Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) RIA

BUSANA 12 SURYA KENCANA

Disusun Oleh:

1. Ayu Fatimah Azzahra


2. Muhammad Faseh Farhan

3. Muhammad Yoga Pratama

4. Rahman Dwi Saputra

KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN

SMK IT YASIBA
Jl. H. Encep Nawawi No. 14 Kel. Bubulak Kec. Bogor Barat Kota Bogor
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PT RIA BUSANA 12 ( SURYA KENCANA )

1 Hari/Tanggal : 05 November 2021 S/D 05 Februari 2022


Tempat : PT. Ria Indah Mandiri

Penguji I, Penguji II,

____________________ ____________________

Kepala Sekolah,

Dede Supardi, S.Pd, M.Si.

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah di periksa dan di setujui pada :
Tanggal :

Oleh:

PEMBIMBING SEKOLAH PEMBIMBING RIA BUSANA

RIDWAN SYAHID, S.Pd.I SANDI SUMARNA

Mengetahui,

KEPALA SEKOLAH PIMPINAN RIA BUSANA

DEDE SUPARDI, M.Si HERI RIYANTO

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Praktik kerja instansi (PKL)
Di Ria Busana 12 (Plaza Bogor) Surya kencana dengan baik walaupun masih
banyak terdapat kekurangan. Kami menyadari bahwa tanpa adanya petunjuk,
bimbingan, serta dukungan dan bantuan dari pihak, tentunya laporan ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik oleh karna itu pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dede Supardi S.Pd, M.Si Selaku Kepala Sekolah SMKIT Yasiba Kota
Bogor.
2. Bapak Ridwan Syahid S. Pd Selaku Pembimbing Sekolah.
3. Ibu Titin Sutini, SE, MM Selaku Kepala Paket Keahlian Pemasaran.
4. Bapak Heri Riyanto, Selaku Store Manager Ria Busana 12 Plaza Bogor.
5. Bapak Sandi Sumarna, Selaku Pembimbing Ria Busana 12 Plaza Bogor.
6. Bapak dan Ibu Dewan Guru SMKIT Yasiba Bogor.
7. Pegawai Karyawan Ria Busana 12 Plaza Bogor.
8. Semua Pihak Yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu.
Demikian laporan praktik kerja lapangan ini kami buat, semoga Laporan
PKL ini dapat memberi manfaat bagi semua pembaca.

Bogor, …………2022

PENYUSUN

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ................................................ 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ............................................................. 2
1.3 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan .......................................... 3

BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR ...................................................... 4


2.1 Sejarah Ria Busana ................................................................................. 4
2.2 Visi Dan Misi Ria Busana ...................................................................... 5
2.3 Karakteristik SDM di Ria Busana .......................................................... 5
2.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 7
2.5 Pengetahuan Produk ............................................................................... 8
2.5.1 Katagori Barang Berdasarkan Penjual .................................................... 9
2.5.2 Modal Barang ....................................................................................... 10
2.5.3 Kondisi Barang ..................................................................................... 10
2.5.4 Macam Macam Bahan Fashion ............................................................ 11
2.5.5 Jenis-Jenis Sablon ................................................................................. 15
2.6 Display .................................................................................................. 17
2.6.1 Tujuan Display Barang ......................................................................... 17
2.6.2 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Display Barang........................... 17
2.6.3 Display Barang dan Couter................................................................... 18
2.6.4 Teknik Display Produk ......................................................................... 19
2.7 Customer service .................................................................................. 22
2.8 Proses Praktik Kerja Lapangan ............................................................ 24
2.9 Job Description .................................................................................... 28
2.10 Pengontrol dan Keamanan Barang di Perusahaan ................................ 29
2.11 Hasil Praktik Kerja Lapangan ......................................................... .....30

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 31


3.1 Kesimpulan........................................................................................... 31
3.2 Kriteria dan Saran................................................................................. 31
3.3 Kesan .................................................................................................... 32

LAMPIRAN ...................................................................................................... 33

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gawang 2 Arah ..................................................................................... 20


Tabel 2.2 Gawang 4 Arah ..................................................................................... 20
Tabel 2.3 Suling Baby........................................................................................... 21
Tabel 2.4 Suling PAP ............................................................................................ 21
Tabel 2.5 Suling PAW .......................................................................................... 21
Tabel 2.6 Wagon ................................................................................................... 21
Tabel 2.7 Daftar M-Class Counter Baby .............................................................. 25
Tabel 2.8 Daftar M-Class Counter PAP................................................................ 26
Tabel 2.9 Daftar M-Class PAW ............................................................................ 27
Tabel 2.10 Daftar M-Class Counter Obral ............................................................ 28

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologi


peserta didik karakteristik program keahlian yang berada pada bidang
keahlian yang dilakukan di sekolah madrasah, di dunia kerja (Dunia usaha
dan Dunia Industri, di singkat DUDI), atau gabungan dan keduanya
pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan DUDI Undang Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 1 angka (1)
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif membangun potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaman, pengadilan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada
standar proses pendidikan menegah kejuruan (PMK) dinyatakan bahwa
proses pembelanjaran pada PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang di
kembangkan berdasarkan profil lulusan yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan
berbudi pekerti luhur, (2) memiliki sikap mental yang kuat untuk
mengembangkan diri secara berkelanjutan, (3) menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan, (4) memiliki kemampuan produktif sesuai dengan
bidang keahlian baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
(5) berkontribusi dalam pembangunan industri indonesia yang komperatif
menghadapi pasar global Proses pembelajaran diselenggarakan dengan
berbasis aktivitas secara inferaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang
dan memotivasi peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga
memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu
kreatif, berfikir kritis, penyelesain masalah, kalaborasi dan komunikasi yang
memberikan peluang bagi pengembangan prakarsa dan terutama melalui
model penyelenggaraan praktik kerja lapangan.

1
Praktik kerja lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah kegiatan
pembelajaran yang di lakukan di DUDI dan atau lapangan kerja lain untuk
memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat
praktik kerja lapangan.
Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan bekal
kemampuan nilai nilai positif kepada peserta didik, oleh karna itu perlu
dibuat suatu pedoman yang betul betul dapat dijadikan acuan oleh semua
yang terlibat dalam pelaksanaanya, sesuai dengan pernyataan pada pasal 4
standar pendidikan dasar dan menengah yang dinyatakan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di DUDI berupa praktik kerja lapangan diatur
lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Program PKL disusun bersama oleh DUDI yang menjadi institusi


pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik sebagai peserta PKL sekaligus merupakan wahana konstribusi bagi
DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK tujuan PKL
anatar lain sebagai berikut:
a. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
b. Menanamkan etos kerja yang tinngi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja sesuai tuntunan pada kerja global.
c. Memenuhi hal hal yang belum dipenuhi disekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
d. Mengakualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaran
model pendidikan sistem ganda (PSG) antara SMK dan Institusi
pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistematik program
pendidikan disekolah (SMK) dan program pelatihan penguasaan
keahlian di dunia kerja (DUDI).

2
1.3 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan

Tempat praktik kerja lapangan yaitu di Ria Busana 12 Plaza Bogor,


dengan alamat Jl. Surya Kencana No 26 Bogor, waktu terlaksanakan yaitu
mulai tanggal 05 November 2021 sampai 05 Februari 2022.

3
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR

2.1 Sejarah Ria Busana

RIA BUSANA (PT Ria Indah Mandiri) berdiri pada tahun 2014 oleh
Bapak Ramlan Ginting, pada awalnya Ria Busana bukanlah toko ritel yang
besar seperti sekarang ini saat Ria Busana adalah usaha kaki lima Bapak
Ramlan Ginting deket dewi sartika yang saat ini telah menjadi Ria Busana
01 setelah 19 tahun ini Ria Busana sudah menjadi toko yang besar dan
mempunyai banyak cabang di beberapa daerah atau kota di indonesia, toko
yang mempunyai banyak slogan “Ria Busana Mitra Keluarga Bijaksana“ ini
sudah mempunyai banyak pelangan ramai yang selalu belanja di Ria Busana
ini dengan merek yang sudah pasti harganya jauh lebih mahal target
pemasaran di Ria Busana adalah semua kalangan terutama kalangan
menengah kebawah, selain itu pelayanan yang baik dan ramah dari para
pramuniaga kepada pelanggan membuat para pelanggan merasa nyaman
untuk berbelanja, di Ria Busana juga memiliki strategi khusus untuk
menarik para konsumen, misalnya dengan mengadakan diskon 30% sampai
70% untuk barang barang tertentu dan di jam jam tertentu pula, serta di
hadirkan pramuniaga yang berdandan seperti badut ataupun para
pramuniaga yang berdandan seperti badut ataupun para pramuniaga yang
berdandan aneh ataupun menarik dan memakai baju maupun barang yang
didiskon agar membuat anak anak dari para calon pelanggan tertarik dan
berkunjung ke Ria Busana memiliki banyak karyawan, toko ini menjual
berbagai macam pakaian, diantaranya pakaian anak pria, anak wanita dan
dewasa pria, dewasa wanita, perlengkapan baby dan perlengkapan dalam
wanita maupun pria, target Ria Busana mencangkup semua kalangan mulai
dari anak-anak, dewasa, dan remaja.
Costumer service yang baik dan harga yang sesuai dengan kualitasnya,
membuat toko ini di gemari oleh pelanggan Ria Busana ini memiki banyak
cabang di wilayah indonesia seperti Pasar Bogor, Pasar Anyar, Pgb, Btm, dll
untuk cabang bogor ada 9 cabang yaitu:

4
1. Ria Busana 01 (Pasar Anyar).
2. Ria Busana 03 (Pasar Anyar).
3. Victoria Busana 05 (Pasar anyar).
4. Ria Busana 02 (Pasar Bogor).
5. Ria Busana 06 (Pasar Bogor).
6. Ria Busana 12 (Pasar Bogor).
7. Ria Busana 45A (Pasar Bogor).
8. Ria Busana 51 ( Jln Merdeka).
9. Ria Busana 74 ( Jln Surya Kencana).
10. Ria Busana 52 (Jln Surya Kencana).
Kebetulan kami ditempatkan di Ria Busana 12 (Plaza Bogor) yang
sudah ada sejak beberapa tahun lalu, lokasi ada di jalan Surya Kencana
Bogor, lokasinya juga strategis dan selalu ramai oleh pembeli karna
berdekatan dengan pasar Bogor Surya kencana dan Plaza Bogor jam
oprasional Ria Busana disesuaikan dengan adanya (wabah Covid 19) yaitu
toko buka mulai jam 08:00 sampai 17:00.

2.2 Visi Dan Misi Ria Busana

Visi Ria Busana:


“To be the most preferred low –price department store to shop and to
work.menjadi low –price departement store terbaik untuk berbelanja dan
bekerja”.
Misi Ria Busana:
1. Menyajikan produk unggulan, sesuai tren, dan harga terjangkau.
2. Menjalankan strategi oprasional unggulan di dalam aktivitas bisnis
perusahaan.
3. Bersinegri dengan pemasok untuk mengembangkan produk yang variatif.
4. Pengelolaan dan peningkatkan sumber daya manusia sebagai aset
terpenting di dalam perusahaan.

2.3 Karakteristik SDM di Ria Busana

1. Jujur

5
2. Komitmen. Kerja keras, Kerja cerdas, Fokus dan Disiplin untuk
mencapai tujuan.
3. Team Work Prositif Dan Solid.
4. Unggul (Excellence) Tepat, efesien, efektif, pelayanan terbaik.
5. Dinamis Selalu siap dengan perubahan, tantangan, pengetahuan dan
kemampuan baru.
6. Kekeluargan Sikap peduli, membantu, menghormati, menghargai,
adil, setia dan saling melayani dalam hal pekerjaan dan hubungan
sosial.

6
2.4 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
RIA BUSANA (12) SURYAKENCANA

7
2.5 Pengetahuan Produk

Pengetahuan tentang produk sangat penting, karena pengetahuan tersebut


bermanfaat untuk:
1. Memberikan kepercayaan pada diri sendiri.
2. Membantu penjal untuk mengatasi keberatan pelanggan.
3. Menjadikan penyajian barang lebih menarik.
4. Memberikan kesempatan bekerja pada penjual.
Keterangan yang diperlukan mengenai suatu barang berbeda dengan
barang yang lain Penjual harus dapat menjawab pertanyaan yang sering
diajukan pelanggan anata lain:
1. Apakah barang ini tahan lama?
2. Apakah tidak luntur?
3. Dapatkah dicuci?
4. Dibuat dari bahan apa?
5. Bagaimana cara kerjanya?
6. Apakah ekonomis pemakaiannya?
Dalam garis besarnya pengetahuan tentang produk barang mencakup:
1. Latar belakang dan riwayat barang
Contoh; model ini diambil dari model terakhir di prancis.
2. Bentuk barang
Terkait dengan pola desain barang keindahan mode dan gaya pelanggan
akan mencari barang yang bagus menurut selera pribadinya.
3. Warna dan pola barang
Warna pada pola sesuai dengan mode paling mutakhir pelanggan akan
memilih warna yang disukainya (Merah, biru, pink dan sebagainya).
4. Komposisi barang
Perhatikan dialog ini:
Pembeli: Mengapa ceret ini lebih mahal dari pada yang lain?
Penjual: Bu, ceret ini dibuat dari Alumunium lekas panas dan panasnya
merata.

8
5. Proses pembuatan barang.
Mutu barang sangat dipengaruhi oleh proses pembuatanya, bahan yang
digunakan, pengawasan mutunya dan ketelitian pengawasan di pabrik.
6. Penggunaan barang
Banyak pelanggan ragu ragu untuk membeli barang baru karena tidak
mengetahui cara pemakainnya. Penjual dapat menghilangkan keragu
raguan pelanggan dengan memberikan demonstrasi dengam
memperhatikan sambil menjelaskan cara penggunaannya.
7. Daya tahan barang
Hal ini perlu, karna pelanggan ingin sekali mendapatkan manfaat yang
sebesar besarnya dan barang yang dibeliinya, penjual harus dapat
menjelaskan manfaat ini Contoh: Berapa lama baterai ini dapat di pakai?.
8. Pemeliharaan barang
Untuk barang tertentu pelanggan kadang ditakutkan oleh pikiran sukanya
memelihara barang yang akan dibelinya Biasanya pabrik menyediakan
brosur pedoman cara memakai dan memelihara.
9. Bandingkan dengan barang lain
Pelanggan selalu ingin membanding–bandingkan barang yang akan
dibelinya, ia ingin tahu bagaimana barang itu dibandingkan dengan
buatan pabrik lain, mengenai mutunya, konstruksinya, kelemahan, serta
keunggulannya.
Penjual harus dapat menjelaskan perbedaan tersebut dan menyakinkan
pelanggan timbul keinginan untuk membeli. Dalam ini perlu menekankan
barangnya,sambil menunjukkan kelemahan barang buatan pabrik lain.

2.5.1 Katagori Barang Berdasarkan Penjual

1. Laku (Fast Moving)


Barang laku adalah barang yang memberikan kontribusi paling tinggi dan
cepat penjualannya ketika di display di counter dalam jangka waktu yang
ditentukan (sekitar minimal 70% dalam 1 minggu ).
2. Lambat (Slow Moving)

9
Barang lambat adalah barang yang pergerakannya kurang begitu tepat
penjualannya ketika di display di counter dalam jangka waktu yang
ditentukan (sekitar maksimal 20% dalam 1 minggu).
3. Tidak Laku/Mati (Not/Death Moving)
Barang mati adalah barang yang tidak ada sama sekali kontribusi
dipenjualan ketika di dispaly di counter dalam jangka waktu yang
ditentukan (1 bulan).

2.5.2 Modal Barang

1. Barang Basic
Barang basic adalah barang yang sifatnya tidak berubah ubah Barang
tidak boleh kosong di counter.
Contoh:Celana formal, Kemeja formal, Perlengkapan bayi dan lain lain.
2. Fashion Barang Trend
Barang fashion trend adalah barang yanglagi booming permintaan sangat
banyak di pasaran ( up to date ) dalam kurun waktu tertentu.
Contoh: Celana harem, Aladin, Bluse duyumh HANA, Destory, Skinny
Jeans
3. Barang Season
Barang season adalah barang fashion musiman dalam kurun waktu
tertentu.
Contoh: Fashion LEBARAN, IMLEK, NATALAN, PIALA DUNIA.

2.5.3 Kondisi Barang

1. Barang Over adalah barang yang terlalu banyak stocknya


melebihi standar SSR yang diterapkan perusahaan:
a. Standar SSR dalam kota ( 1,8 s./d 2 )
b. Standar SSR luar kota ( 2,5 s/d 3 )
2. Barang Uder adalah barang yang stocknya terbatas/kurang (Out
of Stock) dan biasanya SSR di bawah rata rata ideal.
3. Barang Aging adalah yang sudah berumur di atas 3 bulan.
4. Barang Cacat adalah barang rusak (dilihat kondisinya apakah
masih layak jual atau tidak).

10
Contoh: Jahitan tidak rapih, pola yang tidak seimbang Barang
noda, sobek, luntur, kancing lepas.
5. Barang Likudasi adalah barang yang sudah tidak layak jual
Contoh : Sobek besar, bahan rapuh.

2.5.4 Macam Macam Bahan Fashion

1. Rayon
Campuran anatar bahan cotton dengan rayon viscosa (RVC) yang
berbahan dasar kayu sehingga merupakan konduktor panas yang
baik bahan rayon memiliki efek mengkilap dan mudah menyerap
keringat sehingga cocok digunakan untuk musim panas kain
rayon digunakan unuk bahan pakaian seperti daster, pakaian
dalam, syal, topi, dasi dan kaus kaki.
Contoh:
- Counter Baby: setelan baby.
2. Spandex
Lyera atau disebut bahan spendex tergolong bahan serat sintetis
dan biasanya di gunakan untuk pembuatan dress wanita busana
muslim dan pakaian senam.
Keunggulannya antara lain:
a. Memiliki elastisitas yang tinggi (Stecth).
b. Bahan tidak terlalu tebal.
Contoh:
- Counter PAP: Merk Lengkong Jaya, Bomkids, Sengkong
3. Sifon
Tersebut dari serat sintetis kapas sutra dan bersifat sangat tipis,
ringan, dan transparant, (tembus pandang) kain yang serbaguna
dan sering digunakan untuk pakaian formal, blouse, gaun malam,
rok, dress, lingerie dan piyama.
Contoh:
- Counter PAW: Merk Ulkids, Jupita
4. Fleece

11
Fleece adalah bahan kain yang berbulu dengan tampilan yang
menyerupai benang woll, bahan ini bersifat hangat dan tidak
panas, serta nyaman dipakai fleece sering dipakai untuk
pembuatan jaket, sweater, jumper, dan lain lain.
Contoh:
- Counter BABY: Merk Libby Baby, Fluffy, Baby Wear
5. Cotton
Tersebut dari bahan dasar tanaman kapas dan memiliki
karakteristik:
a. Bahan terasa dingin dan sedikit kaku.
b. Menyerap keringat.
c. Pakaian kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam
detergen Jangan biarkan kain katun terlalu lama basah
(terhadap jamur).
- Cotton Bahannya diraba halus tapi mudah kusut, Cotton
combed serat benang lebih halus, hasil rajutan dan
penampilan lebih rata dibandingkan cotton carded
- Contoh:
- Counter PAW: Merk Ulkids, Jupita
- Counter PAP: Merk Bomkids, Sengkong, Sinfung
6. TC (Teteron Cotton)
Jenis bahan ini adalah mix dari cotton combed 35% dan polyester
(teteron) 65% Dibanding bahan cotton, bahan TC kurang bisa
menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis
bahan TC lebih tahan susut dan tidak melar meskipun sudah
dicuci berkali kali.
7. Polyster
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau serat fiber poly
karna sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa
menyerap keringat dan panas di pakainya tersebut dari butiran
plastik sehingga terasa panas di badan dan tidak menyerap
keringat. Karakteristik dari bahan ini yaitu:

12
a. Noda minyak sulit dihilangkan dari bahan ini
b. Polyester lebih kuat dan tahan direndam dari 3 jam
Contoh:
- Counter Dewasa Pria: merk hamster, kamus
8. Tissue
Sifat dan Karakteristik bahan tissue:
a. Licin
b. Tidak menyerap keringat
c. Bahan panas
d. Tidak mudah kusut
e. Tidak tahan setrika
9. Linen
Seperti katun namun memiliki serat yang lebih kuat sangat cocok
untuk casual wear dan dresses kain ini berkerut tapi jangan
sampai kerutannya malahan menganggu penampilan.
Kain ini mempunyai karakteristik:
a. Bahannya dingin, menyerap, keringat, dan sangat nyaman
dipakai.
b. Mudah kusut sehingga cara mencuci dan menyetrika butuh
perhatian.
c. Untuk perawatan pilih deterjen yang lembut dan rendam dalam
air bersuhu hangat.
10. Satin
Adalah jenis kain yang ditenun dengan menggunakan teknik serat
filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap
dan licin. Bagian dalam atau belakang permukaan satin
sebaliknya tidak licin dan tidak mengkilap.
11. Brokat
Bahan brokat yang dibuat dengan paduan bahan yang diberikan
omamen yang mewah seperti bahan berwarna silver ataupun emas
Contoh pakaian dengan bahan ini adalah pakaian pesta, kebaya,
bahkan baju pernikahan.

13
Cara Merawat Bahan Brokat:
a Saat mencuci jangan menggunakan mesin cuci
b Jika terkena noda, gunakan jeruk nipis hingga meresap
sebelum direndam dengan detergen
c Jangan meremas atau memeras brokat
d Jangan dijemur dibawah sinar matahari langsung
e Bahan tidak perlu disetrika karna akan merubah tekstur, cukup
digantung
f Bahan ini rentan ngengat, sehingga perlu kapur barus di dalam
lemari untuk mencegahnya
Contoh:
- Counter PAW: Merk Ulkids
12. Parasit
Bahan perasit imi adalah bahan jaket yang kedap air tapi ada
beberapa jenisnya dari parasit yang tidak kedap air bila digunakan
pada siang hari, bahan ini menimbulkan panas, karena sirkulasi di
bahan yang hampir dikatakan nol bahan parasit ini menggunakan
bahan baku poliester.
13. Street
Perpaduan 2 bahan antara bahan serat kapas dan bahan serat lyera,
sifat bahan mudah meregang atau melar.
14. Baby Terry
a. Keunikan bahan kain ini adalah terletak pada teksturnya yang
sangat lembut materialnya sendiri adalah terbuat dari kain
cotton (Serat Kapas) murni atau kadang dikombinasikan
dengan sedikit campuran poly tery loop.
b. Memiliki kerakteristik agak berbulu, namun ia cukup tebal,
halus dan nyaman saat dikenakan.
15. Lacoste
a Bahan ini memiliki tekstur pola bolong – bolong kecil yang
biasa dipakai untuk pakaian polo berkerah atau bahasa
lokalnya wangki.

14
b Untuk bahannya ada yang bentuk nya PE (terdapat kandungan
polyester/plastik) tipis dan kurang menyerap keringat serta
bahan pique yang terdapat kandungan katunnya, tebal dan
menyerap keringat.
16. Hyget
Bahan hyget tersebut dari campuran polyester dan cotton tetapi
lebih tipis.ciri umum dari bahan hyget adalah meningkat, tidak
mudah kusut dan panas (tidak menyerap keringat). Bahan hyget
ini termasuk bahan yang tergolong mudah dibandingkan dengan
bahan lainnya seperti cotton, combed, spendek, dan PE.
17. Wool
Bahan ini sangat menyerap air akan tetapi berbahan tebal
sehingga jika kena noda akan lebih sulit dibersihkan dan akan
menyusut jik cara mencuci dan mengeringkan dan akan menyusut
jika cara mencuci dan mengeringkannya tidak benar ada juga
jenis lightweight wool untuk lighweight wool, sesuai dengan
namanya kain wol ini tergolong ringan dan bisa di padukan
dengan apa saja jatuhnya di badan pun enak dilihat kelebihannya,
kain ini agak ‘Bandel’ alias tahan banting (Awet).
18. Denim
Denim alias bahan jeans
Contoh:
- Counter PAP:Merk Funny, Uis, Contribody
- Counter PAW:Merk Ulkids, Bomkids, Income

2.5.5 Jenis-Jenis Sablon

1. Jenis Sablon Rubber


Atau yang biasa disebut sablon karet, jenis sablon ini adalah
jenis sablon yang paling sering digunakan karna harganya yang
umumnya murah, dan juga berkualitas lumanyan
baik,stukturnya yang berada di atas kain membuat sablon jenis
ini cocok untuk warna dasar kaos terang maupun gelap, bahan
ini juga cukup awet dan juga aman apabila disetrika.

15
2. Jenis Sablon Piguna yang satu ini berbeda dengan jenis sablon
robbert karena jenis sablon pigmen ini meresap kedalam pori
pori kain, sehingga jauh lebih awet dibandingkan sablon rubber
kelemahan dari sablon jenis ini adalah, sablon jenis ini kurangn
cocok diaplikasikan pada kaos polos berwarna gelap, karena
akan membuatnya kurang dilihat.
3. Jenis Sablon Superwhite
Jenis Sablon ini merupakan sejenis pigmen yang dicampur
dengan sedikit air, biasanya desain desain kaos bertema vintage
menggunakan sablon ini karena setelah diaplikasikan pada kaos
warnanya akan berubah menjadi sedikit kusam, sehingga cocok
untuk kaos dengan tema vintage namun dengan begitu meskipun
menggunakan dasar pigmen jenis sablon yang satu ini masih
cocok untuk di gunakan pada kaos berwarna gelap.
4. Jenis Sablon Plastisol
Cat yangberbahan dasar minyak ini merupakan salah satu jenis
sablon yang tersedia pada umumnya, dengan bahan dasar
minyak tersebut, sablon plastisol ini mampu mencetak desain
pada kaos dengan rester yang cukup kecil namun biasanya jenis
sablon ini cukup mahal, dikarenakan dibutuhkan sinar infran
merah untuk mengeringkannya.
5. Jenis Sablon Glow in the Dark
Seperti namanya ,jenis sablon yang satu ini bisa menyala di
kegelapan, sablon Glow in the drak ini hanyalah menambahkan
beberapa zat terhadap jenis sablon lainnya sehingga kita bisa
memilih berbahan dasar rubber,pigmen, atau plastisol.
6. Jenis Sablon Flocking
Flocking ini adalah jenis sablon yang berbentuk beludru, jadi
seperti ada bulu-bulu yang menempel pada cetakan.
7. Jenis Sablon Foam/Timbul
Sebenarnya bisa dibilang ini bukanlah jenis sablon,melainkan
campuran terhadap jenis sablon dasar seperti rubber, maupun

16
plastisol, dikarenakan campuran ini dapat membuat cetakan
rubber maupun plastisol anda timbul.Diatas merupakan
penjelasan jenis-jenis sablon yang pada umumnya digunakan
dalam mencetak sebuah kaos, semoga dengan artikel ini anda
dapat membantu anda dikemudian hari dalam menganalisa
jenis–jenis sablon pada kaos.

2.6 Display

Display merupakan penataan barang melalui penyajian yang menarik


semarak sehingga menimbulkan daya tarik bagi pembeli display merupakan
salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan
promosi penjualan.
Pengertian display yaitu pemajangann atau tata letak barang dagangan
untuk menarik minat beli konsumen agar terciptanya pembelian dengan
melihat barang dagangan konsumen akan tertarik serta memudahkan
konsumen dalam memilih barang yang diinginkan.

2.6.1 Tujuan Display Barang

1. Mempercepat perputaran barang.


2. Mencegah penumpukan barang.
3. Menciptakan daya tarik untuk customer.
4. Untuk menarik konsumen agar membeli barang yang
ditawarkan.
5. Untuk menimbulkan minat beli konsumen pada barang yang
dipajang.
6. Untuk mendorong konsumen agar berkeinginan untuk membeli
barang yang ditawarkan.

2.6.2 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Display Barang

1. Grouping (perkelompokan) barang baik secara warna (gradasi),


ukuran dan jenis artikel.

17
2. Pengaturan jumlah barang yang di display (gawang, wagon, rak,
suling, display) tidak boleh terlalu berlebihan (padat) sehingga
menyulitkan customer.
3. Kerapihan barang yang ditawarkan.

2.6.3 Display Barang dan Couter

1. Center Point.
2. Tempat atau area jual (display) yang strategis untuk
menonjolkan barang barang baru atau barang lagi trend di
pasar supaya mudah terlihat oleh customer.
3. Selling Point.
4. Tempat atau area jual yang bagus penjualannya (barang barang
center point).
5. Pilar.
6. Tempat atau area jual yang memanfaatkan tiang-tiang gedung
dengan menggunakan suling untuk meletakan hanger pakaian.
7. Gawang.
8. Tempat atau area jual dengan melatakan pakaian yang
menggunakan hanger.Maksimal 12 pcs (hanger jepit) dan 22
pcs (hanger gading) tergantung gawang (jangan terlalu padat
sehingga customer kesulitan mengambil).
9. Gawang 2 arah terdapat 2 tempat display.
10. Gawang 4 arah terdapat 4 tempat display.
11. Wagon.
12. Tempat atau area jual seperti keranjang besar. Untuk
memajang barang basic/harganya murah/obral yang jumlah
stock atau pajanganya banyak.
13. Suling Display.
14. Tempat atau area memajang barang fashion yang
menggunakan hanger yang di batasi seperti pelor.
15. Rak Display.
16. Tempat atau area jual yang biasa dikaitkan menggunakan
briket dan menggunakan stick atau suling ram untuk tempat

18
memajangnya barang di display yang ukurannya kecil seperti
kaos kaki dan kaos dalam dll.
17. Hambalan Display.
18. Tempat atau area jual yang dikaitkan menggunakan briket dan
menggunakan LS hambalan sebagai alas display.

2.6.4 Teknik Display Produk

1. Visual Impact
Visual impact meliputi pusat perhatian cahaya serta kebersihan
dan kerapihan dalam peraturan cahaya yang harus di perhatikan
adalah warna lampu warna yang di gunakan harus warna yang
natural dan tidak membohongi pengunjung yang dapat
mengubah warna barang jenis lampu yang baik adalah hologen
karena warnanya tidak menyebar, sehingga setiap area display
terlihat dengan jelas oleh konsumen dan menjadi pusat perhatian
serta membangkitkan minat konsumen tentu saja ini ditunjang
oleh kebersihan dan kerapihan dari penyusunan produk tersebut.
2. Visual Balance
Visual balance sangat dipengaruhi oleh warna latar belakang
dan keseimbangan ukuran produk ketentuan adalah sebagai
berikut:
a. Susuanan warna dari warna tua ke muda dan warna terang di
simpan di ujung.
b. Latar belakang ini tidak boleh mendominsi daya tarik barang
yang di tampilkan.
c. Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda di susun di
rak di atas maupun yang di bawah nya secara pengelompokan
vertikal.
d. Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda disusun
bersebelahan pada suatu rak dengan ukuran lebih kecil kearah
kiri sedangkan ukuran yang lebih besar ke arah
pengelompokan vertikal.

19
e. Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda disusun
bersebelahan pada satu rak, dengan ukuran lebih kecil kearah
kiri sedangkan ukuran yang lebih besar ke arah kanan.
3. Posisi (Produk Facling)
Letak barang harus menghadap ke pelanggan dengan persediaan
yang ada disusun dibelakangnya sekitar 36% posisi barang yang
menghadap ke pelanggan searah jam 2 dan 4 juga mengalami
peningkatan penjualan lebel harga juga termasuk ke produk
facing dimana lebel harga harus di letakan secara seragam pada
tiap produk dan sebaliknya di tempel pada ujung kanan atau
diatas produk.
4. Peralatan Display
a. Gawang 2 Arah

Tabel 2.1 Gawang 2 Arah


No Nama Produk Display Produk Jumlah Produk
1 Setelan Baju Anak 18 Potong x 2 Lengan 36 Potong
2 Celana Anak 18 Potong x 2 Lengan 36 Potong

b. Gawang 4 Arah

Tabel 2.2 Gawang 4 Arah


No Nama Produk Display Produk Jumlah Produk
Setelan Baju
1 20 Potong x 4 Suling 80 Potong
Anak
2 Kemeja Anak 16 Potong x 4 Suling 64 Potong
3 Celana Anak 12 Potong x 4 Suling 48 Potong
Baju Muslim
4 12 Potong x 4 Suling 48 Potong
Anak

20
c. Suling

Tabel 2.3 Suling Baby


No Nama Produk Jumlah Produk
1 Setelan Baju Baby 7 Potong
2 Jaket Baby 7 Potong

Tabel 2.4 Suling PAP


No Nama Produk Jumlah Produk
1 Setelan Baju Anak 12 Potong
2 Kemeja Anak 7 Potong
3 Jaket Anak 12 Potong

Tabel 2.5 Suling PAW


No Nama Produk Jumlah Produk
1 Setelan Baju Anak 12 Potong
2 Dress Anak 7 Potong

d. Wagon

Tabel 2.6 Wagon


No Nama Produk Jumlah Produk
Lipatan Baju 18 Potong Lipatan x 2 Tumpuk x 2
1
Anak Tumpuk
18 Potong Lipatan x 2 Tumpuk x 2
2 Lipatan Celana
Tumpuk
10 Potong Lipatan x 2 Tumpuk x 2
3 Jaket Anak
Tumpuk

21
2.7 Customer service

Siapakah customer itu?


1. Hal yang paling penting dalam bisnis apapun.
2. Mereka tidak tergantung kepada kita tapi kita butuh mereka.
3. Customer bukan hanya penghasil uang untuk kita, tapi mereka juga
memiliki perasaan yang perlu diperlukan dengan baik dan penuh
respect.
4. Mereka datang dengan kebutuhan dan keinginan mereka, dan tugas kita
adalah melayaninya.
5. Customer adalah aset terbesar dalam bisnis.
6. Customer yang membayar gaji dan bonus kita.
7. Customer akan mencari sesuatu yng menarik perhatian.
8. Tidak akan ada pekerjaan, perkembangan dan tidak akan ada keuntugan
(profit) tanpa customer.

Beberapa Fakta Tentang Customer:


1. Customer yang tidak puas akan menceritakan pengalamannya kepada 8-
10 orang tentang ketidakpuasannya.
2. 7 dan 10 customer yang komplain akan kembali menjalin kerjasama
dengan anda kembali menjalin kerjasama dengan anda jika anda
mempu menjawab komplain mereka.
3. Jika anda dapat mengatasi kompalin mereka saat itu juga, maka 95%
Mereka akan menjalin kerjasama kembali dengan anda.
4. Internal Customer
Adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita dalam perusahaan.
5. Eksternal Customer
Adalah orang-orang yang berbeda perusahaan customer ini sangat
membutuhkan ketepatan waktu kualitas barang dan service yang baik.
6. Customer Service Excellent
a. Excelent Customer Service adalah membrikan pelayangan lebih
dari melempar pertanyan komplain customer ke orang lain karena
tidak bersedia menjawabnya.

22
b. Good Customer Service adalah memberikan pelayanan sesuai
dengan apa yang diharapkan pelanggan.
c. Bad Customer Service adalah memberikan pelayanan kurang atau
tidak sesua dengan apa yang diharapkan pelanggan.
7. Menghindari komplain
a. Dengarkan dengan baik komplain yang disampaikan dan dipahami
maksudnya.
b. Berilah empaty, rasakan seolah–olah anda berada di posisi
customer.
c. Meminta maaf atas kesalahan dan ketidaknyamanan customer.
d. Ucapkan terimakasih kepada customer atas komplain yang
disampaikan.
e. Berilah solusi atau keluhan customer, jika anda tidak bisa atau
tidak berwenang menjawabnya maka sampaikan ke atasan anda.
f. Jika anda tidak bisa menjawab keluhan saat itu juga maka catatlah
nama, nomor telepon dan e-mail untuk mengontak customer untuk
memberikan problem solvingnya.
g. Follow-up sampai customer puas.
8. Ingat komplain customer jangan diambil hati (8 STARS).
a. S: Sapa Customer Dengan Ramah.
b. T: Tanyakan Keperluannya.
c. A: Atasi Permasalahannya.
d. R: Respect Customer.
e. S Sampaikan Trimakasih.
9. Customer Service Excellent
Excelent Customer service adalah memberikan pelayanan lebih dari apa
yang diharapkan oleh pelanggan lakukan:
a. Senyum, Salam, Sapa.
b. Tanyakan Kebutuhan.
c. Tawarkan Bantuan.
d. Dengarkan Customer Dengan Baik.
e. Pahami Maksdunya.

23
f. Solve Problem Mereka Hindari:
1. Cuek dan Cemberut.
2. Membuat Customer Menunggu Terlalu Lama.

2.8 Proses Praktik Kerja Lapangan

Secara garis besar proses praktik kerja lapangan melalui beberapa tahap
yaitu:
a. Sosialisasi atau pengarahan pada para siswa dari pihak sekolah.
b. Sosialisasi pada orang tua siswa dari pihak sekolah.
c. Pelaksanaan praktik kerja lapangan bertempat di Ria Busana 12 Plaza
Bogor Surya Kencana.
d. Penyusunan laporan praktik kerja lapangan
Awal kami memulai praktik Kerja Industri di Ria Busana kami
ditempatkan di counter yang berbeda beda, diantaranya sebagai berikut:
1. Ayu Fatimah Azzahra (Counter Perlengkapan Baby)
Dalam kegiatan prakerin yang di laksanakan selama 3 Bulan pada
tanggal 5 November 2021 sampai 5 Februari 2022. Di Counter
Baby ini saya mendapatkan banyak ilmu juga mulai dari cara
mendisplay barang, merapihkan hambalan dan merapihkan wagon
cara mengunakan stick yang benar mengecek barang yang kosong,
melebel harga, tembak harga barang, mengetahui m-calss macam–
macam Hanger dan melayani customer.
Di counter Baby ini, alat yang sering di gunakan untuk mendisplay
menggunakan hanger balon kecil saja Untuk mendisplay barang
yang akan di display dalam gawang pilar, wagon,dan hambalan
juga barang barang yang bisa membuat para konsumen customer
tertarik dan minat untuk membeli.
Hanger Pun Dibagi Menjadi 5 Yaitu:
a. Hanger Balon Kecil.
b. Hanger Balon Besar.
c. Hanger Gading.
d. Hanger Jepit.
e. Hanger Kristal.

24
Dalam counter baby ini ada beberapa m-class yaitu:
Tabel 2.7 Daftar M-Class Counter Baby
No M-Class Nama Produk
1 0901 Singlet
2 0902 Atasan/Jamper
3 0903 Celana
4 0904 Perlengkapan
5 0905 Baju Tidur
6 0907 Sepatu
7 0910 Jaket
8 3902 Atasan

2. Muhammad Faseh Farhan (Counter PAP Perlengkapan Anak Pria)


Dalam kegiatan prakerin yang dilaksanakan selama 3 bulan pada
tanggal 5 November 2021 sampai 5 Februari 2022 di counter PAP
kami mendapatkan banyak ilmu juga mulai dari cara mendisplay
barang, merapihkan hambalan dan wagon cara menggunakan stick
yang benar, mengecek barang yang kosong, meretur barang,
melebel harga, mengetahui m-clas dll.
Dicounter PAP ini alat yang sering digunakan untuk mendisplay
menggunakan hanger balon kecil hanger balon besar dan hanger
jepit.
Hanger Pun Terbagi Menjadi 5 Yaitu:
a. Hanger Balon Kecil.
b. Hanger Balon Besar.
c. Hanger Gading.
d. Hanger Jepit.
e. Hanger Kristal.

25
Dalam Counter PAP ini ada beberapa M-Class yaitu:

Tabel 2.8 Daftar M-Class Counter PAP


No M-Class Nama Produk
1 1101 Atasan Kemeja Anak
2 1102 Atasan Oblong Anak
3 1103 Celana Pendek
4 1104 Celana Panjang
5 1105 Setelan Anak
6 1106 Baju Tidur
7 1107 Baju Koko
8 1108 Jaket
9 1110 Training

3. Muhammad Yoga Pratama (Counter PAW Pakaian Anak Wanita)


Di dalam kegiatan prakerin yang dilaksanakan selama 3 bulan 3
pada tanggal 5 November 2021 sampai 5 Februari 2022 di counter
obral ini saya banyak ilmu yaitu merapihkan wagon, mendisplay
barang, merapihkan wagon, mengecek barang yang kosong, dan
mengetahui m-class.
Di counter ini, alat yang sering di gunkan untuk mendisplay barang
yaitu dengan menggunakan wagon, dan hanger jepit dan gading.
Wagon bisa digunakan untuk mendisplay barang yang akan di
discount dan dipromosikan.
Hanger pun di bagi menjadi 5 yaitu:
a. Hanger Balon Kecil.
b. Hanger Balon Besar.
c. Hanger gading.
d. Hanger Jepit.
e. Hanger Kristal.

26
Dalam Counter Obral ada Beberapa M-class yaitu:
Tabel 2.9 Daftar M-Class PAW
No M-Class Nama Produk
1 1201 Pakaian Anak Pria
2 1202 Pakaian Dewasa Pria
Pakaian Dewasa
3 1203
Wanita
4 1204 Pakaian Anak Wanita
5 4201 Celana Anak Pria

4. Rahman Dwi Saputra (Counter Obral)

Di dalam kegiatan prakerin yang dilaksanakan selama 3 bulan 3


pada tanggal 5 November 2021 sampai 5 Februari 2022 di counter
obral ini saya banyak ilmu yaitu merapihkan wagon, mendisplay
barang, merapihkan wagon, mengecek barang yang kosong, dan
Mengetahui M-class.

Di counter ini, alat yang sering di gunakan untuk mendisplay


barang yaitu dengan menggunakan wagon, dan hanger jepit dan
gading. Wagon bisa digunakan untuk mendisplay barang yang
akan di discount dan dipromosikan.

Hanger pun di bagi menjadi 5 yaitu:

a. Hanger Balon Kecil.


b. Hanger Balon Besar.
c. Hanger Gading.
d. Hanger Jepit.
e. Hanger Kristal.

27
Dalam Counter Obral ada Beberapa M-class yaitu:

Tabel 2.10 Daftar M-Class Counter Obral


No M-Class Nama Produk
1 1201 Pakaian Anak Pria
2 1202 Pakaian Dewasa Pria
Pakaian Dewasa
3 1203
Wanita
4 1204 Pakaian Anak Wanita
5 4201 Celana Anak Pria

2.9 Job Description

Job description (jobdesk) atau uraian jabatan atau job atau gambaran
tugas adalah suatu pernyaatan tertulis yang berisi tujuan dan di bentuknya
suatu jabatan tugas, uraian atau gambaran tentang apa yang harus di
lakukan oleh si pemegang jabatan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan,
alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan hubungan antara suatu
posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan diluar
organisasi (eksternal) sehingga dapat tercapai tujuan unit bagian kerja dan
organisasi perusahaan secara luas.
a. Store Manager
Seorang yang bertanggung jawab penuh atas kondisi toko dan para staff
yang berada didalamnya.
b. Supervisor
Seseorang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
mengawasi mengarahkan dan membimbing seluruh divisi bagian yang
menjadi tanggungjawabnya agar dapat melaksanakan tugas dengan
baik.
c. Store Admin atau Admin JR
Pekerjaan dalam sebuah instansi atau perusahaan yang bersifat
administastatif atau bersifat teknis ketatausahan tergantung dari
perusahaan dalam bidang tertentu seperti mencakupnya data entry filing
membuat pengturan perjalanan mengambil pemesanan dsb setiap

28
instanasi atau perusahaan membutuhkn admintratot yang efesien yang
dapat memastikan bahwa semuanya balik layar dari sebuah perusahaan
yang sukses berjalan lancar.
d. Cashier
Orang yang memindai barang melalui mesin yang di sebut kasir bahwa
konsumen ingin membeli di toko ritel di bisnis non ritel ini akan
menjadi posisi tanggung jawab yang signifikan dengan proporsi yang
selalu lebih besar dari transaksi yang di lakukan dengan menggunakan
pengganti uang tunai seperti cek, kartu kredit, kartu debit, kasir adalah
seseorang yang memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi dengan
account mereka seperti dengan menerima dan menyalurkan uang dan
menerima cek.
e. Sales Excecutive/WKC
Seseorang yang bertugas untuk mengawasi dan koordinator area
pembagian perdepartement agar bagian tersebut dapat melakukan tugas
dengan sebaik-baiknya dan bersifat proaktif dengan permasalahan yang
ada.
2.10 Pengontrol dan Keamanan Barang di Perusahaan

Beragam cara di lakukan untuk menjaga keamanan barang dagangan di


bisnis ritel baik melalui penjagaan internal maupun penjagaan ekternal.
PENJAGAAN INTERNAL yang di maksud adalah menjaga keamanan
barang dagangan ritel yang dilakukan oleh anggota karyawan internal di
dalam toko itu sendiri, diantaranya:
a. Stock opname (SO) random.

b. Mengawasi pembelian yang datang dengan sopan secara langsung.

c. Memesang CCTV ataupun kaca cermin besar untuk memonitor pembeli


secara tidak langsung.
d. Menggunakan kartu stock manual oleh anggota pegawai toko.

e. Pengalaman pribadi yang baik dan kejujuran kepada karyawan toko.

PAJANGAN EKSTERNAL yang di maksud penjagaan eksternal adalah


pengawasan dan monitoring tidak langsung dari kantor pusat, diantaranya:

29
1. Pemasangan bercode labeler pada saat setiap barang dagangan untuk
memudahkan perhitungan barang dengan sistem.
2. Melakukan SO terjadwal bulanan oleh time SO pusat.

3. Memonitoring secara acak rekaman CCTV.

4. Monitoring langsung oleh anggota pegawai oleh kantor pusat ke toko


toko.

5. Crossheck monitoring oleh admin pusat terhadap hasil SO harian


anggota karyawan toko dengan sistem.
6. Melakukan brefing pada waktu tertentun kepada anggota toko.

7. Memilih SDM yang baik dan jujur pada saat perekrutan karyawan.

8. Membuat SOP toko dengan baik dan melaksanakan.

2.11 Hasil Praktik Kerja Lapangan


Setelah melaksanakan Kerja Lapangan di Ria Busana Bogor yang
beralamat di Jln Surya Kencana No 26 Kota Bogor kami mendapatkan ilmu
dan pengalaman yang sangat berharga, diantaranya:
a. Mengasah keterampilan yang diberikan sekolah menegah kejuruan
(SMK).
b. Membentuk pola pikir siswa siswi agar baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
c. Mengenalkan siswa–siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri
dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan
yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
d. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
e. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa–siswi itu
sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah dapat di dunia
usaha/industri.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan praktik kerja
lapangan sangat bermafaat baik bagi siswa siswi sekolah menengah
kejuruan maupun bagi pihak dunia industri selain itu kegiatan praktik kerja
lapangan juga menjadi tempat dimana siswa siswi sekolah menengah
kejuruan mengesahkan keterampilan mereka khusus nya dalam hal praktik
dimana mereka dapat belajar lebih luas mengenai dalam hal dunia kerja
serta melatih siswa siswi menjadi generasi muda yang bertanggung jawab
dan profesional.

3.2 Kriteria dan Saran

A. Bagi Sekolah
1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja
yang berlaku pada instanasi pemerintah maupun swasta dengan
demikian para siswa cenderung lebih mudah beradaptasi dalam
dunia kerja.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan
keterampilan yang relevan dengan kemajuan teknologi di dunia
kerja saat dengan demikian para siswa dapat mengaplikasikan ilmu
dan keterampilan yang di perolehnya secara maksimal.
3. Hendaknya guru pembimbing harus lebih sering memonitoring
para siswa nya di lingkungan PKL secara langsung sehingga
siswanya dapat berkonsultasi mengenai informasi terbaru dari
sekolah.
B. Bagi Instansi
1. Jadilah karyawan yang ramah dalam melayani customer dan
menjadikan pelayanan menjadikan pelayanan menjadi modal utama
dalam bekerja.
2. Bimbinglah siswa-siswi yang sedang melaksanakan PRAKERIN.

31
3. Hubungan antar karyawan baru di jaga dan di pertahankan serta di
tingkatkan.
4. Tingkatkan terus kedispilanan.
3.3 Kesan

Kami selama melaksanakan Prakerin di Ria Busana kami sangat


senang karena kami mendaptkan suatu wawasan yang luas dan ilmu yang
sangat bermanfaat.Selain ini karyawan di Ria Busana pun sangat ramah
terhadap kami dan para pembimbing yang ada di Ria Busana pun sangat
sabar dalam juga dapat pengalaman yang luar biasa yaitu mengetahui dunia
kerja yang sebenarnya dan itu adalah bekal untuk kami nanti dalam ke dunia
kerja yang nanti kami akan lakukan.

32
LAMPIRAN

33
34
35
36
37
Wagon

Suling

38
Gawang Empat Arah

39
Gawang Dua Arah

Hanger balon kecil

40
Hanger balon besar

Hanger jepit

41
Hanger gading

Tembakan Harga

42

Anda mungkin juga menyukai