Anda di halaman 1dari 63

BLOK

Saraf dan Kejiwaan


PEDOMAN UNTUK MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2021

1
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara dan bentuk apapun tanpa seijin penulis dan penerbit.

Judul:
Blok Saraf dan Kejiwaan
Pedoman untuk mahasiswa
Edisi tahun 2021

Tim Penyusun Modul:


Djung Lilya Wati
Rebekah Malik
Yoanita Widjaja
Rini Andriani
Irawaty Hawari
Ashwin M. Rumawas
Hartono
Noer Saelan
Anastasia Ratnawati B.
Evi
Melanie Mantu
Eko Kristanto Kunta Adjie

Penerbitan dikelola:
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Desain Sampul dan Tata Letak:


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

ISBN 978-623-6775-15-8

2
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Buku Modul Blok Sistem Saraf dan
Kejiwaan edisi 2021 ini dapat diselesaikan dengan baik, dengan beberapa revisi dari edisi
sebelumnya. Buku ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa fakultas kedokteran agar
dapat mengetahui, memahami, menganalisa berbagai masalah kesehatan terkait penyakit saraf
dan kejiwaan. Rancangan pembelajaran modul blok ini terdiri dari berbagai ilmu yang terkait,
meliputi Ilmu-ilmu dasar preklinik dan klinik seperti Anatomi, Histologi, Fisiologi, Ilmu Gizi,
Parasitologi, Mikrobiologi, Patologi Klinik, Farmakologi, Radiologi, Ilmu Penyakit Saraf,
Ilmu Kesehatan Jiwa, Ilmu Kesehatan Anak, Rehabilitasi Medik.

Rancangan pembelajaran Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan disusun sesuai kompetensi
yang harus dicapai sebagai dokter umum menurut Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) 2012. Blok yang harus dijalani mahasiswa pada semester 6 ini, mengimplementasikan
sistem kurikulum Problem Based Learning (PBL). Dalam menyelesaikan blok ini, maka
setiap mahasiswa harus berperan aktif dalam diskusi kelompok, kegiatan mandiri, pleno dan
latihan ketrampilan dasar. Hal ini didukung pula dengan peran para narasumber, tutor dan
instruktur yang mengarahkan dan melatih mahasiswa agar tujuan pembelajaran tercapai.

Akhirnya Tim Penyusun Buku Modul Saraf dan Kejiwaan mengucapkan banyak terima
kasih atas dukungan Dekanat, staf pengajar dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam
pembuatan buku modul ini. Semoga dengan adanya buku modul ini, dapat lebih memperkaya
wawasan pengetahuan serta meningkatkan motivasi mahasiswa dalam mempelajari Blok
Sistem Saraf dan Kejiwaan.

Jakarta, Januari 2021

Tim Penyusun Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan

3
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN...................................................................................................................... 6
TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................................... 7
KOMPETENSI PENYAKIT BLOK SISTEM SARAF DAN KEJIWAAN ........................... 12
KOMPETENSI KETERAMPILAN BLOK SISTEM SARAF DAN KEJIWAAN ................ 17
KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN PRASYARAT ...................................................... 22
Karakteristik Mahasiswa ...................................................................................................... 22
Prasyarat ............................................................................................................................... 22
Tata Tertib Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan ....................................................................... 22
SASARAN PEMBELAJARAN............................................................................................... 24
LINGKUP BAHASAN ............................................................................................................ 25
KEGIATAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN ........................................................ 26
PEMICU 1 ................................................................................................................................ 29
PEMICU 2 ................................................................................................................................ 30
PEMICU 3 ................................................................................................................................ 31
PEMICU 4 ................................................................................................................................ 32
PEMICU 5 ................................................................................................................................ 33
PEMICU 6 ................................................................................................................................ 34
PEMICU 7 ................................................................................................................................ 35
PEMICU 8 ................................................................................................................................ 36
Jadwal Kuliah Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan 2021............................................................. 37
SARANA PENUNJANG ......................................................................................................... 42
1. Sumber Pembelajaran.................................................................................................... 42
2. Sumber Daya Manusia .................................................................................................. 45
3. Sarana dan Prasarana..................................................................................................... 45
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN MAHASISWA ....................................................... 47
Presentase Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa ........................................................... 47
Blueprint evaluasi hasil pembelajaran ................................................................................. 48
EVALUASI PELAKSANAAN BLOK SISTEM SARAF DAN KEJIWAAN ....................... 49
ANAMNESIS NEUROLOGIS ................................................................................................ 52
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS ........................................................................................... 54
WAWANCARA PSIKIATRI .................................................................................................. 58
DAFTAR TILIK PENILAIAN DISKUSI PEMBELAJARAN JARAK JAUH ( PJJ)............ 60
RINCIAN BUTIR PENILAIAN TUTORIAL MAHASISWA ............................................... 60
TIM PENYUSUN MODUL .................................................................................................... 62
LEMBAR VALIDASI ............................................................................................................. 63

4
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Penyakit sesuai SKDI 2012……………………………………………….. 12


Tabel 2. Daftar Keterampilan Klinis sesuai SKDI 2012…………………………………... 17
Tabel 3. Persentase Komponen Penilaian Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa…….. 46
Table 4. Blueprint Ujian Tulis……………………………………………………………... 47

5
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem saraf memiliki tiga fungsi utama yaitu input sensoris, integrasi data yang
terjadi di otak dan output motorik. Sistem ini mengatur semua aktivitas organ tubuh agar
dapat bekerja harmonis. Berperan dalam tingkat kesadaran, aktivitas motorik dan koordinasi,
sensasi rasa atau sensorik, aktivitas otonom, proses mengingat, kegiatan belajar, berbahasa,
menghitung dan aktivitas yang lebih kompleks lainnya.

Masalah psikiatrik sering dijumpai di rumah sakit, puskesmas, ataupun di tempat


praktek umum. Di dunia, sekitar 10-15% populasi anak dan dewasa muda mengalami
gangguan mental. Berdasarkan laporan riskesdas, prevalensi gangguan kesehatan jiwa untuk
usia 15 tahun keatas mencapai 6% dari jumlah penduduk di Indonesia. Terdapat beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang, seperti faktor internal (genetik)
dan eksternal (pola asuh orangtua, pertemanan, bullying, konsumsi alkohol, dll). 1

Blok sistem saraf dan kejiwaan beruspa mempersiapkan lulusan dokter dengan bekal
pengetahuan terkait kelainan saraf dan kesehatan jiwa mengingat seringnya ditemui kasus
tersebut pada praktik sehari-hari. Modul sistem saraf dan kejiwaan merupakan modul ke
delapan belas yang akan berlangsung selama 9 minggu. Tujuan modul ini adalah agar dokter
umum di layanan primer mempunyai kompetensi dalam memberikan pelayanan di bidang
saraf dan kejiwaan.

6
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

TUJUAN PEMBELAJARAN
(LEARNING OUTCOME)

Blok sistem saraf dan kejiwaan bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dengan prinsip-
prinsip dasar dalam merencanakan tatalaksana dan melakukan manajemen kelainan pada
sistem saraf dan kejiwaan.

KOMPETENSI AKHIR (GOALS)


Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa diharapkan memenuhi kompetensi:

Area kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur


1. Bermoral, beretika dan disiplin
2. Berperilaku profesional

Area kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri


3. Menerapkan mawas diri
4. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
5. Mengembangkan pengetahuan

Area kompetensi 3: Komunikasi Efektif


6. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
7. Berkomunikasi dengan mitra kerja

Area kompetensi 4: Pengelolaan Informasi


8. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan

Area kompetensi 5: Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran


9. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini
untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif

Area kompetensi 6: Keterampilan Klinis


10. Melakukan prosedur diagnosis
11. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif

Area kompetensi 7: Pengelolaan Masalah Kesehatan


12. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
13. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada individu,
keluarga dan masyarakat
14. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

7
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

KOMPETENSI UMUM (GENERAL PURPOSES)

Area kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur


1.1. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
1.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Bermoral, beretika, dan berdisiplin
2. Berperilaku profesional

Area kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri


2.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi
masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan
pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi
keselamatan pasien.
2.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Menerapkan mawas diri
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
3. Mengembangkan pengetahuan baru

Area kompetensi 3: Komunikasi Efektif


3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
3.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya

Area kompetensi 4:Pengelolaan Informasi


4.1. Kompetensi Inti
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatandalam
praktik kedokteran.
4.2. Lulusan Dokter Mampu
Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untukdapat belajar
sepanjang hayat

Area kompetensi 5:Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran


5.1. Kompetensi Inti
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran
dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
5.2. Lulusan Dokter Mampu

8
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini
untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
 Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran
Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran
Komunitas yang berhubungan dengan promosi kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat

 Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran


Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/ Kedokteran
Komunitas yang berhubungan dengan prevensi masalah kesehatan individu, keluarga,
dan masyarakat
 Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran
Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/ Kedokteran
Komunitas untuk menentukan prioritas masalah kesehatan pada individu, keluarga,
dan masyarakat
 Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran
Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/ Kedokteran
Komunitas yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat
 Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk
menegakkan diagnosis
 Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah
kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi
 Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu
Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu
KesehatanMasyarakat/ Kedokteran Pencegahan/ Kedokteran Komunitas
 Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran
Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/ Kedokteran
Komunitas yang berhubungan dengan rehabilitasi medik dan sosial pada individu,
keluarga dan masyarakat
 Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien, bukti ilmiah kedokteran,
dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan untuk mengambil
keputusan

Area kompetensi 6: Keterampilan Klinis


6.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang
lain.
6.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Melakukan prosedur diagnosis

9
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

 Melakukan dan menginterpretasi hasil auto-, allo- dan hetero-


anamnesis,pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai dengan masalah pasien
 Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dasar danmengusulkan
pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional

2. Melakukan prosedur penatalaksanaan masalah kesehatan secara holistik


dankomprehensif
 Melakukan edukasi dan konseling
 Melaksanakan promosi kesehatan
 Melakukan tindakan medis preventif
 Melakukan tindakan medis kuratif
 Merencanakan tindakan medis rehabilitatif
 Merencanakan prosedur proteksi terhadap hal yang dapat membahayakan
diri sendiri dan orang lain
 Merencanakan tindakan medis pada kedaruratan klinis dengan menerapkan
prinsip keselamatan pasien

Area kompetensi 7: Pengelolaan Masalah Kesehatan


7.1. Kompetensi Inti
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan
kesehatan primer.
7.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
 Mengidentifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan perilaku,
sertamodifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok
umur, agama, masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya
 Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangkapromosi
kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada
individu, keluarga dan masyarakat
 Melakukan pencegahan timbulnya masalah kesehatan
 Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untukmencegah dan
memperlambat timbulnya penyakit
 Melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan
timbulnyakomplikasi penyakit dan atau kecacatan
3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga danmasyarakat
 Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
 Menginterpretasi data kesehatan keluarga dalam rangka mengidentifikasi
masalah kesehatan keluarga
 Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti

10
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

 Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab


(lihatDaftar Pokok Bahasan dan Daftar Penyakit) dengan memperhatikan
prinsipkeselamatan pasien
 Mengkonsultasikan dan/atau merujuk sesuai dengan standar pelayananmedis
yang berlaku (lihat Daftar Penyakit)
 Membuat instruksi medis tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapatdibaca
 Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi, tepat obat,
tepatdosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien),
jelas, lengkap, dan dapat dibaca
 Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan,
memonitorperkembangan penatalaksanaan, memperbaiki, dan mengubah terapi
dengan tepat
 Menentukan prognosis masalah kesehatan pada individu, keluarga,
danmasyarakat
 Menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan kedokteransecara
komprehensif, holistik, dan berkesinambungan dalam mengelola masalah
kesehatan

11
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

KOMPETENSI PENYAKIT BLOK SISTEM SARAF DAN KEJIWAAN


(Sesuai Daftar Penyakit dalam SKDI 2012)

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai:


Tingkat Kemampuan 1:Mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit,dan mengetahui
cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebihlanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yangpaling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu
menindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2:Mendiagnosis dan merujuk


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakittersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penangananpasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudahkembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk

3A. Bukan gawat darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapipendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan doktermampu menentukan rujukan yang paling
tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindak lanjuti
sesudah kembali darirujukan.

3B.Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikanterapi pendahuluan pada
keadaan gawat darurat demi menyelamatkannyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien.Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindak lanjuti sesudah
kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secaramandiri dan


tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.

4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

12
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Tabel 1. Daftar Penyakit Sesuai SKDI 2012

SISTEM SARAF
TINGKAT
NO DAFTAR PENYAKIT
KEMAMPUAN

Genetik dan Kongenital


1 Spina bifida 2
2 Fenilketonuria 1
Gangguan Neurologik Paediatrik
3 Duchene muscular dystrophy 1
4 Kejang demam 4A
Infeksi
5 Infeksi sitomegalovirus 2
6 Meningitis 3B
7 Ensefalitis 3B
8 Malaria serebral 3B
9 Tetanus 4A
10 Tetanus neonatorum 3B
11 Toksoplasmosis serebral 2
12 Abses otak 2
13 HIV AIDS tanpa komplikasi 4A
14 AIDS dengan komplikasi 3A
15 Hidrosefalus 2
16 Poliomielitis 3B
17 Rabies 3B
18 Spondilitis TB 3A
Tumor Sistem Saraf Pusat
19 Tumor primer 2
20 Tumor sekunder 2
Penurunan Kesadaran
21 Ensefalopati 3B
22 Koma 2
23 Mati batang otak 2
Nyeri Kepala
24 Tension headache 4A
25 Migren 4A
26 Arteritis kranial 1
27 Neuralgia trigeminal 3A
28 Cluster headache 3A

13
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Penyakit Neurovaskular
29 TIA 3B
30 Infark serebral 3B
31 Hematom intraserebral 3B
32 Perdarahan subarachnoid 3B
33 Ensefalopati hipertensi 3B
Lesi kranial dan batang otak
34 Bells’ palsy 4A 4A
35 Lesi batang otak 2
Gangguan Sistem Vaskular
36 Meniere's disease 3A
37 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) 4A
38 Cerebral palsy 2
Defisit Memori
39 Demensia 3A
40 Penyakit Alzheimer 2
Gangguan Pergerakan
41 Parkinson 3A
Epilepsi dan Kejang Lainnya
42 Kejang 3B
43 Epilepsi 3A
44 Status epileptikus 3B
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
45 Complete spinal transaction 3B
46 Sindrom kauda equine 2
47 Neurogenic bladder 3A
48 Siringomielia 2
49 Mielopati 2
50 Dorsal root syndrome 2
51 Acute medulla compression 3B
52 Radicular syndrome 3A
53 Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A
Trauma
54 Hematom epidural 2
55 Hematom subdural 2
56 Trauma Medula Spinalis 2
Nyeri
57 Reffered pain 3A
58 Nyeri neuropatik 3A

14
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Penyakit Neuromuskular dan Neuropati


59 Sindrom Horner 2
60 Carpal tunnel syndrome 3A
61 Tarsal tunnel syndrome 3A
62 Neuropati 3A
63 Peroneal palsy 3A
64 Guillain Barre syndrome 3B
65 Miastenia gravis 3B
66 Polimiositis 1
67 Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease) 2
Gangguan Neurobehaviour
68 Amnesia pascatrauma 3A
69 Afasia 2
70 Mild Cognitive Impairment (MCI) 2
ta
PSIKIATRI
TINGKAT
NO DAFTAR PENYAKIT
KEMAMPUAN

Psikosis (Skizofrenia, Gangguan Waham menetap, Psikosis Akut dan Skizoafektif)


1 Skizofrenia 3A
2 Gangguan waham 3A
3 Gangguan psikotik 3A
4 Gangguan skizoafektif 3A
5 Gangguan bipolar, episode manik 3A
6 Gangguan bipolar, episode depresif 3A
7 Gangguan siklotimia 2
8 Depresi endogen, episode tunggal dan rekuran 2
9 Gangguan distimia (depresi neurosis) 2
10 Gangguan depresif yang tidak terklasifikasikan 2
11 Baby blues (post-partum depression) 3A
Gangguan Neurotik, Gangguan berhubungan dengan Stres, dan Gangguan Somatoform,
Gangguan Cemas Fobia
11 Agorafobia dengan/tanpa panik 2
12 Fobia social 2
13 Fobia spesifik 2

15
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Gangguan Cemas Lainnya


14 Gangguan panik 3A
15 Gangguan cemas menyeluruh 3A
16 Gangguan campuran cemas depresi 3A
17 Gangguan obsesif-kompulsif 2

18 Reaksi terhadap stres yg berat, & gangguan penyesuaian 2


19 Post traumatic stress disorder 3A
20 Gangguan disosiasi (konversi) 2
21 Gangguan somatoform 4A
22 Trikotilomania 3A

Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa


23 Gangguan kepribadian 2
24 Gangguan identitas gender 2
25 Gangguan preferensi seksual 2

Gangguan Emosional dan Perilaku dengan Onset Khusus pada Masa Anak dan Remaja
26 Gangguan perkembangan pervasif 2
27 Retardasi mental 3A
Gangguan Tidur
28 Insomnia 4A
29 Hipersomnia 3A
30 Sleep-wake cycle disturbance 2
31 Nightmare 2
32 Sleep walking 2

16
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

KOMPETENSI KETERAMPILAN BLOK SISTEM SARAF DAN


KEJIWAAN
(Sesuai Daftar Penyakit dalam SKDI 2012)

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai:


Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan
psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan
keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi
yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan,
diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian
tulis.

Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan


Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada
clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).

Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah


supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang
biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized
patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective
Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical
Skills (OSATS).

Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri


Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh
teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio,
logbook, dsb.

4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter 


4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB) 


Dengan demikian dalam Daftar Keterampilan Klinis, tingkat kompetensi tertinggi adalah 4A.

17
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

Tabel 2. Daftar Keterampilan Klinis Sesuai SKDI 2012

PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM SARAF
TINGKAT
NO KETERAMPILAN
KEMAMPUAN

Fungsi Saraf Kranial


1 Pemeriksaan indra penciuman 4A
2 Inspeksi lebar celah palpebra 4A
3 Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk) 4A
4 Reaksi pupil terhadap cahaya 4A
5 Reaksi pupil terhadap obyek dekat 4A
6 Penilaian gerakan bola mata 4A
7 Penilaian diplopia 4A
8 Penilaian nistagmus 4A
9 Refleks kornea 4A
10 Pemeriksaan funduskopi 4A
11 Penilaian kesimetrisan wajah 4A
12 Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter 4A
13 Penilaian sensasi wajah 4A
14 Penilaian pergerakan wajah 4A
15 Penilaian indra pengecapan 4A
16 Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, konduksi udara dan tulang) 4A
17 Penilaian kemampuan menelan 4A
18 Inspeksi palatum 4A
19 Pemeriksaan refleks Gag 3
20 Penilaian otot sternomastoid dan trapezius 4A
21 Lidah, inspeksi saat istirahat 4A

22 Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik (misalnya dengan 4A


dijulurkan keluar)
Sistem Motorik
23 Inspeksi: postur, habitus, gerakan involunter 4A
24 Penilaian tonus otot 4A
25 Penilaian kekuatan otot 4A
Koordinasi
26 Inspeksi cara berjalan (gait) 4A
27 Shallow knee bend 4A
28 Tes Romberg 4A
29 Tes Romberg dipertajam 4A

18
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

30 Tes telunjuk hidung 4A


31 Tes tumit lutut 4A
32 Tes untuk disdiadokinesis 4A
Sistem Sensorik
33 Penilaian sensasi nyeri 4A
34 Penilaian sensasi suhu 4A
35 Penilaian sensasi raba halus 4A
36 Penilaian rasa posisi (proprioseptif) 4A
37 Penilaian sensasi diskriminatif (misal stereognosis) 4A
Luhur
38 Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma Glasgow (GCS) 4A
39 Penilaian orientasi 4A
Penilaian kemampuan berbicara dan berbahasa,termasuk penilaian
40 4A
afasia
41 Penilaian apraksia 2
42 Penilaian agnosia 2
43 Penilaian kemampuan belajar baru 2
44 Penilaian daya ingat/memori 4A
45 Penilaian konsentrasi 4A
Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif
46 Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan, platela, tumit) 4A
47 Refleks abdominal 4A
48 Refleks kremaster 4A
49 Refleks anal 4A
50 Tanda Hoffmann-Tromner 4A
51 Respon plantar (termasuk grup Babinski) 4A
52 Snout reflex 4A
Refleks menghisap/rooting reflex menggengam palmar/ grasp reflex
53 4A
glabela palmomental
54 Refleks menggengam palmar/grasp reflex 4A
55 Refleks glabela 4A
56 Refleks palmomental 4A
Tulang Belakang
57 Inspeksi tulang belakang saat istirahat 4A
58 Inspeksi tulang belakang saat bergerak 4A
59 Perkusi tulang belakang 4A
60 Palpasi tulang belakang 4A
61 Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal 4A
62 Penilaian fleksi lumbal 4A
Pemeriksaan Fisik Lainnya

19
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

63 Deteksi kaku kuduk 4A


64 Penilaian fontanel 4A
65 Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4A
66 Tanda Chvostek 4A
67 Tanda Lasegue 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
68 Interpretasi X-Ray tengkorak 4A
69 Interpretasi X-Ray tulang belakang 4A

PSIKIATRI
TINGKAT
NO KETERAMPILAN
KEMAMPUAN

ANAMNESIS
1 Autoanamnesis dengan pasien 4A
2 Alloanamnesis dengan anggota keluarga/orang lain yang bermakna 4A
3 Memperoleh data mengenai keluhan/masalah utama 4A
4 Menelusuri riwayat perjalanan penyakit sekarang/dahulu 4A

5 Memperoleh data bermakna mengenai riwayat perkembangan, 4A


pendidikan, pekerjaan, perkawinan,kehidupan keluarga
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
6 Penilaian status mental 4A
7 Penilaian kesadaran 4A
8 Penilaian persepsi orientasi intelegensi secara klinis 4A
9 Penilaian orientasi 4A
10 Penilaian intelegensi secara klinis 4A
11 Penilaian bentuk dan isi pikir 4A
12 Penilaian mood dan afek 4A
13 Penilaian motorik 4A
14 Penilaian pengendalian impuls 4A
15 Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 4A
16 Penilaian kemampuan tilikan (insight) 4A
17 Penilaian kemampuan fungsional (general assessment of functioning) 4A
DIAGNOSIS DAN IDENTIFIKASI MASALAH
18 Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan kriteria diagnosis multiaksial 4A
19 2Membuat diagnosis banding (diagnosis differensial) 4A
20 Identifikasi kedaruratan psikiatrik 4A
21 Identifikasi masalah di bidang fisik, psikologis, sosial 4A
22 Mempertimbangan prognosis 4A
23 Menentukan indikasi rujuk 4A

20
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
24 Melakukan Mini Mental State Examination 4A
25 Melakukan kunjungan rumah apabila diperlukan 4A
26 Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman sejawat lainnya 4A
TERAPI
Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsikotik,anticemas,
27 3
antidepresan, antikolinergik, sedatif)
28 Psikoterapi suportif: konselling 3

21
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN PRASYARAT

Karakteristik Mahasiswa
Pembelajaran blok sistem saraf dan kejiwaan ini diperuntukkan bagi mahasiswa semester VI.
Jumlah mahasiswa peserta blok sistem saraf dan kejiwaan adalah 196 orang yang terbagi
dalam 17 kelompok.

Prasyarat
Mahasiswa yang boleh mengikuti blok sistem saraf dan kejiwaan adalah mereka yang sudah
mengikuti semua modul di semester I dan II. Pada semester I dan II mahasiswa mempelajari
dasar-dasar biomedik yang menjadi pondasi bagi modul-modul selanjutnya.

Tata Tertib Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan


1. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu pada setiap kegiatan blok.
2. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ), diskusi online serta
kuliah narasumber
3. Sistem pembelajaran Jarak jauh Blok Saraf dan Kejiwaan dimulai tanggal 1 Februari 2021
sampai 23 Maret 2021.
4. Diskusi Online:
a. Dilaksanakan satu kali pertemuan/ diskusi online untuk setiap pemicu.
b. Selama proses diskusi online, mahasiswa diwajibkan mengaktifkan kamera dan audio
(baik dengan media, line grup/wa grup/ zoom).
c. Mahasiswa wajib berpakaian dan berperilaku sopan selama diskusi online.
b. Diskusi online tetap menggunakan prinsip seven jump
c. Waktu pelaksanaan diskusi dan pleno sesuai yang telah dijadwalkan dan akan
dibimbing oleh tutor.
d. Pada diskusi masing- masing kelompok menentukan ketua dan sekretaris masing-
masing pemicu
e. Hasil diskusi pada pertemuan I dan dikumpulkan dalam bentuk word.
f. Masing-masing kelompok mendiskusikan secara mandiri hasil LI yang telah didapat.

22
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

g. Tiap kelompok menyusun hasil diskusi sesuai LI dan dikumpulkan dalam bentuk
power point
h. Hasil diskusi (word) dan jawaban LI (PPT) dikumpulkan Via Email Blok.
Sarafjiwa2020@gmail.com 1 hari sebelum pleno (sebelum pukul 19.00)
Format subject email: Kelompok …- Pemicu….(contoh: 3-1)
5. Pleno : dilaksanakan via Zoom.
6. Format tampilan ppt presentasi pleno :
 Menggunakan Background Untar
 Identitas kelompok & tutor
 Mata kuliah penunjang modul
 Learning Issues
 Pembahasan learning Issues
 Daftar pustaka
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti semua test/ujian pada waktu yang telah ditentukan.
8. Pada saat ujian, jika ditemukan kecurangan dalam bentuk apapun (menyontek,
mempergunakan alat komunikasi, bekerja sama, dll) dan jika ditemukan pelanggaran
mereproduksi soal dalam segala cara, maka diberikan nilai nol (0) pada ujian yang
bersangkutan
9. Ujian :
Ujian Teori akan dilaksanakan sebanyak 3x secara online (UT1, UT2, UT3) dengan
google form.
Soal Ujian Tulis berupa pilihan ganda.
10. KKD : dengan 6x pertemuan dan 2 kali ujian KKD: KKD Saraf dan KKD Jiwa.
11. Dalam kegiatan pembelajaran baik dengan PJJ ataupun di kampus, mahasiswa wajib
berpakaian rapi dan sopan.
12. Mahasiswa dilarang melakukan aktivitas sampingan selama melakukan pertemuan online
baik diskusi, kuliah, pleno, KKD, praktikum, maupun selama ujian. (contoh aktivitas
sampingan: mengemudi, jalan-jalan berbelanja, merias, dll)

23
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

SASARAN PEMBELAJARAN
(LEARNING OBJECTIVES)

1. Bila diberi ilustrasi kasus tentang kelainan saraf, mahasiswa semester VI mampu
menjelaskan struktur anatomi, histologi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, serta menyusun
rencana diagnosis dan diagnosis banding berdasarkan manifestasi klinis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang untuk kemudian merencanakan tatalaksana juga
menjelaskan kemungkinan komplikasi serta prognosisnya berdasarkan rujukan.

2. Bila diberi ilustrasi kasus tentang kelainan jiwa, mahasiswa semester VI mampu
menjelaskan psikopatologi, menyusun rencana pendekatan diagnosis klinik berdasarkan
diagnosis multiaksial, menentukan diagnosis banding dan prognosisnya berdasarkan
rujukan.

3. Bila dihadapkan pada pasien simulasi dengan keluhan kelainan saraf, mahasiswa
semester VI mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan prinsip-prinsip dasar
manajemen pasien kasus saraf sesuai dengan standar yang baku berdasarkan rujukan.

4. Bila dihadapkan pada pasien simulasi dengan keluhan kelainan jiwa, mahasiswa semester
VI mampu melakukan wawancara psikiatri dan prinsip-prinsip dasar manajemen pasien
kasus jiwa sesuai dengan standar yang baku berdasarkan rujukan.

24
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan
1. Anatomi, histologi dan fisiologi sistem saraf
2. Etiologi dan patofisiologi masing-masing kelainan pada sistem saraf
3. Psikopatologi kelainan kejiwaan
4. Pendekatan diagnostik (manifestasi klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang)
yang berkaitan dengan kelainan pada sistem saraf, seperti pada kasus kejang, nyeri kepala,
penurunan kesadaran, kelainan Upper Motor Neuron (UMN), kelainan Lower Motor
Neuron (LMN); dan kasus kejiwaan
5. Tata laksana terhadap kelainan yang mempengaruhi sistem saraf dan pada kasus kejiwaan
(golongan obat, farmakodinamik dan farmakokinetik obat, indikasi dan kontraindikasi,
dasar pemilihan obat)
6. Komplikasi dan prognosis pada kelainan sistem saraf dan kejiwaan
7. Teknik pemeriksaan fisik neurologis
8. Teknik wawancara psikiatri

25
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

KEGIATAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Metode Pengajaran dan Pembelajaran


Metode pengajaran dan pembelajaran yang digunakan pada blok ini yaitu kuliah (kuliah
pengantar, kuliah narasumber, praktikum, kuliah pengantar keterampilan klinis dasar), diskusi
PBL (Problem-based learning), pleno PBL, latihan KKD (keterampilan klinis dasar), dan
belajar mandiri.

1. Kuliah pengantar (K1)


Sebelum pelaksanaan diskusi PBL, mahasiswa diberikan kuliah pengantar untuk
membuka wawasan tentang materi pembelajaran di modul ini dan sebagai pengantar untuk
masuk ke dalam proses diskusi.

2. Kuliah narasumber (K2)


Kuliah ini diselenggarakan setelah pleno PBL untuk memberikan umpan balik terhadap
mahasiswa tentang cakupan materi yang sudah dan yang belum mereka pelajari saat
diskusi PBL. Dengan penyelenggaraan kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
tingkat kemampuannya saat ini dibandingkan dengan standar yang ingin dicapai dalam
blok.

3. Kuliah pengantar KKD (K3)


Kuliah ini diberikan sebelum pelaksanaan latihan KKD untuk memberikan gambaran
keterampilan yang akan dipelajari pada latihan dalam kelompok. Metode yang digunakan
yaitu adaptasi dari “Educational taxonomy based model” oleh George dan Doto (Dikutip
dalam Amin Z, et al, 2006) yang terdiri dari lima langkah, yaitu:
1) Mahasiswa mempelajari komponen kognitif (Dasar teori) KKD terkait
2) Narasumber mendemonstrasikan prosedur KKD tanpa terputus
3) Narasumber memberikan narasi terkait prosedur KKD
4) Mahasiswa mendeskripsikan prosedur KKD

26
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

5) Mahasiswa melakukan prosedur KKD


Langkah 1-3 dari model ini dilaksanakan pada kuliah pengantar KKD. Langkah 4 dan 5
dilakukan pada latihan KKD dengan bimbingan instruktur.

4. Diskusi PBL (D)


Diskusi PBL dilakukan dalam kelompok berjumlah 10-12 orang dengan satu orang tutor.
Pada diskusi PBL, mahasiswa diberikan satu pemicu untuk dibahas dalam satu sesi
diskusi dengan menerapkan langkah seven jumps.
Diharapkan pada kegiatan ini, mahasiswa sudah mempunyai prior knowledge dari
pembelajarannya selama beberapa semester sebelumnya atau dari kuliah pengantar.
Langkah seven jumps adalah sebagai berikut:
1) Identify and clarify unfamiliar terms
2) Define the problem(s)
3) Brainstorming to discuss the problem(s) suggesting possible explanation
4) Review step 2 and 3, arrange explanation into tentative solutions
5) Formulate learning objectives
6) Private study
7) Share results of private study

5. Pleno PBL (P)


Pleno PBL dilakukan setelah sesi diskusi pembahasan pemicu. Kegiatan ini dihadiri oleh
narasumber, dan dipimpin oleh koordinator blok. Pleno PBL diikuti dengan kuliah umpan
balik.

6. Latihan KKD
Latihan KKD merupakan bagian dari rangkaian pembelajaran KKD yang dimulai dengan
kuliah pengantar KKD. Pada sesi ini, masing-masing mahasiswa melakukan prosedur
keterampilan dengan didampingi oleh seorang instruktur. Instruktur diminta untuk
langsung mengoreksi kesalahan yang dilakukan mahasiswa pada saat mereka melakukan
prosedur. Kemudian mahasiswa kembali melakukan prosedur tanpa interupsi dari

27
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

instruktur. Pada sesi ini, staf pengajar memberikan umpan balik konstruktif kepada
mahasiswa dengan jelas.

7. Belajar mandiri (M)


Pada saat belajar mandiri, mahasiswa mengelaborasi lebih lanjut mengenai materi terkait
sasaran pembelajaran blok sistem penginderaan. Sumber pembelajaran dapat diperoleh
dari buku teks rujukan atau buku teks lain dan jurnal yang sesuai, juga situs internet yang
kredibel.

28
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 1
Terasa Seperti Dibelah

Seorang perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri di seluruh kepala sejak 3
hari yang lalu. Satu hari sebelum nyeri kepala pasien merasa gelisah dan tidak tenang.
Keluhan berkurang saat pasien beristirahat. Tidak ada keluhan mata merah/berair, keluhan
mual/muntah disangkal. Pasien biasa minum paracetamol untuk mengurangi nyeri kepalanya.
Dari riwayat sebelumnya, pasien merasakan nyeri kepala di sisi kanan setiap menjelang
menstruasi. Pasien menanyakan apakah serangan nyeri kepalanya bisa dicegah?
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, GCS
E4M6V5, TD 130/90 mmHg, denyut nadi 72x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu tubuh
36.5°C. Pemeriksaan neurologi saraf kranialis, pemeriksaan motorik, sensorik dalam batas
normal.

Ayah pasien berusia 51 tahun juga berobat dengan keluhan nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk
di sisi kiri sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan kadang-kadang disertai dengan mata berair.
Dari riwayat sebelumnya pasien sekitar 2 minggu yang lalu berobat ke dokter gigi karena
mengeluhkan nyeri saat mengunyah atau saat menggerakkan rahangnya, selain itu pasien juga
menderita kencing manis dan darah tinggi. Sekitar 3 bulan yang lalu pasien pernah
mengeluhkan pusing berputar.

Apa yang dapat dipelajari dari kasus di atas?


Pemeriksaan penunjang apakah yang akan disarankan pada pasien di atas?

29
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 2

Setengah Tubuh Tidak Bekerja Normal

Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan utama sakit kepala
hebat sekali disertai rasa kaku pada leher, serta mual muntah sejak 4 jam yang lalu. Muntah
dikatakan menyembur. Keluhan nyeri kepala sebelumnya diakui oleh pasien tetapi belakangan
ini dikatakan semakin sering muncul. Dari riwayat penyakit dahulu: 5 tahun yang lalu pasien
pernah mengalami benturan di kepalanya, saat itu pasien sempat pingsan < 10 menit, tetapi
saat bangun pasien sempat tampak bingung dan mengatakan lupa kejadian sesaat sebelum
benturan. Riwayat keluarga: keluhan serupa pernah dialami oleh ayah pasien yang memiliki
tekanan darah tinggi serta gula darah yang tidak terkontrol; dan baru saja meninggal 1 bulan
yang lalu.
Pemeriksaan fisik saat di UGD: kesadaran somnolen, tekanan darah 190/120 mmHg, denyut
nadi 96x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,8oC. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan kaku kuduk (+), Laseque >700 dan Kerniq >1350.
Dalam perawatan pada hari ketiga, pasien mengeluhkan kelemahan pada tubuh sisi kirinya.
Pemeriksaan fisik: tekanan darah 190/100 mmHg, denyut nadi 96x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 37,2oC. Jantung dan paru dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan neurologi: kesadaran somnolen, motorik ekstremitas atas 5555/4444, ekstremitas
bawah 5555/4444. Refleks Babinski grup -/+, kaku kuduk (+), Laseque >700 dan Kerniq
>1350.

Apakah yang dapat Anda pelajari dari kasus tersebut?


Apakah pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien tersebut?

30
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 3

KOMPAK SAKIT BERSAMA

Seorang laki-laki usia 38 tahun dibawa keluarganya ke poliklinik RSUD dengan keluhan
kedua tungkai lemah, diawali dengan keluhan kesemutan di kedua jari- jari kaki sekitar 1
bulan yang lalu. Seminggu kemudian keluhan ini menjalar ke tungkai atas. Dua minggu yang
lalu, pasien juga mulai merasakan kelemahan pada kedua telapak kaki dan 1 minggu
kemudian kelemahan terjadi pada betis, dan paha. Dua bulan yang lalu, pasien dikatakan
keluarga menderita diare berat yang harus dirawat inap. Selain itu pasien sudah sejak 1 tahun
juga mengeluhkan kebas di jari-jari tangan kanan, keluhan hilang timbul, dan memberat
terutama setelah mengendarai motor terlalu lama. Pasien adalah pasien rutin kontrol ke RS
karena keluhan kedua kelopak mata tampak mengecil di siang hari. Keluhan dirasakan
membaik setelah tidur siang.

Pasien diketahui memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu,
berobat tak teratur. Pasien tidak rutin mengonsumsi obat metformin 2x500 mg dan
amlodipin 1x10 mg. Pada pemeriksaan fisik saat ini ditemukan: kesadaran E4M6V5. Tekanan
darah: 175/90 mmHg, nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36.8°C. Pada status
neurologis motorik didapatkan: kedua tungkai lemah, lutut masih bisa diangkat tapi tak bisa
melawan tahanan, sedang tungkai bawah sama sekali sudah tak bisa digerakkan. Otot-otot
kedua tungkai atrofi. Pada ekstremitas atas tidak didapatkan adanya kelemahan. Sensorik
dijumpai hipestesi pada kedua distal tungkai dari lutut kebawah dan pada telapak dan
punggung kaki bila disentuh saja terasa sakit sekali. Sensorik kedua tangan masih baik.
Refleks biceps dan triceps +/+ dengan refleks patella dan achilles -/- dan refleks Babinski -/-.

Apakah yang dapat Anda pelajari dari kedua kasus tersebut?

31
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 4

Kejang dan gerak-gerak sendiri, apakah sama?

Seorang laki-laki berusia 70 tahun dengan cucunya yang berusia 4 tahun dibawa ke UGD RS
oleh keluarganya.
Sang kakek dikatakan keluarganya kejang kaku di sisi tubuh kanan sejak kurang lebih 1 jam
yang lalu. Saat kejang pasien tetap sadar. Kejang seperti otot kaku pada tubuh sisi kanan.
Sesaat sebelum kejang, diawali sensasi seperti kesemutan sisi kanan.
Pada riwayat penyakit dahulu: stroke iskemik 5 tahun lalu dengan kelemahan tubuh sesisi
kanan, sembuh dengan menimbulkan gejala sisa berupa kelumpuhan ringan tungkai dan
lengan kanan. Sejak 2 tahun yang lalu pasien dikatakan keluarga tampak melambat dalam
beraktivitas. Terutama saat bangun dan baru mulai berjalan, tampak kaku dan sulit
melangkah. Tapi bila sudah bisa melangkah, cenderung jalan tak terkendali dan cenderung
mau jatuh ke depan. Keluhan lain tangan kiri sering tampak bergerak-gerak sendiri, terutama
saat istirahat. Pada waktu tidur, gerak-gerak tersebut hilang.
Sebelum datang ke RS hari ini, pasien sebelumnya terkena diare cukup banyak, kurang lebih
7x, tapi sudah membaik.
Pemeriksaan fisik dijumpai TD 165/90 mmHg, nadi 78 x/min, suhu afebris.
Kesadaran sadar penuh, kontak baik, berbahasa baik, tapi agak pelo.

Cucu laki-laki pasien berusia 4 tahun dikatakan orangtuanya mendadak kejang seluruh tubuh,
bola mata terputar ke atas, tidak berespon ketika dipanggil-panggil namanya. Setelah
antikonvulsan diberikan, dalam 2 menit pasien sudah tidak kejang lagi, kembali sadar dan
menangis mencari ibunya. Penilaian tanda vital menunjukkan denyut nadi 128 x/menit,
frekuensi napas 38 x/menit, suhu aksiler 40,5°C. Pemeriksaan fisik dalam batas normal,
kecuali ditemukan luka kulit lengan kanan akibat bermain dengan anjing peliharaan keluarga.
Status neurologi tidak ditemukan kelainan. Penelusuran riwayat pranatal dan neonatal dalam
kondisi sehat, milestone tumbuh kembang sejak lahir hingga saat ini sesuai usianya. Riwayat
jatuh dan benturan kepala beberapa kali dialami pasien, terutama saat ia belajar berjalan saat
berusia 1 tahun. Rekomendasi imunisasi dikatakan tidak tercatat. Salah satu pamannya adalah
penyintas epilepsi.

32
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 5

Mengapa Isteriku Sulit Bangun?


Wanita usia 58 tahun dibawa ke UGD RS setempat oleh suaminya dengan penurunan
kesadaran. Penurunan kesadaran bersifat progresif dalam 2 hari. Riwayat demam tinggi sejak
4 hari sebelumnya disertai dengan nyeri kepala hebat dan muntah. Nyeri kepala dan muntah
makin sering diikuti dengan bicara kacau dan pasien mulai terlihat mengantuk dan lebih
banyak tidur. Pasien makin sulit dibangunkan sehingga tidak ada asupan makanan sama sekali
dalam 2 hari terakhir. Bila pasien dibangunkan untuk makan pasien menjadi gelisah bicara
kacau dan tidak jelas. Dari keluarga diketahui bahwa pasien memiliki penyakit kencing manis
akan tetapi minum obat gula tidak teratur karena pasien juga minum obat herbal.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 110/80 mmhg, denyut nadi 92 x/menit, frekuensi napas
22x/menit, suhu badan 39 °C. Terdapat cairan keluar dari telinga kiri, berwarna kekuningan
dan sedikit kental.
Pada pemeriksaan neurologis GCS E3 M5 V3 = 11. Pupil bulat isokor diameter 3.5 mm/3.5
mm dengan refleks cahaya langsung dan tidak langsung baik. Tanda rangsang meningeal sulit
ditentukan karena setiap akan diperiksa untuk kaku kuduknya pasien menjadi gelisah seperti
menolak untuk diperiksa. Tidak ditemukan gangguan pada saraf-saraf kranial maupun pada
sistem motorik, dalam keadaan gelisah terlihat ke-4 ekstremitas pasien aktif bergerak.

Keluarga khawatir pasien mengalami penyakit yang sama seperti cucu kerabat yang berusia 4
tahun yang juga mengalami penurunan kesadaran dan demam, namun hal tersebut terjadi
sepulang berlibur dari Bali.

Apa yang dapat digali (eksplorasi) dan dipelajari dari kasus di atas?

33
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 6
Mahasiswa yang Pintar

Seorang mahasiswa berusia 20 tahun dibawa ke poliklinik oleh kedua orang tuanya karena
berperilaku aneh. Menurut orangtua, mahasiswa tersebut lebih banyak berdiam diri dan sering
terdengar berbicara sendiri di dalam kamarnya, serta nilai pelajarannya menurun drastis.
Dosen di kampus juga melaporkan pasien berperilaku aneh yaitu pergi ke laboratorium riset
dengan tujuan membuat banyak pasukan kloning untuk menghukum orang-orang yang
berbuat jahat di dunia ini. Menurut dosennya pasien sangat terobsesi dengan ide-idenya
tersebut sehingga mengabaikan hal-hal lainnya termasuk pelajarannya. Menurut ibunya,
pasien mulai berubah sejak 4 bulan lalu dan sejak 3 minggu terakhir keadaan semakin parah.
Emosi pasien tidak stabil, sering curiga dan terkadang pasien tiba-tiba marah-marah namun
sering juga nampak gembira dan bersemangat berlebihan. Sebelum perubahan perilaku
tersebut, pasien termasuk anak yang pandai dan pendiam serta prestasi di sekolah SMP dan
SMA selalu ranking 1.

Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus di atas?

34
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 7
Hidup Ini Terasa Suram

Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan tidak bersemangat
menjalani hidup. Pasien mengatakan bahwa perasaan tidak bersemangat ini sudah muncul
sejak 2 tahun lalu, namun memburuk dalam 3 bulan terakhir. Pasien merasa tidak ingin
bangun di pagi hari dan tidak ingin melakukan aktivitas, bahkan hobi yang biasanya
disenangi. Pasien juga merasa lelah setiap saat, nafsu makan menurun, serta sulit
berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaan kantor. Pasien mengeluh sulit mulai tidur di
malam hari dan kalaupun bisa tertidur maka pasien akan terbangun setiap 1-2 jam. Hal ini
menyebabkan pasien selalu terbangun dengan lesu dan tidak segar di pagi hari. Pasien
mengatakan pernah mengalami keluhan sulit tidur seperti ini sekitar 1,5 tahun lalu, namun
saat itu kesulitan tidur disebabkan karena isi pikiran pasien sangat aktif, ide banyak dan
pasien seperti tidak pernah kehabisan energi untuk bekerja. Pasien mengatakan bahwa
beberapa anggota keluarganya juga pernah berobat ke psikiater untuk keluhan sulit tidur. Adik
perempuan pasien saat ini sedang berobat ke psikiater karena emosinya kurang stabil sejak
melahirkan bayi pertamanya. Pasien melihat gejala adik hampir-hampir sama dengan dirinya,
yaitu malas beraktivitas dan mengurus bayi, serta mudah tersinggung, namun adik tampak
lebih banyak tidur.

Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus di atas?

35
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar – Mahasiswa 2021

PEMICU 8
Sakit Apa Aku Ini

Seorang perempuan, 28 tahun, datang ke poliklinik psikiatri atas rujukan dari dokter penyakit
dalam dengan keluhan sering berdebar, nafas seperti tercekik, keringat dingin, disertai rasa
kesemutan pada kedua kaki dan tangan. Pasien khawatir ia menderita suatu penyakit serius
yang dapat membahayakan nyawanya sehingga pasien tidak berani keluar rumah sendirian
karena ia takut tidak ada yang menolongnya bila tiba2 terjadi sesuatu pada dirinya. Menurut
pasien, keluhan muncul terutama saat ia sedang merasa cemas. Ia sering mencemaskan hal-hal
kecil tanpa alasan yang jelas. Rasa cemas ini membuatnya sulit berkonsentrasi, mudah marah,
nafsu makan menurun, dan sulit tidur. Setiap kali rasa cemas datang, pasien tampak
mencabuti rambutnya. Keluhan-keluhan ini mulai dialami 2 tahun lalu sejak peristiwa
kebakaran rumah yang menimpanya dan hampir menewaskan dirinya dan keluarganya. Sejak
itu pasien juga takut untuk menyalakan kompor maupun lilin sehingga ia tidak pernah lagi
memasak dan berulang kali memeriksa kompor apakah dalam keadaan mati. Dokter
memberikan nasehat dan meresepkan obat untuk membantu mengatasi keluhan pasien.
Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus di atas?

36
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

Jadwal Kuliah Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan 2021

37
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

38
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

39
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

40
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

41
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021

SARANA PENUNJANG
1. Sumber Pembelajaran
Buku rujukan
Buku rujukan berikut merupakan sumber pembelajaran yang dianjurkan sebagai referensi.
1.1. Daftar Buku Rujukan
Anatomi
 Moore KL, Clinicaly Oriented Anatomy, 5th ed, Baltimore, Lippincot William &
Wilkins, 2005
 Snell RS, Clinical Anatomy for Medical Student, 6th ed.Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins, 2000
 Sobotta, Atlas Anatomi Manusia, edisi 21, Jakarta, EGC, 2000
 Netter FH, Atlas of Human Anatomy, 2nd ed.Canada: Icon Learning System, 1997

Ilmu Fisiologi
 Ganong WF. Review of Medical Physiology. 22nd ed. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc,2005.
 Guyton AC. Textbook of Medical Physioogy. 11th ed. Philadelphia: W.B.Saunders
Company,2001.
 Sherwood L.Human Physiology. 5 th ed. Belmont: Thompson Learning,2004.

Histologi
 Junqueira LC, Cerneiro J, Kelley RO. Basic Histology. 8 th ed. Connecticut: Appleton &
Lange, 1995
 Bloom, Fawcett. A Textbook of Histology. 12th ed. New York: Chapman & Hall, 1994.

Patologi Anatomi
 Cotran RS, Kumar V, Collins T. Robbins pathologic basis of disease. 6th ed.
Philadelphia: Saunders, 1999.
 Kumar V, dkk. Robbins and Cotran, Pathologic basis of disease. 7th ed. Philadelphia:
Elsevier & Saunders, 2005.
 Himawan S, editor. Kumpulan kuliah patologi. Edisi 1. Jakarta: Bagian Patologi
Anatomi FKUI, 1973 (cetak ulang 1994)
 Pringgoutomo S, dkk (editor). Patologi I (umum), Buku Ajar edisi ke-1, Jakarta:
Sagung Seto, 2002
 Reid R, Roberts F. Pathology Illustrated. 11th ed. 2005

Mikrobiologi
 Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA. Medical microbiology. 23th ed. International
Edition: Lange/Mc. Graw – Hill, 2004. (*)
 Isenberg H D, Clinical Microbiolgy Procedures Handbook., ASM, 1992 (*)
 Forbes B A, Sahm D F, Weissfeld A S. Diagnostic Microbiolgy. 12th ed.
Houston,Texas. Mosby Elsevier, 2007
 Joklik WK, Willet HP, Amos DB, Wilfert CM, editors. Zinssers Microbiology. 20th ed.
Connecticut: Appleton & Lange, 1992.

42
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021
 Mahon CR, Manuselis G. Textbook of Diagnostic microbiology. 2th ed. Philadelphia:
Saunders, 2000.

Gizi
 Remig VM, Weeden A: Medical Nutrition Therapy for Neurologic disorders dalam
Mahan LK, Stump SE, Raymond JL editors. Krause’s Food and Nutrition care process
(Chapter 25) 13th ed. St Louis; Saunders; 2012; p 293-954
 Raymond JL, Couch SC: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular disease dalam
Mahan LK, Stump SE, Raymond JL editors. Krause’s Food and Nutrition care process
(Chapter 25) 13th ed. St Louis; Saunders; 2012; p 742-781
 Anna Poulia K: Neurological and Mental Disorders dalam Clinical Nutrition in
Practice Disorders Katsilambros N, Dimosthenopoulus C, Kontogianni M, Manglara E,
Anna Poulia K, 1st ed.Oxford. Wiley-Blackwell. 2010; p 187-195
 Stump SE. Nutrition and diagnosis related care. (Section 4) 6th ed. Baltimore
Lippincott-Williams and Wilkins. 2008 p 205-269

Parasitologi
 Cook GC, Zumla AI,editor. Manson’s Tropical Diseases. 22nd ed. China: Saunders,
2009.
 Garcia LS,editor. Diagnostic Medical Parasitology. 4 th ed. Washington DC: ASM press

Farmakologi
 Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elisabeth, editor. Farmakologi dan Terapi. Edisi
5 (dengan perbaikan 2008), Jakarta: FKUI, 2007 (*)
 Gilman AG, Rall TW, Niles AS, Taylor P, editors. Goodman and Gilman’s the
pharmacological basis of therapeutics. 10th ed. New York: Pergamon Press, 2001. (*)
 Page C, Curtis M, Walker M, Suter M, Hoffman B. Integrated Farmacology. 2 nd ed.
Philadelphia: Mosby Elsevier ; 2006.
 Carruter S G, Hoffman BB, Melmon KL, Nierenberg DW, eds Melmon Morreli’s
Clinical Pharmacology. Basic Principles in Therapeutics. 4 th ed. International edition.
New York: Mc Graw – Hill ; 2000.
 Katzung BG, editor. Basic and clinical pharmacology. 11th ed. Mc.GrawHill L, 2009 (*)

Patologi klinik
 Mc Pherson RA, Pincus MR, editors. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by
Laboratory Methods. 21th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007.

Kesehatan Anak
 Kliegman RM, Berhman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson’s Textbook of
Pediatrics. 18th ed. Philadelphia: WB Saunders Co, 2007.
 Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM, Deterding RR. Current diagnosis & treatment
pediatrics. 19th ed. New York: The McGraw-Hill Co, 2009.
 Mangunatmaja I. Kejang pada anak. Dalam: Trihono PP Purnamawati S, Syarif DR,
Hegar B, Gunardi H, Oswari H, eds. Hor topics in pediatrics. PKB IKA XLV. Jakarta:
BP IDAI, 2002:245-261.
 UKK Neuropediatri IDAI. Konsensus Penanganan Kejang Demam. Jakarta: BP IDAI,
2005.

43
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021
Saraf
 Adams. Principle of Neurology. New York; Mc Graw-Hill: 2009.
 Drislane FW et al. Neurology. Blueprints. Philadelphia; Lippincot Williams &
Wilkins: 2006
 Peter Duus. Topical Diagnosis in Neurology. Stutgard; George Thieme Verlag: 2005
 Groot JM., Chusid GJ. Correlative Neuroanatomy. 20th ed. Prentice Hall: Appleton &
Lange: 1994
 Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Clinical Neurology. International Edition.
Pretince Hall; Appleton & Lange: 2009
 Mohr JP, Choi D, Grotta J, et al. Pathophysiology, diagnosis, and management, 4th ed.
Churchill Livingstone; 2004.
 Dorland’s Illustrated Medical Dictionary, 27th ed. Philadelphia, PA: WB Saunders;
1988.
 Keesey JC. Clinical evaluation and management of myasthenia gravis. Muscle Nerve
2004 Apr; 29(4):484–505.
 Saperstein DS, Barohn RJ. Management of myasthenia gravis. Semin Neurol 2004
Mar;24(1):41–48.
 Ropper AH, Brown RH. Adams and Victor’s principles of neurology, 8th ed. New
York: McGraw-Hill; 2005.

Ilmu Kesehatan Jiwa


 Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry 10 th edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins: 2007.

1.2. Daftar Buku Rujukan Ketrampilan Klinis Dasar


 Lumban tobing SM. Neurologi klinik. Pemeriksaan fisik dan mental. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI: 1998
 De Jong RN. The Neurologic examination. 4th edition. Maryland; Harper & Row: 2005

44
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021

2. Sumber Daya Manusia

A. Koordinator dan sekretaris blok:


Koordinator blok : dr. Djung Lilya Wati, Sp.N
Sekretaris blok : dr. Zita Atzmardina, MM, MKM

B. Narasumber:
Dr. dr. Rini Andriani, Sp.S (K)
dr. Irawaty Hawari Sp.S
dr. Hartono, Sp.S
dr. Ashwin M. Rumawas, Sp.S
dr. Djung Lilya Wati, Sp.N
dr. Arwinder Singh, Sp.BS
Dr. dr. Arlends Chris, M.Si
dr. Chrismerry Song, M.Biomed
dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, Sp.A
dr. Melanie Mantu, Sp.A
dr. Olivia Charissa, M.Gizi, Sp.GK
Dr. dr. Noer Saelan, Sp.KJ
dr. Anastasia R.B. , Sp.KJ
dr. Evi, Sp.KJ
dr. Tjie Haming Setiadi, Sp.KFR
dr. Alya Dwiana, MSc
dr. Dona Tila, Sp.MK
dr. Marina Ludong, Sp.PK
Prof. dr. Rahajuningsih D, Sp.PK
dr. Shirly Gunawan, Sp.FK
dr. Oentarini Tjandra, M.Biomed, MPd.Ked
dr. Fenny Yunita, M.Si, Ph.D
dr. Daniel Ruslim, Sp.Rad

C. Tutor dan instruktur KKD


D. Tenaga administrasi
E. Pasien simulasi

3. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang disiapkan dalam proses pembelajaran blok sistem saraf dan
kejiwaan yaitu berupa:
a. Waktu Pelaksanaan Modul

45
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021
Alokasi waktu untuk blok saraf dan kejiwaan dengan PJJ yaitu selama tujuh
minggu ( 1 Februari 2021 - 23 Maret 2021).
b. Sarana
 Aplikasi ZOOM
 Aplikasi Google form
 Aplikasi Google Drive
 Fasilitas KKD (meja periksa, palu refleks, penlight, spatula lidah, tabung panas
dan dingin, stetoskop, termometer, tensimeter, kapas) dipersiapkan oleh
masing-masing mahasiswa.
 Perpustakaan online Fakultas Kedokteran

46
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN MAHASISWA

Presentase Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Tabel 3. Persentase Komponen Penilaian Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Komponen penilaian Bobot


Diskusi Kelompok 10%
Ujian KKD 20%
Ujian Tulis 1 (online) 20%
Ujian Tulis 2 (online) 20%
Ujian Tulis 3 (online) 20%
Ujian Praktikum 10%

 Syarat mengikuti ujian teori, minimal kehadiran pada kegiatan terstruktur diluar
KKD: 75%
 Syarat mengikut ujian KKD, minimal kehadiran adalah 75%.

1. Syarat kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus blok sistem saraf dan kejiwaan apabila mahasiswa
tersebut lulus dalam 2 komponen, yaitu:
- Teori, dengan nilai batas lulus 56.
- KKD, dengan nilai batas lulus 80.
Apabila seorang mahasiswa tidak lulus pada salah satu atau kedua komponen di atas,
maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak lulus (GAGAL BLOK).

2. Syarat remedial
A. TEORI:
Hasil nilai akhir teori blok sistem saraf dan kejiwaan adalah D (45 – 55,99)
Hasil nilai akhir E (< 45) adalah gagal (mengulang blok di kesempatan berikutnya)
B. KKD: Hasil nilai keterampilan klinis dasar < 80

3. Jadwal remedial
Remedial ujian KKD dilaksanakan pada minggu ketujuh
Remedial ujian teori dilaksanakan pada akhir blok.

47
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar -Mahasiswa 2021

Blueprint evaluasi hasil pembelajaran

Tabel 4. Blueprint ujian tulis

No POKOK BAHASAN Bobot (%)


SARAF
1 Anatomi saraf 8
2 Fisiologi saraf 8
3 Histologi saraf 6
4 Klasifikasi, definisi dan etiologi kelainan saraf 13
5 Patofisiologi kelainan pada kelainan saraf 5
Pendekatan diagnostik (manifestasi klinis, pemeriksaan fisik, 30
6 pemeriksaan penunjang) kelainan saraf
7 Tatalaksana kelainan saraf 25
8 Komplikasi dan prognosis kelainan saraf 5
PSIKIATRI
1 Psikopatologi penyakit gangguan jiwa 11
Pendekatan diagnostik (gejala dan tanda, diagnosis, diagnosis
2 banding) penyakit gangguan jiwa 45
3 Tatalaksana penyakit gangguan jiwa 33
4 Prognosis penyakit gangguan jiwa 11

48
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

EVALUASI PELAKSANAAN BLOK SISTEM SARAF DAN KEJIWAAN Keterangan:


SS : Sangat setuju
S : Setuju
Evaluasi Pelaksanaan Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan TS : TIdak setuju
Nama: ............................................................. STS : Sangat tidak setuju
NIM: ...............................................................

NO. KOMPONEN EVALUASI SS S TS STS KOMENTAR


METODE PENGAJARAN dan PEMBELAJARAN (Kuliah pengantar, diskusi PBL, KKD, pleno, belajar mandiri)
1 Tujuan pembelajaran blok dapat dipahami dengan jelas
2 Kegiatan pembelajaran blok berjalan sesuai dengan jadwal yang tertera
3 Staf pengajar memberikan kuliah pengantar dengan jelas
Kegiatan pembelajaran dapat memfasilitasi Saudara untuk mencapai tujuan
4 pembelajaran blok
5 Alokasi waktu pembelajaran sudah memadai
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
Sistem/metode evaluasi hasil belajar yang diterapkan dalam blok ini dapat
6 membantu Saudara dalam memahami tujuan pembelajaran
Ujian teori yang dilaksanakan dapat mengevaluasi kemampuan Saudara dalam
7 pencapaian tujuan pembelajaran sesuai kompetensi terkait

Ujian KKD yang dilaksanakan, dapat mengevaluasi kemampuan Saudara dalam


8 pencapaian tujuan pembelajaran sesuai kompetensi terkait
Sebagian besar tutor memberikan umpan balik yang sesuai dan bermanfaat kepada
9 Saudara saat diskusi PBL

49
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

Sebagian besar instruktur memberikan umpan balik yang sesuai dan bermanfaat
10 kepada Saudara saat latihan KKD
Umpan balik tersebut memberi manfaat bagi Saudara dalam mengetahui kekuatan
dan kelemahan sehingga menimbulkan motivasi/kemauan untuk penguatan atau
11 perbaikan di kesempatan selanjutnya
BUKU MODUL
Buku modul memberi informasi rancangan pembelajaran dan pengajaran blok
12 dengan cukup lengkap

13 Informasi sumber pembelajaran (daftar buku rujukan) tertera dengan lengkap


SARANA & PRASARANA
14 Buku referensi di perpustakaan cukup lengkap
15 Sarana dan prasarana saat diskusi tutorial cukup memadai
16 Alat-alat KKD cukup memadai kualitas dan kuantitasnya
Ruang kuliah cukup memadai dari segi kenyamanan (perbandingan peserta dan
17 luas ruangan, daya tangkap audio-visual, sirkulasi udara)
SUMBER DAYA MANUSIA
Pengelola blok (koordinator dan sekretaris) memberikan bantuan/dukungan yang
18 diperlukan
19 Tutor memfasilitasi proses diskusi dengan cukup baik
20 Instruktur memfasilitasi kegiatan KKD dengan cukup baik
21 Narasumber memfasilitasi sesuai dengan peranannya
PESERTA DIDIK
22 Saudara dapat merasakan manfaat mempelajari modul ini
23 Saudara dapat mengikuti pembelajaran blok dengan baik

50
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

NO. KOMPONEN EVALUASI SS S TS STS KOMENTAR

MATERI
24 Materi pembelajaran TEORI dapat Saudara pahami dengan baik
25 Materi pembelajaran KKD dapat Saudara pahami dengan baik

51
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

KETRAMPILAN KLINIS DASAR


BLOK SISTEM SARAF DAN KEJIWAAN

ANAMNESIS NEUROLOGIS
Tanggal : Instruktur :
Nama mahasiswa : Jumlah :
NIM : Nilai : /44
Nilai
No. Aspek Penilaian
0 1 2
1. Menanyakan Identitas (nama, umur, alamat, jenis kelamin,
suku, pekerjaan, status pernikahan, pendidikan terakhir)
Keluhan Utama:
2. Sejak kapan mulainya:
3. Sifat serta beratnya:
4. Lokasi serta penjalarannya:
5. Hubungan dengan waktu (pagi, siang, malam, saat aktifitas, saat
menstruasi dll):
6. Faktor yang memperberat dan memperingan keluhan (termasuk
obat-obatan yg di minum):
7. Perjalanan keluhan utama (berkurang, menetap, bertambah
berat):
Keluhan tambahan (keluhan lain yang timbul selain keluhan utama):
8. Nyeri kepala (sifatnya (terus menerus, serangan hilang timbul);
lokasi; perjalanan nyeri kepala (berkurang, menetap,
bertambah); mengganggu aktifitas sehari-hari atau tidak; aura)
9. Muntah (rasa mual; sifat muntah (tiba-tiba, mendadak seperti
isi perut dicampakan/proyektil))
10. Vertigo (pusing berputar): (sifat sensasi berputarnya seperti apa
(sekeliling pasien yg bergerak atau diri pasien yg terasa
berputar); berhubungan dengan perubahan sikap atau tidak; rasa
mual dan muntah; telinga berdenging (tinnitus)/berdesis)
11. Gangguan penglihatan (visus): (tajam penglihatan menurun
pada satu mata atau dua mata; pandangan ganda (double vision))
12. Gangguan pendengaran (Tajam pendengaran menurun atau
hilang pada satu sisi atau dua sisi; tinnitus atau bunyi berdesis)
13. Saraf-saraf otak lainnya:
Gangguan penciuman:
Gangguan pengecapan:
Gangguan salivasi dan lakrimasi;
Gangguan sensibilitas di wajah:

52
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

Kelemahan pada otot-otot wajah:


Bicara cadel atau pelo (disartria):
Suara serak atau bindeng (disfoni)/ hilang (afoni):
Gangguan menelan (disfagia):
14. Kesadaran (riwayat mengalami episode kehilangan kesadaran
sesaat; riwayat mendadak sering seperti mau pingsan (sinkop))
15. Motorik:
Bagian tubuh yang menjadi lemah atau lumpuh (tangan, lengan,
kaki dan tungkai):
Sifatnya (hilang timbul, menetap atau berkurang):
Faktor yang memperberat dan memperingan (termasuk
aktifitas):
Gerakan menjadi tidak cekatan:
Gerakan-gerakan abnormal pada bagian tubuh atau ekstremitas
yang abnormal dan tidak dapat dikendalikan (kores, tremor, tik):
16. Sensibilitas (gangguan atau perubahan perasaan pada bagian
tubuh atau ekstremitas; rasa baal, kesemutan, sperti ditusuk,
seperti dibakar; lokasinya; menjalar atau tidak)
17. Saraf otonom (buang air kecil dan buang air besar; retensio
atau inkontinensia; libido)
18. Fungsi luhur:
Gangguan dalam mengingat:
Sukar mengemukakan isi pikiran (afasia motorik):
Sukar memahami pembicaraan orang lain (afasia sensorik):
Kemampuan membaca (aleksia):
Kemampuan menulis (bentuk tulisan berubah dll):
19. Riwayat penyakit dahulu (keluhan neurologis seperti ini,
kelainan jantung, paru, tekanan darah tinggi dan penyakit gula
(diabetes))
20. Riwayat penyakit keluarga (keluhan neurologis seperti ini,
kelainan jantung, paru, tekanan darah tinggi dan penyakit gula
(diabetes))
21. Riwayat sosial (penyalahgunaan narkotika, alkohol, obat-
obatan)
22. Resume (ringkasan tentang penyakit pasien dan diagnosa
diferensial)
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan.
1 = Dilakukan tetapi tidak benar.
2 = Dilakukan dengan benar

53
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

KETRAMPILAN KLINIS DASAR


BLOK SARAF DAN KEJIWAAN

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Tanggal : Instruktur :
Nama mahasiswa : Jumlah :
NIM : Nilai : /186
NILAI
No. ASPEK PENILAIAN
0 1 2
1 Memperkenalkan diri, dan memberikan informasi tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
A. PEMERIKSAAN KESADARAN (GLASGOW COMA SCALE)
2 Membuka mata (Eye)
3 Respons bicara (Verbal)
4 Respons motorik (Movement)
B. FUNGSI LUHUR
5 Penilaian orientasi
6 Penilaian kemampuan berbicara dan bahasa (termasuk penilaian
afasia)
7 Penilaian daya ingat/memori dan konsentrasi
C. PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL
8 Meminta pasien untuk tidur terlentang tanpa bantal, dengan posisi
tungkai lurus rileks
9 Meletakkan tangan kiri pemeriksa di belakang kepala pasien dan
tangan kanan pemeriksa di dada pasien, lalu melakukan fleksi pada
leher (kaku kuduk) dan menilai adanya tegangan pada otot leher
10 Mengamati fleksi pada sendi lutut saat melakukan fleksi pada leher
(Brudzinsky I)
11 Mengamati fleksi pada sendi lutut tungkai yang berlawanan, pada
saat melakukan fleksi maksimal pada sendi panggul (Brudzinsky II)
12 Melakukan penekanan pada zygomaticus dengan kedua ibu jari
(Brudzinsky III)
13 Melakukan penekanan diatas simphysis pubis (Brudzinsky IV)
14 Melakukan fleksi pada sendi panggul, dengan posisi tungkai lurus
atau ekstensi (Laseque)
15 Melakukan fleksi pada sendi panggul membentuk sudut 900,
kemudian tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut
(Kernig)
16 Melaporkan hasil pemeriksaan tanda rangsang meningeal

54
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

D. SARAF KRANIALIS
17 Nervus Olfactorius (N. I)
Nervus Opticus (N.II)
18 Refleks cahaya langsung
19 Refleks cahaya tidak langsung
Nervus Occulomotorius (N.III), Nervus Trochlearis (N.IV), Nervus Abducens
(N.VI)
20 Kedudukan bola mata (simetris/tidak, strabismus
(divergen/konvergen), enopthalmus, exopthalmus)
21 Ptosis
22 Pergerakan bola mata dan penilaian nistagmus
Meminta pasien menghadap ke depan. Pasien diminta melihat dan
bola mata digerakkan mengikuti arah objek (pensil, dll) yang
digerakkan oleh pemeriksa dengan arah huruf H
23 Pemeriksaan pupil
Meminta pasien memandang lurus jauh ke depan. Ukur besar pupil
pasien kiri dan kanan. Bentuk pupil, kesamaan ukuran (isokor) kiri
dan kanan, posisi pupil.
24 Refleks akomodasi dan konvergensi: pasien diminta melihat jauh,
kemudian ke tangan pemeriksa/pen light yang diletakkan 30 cm di
depan hidung pasien, kemudian digerakkan ke arah nasal.
Normal: kedua bola mata bergerak ke arah nasal dan pupil miosis
Nervus Trigeminus (N. V)
Sensorik
25 Cabang oftalmik, maksilaris dan mandibularis
Motorik
26 Membuka mulut
27 Menggerakkan rahang
28 Menggigit
Nervus Fascialis (N. VII)
29 Fungsi motorik
Raut muka
30 Fissura palpebrae
31 Mengangkat alis
32 Mengerutkan dahi
33 Memejamkan mata (lagophthalmus)
34 Mencucukan bibir
35 Menggembungkan pipi
36 Menyeringai (menunjukkan gigi geligi)
37 Chvostek’s sign
Nervus Vestibulo-Cochlearis (N. VIII)
38 Tes Romberg
39 Tes Romberg yang dipertajam
Nervus Glossopharyngeus (N.IX) dan Nervus Vagus (N. X)

55
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

40 Kualitas suara
41 Disartria
42 Sengau
43 Menelan
44 Mengejan
45 Kedudukan palatum molle, arkus faring, uvula:
Saat istirahat dan kontraksi
Nervus Accesorius (N. XI)
46 M. Sternocleidomastoideus
47 M. Trapezius
Nervus Hipoglossus (N. XII)
48 Kedudukan lidah
Saat di dalam mulut dan dijulurkan
49 Atrofi papil lidah
50 Tremor lidah
51 Fasikulasi
52 Pergerakan lidah
E. MOTORIK
53 Inspeksi: postur, habitus, gerakan involunter
54 Trofi (Lengan, tungkai)
55 Tonus (Lengan, tungkai)
Pasif
56 Aktif
57 Kekuatan (lengan atas,lengan bawah, tangan, tungkai atas, tungkai
bawah, kaki)
Refleks Fisiologis:
58 Biceps
59 Triceps
60 Pergelangan
61 Patella
62 Achilles
Refleks Patologis:
63 Hoffman-Tromner
64 Babinski
65 Chaddock
66 Schaefer
67 Gordon
68 Oppenheim
69 Klonus paha
70 Klonus kaki
Refleks Primitif:
71 Snout Reflex
72 Rooting reflex
73 Grasp reflex
74 Glabela
75 Palmomental

56
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

F. SENSORIK
Ekseroseptif
76 Sensasi nyeri
77 Sensasi raba halus
78 Sensasi suhu
Proprioseptif
79 Sensasi diskriminatif (stereognosis)
80 Posisi
G. KOORDINASI
81 Inspeksi cara berjalan: habitus
82 Shallow knee bend
83 Telunjuk-hidung
84 Tumit – lutut
85 Tes untuk disdiadokinesis
H. TULANG BELAKANG
86 Inspeksi saat istirahat
87 Inspeksi saat bergerak
88 Perkusi
89 Palpasi
90 Deteksi nyeri akibat tekanan vertikal
91 Penilaian fleksi lumbal
92 Meletakkan tumit kaki yang diperiksa di atas lutut kaki kontralateral
kemudian melakukan eksorotasi sendi panggul dan menilai adanya
nyeri (Tes Patrick)
93 Melakukan fleksi kaki yang diperiksa dan endorotasi di sendi
panggul dan menilai adanya nyeri (Tes kontra-Patrick)
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan.
1 = Dilakukan tetapi tidak benar.
2 = Dilakukan dengan benar.

57
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

KETRAMPILAN KLINIS DASAR


BLOK SARAF DAN KEJIWAAN
WAWANCARA PSIKIATRI

Tanggal : Instruktur :
Nama mahasiswa : Jumlah :
NIM : Nilai : /36
NILAI
No. ASPEK PENILAIAN
0 1 2
1 Mengucapkan, membalas salam, memperkenalkan diri dan
menanyakan identitas pasien serta kesantunan dalam pembukaan
memulai wawancara dan menjelaskan bahwa dokter menjamin
kerahasiaan informasi yang disampaikan pasien dan keluarga
2 Menanyakan hubungan pengantar dengan pasien: perlu atau tidaknya
kehadirannya dalam wawancara
Auto-anamnesis:
3 Menggali problem atau keluhan utama dan keluhan tambahan
4 Menanyakan riwayat: penyakit pasien sekarang/dulu, gangguan jiwa/
fisik dalam keluarga, riwayat pengobatan sebelumnya (bila ada),
pendidikan, perkawinan, pekerjaan, kebiasaan2 bersosialisasi,
penggunaan zat psikoaktif
Allo-anamnesis:
5 Menanyakan kepada pengantar tentang masalah perilaku dan emosi
pasien
6 Menanyakan riwayat pasien: tumbuh-kembang (fisik dan psikologis),
perkembangan tingkah laku dahulu/sekarang, struktur keluarga,
pendidikan, pekerjaan, perkawinan, interaksi sosial, riwayat gangguan
jiwa/ fisik dalam keluarga
Pemeriksaan Status Mental (signs & symptoms) (Sadock & Kaplan)
7 Pemeriksaan kesadaran/orientasi
8 Pemeriksaan fungsi berfikir dan intelijensi
9 Pemeriksaan penampilan (perawatan diri dan cara berpakaian) dan
gaya bicara (normal, logorea, miskin pembicaraan; spontan/tidak)
10 Pemeriksaan sikap (kooperatif/tidak) dan psikomotor (agitasi,
retardasi psikomotor)
11 Pemeriksaan suasana perasaaan menetap (mood) dan sementara (afek)
12 Pemeriksaan proses piker (koheren, inkoheren, asosiasi longgar, flight
of ideas), arus piker (kontinuitas/tidak, blocking, tangensial,
sirkumtansia), dan isi pikir (waham, ide-ide, preokupasi pikir)
13 Pemeriksaan fungsi persepsi indera (halusinasi, ilusi)
14 Pemeriksaan daya tilik pasien terhadap penyakitnya
15 Menentukan ada/ tidaknya kedaruratan medik psikiatri

58
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

16 Menetapkan Diagnosis (PPDGJ, 1993/ DSM IV)


Aksis-1 Gangguan psikiatrik klinis
Aksis-2 Ciri/ Gangguan Kepribadian, retardasi mental
Aksis-3 Kondisi medik umum
Aksis-4 Stres psikososial yang berkontribusi terhadap aksis 1-3
Aksis-5 Tingkat fungsi saat ini dan 6 bulan yang lalu (GAF current &
half-life past year)
17 Terapi
Menentukan tatalaksana awal dan KIE
18 Summary/Ikhtisar
Mengutarakan kepada pasien/pengantar pasien tentang: kesimpulan
hasil pemeriksaan, perlu rujukan atau tidak, prognosis dan
ada/tidaknya kedaruratan medik (agitasi, perilaku yang hostile, bunuh
diri,

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan.
1 = Dilakukan tetapi tidak benar.
2 = Dilakukan dengan benar

59
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

DAFTAR TILIK PENILAIAN DISKUSI PEMBELAJARAN JARAK JAUH ( PJJ)

PEMICU
NO NIM NAMA
Aktif Argumen Nilai
1 405..… 0
2 405..… 0
3 405..… 0
4 405..… 0
5 405..… 0
6 405..… 0
7 405..… 0
8 405..… 0
9 405..… 0
10 405..… 0
11 405..… 0
12 405..… 0
13 405..… 0
14 405..… 0

RINCIAN BUTIR PENILAIAN TUTORIAL MAHASISWA

KRITERIA NILAI
KEAKTIFAN
o Tidak Ikut Diskusi 0
o Kurang Aktif 1
o Aktif 2
o Sangat Aktif 3

PARTISIPASI
o Tidak memberikan argumentasi 0
o Argumentasi sama sekali tidak
1
sesuai
o Argumentasi tidak benar/kurang
2
sesuai
o Argumentasi benar dan sesuai 3

60
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

KELOMPOK : __________________________
PEMICU : __________________________
TUTOR : __________________________

EVALUASI TERHADAP TUTOR


1 2 3
1 Memberikan informasi yang benar mengenai pelaksanaan PBL
2 Menstimulasi dan memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi
aktif
3 Menstimulasi mahasiswa untuk menganalisa problem dengan
cermat
4 Memberikan informasi bahan pembelajaran untuk membantu
belajar mandiri
5 Memahami substansi masalah dari problem yang diberikan
6 Mengarahkan mahasiswa pada pokok pembahasan sesuai dengan
learning objectives (LO)
7 Memberi perhatian selama proses diskusi
8 Memberi kontribusi agar mahasiswa mengerti pokok masalah

EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN MODUL


1 Pelaksanaannya tepat waktu 1 2 3
2 Kesiapan dalam melaksanakan tutorial
3 Ketersediaan sarana dan prasarana
4 Kenyamanan ruangan
5 Learning objectives (LO) dapat ditemukan secara keseluruhan

61
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

TIM PENYUSUN MODUL

dr. Djung Lilya Wati, Sp.N


dr. Rebekah Malik, M.Pd.Ked
dr. Yoanita Widjaja, M.Pd.Ked
Dr. dr. Rini Andriani, Sp.S (K)
dr. Irawaty Hawari, Sp.S
dr. Ashwin M. Rumawas, Sp.S
dr. Hartono, Sp.S
Dr. dr. Noer Saelan, Sp.KJ
dr. Anastasia Ratnawati, Sp.KJ
dr. Evi, Sp.KJ
dr. Melanie Mantu, Sp.A
dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta 11440
Tel. (021) 567 0815, 567 1781
Fax. (021) 566 3126
Email : fkuntar@tarumanagara.ac.id

62
Buku Modul Sistem Saraf dan Kejiwaan FK Untar - Mahasiswa 2021

LEMBAR VALIDASI

Modul sudah diperiksa dan disetujui:


Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan
Pedoman untuk mahasiswa
Tahun 2021

63

Anda mungkin juga menyukai