Anda di halaman 1dari 40

Pemetaan Status Daya Dukung

dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH)

Terkait Pangan/Pertanian
3 PENDEKATAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG DAN DAYA
TAMPUNG LINGKUNGAN
• DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
TERLAMPAUI, JIKA DEMAND
1 SUPPLY-DEMAND (STATUS) (PERMINTAAN) LEBIH BESAR
DARIPADA SUPPLY (KETERSEDIAAN).

STOCK • SEMAKIN BESAR STOCK, SEMAKIN


2 (KEMAMPUAN/KETERSEDIAAN) BESAR DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

• DAYA DUKUNG LINGKUNGAN


TERLAMPAUI, JIKA HASIL
3 THRESHOLD (BATAS AMBANG) PENGUKURAN, LEBIH BESAR/LEBIH
KECIL DARI STANDART AMBANG
BAKUMUTU YANG DITETAPKAN
PENDEKATAN DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP

MANFAAT UNTUK KEBIJAKAN DAN PRAKTIS?,


DIKAITKAN DENGAN KEBIJAKAN, RENCANA DAN
PROGRAM LAIN?

Kementrian Pu : Telah Menghitung Keseimbangan Air


Kementrian Pertanian : Telah Menghitung KeseimbaNgan Pangan
(LP2B)

LINGKUNGAN HIDUP
MEMAKAI VERSI MANA?
DDTLH (STOCK) BERBASIS
JASA EKOSISTEM
ASPEK PEMETAAN JASA LINGKUNGAN HIDUP

Sumber : Pedoman Penentuan Daya Dukung dan Daya Tampung


Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2019
D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan
• Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
• Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas LH
• Jasa Lingkungan adalah manfaat yang diperoleh oleh manusia
dari berbagai sumberdaya dan proses alam yang secara
bersama-sama diberikan oleh suatu ekosistem yang
dikelompokkan ke dalam 4 (empat) macam manfaat:
– penyediaan (provisioning)→ produksi pangan dan air;
– pengaturan (regulating)→pengendalian iklim dan penyakit;
– pendukung (supporting) →seperti siklus hara dan biodiversitas; serta
– Budaya (cultural)→ spiritual dan rekreasi.
Sistem klasifikasi Jasa Lingkungan tersebut menggunakan standar dari
Millenium Ecosystem Assessment (2005)
JENIS Jasa Lingkungan
Klasifikasi Jasa Lingkungan Definisi Operasional
Fungsi Penyediaan (Provisioning)

1 Pangan (P1) Hasil laut, pangan dari hutan (tanaman dan hewan), hasil pertanian & perkebunan untuk
pangan, hasil peternakan

2 Air bersih (P2) Penyediaan air dari tanah (termasuk kapasitas penyimpanannya), penyediaan air dari sumber
permukaan
3 Serat (fiber) – (P3) Hasil hutan, hasil laut, hasil pertanian & perkebunan untuk material
4 Bahan bakar (fuel) – (P4) Penyediaan kayu bakar dan bahan bakar dari fosil
5 Sumberdaya Genetik (P5) Penyediaan Sumberdaya Genetik termasuk flora dan fauna
Fungsi Pengaturan (Regulating)
1 Pengaturan iklim (R1) Pengaturan suhu, kelembaban dan hujan, pengendalian gas rumah kaca & karbon

2 Pengaturan tata aliran air & banjir (R2) Siklus hidrologi, serta infrastruktur alam untuk penyimpanan air, pengendalian banjir, dan
pemeliharaan air

3 Pencegahan dan perlindungan Infrastruktur alam pencegahan dan perlindungan dari kebakaran lahan, erosi, abrasi, longsor,
dari bencana (R3) badai dan tsunami
4 Pemurnian air (R4) Kapasitas air dalam mengencerkan, mengurai dan menyerap pencemar
5 Pengolahan dan penguraian limbah (R5) Kapasitas lokasi dalam menetralisir, mengurai dan menyerap limbah dan sampah
6 Pemeliharaan kualitas udara (R6) Kapasitas mengatur sistem kimia udara

7 Pengaturan penyerbukan alami Distribusi habitat spesies pembantu proses penyerbukan alami
(pollination) – (R7)
8 Pengendalian hama & penyakit (R8) Distribusi habitat spesies trigger dan pengendali hama dan penyakit
Fungsi Budaya (Cultural)
1 Tempat
(C1)
tinggal & ruang hidup (sense of place) Ruang untuk tinggal dan hidup sejahtera, jangkar “kampung halaman” yang punya nilai
sentimental
2 Rekreasi & ecotourism (C2) Fitur lansekap, keunikan alam, atau nilai tertentu yang menjadi daya tarik wisata
3 Estetika (C3) Keindahan alam yang memiliki nilai jual
Fungsi Pendukung (Supporting)
1 Pembentukan
kesuburan (D1)
lapisan tanah & pemeliharaan Kesuburan tanah
2 Siklus hara (nutrient) – (D2) Kesuburan tanah, tingkat produksi pertanian
3 Produksi primer (D3) Produksi oksigen, penyediaan habitat spesies
4 Biodiversitas (D4) Keanekaragaman Hayati
FAKTOR PENENTU DAYA LAND USED BASED PROXY
DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG Penutup lahan atau Penggunaan lahan (Sawah,
LINGKUNGAN Permukiman, Perkebunan, Hutan, dll)
DINAMIS-
EKOREGION FAKTUAL
BENTANGLAHAN
-Pegunungan
-Perbukitan
-Dataran
-Pesisir
STATIS-
POTENSIAL

DDL Jasa Lingkungan


Status D3TLH Terkait
Pangan/Pertanian
Studi Kasus
di Kabupaten Bondowoso
Peta
Ekoregion
Peta Penutup Lahan
Analisis D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan
Tabel Distribusi Luas Lahan Jasa Lingkungan di Kabupaten Bondowoso
LUAS JASA EKOSISTEM
NO JASA EKOSISTEM KODE SR R S T ST
Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %
A. Jasa Penyedia
1 Penyedia Pangan P1 14.993,33 9,61 35.792,73 22,94 20.496,13 13,14 35.681,21 22,87 49.046,60 31,44
2 Penyedia Air Bersih P2 12.967,02 8,31 16.207,87 10,39 30.080,18 19,28 42.045,94 26,95 54.708,99 35,07
3 Penyedia Serat/Fiber P3 12.838,03 8,23 17.880,69 11,46 25.675,88 16,46 61.380,94 39,34 38.234,47 24,51
4 Penyedia Bahan Bakar P4 9.061,52 5,81 40.411,16 25,90 35.170,84 22,54 35.362,70 22,67 36.003,78 23,08
5 Penyedia Sumberdaya Genetik P5 4.701,99 3,01 24.090,05 15,44 7.807,79 5,00 66.095,19 42,37 53.314,97 34,17
B. Jasa Pengaturan
6 Pengaturan Iklim R1 4.325,00 2,77 13.377,95 8,58 14.557,37 9,33 60.799,60 38,97 62.950,07 40,35
Pengaturan Tata Aliran Air dan
7 R2 12.816,44 8,22 21.035,98 13,48 25.230,41 16,17 39.320,93 25,20 57.606,24 36,92
Banjir
Pengaturan Pencegahan dan
8 R3 15.135,87 9,73 10.002,89 6,41 56.106,65 36,06 25.038,61 16,09 49.725,97 31,96
Perlindungan dari Bencana
9 Pengaturan Pemurnian Air R4 10.202,81 6,54 20.090,00 12,88 11.957,32 7,66 32.117,77 20,59 81.642,10 52,33
Pengaturan Pengolahan dan
10 R5 17.400,07 11,15 14.977,01 9,60 49.113,67 31,48 39.749,73 25,48 34.769,52 22,29
Penguraian Limbah
11 Peemeliharaan Kualitas Udara R6 1.546,53 0,99 11.601,21 7,44 17.592,41 11,28 59.223,67 37,96 66.046,17 42,33
12 Pengaturan Penyerbukan Alami R7 6.315,54 4,05 13.760,75 8,82 20.750,22 13,30 69.682,36 44,67 45.501,12 29,17
13 Pengendalian Hama dan Penyakit R8 8.647,31 5,54 20.742,46 13,30 6.332,55 4,06 71.956,19 46,12 48.331,50 30,98
C. Jasa Budaya
14 Tempat Tinggal dan Ruang Hidup C1 78.345,45 50,22 18.609,90 11,93 40.982,82 26,27 11.724,74 7,52 6.347,08 4,07
15 Rekreasi and Ecotourism C2 19.516,68 12,51 53.563,30 34,33 17.547,08 11,25 45.140,27 28,93 20.242,67 12,98
16 Estetika C3 9.872,31 6,33 17.917,67 11,48 55.003,96 35,26 20.826,90 13,35 52.389,16 33,58
D. Jasa Pendukung
Pembentukan Lapisan Tanah dan
17 D1 5.485,52 3,52 9.755,70 6,25 22.867,28 14,66 56.746,16 36,37 61.155,35 39,20
Pemeliharaan Kesuburan
18 Pendukung Siklus Hara D2 18.205,53 11,67 13.282,39 8,51 25.605,62 16,41 52.655,64 33,75 46.260,81 29,65
19 Pendukung Produksi Primer D3 6.386,30 4,09 13.290,57 8,52 23.300,73 14,94 70.601,65 45,25 42.430,76 27,20
20 Pendukung Biodiversitas D4 13.109,42 8,40 29.147,83 18,68 17.303,71 11,09 58.425,04 37,45 38.024,00 24,37

Sumber : Hasil Analisis D3TLH Kabupaten Bondowoso, Tahun 2019


Jenis Jasa Lingkungan Terkait Sektor Pertanian (Agroekosistem)
Sumber: Smuckler, et. al, (2012)

1. Penyedia Pangan (P1)


2. Penyedia Air bersih (P2)
3. Penyedia Serat (P3)
4. Pengaturan iklim (R1)
5. Pengaturan Tata aliran air & banjir (R2)
6. Pengaturan Pemurnian air (R4)
7. Pengaturan Penyerbukan alami (pollination)
(R7)
8. Pengaturan Pengendalian hama & penyakit
(R8)
9. Rekreasi & ecotourism (C2)
10. Pendukung Pembentukan lapisan tanah &
pemeliharaan kesuburan (D1)
11. Pendukung Siklus hara (nutrient) (D2)
12. Pendukung Produksi primer (D3)
OVERLAY 12 JASA LINGKUNGAN TERKAIT SEKTOR PANGAN
PETA SINTESA 12 JASA
LINGKUNGAN SEKTOR PANGAN
Analisis Spasial D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan Sektor Pangan

Tabel Luas Lahan (Ha) Sintesa 12 Jasa Lingkungan Terkait Sektor


Pangan Di Kabupaten Bondowoso
Kelas Jasa Luas Lahan Lokasi
No
Lingkungan Luas (Ha) % (Kecamatan)
1 Sangat Rendah 11.603,45 7,45 Lampiran-1
2 Rendah 16.966,69 10,90 Lampiran-2
3 Sedang 14.977,93 9,62 Lampiran-3
4 Tinggi 68.101,96 43,76 Lampiran-4
5 Sangat Tinggi 43.947,32 28,24 Lampiran-5

Sumber : Hasil Analisis D3TLH Sektor Pangan Kabupaten Bondowoso, Tahun 2020
Analisis Status Daya Dukung Lahan Sektor Pangan
Sumber : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009

Penentuan daya dukung lahan dilakukan dengan membandingkan


ketersediaan dan kebutuhan lahan

Ketersediaan lahan ditentukan berdasarkan data total produksi aktual setempat dari setiap
komoditas di suatu wilayah, dengan menjumlahkan produk dari semua komoditas yang ada
di suatu wilayah. Untuk penjumlahan ini digunakan parameter harga sebagai faktor konversi
karena setiap komoditas memiliki satuan yang beragam. Sementara itu, kebutuhan lahan
dihitung berdasarkan kebutuhan hidup layak.
A. Perhitungan Ketersediaan (Supply) Lahan

B. Perhitungan Kebutuhan (Demand)


C. Penentuan Status Daya Dukung Lahan
Lahan
Status daya dukung lahan diperoleh dari
perbandingan antara ketersediaan lahan (SL) dan
kebutuhan lahan (DL)

Bila SL > DL, daya dukung


dinyatakan surplus

Bila SL < DL, daya dukung


dinyatakan defisit
A. Perhitungan Total Nilai Produksi Komoditas Hasil Pertanian (Pi x Hi)
Harga Satuan
Data Produksi Produksi (Kg) Nilai Produksi
No Komoditas (Rp.)
Tahun 2019 (Ton) (Pi) (Hi) (Pi x Hi)
f. Tomat 1,027 1,027,000 7,500 7,702,500,000
4 Tanaman Biofarmaka (Ton)
a. Laos/Lengkuas 83 83,000 10,000 830,000,000
b. Kunyit 19,774 19,774,000 40,000 790,960,000,000
c. Temulawak 68 68,000 9,000 612,000,000
d. Temuireng 5 5,000 25,000 125,000,000
e. Jahe 1,076 1,076,000 25,000 26,900,000,000
f. Kencur 8 8,000 45,000 360,000,000
5. Produksi Daging (Kg)
a. Sapi Potong - 1,238,400 110,000 136,224,000,000
b. Kambing - 256,380 97,000 24,868,860,000
c. Domba - 383,060 97,000 37,156,820,000
d. Unggas - 3,676,070 28,000 102,929,960,000
6 Tanaman Perkebunan (Ton)
a. Kelapa 11,249.38 11,249,380 30,000 337,481,400,000
b. Pinang 4,271.69 4,271,690 16,000 68,347,040,000
c. Kapuk Randu 3.75 3,750 45,000 168,750,000
d. Jambu Mete 7.73 7,730 130,000 1,004,900,000
e. Cengkeh 162.12 162,120 120,000 19,454,400,000
f. Kopi 3,756.40 3,756,400 60,000 225,384,000,000
g. Tembakau 11,302.38 11,302,380 40,000 452,095,200,000
h. Tebu 357,694.27 357,694,270 6,500 2,325,012,755,000
7 Produksi Telur (Kg)
a. Ayam Buras - 24,000 26,000 624,000,000
b. Ayam Ras - 94,074 22,000 2,069,628,000
c. Itik - 28,665 35,000 1,003,275,000
d. Entok - 1,762 35,000 61,670,000
Total (Pi x Hi) 11,215,492,483,077
Sumber : Hasil Analisis D3TLH Sektor Pangan Kabupaten Bondowoso, Tahun 2020
B. Analisis Ketersediaan Lahan (SL)
Nilai Pi x = 11.215.492.483.077
Hi
Jumlah Pi x Hi 1
Hb = 11.000 (Harga satuan beras (Rp/kg) di tingkat Maka SL = X
produsen) Hb Ptvb
Ptvb = 10.163 Kg/ha (Produktivitas beras)
= 11.215.492.483.07 X 1
Catatan Perhitungan Ptvb (Produktivitas Beras Kg/Ha) : 11.000 10.163
• Luas tanam tahun 2019 = 99.086 Ha
= 1.019.590.226 X 0.000098398
• Produksi padi total = 609.378 ton atau 609.378.000 = 100.326 Ha
kg (100 % Hasil Panen)
= 100.326 Ha / 3 kali panen
• Prosentase penyusutan = 10.71 %
air = 33.442,03 Ha
• Prosentase penyusutan = 3.25 % (Susut Penggilingan)
kehilangan

• Total Prosentase = 86.04 %


penyusutan
• Konversi Padi ke GKG = 609.378.000 x 86.04 % =
524.308.831 Kg
• Prosentase penyusutan = 64.02% (BPS)
beras
• Produktivitas Beras = 524.308.831 x 64.02% =
Lokasl (Ptvb) 335.662.513,73 Kg
= 335.662.513,73 Kg / 99.086
Ha
= 3.387,59 Kg/Ha X 3 kali
panen
= 10.163 Kg/Ha
C. Analisis Kebutuhan Lahan (DL)
Didalam analisis kebutuhan lahan, dilakukan proyeksi dari tahun 2019 hingga tahun
2028, proyeksi dilakukan untuk melihat gambaran mengenai kebutuhan lahan terkait
dengan sector pangan pada masa yang akan datang seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang secara linier akan mengakibatkan bertambahnya pemenuhan
kebutuhan akan lahan dan pangan. Beberapa analisis yang dilakukan untuk
menentukan kebutuhan lahan (DL) kaitannya dengan sektor pangan antara lain :

Tabel Perhitungan Proyeksi Penduduk (N)


Tabel Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
Kabupaten Bondowoso Tahun 2019 - 2028
Jumlah Penduduk Masing-masing tahun proyeksi penduduk
Tahun dihitung sebesar 0,33 % menggunakan
(Jiwa)
2019 797.592 prosentase pertumbuhan penduduk dari
tahun 2018 - 2019 sebagaimana yang
2020 800.224
tertuang didalam Kabupaten Bondowoso
2021 802.865 dalam Angka, Tahun 2020.
2022 805.514
2023 808.172
2024 810.839
2025 813.515
2026 816.200
2027 818.893
2028 821.596
Perhitungan Kebutuhan KHLL
Tabel Rata-rata Konsumsi Protein Per Kapita Sehari
Menurut Kelompok Komoditas Makanan
dan Kelompok Pengeluaran (gram) Tahun 2019

Kelompok Komoditas
Kelompok Pengeluaran Total = 193,36 gram/orang/hari
No. 40 % 40 % 20 %
Makanan atau 0.193 kg/orang/hari
Terbawah Tengah Teratas
1 Padi-padian 21,01 22,03 21,07
2 Umbi-umbian 0,20 0,27 0,39
3 Ikan/Udang/Cumi/Kerang 4,71 5,83 9,55 0.193 kg/orang/hari x 365 hari
4 Daging 0,71 1,87 4,91 (1 tahun) = 70,445 kg/orang/tahun
5 Telur dan Susu 1,49 2,26 3,72
6 Sayur-sayuran 2,78 3,00 3,56
7 Kacang-kacangan 9,19 11,36 11,69
8 Buah-buahan 0,20 0,28 0,63
Kebutuhan Hidup
9 Minyak dan Kelapa 0,04 0,05 0,08 Layak Per Penduduk
10 Bahan minuman 0,81 1,10 1,29 KHLL = (KHL)
11 Bumbu-bumbuan 0,39 0,48 0,67 Produktivitas Beras
12 Konsumsi lainnya 0,58 0,84 1,10
13 Makanan dan minuman 10,55 15,65 17,03 Lokal (PBL)
jadi
14 Rokok dan tembakau 0,00 0,00 0,00 70,445
Jumlah 52,66 65,02 75,68 KHLL =
Sumber : BPS, Statistik 10.163
Kesejahteraan Rakyat Kabupaten
KHLL = 0.007
Bondowoso Tahun 2019 Dijumlahkan
Tabel Perhitungan Kebutuhan Lahan (DL) Tahun 2019 - 2028

Kebutuhan
Jumlah KHLL
Hidup Produktivitas Kebutuhan Lahan (Ha)
No Tahun Penduduk (KHL /
Layak Beras Lokal DL = N x KHLL
(N) PBL)
(KHL) (PBL) (Kg)
1 2019 797,592 70.44 10,163.00 0.007 5,528.52
2 2020 800,224 70.44 10,163.00 0.007 5,546.77
3 2021 802,865 70.44 10,163.00 0.007 5,565.07
4 2022 805,514 70.44 10,163.00 0.007 5,583.44
5 2023 808,172 70.44 10,163.00 0.007 5,601.86
6 2024 810,839 70.44 10,163.00 0.007 5,620.35
7 2025 813,515 70.44 10,163.00 0.007 5,638.89
8 2026 816,200 70.44 10,163.00 0.007 5,657.50
9 2027 818,893 70.44 10,163.00 0.007 5,676.17
10 2028 821,596 70.44 10,163.00 0.007 5,694.90
Sumber : Hasil Analisis D3TLH Pangan Kabupaten Bondowoso Tahun 2020

Keterangan :
- Nilai KHL tetap karena sebagai koefisien kebutuhan hidup layak per penduduk selama 1 tahun
- Nilai Produktivitas dan luas panen diasumsikan sama dengan tahun perhitungan (tahun 2019)
D. Status D3TLH Sektor Pangan di Kabupaten Bondowoso
Tabel Status Daya Dukung Lahan Kabupaten Bondowoso
Terkait Sektor Pangan Tahun 2019 – 2028
Ketersediaan Kebutuhan Status Daya Dukung Lahan
No Tahun
Lahan (SL) Lahan (DL) (SL > DL atau SL < DL)

1 2018 33,442 5,353.19 SURPLUS

2 2019 33,442 5,378.35 SURPLUS

3 2020 33,442 5,403.63 SURPLUS

4 2021 33,442 5,429.03 SURPLUS

5 2022 33,442 5,454.54 SURPLUS

6 2023 33,442 5,480.17 SURPLUS

7 2024 33,442 5,505.93 SURPLUS

8 2025 33,442 5,531.81 SURPLUS

9 2026 33,442 5,557.81 SURPLUS

10 2027 33,442 5,583.93 SURPLUS


Sumber : Hasil Analisis D3TLH Pangan Kabupaten Bondowoso Tahun 2020
Status D3TLH Terkait
Pangan/Pertanian
Studi Kasus
di Kabupaten Kebumen
PERHITUNGAN STATUS
DAYA DUKUNG
PANGAN
• Sistem grid adalah struktur dua dimensi yang membagi suatu wilayah menjadi rangkaian sel-sel yang
bersebelahan, dimana setiap sel-nya memiliki suatu pengenal (identifier) yang unik yang berbeda pada tiap
selnya yang dapat digunakan untuk pengindeksan secara spasial (Sahr, et al., 2003).
• Dengan metode skala ragam, suatu data dapat ditampilkan dalam resolusi yang beragam sehingga informasi yang
terkandung dalam suatu data dapat diketahui lebih lengkap. (Riqqi, 2008)
• Penelitian ini menggunakan grid dengan ukuran grid 5” (cakupan 0,155km x 0,155km) dan grid 30” (cakupan
0,900km x 0,900km).
• Semakin tinggi resolusi grid maka jumlah sel akan semakin bertambah, oleh karena itu setiap grid pada sistem ini
akan memiliki jumlah sel yang berbeda pada setiap resolusinya

Perbedaan 1 %
INDIKASI JASA LINGKUNGAN PENYEDIA PANGAN KABUPATEN KEBUMEN

0,77 %
11,51 %
38,81 %
13,63 %
35,25 %
Sistem Grid Skala Ragam
• Sistem Grid Skala Ragam
• Merujuk ke sistem referensi geospasial
nasional.
• Multi resolusi
• Memiliki sistem penomoran (ID)
Data Dasar : Peta Grid 5” x 5” (0,15 km x 0,15 km) Kabupaten Kebumen

Jumlah Grid/Poligon
57.530 Grid

• Administrasi
• Penutup lahan dan Jaringan Jalan
• Ekoregion Didistribusikan kedalam sistem Grid
• Jasa lingkungan penyedia pangan
• Penduduk
STATUS D3TLH SEKTOR PANGAN KABUPATEN KEBUMEN
Sumber : Dr. Akhmad Riqqi
Pemetaan D3TLH Menggunakan Sistem Grid
Skala Ragam

𝑲𝑩𝒊 = 𝑷𝒊 𝒙 𝑨𝑲𝑬 𝒙 𝟑𝟔𝟓


(Perhitungan Kebutuhan Pangan)
𝑲𝑯𝒊
𝑻𝑷𝒊 =
𝑨𝑲𝑬×𝟑𝟔𝟓

(Perhitungan Ambang Batas Penduduk)


𝑰𝑱𝑬𝑷𝑩𝑷𝒊
𝑲𝑯𝒊 = × 𝑲𝑯𝒌𝒂𝒃
𝑰𝑱𝑬𝑷𝑩𝑷𝒌𝒂𝒃

𝐾𝐻𝑖 : ketersediaan bahan pangan pada grid i dalam satu tahun (kkal),
𝐼𝐽𝐸𝑃𝐵𝑃𝑖 : IJE penyedia bahan pangan pada grid i,
𝐼𝐽𝐸𝑃𝐵𝑃𝑘𝑎𝑏 : total IJE penyedia bahan pangan di Kabupaten Kebumen, dan
𝐾𝐻𝑘𝑎𝑏 : ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Kebumen dalam satu tahun (kkal).
Status Belum Melampaui = 95,46 %

Status Sudah Melampaui = 4,54 %


PEMANFAATAN INFORMASI STATUS
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
1. Untuk Mengetahui Tingkat Kerentanan D3TLH Suatu Wilayah

2. Dapat dimanfaatkan sebagai data dasar untuk berbagai perencanan :


• Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
• Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
• Tata Ruang
• Izin lingkungan
• Sebagai data sintesa untuk berbagai pemanfaatan sumberdaya alam dalam
berbagai sektor
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai