Anda di halaman 1dari 12

BAB I Contoh: efektivitas pengendalian internal, lapkeu

PENGAUDITAN & JASA ASURANS prospektif


2. Jasa Asurans Lainnya
Sejarah Perkembangan Fungsi pengauditan Akuntan Publik Independen harus memberikan
jaminan atas informasi yang akan dipakai para
Sebelum Tahun 1990
pengambil keputusan tapi tidak menerbitkan laporan
- Akuntan di Amerika Utara mengadopsi bentuk laporan &
tertulis & berisi jaminan atas keandalan & relevansi
prosedur audit di Inggris (Companies Act)
informasi
- Keharusan audit di AS karena adanya tuntutan pasar modal
3. Jasa Bukan Asurans
(Securities and Exchange Commision) & pengakuan hukum
Contoh: jasa akuntansi & pembukuan, jasa
- Laporan audit → pemegang saham pihak intern
perpajakan, jasa konsultasi manajemen
perusahaan
Jasa konsultasi manajemen ➔ merekomendasikan
Abad 20
Jasa asurans ➔ memperbaiki kualitas informasi
- Revolusi industri → banyak perusahaan baru → pemegang
saham perlu laporan audit Pengauditan
- Laporan audit beragam → Federal Reserve ord (1917)
menerbitkan Federal Reserve Buletin yang memuat Proses sistematis untuk memperoleh & mengevaluasi
dokumen dari American Institute of Certified Public bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan
Accountant & kejadian ekonomi secara objektif dengan menentukan
Di Indonesia tingkat kepatuhan asersi dengan kriteria yang telah
- 1950-an mulai mengenal akuntansi ditetapkan & mengomunikasikannya ke pihak yang
- 1973 IAI menetapkan PAI & NPA mengadopsi sebagian berkepentingan.
besar milik AS
- 1994 IAI menyusun ulang SAK & SPAP Jenis Audit
- 2007 IAPI pisah dari IAI 1. Audit Lapkeu
Apakah lapkeu secara keseluruhan dinyatakan
sesuai dengan kriteria tertentu yang telah
ditetapkan
2. Audit Kepatuhan
Apakah pihak yang diaudit teah mengikuti prosedur
aturan tertentu yang telah ditetapkan
3. Audit Operasional
Jasa Asurans Review atas setiap bagian untuk mengevaluasi
Jasa profesional independen untuk memperbaiki kualitas efisien & efektivitas
informasi bagi para pengambil keputusan guna membantu
Jenis Auditor
memperbaiki keandalan & relevansi informasi yang digunakan
1. Auditor Pemerintah
sebagai dasar pengambilan keputusan
Melakukan audit atas keuangan negara pada
1. Jasa Atestasi
instansi pemerintah
Menerbitkan laporan tertulis berisi kesimpulan tentang
Lembaga: BPK & BPKP
keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain
2. Auditor Internal
- Audit atas Lapkeu Historis
Auditor yang bekerja & berstatus sebagai pegawai
Laporan tertulis berisi pernyataan pendapat apakah
pada entitas yang bersangkutan
apkeu telah disusun sesuai dengan kerangka
3. Auditor Independen (Akuntan Publik)
pelaporan keuangan yang berlaku
Tanggung jawab utamanya adalah melakukan fungs
Digunakan untuk go public & memperoleh pinjaman
pengauditan atas lapkeu yang diterbutkan entitas
- Review atas Lapkeu
- Jasa Atestasi Lainnya
Perluasan dari audit atas lapkeu karena pemakai
laporan membutuhkan asurans independen
Kantor Akuntan Publik 3. Mengimplementasikan International Standard on
Auditing yang ditetapkan oleh International
Badan usaha yang didirikan berdasarkan peraturan perUUan
Auditing and Assurance Standard Board
dan mendapat izin usaha berdasarkan UU AP.
AP harus punya KAP maksimal 6 bulan sejak izin AP diberikan. Standar Profesional Akuntansi Publik

Struktur KAP 90an ada 2 perubahan


1. Perseorangan → 1 orang AP 1. Komite Norma Pemeriksaan Akuntan → Dewan
2. Persekutuan Perdata → minimal 2 orang, 75% AP Standar Profesioanl Akuntan Publik
3. Firma 2. Norma Pemeriksaan Akuntan → Standar
4. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Profesional Akuntan Publik
AP → ada independensi & tanggung jawab yang melekat
pada AP, ex: Limited Liability Partnership SPAP I (1994)
1. Standar Auditing
Manfaat KAP 2. Standar Atestasi
1. Mendorong ↑ independensi & menghilangkan hubungan 3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
buruh-majikan 4. Pedoman Audit Industri Khusus
2. Mencegah ada 1 klien berpengaruh besar
3. ↑ kompetensi SPAP (2013)
Menerjemahkan & mengimplementasikan International
Organisasi Profesi Akuntan di Indonesia Standards of Auditing (ISA) → SPAP yang diterbitkan
1957 → IAI didirikan oleh International Auditing and Assurance Standard
1994 → ada 4 bagian di IAI, yaitu Akuntan Publik, Akuntan Board (IAASB).
Manajemen, Akuntan Pendidik, Akuntan Sektor Publik
2007 → IAPI ada

Akuntan Beregister Negara

Diatur dalam UU No 34 Tahun 1954


70an → lulusan dari 4 univ dan STAN diakui bergelar akuntan
80an → ditambah dengan yang lolos UNA1
2004 → disebut akuntan jika lulus PPA2
Syarat utama menjadi AP = memiliki Sertifikat Tanda Lulus
USAP3

IFAC

International Federation of Accountants, didirikan pada 7


Oktober 1977 di Munich Jerman.
IAPI—sebagai anggota IFAC—berkomitmen melaksanakan
semua standar internasional yang telah ditetapkan.
1. Dewan Standar Profesi IAPI menerbitkan Kode Etik Profesi
Akuntan Publik → Code of Ethics for Professional
Accountants yang ditetapkan oleh IESBA4
2. Konvergasi ke IFRS5 yang ditetapkan oleh IASB6

1
UNA = Ujian Nasional Akuntansi
2 5
PPA = Pendidikan Profesi Akuntan IFRS = International Financial Reporting Standard
3 6
USAP = Ujian Sertifikasi Akuntansi Publik IASB = International Accountants Standard Board for
4
IESBA = International Ethics Standar Board for Accountants Accountants
BAB II Manfaat Ekonomis Audit
AUDIT LAPORAN KEUANGAN HISTORIS & LAPORAN
1. Akses ke pasar modal
AUDITOR INDEPENDEN
2. Biaya modal menjadi lebih rendah
Memperoleh pinjaman dengan bunga ↓ dan
Hubungan Antara Akuntansi dan Pengauditan investor menerima Rate of Return ↓
3. Pencegah terjadinya kekeliruan dan kecurangan
Audit ➔ segala sesuatu yang dapat dikuantifikasi dan 4. Perbaikan dalam pengendalian dan operasional
diverifikasi, sepanjang ada kesepakatan mengenai kriteria Auditor memberi saran untuk memperbaiki
yang digunakan sebagai dasar kepatuhan. pengendalian dan mencapai efisiensi operasi

Tidak selalu terdapat hubungan antara pengauditan dengan Keterbatasan Audit


akuntansi.
Auditor tidak bisa memberi jaminan penuh hasil
Akan tetapi, sebagian besar audit (terutama audit lapkeu)
auditnya bebas dari kesalahan dan benar-benar akurat.
berhubungan erat dengan akuntansi.
Hal ini karena:
Subjek audit lapkeu adalah data akuntansi dalam buku,
1. SAK menyediakan >1 metode alternatif perhitungan
catatan, dan lapkeu dari entitas yang diaudit.
transaksi
Akuntansi → laporan keuangan
2. Adanya penyesuaian interpretasi dan pertimbangan
Audit → ↑ nilai informasi akuntansi dengan penilaian secara sebelum dapat diterapkan (estimasi)
kritis & mengomunikasikannya ke pihak berkepentingan 3. Audit menggunakan metode sampling
4. Tidak memperoleh bukti dari tangan pertama
Asumsi yang Mendasari Pengauditan: Data
Laporan Keuangan Bisa Diverifikasi Pihak yang Berinteraksi Dengan Auditor

Verifikasi → 2 orang/lebih yang memiliki kualifikasi tertentu, Manajemen


melakukan pemeriksaan independen, hasil pemeriksaan 1 atau lebih orang dengan tanggung jawab eksekutif
berkesimpulan sama. untuk melaksanakan operasi entitas
Berkaitan dengan ketersediaan bukti yang memiliki keabsahan Pendekatan auditor – asesi manajemen = skeptis
profesional
Kondisi Kondisi yang Menyebabkan Timbulnya Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
Kebutuhan Akan Pengauditan SA 260 mewajibkan ada komunikasi dua arah yang
1. Informasi dibuat oleh pihak lain efektif:
2. Bias dan motivasi pembuat informasi Tata Kelola → memberi informasi sebagai bukti audit
Auditor → memberi informasi untuk berbagai
3. Volume data
4. Kerumitan transaksi keperluan
Tujuan komunikasi ini adalah:
Cara Mengurangi Risiko Informasi 1. Mengomunikasikan tanggung jawab auditor yang
berhubungan dengan audit lapkeu, gambaran umum
1. Pemakai laporan melakukan sendiri verifikasi atas informasi perencanaan lingkup, dan saat audit
- Tidak praktis dan mahal 2. Memperoleh informasi yang relevan
- Tidak efisien 3. Menyediakan hasil observasi audit dengan tepat
2. Pemakai membebankan risiko informasi kepada waktu
manajemen 4. Mendukung komunikasi dua arah yang efektif
- Manajemen tidak dapat menutup kerugian Auditor Internal
3. Disediakan laporan keuangan auditan Fungsi audit internal:
Dengan audit independen. Auditor ini akan bertanggung 1. Pemantauan pengendalian internal
jawab pada opininya yang diberikan kepada manajemen 2. Pemeriksaan atas informasi keuangan & informasi
dan pemakai laporan. operasional
3. Penelaahan aktivitas operasional
4. Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perUUan 9. Tanggal Laporan Audit
5. Pengelolaan risiko
6. Tata kelola Kondisi untuk Perumusan Opini Wajar
Hasil audit auditor internal dapat digunakan oleh auditor Tanpa Pengecualian
eksternal dengan harus mengevaluasi:
Kesimpulan ini didapatkan dari:
1. Objektivitas 1. Kesimpulan auditor (SA 330) bukti cukup & tepat
2. Kompetensi teknis 2. Kesimpulan auditor (SA 450) kesalahan penyajian
3. Apakah menerapkan kecermatan dan kehati-hatian yang tidak dikoreksi = tidak material
profesional 3. Evaluasi
4. Apakah komunikasi mereka akan efektif
Pemegang Saham Pertimbangan Mencapai Penyajian Wajar
1. Penyajian, struktur, dan isi laporan keuangan secara
Standar Audit keseluruhan
Pedoman umum untuk membantu auditor dalam pengauditan 2. Apakah laporan keuangan termasuk catatan atasnya
laporan keuangan historis. terkait mencerminkan transaksi & peristiwa yang
200 – 299 Prinsip-Prinsip Umum & Tanggung Jawab mendasarinya dengan cara yang mencapai penyajian
300 – 499 Penilaian Risiko & Respons terhadap Risiko yang Telah wajar
Dinilai
500 – 599 Bukti Audit Modifikasi terhadap Opini Auditor
600 – 699 Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain 1. Bukti audit yang diperoleh, laporan keuangan secara
700 – 799 Kesimpulan Audit & Pelaporan keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian
800 – 899 Area-Area Khusus material
2. Tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk
Struktur SPAP
menyimpulkan lapkeu
1. Pengantar → tujuan, lingkup, pokok bahasan, tanggung
jawab auditor & pihak lain Sifat Kesalahan Penyajian Material
2. Tujuan → pernyataan jelas tujuan auditor
3. Definisi → istilah-istilah 1. Ketepatan Kebijakan Akuntansi yang Dipilih
4. Ketentuan → menggunakan frasa “auditor harus” - Tidak konsisten dalam penggunaan kebijakan
5. Materi Penerapan & Penjelasan Lain → menjelaskan makna akuntansi
suatu ketentuan/maksud yang dicakup/contoh prosedur - Laporan keuangan termasuk catatan atasnya
yang lebih cocok tidak mencerminkan transaksi & peristiwa
dalam suatu cara untuk mencapai penyajian
Laporan Auditor wajar
2. Penerapan Kebijakan Akuntansi yang Dipilih
1. Judul Laporan - Tidak konsisten dalam penerapan kebijakan
Mengindikasikan secara jelas laporan auditor independen
akuntansi
2. Pihak yang Dituju
- Metode penerapan kebijakan akuntansi yang
3. Paragraf Pendahuluan dipilih
- Identifikasi entitas yang diaudit 3. Ketepatan/Kecukupan Pengungkapan dalam
- Laporan keuangan telah diaudit Laporan Keuangan
- Identifikasi judul tiap lapkeu
- Lapkeu tidak mencantumkan seluruh
- Ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
pengungkapan yang diharuskan oleh kerangka
penjelasan lainnya pelaporan keuangan yang berlaku
- Tanggal dan periode yang dicakup - Pengungkapan dalam lapkeu tidak disajikan
4. Tanggunga Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
5. Tanggung Jawab Auditor yang berlaku
6. Opini Auditor - Lapkeu tidak menyajikan pengungkapan yang
7. Tanggung Jawab Pelaporan Lainnya diperlukan untuk mencapai penyajian wajar
8. Tanda Tangan Auditor
4. Sifat Ketidakmampuan untuk Memperoleh Bukti Audit
yang Cukup & Tepat
- Kondisi di luar pengendalian entitas
- Kondisi yang berkaitan dengan sifat/waktu dari
pekerjaan auditor
- Pembatasan oleh manajemen

Penentuan Tipe Modifikasi terhadap Opini Auditor

Tergantung pada materialitas dan seberapa pervasif. “Pervasif”


adalah hal yang menggambarkan pengaruh kesalahan penyajian
terhadap lapkeu atau pengaruh kesalahan penyajian yang
mungkin timbul terhadap lapkeu yang tidak terdeteksi karena
ketdakmampuan memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.
Pengaruh pervasif adalah yang
1. Tidak terbatas pada unsur, akun, atau pos tertentu lapkeu
2. Jika dibatasi, kemungkinan suatu proporsi yang
substansional dalam lapkeu
3. Dalam hal pengungkapan, fundamental bagi pemahaman
pengguna lapkeu

Konsekuensi Dari Ketidakmampuan untuk Memperoleh


Bukti Audit yang Cukup karena Pembatasan oleh
Manajemen Setelah Perikatan

Auditor harus meminta manajemen mencabut pembatasan →


manajemen menolak → komunikasikan ke tata kelola dan
menentukan apa ada alternatif lain
Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat, maka dia harus menentukan implikasinya:
1. Menyatakan opini wajar dengan pengecualian
2. Menarik diri jika diperkenankan
3. Tidak menyatakan pendapat atas lapkeu
BAB III Bagian B → ilustrasi mengenai penerapan kerangka
KODE ETIK PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK konseptual

Etika Umum dan Etika Profesional Ancaman dan Pencegahan

Ethos : karakter 1. Ancaman Kepentingan Pribadi


Mores : kebiasaan Akibat dari kepentingan dari Praktisi/anggota
keluarga langsung/anggota keluarga dekat Praktisi
Etika Umum 2. Ancaman Telaah Pribadi
Ada 2 kelompok yang berbeda dalam memaknai “baik” dan Pertimbangan yang diberikan sebelumnya harus
“kewajiban”, yaitu dievaluasi kembali oleh Praktisi yang bersangkutan
1. Ethical Absolutists → ada prinsip universal yang tidak 3. Ancaman Advokasi
berubah sepanjang masa Praktisi menyatakan sikap/pendapat yang
2. Ethical Relativists → pertimbangan etis ditentukan oleh mempengaruhi objektivitas Praktisi pada projek
perubahan kebiasaan dan tradisi yang berlaku dalam selanjutnya
masyarakat 4. Ancaman Kedekatan
Kerangka pengambilan keputusan etika umum Praktisi terlalu bersimpati terhadap kepentingan
1. Dapatkan fakta-fakta yang relevan untuk pengambilan pihak lain karena kedekatan hubungan
keputusan 5. Ancaman Intimidasi
2. Identifikasi masalah etika yang terkait dari fakta-fakta Praktisi dihalangi untuk bersikap objektif
tersebut
3. Tentukan siapa yang terpengaruh dan bagaimana Pencegahan yang dapat dilakukan
pengaruhnya 1. Pencegahan yang dibuat oleh profesi, per-UU-an,
4. Identifikasi alternatif-alternatif pengambilan keputusan atau peraturan
5. Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif - Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan
6. Tetapkan pilihan etika pengalaman untuk memasuki profesi
- Persyaratan pengembangan dan pendidikan
Etika Profesi profesional berkelanjutan
Mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang profesional yang - Peraturan tata kelola perusahaan
dirancang baik untuk tujuan praktis maupun tujuan idealis - Standar profesi
Kode etis harus realistis dan dapat dilaksanakan - Prosedur pengawasan dan pendisiplinan dari
Kepercayaan masyarakat akan meningkat apabila profesi organisasi profesi/regulator
menetapkan standar kinerja yang tinggi yang harus - Penelaahan eksternal oleh pihak ketiga yang
dilaksanakan oleh semua praktisi diberikan kewenangan hukum atas laporan,
komunikasi, atau informasi yang dihasilkan oleh
Kode Etik Profesi Akuntan Praktisi
- Kode Etik Akuntan Indonesia ditetapkan dalam Kongres VIII 2. Pencegahan dalam lingkungan kerja
- Sistem pengaduan yang efektif & diketahui
IAI tahun 1998 (berlaku efektif bulan Mei 2000)
- Kode Etik Profesi Akuntan Publik berlaku efektif 1 Januari secara umum
2010 mengacu pada Code of Ethics for Professional - Kewajiban yang dinyatakan secara tertulis &
Accountants eksplisit untuk melaporkan pelanggaran etika
- Pada teks aslinya terdiri dari bagian A (General Application of profesi yang terjadi
the Code), B (Professional Accountants in Public Practice),
Penyelesaian Masalah yang Terkait dengan Etika
dan C (Professional Accountants in Business). Tetapi IAPI
Profesi
hanya mengadopsi bagian A dan B
- Kode etik lama bersifat rule base, sedangkan kode etik baru Pertimbangan yang harus dilakukan Praktisi ketika
bersifat principle base menyelesaikan masalah
- Bagian A → prinsip dasar etika profesi dan memberikan 1. Fakta yang relevan
kerangka konseptual 2. Masalah etika profesi terkait
3. Prinsip dasar etika profesi yang terkait dengan masalah etika Aturan Etika Profesi
profesi yang dihadapi
Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan
4. Prosedur intenal yang berlaku
Tiap Praktisi tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis,
5. Tindakan alternatif
pekerjaan, atau aktivitas yang dapat mengurangi
- Praktisi harus menentukan tindakan serta akibat dari
integritas, objektivitas, atau reputasi profesinya, yang
tindakan tersebut
dapat mengakibatkan pertentangandengan jasa
- Jika masalah etika profesi melibatkan konflik
profesional yang diberikannya.
dengan/dalam organisasi klien, Praktisi harus
Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
berkonsultasi dengan pihak yang bertanggung jawab
Penerimaan Klien
atas tata kelola perusahaan
- Tiap Praktisi harus mempertimbangkan potensi
- Praktisi mendokumentasikan substansi permasalahan
terjadinya ancaman terhadap kepatuhan
dan rincian pembahasan atau keputusan yang diambil
- Signifikansi tiap ancaman harus dievaluasi
- Jika masalah yang signifikan tidak dapat diselesaikan,
- Tiap Praktisi harus menolak jika ancaman tidak dapat
Praktisi dapat meminta nasihat profesional
dikurangi ke tingkat yang dapat diterima
- Jika masalah tetap tidak dapat diselesaikan, Praktisi
Penerimaan Perikatan
harus menolak untuk dikaitkan dengan hal yang
- Hanya boleh memberikan jasa profesional jika
menimbulkan masalah etika profesi tersebut
memiliki kommpetensi untuk melaksanakan
Prinsip Dasar perikatan tersebut
1. Integritas - Harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman
Tegas, jujur, adil dalam hubungan profesional yang diidentifikasi dan pencegahan yang tepat harus
2. Objektivitas diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut
Tidak subjektif, benturan kepentingan, atau pengaruh tidak atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima
layak dari pihak lain mempengaruhi pertimbangan - Harus mengevaluasi keandalan dari saran/pekerjaan
profesional tenaga ahli jika ia menggunakannya dalam
3. Kompetensi dan Kehati-Hatian Profesional melaksnakan perikatan
- Memelihara pengetahuan & keahlian profesional - Signifikansi tiap ancaman harus dievaluasi
- Menggunakan kompetensinya dengan saksama sesuai - Tiap Praktisi Pendahulu harus menjaga prinsip
standar & kode etik profesi kerahasiaan
4. Kerahasiaan Seksi 220 Benturan Kepentingan
- Tidak mengungapkan informasi yang bersifat rahasia Seksi 230 Pendapat Kedua
- Tidak menggunakan informasi tersebut untuk Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk
kepentingan pribadi/pihak ketiga Numerasi
Situasi yang mungkin mengharuskan mengungkapkan Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
informasi rahasia: Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-
- Diperbolehkan hukum & disetujui klien Tamahan
- Diharuskan hukum Seksi 270 Penyimpanan Aset Milik Klien
- Kewajiban profesional untuk mengungkapkan Seksi 280 Objektivitas—Semua Jasa Profesional
Harus dipertimbangkan sebelm mengungkapkan informasi Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
rahasia: jgjb
- Dirugikan tidaknya kepentingan semua pihak
- Diketahui & didukung tidaknya semua informasi yang
relevan
- Jenis komunikasi yang diharapkan & pihak yang dituju
5. Perilaku Profesional
Mematuhi setiap ketentuan hukum & peraturan yang
berlaku, serta menghindari setiap tindakan yang
mendiskreditkan profesi
BAB IV untuk menurunkan risiko audit ke tingkat rendah yang
TUJUAN PENGAUDITAN & TANGGUNG JAWAB AUDITOR bisa diterima
Skeptisme Profesional
Tujuan Pengauditan Atas Laporan Keuangan Sikap yang mencakup suatu pikiran yang selalu
SA 200 (paragraf 3) mempertanyakan, waspada terhadap kondisi yang
Tujuan pengauditan: ↑ keyakinan pengguna lapkeu yang dituju dapat mengindikasikan kesalahan penyajian dan
melalui pernyataan opini apakah lapkeu disusun (semua yang penilaian penting atas suatu bukti audit
material) sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku Pertimbangan Profesional
Karena interpretasi ketentuan etika, SA yang relevan,
dan keputusan yang telah diinformasikan tidak dapt
dibuat tanpa penerapan pengetahuan dan pengalaman
yang relevan pada fakta dan kondidi terkait

Tanggung Jawab Auditor untuk Menemukan


Kesalahan & Kecurangan Material

Kesalahan: salah saji dalam lapkeu yang tidak disengaja


Kecurangan: salah saji yang disengaja
1. Penyalahgunaan aset
2. Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan
Tanggung jawab untuk pencegahan & pendeteksian
kecurangan: manajemen dan yang bertanggung jawab
atas tata kelola
Karakteristik kecurangan
1. Dorongan/tekanan
2. Peluang
Tanggung Jawab Manajemen
3. Pembenaran atas tindakan tersebut
1. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka
Cara kecurangan pelaporan keuangan
pelaporan keuangan yang berlaku
1. Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan
2. Menetapkan & menjalankan pengendalian internal
2. Pernyataan salah atau penghilangan disengaja
3. Menyedakan hal berikut bagi auditor:
3. Penerapan salah yang disengaja atas prinsip
- Akses ke seluruh informasi yang relevan dengan
akuntansi
penyusunan lapkeu
- Informasi tambahan yang mungkin diminta Tanggung Jawab Auditor tentang Pertimbangan
- Akses tak terbatas ke orang-orang dalam entitas untuk atas Per-UU-an dalam Audit atas Lapkeu
memperoleh bukti audit
Hal yang memperbesar terjadi kesalahan penilaian
Tanggung Jawab Auditor auditor:
1. Banyak perraturan per-UU-an
1. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah lapkeu
2. Perilaku yang sengaja menyembunyikan
bebas dari kesalahan penyajian material
ketidakpatuhan tersebut
2. Melaporkan atas lapkeu & mengomunikasikannya sesuai
3. Keputusan ketidakpatuhan ada di pengadilan
dengan SA
Prosedur Audit pada Saat Ketidakpatuhan
Istilah dan Frasa Penting
Teridentifikasi atau Diduga Terjadi
Kesalahan Penyajian Material
Apabila auditor mengetahui informasi mengenai hal
Kesalahan tersebut diperkirakan secara wajar dapat
tersebut, auditor harus memperoleh :
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang dituju
1. Pemahaman atas sifat ketidakpatuhan dan kondisi
Keyakinan Memadai
terjadinya ketidakpatuhan
Suatu tingkat keyakinan tinggi, yang akan diperoleh ketika
2. Informasi lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak
auditor telah mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat
yang mungkin terjadi terhadap laporan keuangan
Pendekatan Siklus dalam Pengauditan Asersi tentang Golongan Transaksi dan Kejadian
Keterjadian → lebih saji
Lapkeu dibagi menjadi beberapa segmen untuk memper-mudah
Apakah transaksi yang telah dibukukan sungguh-
pelaksanaan dan pembagian tugas. Setelahnya segmen
sungguh terjadi pada periode bersangkutan
dicrosscheck dan digabungkan untuk ditarik suatu kesimpulan
Kelengkapan → kurang saji
secara keseluruhan.
Apakah semua transaksi yang seharusnya dicantumkan
Segmentasi Audit Dengan Pendekatan Siklus benar-benar telah dibukukan
Pengelompokkan dengan menempatkan jenis transaksi dan Keakurasian
saldo akun yang berkaitan erat dalam segmen yang sama. Apakah transaksi telah dibukukan dengan jumlah yang
Contoh: penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, dan benar
Penggolongan
piutang tak tertagih → piutang ↑ dan ↓ → ditempatkan dalam
siklus penjualan dan pembelian Apakah transaksi telah dibukukan dalam akun yang
tepat
Hubungan Antarsiklus Transaksi Pisah Batas
Apakah transaksi dibukukan pada periode akuntansi
yang tepat

Asersi tentang Saldo Akhir Tahun


Keberadaan→ lebih saji
Apakah aset, liabilitas, ekuitas yang dicantumkan dalam
neraca benar-benar ada pada tanggal neraca
Kelengkapan→ kurang saji
Apakah seluruh akun & seluruh jumlah yang seharusnya
dicantumkan dalam lapkeu sungguh-sungguh telah
tercantum
Penilaian dan Pengalokasian
Apakah aset, liabilitas, ekuitas telah dimasukkan dalam
lapkeu dengan jumlah yang tepat termasuk
penyesuaiannya
Penetapan Tujuan Audit Hak dan Kewajiban
Melakukan pengujian atas: Apakah aset=hak entitas dan liabilitas=kewajiban
1. Transaksi entitas pada tanggal neraca
2. Saldo akhir akun
3. Pengungkapan saldo akhir Asersi tentang Penyajian dan Pengungkapan
Keterjadian dan Hak & Kewajiban
Apakah kejadian yang diungkapkan telah terjadi dan
merupakan hak & kewajiban entitas
Kelengkapan
Apakah seluruh pengungkapan yang disyaratkan telah
dicantumkan dalam lapkeu
Asersi-Asersi Manajemen Keakurasian dan Penilaian
Apakah informasi keuangan telah diungakpakan dengan
Pernyataan yang dibuat manajemen tentang transaksi dan saldo
wajar dan dengan jumlah yang tepat
akun yang bersangkutan serta pengungkapan dalam lapkeu.
Klasifikasi dan Keterpahaman
SA 315 mengelompokkan asersi menjadi:
Apakah jumlah telah digolongkan dengan tepat dalam
1. Golongan transaksi dan kejadian untuk periode yang diaudit
lapkeu dan catatan kaki dan apakah penjelasan atas
2. Saldo akun pada akhir periode
saldo dan pengungkapan mudah dipahami
3. Penyajian dan pengungkapan
Tujuan Audit atas Golongan Transaksi Tujuan Audit atas Penyajian dan Pengungkapan

Tahapan Memenuhi Tujuan Audit

Perencanaan dan Perancangan Suatu Pendekatan


Audit
Tujuan Audit Saldo Akun Ada dua hal penting yang harus dipertimbangkan
auditor, yaitu:
Tujuan audit ini mengikuti asersi-asersi manajemen dan
1. Bukti yang cukup dan tepat
memberi kerangka kerja untuk membantu auditor dalam
2. Biaya pengumpulan bukti harus seminimal mungkin
mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk saldo-saldo
Aspek pada perencanaan dan perancangan
akun yang bersangkutan.
1. Mendapatkan pemahaman tentang entitas dan
Ada dua hal dasar yang membedakan antara tujuan audit untuk
lingkungannya
akun saldo dengan tujuan audit untuk golongan transaksi, yaitu:
2. Memahami pengendalian internal dan menetapkan
risiko pengendalian
3. Menetapkan risiko kesalahan penyajian material

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif


Golongan Transaksi
Pengujian pengendalian → menguji efektivitas
Tujuan Umum Audit Saldo Akun pengendalian internal sebelum memutuskan untuk
1. Keberadaan menurunkan risiko
2. Kelengkapan Pengujian Substantif → menilai catatan transaksi
3. Keakurasian dengan memverifikasi jumlah rupiah transaksi
4. Penggolongan
5. Pisah Batas Prosedur Analitis dan Pengujian Rinci Saldo
6. Kecocokan Prosedur analitis → perbandingan dan hubungan untuk
Apakah daftar saldo yang rinci telah dibuat dengan tepat & menetapkan apakah saldo akun dan data lainnya
teliti, dijumlah dengan benar, serta cocok dengan saldo di nampak masuk akal
buku besar Pengujian rinci saldo → prosedur spesifik untuk menguji
7. Nilai Bersih Bisa Direalisasi salahsaji material dalam saldo yang tercantum dalam
Apakah saldo akun telah dturunkan dari biaya perolehan ke laporan keuangan
nilai bersih bisa direalisasi atau nilai pasar
8. Hak dan Kewajiban Penyelesaian Audit dan Penerbitan Laporan Audit
Auditor menyelesaikan semua prosedur untuk setiap
tujuan audit dan untuk setiap akun laporan keuangan
beserta pengungkapan yang bersangkutan
BAB 2. Kecukupan Bukti
BUKTI AUDIT & KERTAS KERJA Ukuran kuantitas bukti audit, jumlahnya dipengaruhi
oleh penilaian auditor tentang risiko kesalahan
penyajian material dan kualitas bukti audit serta
Hakikat Bukti ukuran sampel.
3. Hubungan antara Risiko, Ketepatan, dan Kecukupan
Semua informasi yang digunakan auditor untuk mencapai Bukti Audit
kesimpulan yang menjadi dasar opini audit.
- Informasi yang dihasilkan dari internal maupun eksternal
- Informasi yang mendukung maupun menentang asersi
manajemen
- Dipengaruhi oleh tindakan manjemen
- Dapat dikembangkan dengan menggunakan ahli dari luar
- Dapat diperoleh melalui prosedur lain yang lazim digunakan
auditor

Keputusan Auditor tentang Bukti Audit Sumber Bukti Audit


1. Pengetahuan tentang Klien (perusahaan & bidang
1. Prosedur Audit usaha)
Instruksi detail yang menjelaskan bukti audit yang harus - Audit tahun lalu
diperoleh selama audit berlangsung - Analisis risio klien
2. Ukuran Sampel - Analisis penerimaan klien
Auditor harus menentukan ukuran sampel yang dipilih dari 2. Informasi dari Luar
populasi - Pekerjaan tim audit dengan menggunakan data
3. Unsur yang Dipilih pasar
Auditor harus memutuskan unsur-unsur mana dalam - Analisis independen oleh spesialis
populasi yang akan diuji 3. Sistem Akuntansi
4. Saat Pelaksanaan Prosedur - Pengujian langsung atas saldo akun & transaksi
Audit biasanya mencangkup satu periode akuntansi tertentu - Review analitis
dan dilakukan dalam rentang waktu mulai awal sampai akhir 4. Kualitas Pengendalian Internal
periode akuntansi - Evaluasi atas rancangan pengendalian internal
5. Program Audit - Evaluasi atas pengoperasian pengendalian
Daftar prosedur audit untuk sebagian/keseluruhan audit
Prosedur untuk Memperoleh Bukti Audit
Karakteristik Bukti Audit 1. Inspeksi
Pemeriksaan atas catatan atau dokumen atau
1. Ketetapan Bukti → prosedur audit yang dipilih
pemeriksaan fisik atas suatu aset
Ukuran kualitas bukti (relevansi & reliabilitas) dalam
2. Observasi
memenuhi tujuan audit
3. Konfirmasi eksternal
a. Relevansi Bukti
Respons langsung tertulis dari pihak ketiga
b. Reliabilitas Bukti
4. Penghitungan ulang
Seberapa jauh bukti dapat dipercaya, karakteristiknya
5. Pelaksanaan kembali
meliputi:
Pengujian secara independen atas prosedur atau
- Independensi pembuat bukti
pengendalian akuntansi klien yang sebelumnya telah
- Efektivitas pengendalian internal klien
dilakukan sebagai bagian dari akuntansi klien dan
- Pengetahuan langsung auditor
sistem pengendalian internal
- Kualifikasi individu pemberi informasi
6. Prosedur analitis
- Tingkat objektivitas
Pengevaluasian atas informasi keuangan yang
- Ketepatan waktu
dilakukan dengan menelaah hubungan yang dapat
diterima antara data keuangan dengan data nonkeuangan. 6. Kebutuhan untuk mendokumentasikan suatu
Prosedur analitisnya: kesimpulan
- Memahami bidang usaha dan bisnis klien 7. Metodologi & perangkat audit yang digunakan
- Menilai kelangsungan usaha bisnis klien
- Menunjukkan kemungkinan adanya kesalahan penyajian Arsip Permanen
dalam lapkeu Berisi data historis & data yang bersifat berkelanjutan,
- Mengurangi pengujian audit yang rinci biasanya meliputi:
7. Permintaan keterangan 1. Ringkasan/copy dokumen-dokumen yang secara
Pencarian informasi atas orang yang berpengetahuan di berkelanjutan
dalam ataupun luar entitas 2. Analisis akun tertentu dari tahun-tahun yang lalu
yang berpengaruh terhadap auditor
Biaya untuk Mendapatkan Bukti
3. Informasi tentang pemahaman terhadap
Termahal → pemeriksaan fisik & konfirmasi
pengendalian internal & penilaian risiko
Menengah → inspeksi, prosedur analitis, pelaksanaan ulang
pengendalian
Termurah → observasi, mengajukan pertanyaan ke klien,
4. Hasil prosedur analitis dari tahun-tahun yang lalu
rekalkulasi
Arsip Tahun Berjalan
Pendokumentasian Audit
Meliputi semua dokumen yang bersangkutan dengan
Dokumentasi atas prosedur audit yang telah dilakukan, bukti
tahun berjalan atau tahun yang diperiksa
audit yang relevan yang diperoleh, dan kesimpulan yang ditarik.
Jenis informasi:
Dokumentasi audit harus mencakup semua informasi yang
1. Program audit
dipandang perlu oleh auditor untuk memenuhi pelaksanaan
2. Informasi umum
audit dan menjadi pendukung atas laporan audit.
3. Working trial balance
Tujuan Dokumentasi Audit 4. Jurnal penyesuaian dan jurnal reklasifikasi
1. Membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang layak 5. Daftar pendukung
bahwa audit telah dilaksanakan secara memadai sesuai Tipe-tipe daftar pendukung:
dengan SA a. Analisis
2. Suatu dasar untuk merencanakan audit b. Daftar saldo
3. Suatu catatan tentang bukti yang dikumpulkan dan hasil c. Rekonsiliasi jumlah-jumlah tertentu
pengujian d. Uji kewajaran
4. Data untuk menemukan jenis laporan audit yang tepat e. Ringkasan pelaksanaan prosedur
5. Suatu dasar untuk mereview oleh supervisor dan partner f. Pemeriksanaan dokumen pendukung
g. Dokumen-dokumen dari luar
Dokumen audit yang dibuat auditor selama audit masih
Penyusunan Dokumen Audit
berlangsung adalah milik auditor.
Auditor wajib merahasiakan file audit klien sesuai dengan SA Dokumentasi audit hendaknya memiliki karakteristik
140 Kode Etik Profesi Akuntan Publik. berikut ini:
SA 230 mewajibkan KAP untuk menetapkan suatu kebijakan & 1. Setiap file audit harus memiliki identitas yang jelas
prosedur yang mengatur masa penyimpanan dokumen audit. 2. Dokumen audit harus diberi indeks dan referensi
Pada umumnya tidak kurang dari 5 tahun. silang untuk mempermudah pengorganisasian dan
pengarsipan
Isi dan Pengorganisasian 3. Dokumen audit yang telah selesai disusun harus
Bentuk, isi, dan luas pendokumentasian bergantung pada: secara jelas menunjukkan pekerjaan audit yang telah
1. Ukuran & kompleksitas entitas dilakukan
2. Sifat prosedur audit yang dilakukan 4. Dokumen audit harus berisi cukup informasi untuk
3. Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi memenuhi tujuan sesuai dengan rencana
4. Signifikansi bukti audit yang diperoleh 5. Kesimpulan yang dicapai tentang suatu segmen audit
5. Sifat & luas penyimpangan yang diidentifikasi harus diformulasikan dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai