RUANG LINGKUP
Yang merupakan kegiatan pokok dalam empat area klinis prioritas adalah pemantauan terhadap
kasus-kasus klinik yang berpedoman pada penerapan standar pelayanan medis (SPM) dan standar
pelayanan operasional (SPO). Adapun tinjauan klinis dari 4 Area Prioritas tersebut adalah sebagai berikut
.
1. Urologi
Kasus Malaria
Alasan dan Implikasi (latar belakang masalah) Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan
plasmodium, yaitu makhluk hidup bersel satu yang
termasuk dalam kelompok protozoa. Plasmodium yang
terbawa melalui gigitan nyamuk akan hidup dan
berkembang biak dalam sel darah manusia. Penyakit ini
menyerang semua kelompok umur baik laki-laki
maupun perempuan.
3. Pediatri
Kasus Bronkopneumonia
Alasan dan Implikasi (Iatar belakang masalah) Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai
masalah kesehatan utama pada anak di negara
berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah 5
tahun. diperkirakan hampir seperlima kematian anak di
seluruh dunia, lebih kurang 2 juta anak balita,
meninggal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian
besar terjadi di Afrika dan Asia Tenggara.
Evidence(data dasar)
4. Bedah
Adapun pelaksana penyelenggaraan Clinical Pathway serta peran dan tanggung jawab dari masing-
masing unit adalah sebagai berikut:
3 Komite Medik Sebagai Pengawas Kegiatan Pelayanan Kesehatan di RS TK. II Marthen Indey dalam hal
pelayanan Medis dengan bertanggung jawab untuk melaksanakan monitoring, audit
dan review penyelenggaraan Clinical Pathway
4 Dokter DPJP Memberikan pelayanan secara langsung kepada pasien dengan prinsip pelayanan
berbasis pasien (Patient Centered Care) melalui penyelenggaraan Clinical Pathway,
bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan melengkapi format Clinical Pathway
sesuai dengan kasus yang telah ditentukan dalam buku Pedoman Clinical Pathway
5 Perawat (Kepala Berpartisipasi memantau kinerja Dokter DPJP dalam hal penyelenggaraan Clinical
ruangan) Pathway, bertanggung jawab mengumpulkan hasil format Clinical Pathway yang telah
terisi dan meneruskannya kepada Komite Medik
C. Pelaksanaan Kegiatan
Adapun pelaksanaan Clinical Pathway dengan jelas dibebankan kepada dokter DPJP yang bertanggung
jawab untuk mempersiapkan dan melengkapi format Clinical Pathway sesuai dengan kasus yang telah
ditentukan dalam buku Pedoman Clinical Pathway. Kasus yang dibuatkan Clinical Pathway-nya adalah
kasus utama tanpa ada kasus penyerta. Kemudian format yang telah terisi akan dikumpulkan oleh
Perawat (Kepala Ruangan) dengan rekapitulasi bulanan yang akan diteruskan kepada Komite Medik.
Komite Medik akan melaksanakan monitoring, audit dan review penyelenggaraan Clinical Pathway
tersebut dengan membuat sasaran mutu.
BAB III
TATALAKSANA
Untuk melaksanakan monitoring terhadap empat area klinis prioritas, maka dilakukan kegiatan-
kegiatan seperti dalam seperti dalam tabel di bawah ini.
A. Tabel Kegiatan Pemantauan Empat Area Klinis Agustus 2022 - November 2022
No Kegiatan Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apri Mei Jun Jul
1 Proses
penyusunan
dan
pembentukan
tim penyusun
Clinical Pathway
2 Pemilihan 4
area prioritas
clinical pathway
3 Penyusunan
Panduan Praktik
Klinis dan
Clinical Pathway
4 Audit pra
implementasi
untuk baseline
data
5 Sosialisasi PPK
dan Clinical
Pathway ke
staff yang
terkait
6 Uji coba
implementasi
7 Implementasi
PPK dan Clinical
Pathway
8 Audit paska
Clinical Pathway
ke RM
B. Pencatatan
Pencatatan adalah pengumpulan data-data yang diperlukan untuk melakukan evaluasi terhadap
empat area klinis prioritas. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan formulir clinical pathway (CPW).
Selanjutnya dilakukan rekapitulasi terhadap kelengkapan pengisian dan kepatuhan terhadap pengisian.
Seperti misalnya kepatuhan terhadap lama hari perawatan yang telah ditetapkan dalam CPW,
kepatuhan terhadap pelaksanaan pemberian obat- obatan dan lain-lain. Pencatatan dilakukan oleh
kepala instalasi di mana pasien tersebut dirawat. Selanjutnya dilaporkan kepada Komite Medik setiap
bulan sekali. Komite Medik selanjutnya melakukan
Kepala rekapitulasi
Rumah Sakit TK. II terhadap semua CPW dari semua
instalasi disertai kajian dan selanjutnya dilaporkan kepada bidang pelayanan medis (alur pencatatan,
Marthe Indey
evaluasi dan pelaporan seperti dibawah ini).
DOKUMENTASI
A. Tujuan Dokumentasi
Rumah Sakit TK.II Marthen Indey merancang sistem dan proses, dari hasil modifikasi
berdasarkan prinsip perbaikan mutu yang berhubungan dengan standar QPS 2.1 tentang penyusunan
Clinical practice guidelines (pedoman praktik klinis / Standar Pelayanan Medis (SPM) Standar Pelayanan
Keperawatan (SPK)), Clinical Pathways (CPW) alur klinis, dan atau protokol klinis digunakan untuk
memandu perawatan klinis Standar Prosedur Operasional (SPO).
2. Mengurangi risiko yang muncul dalam proses perawatan, khususnya yang berhubungan dengan
langkah-langkah krputusan kritis;
3. Menyediakan perawatan klinis secara tepat waktu dan efektif dengan sumber daya yang ada secara
efisien;
4. Secara konsisten menyediakan perawatan bermutu tinggi dengan menggunakan praktik-praktik yang
sudah terbukti.
B. Sistem Pelaporan
Hasil monitoring, audit dan review penyelenggaraan Clinical Pathway akan dilaporkan oleh
Komite Medik melalui Direktur Pembinaan Pelayanan Medik (Dirbinyanmed) kepada Kepala RS TK.II
Marthen Indey. Pelaporan mengenai keberhasilan pencapaian sasaran mutu penyelenggaraan Clinical
Pathway setiap tahun.
C. Sosialisasi
Segala bentuk sosialisasi mengenai penyelenggaraan Clinical Pathway dilakukan oleh Direktur
Pembinaan Pelayanan Medik. Sosialisasi dilaksanakan kepada unit-unit pelaksana teknis, dengan
melibatkan Para Kepala Departemen, Kepala Instalasi, SMF, Kepala Bagian Keperawatan dan Kepala
Ruangan Perawatan.
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang dicapai, dituangkan dengan pelaporan pencapain sasaran mutu
mengenai penyelenggaraan Clinical Pathway. Adapun sasaran mutu mengenai penyelenggaraan Clinical
Pathway ini adalah sebagai berikut:
1. Format Clinical Pathway dilengkapi oleh dokter DPJP sesuai dengan kasus yang telah ditentukan
dalam buku Pedoman Clinical Pathway dengan target 80%. Sasaran mutu ini diaudit dengan melihat
kelengkapan pengisian format Clinical Pathway oleh Komite Medik setiap bulan, dengan menghitung
jumlah Format Clinical Pathway yang dinyatakan terisi lengkap, dibagi dengan jumlah seluruh pasien
dengan kasus utama sesuai kasus dalam buku Pedoman Clinical Pathway setiap bulannya dikali dengan
100%.
Target Bulanan :
No Nama Pasien No. RM Jenis Diagnosa DPJP SMF Format CPW Kelengkapan Format Ket.
Kelamin Utama
Ada Tidak Lengkap Tidak
Ada Lengkap
Fungsi monitoring lapangan pengisian format CPW akan dilakukan oleh Perawat (Kepala
Ruangan) di setiap unit pelayanan. Monitoring, Audit dan Review secara umum penyelenggaraan CPW
akan dilakukan oleh Komite Medik. Untuk rapat tinjauan manajemen akan dilaksanakan setiap 3 bulan
sekali.
BAB V
PENUTUP
RS TK.II Marthen Indey menetapkan empat bidang prioritas sebagai fokus yang diintegrasikan
berdasarkan diagnosis pasien, prosedur, populasi, atau penyakit. Di bidang-bidang tersebut guidelines
(pedoman), pathway (alur), dan protokol berdampak terhadap aspek mutu dan keselamatan perawatan
pasien. Juga dapat mengurangi terjadinya variasi hasil yang tidak diinginkan. Diharapkan dengan
Kerangka Acuan Program ini akan dapat memberikan penjelasan kepada unit-unit terkait dalam
menyelenggarakan kegiatan ini.