Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

DOSEN PENGAMPU
ENGLA PUTRI PASALINA, S.ST, M. KEB

Disusun Oleh:
DELSA JUNITA LESTARI
2110070130008

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
2022/2023
TABEL. PENDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA

NO MASALAH DEFINISI TANDA DAN PENANGANAN AWAL/


GEJALA PENATALAKSANAAN
1 Abortus Abortus adalah ancaman atau a. Tanda-tanda a. Abortus imminens2,3
a. Abortus pengeluaran hasil konsepsi kehamilan, seperti  Istirahat baring agar aliran
Spontan sebelum janin amenorea kurang dari darah ke uterus bertambah dan
 Abortus mampu hidup luar 20 minggu, rangsang mekanik berkurang.
imminens; kandungan. Batasan abortus mualmuntah,  Progesteron 10 mg sehari
 Abortus adalah umur kehamilan mengidam, untuk terapi substitusi dan
insipiens; kurang hiperpigmentasi untuk mengurangi kerentanan
 Missed dari 20 minggu atau berat mammae, dan tes otot-otot rahim.
abortion; janin kurang dari 500 gram. kehamilan  Tes kehamilan dapat
 Abortus positif; dilakukan. Bila hasil negatif,
habitualis; Abortus Spontan b. Pada pemeriksaan mungkin janin sudah mati.
 Abortus Abortus spontan adalah fisik, keadaan umum  Pemeriksaan USG untuk
infeksiosa & abortus yang terjadi dengan tampak lemah atau menentukan apakah janin
Septik; tidak didahului kesadaran masih hidup.
 Abortus faktor-faktor mekanis menurun, tekanan  Berikan obat penenang,
inkompletus; ataupun medisinalis, semata- darah normal atau biasanya fenobarbital 3 x 30
 Abortus mata disebabkan oleh menurun, denyut nadi mg.
kompletus. faktorfaktor alamiah. normal  Pasien tidak boleh
b. Abortus atau cepat dan kecil, berhubungan seksual dulu
Provakatus a. Abortus Imminens serta suhu badan sampai lebih kurang 2 minggu.
(induced Merupakan peristiwa normal atau
abortion) terjadinya perdarahan meningkat; b. Abortus insipiens2
 Abortus pervaginam pada c. Perdarahan  Bila ada tanda-tanda syok maka
Medisinalis kehamilan kurang dari 20 pervaginam, mungkin atasi dulu dengan pemberian
(abortus minggu, dimana hasil disertai keluarnya cairan dan transfusi darah.
therapeutica) konsepsi masih dalam uterus jaringan hasil  Pada kehamilan kurang dari 12
 Abortus dan tanpa adanya dilatasi konsepsi; minggu, yang biasanya disertai
Kriminalis serviks d. Rasa mulas atau perdarahan, tangani dengan
keram perut di daerah pengosongan uterus memakai
b. Abortus Insipiens atas simfisis disertai kuret vakum atau cunam abortus,
Merupakan peristiwa nyeri disusul dengan kerokan
perdarahan uterus pada pinggang akibat memakai kuret tajam. Suntikkan
kehamilan kurang dari kontraksi uterus; ergometrin 0,5 mg
20 minggu dengan adanya e.Pemeriksaan intramuskular.
dilatasi serviks yang ginekologis:  Pada kehamilan lebih dari 12
meningkat dan ostium uteri  Inspeksi vulva: minggu, berikan infus oksitosin
telah membuka, tetapi hasil perdarahan 10 IU dala dekstrose 5% 500 ml
konsepsi masih dalam uterus. pervaginam dimulai 8 tetes per menit dan
Dalam hal ini rasa ada/tidak naikkan sesuai kontraksi uterus
mules menjadi lebih sering jaringan hasil sampai terjadi abortus komplet.
dan kuat, perdarahan konsepsi,  Bila janin sudah keluar, tetapi
bertambah. tercium/tidak bau plasenta masih tertinggal,
busuk dari vulva. lakukan
c. Abortus Inkomplet  Inspekulo: pengeluaran plasenta secara digital
Merupakan pengeluaran perdarahan dari yang dapat disusul dengan kerokan.
sebagian hasil konsepsi pada kavum uteri ostium  Memberi antibiotik sebagai
kehamilan uteri terbuka atau profilaksis.
sebelum 20 minggu dengan sudah tertutup,
masih ada sisa tertinggal ada/tidak jaringan c. Abortus inkomplet2,3
dalam uterus. keluar dari ostium,  Bila disertai syok karena
Perdarahan abortus ini dapat serta ada/tidak perdarahan, berikan infus cairan
banyak sekali dan tidak cairan atau jaringan NaCl
berhenti sebelum hasil berbau busuk dari fisiologis atau ringer laktat yang
konsepsi dikeluarkan. ostium. disusul dengan ditransfusi darah.
 Colok vagina:  Setelah syok diatasi, lakukan
d. Abortus Komplet porsio masih kerokan dengan kuret lalu
Abortus kompletus terjadi tebuka atau suntikkan ergometrin 0,2 mg
dimana semua hasil konsepsi sudah tertutup intramuskular untuk
sudah serta teraba mempertahankan kontraksi otot
dikeluarkan. Pada penderita atau tidak jaringan uterus.
ditemukan perdarahan dalam kavum uteri,  Berikan antibiotik untuk
sedikit, ostium uteri besar uterus sesuai rnencegah infeksi.
sebagian besar telah atau lebih d. Abortus komplet2,3
menutup, dan uterus sudah kecil dari usia  Bila pasien anemia, berikan
banyak mengecil. kehamilan, tidak nyeri hematinik seperti sulfas ferosus
saat porsio digoyang, atau transfusi darah.
e. Missed Abortion tidak nyeri  Berikan antibiotik untuk
Tertahannya hasil konsepsi pada perabaan mencegah infeksi.
yang telah mati didalam adneksa, dan kavum  Anjurkan pasien diet tinggi
rahim selama ≥8 douglas tidak protein, vitamin. dan mineral.
minggu. Ditandai dengan menonjol dan tidak
tinggi fundus uteri yang nyeri. e. Missed abortion2
menetap bahkan mengecil,  Bila terdapat hipofibrinogenemia
biasanya tidak diikuti tanda– siapkan darah segar atau
tanda abortus seperti fibrinogen.
perdarahan, pembukaan  Pada kehamilan kurang dari 12
serviks, dan kontraksi. minggu.
 Lakukan pembukaan serviks
f. Abortus Habitualis dengan gagang laminaria selama
Merupakan abortus spontan 12 jam lalu dilakukan dilatasi
yang terjadi 3x atau lebih serviks dengan dilatator Hegar.
secara Kemudian hasil konsepsi
berturut-turut. Pada diambil dengan cunam ovum
umumnya penderita tidak lalu dengan kuret tajam.
sulit untuk menjadi hamil,  Pada kehamilan lebih dari 12
tetapi kehamilan berakhir minggu.
sebelum mencapai usia 28 Infus intravena oksitosin 10 IU
minggu. dalam dekstrose 5% sebanyak 500
ml mulai dengan 20 tetes per menit
g. Abortus Infeksius & dan naikkan dosis sampai ada
Abortus Septik Abortus kontraksi uterus. Oksitosin dapat
infeksius adalah abortus diberikan sampai 10 IU dalam 8 jam.
yang disertai infeksi pada Bila tidak berhasil, ulang infus
genitalia bagian atas oksitosin setelah pasien istirahat satu
termasuk endometritis atau hari.
parametritis. Abortus septik  Bila tinggi fundus uteri
juga merupakan komplikasi sampai 2 jari bawah pusat,
yang jarang terjadi akibat keluarkan hasil konsepsi
prosedur abortus yang aman. dengan menyuntik larutan
Abortus septik adalah garam 20% dalam kavum
abortus infeksius berat uteri melalui dinding perut.
disertai penyebaran f. Abortus infeksius dan septik2
kuman atau toksin ke dalam  Tingkatkan asupan cairan.
peredaran darah atau  Bila perdarahan banyak,
peritonium. lakukan transfusi darah.
 Penanggulangan infeksi:
Abortus Provokatus  Gentamycin 3 x 80 mg dan
Abortus provokatus adalah Penicillin 4 x 1,2 juta.
abortus yang disengaja, baik  Chloromycetin 4 x 500 mg.
dengan  Cephalosporin 3 x 1.
memakai obat-obatan  Sulbenicilin 3 x 1-2 gram.
maupun alat-alat.  Kuretase dilakukan dalam
waktu 6 jam karena
a. Abortus Medisinalis pengeluaran sisa-sisa abortus
(abortus therapeutica) mencegah perdarahan dan
Abortus medisinalis adalah menghilangkan jaringan
abortus karena tindakan kita nekrosis yang bertindak
sendiri, dengan sebagai medium
alasan bila kehamilan perkembangbiakan bagi
dilanjutkan, dapat jasad renik.
membahayakan jiwa ibu  Pada abortus septik diberikan
(berdasarkan indikasi medis). antibiotik dalam dosis yang
lebih
b. Abortus Kriminalis  tinggi misalnya Sulbenicillin
Abortus kriminalis adalah 3 x 2 gram.
abortus yang terjadi oleh  Pada kasus tetanus perlu
karena tindakantindakan diberikan ATS, irigasi
yang tidak legal atau tidak dengan H2O2, dan
berdasarkan indikasi medis.  histerektomi total
secepatnya.

g. Abortus Habitualis2
 Memperbaiki keadaan
umum, pemberian makanan
yang sehat,
 istirahat yang cukup,
larangan koitus, dan olah
raga.
 Merokok dan minum alkohol
sebaiknya dikurangi atau
dihentikan.
 Pada serviks inkompeten
terapinya adalah operatif:
Shirodkar atau
 Mac Donald (cervical
cerclage).
2 Kehamilan Kehamilan ektopik Kehamilan ektopik  Operasi laparoskopi
Etopik didefinisikan sebagai suatu cenderung tidak Kehamilan ektopik bisa merusak
kehamilan yang menunjukkan gejala tuba falopi dan jaringan sekitarnya.
pertumbuhan sel telur yang pada tahap awal. Jika salah satu atau kedua tuba
telah dibuahi tidak Tanda awal kehamilan falopi rusak, dokter akan melakukan
menempel pada dinding ektopik serupa dengan operasi laparoskopi untuk
endometrium kavum uteri, kehamilan biasa, mengangkat tupa falopi tersebut.
tetapi biasanya menempel seperti mual, payudara Namun, bila memungkinkan, bagian
pada daerah didekatnya. mengeras, dan tuba falopi tersebut cukup diperbaiki
Kehamilan ekstrauterin tidak menstruasi terhenti. tanpa harus diangkat. Hal ini
sinonim dengan kehamilan dilakukan untuk meningkatkan
ektopik karena kehamilan Sedangkan pada tahap peluang hamil di kemudian hari.
pada pars interstitialis tuba lanjut, penderita
dan kanalis servikalis masih kehamilan ektopik  Operasi laparotomi
termasuk dalam uterus tetapi umumnya mengalami Pada pasien kehamilan ektopik yang
jelas bersifat ektopik. nyeri perut dan mengalami perdarahan berat, dokter
perdarahan dari akan melakukan tindakan darurat
vagina. Gejala-gejala berupa operasi laparotomi. Operasi
tersebut akan terasa ini dilakukan dengan membuat
makin parah seiring sayatan besar di perut sebagai jalan
waktu. Terkadang, untuk mengangkat janin dan
gejala nyeri perut memperbaiki tuba falopi yang
akibat kehamilan pecah.
ektopik juga hampir Setelah pengobatan, dokter akan
sama dengan gejala menyarankan pasien memberi jeda
usus buntu. waktu 3 bulan sebelum
merencanakan kehamilan
berikutnya. Tujuannya adalah agar
rahim pulih sempurna dan
mengurangi risiko kehamilan
ektopik terjadi lagi.
3 Mola Hidatidosa Mola berasal dari bahasa Penyebab dari mola Perbaikan keadaan umum dilakukan
latin yang artinya massa dan tidak diketahui secara dengan mengevaluasi tanda vital,
hidatidosa pasti, namun ada rehidrasi, dan resusitasi cairan bila
berasal dari kata hydats yang beberapa didapatkan tanda-tanda syok. Bila
berarti tetesan air. Mola faktor yang dapat pada hasil pemeriksaan darah
hidatidosa merupakan menyebabkan didapatkan anemia berat, perlu
kehamilan yang berkembang terjadinya mola: dipertimbangkan pemberian
tidak wajar (konsepsi yang a. Faktor ovum yang transfusi darah dengan packed red
patologis) dimana tidak memang sudah cell (PRC).
ditemukan janin dan hampir patologik, tetapi
seluruh vili korialis terlambat untuk Bila didapatkan tanda distres
mengalami dikeluarkan; pernapasan dan edema pulmoner,
perubahan/degenerasi b. Imunoselektif dari berikan segera non-invasive positive
hidropik menyerupai buah trofoblas; pressure ventilation atau ventilasi
anggur atau mata ikan. c. Keadaan sosio- mekanik. Pada pasien dengan gejala
5 Dalam hal demikian ekonomi yang rendah; eklampsia termasuk kejang, lakukan
disebut Mola Hidatidosa atau d. Malnutrisi, manajemen meliputi pemberian
Complete mole, sedangkan defisiensi protein, benzodiazepin dan magnesium
bila disertai janin atau bagian asam folat, karoten, sulfat.
janin disebut sebagai Mola vitamin, dan lemak
Parsialis atau Partial mole. hewani;
e. Paritas tinggi;
f. Umur, risiko tinggi
kehamilan dibawah 20
atau diatas 40 tahun;
g. Infeksi virus dan
faktor kromosom yang
belum jelas;
h. Suku bangsa (ras)
dan faktor geografi
yang belum jelas.
TABEL CEDERA

NO DEFINISI PENYEBAB TANDA DAN PENANGANAN


GEJALA
Cedera Cedera pada anak usia Gejalanya adalah Luka Lecet (ekskoriasi)
merupakan sekolah dapat disebabkan Mulai dari rasa sakit, Menurut Potter & Perry (2005)
rusaknya struktur oleh beberapa nyeri, bengkak, pembersihan luka yang dianjurkan
dan fungsi faktor, seperti usia, jenis memar, dan gerakan dapat menggunakan cairan
anatomis normal kelamin, lingkungan dan terbatas atau kaku di pembersih normal salin (NaCl).
diakibatkan tingkat sosioekonomi area yang terkena. Normal salin merupakan cairan
karena keadaan (Kliegman, 2007). Namun, terkadang, fisiologis yang tidak akan
patologis (Potter Kemampuan anak untuk gejala ini baru terlihat membahayakan jaringan luka.
& Perry, 2005). mengolah dan menyatukan beberapa jam setelah Penggunaan normal salin juga
Cedera informasi seperti meyatukan berolahraga. bertujuan untuk meningkatkan
adalah kerusakan apa yang mereka lihat dan perkembangan dan migrasi
fisik yang terjadi dengar masih Selain itu, gejala akan jaringan epitel. Setelah dibersihkan
ketika tubuh terbatas. Banyak anak tidak kondisi ini tergantung dengan normal salin, tutup
manusia tiba-tiba memahami konsep tentang dari jenis dan lokasi luka menggunakan kassa steril dan
mengalami bahaya atau tidak cederanya. Sebagai fiksasi.
penurunan energi bahaya. ini menyebabkan contoh, apabila kamu 2) Luka Robek (laserasi)
dalam jumlah anak kurang dapat mengalami gegar otak Menurut Junaidi (2011) luka robek
yang melebihi mengantisipasi setelah terbentur pada umumnya memerlukan
ambang batas dan mengatasi kondisi sesuatu, gejala dapat jahitan. Oleh karena itu, tindakan
toleransi bahaya yang muncul berupa rasa pusing, pertolongan pertamanya ialah
fisiologis atau sehingga berakibat fatal mual, dan rasa melakukan desinfeksi kemudian
akibat dari untuk disorientasi menutupnya dengan plester atau
kurangnya satu keselamatan dirinya (kebingungan). kassa steril lalu membawa korban ke
atau lebih elemen (Sumargi, 2007). Penyebab Sementara itu, apabila rumah sakit atau pelayanan
penting seperti lain terjadinya cedera kamu mengalami kesehatan terdekat. Jika diperlukan
oksigen pada anak adalah kurangnya cedera engkel (ankle), dapat diberikan antibiotika
pengawasan dari orang tua gejalanya dapat dan antitetanus untuk mencegah
terhadap anak. berupa rasa empuk infeksi atau serangan tetanus.
Hal ini mempengaruhi lebih saat menyentuh 3) Luka Tusuk (punctum)
tingginya angka kejadian pergelangan kaki, Menurut Junaidi (2011) apabila
cedera pada laki- pembengkakan, dan tusukan mengenai pembuluh
laki dari pada perempuan memar. darah yang besar, terlebih dahulu
dimana orang tua biasanya lakukan tindakan untuk
lebih memperhatikan menghentikan perdarahan itu. Tutup
anak perempuan dari pada lukanya menggunakan kain /
anak laki-laki kassa steril dan balut dengan baik
kemudian segera membawa
korban ke rumah sakit.
Cedera pada anak
dapat berupa
cedera yang tidak
disengaja
(unintentional
injury) dan cedera
yang
disengaja
(intentional
injury) (European
Child Safety
Alliance, 2014;
California Injury
Prevention
network, 2012).
Berdasarkan
beberapa
pengertian diatas
dapat
disimpulkan
bahwa cedera
adalah sesuatu
kerusakan pada
struktur atau
fungsi tubuh
karena suatu
trauma atau
tekanan fisik
maupun kimiawi

Anda mungkin juga menyukai