medis/DPJP terhadap panduan praktik klinis. Monitoring dilakukan
dengan mengevaluasi beberapa hal seperti ketepatan penggunaan obat, pemeriksaan penunjang
medis, lama hari rawat, dan lain-lain.

B. TUJUAN
1. Dapat menjadi alat kendali mutu serta kendali biaya bagi Rumah Sakit Lira Medika
2. Memberikan jaminan bagi pasien untuk memperoleh pelayanan kedokteran yang
berdasarkan nilai ilmiah serta kebutuhan medis pasien

C. PROSES PENYUSUNAN
1. Tahap awal
a. Pemilihan diagnosis atau prosedur berdasarkan
 Rata-rata lama hari rawat
 Kasus dengan frekuensi terbanyak
 Kasus dengan biaya perawatan tinggi
 Kasus dengan resiko besar
 Kasus-kasus yang menarik
 Variasi dalam perawatan pasien sehingga membutuhkan suatu standar
b. Harus ada komitmen dan dukungan dari manajemen dan tenaga medis serta tenaga
kesehatan lainnya yang terkait dengan perawatan pasien tersebut
c. Menyusun tim yang terdiri dari berbagai disiplin sesuai dengan pelayanan yang
dibutuhkan oleh pasien selama perawatan ( tenaga medis dan tenaga professional
pemberi asuhan pasien lainnya )
d. Tim harus menyusun waktu dikembangkannya clinical pathway dan waktu
implementasi
2. Telaah dokumen dan benchmarking
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur terkait diagnosis, prosedur, dan
karakteristik pasien, dan bila ada protokol atau panduan pelayanan medik yang telah
disusun baik dari dalam maupun luar negeri.
3. Evaluasi perawatan pasien yang ada saat ini
a. Evaluasi dilakukan melalui pemetaan proses perawatan pasien dari data yang ada
( rekam medis ) mulai dari saat masuk hingga keluar dari Rumah Sakit Lira Medika.
b. Menyusun alur perawatan secara utuh bagi perawatan pasien berdasarkan pemetaan
proses perawatan di atas. Staf klinik harus terlibat dalam penyusunan alur perawatan.
4. Pengembangan Clinical Pathway
a. Menyampaikan temuan dan alur perawatan yang dihasilkan dari pemetaan data
kepada seluruh anggota tim, diantaranya lama hari rawat dan hal-hal penting yang
harus masuk dalam clinical pathway
b. Membuat konsensus terhadap detil kegiatan / intervensi / pemeriksaan pasien yang
masuk dalam clinical pathway
c. Menyusun target dari kegiatan perawatan (biasanya perhari atau per tahapan
perawatan)
5. Pengukuran Outcome
a. Outcome diperlukan untuk mengukur kemajuan atau keberhasilan perawatan pasien
misal lama hari rawat, ukuran tertentu sesuai dengan diagnosis pasien, kepuasan
pasien dan lain-lain
b. Harus pula dipertimbangkan bagaimana pengumpulan data outcome dan variasinya.
Sebaiknya pengumpulan data dilakukan dari data rutin rumah sakit
c. Variasi antara yang diharapkan atau kegiatan yang telah direncakan dengan kondisi
lapangan harus didokumentasikan.
Variasi dapat terjadi karena perjalanan penyakit, adanya komplikasi dan penyakit
penyerta. Variasi dapat menjadi data untuk memperbaiki clinical pathway dan
meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Rumah Sakit Lira Medika
6. Edukasi kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan terkait clinical pathway,pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh pasien, dan pengukuran outcome
7. Edukasi kepada pasien
8. Implementasi clinical pathway
Perlu adanya kerangka waktu implementasi dan evaluasi secara rutin untuk mendapatkan
umpan balik atas pelaksanaan clinical pathway. Sebaiknya disusun jadwal pertemuan per
bulan di awal pelaksanaan dan selanjutnya dapat dilakukan pertemuan rutin untuk
memantau outcome/indicator

D. PROSES EVALUASI
Tim mengkaji pelaksanaan clinical pathway dengan cara mengevaluasi pengisian
formulir clinical pathway yang tersedia di unit rawat inap pasien. Evaluasi kemudian
dilakukan dengan merekap data yang dikumpulkan setiap harinya lalu dianalisa sesuai
indikator seperti lama rawat inap, pemeriksaan penunjang, dan lain-lain. Hasil data
kemudian dibahas dan dikoordinasikan dengan komite medic dan komite PMKP.

Anda mungkin juga menyukai