Disusun Oleh :
Naufal Athala Putra
0075781363 / 2022
Axel Hernanda
0074572902 / 2022
i
ENKULTURASI PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM BAGI PELAJAR
Disusun Oleh :
Naufal Athala Putra
0075781363 / 2022
Axel Hernanda
0074572902 / 2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
4. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap : Muhammad Lutfi, S.Pd
b. NIP :-
c. Asal Sekolah : SMA Sejahtera 1 Depok
d. No. HP : 0858 9097 9600
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puja serta puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan bangga, terima kasih juga kami sampaikan
kepada Guru Pendamping Bapak Muhammad Lutfi, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan Ibu Ira Anita, S.S, serta Kepala SMA Sejahtera 1 Depok Bapak
Handoko Budi Setiawan, S.Pd. Serta yang terhormat Bapak-Ibu penyelenggara dan
panitia Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Tingkat Kota Depok Tahun 2023 semoga Allah SWT selalu merahmati kita semua
dengan nikmat sehat dan nikmat rezeki.
Karya Ilmiah “Enkulturasi Penggunaan Transportasi Umum Bagi Pelajar” ini
membahas tentang mobilitas pelajar dari dan menuju sekolah pada masa kini,
serta mengampanyekan penggunaan transportasi umum yang aman dan ramah
bagi pelajar. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pelajar
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Namun, penulis menyadari karya
ilmiah ini tak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
permohonan maaf serta terbuka untuk kritik dan saran demi perbaikan di masa
mendatang.
iv
DAFTAR ISI
v
ABSTRAK
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan aktivitas yang tidak bisa terpisahkan dengan
pelajar, dengan mayoritas pelajar Indonesia memilih bersekolah secara formal
dari pada memilih model sekolah seperti Home Schooling membuat mobilitas di
jalan tidak hanya diisi oleh pekerja saja namun juga oleh pelajar dari segala
jenjang dan dengan menggunakan kendaraan yang beragam, mulai dari becak,
bajaj, angkutan kota (mikrolet), bus kota, taksi, ojek daring, kereta (commuter
line), hingga membawa kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.
Beragamnya jenis kendaraan yang kerap digunakan oleh pelajar
membuat kita dapat membandingkan dan menilai jenis kendaraan apa yang
aman dan ramah bagi pelajar. Disisi lain kemacetan yang kerap terjadi di kota
besar seperti Jakarta salah satunya disebabkan oleh anak sekolah (pelajar)
terutama di pagi hari.1 Dari masalah-masalah tersebut, menentukan kendaraan
yang aman dan ramah bagi pelajar yang secara bersamaan dapat mengurangi
kemacetan yang di sebabkan oleh pelajar penting untuk didalami dan diteliti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu enkulturasi & transportasi umum?
2. Mengapa enkulturasi penggunaan transportasi umum bagi pelajar itu
penting?
3. Negara mana saja yang dapat menjadi contoh dari penerapan transportasi
umum yang aman dan ramah bagi pelajar?
4. Sejak kapan pelajar di Indonesia mulai meninggalkan penggunaan
transportasi umum?
5. Bagaimana cara membudayakan kembali penggunaan transportasi umum
bagi pelajar?
1
Helmi Syarif, “Dishub Tuding Anak Sekolah Penyumbang Kemacetan di Jakarta,” SINDO, April,
30, 2015 https://metro.sindonews.com/berita/995507/171/dishub-tuding-anak-sekolah-
penyumbang-kemacetan-di-jakarta
1
6. Apa saja sarana dan prasarana yang dapat menunjang penggunaan
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar dimasa kini dan masa
depan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pentingnya transportasi umum yang aman dan ramah
bagi pelajar.
2. Untuk mengetahui cara membudayakan penggunaan transportasi umum
bagi pelajar
3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menunjang terciptanya
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. M. J. Herkovits
Menurut M.J. Herskovits enkulturasi adalah suatu proses bagi
seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar mempelajari seluruh
kebudayaan masyarakat. Setelah mempelajari budaya, orang tersebut
akan menyesuaikan alam pikirannya dengan kebudayaan lingkungannya.2
2
S.W. Septiarti dkk. 2017. Sosiologi dan Antropologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
3
Ade Anung. “Menuju Layanan Angkutan Umum yang Lebih Baik.” Dishub.Jabarprov. November
12, 2013, http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/308.html
4
B. Pentingnya Enkulturasi Penggunaan Transportasi Umum Bagi Pelajar
Penyebab utama kemacetan dewasa ini disebabkan tingginya angka
pengguna kendaraan pribadi, dan pengguna kendaraan pribadi terbanyak
dihasilkan dari mobilitas orang yang bekerja dan pelajar.4 Khususnya di pagi
hari, waktu di mana pelajar berangkat ke sekolah baik yang pergi sendiri
maupun yang diantar-jemput bersamaan dengan orang yang ingin bekerja.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu
lintas adalah dengan menggunakan transportasi umum. Dengan menggunakan
transportasi umum, banyak manfaat yang bisa didapatkan tidak hanya
mengurangi kemacetan semata, dikutip dari hallosehat.com dan
cnnindonesia.com berikut manfaat tersebut;
1. Dampak Lingkungan
Penggunaan transportasi umum memainkan peran penting dalam
mengurangi polusi udara. Salah satu zat yang dikeluarkan dari sisa
pembakaran kendaraan bermotor adalah gas karbon dioksida (CO2).
Karbon dioksida jika diabaikan maka konsentrasinya akan terakumulasi di
atmosfer dan berpotensi menyebabkan pemanasan global dan dalam
jangka panjang akan mengakibatkan perubahan iklim yang berbahaya
bagi kehidupan manusia. Dalam sisa pembakaran kendaraan bermotor
juga terdapat karbon monoksida. Menghirup karbon monoksida secara
berlebihan dapat menurunkan kadar oksigen sehingga meningkatkan
risiko pneumonia dan memengaruhi organ tubuh lainnya. Selain itu,
partikel halus dari asap kendaraan juga dapat memperburuk gangguan
pernapasan yang telah diderita, seperti asma, emfisema, dan bronkitis
kronis.5
2. Menghemat biaya
Tarif transportasi umum untuk perjalanan yang cukup jauh
terutama bila menggunakan kereta berkisar antara Rp. 2.000 – RP.
4
Risky Anggiono, “Pelajar Penyumbang Kemacetan.” Jabarekspres, Juni, 5, 2015
https://jabarekspres.com/berita/2015/06/05/pelajar-penyumbang-kemacetan/
5
Ihda Fadila, “Bahaya Asap Knalpot.” Hellosehat, Agustus, 23, 2022
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-asap-knalpot/
5
10.000. Anda tidak perlu mencemaskan apapun lagi, hanya tinggal
menunggu transportasi umum tersebut sampai di tempat tujuan anda.
3. Waktunya bersosialisasi
Tentu transportasi umum digunakan oleh banyak orang. Di saat
seperti itulah bisa Anda gunakan untuk belajar bersosialisasi dan
berdialog dengan orang lain yang ada di sekitar anda. Dengan begitu
koneksi anda akan bertambah juga.
4. Bisa mengamati perubahan sosial
Ketika menggunakan transportasi umum kita secara tidak langung
sering mengamati perubahan-perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat, misalnya dari segi busana maupun perilaku.
5. Membantu program pemerintah
Program seperti Go-Green dan upaya untuk mengurangi
kemacetan, anda lakukan secara tidak langsung ketika menggunakan
transportasi umum. Selain itu, Anda juga membantu pemerintah dalam
mengoptimalkan subsidi bahan bakar.
6. Lebih fleksibel
Misalnya sehabis anda pulang sekolah atau kantor, Anda
menggunakan angkutan umum. Tiba-tiba di tengah perjalanan anda lapar
dan kebetulan melihat sebuah tempat makan. Anda bisa langsung
meminta untuk berhenti di tempat tersebut tanpa harus mencari lahan
parkir untuk kendaraan pribadi Anda.6
6
Deddy Sinaga, “Manfaat Besar Menggunakan Transportasi Umum.” CNNIndonesia, Agustus, 11,
2016 https://www.cnnindonesia.com/inspirasi/20160810161053-454-150493/6-manfaat-besar-
menggunakan-transportasi-umum
6
yang bertujuan untuk menginternalisasi perilaku yang terkait dengan
penggunaan transportasi umum dalam masyarakat.
Adapun efek dari penggunaan kendaraan pribadi oleh pelajar selain
kemacetan adalah tingginya angka kecelakaan, menurut Lokadata angka
kecelakaan tertinggi dialami oleh orang yang memiliki rentang usia 15-19 tahun.
Artinya korban kecelakaan lalu lintas dialami oleh orang yang berstatus pelajar
SMP dan SMA. Hal ini yang perlu menjadi alasan khusus mengapa enkulturasi
penggunaan transportasi umum bagi pelajar sangat penting untuk di bahas.
7
Sumber; Kepolisian Republik Indonesia https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/korban-
kecelakaan-menurut-kelompok-usia-1507187316
7
1. Jalur transportasi umum yang telah merata
Jalur transportasi di Jepang telah dibangun secara merata ke
seluruh pelosok negeri, terutama jalur kereta api. Berdasarkan data dari
Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism Jepang yang di
ambil pada April 2019, terdapat 208 perusahaan perkeretaapian di Jepang
dengan jumlah total jalur 216 yang memanjang dari Hokkaido hingga
Kyushu. Dengan kata lain, para pelajar di pelosok negeri bisa pergi ke
sekolah dengan menggunakan kereta. Selain kereta, jalur bus di Jepang
juga sangat banyak. Transportasi bus ini kebanyakan digunakan di
daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh kereta.
2. Jadwal yang tepat waktu
Semua jenis transportasi umum di Jepang datang sesuai dengan
jam yang telah dijadwalkan. Bus dan kereta akan datang dan berangkat
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan selama tidak ada gangguan
yang disebabkan oleh cuaca ataupun kecelakaan. Para pelajar di Jepang
bisa mengakses jadwal-jadwal ini dengan mudah melalui berbagai aplikasi
transportasi yang tersedia di Jepang.
3. Keamanan yang terjaga
Transportasi umum Jepang terbilang aman, karena bila penumpang
meninggalkan barang di dalam transportasi umum, dan menghubungi
“Lost & Found Center” transportasi tersebut, penumpang tersebut bisa
mendapatkan barangnya kembali. Hampir semua barang akan
dikembalikan ke pemiliknya.8
Selain Jepang ada juga Korea Selatan. Negara ini telah memiliki tata
kelola/manajemen transportasi relatif maju dibandingkan dengan negara lain di
dunia. Transportasi umumnya terkenal sangat aman dan nyaman. Korea
Selatan sangat mengandalkan moda transportasi kereta api untuk angkutan
umum massal. Kereta api dijadikan andalan negara tersebut untuk mengatasi
8
Silvita, “Alasan Mengapa Transportasi di Jepang Nyaman.” Kompas, Desember, 9, 2019
https://ohayojepang.kompas.com/read/1631/ini-alasan-mengapa-transportasi-di-jepang-
nyaman?page=all#page1
8
mobilitas masyarakat yang ketat dan padat. Korea Selatan juga mengandalkan
bus umum dengan jadwal yang ketat dan teratur serta trayek yang terhubung
ke berbagai jaringan transportasi pendukung lainnya di seluruh pelosok negeri.9
Gambar 1.2 Ilustrasi Penggunaan Angkutan Umum oleh Pelajar Tahun 1990an10
9
Biro Komunikasi, “Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum.” DEPHUB, Maret, 2, 2022
https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-angkutan-umum
Sumber; Hai-Online.com – Grid.ID
10
9
transportasi umum, serta perubahan gaya hidup masyarakat telah berkontribusi
terhadap pergeseran ini.
11
Wenda Kalubis, “Era Kepemilikan Motor.” Wordpress, Desember, 31, 2011
https://wendakalubis.wordpress.com/2011/12/31/era-kepemilikan-motor-kedua-bagian-i/
10
halte dan stasiun terdekat.12 Terdapat ketimpangan cakupan angkutan umum
di Jakarta dengan daerah penyangganya. Cakupan layanan yang rendah inilah
yang membuat angkutan umum kalah praktis dibandingkan dengan kendaraan
pribadi bagi warga di daerah penyangga Jakarta seperti di Kota Depok.
12
Satrio dkk, “88 Juta Warga Jabodetabek Sulit Akses Transportasi Publik.” Kompas, Februari, 3,
2022 https://www.kompas.id/baca/metro/2022/02/02/88-juta-warga-jabodetabek-sulit-akses-
transportasi-publik
13
Rully Kurniawan, “Angka Kecelakaan Motor.” Kompas, September, 13, 2022
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/13/164100715/angka-kecelakaan-sepeda-motor-
tahun-ini-sudah-tembus-120.284-kasus
11
Berikan informasi yang jelas dan mudah diakses tentang rute,
jadwal, dan posisi/pergerakan kendaraan. Informasi tersebut dapat
disajikan melalui papan pengumuman di sekolah-sekolah serta konten
digital seperti; aplikasi khusus, website, atau sosial media yang dapat di
akses dengan mudah melalui gawai yang dimiliki pelajar.
4. Bentuk komunitas
Mengadakan serta membangun komunitas pelajar pencinta
transportasi umum. Mereka dapat diberdayakan dalam kegiatan yang
berkaitan dengan transportasi umum maupun kegiatan sosial lainnya,
baik secara luring dan daring dengan memanfaatkan sosial media seperti
Instagram, Tiktok, YouTube, dan sebagainya.
5. Contoh dari guru dan staf sekolah
Guru dan staf sekolah dapat menjadi contoh bagi pelajar dengan
menggunakan transportasi umum secara teratur. Hal ini dapat
menginspirasi pelajar untuk mengikutinya dan membudayakan
penggunaan transportasi umum.
6. Aksi nyata pemerintah
Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek (BPTJ) sebenarnya telah membuat program Jalan Hijau.
Program Jalan Hijau merupakan upaya Kementerian Perhubungan untuk
mengajak dan mensosialisasikan budaya masyarakat dari dominannya
masyarakat menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan
angkutan umum massal, dilanjutkan dengan membiasakan berjalan kaki
atau bersepeda sebagai upaya meningkatkan kesehatan pribadi dan
menciptakan kondisi udara yang lebih bersih dan ramah lingkungan di
sekitar kita.14
14
Biro Komunikasi, “Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum.” DEPHUB, Maret, 2, 2022
https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-angkutan-umum
12
untuk terbiasa dengan transportasi umum, pelajar akan merasa lebih percaya
diri dan siap untuk mengadopsi kebiasaan ini. Dalam jangka panjang, langkah-
langkah ini akan membantu menciptakan generasi yang lebih sadar lingkungan
dan berkontribusi pada mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.
15
Saiful Bahri, “DKI Kerahkan 166 Bus buat Layani Pelajar PTM.” RakyatMerdeka, Januari, 7, 2022
https://rm.id/baca-berita/megapolitan/107338/dki-kerahkan-166-bus-buat-layani-pelajar-ptm-
ini-rutenya
13
3. Kondisi kendaraan yang baik; Memastikan kendaraan transportasi umum
yang digunakan dalam kondisi baik, aman, dan nyaman. Perawatan
berkala dan peningkatan armada transportasi adalah hal penting untuk
menjamin kualitas perjalanan yang baik.
4. Fasilitas tambahan; Memperhatikan kebutuhan khusus pelajar dengan
menyediakan fasilitas tambahan seperti buku bacaan, pelayanan lost and
found center, dan tersedia tempat untuk memasukkan sepeda ke dalam
Bus.
5. Infrastruktur pejalan kaki; Memperhatikan infrastruktur pejalan kaki yang
baik di sekitar halte bus dan area sekolah, seperti trotoar yang aman,
penyeberangan pejalan kaki yang jelas, dan penandaan yang memadai
untuk memastikan keselamatan para pelajar.
6. Sistem pembayaran yang mudah: Memiliki sistem pembayaran yang
sederhana dan mudah diakses oleh pelajar. Penggunaan kartu pintar atau
sistem pembayaran non tunai lainnya dapat mempercepat proses
pembayaran dan mencegah penundaan.
7. Keamanan yang terjamin: Memastikan keamanan pelajar selama
menggunakan transportasi umum dengan menyediakan penjagaan
keamanan di halte dan dalam kendaraan, pengawasan CCTV, serta sistem
peringatan darurat yang efektif.
8. Program diskon atau tarif khusus: Menyediakan program diskon atau tarif
khusus untuk pelajar sebagai insentif penggunaan transportasi umum. Hal
ini dapat mendorong lebih banyak pelajar untuk menggunakan
transportasi umum sebagai sarana perjalanan sehari-hari.
9. Mengoptimalkan fungsi Zona Selamat Sekolah (ZoSS); Hadirnya ZoSS
sangat berdampak pada kenyamanan dan keselamatan pelajar,
sayangnya masih banyak sekolah yang berlokasi di pinggir jalan raya yang
belum mendapatkan ZoSS.
10. Membangun Halte Sekolah; Hal ini sangat penting untuk melatih
ketertiban para pelajar yang ingin naik kendaraan umum dan
meminimalisir kemacetan akibat kendaraan yang berhenti sembarangan.
14
Dengan adanya sarana dan prasarana yang aman dan ramah bagi pelajar,
diharapkan penggunaan transportasi umum dapat menjadi pilihan yang lebih
menarik bagi mereka, sehingga dapat mengurangi kemacetan, merawat
lingkungan, serta menciptakan budaya penggunaan transportasi umum bagi
pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enkulturasi transportasi umum terutama bagi pelajar merupakan urgensi
yang harus terealisasikan, sebab kemacetan serta tingginya angka kecelakaan
kendaraan pribadi dengan rentang usia 15-19 tahun, hanya bisa diselesaikan
dengan cara membudayakan kembali penggunaan kendaraan umum bagi
pelajar seperti sudah pernah terjadi di tahun 1980 sampai 1990-an, namun
dalam konteks aktual kini sosialisasi juga harus di barengi dengan membentuk
komunitas yang membantu mengampanyekan penggunaan transportasi umum
terutama di sosial media, serta peningkatan sarana dan prasarana yang
berkelanjutan.
Enkulturasi transportasi umum terutama bagi pelajar juga harus di
dukung oleh pemerintah dan masyarakat dengan menciptakan transportasi
umum yang aman, merujuk pada pudarnya kriminalitas dan kekerasan di dalam
transportasi umum. Ramah, merujuk pada jaminan kenyamanan terutama bagi
anak-anak, wanita, lansia, dan penyandang disabilitas. Berkelanjutan, merujuk
pada komitmen dan konsistensi dalam meningkatkan pelayanan. Efisien,
merujuk pada ketepatan, kecepatan, dan terjangkau. Dan Terintegrasi,
terutama di era digital penyedia pelayanan bukan hanya harus membangun
transportasi umum yang saling terintegrasi namun juga terintegrasi pada
layanan digital hingga sampai di genggaman pengguna.
B. Saran
1. Perlu dilakukan kajian komparatif tentang kebijakan mengenai distribusi
kendaraan pribadi pada masa saat dengan masa orde baru, mengingat
tingginya angka pengguna kendaraan pribadi tidak terlepas dari kebijakan
pemerintah terkait distribusi kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda
empat.
2. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam serta langkah konkret mengenai
pembudayaan penggunaan transportasi umum bagi pelajar, guna
16
terciptanya keselamatan dan keamanan transportasi untuk masa depan
Indonesia yang lebih beradab.
3. Meskipun penulis sudah berusaha untuk menyempurnakan susunan karya
ilmiah ini, tapi nyatanya penulis masih banyak memiliki kekurangan yang
harus diperbaiki. Oleh karena itu, berbagai macam kritik dan saran dari
pembaca yang membangun sangat diharapkan guna bahan evaluasi untuk
penulis.
17
DAFTAR PUSTAKA
S.W. Septiarti dkk. 2017. Sosiologi dan Antropologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.
18
Saiful Bahri, “DKI Kerahkan 166 Bus buat Layani Pelajar PTM.” RakyatMerdeka,
Januari, 7, 2022 https://rm.id/baca-berita/megapolitan/107338/dki-
kerahkan-166-bus-buat-layani-pelajar-ptm-ini-rutenya
Satrio dkk, “88 Juta Warga Jabodetabek Sulit Akses Transportasi Publik.” Kompas,
Februari, 3, 2022 https://www.kompas.id/baca/metro/2022/02/02/88-juta-
warga-jabodetabek-sulit-akses-transportasi-publik
19