Anda di halaman 1dari 31

Kuliah Minggu 9

(Teknik Industri)

Mekanika Teknik
Tri Mulyanto, Dr., Ir., MT.
Kesetimbangan Benda Tegar
 Pengantar kesetimbangan benda tegar
 Syarat kesetimbangan benda tegar
Pendahuluan
 “Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah
gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi
terhadap sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol.”
 Benda tegar yaitu benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gayanya
dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah. Tentu saja gaya yang
bekerja pada benda tersebut besarnya dalam batas kewajaran sehingga
pengaruh gaya tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada benda
yang dikenainya, dan perlu untuk diingat bahwa benda itu sendiri
tersusun atas partikel-partikel kecil.
 Karena perubahannya sangat kecil maka pengaruhnya dapat diabaikan.

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  2


Pendahuluan
 Benda tegar hanyalah suatu model idealisasi, karena pada dasarnya
semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi
oleh suatu gaya atau momen gaya ketika diberikan gaya dari luar.
 Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk
akibat pengaruh gaya atau momen gaya.
 Gaya luar merupakan aksi dari benda lain
pada benda yang sedang dibahas,
contohnya : berat, gaya dorong, gaya normal.

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  3


Pendahuluan
 Kesetimbangan benda tegar (Equilibrium rigid body) adalah keadaan
dimana momentum suatu benda bernilai nol, artinya jika benda
awalnya diam, maka benda tersebut akan tetap diam.
 Konsep ini berkaitan dengan Hukum I Newton yang menggunakan
ΣF=0 dan Στ=0 (torsi).
 Kesetimbangan terjadi bila benda memenuhi
kondisi ΣF=0, maka benda dikatakan seimbang,
sedangkan bila pada kondisi kesetimbangan
benda tegar berlaku syarat Στ=0

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  4


Pendahuluan
 Sebagai contoh : sebuah truk yang ditarik oleh beberapa orang maka
gaya luar yang bekerja pada truk tersebut ditunjukkan pada diagram
benda bebas (free body diagram).

(free body diagram)


Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  5
Jenis – Jenis Kesetimbangan Benda Tegar
 Kesetimbangan benda tegar secara umum dapat dikelompokkan:
1. Kesetimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear
ataupun secara angular
2. Kesetimbangan statis (benda yang betul-betul diam).
 Kesetimbangan statis dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Kesetimbangan stabil.
• Terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan berubah.
• Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya akan kembali ke titik semula.
2. Kesetimbangan labil (tidak stabil).
• Terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan berubah.
• Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya tidak akan kembali ke titik
semula.
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  6
Jenis – Jenis Kesetimbangan Benda Tegar
 Contoh kesetimbangan stabil: kelereng di dasar
mangkok ½ lingkaran. Ketika kelerang diberi
gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi
naik, namun ketika gaya tersebut dihilangkan
maka posisi kelereng akan kembali ke dasar
mangkok.
 Contoh kesetimbangan labil: kelereng yang
diam di puncak mangkok ½ lingkaran yang
terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan (gaya)
sedikit, maka ia akan jatuh ke bawah, dan tidak
akan kembali ke posisi semula.
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  7
Jenis – Jenis Kesetimbangan Benda Tegar
 Kesetimbangan Netral adalah kesetimbangan yang terjadi pada
benda yang dipengatuhi gaya akan mengalami perubahan posisi
benda.
 Contoh kesetimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika
kelereng diberi gangguan, maka posisinya akan bergeser. Namun titik
beratnya tidak akan berpindah secara vertikal.

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  8


Syarat kesetimbangan benda tegar
 Jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol maka
partikel itu kemungkinan yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus beraturan (glb)
 Dikatakan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel atau
benda sama dengan nol, dan jika ditulis dalam bentuk persamaan akan
didapat seperti hukum I Newton

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  9


Syarat kesetimbangan benda tegar
 Persamaan di atas dapat diuraikan menjadi tiga komponen gaya
yaitu terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z , dimana komponen
terhadap masing-masing sumbu yaitu :
1. Terhadap sumbu x ditulis menjadi
ΣFx = 0
2. Terhadap sumbu y ditulis menjadi
ΣFy = 0
3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi
ΣFz = 0
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  10
Syarat kesetimbangan benda tegar
 Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi tiga, yatu :
1. Kesetimbangan Stabil
Kesetimbangan stabil ditandai dengan naiknya letak titik berat benda jika dberi gaya
pengganggu. Setelah gaya pengganggunya hilang, benda akan kembali pada keadaan semula.
Contoh benda yang memiliki ketimbangan stabil itu adalah kursi malas.
2. Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan labil ditandai dengan turunnya letak titik berat benda jika dberi gaya pengganggu.
Biasanya, setelah gaya pengganggunya hilang, benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh
benda yang memiliki ketimbangan labil adalah sebuah batang kayu yang berdiri tegak.
3. Kesetimbangan Indiferen (Netral)
Kesetimbangan netral ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat benda sebelum dan sesudah
diberi gaya pengganggu. Biasanya, setelah gaya pengganggunya hilang, benda tidak kembali pada
kedudukan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan netral adalah sebuah silinder yang
diletakkan di lantai datar.
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  11
Syarat kesetimbangan benda tegar

1. Resultan gaya yang bekerja pada benda = nol ΣF = 0

2. Resultan momen gaya yg bekerja pd benda=nol Στ = 0

Untuk keadaan seimbang, titik acuan untuk menghitung momen-momen


gaya boleh dipilih sembarang, tetapi bila ada resultan gaya/momen gaya,
sebaiknya diambil titik pusat massa atau titik yang diam pada sumbu tetap
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  12
Contoh Soal 6.1
Gaya vertikal 10 N diterapkan pada ujung lengan yang terikat pada
poros di O.
Tentukan : (a) Momen gaya 10 N tersebut terhadap O;
(b) Besar gaya horizontal yang diterapkan di A yang
menimbulkan momen yang sama terhadap O;
(c) Gaya terkecil yang diterapkan di A yang menimbulkan
momen yang sama terhadap O;
(d) Berapa jauhnya dari poros sebuah gaya vertikal 24 N
harus beraksi untuk menim-bulkan momen yang
sama terhadap O.
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  13
Contoh Soal 6.1 (lanjutan)
Penyelesaian :
(a) Momen terhadap O.
Jarak tegak lurus dari O ke garis aksi gaya 10 N adalah :
Mo = F x d
= F x (24 x cos 60)
= 10 x (24 x 0,5)
= 10 x 12
= 120 N.m

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  14


Contoh Soal 6.1 (lanjutan)
Penyelesaian :
(b) Gaya horizontal.
Karena momen terhadap O harus 120 N.m, maka ditulis :
Mo = F x d
120 = F x (24 x sin 60)
= F x (24 x 0,866)
= F x 20,784
F = 5,77 N

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  15


Contoh Soal 6.1 (lanjutan)
Penyelesaian :
(c) Gaya terkecil.
Karena Mo = F.d, harga F terkecil terjadi ketika d maksimum. Maka
dipilih gaya tegak lurus OA dan didapat d = 24 m, sehingga:
Mo = F x d
120 = F x 24
F =5N

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  16


Contoh Soal 6.1 (lanjutan)
Penyelesaian :
(d) Gaya vertikal.
Gaya vertikal 24 N harus beraksi untuk me-nimbulkan momen yang
sama terhadap O, sehingga jarak :
Mo = F x (d x cos 60o)
120 = 24 x d x 0,5
120 = 12 x d
d = 10 m

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  17


Contoh Soal 6.2
Batang sepanjang 4,8 m mengalami gaya seperti pada gambar.
Hitunglah : (a) Besar momen terhadap ujung A.
(b) Besar momen terhadap ujung B.

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  18


Contoh Soal 6.2 (lanjutan)
Penyelesaian :

(a) Momen terhadap ujung A.


MA = (600 x 1,6) - (100 x 2,8) + (250 x 4,8)
= 1880 N.m

(b) Momen terhadap ujung B.


MB = (100 x 2) - (600 x 3,2) + (150 x 4,8)
= -1000 N.m

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  19


Kesetimbangan benda tegar
 Tahapan-tahapan penyelesaian kesetimbangan benda tegar adalah :
1. Perhatikan beban-beban yang bekerja pada benda tinjauan.
2. Jika perlu uraikan semua gaya-gaya yang bekerja terhadap sumbu x dan
sumbu y.
3. Menggambar FBD (free body diagram) atau diagram benda bebas.
Tips dalam menggambar FBD
a. Gambarlah benda tinjauan sesederhana mungkin.
b. Semua gaya yang bekerja dicantumkan termasuk gaya tumpuan/
sokongan/dukungan/sambungan.
c. Berikan dimensi sesuai persoalan dengan lengkap.
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  20
Kesetimbangan benda tegar
4. Menghitung reaksi tumpuan.
a. Reaksi yang ekuivalen dengan sebuah gaya yang diketahui garis aksinya.
Dukungan dan sambungan yang menimbulkan reaksi ini termasuk roller,
rocker, link dan kabel pendek.
b. Reaksi yang ekuivalen dengan gaya yang arahnya tidak diketahui.
Dukungan dan sambungan yang menimbulkan reaksi dalam kelompok ini
adalah pin tak bergeser pas pada lubang, engsel dan permukaan kasar.
c. Reaksi yang ekuivalen dengan suatu gaya dan suatu kopel. Reaksi sejenis
ini dapat ditimbulkan oleh dukungan tetap yang melawan semua gaya
(dijepit).
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  21
Macam-macam Tumpuan dan Reaksinya
Besaran Tak
Tumpuan/Sambungan Reaksi
Diketahui

Gaya dengan garis aksi 1


yang diketahui
Gelinding Goyangan Permukaan tak bergesekan

Gaya dengan garis aksi


Kabel pendek Penghubung pendek yang diketuhui 1
Kerah pada batang tak Pin tak bergesekan Gaya dengan garis aksi
bergesekan pada celah yang diketahui 1
atau
Pin tak bergesek-an Permukaan kasar 2
atau engsel tak
bergesekan Gaya dgn arah tak diketahui

atau
3
Dukungan tetap Gaya dan kopel
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  22
Contoh Soal 6.3
Kerekan tetap yang bermassa 1000 kg dipakai
untuk mengangkat peti seberat 2400 kg. Kerek
itu dipegang tetap pada tempatnya oleh pin A
dan goyangan di B. Pusat gravitasi kerek terletak
di G.
Tentukan komponen reaksi pada A dan B (g = 9,8
m/s2).
 Penyelesaian : W1 = 2400 x 9,8 = 23520 N
= 23,5 kN
W2 = 1000 x 9,8 = 9800 N
= 9,8 kN
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  23
Contoh Soal 6.3 (lanjutan)
Penyelesaian :
(a) Buat diagram benda bebas.

(b) Tentukan titik B untuk menyelesaikan persamaan


dengan menjumlah momen dari semua gaya sekitar A.
M A  0  B (1.5m)  9.81 kN2m   23.5 kN6m   0
19,62  141
B kN
1,5
B  107.1 kN

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  24


Contoh Soal 6.3 (lanjutan)
.(c) Menentukan reaksi pada A untuk
menyelesaikan persamaan dgn menjumlah
semua gaya horisontal & semua gaya vertikal
 Fx  0 : Ax  B  0 Ax  107.1 kN

 Fy  0 : Ay  9.81kN  23.5 kN  0 Ay  33.3 kN

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  25


Contoh Soal 6.4
Kereta pengangkut berada pada posisi diam pada
lintasan miring.
Bobot kotor kereta dan muatannya adalah 5500 lb,
dan digunakan pada G.
Gerobak diangkat dengan ditarik menggunakan
kabel.
Tentukan ketegangan pada kabel dan reaksi pada
masing-masing pasang roda.

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  26


Contoh Soal 6.4 (lanjutan)
Penyelesaian :
(a) Buat diagram benda bebas.
W x  5500 lb cos 25
 4980 lb
W y  5500 lb sin 25
 2320 lb
(b) Tentukan reaksi pada roda :
 M A  0 :  2320 lb 25 in.  4980 lb6 in.  R2 50in.  0
R2  1758 lb
MB  0:  2320 lb 25 in.  4980 lb 6 in.  R150 in.  0
R1  562 lb
Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  27
Contoh Soal 6.4 (lanjutan)
.(c) Menentukan ketegangan pada kabel :
 Fx  0 :  4980 lb  T  0

T  4980 lb

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  28


Tugas 9
Seorang pria mengangkat balok dengan
menarik tali, panjang balok 4+X m dan
dengan berat 10+Y kg.
Tentukan ketegangan pada
tali dan reaksi pada A.

Catatan : Nilai X dan Y adalah digit ke 7


dan 8 dari NPM anda.

Universitas Sahid Jakarta Mekanika Teknik  29


Selesai.

Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai