Anda di halaman 1dari 61

Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

MODUL AJAR 1
PRODUKTIF AKC: ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM OTOT DAN TULANG

(SEMESTER GANJIL)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

OLEH
RUSNI I. RAHMAN, S. Pd.
NIP. 19640814 198903 2 012

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO

SMK NEGERI 1 BULANGO SELATAN


Jln. Deki No. 6 Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango
Provinsi Gorontalo Telp. (0435) 8525072, e-mail: smknegeri_bulangoselatan@yahoo.co.id

2023
i
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya, Penulis telah berhasil menyusun Modul Ajar
Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK Negeri 1 Bulango Selatan dengan
baik. Tujuan disusunnya Modul Ajar ini adalah sebagai salah satua cuan atau
bahan literasi untuk guru – guru pengampu mata pelajaran Produktif AKC:
Anatomi Fisiologi Manusia dalam membuat Modul Ajar Produktif AKC: Anatomi
Fisiologi Manusia, sehingga proses pembelajarannya lebih terarah, terencana,
variatif, dan bermakna. Dengan demikian, Capaian Pembelajaran mata
pelajaran Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia dapat terwujud.

Modul Ajar Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK Negeri 1 Bulango
Selatan yang telah disusun ini disesuaikan dengan Alternatif Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang telah dianalisis dari Elemen yang tertera pada
Capaian Pembelajaran. Disebut alternatif Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
artinya guru pengampu Mata Pelajaran Produktif AKC: Anatomi Fisiologi
Manusia bebas menyusun Alur Tujuan Pembelajaran tanpa ada format atau
struktur yang baku, namun tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam
Capaian Pembelajaran. Dengan demikian, komposisi, urutan, atau struktur
Modul Ajar yang disusun dapat berbeda bergantung pada kreativitas guru
penyusun dengan memperhatikan komponen–komponen Modul Ajar.

Modul Ajar Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia yang telah disusun ini
diharapkan dapat membantu kualitas layanan pembelajaran di SMK Negeri 1
Bulango Selatan, khususnya pada mata pelajaran Produktif AKC: Anatomi
Fisiologi Manusia. Modul Ajar Projek Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia
SMK Negeri 1 Bulango Selatan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun berharap dapat memperoleh kritik, saran, rekomendasi, evaluasi,
dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul ajar ini.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi aktif dalam proses penyusunan Modul Ajar Produktif AKC:
Anatomi Fisiologi Manusia SMK Negeri 1 Bulango Selatan ini. Apabila terdapat
kekurangan atau kekeliruan, maka dengan segala kerendahan hati akan
penyusun perbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bulango Selatan, Juli 2023


Penyusun,

Rusni I. Rahman, S. Pd.


NIP.19640814 198903 2 012

ii
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………. iii

A. INFORMASI UMUM ……………………………………………………………………………………. 1


1. Identitas Sekolah ………………………………………………………………………………… 1
1.1 Nama Penyusun …………………………………………………………………………… 1
1.2 Nama Institusi ……………………………………………………………………………… 1
1.3 Mata Pelajaran ……………………………………………………………………………. 1
1.4 Rumpun / Fase ……………………………………………………………………………. 1
1.5 Jenjang / Kelas …………………………………………………………………………… 1
1.6 Tahun disusun ……………………………………………………………………………… 1
1.7 Alokasi Waktu …………………………………………………………………………….. 1
1.8 Jumlah Pertemuan ……………………………………………………………………… 1
1.9 Moda Pembelajaran ……………………………………………………………………. 1
1.10 Kode Perangkat ………………………………………………………………………….. 1
1.11 Kata Kunci …………………………………………………………………………………… 1
2. Kompetensi Awal ………………………………………………………………………………. 1
3. Profil Pelajar Pancasila ……………………………………………………………………… 2
4. Sarana dan Prasarana ………………………………………………………………………… 2
5. Target Peserta didik …………………………………………………………………………… 2
6. Model Pembelajaran yang digunakan ………………………………………………… 3

B. KOMPONEN INTI ………………………………………………………………………………………. 3


2.1 Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………………...... 3
2.2 Pemahaman Bermakna ….……………………………………………………………….. 3
2.3 Persiapan Pembelajaran …………………………………………………………………. 4
2.4 Pertanyaan Pemantik ……………………………………………………………………… 4
2.5 Kegiatan Pembelajaran ………………………………………………………………….. 5
2.6 Asesmen / Penilaian ………………………………………………………………………… 10

iii
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

2.7 Remedial dan Pengayaan ………………………………………………………………… 15


2.8 Refleksi Guru dan Peserta Didik …………………………………………………….. 17

C. LAMPIRAN ........................................................................... 17
3.1 Lembar Kerja Peserta Didik ……………………………………………………………. 17
3.2 Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik ……………………………………… 37
3.3 Glosarium ………………………………………………………………………………………… 37
3.4 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………. 38

MATERI / BAHAN AJAR …………………………………………………………………………………… 39

iv
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

MODUL AJAR 1A PRODUKTIF AKC: ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SMK


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM OTOT DAN TULANG

I. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
1.1 Nama Penyusun : Rusni I. Rahman, S. Pd
1.2 Nama Institusi : SMK Negeri 1 Bulango Selatan
1.3 Mata Pelajaran : Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia
1.4 Rumpun/Fase : Rumpun Kesehatan Dan Pekerjaan Sosial,
Agribisnis Dan Agroteknologi, Serta Kemaritiman
/E
1.5 Jenjang/Kelas : SMK / Kelas X
1.6 Tahun Disusun : 2023
1.7 Alokasi Waktu : 6 JP x 45 menit= 270 menit
1.8 Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan (1 pertemuan 2 JP)
1.9 Moda Pembelajaran : Tatap Muka (TM)
1.10 Kode Perangkat : ANFIS.SOT.1A
1.11 Kata Kunci : Sistem otot, Sistem tulang.

2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki
peserta didik sebelum mempelajari topik Anatomi Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang
telah dicapai pada Fase D sebelumnya yang terkait dengan topik sistem gerak,
diantaranya:
Elemen Pemahaman Sains
a. Peserta didik mampu melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi sistem otot
dan sistem tulang berdasarkan karakteristik yang diamati
Elemen Keterampilan Proses
Elemen mengamati
b. Peserta didik dapat menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan
pengukuran dan pengamatan, memperhatikan detail yang relevan dari obyek
yang diamati.
Elemen mempertanyakan dan memprediksi
c. Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut
untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikan ilmiah.
Elemen merencanakan dan melakukan penyelidikan
d. Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk
membuktikan prediksi.

1
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Elemen memproses dan menganalisis data dan informasi


e. Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan
hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non
digital.
f. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data
sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
Elemen mengevaluasi dan refleksi
g. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada
data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen mengkomunikasikan hasil
h. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
i. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

3. Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila
dalam proses pembelajaran, seperti:
 Beriman
 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia
 Mandiri
 Bernalar Kritis dan
 Gotong Royong.

4. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
 Ruang Kelas, Outdoor
 Komputer/Laptop/ Gawai
 Jaringan Internet
 Alat Tulis dan Buku
 Proyektor dan LCD
 Laboratorium Anatomi Fisiologi
 Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan

5. Target Peserta Didik


Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah
 Peserta didik Kelas X Rumpun Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial,
Agribisnis dan Agroteknologi serta Kemaritiman.
 Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
 Peserta didik yang telah menyelesaikan Fase sebelumnya, yakni Fase D

6. Model Pembelajaran yang Digunakan


Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Tatap Muka (TM)
dengan menggunakan Discovery Learning/Inquiry Learning, Problem Based
Learning/Project Based Learning.

2
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

II. Komponen Inti


2.1 Tujuan Pembelajaran
Setiap elemen memiliki tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun
paling tidak memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan
Pembelajaran pada Modul ANFIS.SOT.1A adalah sebagai berikut:
Pertemuan Pertama:
Setelah mempelajari konsep Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang melalui pengamatan, menalar, tanya jawab, mencoba menyelesaikan
persoalan, penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok, dan
mengkomunikasikan pendapatnya, peserta didik mampu:
1. Menerapkan pemeriksaan anatomi sistem otot.
2. Menerapkan pemeriksaan fisiologi sistem otot.
3. Menerapkan pemeriksaan anatomi sistem tulang.
4. Menerapkan pemeriksaan fisiologi sistem tulang.

Pertemuan kedua
Setelah mempelajari konsep Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot
dan Sistem Tulang melalui pengamatan, menalar, tanyajawab, mencoba
menyelesaikan persoalan, penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok,
dan mengkomunikasikan pendapatnya, peserta didik mampu:
1. Melakukan pemeriksaan anatomi sistem otot.
2. Melakukan pemeriksaan fisiologi sistem otot.
3. Melakukan pemeriksaan anatomi sistem tulang.
4. Melakukan pemeriksaan fisiologi sistem tulang.

2.2 Pemahaman Bermakna


 Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan
makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem
saraf, walaupun beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara
otonom. Manusia sendiri memiliki sekitar 650 jenis otot rangka.
 Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar
bentuk tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan
berbagai organ penting di dalam tubuh pun dapat terlindungi.

2.3 Pertanyaan Pemantik


1. Apakah kalian sudah memahami arti sistem gerak?
2. Dapatkah kalian menyebutkan 2 sistem yang masuk kategori sistem gerak?
3. Dapatkah kalian mengungkapkan jumlah keseluruhan otot penyusun sistem
otot?
4. Dapatkah kalian mengungkapkan fungsi sistem otot?
5. Dapatkah kalian mengungkapkan jumlah keseluruhan tulang penyusun sistem
tulang?
6. Dapatkah kalian mengungkapkan fungsi sistem tulang?

2.4 Persiapan Pembelajaran


a. Materi Ajar
Materi Ajar pada Aspek Sistem Otot dan Sistem Tulang membahas tentang
 Materi 1 : Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang
(terlampir)

3
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

 Materi 2 : Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem


Tulang (terlampir)

b. Video
 Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot
https://www.youtube.com/watch?v=n-UxmzxDFwc
 Anatomi dan Fisiologi sistem skeletal (tulang)
https://www.youtube.com/watch?v=-OpXV-wPjbY
 Pemeriksaan Muskuloskeletal
https://www.youtube.com/watch?v=lUCqiLUUFhc

c. Google Classroom
Untuk media pengumpulan tugas, diskusi, dan berbagi referensi.

d. Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab peserta didik selama melakukan
kegiatan/projek pada aspek Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang.

e. Pengaturan Peserta didik


Selama kegiatan/projek peserta didik bekerja secara berkelompok yang
terdiri dari 4-5 (empat-lima) kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari
4-5 orang)

f. Metode pembelajaran
 Tanya jawab
 Diskusi
 Observasi
 Penugasan
 Percobaan
 Studi pustaka

2.5 Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
Model Pembelajaran
Tahap
penyingkapan Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
(Discovery learning)
Awal  Salam dan doa (menumbuhkan nilai-nilai religius)
 Orientasi : Apa yang menyebabkan manusia dapat bergerak?
 Apersepsi : Dapatkah kalian menyebutkan jumlah otot dan tulang
penyusun tubuh manusia?
 Motivasi : Bagaimana cara kerja suatu jenis otot dan tulang dalam
menggerakkan bagian tubuh tertentu?
 Menyampaikan Tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran yang akan
dipelajari.
Cara Lain:
 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
 Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan

4
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Model Pembelajaran
Tahap
penyingkapan Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
(Discovery learning)
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh
dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik.
 Melakukan aktivitas yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari pada hari itu: Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai.
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
ATP/silabus.
Inti  Pemberian Mengamati
rangsangan  Guru meminta peserta didik untuk menemukan ide
(Stimulation) Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang melalui bahan tayangan/ melalui internet,
perpustakaan atau media lainnya, agar materi
pembelajaran dapat menarik / melakukan kegiatan
pengamatan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot
dan Sistem Tulang pada lingkungan sekolah.
 Guru kemudian meminta peserta didik berkelompok
dengan anggota 4-5 orang lalu dibagikan LKPD
ANFIS/X.1/3.1-01 tentang Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang, kepada masing-
masing kelompok, lalu meminta tiap kelompok untuk
mencermati dan membaca LKPD tersebut dalam
kelompoknya.
 Guru menugaskan peserta didik membaca buku
untuk mengidentifikasi Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang sesuai LKPD yang
diberikan.
 Peserta didik melihat bahan tayang yang disajikan
oleh Guru.
 Peserta didik membaca buku berkaitan dengan
Sistem Otot.
 Peserta didik berdiskusi tentang Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang untuk
menjawab pertanyaan yang ada dalam LKPDnya
masing-masing.
 Peserta didik mengidentifikasi Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang dari hasil
diskusi dan buku.
 Peserta didik menentukan Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Pernyataan/ Menanya
Identifikasi masalah  Guru menugaskan peserta didik untuk menentukan
(Problem Statement) masalah utama dalam menemukan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Peserta didik mengidentifikasi masalah-masalah
melalui contoh yang didemonstrasikan oleh guru
mengenai Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
 Peserta didik membaca buku untuk mendapatkan
informasi tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem
Otot dan Sistem Tulang.
 Peserta didik mendiskusikan Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Berdasarkan hasil membaca buku dan diskusi

5
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Model Pembelajaran
Tahap
penyingkapan Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
(Discovery learning)
peserta didik merumuskan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menemukan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang sesuai
LKPD yang diberikan.
 Guru meminta peserta didik untuk menentukan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang melalui buku peserta didik dan hasil
diskusi.
 Peserta didik menggali informasi prosedur tentang
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang.
 Peserta didik mendiskusikan untuk menentukan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang.
 Peserta didik menyampaikan pada kelompok lain
dan menanggapinya berkaitan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Pengumpulan data Mengumpulkan Informasi
(Data Collection)  Guru meminta peserta didik untuk mengemukakan
ide Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang sebagai pembuktian rumusan
masalah/hipotesis/ yang ada dalam LKPDnya
 Peserta didik mengemukakan ide Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang sebagai
pembuktian rumusan masalah/hipotesis
 Pembuktian Menalar
(Verification)  Guru menugaskan peserta didik untuk menilai hasil
temuan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang menggunakan format penilaian.
 Peserta didik berkomunikasi tentang Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang
temuannya dengan teman anggota kelompoknya.
 Menarik simpulan/ Mengkomunikasikan
generalisasi  Peserta didik membuat bahan presentasi tentang
(Generalization) Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang.
 Guru menugaskan peserta didik untuk
mengkomunikasikan Anatomi dan Fisiologi Sistem
Otot dan Sistem Tulang temuannya pada kelompok
lain pada forum diskusi kelas.
 Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap
presentasi.
 Peserta didik menerima tanggapan dari peserta
didik lain dan guru.
 Peserta didik memperbaiki hasil presentasi dan
membuat simpulan Anatomi dan Fisiologi Sistem
Otot dan Sistem Tulang.
Penutup  Membimbing peserta didik membuat simpulan pelajaran dengan mempertegas
kembali kesimpulan diskusi kelas Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
 Peserta didik diminta merefleksi proses pembelajaran yang telah dijalaninya
dengan meminta pendapat mereka tentang apa saja yang dirasakan selama
proses pembelajaran berlangsung, tentang materinya, tentang penerapan
materi dalam keseharian dan manfaat materi tersebut dipelajari.
 Guru memberikan evaluasi singkat dengan memberi pertanyaan seputar

6
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Model Pembelajaran
Tahap
penyingkapan Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
(Discovery learning)
tujuan pembelajaran yang akan dicapai (post test).
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya terkait Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
 Pelajaran ditutup dengan memberikan tugas membuat laporan berkaitan
dengan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang sebagai
bahan portofolio.
 Doa dan salam (menumbuhkan nilai-nilai religius)

Pertemuan Kedua
2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 Menit)
Model Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Project Based
Pembelajaran
Learning
Awal  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
(10’) pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan seperti: Bagaimana melakukan Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang?
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi:
 Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang
 Mengajukan pertanyaan: Bagaimana melakukan Pemeriksaan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang?
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat ini
yaitu: Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Memberitahukan tentang capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
KKTP pada pertemuan yang berlangsung
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Inti  Start with the  Guru memancing siswa mengajukan pertanyaan
(70’) essential  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, lalu
question siswa membentuk kelompok.
(penentuan  Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran di dalam/di
pertanyaan luar kelas yang akan dilakukan.
mendasar)  Siswa memperhatikan secara seksama.
 Guru membagi peserta didik menjadi 4-6 kelompok
dengan anggota 4-5 orang yang heterogen lalu
membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD)
ANFIS/X.1/3.1-02 tentang Pemeriksaan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang dan
menjelaskan cara pengisian LKPD.
 Siswa memperhatikan penjelasan guru untuk menjawab

7
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 Menit)


Model Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Project Based
Pembelajaran
Learning
LKPD.
 Siswa mengobservasi Pemeriksaan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang, mencatat
hal-hal yang ditemukan pada Pemeriksaan Anatomi
dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang,
mengidentifikasi Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang dan memperhatikan
penjelasan guru.
 Guru mendampingi siswa mengobservasi Pemeriksaan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang, dan menunjukkan contoh Pemeriksaan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang
yang sudah pernah dilakukan di sekolah.
 Siswa mengisi LKPD yang disediakan guru
 Design a plan for  Membimbing siswa dalam menganalisis cara
the project Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
(mendesain Sistem Tulang.
perencanaan  Siswa mencari sumber materi yang relevan bersama
proyek) kelompok dengan melakukan observasi dari berbagai
sumber misalnya internet, buku, majalah, atau orang
yang ahli dalam bidang Pemeriksaan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Membimbing siswa dalam mencari solusi Pemeriksaan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang.
 Setiap siswa dalam kelompok membuat
rancangan/desain
 Membimbing siswa merancang proyek cara Pemeriksaan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan Sistem
Tulang.
 Siswa memilih salah satu rancangan, kemudian
menyusun langkah-langkah kerja untuk membuat cara
Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
 Create a schedule  Mengkondisikan kelas untuk persiapan presentasi.
(menyusun jadwal)  Menetapkan timeline dan deadline.
 Menetapkan kriteria penilaian proyek.
 Memfasilitasi presentasi rancangan proyek
 Pengaturan giliran/kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan atau pendapat.
 Membimbing siswa ketika mereka membuat langkah
yang tidak sesuai dengan proyek.
 Menilai tindakan kreatif siswa dalam presentasi
rancangan proyek.
 Siswa mempresentasikan rancangan proyeknya.
 Monitor the  Guru mengawasi/memantau kemajuan proyek siswa
students  Memfasilitasi siswa pada proses pembuatan proyek.
andprogress of the  Meminta siswa untuk melaporkan kemajuan proyek.
project  Siswa mendokumentasikan proses pembuatan proyek
(memonitor dan melaporkan kemajuan proyek secara rutin setiap
peserta didik dan saat/minggu kepada guru.
kemajuan proyek)
 Assess the  Menilai produk kreatif sesuai dengan rubrik yang ada.

8
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 Menit)


Model Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Project Based
Pembelajaran
Learning
outcome (menguji  Siswa menunjukkan produk kreatif yang dibuat secara
hasil) kelompok.
 Menilai penguasaan konsep Pemeriksaan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru.
 Menilai keterampilan berpikir kreatif siswa
 Evaluate the  Menanyakan perasaan dan pengalaman selama
experience membuat proyek.
(mengevaluasi  Siswa mengungkapkan perasaan dan pengalamanya
pengalaman) selama menyelesaikan proyek.
 Guru menanyakan kendala saat membuat proyek.
 Siswa mengungkapkan kendala dalam membuat proyek
 Meminta siswa menyimpulkan hasil proyek yang dibuat
dengan masalah Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang yang ada.
 Siswa menyimpulkan solusi untuk mengatasi masalah
Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
 Menjawab pertanyaan penting permasalahan
Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot dan
Sistem Tulang.
Penutup  Membimbing peserta didik membuat simpulan pelajaran dengan mempertegas
(10’) kembali kesimpulan tugas proyek tentang Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi
Sistem Otot dan Sistem Tulang.
 Peserta didik diminta merefleksi proses pembelajaran yang telah dijalaninya
dengan meminta pendapat mereka tentang apa saja yang dirasakan selama
proses pembelajaran berlangsung, tentang materinya, tentang penerapan
materi dalam keseharian dan manfaat materi tersebut dipelajari.
 Guru memberikan evaluasi singkat dengan memberi pertanyaan seputar tujuan
pembelajaran yang akan dicapai (post test).
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 Menginformasikan tentang materi anatomi dan fisiologi sistem jantung dan
pembuluh darah manusia untuk pertemuan berikutnya.
 Pelajaran ditutup dengan meminta peserta didik segera memasukkan laporan
hasil diskusinya/praktik terkait Pemeriksaan Anatomi dan Fisiologi Sistem
Otot dan Sistem Tulang sebagai bahan portofolio.
 Doa dan salam

2.6 Rencana Asesmen / Penilaian


2. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
 Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual, auditory,
Kinestetic) dapat dilakukan secara online menggunakan gawai
masing-masing peserta didik agar segera cepat terlihat hasilnya.
 Link tes gaya belajar adalah https://akupintar.id/tes-gaya-belajar.

b. Asesmen Diagnostik Kognitif


1. Bagaimana melakukan pemeriksaan anatomi sistem otot?
2. Bagaimana melakukan pemeriksaan fisiologi sistem otot?

9
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

3. Bagaimana melakukan pemeriksaan anatomi sistem tulang?


4. Bagaimana melakukan pemeriksaan fisiologi sistem tulang?
5. Lakukan pemeriksaan anatomi sistem otot!
6. Lakukan pemeriksaan fisiologi sistem otot!
7. Lakukan pemeriksaan anatomi sistem tulang!
8. Lakukan pemeriksaan fisiologi sistem tulang!

3. Asesmen Formatif
a. Observasi Penilaian Sikap

JURNAL SIKAP

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bulango Selatan


Kelas / Konsentrasi Keahlian : X / Asisten Keperawatan dan
Caregiver (AKC)
Semester / Fase : Ganjil / E
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Petunjuk:
Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi:
1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama
periode satu semester.
2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik
yang menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau bahkan
tidak ada yang menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator
penguatan pendidikan karakter, yakni religius, mandiri, gotong
royong, integritas, dan nasionalis.
3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:
a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat
Beribadah; bersyukur; dan berdoa sebelum dan sesudah memulai
kegiatan.
b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat
c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama,
peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan.
d. Bernalar Kritis
e. Kreatif
f. Berkebinekaan global
4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna merah
untuk karakter negatif yang ditunjukkan.

10
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Contoh Isian Jurnal


Nilai Utama
Nama
N Hari / Catatan Karakter Tindak
Peserta Hasil
o Tanggal Perilaku /Karakter Lanjut
didik
operasional
1 04/09/202 Muhamad Mengajak Religius/ Pemberian Peserta
1 Basar temannya Berdoa Reward didik
untuk sebelum berupa senang
berdoa dan pujian dan
sebelum sesudah dan termotivasi
pembelajar melakukan apresiasi
a
n kegiatan
2 04/09/202 Linda Mengingatk Religius Pemberian Peserta
a
1 nteman positif/ Reward didik
untuktidak Sebelum berupa senang
bergurau dan pujian dan
Saat sesudah dan termotivasi
berdoa
melakukan apresiasi
kegiatan
3 11/09/202 Arifin Tidakikut Religius Pemberian Berjanji
1 berdoa negatif/ nasihat Tidak akan
bersama. Berdoa mengulangi
Asyik sebelumdan
sendiri
sesudah
melakukan
kegiatan
4 11/09/202 Arifin Suka Integritas Pembinaa Berjanji
berkata
1 kotordan negatif/ nkepada Tidak akan
Kurang santun walikelas mengulangi
santun
terhadap
Orang yang
Lebih tua

b. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bulango Selatan


Kelas / Konsentrasi : X / Asisten Keperawatan dan Caregiver
(AKC)
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023/2024

11
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
Poin
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok yang terlihat dari aktivitas di kelas
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat
dari aktivitas di kelas
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat
dari aktivitas di kelas
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam
kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang
terlihat dari aktivitas di kelas

Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.


Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi / memberi ide
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi /
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi /
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi /
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

12
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bulango Selatan


Kelas / Konsentrasi : X / Asisten Keperawatan dan Caregiver
(AKC)
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Sikap Sikap
Sikap Aktif
bekerjasama proses Rata-rata
No NamaPesertadidik dalam
dalam pemecahan skor
Pembelajaran
kelompok masalah
1 Muhammad Basar 4 2 2 8
2
3

N 100

c. Lembar Penilaian Antar Teman


Format penilaian antar teman untuk selanjutnya di input dalam LMS

Nama teman yang dinilai : ..............


Nama Penilai : .............
Kelas : ...............
Semester : ..............
Petunjuk:
Bukalah link Lembar Penilaian Diri (LPD) pada LMS, lalu Berilah
tanda “dot” (●) pada kolom yang sesuai.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Teman Saya menyontek pada saat mengerjakan
penilaian
2 Teman Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan
tugas
3 Teman Saya berani mengakui kesalahannya
4 Teman saya melakukan tugas–tugas dengan baik
5 Teman Saya mengembalikan barang yang pinjam
6 Teman Saya meminta maaf jika melakukan
kesalahan
7 Teman Saya mengikuti kegiatan pembelajaran
tepat waktu
8 Teman Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
9 Teman Saya memulai sesuatu dengan berdoa
10 Teman Saya selalu memberi salam sesuai ajaran
agamanya

13
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

No Pertanyaan Ya Tidak
11 Teman saya mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
12 Teman saya melaporkan data atau informasi apa
adanya

4. Asesmen Sumatif
Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur untuk meningkatkan kemampuan
literasi yaitu dengan mengerjakan Yuk, Asah Literasimu 2 dalam buku Proyek
Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK/MAK Kelas X Rumpun Kesehatan
dan Peksos, Agribisnis dan Agroteknologi, serta Kemaritiman dari PT Erlangga
halaman 17.
Pertemuan Pertama:
1. Bagaimana melakukan pemeriksaan anatomi sistem otot?
2. Bagaimana melakukan pemeriksaan fisiologi sistem otot?
3. Bagaimana melakukan pemeriksaan anatomi sistem tulang?
4. Bagaimana melakukan pemeriksaan fisiologi sistem tulang?

Pertemuan kedua
5. Lakukan pemeriksaan anatomi sistem otot!
6. Lakukan pemeriksaan fisiologi sistem otot!
7. Lakukan pemeriksaan anatomi sistem tulang!
8. Lakukan pemeriksaan fisiologi sistem tulang!

Jawaban Uraian:
Pertemuan Pertama

No Kunci Jawaban Ket

1
2
3
4
Total Skor 28

Pertemuan Kedua

N
Kunci Jawaban Ket
o
5 5
6 4
7 5
8 5
Total Skor 28

14
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Pedoman penilaian:

Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai

1 3,57 8 28,57 15 53,57 22 78,57


2 7,14 9 32,14 16 57,14 23 82,14
3 10,71 10 35,71 17 60,71 24 85,71
4 14,29 11 39,29 18 64,29 25 89,29
5 17,86 12 42,86 19 67,86 26 92,86
6 21,43 13 46,43 20 71,43 27 96,43
7 25,00 14 50,00 21 75,00 28 100

Rumus memperoleh nilai:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛
Nilai = x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

2.7 Pengayaan dan Remedial


2.7.1 Remedial
1. Remidial dapat diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKTP
maupun kepada siswa yang sudah melampui KKTP. Remidial terdiri
atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKTP dan remedial
karena belum mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
2. Guru memberi semangat kepada siswa yang belum mencapai KKTP
(Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran). Guru akan memberikan
tugas bagi siswa yang belum mencapai KKTP (Kriterian Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran).

CONTOH PROGRAM REMIDIAL

Sekolah : SMK Negeri 1 Bulango Selatan


Kelas/Semester : X / Ganjil (1)
Mata Pelajaran : Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia
Sumatif Harian Ke : Pertama
Tanggal Sumatif Harian : ……………………………………………..
Bentuk Sumatif Harian : Multiple Choise dan Essay
Materi Sumatif Harian : Sistem Otot dan Sistem Tulang
(CP / TP) : ……………………………………………..
KKTP : 66 – 85%

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Sumatif Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
dst

15
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

2.7.1 Pengayaan
1. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan siswa mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada siswa yang telah
tuntas mencapai KKTP atau mencapai Capaian Pembelajaran.
2. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai
kesepakatan dengan peserta didik.
3. Direncanakan berdasarkan TP atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas

Bagi peserta didik yang sudah mencapai keteuntasan diberikan


pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

Nilai Peserta
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Didik (x)
NKB≤N≤NMakx Diberikan materi masih dalam NKB= Nilai Ketuntasan
cakupan Capaian Pembelajaran Belajar
dengan pendalaman sebagai NMaks= Nilai maksimal
pengetahuan tambahan ideal
N=NMaks Diberikan materi melebihi cakupan N= Nilai yang dicapai
Capaian Pembelajaran dengan peserta didik
pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

2.8 Refleksi Guru dan Peserta Didik


Refleksi Guru
 Apakah pembelajaran berlangsung sesuai rencana?
 Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan
terfasilitasi dengan baik?
 Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas
yang diberikan!
 Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pemberlajaran?
 Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta Didik


Pada sesi sebelumnya, adik-adik telah mengalami pembelajaran tentang Anatomi
fisiologi sistem otot dan tulang yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari
pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut:
1. Apa yang adik-adik pelajari dari pengalaman aspek 1?
2. Apa tantangan yang anda rasakan selama mempelajari aspek 1?
3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?
4. Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
5. Dapatkah Anda menguraikan berbagai keanekaragaman hayati?
6. Cobalah berilah tingkatan keanekaragaman hayati?
7. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaan adik-adik setelah
mempelajari mudul ajar ini?

16
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

III. Lampiran
3.1 Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Silakan kerjakan rangkuman dengan bahasa sendiri mengenai siklus materi pada
QR code di Buku Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK/MAK Kelas X
Rumpun Kesehatan dan Peksos, Agribisnis dan Agroteknologi, serta Kemaritiman
dari PT Erlangga halaman 20.
Atau
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)(terlampir)

Nomor : LKPD ANFIS/X.1/3.1-01 tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem


Otot dan Sistem Tulang
Nomor : LKPD ANFIS/X.1/3.1-02 tentang Pemeriksaan Anatomi dan
Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang

3.2 Bahan Bacaan Guru dan Siswa


1. Buku Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK/MAK Kelas X Rumpun
Kesehatan dan Peksos, Agribisnis dan Agroteknologi, serta Kemaritiman dari
PT Erlangga Halaman 16-20.
2. Mercuningsari, Dian. 2019. E-modul Biologi: Sistem Gerak pada Manusia.
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.
3. Bahan Bacaan guru dan Peserta didik dapat dilihat pada daftar pustaka.

3.3 Glosarium
Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi bagian makhluk
hidup.
Otot : Kumpulan jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.
Tulang : Bagian tubuh yang berfungsi sebagai pembentuk rangka dan
alat gerak tubuh alat gerak pasif.
Fisiologi : Salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi dari
suatu organisme makhluk hidup dan bagian bagiannya.
Amfiartrosis : persendian yang masih memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan.
Antagonis : kontraksi otot yang berlawanan dengan otot lainnya.
Artikulasi : hubungan antartulang atau antarsegmen.
Diartrosis : persendian yang dapat digerakkan.
Endoskeleton : rangka dalam.

17
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Foramen
Magnum : lubang di tengkorak belakang yang dilewati serabut saraf.
Fraktura : patah tulang tampak luka pada otot.
Kontraksi : memendek dan menegangnya serabut otot karena adanya
rangsang.
Ligamen : jaringan ikat atau tulang rawan bersifat elastis yang membalut
persendian.
Osifikasi : pembentukan tulang rawan menjadi tulang sejati.
Osteoblas : sel pembentuk tulang yang mensekresikan matriks tulang.
Rawan hialin : tulang rawan halus yang tampak mengkilat tidak memiliki
serat yang jelas.
Rawan elastis : jaringan ikat protein penyusun utama serabut elastis pada
pembuluh darah dan ligamen.
Sinergis : kontraksi otot yang seirama dengan otot lainnya.
Tendon : tali serabut berwarna putih yang menghubungkan otot dengan
struktur yang dapat bergerak.
Tetanus : keadaan tegang yang terus-menerus pada otot.

3.4 Daftar Pustaka

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga

Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas
XI Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo

https://www.biologi.co.id/sistem-gerak-pada-manusiarangka-persendian-otot-
tulang-dan-fungsinyaterlengkap/

https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-padamanusia

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusiapengertian-komponen-
dan-fungsinya-secara-lengkap/

Irawan, Bobby Albertus. 2013. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika.


Sistem Rangka Manusia. Vol 2 No 1: 1-13

Mercuningsari, Dian. 2019. E-modul Biologi: Sistem Gerak pada Manusia.


Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.

Renni Diastuti. 2009. 'BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI" Jakarta. CV. Sindunata

18
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Retno Indang, dkk. 2022. Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK/MAK
Kelas X Rumpun Kesehatan dan Peksos, Agribisnis dan Agroteknologi,
serta Kemaritiman. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Sarifin.2013. Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ilmiah.11(2013)12-13.

Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi
untuk XI SMK dan MA. Solo, Tiga Serangkai.

Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and


Physiology. USA : John Wiley and Sons Inc

Mengetahui Bulango Selatan, 1 Juli 2023


Kepala SMK Negeri 1 Bulango Selatan, Guru Produktif AKC,

Drs. H. Moh. Rivai Engahu, M. MPd. Rusni I. Rahman, S. Pd


NIP. 19660830 100203 1 008 NIP. 19640814 198903 2 012

19
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

BAHAN/MATERI AJAR
PRODUKTIF AKC:
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM OTOT DAN SISTEM TULANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

OLEH
RUSNI I. RAHMAN, S. Pd
NIP. 19640814 198903 2 012

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO

SMK NEGERI 1 BULANGO SELATAN


Jln. Deki No. 6 Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango
Provinsi Gorontalo Telp. (0435) 8525072, e-mail: smknegeri_bulangoselatan@yahoo.co.id

2023
20
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

SUB
UNIT DAFTAR ISI
1

Hal
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………………… 39
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………. 40
GLOSARIUM …………………………………………………………………………………………………….. 41
PETA KONSEP …………………………………………………………………………………………………… 42

A. Sistem Otot dan Sistem Tulang ................................................. 45


1. Sistem Otot Manusia …………………………………………………………………………… 45
1.1 Jenis otot manusia ……………………………………………………………………. 45
1.2 Struktur anatomi otot ………………………………………………………………. 46
1.3 Mekanisme kontraksi otot ………………………………………………………… 46
1.4 Cara kerja otot ………………………………………………………………………….
2. Sistem Tulang Manusia .…………………………………………………………………….. 56
2.1 Fungsi rangka ……………………………………………………………………………. 56
2.2 Pertumbuhan dan perkembangan tulang ………………………………… 58
2.3 Struktur tulang ………………………………………………………………………….. 61
2.4 Macam-macam tulang berdasarkan bahan penyusunnya ….……… 62
2.5 Struktur Rangka …………………………………………………………………………. 63
2.6 Sendi ………………………………………………………………………………………….
3. Gangguan/penyakit pada sistem otot dan tulang ………………………………
3.1 Gangguan /penyakit pada sistem otot ………………………………………
3.2 /penyakit pada sistem tulang …………………………………………………..

D ft r Put k ………………………………………………………………………………………………….. 71

21
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

GLOSSARIUM

Amfiartrosis : persendian yang masih memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.


Antagonis : kontraksi otot yang berlawanan dengan otot lainnya.
Artikulasi : hubungan antartulang atau antarsegmen.
Diartrosis : persendian yang dapat digerakkan.
Endoskeleton : rangka dalam.
Foramen magnum : lubang di tengkorak belakang yang dilewati serabut saraf.
Fraktura : patah tulang tampak luka pada otot.
Kontraksi : memendek dan menegangnya serabut otot karena adanya rangsang.
Ligamen : jaringan ikat atau tulang rawan bersifat elastis yang membalut
persendian.
Osifikasi : pembentukan tulang rawan menjadi tulang sejati.
Osteoblas : sel pembentuk tulang yang mensekresikan matriks tulang.
Rawan hialin : tulang rawan halus yang tampak mengkilat tidak memiliki serat yang
jelas.
Rawan elastis : jaringan ikat protein penyusun utama serabut elastis pada pembuluh
darah dan ligamen.
Sinergis : kontraksi otot yang seirama dengan otot lainnya.
Tendon : tali serabut berwarna putih yang menghubungkan otot dengan
struktur yang dapat bergerak.
Tetanus : keadaan tegang yang terus-menerus pada otot.

22
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan
PETA KONSEP

SISTEM GERAK
MANUSIA

SISTEM OTOT SISTEM


TULANG

STRUKTUR MEKANISME MACAM- GANGGUAN


JENIS-JENIS CARA KERJA STRUKTUR STRUKTUR
ANATOMI KONTRAKSI MACAM SENDI SISTEM
OTOT OTOT TULANG RANGKA
OTOT OTOT TULANG RANGKA

OTOT OTOT OTOT TULANG TULANG TULANG TAK TULANG TULANG /


OTOT LURIK OTOT POLOS TULANG PIPIH MATRIKS KARTILAGO
JANTUNG SINERGIS ANTAGONIS PANJANG PENDEK BERATURAN SESAMOID OSTEON

23
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

PENDAHULUAN

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Produktif AKC (Anatomi Fisiologi Manusia)
Kelas : X
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Judul Modul : Anantomi Fisiologi Sistem Otot dan Tulang

B. Kompetensi Inti / Kompetensi Dasar (Capaian Pembelajaran)


3.1 Menerapkan pemeriksaan Anatomi Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.
4.1 Melakukan pemeriksaan Anatomi Fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang.

C. Deskripsi Singkat Materi


Sistem gerak pada tubuh manusia disebut juga sebagai sistem muskuloskeletal yang
terdiri dari otot, sendi, rangka, dan organ lain seperti tulang rawan dan ligamen.
Organ-organ yang menjadi pendukung gerak tubuh manusia akan bekerja sama sesuai
fungsinya.
Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk
tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun
beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom. Manusia sendiri
memiliki sekitar 650 jenis otot rangka.
Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk
tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan berbagai
organ penting di dalam tubuh pun dapat terlindungi. Manusia umumnya terlahir
dengan 300 tulang.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Supaya anda berhasil mencapai kompetensi maka ikuti petunjuk langkah-langkah
yang harus anda lakukan selama mempelajari modul ini:
1. Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini, cermati pula
tujuan pembelajaran dari masing-masing kegiatan belajar.
2. Baca dan pahami materi yang ada dalam modul ini dengan baik, jika menemukan
kesulitan, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman-teman,dan apabila belum
terpecahkan, sebaiknya tanyakan kepada guru.
3. Jika modul ini dirasa belum cukup memberikan informasi, carilah referensi yang
menunjang Anda dalam menyelesaikan kegiatan belajar dan tugas.

24
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

4. Modul ini dilengkapi dengan glosarium, jadi apabila dalam mempelajari modul
menemukan beberapa kata sulit, Anda dapat mencari makna kata tersebut dalam
glosarium.
5. Rangkuman materi akan mempermudah Anda untuk menemukan poin penting
materi dan menyimpulkan materi dalam setiap kegiatan belajar.
6. Kerjakan secara mandiri soal latihan dalam setiap kegiatan belajar dan soal tes
penilaian akhir guna evaluasi keberhasilan belajar Anda.
7. Periksalah hasil kegiatan belajar, tugas, dan latihan soal Anda dengan kunci
jawaban dalam modul ini. Apabila hasil pekerjaan Anda belum benar, maka
pelajari kembali materi yang berkaitan dengan hal tersebut dan perbaiki
kesalahan Anda. Khusus untuk jawaban soal latihan dan tes penilaian akhir,
perhatikan umpan balik di setiap akhir kegiatan dalam modul ini. Apabila hasil
soal evaluasi mencapai 80% benar maka Anda dapat melanjutkan kegiatan
belajar selanjutnya.
8. Untuk keberhasilan belajar Anda, dalam mempelajari modul ini, urutan kegiatan
harus diikuti dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, penugasan, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Anatomi fisiologi sistem otot dan sistem tulang
Kedua : Pemeriksaan anatomi fisiologi sistem otot dan sistem tulang

25
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM OTOT DAN SISTEM TULANG

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Anda dapat mengemukakan,


menentukan, menerapkan pemeriksaan anatomi fisiologi Sistem Otot dan tulang dan
mampu melakukan pemeriksaan anatomi dan fisiologi Sistem Otot dan Sistem Tulang
dengan selalu berfikir kritis, kreatif. dan membisakan sikap jujur, disiplin, tanggung
jawab serta tetap bersyukur kepada Tuhan YME.

B. Uraian Materi
Manusia mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat. Gerak terjadi oleh
adanya kerja sama antara rangka dan otot. Rangka manusia disusun oleh lebih dari
200 buah tulang. Beberapa tulang saling menyatu, dan tulang-tulang yang lainnya
terhubung dengan sendi oleh ligamen yang memungkinkan terjadinya pergerakan.
Otot menempel pada tulang dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang
lainnya. Otot mempunyai kemampuan berkontraksi yang dapat menggerakkan tulang
dengan mekanisme tertentu sehingga otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang
disebut alat gerak pasif.

(Sumber: http://kelipet.com/2015/09/pengertian-dan-jenis-otot/,
diunduh tanggal 13 Juli 2023)

1. Sistem Otot Manusia


a. Jenis Otot Manusia
Otot manusia dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penampakannya:
1) Otot Lurik Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah
yang terang berselangan kalau dilihat dengan mikroskop. Otot lurik
diisebut juga otot sadar karena bekerja menurut perintah otak.

26
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

2) Otot Polos Di bawah mikroskop otot polos tampak polos. Bekerjanya


dibawah kesadaran kita, misalnya pada rahim, usus, pembuluh darah,
dan saluran kelamin.
3) Otot Jantung Bekerjanya dibawah kesadaran kita, bentuknya bergaris
melintang. Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung.
b. Struktur Anatomi Otot Setiap otot terdiri dari beberapa ratus hingga
beberapa ribu sel otot. Di dalam setiap sel otot terdapat banyak struktur
yang mirip benang yang disebut myofibril

Struktur otot
(Sumber : http://contohlaporan.blogspot.com/2009/11/mekanisme-kerja-
otot.html, diunduh tanggal 13 Juli 2023)

Pada setiap miofibril terdapat banyak filamen tebal dan filamen tipis yang
susunannya sejajar. Setiap filamen tipis terdiri atas dua untaian manik-
manik yang saling berpilin. Butir-butir manik-manik tersebut adalah molekul
globular dari aktin. Setiap filamen tebal terdiri atas sekumpulan molekul
miosin. Aktin dan miosin merupakan protein yang menggerakkan otot.
Molekul miosin memiliki bagian kepala dan bagian ekor yang panjang.
Molekul aktin dan miosin merupakan komponen dari sarkomer.
c. Mekanisme Kontraksi Otot Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika
mendapatkan rangsangan. Proses kontraksi otot didahului dengan datangnya
impuls saraf. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di
sepanjang sel otot, yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang
terbentuk dari protein yang disebut miosin

Aktin dan miosin dalam sel


(Sumber: Campbell, 2002)

27
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling
meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Dalam sel
otot, filamen aktin terletak sejajar dengan filamen miosin tebal. Miosin
bertindak sebagai molekul motor dengan bantuan lengan yang
“menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk saling melewati yang lainnya.
Kerja tim dari banyak filamen yang meluncur seperti ini membuat seluruh sel
otot dapat memendek

Filamen aktin dan miosin yang saling meluncur


(Sumber: http://deborafilifos.blogspot.com/2013/03/sistem-otot.html, diunduh
tanggal 13 Juli 2023

d. Cara Kerja Otot


1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah. Untuk menggerakan tulang dari
satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula,
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
Contoh:
a) Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan
untuk menelungkup.
b) Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan
menengadah.
2) Otot antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya
berlawanan. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Untuk
mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi
dan otot bisep berelaksasi. Macam otot antagonis:

28
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

a) Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).


b) Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor
(mendekatisumbu badan).
c) Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d) Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke
atas).

2. Sistem Rangka pada Manusia


Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (disebut juga
tulang rangka atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk dari
tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh
struktur lain, seperti ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan antara tulang
yang satu dengan tulang lainnya), tendon (jaringan ikat yang menghubungkan
otot dengan tulang), dan otot.
a. Fungsi dan Kegunaan Sistem Rangka Sistem rangka memiliki lima fungsi
utama yaitu:
1) Penopang/Penegak Tubuh Sistem rangka menyediakan struktur yang
mampu menopang seluruh tubuh. Tulang-tulang penyusun rangka secara
sendiri atau dalam kelompok menyediakan tempat sangkutan bagi
berbagai jaringan lunak dan organ.
2) Tempat Penyimpanan Kalsium dan Lemak Di dalam tulang terdapat
berbagai mineral seperti kalsium, kalium, dan natrium. Kalsium (zat
kapur) merupakan mineral utama pembentuk tulang. Apabila tubuh
kekurangan kalsium, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan jika
terjadi terus menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh, dan mudah
patah. Selain sebagai cadangan mineral, tulang rangka menyimpan
cadangan energi dalam bentuk lemak yang disimpan pada sumsum
tulang kuning.
3) Penghasil Sel-Sel Darah Sel darah merah, sel darah putih, dan komponen
darah lainnya dihasilkan pada sumsum tulang merah yang mengisi
ruangan dalam kebanyakan tulang, terutama pada tulang pendek,
tulang pipih, tulang tak beraturan, jaringan kanselus (tulang berbentuk
spons) pada ujung tulang pipa, tulang rusuk, dan tulang dada.
4) Pelindung Alat-Alat Tubuh Penting Jaringan dan organ lunak dikelilingi
dan dilindungi rangka. Sebagai contoh, tulang rusuk melindungi jantung
dan paru-paru; tengkorak melindungi otak; ruas- ruas tulang belakang

29
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

melindungi sumsum tulang belakang; gelang panggul melindungi sistem


reproduksi dan sistem pencernaan.
5) Alat Pergerakan Tulang-tulang bertindak sebagai pengungkit apabila
otot-otot yang melekat pada tulang itu berkontraksi menghasilkan
gerakan yang bertumpu pada sendi.
b. Perkembangan dan Pertumbuhan Tulang Tulang pada bayi sebagian besar
disusun oleh tulang rawan. Tulang rawan, sebagian besar terdiri atas
kolagen, bersifat pejal dan lentur. Dengan tumbuhnya bayi, sel-sel tulang
rawan digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur lingkaran
konsentris dari kalsium dan fosfat di antara sel-sel tulang. Proses perubahan
dari tulang rawan ke sel tulang keras dinamakan penulangan (osifikasi).
Proses penulangan berlanjut hingga remaja dan dewasa. Epifisis adalah area
bagi pertumbuhan secara memanjang bagi tulang-tulang panjang sewaktu
kanak-kanak. Pada masa pertumbuhan ini sel-sel pada epifisis membelah dan
memanjangkan tulang. Ketika kita tumbuh, tulang bertambah keras dan
bertambah berat, tetapi kelenturannya berkurang. Hal itu berarti tulang
bertambah kuat tetapi mudah patah.

Pembentukan Tulang
(Sumber : http://www.slideshare.net/satyakiverma/stages-of-bone-formation)

Dari gambar di atas menunjukkan pembentukan tulang dari tulang rawan.


Sewaktu embrio, semua tulang pipa pada mulanya berupa batang tulang
rawan yang diselubungi oleh suatu membran (perikondrium). Sebuah pusat
penulangan pertama disebut diafisis tampak di tengah jaringan yang
kemudian menjadi tulang pipa. Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel
tulang berkembang. Perikondrium menjadi periosteum, selanjutnya tulang
tumbuh baik secara melingkar maupun memanjang. Selanjutnya tulang yang
sedang tumbuh terdiri atas batang (diafisis) dan ujung (epifisis).

30
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

c. Struktur Tulang
Tulang (osteon), terdiri atas sel-sel tulang yang banyak mengandung
senyawa kapur dan fosfat. Senyawa kapur dan fosfat yang terkandung alam
tulang mengakibatkan tulang menjadi keras. Macam-Macam Tulang
Berdasarkan Bentuk Tulang:
1. Tulang panjang atau tulang pipa. Kelompok tulang ini secara umum lebih
panjang, lebar, berbentuk silinder dan berfungsi sebagai pengungkit.
Tulang panjang terletak pada lengan atas, lengan bawah, paha, betis,
telapak kaki, jari, dan ibu jari. Tulang paha merupakan tulang panjang
terbesar dan terberat pada tubuh.
2. Tulang pendek Tulang pendek bentuknya mirip kubus, contohnya adalah
tulang-tulang pada pergelangan tangan dan tulang-tulang pada
pergelangan kaki, berperan memindahkan daya. Tulang bentuk ini
sebagian besar disusun oleh jaringan tulang jarang (berbentuk spons).
3. Tulang pipih Tulang pipih bentuknya tipis dan lengkung terdiri atas dua
lapisan tulang kompak (tulang keras), di tengahnya terdapat lapisan
tulang seperti spons. Tulang pipih antara lain membentuk atap pada
tulang kepala, juga ditemukan pada tulang dada, tulang rusuk, dan
tulang belikat. Tulang ini menyediakan perlindungan bagi penempatan
jaringan lunak dan menyediakan permukaan bagi perlekatan otot-otot
rangka.

Struktur Tulang Pipih


(Sumber:www.brainly.co.id)

4. Tulang yang tidak beraturan Tulang jenis ini adalah tulang yang tidak
dapat digolongkan dalam salah satu dari ketiga bentuk tadi. Bentuk dari
kelompok tulang ini tidak beraturan (Gambar 33). Tulang tersebut
berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau persendian. Tulang tidak
beraturan ditemukan pada ruas-ruas tulang belakang, tulang pada
panggul, dan beberapa tulang tengkorak.

31
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Tulang tidak beraturan


(Sumber: https://www.studyblue.com/notes/note/n/kine-3600-test-1/deck/15216137)

5. Tulang sesamoid Umumnya berukuran kecil, pipih, dan bentuknya mirip


biji wijen (lihat Gambar 34). Tulang ini berkembang di dalam tendon
dan otot-otot, umumnya berada dekat sendi misal pada lutut, tangan
dan tungkai.

Tulang sesamoid
(Sumber: http://m.dev.tempo.co/read/news/2010/12/23/060301024/
Mengatasi- Sesamoiditis, diunduh tanggal 13 Juli 2023)

6. Tulang sutura Tulang sutura berukuran kecil, pipih, dan bentuknya tidak
beraturan. Tulang sutura terletak di antara tulang pipih pada tengkorak,
dengan jumlah, bentuk, dan posisi bervariasi pada tiap individu.

d. Macam- Macam Tulang Berdasarkan Bahan Penyusun Tulang


1) Tulang atau Osteon Tulang terdiri atas hampir 50% air. Bagian padat
tulang, terdiri atas berbagai bahan mineral (sekitar 33,5%) terutama
garam kalsium dan bahan seluler (sekitar 16,5%). Struktur tulang yang
dapat dilihat dengan mata telanjang adalah struktur kasar.
a) Struktur Kasar Setiap tulang rangka berisi dua bentuk jaringan
tulang yaitu (1) tulang kompak (padat) dan (2) tulang berbentuk
spon. Tulang kompak selalu berada pada permukaan tulang
membentuk lapisan pelindung yang kuat. Tulang spon terletak di
bagian dalam tulang.

32
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Tulang kompak dan tulang spon


(Sumber : http://budisma.net/2015/01/struktur-dan-fungsi-jaringan-
tulang.html, diunduh tanggal 13 Juli 2023)

Gambar di bawah ini memperlihatkan anatomi tulang paha, tulang


yang mewakili tulang panjang. Tulang panjang memiliki batang yang
berbentuk tubular (pipa) disebut diafisis. Pada setiap ujung tulang
terdapat suatu area perpanjangan dikenal sebagai epifisis. Diafisis
dihubungkan dengan setiap epifisis melalui suatu area dikenal
sebagai metafisis.

Struktur Tulang Panjang


(Sumber: http://fungsi.web.id/2015/05/fungsi-tulang-pada-manusia-
secaraumum.html, diunduh tanggal 13 Juli 2023)

Dinding diafisis terdiri atas lapisan tulang kompak yang mengelilingi


ruang pusat disebut rongga sumsum. Epifisis sebagian besar berupa
tulang berbentuk spon dengan pembungkus yang tipis disebut
korteks (tulang kompak). Sel-sel pada tulang spon membentuk
banyak rongga. Susunan rongga seperti itu menyediakan kekuatan
untuk mendukung beban yang berat. Tulang spon bertindak sebagai
bantalan yang mampu menyerap kejutan atau benturan.
Rongga sumsum pada diafisis dan ruang di antara epifisis dan
lempengan epifisis mengandung sumsum tulang, dan berkurang
kandungan jaringan ikatnya. Dikenal ada dua macam sumsum tulang
yaitu sumsum tulang kuning dan sumsum tulang merah. Sumsum

33
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

tulang kuning didominasi oleh sel-sel lemak. Sumsum tulang merah


sebagian besar terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan
sel-sel induk yang menghasilkan kedua jenis sel darah tersebut.
Sumsum tulang kuning merupakan cadangan energi yang penting,
juga dapat membuat sel-sel darah dalam keadaan darurat, misalnya
setelah orang mengalami perdarahan.
b) Struktur Halus
Periosteum adalah membran yang melapisi dan melekat erat pada
bagian luar tulang, kecuali di antara persendian karena di bagian ini
dilapisi oleh tulang rawan. Di dalam periosteum banyak terdapat
pembuluh darah. Pembuluh darah yang berasal dari periosteum
bercabang-cabang ke dalam tulang. Periosteum penting untuk
menebalkan tulang dan menyembuhkan patah tulang (fraktur). Pada
irisan melintang tulang kompak, dapat dilihat adanya suatu bentuk
yang terdiri atas lingkaran-lingkaran atau lempengan konsentris
(lihat Gambar 43). Di dalam pusat setiap lingkaran terdapat suatu
saluran yang disebut saluran Havers. Lempengan tulang atau lamela
disusun konsentris sekitar saluran havers. Di antara lempeng itu
terdapat ruang-ruang kecil disebut lakuna. Lakuna mengandung sel-
sel tulang yang saling bersambungan satu dengan yang lain, juga
disambungkan dengan saluran Havers di bagian tengah oleh saluran
kecil yang disebut kanalikuli. Satu sistem Havers yang lengkap
adalah sebagai berikut.
(1) Saluran Havers, berada di pusat berisi urat saraf, pembuluh
darah, dan pembuluh limfe.
(2) Lamela (lempeng tulang) yang tersusun memusat.
(3) Lakuna yang mengandung sel tulang.
(4) Kanalikuli yang memancar di antara lakuna dan
menggandengkannya dengan saluran Havers.

34
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Struktur Mikroskopik Tulang Kompak


A. Bagian tulang panjang dalam irisan melintang dan membujur
B. Tiga lamela yang konsentris mengelilingi saluran Havers
(Sumber: Setiawan, 2007 diunduh 13 Juli 2023)

2) Matriks dan Sel Tulang


Tulang terdiri atas sel-sel dan matriks. Matriks adalah kompenen non
hidup pada jaringan ikat, yang dibangun atas suatu anyaman serat yang
terbenam dalam suatu bahan dasar homogen. Bahan dasar homogen ini
biasanya berbentuk cairan, ada pula yang berbentuk jeli, ataupun
berupa padatan. Jenis-jenis matriks adalah:
a) mineral, misalnya kalsium, fosfat, dan karbonat;
b) semen, tersusun dari molekul karbohidrat;
c) kolagen, bentuknya seperti serat.
Ada tiga jenis sel tulang, yaitu:
a) osteoblas, sel yang membangun tulang;
b) osteosit, sel tulang yang matang; dan
c) osteoklas, yaitu sel yang menghancurkan tulang.
Dengan aksi dari sel-sel tersebut, tulang dalam keadaan hidup dibentuk
dan dihancurkan secara terus menerus.
3) Tulang Rawan atau Kartilago
Tulang rawan terbuat dari bahan yang padat, bening, dan putih kebiru-
biruan, bersifat sangat kuat. Tulang tersebut ditemukan terutama pada
sendi dan di antara dua tulang. Tulang rawan tidak mengandung
pembuluh darah, tetapi diselubungi membran, yaitu perikondrion,
tempat tulang rawan mendapatkan darah. Tiga jenis utama tulang
rawan:
a) Tulang rawan hialin Terdiri atas serabut kolagen (serat berbahan
protein sejenis gelatin) yang terbenam dalam bahan dasar yang

35
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

bening dan ulet. Dijumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai


tulang rawan sendi. Juga pada tulang rawan rusuk, pada hidung,
laring, trakea, dan pada bronkus.
b) Tulang rawan fibrosa Tulang rawan fibrosa disusun oleh berkas-
berkas serabut dengan sel tulang rawan tersusun di antara berkas
serabut itu, dijumpai pada tempat yang memerlukan kekuatan
besar. Tulang rawan fibrosa ada di bagian dalam rongga tulang
panggul, dan tulang belikat. Juga sebagai tulang rawan penghubung
seperti pada cakram intervertebralis pada tulang belakang, dan
bantalan tulang rawan pada tulang kemaluan.
c) Tulang rawan elastik Sering disebut tulang rawan elastik kuning,
karena mengandung sejumlah besar serabut elastik berwarna
kuning. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan tabung
Eustachius. Jika ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan cepat
kembali ke bentuknya semula.

e. Struktur Rangka
1) Rangka Badan (Aksial) terdiri atas:
a) Tengkorak
Terdiri atas 8 buah tulang kranium atau tempurung kepala dan 14
buah tulang wajah). Tulang-tulang pada tengkorak melindungi otak
dan menjaga saluran masuk sistem pencernaan (rongga mulut) serta
lobang masuk sistem respirasi (rongga hidung). Tengkorak terdiri
atas 22 buah tulang, yaitu 8 buah tulang yang membentuk
tempurung kepala (kranium) dan 14 buah tulang yang
bersambungan membentuk tulang wajah. Tujuh buah tulang
tambahan bergabung dengan tengkorak yaitu 6 buah tulang- tulang
pendengaran (tulang landasan, martil, dan sanggurdi masing-masing
satu pasang) berada di sebelah dalam tulang pelipis, dan tulang
hioid dihubungkan dengan bagian bawah tulang pelipis oleh
sepasang ligamen. Tempurung kepala terdiri atas 8 buah tulang,
yaitu 1 buah tulang kepala belakang, 2 buah tulang ubun-ubun, 1
buah tulang dahi, 2 buah tulang pelipis, 1 buah tulang baji, dan 1
buah tulang tapis yang tersambung oleh sutura. Tempurung kepala
memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi tulang tengkorak adalah

36
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

melindungi otak. Tulang-tulang yang berhubungan dengan tengkorak


(terdiri atas 6 buah tulang pendengaran dan 1 buah tulang hioid).
2) Rangka dada Terdiri atas 1 buah tulang dada dan 24 buah tulang
rusuk) Tulang-tulang pada daerah dada membentuk sejenis sangkar
yang melindungi jantung dan paru-paru. Tulang dada merupakan
tulang pipih berada di bagian tengah dan depan rongga dada. Tulang
dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk dan otot-otot
yang membantu kita bernapas. Tulang rusuk juga melindungi
jantung. Tujuh pasang tulang rusuk paling atas pada ujungnya
terdapat tulang rawan dan langsung bersambungan dengan tulang
dada (tulang rusuk sejati). Tiga pasang tulang rusuk di bawahnya
tidak langsung berhubungan dengan tulang dada (tulang rusuk
palsu). Ketiga pasang tulang ini berhubungan dengan tulang rawan
yang menyambung pada tulang dada. Dua pasang tulang rusuk paling
bawah sama sekali tidak melekat pada tulang dada. Kedua pasang
tulang rusuk ini hanya melekat di bagian belakang.
3) Rangkaian tulang belakang Terdiri atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas
tulang belakang bagian dada, 5 ruas tulang bagian pinggang 1 buah
tulang kelangkang yang disusun oleh 5 ruas yang rudimenter
menjadi satu, dan 1 buah tulang tungging yang disusun oleh 4 ruas
yang rudimenter menjadi satu). Ruas-ruas tulang belakang disusun
oleh 33 buah tulang kecil yang dikenal sebagai vertebra. Ruas-ruas
tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang. Setiap
tonjolan tulang belakang merupakan satu ruas tulang yang terpisah.
Di antara tulang-tulang itu terdapat lempengan tulang rawan
disebut cakram yang bertindak sebagai bantalan untuk meredam
kejutan. Ruas-ruas tulang belakang dibagi dalam beberapa daerah.
(1) Ruas-ruas tulang leher (7 buah) terdapat pada daerah leher
yang mendukung kepala. Adanya ruas-ruas tulang ini membuat
leher dapat lentur dan memungkinkan kepala dapat digerakkan
ke berbagai arah.
(2) Di bawah leher terdapat 12 ruas tulang belakang bagian dada.
Tulang ini ikut membantu mendukung kerangka rongga dada.
(3) Selanjutnya 5 buah ruas tulang belakang bagian pinggang
merupakan penyangga utama berat badan. Tulang pinggang
merupakan ruas tulang belakang terbesar dan terkuat.

37
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

(4) Selanjutnya 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu di daerah


kelangkang. Tulang ini pun menyatu dengan tulang panggul di
kedua sisinya. Gabungan tulang kelangkang dengan tulang usus
disebut tulang panggul. Di bawah tulang kelangkang terdapat
tulang tungging (tulang ekor) yang terdiri atas 3 – 5 ruas tulang
yang menyatu.
4) Rangka Anggota Gerak (Apendikular)
a) Gelang Bahu
Tulang belikat bersama tulang selangka membentuk gelang
bahu. Gelang bahu menyediakan tempat hubungan bagi lengan
pada rangka aksial.
b) Lengan
Salah satu ujung tulang lengan atas melekat pada gelang bahu.
Ujung bawah bertemu dengan dua buah tulang lengan bawah
pada sendi siku.
c) Tangan
Terdapat delapan buah tulang pada pergelangan tangan,
tersusun atas dua baris, empat tulang dalam setiap baris.
Adanya tulang ini membuat pergelang tangan leluasa bergerak.
Tulang-tulang pergelangan tangan bersambungan dengan lima
tulang yang membentuk telapak tangan. Setiap jari memiliki
tiga buah tulang, kecuali pada ibu jari yang hanya dua tulang.
Ujung ibu jari dapat menyentuh semua ujung jari lainnya.
d) Gelang Panggul
Tulang panggul membentuk gelang yang kuat dapat
menyeimbangkan berat tubuh pada kaki. Gelang panggul juga
melindung kebanyakan organ yang ada pada rongga perut,
khususnya organ reproduksi. Walaupun gelang panggul terdiri
atas banyak tulang, tulang-tulang itu bersambungan sangat erat
dan menyatu, sehingga tampaknya hanya sebuah tulang.
e) Tungkai
Tulang paha merupakan tulang terbesar, terkuat, dan terberat
di dalam tubuh. Hal itu disebabkan tulang paha harus
mendukung berat tubuh bagian atas sewaktu berjalan, berlari,
atau sewaktu kita melompat. Masing-masing tulang paha
memanjang dari panggul sampai lutut. Di bawah lutut, terdapat

38
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

dua buah tulang yang lebih kecil yang membagi beban berat
tubuh. Tulang yang lebih besar (tulang kering) menyangga
beban lebih banyak yang berasal dari tulang paha dan
diteruskan pada kaki. Tulang yang lebih kecil (tulang betis)
membantu tumit bergerak dengan leluasa. Tempurung lutut
selalu berada di tempatnya, diikat oleh tendon dari otot
sekitarnya. Tulang ini melindungi sendi lutut dan
memungkinkan lutut membengkok secara halus.
f) Kaki
Struktur kaki mirip struktur tangan, tetapi kaki lebih kuat dan
lebih kaku. Sebagaimana halnya tangan, lima buah tulang
membentuk telapak kaki. Tulang- tulang ini berhubungan
dengan tulang-tulang jari kaki. Ibu jari kaki, mirip dengan ibu
jari tangan, hanya terdiri atas dua buah tulang. Jari kaki
lainnya terdiri atas tiga buah tulang. Tulang terbesar pada kaki
dan tulang yang terkecil pada jari kaki berperan menyerap
kejutan sewaktu berjalan.
f. Sendi Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Sendi diikat
oleh ligamen dan tendon. Terdapat tiga jenis sendi
1) sendi dengan gerakan bebas,
2) sendi dengan gerakan terbatas,
3) sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi dengan gerakan bebas ada 4
jenis, yaitu:
1) Sendi engsel adalah jika gerakan dapat dilakukan ke satu arah
(Gambar 44). Contoh sendi engsel adalah sendi pada lutut dan siku.

Sendi engsel
(Sumber : Setiawan, 2007, diunduh 13 Juli 2023)

2) Sendi putar, tulang yang satu mengitari tulang yang lain. Bentuk
seperti ini memungkinkan tulang itu saling menyilang. Contoh,
ujung dua buah tulang pada lengan bawah, tulang hasta dan
pengumpil, bertemu membentuk sendi putar pada siku (Gambar 45).

39
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Sendi putar
(Sumber : Setiawan, 2007, diunduh 13 Juli 2023)

3) Sendi pelana Sendi pelana memungkinkan tulang yang satu meluncur


pada tulang yang lain (Gambar 46). Tulang-tulang pada pergelangan
tangan membentuk sendi pelana, dengan fleksibilitas yang tinggi.
Sendi semacam ini terdapat juga pada tulangtulang pergelangan
kaki.

Sendi pelana
(Sumber: Setiawan, 2007, diunduh 13 Juli 2023)

4) Sendi geser Sendi geser terdapat pada hubungan antar tulang yang
memungkinkan pergerakan menggeser suatu tulang dengan tulang
lain (Gambar 47). Contohnya seperti pada tulang belakang.

Sendi Geser
(Sumber:Seeley, Rod. R. 2014, diunduh 13 Juli 2023)

5) Sendi peluru Sendi peluru terbentuk dengan ujung tulang yang


berbentuk bola masuk pada bagian tulang lainnya yang berbentuk
mangkuk (Gambar 48). Sendi yang terdapat pada bahu dan panggul
merupakan contoh sendi ini. Sendi peluru memungkinkan gerakan ke
semua arah.

40
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Sendi peluru
Sumber: http://biologipedia.blogspot.com/2010/10/sendi-pelana.html, diunduh
tanggl 13 Juli 2023

3. Gangguan/Penyakit pada Sistem Otot dan Rangka


3.1 Gangguan/Penyakit pada Sistem Otot

a. Kram

Kram disebabkan oleh kejang otot. Otot tiba-tiba berkontraksi sangat


kuat sehingga sakit. Kram bisa terjadi saat cuaca dingin atau aktivitas
otot terlalu berat. Kram bisa juga merupakan gejala ketidakseimbangan
air dan ion di dalam tubuh.
b. Nyeri otot

Nyeri otot biasanya diderita orang berusia lanjut. Penyakit ini mungkin
disebabkan pembengkakan jaringan penghubung otot. Jaringan yang
membengkak menekan ujung saraf dan pembuluh darah. Akibatnya,
aliran darah terhambat dan timbul rasa nyeri. Nyeri otot biasanya
kambuh pada cuaca dingin dan dapat diatasi dengan pijat dan
menghangatkan badan.
c. Polio

Polio disebabkan infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan


otot rangka. Orang yang terserang penyakit polio dapat menjadi lumpuh.
Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi polio pada bayi.
d. Sawan

Sawan adalah kontraksi pada beberapa kelompok otot yang tidak


terkoordinasi. Sawan bisa terjadi akibat gangguan pada otak.
e. Keseleo

Keselo terjadi di daerah sendi dan ligamen sendi. Otot atau tendon
dapat putus akibat tarikan yang tiba-tiba dan kuat.
f. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas
sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.

41
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

g. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi


bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.
h. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga
menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini
menyebabkan otot mengalami kelumpuhan.
i. Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih
secara berlebihan.
j. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek
sehingga letak usus menurun.
k. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan
akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.

3.2 Gangguan/Penyakit pada Sistem Rangka


a. Osteoporosis Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi tipis,
rapuh, keropos dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang,
khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama. Komplikasi serius dari
osteoporosis yang sering terjadi adalah patah tulang.
b. Patah Tulang Patah tulang disebut juga fraktura dapat berupa sebagian
dapat pula seluruhnya. Gambar 52. memperlihatkan tiga bentuk patah
tulang.
1) “Fraktura batang hijau” merupakan patah tulang sebagian yang
umum terjadi pada anak-anak.
2) Patah tulang sederhana terjadi jika tulang retak menjadi dua
bagian, tetapi ujung tulang yang patah tidak keluar kulit.
3) patah tulang riuk (terbuka), ujung tulang yang patah menyobek kulit
dan muncul ke luar. Pada patah tulang jenis ini ujung tulang yang
keluar mudah diserang bibit penyakit.

Tiga Bentuk Patah Tulang kiri:green-stick; tengah: sederhana; kanan:


terbuka (Sumber: Setiawan, 2007, diunduh 13 Juli 2023)

c. Luka pada Sendi Kecelakaan pada sendi yang paling umum adalah
keseleo. Keseleo terjadi jika ligamen dan tendon di sekitar sendi

42
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

terenggut. Pada keseleo yang hebat jaringan itu dapat robek. Bentuk
lain kecelakaan pada sendi adalah dislokasi. Pada kasus dislokasi, ujung
tulang tertarik ke luar sendi. Ligamen yang menghubungkan tulang pada
sendi terenggut dan sobek. Bursitis merupakan masalah sendi yang tidak
secara langsung berhubungan dengan luka. Bursitis merupakan
peradangan dengan rasa sakit pada kantung kecil di dekat sendi.
Kantung ini, disebut bursae, terletak di antara tendon atau di antara
tendon dan tulang. Tanpa kantung ini tendon akan bergesekan satu
dengan yang lainnya.
d. Masalah pada Kaki Ketika kita berdiri dengan telapak kaki menempel
pada lantai, tampak bahwa bagian tengah telapak kaki kita tidak
menyentuh lantai. Bagian ini dinamakan lengkung kaki. Lengkung kaki
terbentuk dari susunan tulang-tulang pada kaki dan tekanan di antara
tulang-tulang itu yang diikat oleh ligamen dan otot. Struktur ini
membuat telapak kaki mirip pegas. Jika kaki menginjak lantai, lengkung
kaki sedikit memipih lalu melengkung kembali. Kerja pegas ini mampu
meredam kejutan dan menggunakan energi untuk melengkungkan
kembali lengkung kaki pada langkah berikutnya. Kadangkala lengkung
kaki menjadi pipih. Hal itu berarti semua bagian alas kaki menyentuh
lantai. Hal itu berakibat berat badan tidak berada di pusat. Membuat
kulit dan otot pergelangan kaki bekerja lebih berat untuk
menyeimbangkan tubuh. Sakit pada lengkung kaki, pergelangan kaki,
dan otot betis merupakan pertanda turunnya lengkung kaki. Wanita yang
mengenakan sepatu dengan hak tinggi dapat menyebabkan lengkung
kaki memipih. Sepatu dengan bantalan kecil, disebut arch supports
dapat membantu keadaan ini. Problem pada kaki lainnya adalah bunion.
Bunion merupakan pembengkakan yang berat pada sendi ibu jari kaki.
Bunion dapat disebabkan oleh arthritis atau tidak seimbangnya otot
pada kaki dan tungkai. Juga dapat disebabkan karena menggunakan
sepatu sempit yang menekan jari secara bersamaan. Persendian pada
ibu jari merupakan sendi engsel yang memungkinkan ibu jari bergerak
keatas dan ke bawah. Mengenakan sepatu sempit, mengakibatkan jari
dan sendi mendapat tekanan dari satu sisi. Pada tahap awal terbentuk
bunion, sepatu yang lebar diperlukan, namun pembedahan sangat
diperlukan pada kasus lanjutan.

43
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

e. Arthritis Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan dan pengembangan


jaringan di sekitar sendi. Dengan beberapa macam arthriris, sendi
menjadi kaku dan terjadi kerusakan tetap karena robeknya jaringan
sendi. Dengan mengetahui beberapa gangguan dan penyakit di atas, kita
layak untuk bersyukur kepada Allah, Tuhan YME atas nikmat berupa
kesehatan pada sistem gerak kita. Dengan pemahaman ini semoga
mendorong guru untuk lebih aktif dan giat belajar dan mengajar,
menekuni profesinya dengan baik.

C. Rangkuman

1. Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. Otot menempel
pada tulang dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang lainnya. Otot
mempunyai kemampuan berkontraksi yang dapat menggerakkan tulang dengan
mekanisme tertentu sehingga otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang disebut
alat gerak pasif.

2. Sistem rangka memiliki lima fungsi utama yaitu sebagai penopang/penegak


tubuh, tempat penyimpanan kalsium dan lemak, penghasil sel-sel darah,
pelindung alat-alat tubuh penting, dan sebagai alat pergerakan.

3. Tulang pada bayi sebagian besar disusun oleh tulang rawan. Dengan tumbuhnya
bayi, sel-sel tulang rawan digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur
lingkaran konsentris dari kalsium dan fosfat di antara sel-sel tulang. Proses
perubahan dari tulang rawan ke sel tulang keras dinamakan penulangan
(osifikasi).

4. Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang itu dibedakan menjadi: tulang


panjang/tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, tulang
sesamoid, dan tulang sutura. Menurut bahan penyusunnya, tulang dapat
dikelompokkan atas tulang keras atau biasa disebut tulang saja (osteon) dan
tulang rawan (kartilago).

5. Sistem rangka terdiri dari rangka badan (rangka aksial) dan rangka anggota gerak
(rangka apendikular). Komponen rangka aksial adalah tengkorak dan tulang-
tulang yang berhubungan dengan tengkorak, rangka dada, dan rangkaian tulang
belakang. Lengan (gelang bahu, lengan, dan tangan) serta tungkai (gelang
panggul, tungkai, dan kaki) yang berhubungan dengan rangka aksial membentuk
rangka apendikular.

44
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

6. Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Konstruksi sendi


bervariasi semuanya memungkinkan tulang-tulang pada sambungan itu bergerak,
atau mencegah terjadinya gerakan. Tiga jenis sendi adalah (1) sendi dengan
gerakan bebas, (2) sendi dengan gerakan terbatas, (3) sendi yang tidak dapat
bergerak. Ada empat jenis sendi dengan gerakan bebas, yaitu (1) sendi engsel;
(2) sendi putar; (3) sendi luncur/pelana; dan (4) sendi peluru.

7. Dilihat dari bentuk dan cara kerjanya jaringan otot dibagi menjadi 3 macam,
yaitu: Otot Lurik (otot bergaris melintang), otot polos, dan otot jantung. Di
dalam setiap sel otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut
miofibril. Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan.
Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur
melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Berdasarkan cara kerjanya
dibedakan menjadi: Otot sinergis dan otot antagonis.

D. Penugasan Mandiri
1. Berdasarkan jenis, otot di bagi menjadi 3 yaitu otot polos, otot lurik, dan otot
jantung. Bedakan ketiga jenis otot terebut dalam bentuk tabel!
Perbedaan Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung
Gelendong, ujung Panjang, silindris,
Bentuk Panjang, silindris
meruncing bercabang-cabang
Banyak terletak di Satu, terletak di Banyak, terletak
Jumlah Inti sel
tepi sel tengah sel diserabut sel
Dipangaruhi Tidak dipengaruhi Tidak dipengaruhi
Cara kerja
kesadaran kesadaran kesadaran
Gerak dan Cepat, tidak teratur, Lambat, teratur, Teratur, tidak
ketahanan cepat lelah tidak cepat lelah cepat lelah

2. Seseorang setelah berolahraga berat kadang timbul pegal-pegal, mengapa


hal itu bisa terjadi?

45
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

3. Untuk menggerakkan tulang diperlukan keterlibatan dua otot lurik (otot rangka)
atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan (antagonis) dan ada yang
bersamaan (sinergis). Persendian dapat dikelompokkan menjadi sinartrosis,
amfiartrosis, dan diartrosis. Jelaskan mengenai pengelompokkan tersebut!

4. Mengapa tulang disebut alat gerak pasif!


Karena tulang tulang tidak dapat melakukan gerak sendiri. Gerakan yang terjadi
pada tulang akibat gerakan dari otot
5. Kumpulan tulang membentuk rangka. Pada manusia dan hewan rangka fungsi
memiliki beberapa fungsi yaitu:
 Menegakkan Tubuh
 Melindungi Organ – Organ Lunak
 Tempat Melekatnya Otot
 Menentukan Bentuk Tubuh
 Tempat Pembentukan Sel Darah Merah
6. Jelaskan mekanisme proses Osifikasi!
Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas.
Bagian yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai dengan perluasan
bone collar.
c. Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan selsel tulang (reabsorpsi
tulang) sehingga pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sumsum
tulang.
d. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi
sekunder ini menyebabkan pemanjangan tulang

46
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

7. Sebutkan jenis-jenis tulang rawan yang terdapat di rangka tubuh manusia?


1. Tulang rawan hialin
2. Tulang rawan fibrosa
3. Tulang rawan elastis.
8. Sebutkan macam-macam bentuk tulang?
1. tulang pipih
2. tulang pipa
3. tulang pendek
4. tulang tidak beraturan
9. Jelaskan pemanfaatan teknologi untuk megatasi kelainan sistem gerak!

10. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium menjadi salah satu
penyebab utama meningkatnya jumlah pengidap osteoporosis di Indonesia, di
samping usia yang makin tua. Apakah osteoporosis dan apa penyebabnya selain
dua faktor tersebut!

E. Bahan Diskusi / Pertanyaan


1. Bagaimana melakukan pemeriksaan anatomi sistem otot?
2. Bagaimana melakukan pemeriksaan fisiologi sistem otot?
3. Bagaimana melakukan pemeriksaan anatomi sistem tulang?
4. Bagaimana melakukan pemeriksaan fisiologi sistem tulang?

F. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. Perhatikan gambar bermacam-macam sendi berikut ini ….
Hubungan antara tulang panggul dengan tulang
paha dan tulang tengkorak dengan tulang atlas
berturut-turut termasuk ke dalam jenis sendi
bernomor ....
A. 1 dan 3
B. 2 dan 5
C. 3 dan 6
D. 3 dan 7
E. 6 dan 7

47
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

2. Perhatikan gambar otot di bawah ini ! Otot


yang menyusun pembuluh darah dan rangka
berturut-turut ditunjukkan oleh bagian
bernomor ....
A. 1 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 1
E. 3 dan 2
3. Bagian ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak adalah ....
A. Origo
B. Ventrikel
C. Tendon
D. Insersio
E. Diskus Interkalaris
4. Apabila seseorang membengkokkan tangannya (fleksi) maka mekanisme kerja
yang terjadi adalah ….
A. sinergis, yakni otot bisep berkontrakasi sedangkan trisep relaksasi
B. antagonis, yakni otot trisep berkontraksi sedangkan bisep relaksasi
C. sinergis, otot trisep berkontraksi sedangkan bisep relaksasi
D. sinergis, otot bisep dan trisep berkontraksi
E. antagonis, yakni otot bisep berkontraksi sedangkan trisep relaksasi
5. Pernyataan di bawah ini menunjukkan hal-hal yang terjadi pada mekanisme
kontraksi otot
K = asetilkolin
L = rangsang
M = aktin + miosin
N = aktomiosin
O = energi dan ATP
Di bawah ini yang menunjukkan urutan mekanisme kontraksi otot yang benar
adalah ….
A. O, L, K, N, M
B. O, N, K, L, M
C. L, K, M, O, N
D. L, M, K, O, N
E. M, O, N, K, L
6. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah ....
A. tempat melekatnya otot
B. sebagai alat gerak pasif
C. memberi bentuk tubuh
D. tempat pembentukkan sel-sel darah merah
E. menerima dan meneruskan rangsang
7. Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan menjadi tulang. Proses osifikasi
sesuai urutan yang benar adalah ....
A. osteoblas-osteosit-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
B. osteoblas-osteosit-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
C. osteosit-osteoblas-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
D. osteosit-osteoblas-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
E. osteoblas-pengisian matriks-osteosit-mineralisasi P dan C

48
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

8. Tulang rawan dan tulang keras mempunyai perbedaan. Hal yang membedakan
kedua macam tulang tersebut adalah ....
A. tulang rawan banyak mengandung kalsium, tulang keras lebih sedikit
B. tulang rawan keras dan kaku sedangkan tulang keras lunak, dan lentur
C. tulang rawan tersusun oleh sel kondrosit, sedangkan tulang keras tersusun
oleh sel osteosit
D. tulang rawan tersusun oleh sel osteosit, sedangkan tulang keras tersusun
oleh sel kondrosit
E. tulang rawan jaringannya banyak mengandung kalsium, sedangkan tulang
keras jaringannya banyak mengandung kolagen
9. Tulang-tulang di bawah ini yang semua tersusun oleh tulang pipih adalah ....
A. pergelangan tangan, pergelangan kaki, tulang belakang
B. tengkorak, pengumpil, tulang belakang
C. pengumpil, tengkorak, belikat
D. rusuk, belikat, tengkorak
E. rusuk, belikat, pengumpil
10. Perhatikan gambar rangka anggota gerak bawah berikut ini!
Tulang betis dan tulang kering ditunjukkan oleh bagian
bernomor ....
A. 3 dan 4
B. 3 dan 5
C. 4 dan 5
D. 4 dan 6
E. 4 dan 7

11. Perhatikan gambar di bawah ini!


Kelainan tulang belakang kifosis dan skoliosis
ditunjukkan secara berturut-turut gambar
bernomor.... A. 1 dan 2
B. 2 dan 1
C. 2 dan 3
D. 3 dan 1
E. 3 dan 2

12. Seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas. Setelah diperiksa menggunakan


sinar X, tampak apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai
memisah. Kelainan tulang tersebut dinamakan ....
A. Greenstick
B. Fraktura
C. Komminudet
D. Skoliosis
E. Kifosis

13. Gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi
rapuh. Hal ini terjadi karena lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi
(penyerapan kembali) bahan-bahan tulang. Kelainan yag dimaksud adalah ....
A. rakitis
B. kifosis
C. skoliosis
D. mikrosefalus
E. osteoporosis

49
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

14. Merupakan penyakit menurun yang dapat timbul di segala umur. Penyakit ini
ditandai oleh jaringan penghubung yang tumbuh di dalam sendi dan kemudian
mengeras. Akibatnya, kedua tulang pada sendi menyatu sehingga tidak dapat
digerakkan. Penyakit yang dimaksud adalah....
A. dislokasi
B. ankilosis
C. rematoid
D. osteoartritis
E. gautartritis
15. Penyakit ini disebabkan infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan
otot rangka. Orang yang terserang penyakit ini dapat menjadi lumpuh. Penyakit
ini dapat dicegah dengan imunisasi per oral pada bayi. Penyakit yang dimaksud
yaitu ....
A. sawan
B. atrofi
C. tetanus
D. polio
E. hipertrofi

50
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Kunci Jawaban dan Pembahasan

No
Kunci Jawaban Pembahasan
Soal
1

4 -

10

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Skor Perolehan


Nilai = x 100 %
Jumlah Skor Maksimal

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

51
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

G. Penilaian Diri
Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa jauh Anda memahami materi pada
kegiatan pembelajaran 1. Berilah tanda centang (v) pada kolom jika sesuai atau tidak
sesuai dengan yang dirasakan.

Hasil Penilain
Diri
No Deskripsi Kompetensi
Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan bagian-bagian
otot?
2 Apakah Anda telah mampu membedakan macam-macam
otot sebagai alat gerak?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi sifat kerja
otot?
4 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi jenis-jenis
sendi dan hubungan antarsendi?
5 Apakah Anda telah mampu menjelaskan fungsi kerangka?
6 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi proses
pembentukkan tulang?
7 Apakah Anda telah mampu membedakan tulang rawan
dan tulang keras?
8 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk tulang?
9 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi susunan
tukang pada manusia
10 Apakah Anda telah mampu membedakan sumsum merah
dan sumsum kuning?
11 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi gangguan
sistem gerak pada rangka?
12 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi gangguan
sistem gerak pada otot?
13 Apakah Anda telah mampu menganalisis kelainan
struktur penyusun alat gerak yang menyebabkan
gangguan pada sistem gerak?
14 Apakah Anda mampu mengaitkan prosesproses gerak
dengan kelainan yang mungkin terjadi?
15 Apakah Anda telah mampu menjelaskan teknologi untuk
mengatasi gangguan pada sistem gerak?

Jika menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka pelajari kembali
modul kegiatan pembelajaran 1. “Jangan putus asa”. Jika menajwab “Ya “ pada
semua pertanyaan, maka lanjutkan ke kegiatan pembelajaran 2.

52
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PEMERIKSAAN ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT DAN SISTEM TULANG

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan , Anda dapat mengidentifikasi,
menjelaskan dan menganalisis serta menyajikan data sebaran, manfaat pelestarian
dan ancaman keanekaragaman hayati Indonesia secara teliti, tanggung jawab dan
bersyukur kepada Tuhan YME.

B. Uraian Materi

C. Rangkuman

D. Penugasan Mandiri

E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1.

Kunci Jawaban dan Pembahasan


No Soal Kunci Jawaban Pembahasan
1

3
4
5

Pedoman Penskoran Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Skor PeroSehan


Nilai = x 100 %
Jumlah Skor Maksimum

53
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar Materi selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

F. Penilaian Diri
Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa jauh, Anda memahami materi
pada kegiatan pembelajaran 2. Berilah tanda centang (v) pada kolom jika sesuai atau
tidak sesuai dengan yang dirasakan
Hasil PenilainDiri
No Deskripsi Kompetensi
Ya Tidak
1

Jika menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka pelajari kembali
modul kegiatan pembelajaran 2. “Jangan putus asa”. Jika menajwab “Ya “ pada
semua pertanyaan, maka lanjutkan ke modul berikutnya (KD.3.2).

54
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

G. Evaluasi
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah ....
A. memberi bentuk tubuh
B. sebagai alat gerak pasif
C. tempat melekatnya otot
D. tempat pembentukkan sel-sel darah
E. menerima dan meneruskan rangsan
2. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri berikut:
1. gelap dan keruh
2. sumber kolagen tersusun sejajar membentuk satu berkas
3. terdapat pada persendian tulang pinnggang
Jaringan yang dimaksud adalah ....
A. rawan hialin
B. rawan fibrosa
C. rawan elastis
D. tulang kompak
E. tulang spon
3. Otot berkontraksi karena adanya mekanisme kerja yang terjadi di dalamnya. Di bawah
ini mekanisme kerja yang terjadi di dalamnya. Yang merupakan mekanisme yang
terjadi dalam kotraksi otot yaitu ....
A. memanjangnya ukuran otot akibat geseran molekul aktin dan miosin yang
memerlukan energi dari pemecahan ATP
B. memanjangnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan energi dari
metabolisme aerobik glukosa
C. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan ion kalsium
dan fosfat anorganik
D. menggesernya filamen-filemen yang lebih tebal ke filamen yang lebuh tipis dan
diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat
E. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona H menjadi
lebih pendek yang prosesnya memrlukan eneri dari pemecahan ATP
4. Seorang binaragawan ototnya membesar karena dilatih terus menerus. Membesarnya
otot disebut ....
A. atropi
B. hipertropi
C. tetanus
D. ekstensi
E. nekrosis
5. Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan menjadi tulang. Proses osifikasi sesuai
urutan yang benar adalah ....
A. osteoblas-osteosit-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
B. osteoblas-osteosit-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
C. osteosit-osteoblas-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
D. osteosit-osteoblas-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
E. osteoblas-pengisian matriks-osteosit-mineralisasi P dan Ca
6. Perhatikan gambar bermacam-macam sendi berikut ini:
Hubungan antara ibu jari dengan telapak tangan dan tulang
panggul dengan tulang paha berturut-turut merupakan sendi
yang ditunjukkan oleh gambar bernomor ...
A. 1 dan 6
B. 2 dan 6
C. 3 dan 5
D. 6 dan 2
E. 7 dan 3

55
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

7. Seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas. Setelah diperiksa menggunakan sinar X,


tampak apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah. Kelainan
tulang tersebut dinamakan ....
A. Greenstick
B. Fraktura
C. Komminudet
D. Skoliosis
E. Kifosis
8. Penyakit ini disebabkan infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot
rangka. Orang yang terserang penyakit ini dapat menjadi lumpuh. Penyakit ini dapat
dicegah dengan imunisasi per oral pada bayi. Penyakit yang dimaksud yaitu ....
A. atrofi
B. kifosis
C. lordosis
D. polio
E. sawar
9. Gerakan lengan bawah sehingga telapak tangan menengadah dan menelungkup
disebabkan oleh aktivitas otot ....
A. fleksor dan depresor
B. fleksor dan ekstensor
C. adduktor dan abduktor
D. depresor dan elevator
E. supinator dan pronato
10. Seorang siswa menemukan sepotong tulang paha (femur) di suatu pantai. Setelah
diamati beberapa saat maka ia menentukan bahwa tulang tersebut milik seseorang
yang masih tumbuh.Penentuan tersebut didasarakan atas pengamatan pada ....
A. struktur epifisis
B. struktur diafisis
C. matriks tulang
D. keadaan cakram epifisis
E. keadaan tulang secara umum

KUNCI JAWABAN

No Soal Kunci Jawaban


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

56
Kurikulum SMK Negeri 1 Bulango Selatan

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga

Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo

https://www.biologi.co.id/sistem-gerak-pada-manusiarangka-persendian-otot-tulang-dan-
fungsinyaterlengkap/

https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-padamanusia

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusiapengertian-komponen-dan-
fungsinya-secara-lengkap/

Irawan, Bobby Albertus. 2013. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika. Sistem Rangka
Manusia. Vol 2 No 1: 1-13

Renni Diastuti. 2009. 'BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI" Jakarta. CV. Sindunata

Retno Indang, dkk. 2022. Produktif AKC: Anatomi Fisiologi Manusia SMK/MAK Kelas X
Rumpun Kesehatan dan Peksos, Agribisnis dan Agroteknologi, serta Kemaritiman.
Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Sarifin.2013. Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ilmiah.11(2013)12-13.

Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi untuk XI SMK
dan MA. Solo, Tiga Serangkai.

Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and Physiology. USA :
John Wiley and Sons Inc

Mengetahui Bulango Selatan, 1 Juli 2023


Kepala SMK Negeri 1 Bulango Selatan, Guru Produktif AKC,

Drs. H. Moh. Rivai Engahu, M. MPd. Rusni I. Rahman, S. Pd


NIP. 19660830 100203 1 008 NIP. 19640814 198903 2 012

57

Anda mungkin juga menyukai