Anda di halaman 1dari 1

PUSAT PENERANGAN HUKUM KEJAKSAAN AGUNG

Jl. Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

SIARAN PERS
Nomor: PR – 744/029/K.3/Kph.3/07/2023

Jaksa Agung ST Burhanuddin Memperoleh Penghargaan


“Tokoh Inspiratif Penegakan Hukum Humanis
Untuk Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Anak”

Liputan6.com memberikan penghargaan kepada berbagai tokoh inspiratif mulai dari tokoh
pertanian, tenaga kerja, tokoh hukum, dan lainnya. Penghargaan ini sesuai dengan tema yang
diangkat yakni “Akses Hukum dan Ekonomi Bagi Perempuan dan Anak Indonesia".
Dalam setiap tindak pidana apapun, baik itu tindak pidana umum, tindak pidana khusus, dan
tindak pidana lainnya, sebagian pihak yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak,
terlebih perkara terkait dengan kejahatan seksual yang sulit mengungkap dari sisi alat bukti,
termasuk dalam hal ini perkara yang melibatkan orang terdekat seperti kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT). Untuk itu, hal tersebut harus menjadi perhatian serius oleh Kejaksaan RI, dan
karenanya dikeluarkan Pedoman Kejaksaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Akses Keadilan
Bagi Perempuan dan Anak Dalam Penanganan Perkara Pidana.
Tujuan penerbitan pedoman ini untuk optimalisasi pemenuhan akses keadilan bagi perempuan
dan anak yang berhadapan dengan hukum, baik sebagai pelaku, korban, dan saksi dalam
proses penanganan perkara pidana, di berbagai proses tahapan mulai dari penyelidikan sampai
proses eksekusi.
Jaksa sebagai posisi sentral penegakan hukum harus memiliki kepekaan nurani, sebab banyak
kejadian menjadi viral ketika kita tidak bisa menjelaskan secara jelas tentang hak-hak
perempuan dan anak menjadi korban tindak pidana, seperti kasus revenge porn di Pandeglang,
tuntutan rendah pemerkosaan di Langkat, hingga yang paling viral yaitu kasus Herry Wirawan
yang memperkosa 13 santri sampai melahirkan. Semua hal tersebut harus menjadi perhatian
khusus bagi Jaksa di daerah yang menangani perkara tersebut, dimana tidak saja
menggunakan hati nurani tetapi memiliki kepekaan sosial, psikologis, dan sensitivitas terhadap
korban.
Di samping itu, Kejaksaan RI juga telah mengeluarkan Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15
Tahun 2020 tetang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif. Dalam peraturan
tersebut, penyelesaian perkara mengacu pada pendekatan sosial dengan mengakomodir
kepentingan korban dalam penyelesaian perkara.
Semoga penghargaan ini dapat menginspirasi dan menjadikan penegakan hukum lebih baik
dan menghormati hak-hak perempuan serta anak. (K.3.3.1)

Jakarta, 09 Juli 2023


KEPALA PUSAT PENERANGAN HUKUM

Dr. KETUT SUMEDANA


Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 
Andrie Wahyu Setiawan, SH., S.Sos., MH. / Kasubid Kehumasan
Hp. 081272507936
Email: humas.puspenkum@kejaksaan.go.id

Anda mungkin juga menyukai