Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGAMATAN BAWANG MERAH

(Allium ascalonicum.L)

Dosen Pengampu: Mizan Maulana S.P.,M.Si dan M.Aygun S.P

DISUSUN OLEH:
1. Andi Reski : 210441201001
2. Darwamati : 210441201002
3. Debi Nabillah Pangesti.S : 210441201003
4. Evi Silvia Dewi : 210441201004
5. Malisa Sarena : 210441201007
6. Suarmi : 210441201008
7. Yahya : 210441201009
8. Dara Mauliza : 210441201014
9. Fitriani : 210441201016
10. Meysya : 210441201018
11. Muna Zila : 210441201021
12. Nazira Husnil Khaira : 210441201022
13. Neylis Ranghuna : 210441201023
14. Rada Futri : 210441201027

FAKULTAS SAINS PERTANIAN DAN PETERNAKAN


UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA
BIREUEN
2022
ABSTRAK

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu


tanaman yang berasal dari family Lilliaceae yang tergolong populer di
masyarakat Indonesia. Kebutuhan bawang merah di Indonesia cukup besar,
namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi oleh produsen. Tujuan
penelitian ini untuk membandingkan pertumbuhan bawang merah pada media
tanah dan media air. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
Desember 2022. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara media
tanam dengan menggunakan tanah dan air.

Kata kunci : Bawang Merah, Tanah, Air


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia, bawang merah menjadi komoditas cukup penting sebagai


sumber penghasilan petani dan pendapatan negara. Selama beberapa tahun
terakhir ini, bawang merah termasuk enam besar komoditas sayuran komersial
yang di ekspor Indonesia bersama-sama dengan kubis, blumkol (kubis bunga),
cabai, tomat, dan kentang.

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku


Liliaceae. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan, yaitu daerah sekitar India,
Pakistan sampai Palestina. Bawang merah sangat banyak manfaatnya, baik
digunakan sebagai sayuran rempah, juga dimanfaatkan sebagai obat
tradisional karena mengandung asam amino Alliin yang berfungsi sebagai
antibiotik.

Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Lilliflorae
Family : Amarylidaceae/Lilliaceae
Genus : Allium L.
Spesies : Allium ascalonicum L.

Di Indonesia, tanaman bawang merah telah lama diusahakan oleh petani


sebagai usaha tani yang bersifat komersil, dimana seluruh hasilnya ditujukan
untuk memenuhi permintaan pasar. Bawang merah merupakan salah satu
komoditas sayuran yang arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari segi
ekonomisnya yang tinggi maupun dari kandungan gizinya (Pangestiningsih,
2011).

Bawang merah merupakan tanaman semusim dan memilik umbi yang


berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk
silinder berongga, umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan
membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan
membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan daun
yang membesar dan bersatu. Pada bagian umbi bawang merah berisi cadangan
makanan untuk persediaan makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman
baru sejak mulai bertunas sampai keluarnya akar (Wibowo, 2009).
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang
mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya
yang tinggi, maupun dari kandungan gizinya. Dalam dekade terakhir ini
permintaan akan bawang merah untuk konsumsi dan untuk bibit dalam negeri
mengalami peningkatan, sehingga Indonesia harus mengimpor untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk mengurangi volume impor, peningkatan
produksi dan mutu hasil bawang merah harus senantiasa ditingkatkan melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi (Sumarni dan Hidayat, 2005).

1.2. Tujuan Penelitian


a. Mengetahui perbedaan pertumbuhan bawang merah pada media tanah dan
media air.
b. Mengetahui perbedaan pertumbuhan akar bawang merah di media tanah
dan media air.
c. Mengetahui perbedaan warna bawang pada media tanah dan media air.
BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1. Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember,
bertepatan di komplek BTN, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen.

2.2. Alat dan Bahan


1. Cangkul
2. Polibag
3. Meteran
4. Bawang Merah
5. Pupuk Urea dan NPK
6. Tanah dan Air

2.3. Cara Kerja


1. Pengisian tanah kedalam polybag
2. Potong ujung bawang merah
3. Letakkan kedalam polybag
4. Lakukan penyiraman
5. Biarkan hingga tumbuh subur
6. Pengukuran
7. Panen
BAB III
HASIL DAN PERKEMBANGAN BAWANG MERAH

Andi Reski :

Bawang 1
Minggu kedua : 0,5 cm
Minggu ketiga : 13,5 cm
Minggu Keempat : 15 cm
Minggu Kelima : 18 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 3 cm
Minggu ketiga : 15 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 18 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 3 cm
Minggu ketiga : 11 cm
Minggu Keempat : 12 cm
Minggu Kelima : Bawang nya hilang

Bawang 4
Minggu kedua : o cm
Minggu ketiga : 8,5 cm
Minggu Keempat : 11 cm
Minggu Kelima : 14 cm

Darmawati :

Bawang 1
Minggu kedua : 6 cm
Minggu ketiga : 13 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 16 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 6 cm
Minggu ketiga : 13 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 0 cm
Minggu ketiga : 0 cm
Minggu Keempat : 0 cm
Minggu Kelima : 3 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 19 cm
Minggu ketiga : 16 cm
Minggu Keempat : 17 cm
Minggu Kelima : 18 cm

Yahya :

Bawang 1
Minggu kedua : 0,6 cm
Minggu ketiga : 13,2 cm
Minggu Keempat : 15 cm
Minggu Kelima : 16 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : 13 cm
Minggu Kelima : 16 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 1 cm
Minggu ketiga : 2,5 cm
Minggu Keempat : 5 cm
Minggu Kelima : 8,7 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 0,2 cm
Minggu ketiga : 2,5 cm
Minggu Keempat : 4,3 cm
Minggu Kelima : 5,7 cm
Debi Nabillah Pangesti.S :

Bawang 1
Minggu kedua : 7 cm
Minggu ketiga : 12 cm
Minggu Keempat : 13 cm
Minggu Kelima : 14 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 7 cm
Minggu ketiga : 15 cm
Minggu Keempat : 16 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 6,5 cm
Minggu ketiga : 11 cm
Minggu Keempat : 12 cm
Minggu Kelima : 13 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 10 cm
Minggu ketiga : 15 cm
Minggu Keempat : 16 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Fitriani :

Bawang 1
Minggu kedua : 13 cm
Minggu ketiga : 18 cm
Minggu Keempat :19 cm
Minggu Kelima : 8 cm

Bawang 2
Minggu kedua :2,5 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : 11 cm
Minggu Kelima :7 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 10,5 cm
Minggu Keempat : 12 cm
Minggu Kelima :12 cm

Bawang 4
Minggu kedua :0 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat :11 cm
Minggu Kelima : 13 cm
Meysya :

Bawang 1
Minggu kedua : 0 cm
Minggu ketiga : 3 cm
Minggu Keempat : 4 cm
Minggu Kelima : 12 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 3 cm
Minggu ketiga : 6 cm
Minggu Keempat : 7 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 2 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : Bawangnya hilang
Minggu Kelima : Bawangnya Hilang

Bawang 4
Minggu kedua : 9 cm
Minggu ketiga : 10,5 cm
Minggu Keempat : 12,5 cm
Minggu Kelima : 15 cm
Rada Futri :

Bawang 1
Minggu kedua : 1 cm
Minggu ketiga : 8,5 cm
Minggu Keempat : 9 cm
Minggu Kelima : 11 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 3 cm
Minggu ketiga : 13 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 15 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 9 cm
Minggu ketiga : 12 cm
Minggu Keempat : 12 cm
Minggu Kelima : 15 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 5 cm
Minggu ketiga : 6 cm
Minggu Keempat : 12 cm
Minggu Kelima : 18 cm
Evi Silvia Dewi :

Bawang 1
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 6 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 19 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 2 cm
Minggu ketiga : 6 cm
Minggu Keempat : 10 cm
Minggu Kelima : 12 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 3 cm
Minggu ketiga : 7 cm
Minggu Keempat : 9,5 cm
Minggu Kelima : 11,5 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 3,3 cm
Minggu ketiga : 6 cm
Minggu Keempat : 7 cm
Minggu Kelima : 11 cm
Neylis Ranghuna :

Bawang 1
Minggu kedua : 0 cm
Minggu ketiga : 3 cm
Minggu Keempat : 8 cm
Minggu Kelima : 11 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 7 cm
Minggu Keempat : 9 cm
Minggu Kelima : 10 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 6 cm
Minggu Keempat : 8 cm
Minggu Kelima : 14 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 5 cm
Minggu ketiga : 8 cm
Minggu Keempat : 11 cm
Minggu Kelima : 15 cm
Malisa Sarena :

Bawang 1
Minggu kedua : 1 cm
Minggu ketiga : 3 cm
Minggu Keempat : 4 cm
Minggu Kelima : 7 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 14 cm
Minggu ketiga : 15 cm
Minggu Keempat : 15,6 cm
Minggu Kelima : 16 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 15 cm
Minggu ketiga : 20 cm
Minggu Keempat : 21 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 0 cm
Minggu ketiga : 7 cm
Minggu Keempat : 10 cm
Minggu Kelima : 12 cm
Muna Zila :

Bawang 1
Minggu kedua : 16 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : 11 cm
Minggu Kelima : 18 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 2,5 cm
Minggu ketiga : 14 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 16 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 1,4 cm
Minggu ketiga : 15 cm
Minggu Keempat : 16 cm
Minggu Kelima : 10 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 8 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : 11 cm
Minggu Kelima : 6 cm
Dara Mauliza :

Bawang 1
Minggu kedua : 2 cm
Minggu ketiga : 5 cm
Minggu Keempat : 6 cm
Minggu Kelima : 14 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 9 cm
Minggu Keempat : 10 cm
Minggu Kelima : 13 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 7 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : 13 cm
Minggu Kelima : 13 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 10 cm
Minggu Keempat : 11 cm
Minggu Kelima : 12 cm
Suarmi :

Bawang 1
Minggu kedua : 6 cm
Minggu ketiga : 13,5 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 11 cm
Minggu ketiga : 13,5 cm
Minggu Keempat : 16 cm
Minggu Kelima : 17 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 1 cm
Minggu ketiga : 9 cm
Minggu Keempat : 9 cm
Minggu Kelima : 12 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 5,5 cm
Minggu ketiga : 13 cm
Minggu Keempat : 14 cm
Minggu Kelima : 15 cm
Nazira Husnil Khaira :

Bawang 1
Minggu kedua : 4 cm
Minggu ketiga : 14 cm
Minggu Keempat : 15 cm
Minggu Kelima : 16,5 cm

Bawang 2
Minggu kedua : 13 cm
Minggu ketiga : 14 cm
Minggu Keempat : 15 cm
Minggu Kelima : 15,5 cm

Bawang 3
Minggu kedua : 5 cm
Minggu ketiga : 7 cm
Minggu Keempat : 8 cm
Minggu Kelima : 15 cm

Bawang 4
Minggu kedua : 5,5 cm
Minggu ketiga : 9 cm
Minggu Keempat : 12 cm
Minggu Kelima : 14,7 cm
BAB IV
KESIMPULAN

Dari data pengamatan yang kami peroleh, dapat disimpulkan bahwa


perbandingan antara bawang yang dimedia tanah dan dimedia air terdapat
perbedaan yaitu bawang di media tanah akar dan daunnya lebih lambat tumbuh,
dan buahnya tidak cepat membusuk. Sedangkan dengan media air akar dan
daunnya lebih cepat tumbuh, dan buahnya cepat membusuk.
DAFTAR PUSTAKA

Sumarni, N, dan Hidayat, A., 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Wibowo, S. 2009. Budidaya Bawang Putih, bawang Merah dan bawang
Bombay. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal: 17-23.
Pangestiningsih,Y.(2011). Uji Efektifitas Beberapa Jamur Entomopato dan
Insektisida Botani terhadap. Jurnal IlmuPertanian KULTIVAR .Hlm.91.

Anda mungkin juga menyukai