Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH DAN KONSEP DASAR MOBILE LEARNING


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Mobile
Dosen Pengampu: Asep Adi Ismanto, M. Pd.

Disusun Oleh:
Adin Hamzah Al- Arif (2008102040)
Farwah Aula Fuadie (2008102012)

KELAS 5A
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan
nikmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya. Berkat rahmat Allah, penulis dapat
menyelesaikan pembuatan buku ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga tercurah-limpahkan kepada baginda alam; pahlawan revolusi Islam
sedunia yaitu Sayyidina Muhammad SAW. Semoga dengan bershalawat
kepadanya, kita selaku umatnya mendapatkan syafaat darinya di hari kiamat.
Aamiin.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Terutama kepada anggota
kelompok 3 yang sudah sangat berusaha keras demi menyelesaikan penulisan dan
penyusunan makalah ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Teknologi Mobile yaitu Bapak Asep Adi
Ismanto, M. Pd.
Atas izin Allah, makalah ini selesai tepat waktu. Makalah ini memaparkan
dan menjelaskan mengenai “Sejarah dan Konsep dasar Mobile Learning”.
Dengan demikian, penulis menyadari bahwa buku ini sangat kurang dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan juga
saran yang membangun terhadap penulisan malakah ini, agar penulis
memperbaiki kesalahannya di waktu yang akan datang. Penulis juga berharap,
semoga apa yang ditulis dalam makalah ini dapat mudah dipahami dan juga
dimengerti oleh para pembaca. Terima kasih.

Cirebon, 6 Oktober 2022

Kelompok 3.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................2
DAFTAR ISI .........................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang ............................................................................4
B. Rumusan Masalah .......................................................................5
C. Tujuan Penulisan .........................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................6
A. Sejarah Mobile Learning .............................................................6
B. Konsep Dasar Mobile Learning ...................................................7
BAB 3 PENUTUP .................................................................................9
A. Kesimpulan .................................................................................9
B. Saran ...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
SEJARAH DAN KONSEP DASAR MOBILE LEARNING
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada abad 21 telah
mengubah cara manusia untuk melakukan pekerjaan (Bustanil, Asrowi, &
Ardianto, 2019). Perubahan yang terjadi ini akan berdampak pada berbagai aspek
kehidupan, salah satunya Pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan kemajuan suatu bangsa. Sehingga pelaksanaan pendidikan
yang baik akan membuat kehidupan suatu bangsa menjadi baik pula.
Sistem Pendidikan yang dibutuhkan saat ini dituntut untuk memenuhi
tantangan yang ada. Inovasi dan kreatifitas sangat diperlukan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penggunaan
media pembelajaran yang tepat. Hal ini dikarenakan media merupakan alat yang
dapat digunakan untuk menyampaikan isi dari sebuah pembelajaran (Gunawan,
2011).
Penggunaan media pembelajaran sejarah di sekolah selama ini masih
terbatas hanya pada penggunaan buku teks, LKS, dan Powerpoint yang telah
disediakan sekolah. Materi yang diajarkan juga terbatas dan tidak mengeksplorasi
sumber-sumber sejarah yang ada disekitarnya. Hal ini tentunya membuat siswa
menjadi tidak termotivasi dalam belajar sejarah. Akhirnya, materi yang diajarkan
pun akan sulit dipahami oleh siswa dan pembelajaran menjadi tidak efektif.
Padahal pembelajaran sejarah memiliki peranan yang sangat vital dalam
membentuk karakter generasi muda Indonesia untuk mencintai bangsa dan
negaranya. Seperti halnya ungkapan yang disampaikan Bung Karno “Jas Merah,
Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”, hal ini menandakan bahwa generasi
muda harus mencitai sejarah bangsanya dan tidak boleh melupakan sejarah
bangsa. Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis mobile learning.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi rumusan masalah
yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana sejarah adanya mobile learning?
2. Apa yang menjadi konsep dasar mobile learning?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah mobile learning
2. Untuk mengetahui konsep dasar mobile learning.

5
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH DAN KONSEP DASAR MOBILE LEARNING
A. Sejarah Mobile Learning
Tahun 1970-an sampai 1980-an. Alan Kay dan rekan dalam the Learning
Research Group at Xerox Palo Alto Research Center (PARC) mengusulkan the
Dynabook sebagai suatu book-sized computer untuk menjalankan simulasi
dinamis bagi pembelajaran.
Tahun 1990-an. Universitas-universitas di Eropa dan Asia mengembangkan
dan mengevaluasi M- Learning untuk para siswa. Palm Corporation menawarkan
bantuan untuk universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang membuat
dan menguji penggunaan M-Learning pada PalmOS platform. Knowledgility
membuat modul M-Learning yang pertama bagi sertifikasi CCNA, A+ dan
MCSE. Tahun 2000-an.
The European Commission mendanai projek-projek utama multi-national
MOBIlearn dan M-Learning. Perusahaan-perusahaan mengkhususkan diri pada
tiga area pokok dari M-Learning, yaitu: authoring dan penerbitan, penyampaian
dan tracking, pengembangan konten
Konferensi-konferensi dibuat untuk mendiskusikan tentang M-Learning dan
handheld education, termasuk: mLearn, WMUTE, IADIS, ICML di Jordania,
Mobile Learning di Malaysia, Handheld Learning di London, Inggris dan SALT
Mobile di Amerika Serikat.
Lebih dari sepuluh tahun M-Learning berkembang dari riset minor menjadi
suatu projek yang signifikan di seluruh dunia, baik di sekolah, tempat kerja,
museum, perkotaan, bahkan di daerah pinggiran. Namun demikian, komunitas M-
Learning masih terpengaruh dengan beberapa perbedaan, seperti: perbedaan
perspektif kebangsaan, perbedaan antara akademisi dan industri, dan antara
pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, serta sektor pembelajaran
sepanjang hayat (lifelong learning). (Sutrisno & Istiyanto, 2012).
Dalam sejarahnya belajar dengan menggunakan bantuan perangkat mobile,
pertama kali muncul di tahun 1970-an dan 1980-an (Prasetyo, 2017). Mobile

6
learning adalah media pembelajaran yang mempergunakan perangkat bergerak
seperti handphone, serta tablet bahkan komputer. Sehingga akan memudahkan
dalam mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja (Gunawan,
2011). Selanjutnya, Ally (2009) dalam (Listyorini & Widodo, 2013) menjelaskan
bahwa Mobile Learning merupakan penyampaian bahan pembelajaran elektronik
pada alat komputasi mobile agar dapat diakses darimana saja dan kapan saja.

B. Konsep Dasar Mobile Learning


Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat
pembelajaran m-Learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke
peralatan lain (terutama komputer), kemampuan menyajikan informasi
pembelajaran dan kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara
pengajar dan pembelajar. M-Learning adalah pembelajaran yang unik karena
pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang
berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan dimana-pun. Hal ini akan
meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran
menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran
sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran
konvensional, m-Learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk
kolaborasi dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar.

1. Konsep mobile learning di fokuskan untuk menyediakan kelas pembelajaran


maya yang memungkinkan interaksi antara guru dan siswa. Interaksi meliputi
penyediaan materi ajar, ruang diskusi, penyampaian tugas dan pengumuman
penilaian.
2. Teknologi yang diadopsi sebaiknya efektif secara pedagogi dan dinilai sebagai
sebuah sebuahpembaharuan. Selain itu teknologi yang dipilih sebaiknya mudah
di akes dan tersedia dengan distrubusi yang merata di lingkungan siswa
maupun guru.

Pengukuran terhadap readiness atau kesiapan merupakan aktivitas yang


perlu dilakukan. Hal ini disebabkan karena kesiapan terkait dengan keberhasilan

7
penerapan mobile learning. Dalam konteks penerapan mobile learning kesiapan
dapat dipahami sebagai kemauan dan kemampuan untuk menyelenggarakan dan
berpartisipasi dalam mobile learning. Mobile learning readiness menyangkut
semua stake holder yang terkait dengan penerapan mobile learning antara lain
guru, siswa, pihak penyelenggara atau lembaga pendidikan dan pemerintah
sebagai penyedia infrastruktur dan regulasi.

Guru diharapkan memiliki kemauan untuk memanfaatkan teknologi


informasi dan komunikasi (Sutrisno & Istiyanto, 2012). Kemauan untuk
menerima teknologi informasi dan komunikasi menjadi pintu awal yang
mempengaruhi faktor kesiapan lain yaitu ICT literacy. Kemauan menerima
teknologi akan mempengaruhi terhadap kemauan untuk menggunakan dan
mempelajari teknologi informasi dan komunikasi untuk diterapkan dalam proses
belajar mengajar. ICT literacy merupakan kemampuan teknis dan kognitif yang
dimiliki guru untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
proses belajar mengajar.

Siswa berperan sama pentingnya dengan guru dalam proses pembelajaran.


Kemauan siswa untuk menerima teknologi juga merupakan dimensi kesiapan
yang perlu diukur. Sedangkan dimensi kemampuan meliputi ICT literacy, media
akses, dan daya beli siswa dalam mengakses materi pembelajaran. ICT literacy
terkait dengan kemampuan teknis dan kognitif siswa dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.

8
BAB III
PENUTUP
SEJARAH DAN KONSEP DASAR MOBILE LEARNING
A. Kesimpulan
Lebih dari sepuluh tahun M-Learning berkembang dari riset minor menjadi
suatu projek yang signifikan di seluruh dunia, baik di sekolah, tempat kerja,
museum, perkotaan, bahkan di daerah pinggiran. Dari penjabaran di atas dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran sejarah berbasis mobile
learning sangat dibutuhkan guna menunjang proses pembelajaran dan mencapai
tujuan pembelajaran. Media pembelajaran berbasis mobile learning dapat
diterapkan pada mata pelajaran sejarah.
Media pembelajaran mobile learning merupakan media pembelajaran yang
mempergunakan perangkat dan teknologi sehingga dapat diakses dimana saja dan
kapan saja. Konsep mobile learning di fokuskan untuk menyediakan kelas
pembelajaran maya yang memungkinkan interaksi antara guru dan siswa.
Interaksi meliputi penyediaan materi ajar, ruang diskusi, penyampaian tugas dan
pengumuman penilaian.

B. Saran
Terus pelajari dan pahami materi ini, karena ketika sudah dikuasai maka
akan bisa diterapkan dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih baik
lagi. Makalah ini tentu memiliki banyak kekurangan, semoga pembaca bersedia
memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan adanya makalah
ini bisa memudahkan pembaca dalam proses pembelajaran baik sebagai pendidik
ataupun peserta didik. Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah
Medan Elektromagnetik. Jurnal Edukasi@Elektro, 5(1), 11–18.
Bustanil, M., Asrowi, & Ardianto, D. T. (2019). Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Video Tutorial Di Sekolah Menengah
Kejuruan. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 21(2), 119–134.
https://doi.org/10.21009/JTP.V21I2.11568
Gunawan, I. (2011). Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Sebagai
Media Pembelajaran Pendukung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
BiRuNi, 12(2), 123– 132.
Listyorini, T., & Widodo, A. (2013). Perancangan Mobile Learning Mata Kuliah
Sistem Operasi Berbasis Android. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro
Dan Ilmu Komputer, 3(1), 25. https://doi.org/10.24176/simet.v3i1.85
Prasetyo, A. A. (2017). Komik Digital Berbasis Android ( M- Learning ) Dalam
Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kesadaran Budaya. Jurnal
Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer), 316–327.
Sutrisno, A., & Istiyanto, J. (2012). Perspektif & Tantangan Pengembangan M-
Learning. Jurnal Informatika, 5(1), 87–96.

10

Anda mungkin juga menyukai