Anda di halaman 1dari 25

KARYA TULIS ILMIAH

PEMILIHAN PELAJAR PELOPOR KESELAMATAN LALU LINTAS DAN


ANGKUTAN JALAN TINGKAT KOTA DEPOK TAHUN 2023

ENKULTURASI PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM BAGI PELAJAR

Disusun Oleh :
Naufal Athala Putra
0075781363 / 2022
Axel Hernanda
0074572902 / 2022

SMA SEJAHTERA 1 DEPOK


JAWA BARAT
DEPOK
2023

i
ENKULTURASI PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM BAGI PELAJAR

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Untuk Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Dan


Angkutan Jalan Tingkat Kota Depok Tahun 2023

Disusun Oleh :
Naufal Athala Putra
0075781363 / 2022
Axel Hernanda
0074572902 / 2022

SMA SEJAHTERA 1 DEPOK


DEPOK
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Enkulturasi Penggunaan Transportasi Umum Bagi


Pelajar
2. Tema : Safety Transport for Indonesia’s Future
3. Peserta
Informasi Peserta 1 Peserta 2
Nama Lengkap Naufal Athala Putra Axel Hernanda
NISN 0075781363 0074572902
Kelas X IPA 1 X IPS 3
Jurusan IPA IPS
Asal Sekolah SMA Sejahtera 1 Depok SMA Sejahtera 1 Depok
Alamat Rumah Komplek Orchid Green Jl. Madrasah No. 9A RT
Village Blok B8 Tanah Baru 003/003 Kukusan Beji Depok
Depok
No. HP 0818 0774 4343 0878 8482 6002

4. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap : Muhammad Lutfi, S.Pd
b. NIP :-
c. Asal Sekolah : SMA Sejahtera 1 Depok
d. No. HP : 0858 9097 9600

Depok, 12 Mei 2023

Mengetahui,

Guru Pendamping Peserta

Muhammad Lutfi, S.Pd Naufal Athala & Axel Hernanda

iii
KATA PENGANTAR

Puja serta puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan bangga, terima kasih juga kami sampaikan
kepada Guru Pendamping Bapak Muhammad Lutfi, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan Ibu Ira Anita, S.S, serta Kepala SMA Sejahtera 1 Depok Bapak
Handoko Budi Setiawan, S.Pd. Serta yang terhormat Bapak-Ibu penyelenggara dan
panitia Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Tingkat Kota Depok Tahun 2023 semoga Allah SWT selalu merahmati kita semua
dengan nikmat sehat dan nikmat rezeki.
Karya Ilmiah “Enkulturasi Penggunaan Transportasi Umum Bagi Pelajar” ini
membahas tentang mobilitas pelajar dari dan menuju sekolah pada masa kini,
serta mengampanyekan penggunaan transportasi umum yang aman dan ramah
bagi pelajar. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pelajar
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Namun, penulis menyadari karya
ilmiah ini tak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
permohonan maaf serta terbuka untuk kritik dan saran demi perbaikan di masa
mendatang.

Depok, 12 Mei 2023


Naufal Athala Putra & Axel Hernanda

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................. ii


Lembar Pengesahan ....................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................... iv
Daftar Isi ......................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................... vi
BAB I Pendahuluan ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
BAB II Pembahasan ........................................................................ 3
A. Enkulturasi dan Transportasi Umum ............................................. 3
B. Pentingnya Enkulturasi Penggunaan
Transportasi Umum Bagi Pelajar .................................................. 5
C. Referensi Negara yang Sukses Menciptakan
Budaya Penggunaan Transportasi Umum Bagi Pelajar ................... 7
D. Perkembangan Penggunaan Transportasi Bagi Pelajar ................... 9
E. Membudayakan Kembali Penggunaan
Transportasi Umum Bagi Pelajar .................................................11
F. Sarana dan Prasarana yang menunjang Enkulturasi
Penggunaan Transportasi Umum Bagi Pelajar ..............................13
BAB III Penutup ............................................................................ 16
A. Kesimpulan ...............................................................................16
B. Saran .......................................................................................16
Daftar Pustaka .............................................................................. 18

v
ABSTRAK

Karya Ilmiah ini mengulas tentang Enkulturasi Penggunaan Transportasi


Umum Bagi Pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar, mengetahui cara
membudayakan penggunaan transportasi umum bagi pelajar, dan mengetahui hal-
hal apa saja yang menunjang terciptanya transportasi umum yang aman dan
ramah bagi pelajar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma Studi
Dokumen/Teks (Document Study). Adapun instrumen penelitiannya adalah
observasi, surat kabar daring, dan buku teks sebagai instrumen kunci. Sumber
data penelitian ini adalah hasil kajian artikel redaksi surat kabar daring, observasi
lapangan di sekitar sekolah (Jl. Nusantara, Pancoran Mas, Depok), dan kajian buku
teks Sosiologi dan Antropologi Pendidikan.
Proses tahapan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Apa itu enkulturasi
dan transportasi umum. (2) Mengapa enkulturasi penggunaan transportasi umum
bagi pelajar itu penting. (3) Negara mana saja yang dapat menjadi contoh dari
penerapan transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar. (4) Sejak kapan
pelajar di Indonesia mulai meninggalkan penggunaan transportasi umum. (5)
Bagaimana cara membudayakan kembali penggunaan transportasi umum bagi
pelajar. (6) Apa saja sarana dan prasarana yang dapat menunjang penggunaan
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar dimasa kini dan masa
depan.
Adapun hasilnya adalah enkulturasi transportasi umum bagi pelajar adalah
urgensi yang harus terealisasikan, sebab kemacetan serta tingginya angka
kecelakaan kendaraan pribadi dengan rentang usia 15-19 tahun, hanya bisa
diselesaikan dengan cara membudayakan kembali penggunaan kendaraan umum
bagi pelajar. Dalam konteks aktual sosialisasi juga harus di barengi dengan
membentuk komunitas yang membantu mengampanyekan transportasi umum
secara luring dan daring, serta peningkatan sarana-prasarana yang berkelanjutan.

Kata Kunci: Enkulturasi, Transportasi Umum, Pelajar.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transportasi merupakan aktivitas yang tidak bisa terpisahkan dengan
pelajar, dengan mayoritas pelajar Indonesia memilih bersekolah secara formal
dari pada memilih model sekolah seperti Home Schooling membuat mobilitas di
jalan tidak hanya diisi oleh pekerja saja namun juga oleh pelajar dari segala
jenjang dan dengan menggunakan kendaraan yang beragam, mulai dari becak,
bajaj, angkutan kota (mikrolet), bus kota, taksi, ojek daring, kereta (commuter
line), hingga membawa kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.
Beragamnya jenis kendaraan yang kerap digunakan oleh pelajar
membuat kita dapat membandingkan dan menilai jenis kendaraan apa yang
aman dan ramah bagi pelajar. Disisi lain kemacetan yang kerap terjadi di kota
besar seperti Jakarta salah satunya disebabkan oleh anak sekolah (pelajar)
terutama di pagi hari.1 Dari masalah-masalah tersebut, menentukan kendaraan
yang aman dan ramah bagi pelajar yang secara bersamaan dapat mengurangi
kemacetan yang di sebabkan oleh pelajar penting untuk didalami dan diteliti.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu enkulturasi & transportasi umum?
2. Mengapa enkulturasi penggunaan transportasi umum bagi pelajar itu
penting?
3. Negara mana saja yang dapat menjadi contoh dari penerapan transportasi
umum yang aman dan ramah bagi pelajar?
4. Sejak kapan pelajar di Indonesia mulai meninggalkan penggunaan
transportasi umum?
5. Bagaimana cara membudayakan kembali penggunaan transportasi umum
bagi pelajar?


1
Helmi Syarif, “Dishub Tuding Anak Sekolah Penyumbang Kemacetan di Jakarta,” SINDO, April,
30, 2015 https://metro.sindonews.com/berita/995507/171/dishub-tuding-anak-sekolah-
penyumbang-kemacetan-di-jakarta

1
6. Apa saja sarana dan prasarana yang dapat menunjang penggunaan
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar dimasa kini dan masa
depan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pentingnya transportasi umum yang aman dan ramah
bagi pelajar.
2. Untuk mengetahui cara membudayakan penggunaan transportasi umum
bagi pelajar
3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menunjang terciptanya
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Enkulturasi dan Transportasi Umum


Manusia lahir ke dunia dalam bentuk bayi yang tidak tahu apa-apa, tidak
memiliki konsepsi dunia, tidak bisa berbahasa, dan bahkan tidak mengerti
konsep moralitas. Seiring berjalannya waktu manusia tumbuh menjadi pribadi
yang berkarakter sesuai dengan budaya di lingkungan. Proses sosial yang
dilakukan oleh seorang individu dalam mempelajari dan menyesuai kan pikiran
serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, tata sosial, dan peraturan-
peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut enkulturasi. Berikut
pengertian enkulturasi menurut beberapa ahli.
1. Havilland
Menurut Havilland, enkulturasi adalah pendidikan ditinjau dari
pembelajaran yang bersumber dari kebutuhan sehari-hari manusia seperti
sandang, pakan, pangan, dan perlindungan. Adat atau kebiasaan dalam
hal tersebut akan membentuk perilaku serta kepribadian anak di masa
mendatang.
2. Talcott Parsons
Dilansir dari Southern Nazarene University, Talcott Parsons
menganggap bayi adalah orang yang tidak berbudaya dan bersosialisasi
yang kemudian melakukan enkulturasi untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka menjadi
anggota masyarakat yang berfungsi.
3. Adamson Hoebel
Adamson Hoebel beranggapan bahwa enkulturasi adalah proses
mempelajari, menginternalisasi, dan mengenkulturasi budaya secara
disadari maupun tidak disadari. Menurun Hoebel, enkulturasi terus terjadi
dari seorang masih bayi hingga kematiannya, sehingga manusia dapat
hidup dengan baik serta memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban
milikinya maupun milik orang lain.

3
4. M. J. Herkovits
Menurut M.J. Herskovits enkulturasi adalah suatu proses bagi
seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar mempelajari seluruh
kebudayaan masyarakat. Setelah mempelajari budaya, orang tersebut
akan menyesuaikan alam pikirannya dengan kebudayaan lingkungannya.2

Sedangkan, transportasi umum atau angkutan umum merupakan sarana


angkutan untuk masyarakat secara umum supaya dapat melaksanakan
kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam masyarakat. Pengguna
angkutan umum ini bervariasi, mulai dari buruh, ibu rumah tangga, mahasiswa,
pelajar, dan lain-lain.
Angkutan umum, khususnya angkutan orang yang diatur dalam
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun 1993 yang telah
diperbaharui menjadi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 84 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan
Umum dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan.3
Moda transportasi publik terbagi menjadi tiga, yaitu darat, laut, dan
udara. Transportasi umum darat merupakan layanan transportasi dengan jarak
tempuh pendek-sedang. Contoh transportasi umum di darat adalah bus, mobil
angkutan kota (angkot), ojek, dan yang berbasis rel seperti kereta, trem, dan
masih banyak lagi.
Transportasi umum juga ada yang di air yang biasa memiliki jarak tempuh
pendek-jauh. Contoh transportasi umum di air adalah kapal pesiar, sampan,
dan lainnya. Tak hanya beroperasi di darat dan air, transportasi umum di udara
memiliki jarak tempuh sedang-jauh. Contoh transportasi umum di udara adalah
pesawat dan helikopter.


2
S.W. Septiarti dkk. 2017. Sosiologi dan Antropologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
3
Ade Anung. “Menuju Layanan Angkutan Umum yang Lebih Baik.” Dishub.Jabarprov. November
12, 2013, http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/308.html

4
B. Pentingnya Enkulturasi Penggunaan Transportasi Umum Bagi Pelajar
Penyebab utama kemacetan dewasa ini disebabkan tingginya angka
pengguna kendaraan pribadi, dan pengguna kendaraan pribadi terbanyak
dihasilkan dari mobilitas orang yang bekerja dan pelajar.4 Khususnya di pagi
hari, waktu di mana pelajar berangkat ke sekolah baik yang pergi sendiri
maupun yang diantar-jemput bersamaan dengan orang yang ingin bekerja.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu
lintas adalah dengan menggunakan transportasi umum. Dengan menggunakan
transportasi umum, banyak manfaat yang bisa didapatkan tidak hanya
mengurangi kemacetan semata, dikutip dari hallosehat.com dan
cnnindonesia.com berikut manfaat tersebut;
1. Dampak Lingkungan
Penggunaan transportasi umum memainkan peran penting dalam
mengurangi polusi udara. Salah satu zat yang dikeluarkan dari sisa
pembakaran kendaraan bermotor adalah gas karbon dioksida (CO2).
Karbon dioksida jika diabaikan maka konsentrasinya akan terakumulasi di
atmosfer dan berpotensi menyebabkan pemanasan global dan dalam
jangka panjang akan mengakibatkan perubahan iklim yang berbahaya
bagi kehidupan manusia. Dalam sisa pembakaran kendaraan bermotor
juga terdapat karbon monoksida. Menghirup karbon monoksida secara
berlebihan dapat menurunkan kadar oksigen sehingga meningkatkan
risiko pneumonia dan memengaruhi organ tubuh lainnya. Selain itu,
partikel halus dari asap kendaraan juga dapat memperburuk gangguan
pernapasan yang telah diderita, seperti asma, emfisema, dan bronkitis
kronis.5
2. Menghemat biaya
Tarif transportasi umum untuk perjalanan yang cukup jauh
terutama bila menggunakan kereta berkisar antara Rp. 2.000 – RP.


4
Risky Anggiono, “Pelajar Penyumbang Kemacetan.” Jabarekspres, Juni, 5, 2015
https://jabarekspres.com/berita/2015/06/05/pelajar-penyumbang-kemacetan/
5
Ihda Fadila, “Bahaya Asap Knalpot.” Hellosehat, Agustus, 23, 2022
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-asap-knalpot/

5
10.000. Anda tidak perlu mencemaskan apapun lagi, hanya tinggal
menunggu transportasi umum tersebut sampai di tempat tujuan anda.
3. Waktunya bersosialisasi
Tentu transportasi umum digunakan oleh banyak orang. Di saat
seperti itulah bisa Anda gunakan untuk belajar bersosialisasi dan
berdialog dengan orang lain yang ada di sekitar anda. Dengan begitu
koneksi anda akan bertambah juga.
4. Bisa mengamati perubahan sosial
Ketika menggunakan transportasi umum kita secara tidak langung
sering mengamati perubahan-perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat, misalnya dari segi busana maupun perilaku.
5. Membantu program pemerintah
Program seperti Go-Green dan upaya untuk mengurangi
kemacetan, anda lakukan secara tidak langsung ketika menggunakan
transportasi umum. Selain itu, Anda juga membantu pemerintah dalam
mengoptimalkan subsidi bahan bakar.
6. Lebih fleksibel
Misalnya sehabis anda pulang sekolah atau kantor, Anda
menggunakan angkutan umum. Tiba-tiba di tengah perjalanan anda lapar
dan kebetulan melihat sebuah tempat makan. Anda bisa langsung
meminta untuk berhenti di tempat tersebut tanpa harus mencari lahan
parkir untuk kendaraan pribadi Anda.6

Secara keseluruhan, penggunaan transportasi umum sangat penting bagi


pelajar, karena selain berkontribusi pada pengurangan kepadatan lalu lintas,
penggunaan transportasi umum oleh pelajar juga turut membantu dalam
pembentukan karakter pelajar. Merujuk pada pengertian dari enkulturasi dan
transportasi umum pada pembahasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa
enkulturasi transportasi umum adalah proses sosialisasi atau pembelajaran


6
Deddy Sinaga, “Manfaat Besar Menggunakan Transportasi Umum.” CNNIndonesia, Agustus, 11,
2016 https://www.cnnindonesia.com/inspirasi/20160810161053-454-150493/6-manfaat-besar-
menggunakan-transportasi-umum

6
yang bertujuan untuk menginternalisasi perilaku yang terkait dengan
penggunaan transportasi umum dalam masyarakat.
Adapun efek dari penggunaan kendaraan pribadi oleh pelajar selain
kemacetan adalah tingginya angka kecelakaan, menurut Lokadata angka
kecelakaan tertinggi dialami oleh orang yang memiliki rentang usia 15-19 tahun.
Artinya korban kecelakaan lalu lintas dialami oleh orang yang berstatus pelajar
SMP dan SMA. Hal ini yang perlu menjadi alasan khusus mengapa enkulturasi
penggunaan transportasi umum bagi pelajar sangat penting untuk di bahas.

Gambar 1.1 Korban Kecelakaan Menurut Kelompok Usia Tahun 20177

C. Referensi Negara yang Sukses Menciptakan Budaya Penggunaan


Transportasi Umum Bagi Pelajar
Transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar merupakan aspek
penting dalam menyediakan aksesibilitas yang baik ke sekolah dan sarana
pendidikan lainnya. Salah satu negara yang perlu dijadikan contoh dalam hal ini
adalah Jepang. Dikenal dengan sistem transportasinya yang efisien dan tingkat
keamanan yang tinggi, Jepang telah berhasil menciptakan lingkungan
transportasi yang memberikan kepercayaan dan kenyamanan bagi pelajar
dalam perjalanan mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Jepang
sering dijadikan contoh dari penerapan transportasi umum bagi pelajar.


7
Sumber; Kepolisian Republik Indonesia https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/korban-
kecelakaan-menurut-kelompok-usia-1507187316

7
1. Jalur transportasi umum yang telah merata
Jalur transportasi di Jepang telah dibangun secara merata ke
seluruh pelosok negeri, terutama jalur kereta api. Berdasarkan data dari
Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism Jepang yang di
ambil pada April 2019, terdapat 208 perusahaan perkeretaapian di Jepang
dengan jumlah total jalur 216 yang memanjang dari Hokkaido hingga
Kyushu. Dengan kata lain, para pelajar di pelosok negeri bisa pergi ke
sekolah dengan menggunakan kereta. Selain kereta, jalur bus di Jepang
juga sangat banyak. Transportasi bus ini kebanyakan digunakan di
daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh kereta.
2. Jadwal yang tepat waktu
Semua jenis transportasi umum di Jepang datang sesuai dengan
jam yang telah dijadwalkan. Bus dan kereta akan datang dan berangkat
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan selama tidak ada gangguan
yang disebabkan oleh cuaca ataupun kecelakaan. Para pelajar di Jepang
bisa mengakses jadwal-jadwal ini dengan mudah melalui berbagai aplikasi
transportasi yang tersedia di Jepang.
3. Keamanan yang terjaga
Transportasi umum Jepang terbilang aman, karena bila penumpang
meninggalkan barang di dalam transportasi umum, dan menghubungi
“Lost & Found Center” transportasi tersebut, penumpang tersebut bisa
mendapatkan barangnya kembali. Hampir semua barang akan
dikembalikan ke pemiliknya.8

Selain Jepang ada juga Korea Selatan. Negara ini telah memiliki tata
kelola/manajemen transportasi relatif maju dibandingkan dengan negara lain di
dunia. Transportasi umumnya terkenal sangat aman dan nyaman. Korea
Selatan sangat mengandalkan moda transportasi kereta api untuk angkutan
umum massal. Kereta api dijadikan andalan negara tersebut untuk mengatasi


8
Silvita, “Alasan Mengapa Transportasi di Jepang Nyaman.” Kompas, Desember, 9, 2019
https://ohayojepang.kompas.com/read/1631/ini-alasan-mengapa-transportasi-di-jepang-
nyaman?page=all#page1

8
mobilitas masyarakat yang ketat dan padat. Korea Selatan juga mengandalkan
bus umum dengan jadwal yang ketat dan teratur serta trayek yang terhubung
ke berbagai jaringan transportasi pendukung lainnya di seluruh pelosok negeri.9

D. Perkembangan Penggunaan Transportasi Umum oleh Pelajar

Gambar 1.2 Ilustrasi Penggunaan Angkutan Umum oleh Pelajar Tahun 1990an10

Kendaraan angkutan umum pernah menjadi primadona di negeri ini.


Angkutan kereta api, bus kota, mini bus hingga oplet pernah merajai jalanan di
semua ruas jalan kota besar di tanah air. Mau ke pasar, ke sekolah, ke tempat
kerja, bertandang ke sanak saudara hingga mudik lebaran angkutan umum
menjadi pilihannya. Maka tidak heran jika terminal-terminal bus dan angkutan
kota termasuk wilayah yang padat lalu lintasnya. Namun, dengan
perkembangan industrialisasi otomotif di Indonesia serta faktor-faktor lainnya,
kebiasaan tersebut lama-kelamaan menghilang.
Berdasarkan statistik terjadinya peningkatan kepemilikan kendaraan
bermotor yang drastis dimulai pada tahun 2000 (memasuki abad 21). Hal
tersebut menandakan banyak masyarakat lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi daripada menggunakan transportasi umum. Faktor-faktor
seperti peningkatan pendapatan, menurunnya kualitas dan kenyamanan


9
Biro Komunikasi, “Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum.” DEPHUB, Maret, 2, 2022
https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-angkutan-umum
Sumber; Hai-Online.com – Grid.ID
10

9
transportasi umum, serta perubahan gaya hidup masyarakat telah berkontribusi
terhadap pergeseran ini.

Gambar 1.3 Kepemilikan Kendaraan Bermotor 1987-201111

Peningkatan ekonomi telah memungkinkan banyak orang untuk membeli


kendaraan pribadi. Kemudahan dalam memiliki kendaraan pribadi. Rendahnya
DP, pajak kendaraan yang tidak terlalu tinggi, tarif parkir yang murah membuat
masyarakat berlomba-lomba memiliki kendaraan pribadi, tidak heran
pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di Indonesia semakin meningkat dari
tahun ke tahun.
Faktor lain mengapa masyarakat Indonesia meninggalkan transportasi
umum adalah keamanan yang tidak terjamin. Pengguna transportasi umum
sering kali menjadi sasaran aksi kejahatan seperti pencopetan dan pelecehan
seksual. Selain itu, kendaraan umum yang kerap terjebak macet akibat efek
pantulan yang sebenarnya disebabkan oleh peningkatan volume kendaraan
pribadi menyebabkan kendaraan umum semakin ditinggalkan.
Cakupan daerah transportasi umum yang kurang merata juga menjadi
faktor runtuhnya transportasi umum. Berdasarkan data yang didapat dari
kompas.id, di area Jabodetabek yang melingkupi 20,5 juta jiwa, hanya 11,6 juta
atau 56,9 persen yang memiliki akses terhadap simpul angkutan umum.
Sebanyak 8,8 juta jiwa lainnya bertempat tinggal di luar radius 1 kilometer dari


11
Wenda Kalubis, “Era Kepemilikan Motor.” Wordpress, Desember, 31, 2011
https://wendakalubis.wordpress.com/2011/12/31/era-kepemilikan-motor-kedua-bagian-i/

10
halte dan stasiun terdekat.12 Terdapat ketimpangan cakupan angkutan umum
di Jakarta dengan daerah penyangganya. Cakupan layanan yang rendah inilah
yang membuat angkutan umum kalah praktis dibandingkan dengan kendaraan
pribadi bagi warga di daerah penyangga Jakarta seperti di Kota Depok.

E. Membudayakan Kembali Penggunaan Transportasi Umum Bagi


Pelajar
Penggunaan transportasi umum telah menjadi topik yang semakin
penting dalam diskusi tentang mobilitas perkotaan yang berkelanjutan. Terlebih
lagi, para pelajar memegang peranan kunci dalam mengadopsi kebiasaan
penggunaan transportasi umum sejak usia dini. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat diambil untuk membudayakan penggunaan transportasi
umum kepada pelajar.
1. Edukasi perbandingan tentang keselamatan dan kenyamanan angkutan
umum dengan angkutan pribadi
Sosialisasi secara rutin kepada pelajar mengenai tingginya
kecelakaan lalu lintas yang di sebabkan oleh kendaraan pribadi khususnya
roda dua,13 dengan mayoritas korban adalah kelompok usia pelajar, serta
manfaat menggunakan transportasi umum, seperti keselamatan,
mengurangi kemacetan, mengurangi polusi udara, menghemat biaya, dan
meningkatkan kemandirian.
2. Penyediaan sarana transportasi umum
Menyediakan sarana transportasi seperti Bus Sekolah dan secara
bertahap selalu menambahkan rute atau jalur hingga ke pelosok, dan
merawat dan menambah jumlah armada transportasi umum jika minat
pelajar terus meningkat
3. Sediakan informasi tentang rute dan jadwal


12
Satrio dkk, “88 Juta Warga Jabodetabek Sulit Akses Transportasi Publik.” Kompas, Februari, 3,
2022 https://www.kompas.id/baca/metro/2022/02/02/88-juta-warga-jabodetabek-sulit-akses-
transportasi-publik
13
Rully Kurniawan, “Angka Kecelakaan Motor.” Kompas, September, 13, 2022
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/13/164100715/angka-kecelakaan-sepeda-motor-
tahun-ini-sudah-tembus-120.284-kasus

11
Berikan informasi yang jelas dan mudah diakses tentang rute,
jadwal, dan posisi/pergerakan kendaraan. Informasi tersebut dapat
disajikan melalui papan pengumuman di sekolah-sekolah serta konten
digital seperti; aplikasi khusus, website, atau sosial media yang dapat di
akses dengan mudah melalui gawai yang dimiliki pelajar.
4. Bentuk komunitas
Mengadakan serta membangun komunitas pelajar pencinta
transportasi umum. Mereka dapat diberdayakan dalam kegiatan yang
berkaitan dengan transportasi umum maupun kegiatan sosial lainnya,
baik secara luring dan daring dengan memanfaatkan sosial media seperti
Instagram, Tiktok, YouTube, dan sebagainya.
5. Contoh dari guru dan staf sekolah
Guru dan staf sekolah dapat menjadi contoh bagi pelajar dengan
menggunakan transportasi umum secara teratur. Hal ini dapat
menginspirasi pelajar untuk mengikutinya dan membudayakan
penggunaan transportasi umum.
6. Aksi nyata pemerintah
Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek (BPTJ) sebenarnya telah membuat program Jalan Hijau.
Program Jalan Hijau merupakan upaya Kementerian Perhubungan untuk
mengajak dan mensosialisasikan budaya masyarakat dari dominannya
masyarakat menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan
angkutan umum massal, dilanjutkan dengan membiasakan berjalan kaki
atau bersepeda sebagai upaya meningkatkan kesehatan pribadi dan
menciptakan kondisi udara yang lebih bersih dan ramah lingkungan di
sekitar kita.14

Membudayakan penggunaan transportasi umum kepada pelajar


membutuhkan upaya kolektif dari pemerintah, sekolah, dan orang tua. Dengan
memberikan pendidikan yang tepat, fasilitas yang memadai, dan kesempatan


14
Biro Komunikasi, “Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum.” DEPHUB, Maret, 2, 2022
https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-angkutan-umum

12
untuk terbiasa dengan transportasi umum, pelajar akan merasa lebih percaya
diri dan siap untuk mengadopsi kebiasaan ini. Dalam jangka panjang, langkah-
langkah ini akan membantu menciptakan generasi yang lebih sadar lingkungan
dan berkontribusi pada mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.

F. Sarana dan Prasarana yang menunjang Enkulturasi Penggunaan


Transportasi Umum Bagi Pelajar

Gambar 1.4 Ilustrasi Pemanfaatan Bus Sekolah15

Untuk mengoptimalkan pembudayaan penggunaan transportasi umum


bagi pelajar, diperlukan sarana dan prasarana yang dapat mendukung
transportasi umum yang aman dan ramah bagi pelajar. Sarana dan prasarana
yang dapat menunjang yakni;
1. Jaringan jalur yang luas; Seperti di Jepang kita perlu mengoptimalkan
jaringan jalur transportasi umum yang mencakup daerah-daerah tempat
tinggal pelajar, sekolah, dan pusat kegiatan lainnya, sehingga
memudahkan mereka untuk mencapai tujuan dengan mudah.
2. Jadwal bus yang teratur; Menyediakan jadwal bus yang teratur dan dapat
diandalkan, terutama selama jam sibuk ketika pelajar pergi ke sekolah
atau pulang ke rumah. Informasi jadwal yang jelas dan mudah diakses
juga penting.


15
Saiful Bahri, “DKI Kerahkan 166 Bus buat Layani Pelajar PTM.” RakyatMerdeka, Januari, 7, 2022
https://rm.id/baca-berita/megapolitan/107338/dki-kerahkan-166-bus-buat-layani-pelajar-ptm-
ini-rutenya

13
3. Kondisi kendaraan yang baik; Memastikan kendaraan transportasi umum
yang digunakan dalam kondisi baik, aman, dan nyaman. Perawatan
berkala dan peningkatan armada transportasi adalah hal penting untuk
menjamin kualitas perjalanan yang baik.
4. Fasilitas tambahan; Memperhatikan kebutuhan khusus pelajar dengan
menyediakan fasilitas tambahan seperti buku bacaan, pelayanan lost and
found center, dan tersedia tempat untuk memasukkan sepeda ke dalam
Bus.
5. Infrastruktur pejalan kaki; Memperhatikan infrastruktur pejalan kaki yang
baik di sekitar halte bus dan area sekolah, seperti trotoar yang aman,
penyeberangan pejalan kaki yang jelas, dan penandaan yang memadai
untuk memastikan keselamatan para pelajar.
6. Sistem pembayaran yang mudah: Memiliki sistem pembayaran yang
sederhana dan mudah diakses oleh pelajar. Penggunaan kartu pintar atau
sistem pembayaran non tunai lainnya dapat mempercepat proses
pembayaran dan mencegah penundaan.
7. Keamanan yang terjamin: Memastikan keamanan pelajar selama
menggunakan transportasi umum dengan menyediakan penjagaan
keamanan di halte dan dalam kendaraan, pengawasan CCTV, serta sistem
peringatan darurat yang efektif.
8. Program diskon atau tarif khusus: Menyediakan program diskon atau tarif
khusus untuk pelajar sebagai insentif penggunaan transportasi umum. Hal
ini dapat mendorong lebih banyak pelajar untuk menggunakan
transportasi umum sebagai sarana perjalanan sehari-hari.
9. Mengoptimalkan fungsi Zona Selamat Sekolah (ZoSS); Hadirnya ZoSS
sangat berdampak pada kenyamanan dan keselamatan pelajar,
sayangnya masih banyak sekolah yang berlokasi di pinggir jalan raya yang
belum mendapatkan ZoSS.
10. Membangun Halte Sekolah; Hal ini sangat penting untuk melatih
ketertiban para pelajar yang ingin naik kendaraan umum dan
meminimalisir kemacetan akibat kendaraan yang berhenti sembarangan.

14
Dengan adanya sarana dan prasarana yang aman dan ramah bagi pelajar,
diharapkan penggunaan transportasi umum dapat menjadi pilihan yang lebih
menarik bagi mereka, sehingga dapat mengurangi kemacetan, merawat
lingkungan, serta menciptakan budaya penggunaan transportasi umum bagi
pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Enkulturasi transportasi umum terutama bagi pelajar merupakan urgensi
yang harus terealisasikan, sebab kemacetan serta tingginya angka kecelakaan
kendaraan pribadi dengan rentang usia 15-19 tahun, hanya bisa diselesaikan
dengan cara membudayakan kembali penggunaan kendaraan umum bagi
pelajar seperti sudah pernah terjadi di tahun 1980 sampai 1990-an, namun
dalam konteks aktual kini sosialisasi juga harus di barengi dengan membentuk
komunitas yang membantu mengampanyekan penggunaan transportasi umum
terutama di sosial media, serta peningkatan sarana dan prasarana yang
berkelanjutan.
Enkulturasi transportasi umum terutama bagi pelajar juga harus di
dukung oleh pemerintah dan masyarakat dengan menciptakan transportasi
umum yang aman, merujuk pada pudarnya kriminalitas dan kekerasan di dalam
transportasi umum. Ramah, merujuk pada jaminan kenyamanan terutama bagi
anak-anak, wanita, lansia, dan penyandang disabilitas. Berkelanjutan, merujuk
pada komitmen dan konsistensi dalam meningkatkan pelayanan. Efisien,
merujuk pada ketepatan, kecepatan, dan terjangkau. Dan Terintegrasi,
terutama di era digital penyedia pelayanan bukan hanya harus membangun
transportasi umum yang saling terintegrasi namun juga terintegrasi pada
layanan digital hingga sampai di genggaman pengguna.

B. Saran
1. Perlu dilakukan kajian komparatif tentang kebijakan mengenai distribusi
kendaraan pribadi pada masa saat dengan masa orde baru, mengingat
tingginya angka pengguna kendaraan pribadi tidak terlepas dari kebijakan
pemerintah terkait distribusi kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda
empat.
2. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam serta langkah konkret mengenai
pembudayaan penggunaan transportasi umum bagi pelajar, guna

16
terciptanya keselamatan dan keamanan transportasi untuk masa depan
Indonesia yang lebih beradab.
3. Meskipun penulis sudah berusaha untuk menyempurnakan susunan karya
ilmiah ini, tapi nyatanya penulis masih banyak memiliki kekurangan yang
harus diperbaiki. Oleh karena itu, berbagai macam kritik dan saran dari
pembaca yang membangun sangat diharapkan guna bahan evaluasi untuk
penulis.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ade Anung. “Menuju Layanan Angkutan Umum yang Lebih Baik.”


Dishub.Jabarprov. November 12, 2013,
http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/308.html

Biro Komunikasi, “Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum.” DEPHUB, Maret,


2, 2022 https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-
angkutan-umum

Deddy Sinaga, “Manfaat Besar Menggunakan Transportasi Umum.” CNNIndonesia,


Agustus, 11, 2016
https://www.cnnindonesia.com/inspirasi/20160810161053-454-150493/6-
manfaat-besar-menggunakan-transportasi-umum

Helmi Syarif, “Dishub Tuding Anak Sekolah Penyumbang Kemacetan di Jakarta,”


SINDO, April, 30, 2015
https://metro.sindonews.com/berita/995507/171/dishub-tuding-anak-
sekolah-penyumbang-kemacetan-di-jakarta

Ihda Fadila, “Bahaya Asap Knalpot.” Hellosehat, Agustus, 23, 2022


https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-asap-knalpot/

Risky Anggiono, “Pelajar Penyumbang Kemacetan.” Jabarekspres, Juni, 5, 2015


https://jabarekspres.com/berita/2015/06/05/pelajar-penyumbang-
kemacetan/

Rully Kurniawan, “Angka Kecelakaan Motor.” Kompas, September, 13, 2022


https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/13/164100715/angka-
kecelakaan-sepeda-motor-tahun-ini-sudah-tembus-120.284-kasus

S.W. Septiarti dkk. 2017. Sosiologi dan Antropologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.

18
Saiful Bahri, “DKI Kerahkan 166 Bus buat Layani Pelajar PTM.” RakyatMerdeka,
Januari, 7, 2022 https://rm.id/baca-berita/megapolitan/107338/dki-
kerahkan-166-bus-buat-layani-pelajar-ptm-ini-rutenya

Satrio dkk, “88 Juta Warga Jabodetabek Sulit Akses Transportasi Publik.” Kompas,
Februari, 3, 2022 https://www.kompas.id/baca/metro/2022/02/02/88-juta-
warga-jabodetabek-sulit-akses-transportasi-publik

Silvita, “Alasan Mengapa Transportasi di Jepang Nyaman.” Kompas, Desember, 9,


2019 https://ohayojepang.kompas.com/read/1631/ini-alasan-mengapa-
transportasi-di-jepang-nyaman?page=all#page1

Sumber; Hai-Online.com – Grid.ID

Sumber; Kepolisian Republik Indonesia


https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/korban-kecelakaan-menurut-
kelompok-usia-1507187316

Wenda Kalubis, “Era Kepemilikan Motor.” Wordpress, Desember, 31, 2011


https://wendakalubis.wordpress.com/2011/12/31/era-kepemilikan-motor-
kedua-bagian-i/

19

Anda mungkin juga menyukai