Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH VARIASI TEKANAN INJEKSI


DAN MODIFIKASI PISTON CROWN TERHADAP
PEFORMA PEMBAKARAN MESIN DIESEL
BERBAHAN BAKAR B30

FIRMAN MAULANA ERAWAN HAKAM


04211640000059

CALON DOSEN PEMBIMBING


Beny Cahyono, S.T.,M.T.,Ph.D
Adhi Iswantoro,S.T.M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

Judul : Analisis Pengaruh Variasi Tekanan Injeksi dan Modifikasi Piston Crown
Terhadap Peforma Pembakaran Pada Mesin Diesel Berbahan Bakar B30
Oleh : Firman Maulana Erawam Hakam
NRP 04211640000059

Telah diseminarkan pada


Hari : Rabu
Tanggal : 29 Januari 2020
Tempat : Labroratium Marine Power Plant

Mengetahui/menyetujui

Dosen Penguji : Calon Dosen Pembimbing

1. Nama Dosen 1.Beny Cahyono ST.,M.T.,Ph.D


NIP : NIP : 197903192008011008

2. Nama Dosen 2.Adi Iswantoro ST.,MT.


NIP : NIP : 1991201711050

3. Nama Dosen
NIP :

II
ANALISIS PENGARUH VARIASI TEKANAN INJEKSI DAN MODIFIKASI
PISTON CROWN TERHADAP PEFORMA PEMBAKARAN MESIN DIESEL
BERBAHAN BAKAR B30

Nama mahasiswa : Firman Maulana Erawan Hakam NRP


: 04211640000059
Pembimbing : 1. Beny Cahyono, S.T., M.T.,Ph.D
2. Adhi Iswantoro, S.T.,M.T.

ABSTRAK

Untuk mengikuti perkembangan jaman perlu adanya Inovasi dalam dunia Marine Engineering salah satunya
adalah Mesin Diesel yaitu berfocusan terhadap kinerjanya.Adapun 2 metode untuk perkembangan
modifikasi yaitu rongga piston dan tekanan injeksi bahan bakar.Selain itu parameter input utama terhadap
meningkatkan karakteristik kinerja mesin diesel yaitu dengan cara memberikan atomisasi yang lebih baik
terhadap bahan bakar dan induksi switching yang tinggi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimen.Dalam penelitian ini difokuskan untuk mengetahui dampak tekanan injeksi terhadap kinerja
motor diesel dengan Piston TCC modifikasi dan TCC standart Yanma TF 85MH menggunakan bahan bakar
B30 minyak kelapa sawit. Pengujian menggunakan motor diesel Yanmar TF85 menggunakan dua piston
TCC modifikasi dan TCC standart Yanma TF 85MH, dan tiga tekanan injeksi (150 Bar, 200 Bar, dan 250
Bar).Penelitian sebelumnya Doli 2018 penggunaan bahan bakar B20 Candlenut Biodiesel 20 memiliki hasil
kinerja yang baik terhadap setiap tekanan dengan di banding bahan bakar HSD Pertamina dengan tekanan
hanya optimum pada tekanan 200 bar saja yang nantinya penulis akan menggunakan bahan bakar B30
minyak kelapa sawit dengan satu bahan bakar tidak menggunakan Dual Fuel.

Kata Kunci: (Piston TCC standart Yanmar TF 85 MH,TCC Modifikasi,Variasi Injeksi,Biodiesel 30 Minyak
kelapa sawit)

III
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR ......................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
DAFTAR TABLE ........................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar belakang...................................................................................................... 1
1.2. Rumdusan masalah................................................................................................ 2
1.3. Batasan masalah ................................................................................................... 2
1.4. Tujuan .................................................................................................................. 3
1.5. Manfaat ................................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
2.1. Biodiesel............................................................................................................... 4
2.3. Motor Diesel ........................................................................................................ 6
2.4. Mesin Diesel Type Direct Injection........................................................................ 6
2.4.1. Keuntungan dari Direct Injection:.......................................................................... 7
2.4.2. Kerugian dari Direct Injection:.............................................................................. 7
2.5. Parameter Performa Mesin.................................................................................. 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 10
3.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah ......................................................................... 10
3.2 Studi Literatur..................................................................................................... 11
3.3. Persiapan Alat Eksperimen................................................................................. 11
3.3.1. Pemodifikasian Piston TCC modifikasi .............................................................. 11
3.3.2. Pengaturan Injeksi .............................................................................................. 12
3.4. Engine Set-Up .................................................................................................... 12
3.5. Eksperimen dan Analisa Pada Mesin Diesel......................................................... 12
3.8 Analisis dan Pembahasan .................................................................................... 12
3.9 Kesimpulan dan Saran ....................................................................................... 12
BAB IV ............................................................................................................................ 13
Daftar Pustaka................................................................................................................ 14

IV
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.HCC Piston........................................................................................................... 8


Gambar 2.TCC Piston ........................................................................................................... 9
Gambar 3.SCC Piston ........................................................................................................... 9
Gambar 4. Rangkaian Mesin ............................................................................................... 12
Gambar 5.Metodologi Penelitian ........................................................................................ 10
Gambar 6.Rencana dan Jadwal Kegiatan ............................................................................ 13

V
DAFTAR TABLE
Table 1 Syarat Mutu Biodiesel SNI, 2 .................................................................................. 4

VI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pada bidang peremesinan khususnya mesin diesel telah menjadi salah satu area paling
aktif dan inovatif untuk pengembangan teknologi dalam tiap tahunya. Ini bisa dilihta terhadap
Perusahaan mesin yang mau menginvestasikan banyak uang untuk mengembangkan teknologi
baru rendah emisi yang mengurangi jumlah nitro oksida dan partikel dari pipa knalpot (Highways,
2013),ada pun cara mengurangi emisi Nox dengan cara mengurangi injeksi split (pre-ijeksi)
dan memundurkan timing injeksi (Han 1996).Internal combustion adalah suatu jenis mesin
penggerak yang konvensional di dunia.Bisa dilihat pada masyarkat yang sering menggunakan
kendaraan tranportasi.Maka dari itu harus adanya terjadi perubahan perubahan energi,
pembakaran atau reaksi kimia yang menaikan tekanan.Tujuan adanya peningkatan tekanan ini
adalah manfaatkan untuk menggerakan piston yang berubah menjadi energy mekanik atau gerak
(Lahuddin, 2018).
Piston merupakan bagian utama dalam mesin berupa komponen penyumbat geser
membentuk tekanan yang terpasang didalam sebuah silinder mesin dengan sistim kerja secara
bolak balik menjadi gerak angular atau berputar yang di gerakkan berupa adanya expand gas
atau pembakaran dan mengubah energy panas menjadi gerak angular atau berputar yang di
gerakkan oleh adanya expand gas atau pembakaran dan mengubah energy panas menjadi
gerak.Piston pada mesin dikenal dengan istilah torak adalah bagian (parts) dari mesin
pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil
pembakaran pada ruang bakar.Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft),melalui stang
piston (connecting rod) (Rosdiana, 2015).
Pada era komputerisasi dalam hal simulasi sangat berkembang pesat untuk meminimalisir
pengeluaran banyak biaya dalam melakukan proses modifikasi maupun kerusakan pada komponen
mesin diesel, maka dari itu penggunaan software sangatlah penting. Berdasarkan diskripsi dari
sistem kerja, karakteristik dan bagian komponen mekanik motor bakar torak (piston), adalah
memungkinkan modifikasi khususnya pada torak (piston) pada motor bakar torak (Eko & Apry,
2019).
Selain memodifikasi dengan software adapun cara memodifikasi motor bakar dengan
cara ekprimental mengaplikasikan pembentukan piston secara teori menggunakan software
dan menciptakan piston secara teknis yaitu memodifikasi secara langsung yang nantinya
melakukan perubahan suatu bentuk komponen motor bakar agar rugi daya dapat ditekan sehingga
performa motor bakar lebih baik, demikian pula halnya dengan piston atau torak ini. Seberapa
besar pengaruh bentuk kepala piston, hal ini dapat mempengaruhi performa motor bakar, perlu
kiranya dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut (Nurhidayat, 2017),dalam penelitian
sebelumnya mengenai uji kinerja mesin diesel dengan cara membandingkan tiga jenis piston
berbentuk crown TCC ( TCC standart Yanmar TF 85 MH Combution Chamber),HCC (TCC
Modifikasi Combustion Chamber),SCC Shallow Depth Comustion Chamber),dengan
menggunakan bahan bakar biodiesel.Dari hasil simulasi mengungkapkaan bahawa geometri
mangkung mempengaruhi pembakaran dan karakteristikkinejranya direct-injection selain itu ada
pun hasil penelitian sebelumnya mengenai piston yang layak yaitu piston TCC,piston ini mamu
menyesuaikan dari bahan bakar yang di gunakan dan geometri tersebut harus mampu membuat
rasio campuran udara-bahan bakar yang lebih baik.hasil dari hasil perbandingan Piston HCC dan
SCC. (Ganji, Singh, & Rao, 2018)
Adapun Faktor lain yang mempengaruhi kinerja motor diesel adalah pembakaran yang
kurang sempurna dikarenakan bentuk piston yang akan di modifikasi. Faktor penyebab
pembakaran yang tidak sempurna pada motor diesel salah satu diantaranya yaitu tekanan
pengabutan bahan bakar yang diinjeksikan pada injektor (nosel) yang kurang baik. Maka untuk
1
itu diperlukannya penelitian terhadap injektor (nosel) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
tekanan pembukaan injektor (nosel) pada motor diesel.Menurut penelitian sebelumnya
menyatakan penyemprotan yang baik akan menghasilkan pembakaran yang ideal (Purwanto,
Farid, & Sahbana, 2014).Selain itu adapula penelitian sebelumnya mempelajai pengaruh piston
penggerak swirl tinggi untuk mengurangi emisi gas buang secara numerik. Mereka menemukan
bahwa waktu injeksi 8,6o CA bTDC ditemukan optimal dan mengarah ke pengurangan 27%
dalam emisi NOx dan 85% pengurangan tingkat jelaga dibandingkan dengan mesin diesel
konvemsional (Prasad, 2011).
Mentelaah akan perihal pemakaian bahan bakar sangat penting dalam menunjang
peresentase kerja motor yang berdampak langsung terhadap presentase kerja motor dan emisi
gas buang, maka penelitian yang berkaitan dengan sistem bahan bakar motor diesel khususnya
berkaitan dengan injektor/nosel, memegang peranan penting bagi sempurnanya pembakaran
bahan bakar dan udara dalam silinder motor, melalui beberapa variasi ketebalan shim penyetel
pada injektor/nosel, akan diperoleh ketebalan yang cocok bagi suatu nosel sehingga memberikan
tekanan penyemprotan yang tepat serta bentuk pengabutan bahan bakar yang sempurna, karena
dengan adanya tekanan pembukaan dan pengabutan yang tepat / sempurna akan dapat
menghasilkan pembakaran yang optimal didalam silinder motor, yang secara otomatis dengan
adanya pembakaran yang sempurna akan dapat meningkatkan presentase kerja motor dan
sebaliknya dapat menurunkan kadar emisi gas buang yang ada pada motor diesel (Purwanto,
Farid, & Sahbana, 2014).
Bedasarkan penelilitan sebelumnya yang mempelajari pengaruh tekanan injeksi dan
pembakaran reentrant ruang menggunakan biodiesel Pongamia 20% dalam mesin diesel.
Mereka melaporkan bahwa CO,Karbon hydro yang tidak terbakar(UBHC/Un-Burn Hydro
Carbon) dan asap berkurang dan NO emisi meningkat untuk ruang bakar reentrant dengan
peningkatan tekanan injeksi 220bar karena pembakaran yang lebih baik. Efisiensi Termal Brake
meningkat dan Kontrol konsumsi bahan bakar berkurang untuk biodiesel dibandingkan dengan
geometri mangkuk piston untuk mesin diesel yeng menunjukan pahwa TCC standart Yanmar
TF 85 MH memiliki efisiensi dan kontrol konsumsi bahan bakar yang baik (S & K, 2013) Untuk
penelitian injeksi sebelumnya dengan menggunakan motor diesel Yanmar TF85 MH
dengan menggunakan bahan bakar (Pertamina HSD dan Candlenut Biodiesel (B20))dengan
tiga tekanan injeksi (150 bar,200 bar,250 bar) yang memiliki kesimpulan bahwa tekanan
injeksi lebih besar. Penelitian ini membahas tentang pengaruh biodiesel B30 dari minyak
kelapa sawit (Palm Oil) terhadap pengaruh perbandingan piston TCC modifikasi/Bowl dan
piston TCC standart Yanmar TF85 MH dengan variasi Injeksi yang sama yaitu 150 bar,200
bar,250 bar untuk mesin yang di gunakan Yanmar TF85 MH.Metode yang dilakukan Dengan
harapan penggunaan biodiesel dalam peng injeksian dapat berdampak besar pada kinerja
piston,bahan bakar,dan mesin diesel yang digunakan.
1.2. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini ada dua, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh variasi tekann injeksi terhadap performance dalam mesin diesel
dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B30 dari minyak kelapa sawit dengan
piston datar dan TCC modifikasi ?
2. Bagaimana pengaruh bentuk piston modifikasi TCC dan piston TCC standart Yanmar
TF85 MH terhadap kinerja mesin disel dengan bahan bakar biodiesel B30 dari minyak
kelapa sawit ?

1.3. Batasan masalah


Untuk dapat melaksanan penilitian ini diperlukan batasan masalah sebagai berikut :
1. Varibael penelitian berupa tekanan injeksi 150,200,250 dan bentuk piston corwn TCC
Modifikasi dan TCC standart Yanmar TF 85 MH
2
2. Data yang diambil berupa daya mesin,konsumsi bahan bakar,dan Torsi
3. Bahan bakar yang akan di gunakan adalah Biodiesel B30 pertamina
4. Mesin yang digunakan adalah motor diesel Yanmar TF85 MH yang berada di
Laboratorium Marine Power Plant FTK ITS.

1.4. Tujuan
1. Menganalisa pengaruh variasi tekann penginjeksian dalam mesin diesel dengan menggunakan
bahan bakar biodiesel B30 dari minyak kelapa sawit dengan piston TCC Modifikasi dan
TCC standart Yanmar TF85 MH ?
2. Menganalisa pengaruh penggunaan bentuk piston TCC Modifikasi dan TCC standart Yanmar
TF85 MH terhadap kinerja mesin disel dengan bahan bakar biodiesel B30 dari
minyak kelapa sawit ?

1.5. Manfaat
Brikut adalah manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan hasil analisa peng injeksian yang terbaik terhadap piston yang di gunakan
pada pada bahan bakar B30.
2. Mendapatkan hasil analisa pengaruh peng injeksian yang terbaik terhadap mesin yang di
guanakn.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar diesel alternative yang berasal dari sumber daya
hayati terbarukan diolah dari bahan mentah yaitu hewan atau tumbuhan yang dapat
diperbarui,bukan terbuat dari bahan bakar yang berasal dari fosil.Dalam kandungan
Biodiesel terbentuk dati berbagai macam senyawa organtik berupa asam lemak yang bisa
diproduksi dari minyak nabati dan minyak hewani. Biodiesel memiliki berbagai
kelebihan dibandingkan petrodiesel, baik sebagai campuran dengan petrodiesel maupun
sebagai bahan bakar murni. Perkembangan ini mencapai titik temu dipertengahan tahun 80-
an dengan ditemukannya alkil ester asam lemak yang memiliki karakteristik hampir sama
dengan minyak diesel fosil yang dikenal dengan biodiesel (Tarigan, 2002). Keunggulan
biodiesel sebagai bahan bakar antara lain diproduksi dari bahan baku yang dapat
diperbaharui, dapat digunakan pada kebanyakan mesin diesel tanpa modifikasi.Untuk
jenis bahan bakar Biodiesel ini bersifat lebih ramah lingkungan karena dapat terurai di
alam, non toksik, efisiensi tinggi, emisi buang kecil, serta memiliki kandungan sulfur
dan aromatik yang rendah (Murtiningrum & Firdaus, 2019).Berbagai tanaman di
Indonesisa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan biodiesel
diantarannya,minyak sawit,minyak jarak pagar,minyak biji kapuk minyak biji alpukat dan lain
sebaginya (Pramana, 2015).
Berdasarkan peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2015 menetapkan penggunaan
B20 sebagai bahan bakar mesin diesel sampai akhir tahun 2019 dan akan ditingkatkan
penggunaannya menjadi 30% (B30) pada tahun 2020. Selain karena bertujuan mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, biodiesel memiliki keunggulan yaitu
merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi
sebanyak bahan bakar fosil (Rijal, 2019).
Adapun proses daalam membuat biodiesel dengan proses yang berupa
transesterifikasi minyak nabati dengan alkohol menggunakan katalis homogen Na OH atau
KOH.Tujuan dari transesterifikasi untuk mendapatkan hasilkan metil ester asam lemak dari
trigliserida dalam minyak nabati atau hewani dengan melalui proses reaksi transesterifikasi
dengan metanol.Alhasil dalam pemakaian bahan bakar biodiesel memeliki umpan balik
yang baik terhadap penggunaanya karena bahan bakar biodiesel dapat dibuat dengan
murni minyak nabati yang dapat dikatakan sebagai B100 atau digunakan sebagai campuran
dengan bahan bakar diesel (solar) murni misalnya dengan perbandingan 20% biodiesel dan
80% minyak bahan bakar diesel (solar) yang dapat dikatakan B20 tujuan dari pencampuran
ini adalah untuk mencari titik effiesiensi dalam komposisi bahan bakar terhadap mesin
diesel (Pamata, 2008).

Dalam pengaplikasian biodiesel terhadap mesin ditentukan dari sifat biodiesel yang
diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 7182:2012.
Table 1 Syarat Mutu Biodiesel SNI, 2

Satuan, min /
No Parameter Uji Persyaratan
maks
1 Massa jenis pada 40 °C kg/m³ 850-890
Viskositas kinematik pd 40
2 Mm2 /s (cSt) 2,3-6,0
°C
3 Angka setana min 51

4
Titik nyala (mangkok
4 °C, min 100
tertutup)
5 Titik kabut °C, maks 18
Korosi lempeng tembaga (3
6 Nomor 1
jam pada 50 °C)
Residu karbon
- dalam percontoh asli 0,05
7 %-massa, maks
Atau
- dalam 10 % ampas distilasi 0,3
8 Air dan sedimen %-vol., maks 0,05
9 Temperatur distilasi 90 % °C, maks 360
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02
11 Belerang mg/kg, maks 100
12 Fosfor mg/kg, maks 10
mg-KOH/g,
13 Angka asam 0,6
maks
14 Gliserol bebas % massa, maks 0,02
15 Gliserol total % massa, maks 0,24
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5
% massa (g-
17 Angka iodium 115
I2/100g), maks

18 Kestabilan Oksidasi Periode


Induksi Metode rincian atau Menit 360
periode induksi metode
petroksi

2.2. Minyak Kelapa sawit


Komoditas minyak kelapa sawit khususnya Indonesia pada tahun 2009 mencapai
sekitar 21,51 juta ton.Kebutuhan pasar lokal minyak kelapa sawit Indonesia adalah 6,2 juta
ton sementara sisanya diekspor dalam bentuk minyak kelapa sawit curah. Terdapat potensi
sekitar 15 juta ton minyak kelapa sawit yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi
produk pengembangan dari bahan yang sama dan pada akhirnya akan menjadi bahan bakar
minyak kelapa sawit (SBRC, 2009).
Sewaktu penggunaan bahan bakar fosil yeng menyebabkan permasalahan
lingkungan menjadikan peralihan bahan bakar dengan menggunakan biodiesel terbuat dari
bahan bakar nabati,pengembangan bahan bakar nabati dimulai pada tahun 2004 di
Indonesia, telah dibangun beberapa industri biodiesel di berbagai wilayah di Indonesia.
APROBI (2009) telah mencatat sampai dengan tahun 2009, telah beroperasi 18 perusahaan
biodiesel di Indonesia dengan kapasitas terpasang total sekitar 3.184.311 kiloliter/tahun.
Dari kapasitas produksi terpasang industri biodiesel dari minyak kelapa sawit
tersebut,baru sekitar 10% atau 318.431 kiloliter/tahun yang terpakai. Peningkatan
permintaan terhadap biodiesel dari minyak kelapa sawit dan perkembangan industrinya
di Indonesia diperkirakan akan berdampak terhadap industri minyak kelapa sawit. Harga
minyak kelapa sawit dan produksi minyak kelapa sawit diperkirakan akan meningkat.
Kenaikan harga minyak kelapa sawit dalam negeri diperkirakan juga akan mempengaruhi
ekspor minyak kelapa sawit.Perkembangan industri biodiesel dari kelapa sawit diperkirakan
akan berdampak pada kenaikan harga minyak goreng sawit karena kenaikan harga minyak
kelapa sawit sebagai bahan baku. Kenaikan harga minyak goreng kelapa sawit diperkirakan
5
menyebabkan penurunan pada permintaan minyak goreng kelapa sawit dan penurunan
produksi minyak goreng kelapa sawit (Susila & Munadi, 2008 ).
Biodiesel minyak kelapa sawit memiliki potensi disebabkan karena beberapa
keuntungannya, seperti mengandung 44% massa minyak pada bagian inti (kernel), mudah
didapatkan karena Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua di
dunia dan harganya relatif murah. Adapun alasan tersendiri pada penelitian sebelumnya
mengapa bahan bakar minyak kelapa sawit sering digunakan yaitu ramah lingkungan
dikarenakan bebas nitrogen,sulfur dan senyawa aromatik yang menyebabkan emsisi
pembakaran memperoleh hasil ramah lingkungan (Ruspitaningati, 2013)
2.3. Motor Diesel
Mesin Diesel merupakan salah satu bentuk mesin pembakaran dalam yang prosesnya
melalui samping mesin bensin dan turbin gas.Mesin diesel disebut dengan mesin penyalaan
kompresi karena penyalaan bahan bakarnya disebabkan oleh suhu kompresi udara dalam
ruang bakar.Setelah menjelaskan mesin diesel adapun perbedaan terhadap mesin bensin
yang dimana proses pembakarnnya dengan menggunakan busi dengan cara diproses penyalaan
businya agar bisa terjadi penyalaan bahan bakar disebabkan oleh percikan bunga api listrik
berasal dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian bahan bakar pada mesin diesel berbeda
dengan mesin bensin. Pada mesin bensin memiliki campuran bahan bakar dan udara melalui
karburator kemudian dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi.
Pada mesin diesel yang dihisap terhadap torak dan kemudian dimasukkan ke dalam ruang
bakar hanya udara,peroses selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai titik
suhu dan tekanan yang tinggidan sesuai dengan based on project guide. Beberapa saat sebelum
torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel
bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran.
Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan
suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada
motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang
berupa pompa injeksi dan pengabutan serta perlengkapan alat bantu lain. Bahan bakar yang
disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri.
2.4. Mesin Diesel Type Direct Injection
Sesuai Namanya Injeksi Langsung Pada Diesel jenis Ini, Sudah tidak memakai
Kamar terpisah, akan tetapi konstruksinya sudah mirip seperti mobil bensin dimana letak
nosel langsung di ruang bakar. dimana ketika langkah isap dan kemudian dilanjutkan
langkah kompresi maka Bahan bakar Solar disemprotkan oleh nosel. ( pada beberapa varian
diesel direct injection juga dilengkapi dengan glow plug atau busi pemanas seperti pada
mesin indirect injection.
Hal ini tergantung sepenuhnya dari desain masing masing pabrikan. Contohnya pada
mesin Isuzu Panther 2500 tipe 4JA1 dia adalah tipe Mesin Diesel Direct Injection Tanpa busi
Pemanas.
Pada Mesin Diesel yang lama Mekanime Semprotan Diatur olehInjection Pump
atau kalau bahasa montirnya sering kita dengar Istilah BosPom. Injection Pump adalah
Sebuah Pompa Injeksi yang memompa bahan bakar ke silinder mesin diesel. Secara
tradisional, pompa injeksi didorong langsung dari poros engkol dengan roda gigi, rantai atau
sabuk bergigi (sering timing belt) yang juga mendorong camshaft. Berputar pada kecepatan
setengah poros engkol dalam mesin empat-stroke konvensional. Waktu penyemprotan bahan
bakar hanya beberapa derajat sebelum sebelum Titik Mati Atas. Waktu penyemprotan
biasanya kita dengar dengan Timing Pengabutan, Timing Pengabutan bisa dimajukan atau
diundurkan sesuai dengan keinginan kita yang akan berpengaruh pada performa Mesin
6
Diesel.Besarnya sistem tekanan injeksi dapat setinggi 200 Bar (sekitar 3000psi).
Diesel Direct Injection Commonrail
Pada Sistem ini Fungsi dari Injection Pump digantikan Oleh Rail, Pada sistem
common rail, bahan bakar dari tangki bahan bakar disuplai keakumulator. Bahan bakar ini
kemudian dikirim melalui pipa ke injectors (rail), yang kemudian disuntikkan ke dalam
ruang pembakaran melalui nosel. Pada Generasi awal Tekanan Bahan bakar sistem
commonrail mencapai 600-800 Bar, Sedangkan pada generasi ketiga common rail diesel
menggunakan injector piezoelektrik untuk meningkatkan presisi, dengan tekanan bahan
bakar hingga 1.800 bar atau 26.000 psi.
Beberapa Keuntungan Dari Common rail
Dengan tekanan injeksi (pengabutan yang sangat tinggi maka efisiensi dari mesin
akan lebih tinggi ( efisinsi lebih tinggi tentunya bahan bakar akan semakin irit dan tenaga
jauh lebih baik) Mesin diperoleh getaran dan suara yang lebih halus.Unit dilengkapi dengan
Control electronik (ECU) sehingga waktu pengabutan, timing pengabutan dapat dengan
mudah dimanipulasi oleh Piggy back untuk diperoleh tenaga yang lebih baik.
Kerugian dari Common Rail
Karena bekerja pada tekanan yang sangat tinggi maka diperlukan lubang nosel yang
sangat kecil di ruang bakar, oleh karenanya diperlukan bahan bakar bagus yang berkadar
sulphur rendah.
Kadar sulphur yang tinggi pada solar akan menyebabkan kebuntuan pada kepala
nosel common rail. sedangkan sulphur sendiri bersifat seperti Timbal pada Bensin yaitu
berfungsi sebagai pelumas. dengan kadar sulphur yang rendah maka sering ditemukan
Kematian dan kerusakan dini pada Perangkat Injection.
2.4.1.Keuntungan dari Direct Injection:
 Saat mesin dingin lebih mudah dihidupkan
 Lebih hemat dalam pemakaian bahan bakar
 Ruang bakar yang lebih kecil membuat efisiensi panas menjadi lebih baik.
2.4.2.Kerugian dari Direct Injection:
 Cederung suara mesin lebih kasar dan bising
 Lebih rentan terhadap penyumbatan dalam injektor karena lubang injektor
lebih kecil
 Output tenaga yang cenderung lebih kecil
 Turbulensi kecil pada kecepatan rendah

2.5. Parameter Performa Mesin


2.5.1.Torsi
Torsi meupakan gaya untuk menggerakan,Menarik atau menjalankan sesuatu
gaya dorong.Satuan untuk torsi Satuan untuk torsi di internasional adalah feet/lbs, feet-
pounds atau Newtonmeter (Nm). Torsi dihasilkan dari jarak dan kekuatan dan untuk
menghitungnya adalah perkalian antara tenaga dengan jarak. Mesin dari kendaraan
menghasilkan torsi dan menggunakannya untuk menggerakkan crankshaft. Jadi, torsi
adalah tenaga yang digunakan pada suatu jarak telah di tentukan.
𝑃
T= . (1)
2𝜋𝑋𝑅𝑃𝑀

Dimana :
T = Torsi benda berputar (N.m)
P = Daya (watt)
Rpm = Rotation per Minute

7
2.5.2.Daya
Sebuah kemampuan untuk mengusung sebuah beban dalam periode/rentang
waktu tertentu
𝑣 𝑋 𝑖 𝑋 𝐶𝑂𝑆∅
P= (2)
𝐸𝑓𝑓 𝐺𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑜𝑡𝑟 𝑥 𝐸𝑓𝑓 𝑆𝑙𝑖𝑖𝑝

Dimana :
P = Daya (watt)
V = Voltase (volt)
I = Ampere
Cos ∅ = 0.9 (4)
Eff Gen = Efisinsi generator 0.82-0.85
Eff Slip = Efisiensi slip

2.5.3.SFOC
Konsumsi bahan bakar secara spesifik merupakan perbandingan antara bahan
bakar yang dikonsumsi dalam waktu tertentu dan tenaga yang dihasilkan oleh motor.
Adapun teori dari konsumsi bahan bakar dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

3600 𝑋 𝑀𝑏 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟(𝐾𝑔)


SFOC = = (3)
𝑏ℎ𝑝 𝑥 𝑡 𝐻𝑃 𝑋 𝐻𝑜𝑢𝑟
Dimana :
SFOC = Konsumsi Bahan Bakar (kg/jam)
Mb = bahan bakar yang dikonsumsi (kg)
BHP = daya mesin motor (HP)
t = waktu konsumsi bahan bakar (detik)

Proses untuk mendapatkan nilai dari parameter - parameter performa motor


bakar perlu dilakukannya pengukuran pada penelitian ini pengukuran performa motor
bakar dilakukan dengan menggunakan alat dinamometer adalah suatu alat yang di
pergunakan untuk mengukur daya dan torsi yang di perlukan untuk mengoperasikan
mesin.

2.6. Macam bentuk piston


Piston memiliki banyak bentuk permukaan dikarenakan memiliki macam fungsi
dan berikut adalah macam bentuk piston :

2.6.1.Hemispherical Combustion Chamber (HCC)

Gambar 1.HCC Piston

Pada Piston ini memiliki permukaan yang memberikan squish kecil yang dimana
memberikan beberapa variasi rasio kedlaaman terhadap diameter permukaan.

8
2.6.2.Toroidal Combustion Chamber (TCC)

Gambar 2.TCC Piston

Pada piston ini,menghasilkan konsumsi bahan bakar hingga mencapai 35% dan
mampu menetralisir gas polutan yang dihasilkan seperti NOx,HC dan CO
disebabkan pengoptimuman injeksi bahan bakar untuk teratomisasi dan terbakar
sempurna

2.6.3.Sallow Depth Chamber Combustion (SCC)

`
Gambar 3.SCC Piston

Pada piston ini memiliki kedalaman permukaan yang dangkal dan umumnya
digunakan pada mesin besar yaitu Low Speed Diesel.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada Metodologi Penelitian dengan judul Analisi Pengaruh Variasi Tekanan Injeksi dan Piston Terhadap
Performa Pembakaran Mesin Diesel Berbahan Bakar B30 yang digunakan ini adalah menggunakan metode
eksperimen.Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian langsung terhadap objek
penelitian,kemudian data yang didapat dilakukan analisis untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 4.Metodologi Penelitian

3.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah


Identifikasi Perumusan maslah dari penelitian ini adalah pengujian terhadap peforma pembakaran
dengan melakukan perubahan tekanan injeksi menggunakan biodiesel Minyak Kelapa Sawit dengan kadar
30 % terhadap piston TCC standart dan piston TCC modifikasi.

10
3.2 Studi Literatur
Dalam Studi literature yang digunakan penulis memiliki beberapa refrensi penelitian yang
telah dilakukan sebeleumnya.Refrensi yang digunakan tersebut erat kaitannya dengan judul
yang digunakan agar refrensi bisa membentuk pemahan dari penulis ke pembaca:
a) Jurnal
b) Paper
c) Buku
d) Artikel
e) Tugas Akhir
Refrensi tersebut didapatkan dengan menggunakan internet,maupun Ruang Baca
Fakultas Teknologi Kelautan,Hal ini bertujuan agar pencarian yang dilakukan lebih spesifik
dan akurat.
3.3. Persiapan Alat Eksperimen
Pada tahap ini dilakukan proses persiapan alat dan bahan untuk menunjang eksperimen
ini.sebelum dilakukan eksperimen perbandingan performa motor diesel menggunakan bahan
bakar biodiesel minyak kelapa sawit dengan variasi tekanan injeksi alat dan bahan yang harus
dipersiapkan adalah :
a) Biodiesel Minyak kelapa sawit
b) Motor diesel Yanmar TF85NH
c) Injektor dan variasi shim untuk mendapatkan variasi tekanan
d) Stopwatch
e) Tachometer
f) Ampermeter
g) Electric Dynamomotor
h) Control Panel
i) Multimeter
j) Load
Penentuan Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) RPM : 1800,1900,2000,2100 dan 2200
b) Fuel : B30 Minyak kelapa sawit
c) Load (w) : 1000,2000,3000,dan 4000
d) Tekanan Injeksi : 150,200,250 bar
e) Perbandingan : Piston Biasa dan Piston TCC modifikasi

3.3.1. Pemodifikasian Piston TCC modifikasi


Pemodifikasian Piston TCC modifikasi ini dilakukan di dengan melakukan
Desain terlebih dahulu dengan menggunakan apliakasi ANISIS yang nantinya akan
di buat bentuk nyata dalam piston yang akan digunakan sebagai pembanding piston
TCC standart.

11
3.3.2. Pengaturan Injeksi

Gambar 5. Rangkaian Mesin

Eksperimen terhadap penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Vriabel


tekanan Injeksi dimana menggunakan 3 tekanan Injeksi 150 bar,200 bar,250
bar.Eksperimen ini dilakukan pada Mesin Yanmar TF85NH,dimana injector ini
digunakan mesin diesel ini perlu dilakukan penggantian adjusting shim pada injector
untuk mengurangi atau meningkatkan tekanan injeksi.Shim yang digunakan,untuk
meningkatkan tekenan maka diperlukan shim yang lebih tebal,dan sebaliknya.Adjusting
shim ini terletak didalam Injektor body.

3.4. Engine Set-Up


Engine set up motor yang akan digunakan yaitu Yanmar TF85NH yang dihubungkan
dengan altenator,amper meter,voltmeter dan control panel.Untuk mendpat putaran engine
akan menggunakan Tachometer dan stop watch digunakan untuk waktu konsumsi bahan
bakar.

3.5. Eksperimen dan Analisa Pada Mesin Diesel


Eksperimen ini dilakukan menyelesaikan parameter sebelumnya sudah ditentukan dan
harus terpenuhi seluruhnya.Eksperimen yang dilakukan adalah dengan menggunakan mesin
diesel yanmar TF85NH yang berada pada laboratrium Marine Power Plant Sistim Perkapalan
FTK- ITS.Eksperimen dilakukan terhadap tiga variasi Injektor dengan variasi yang berada
menggunakan Piston TCC modifikasi dan Piston TCC standart dengan menggunakan Bahan
Bkar B30 Minyak Kelapa Sawit dengan cara proses milling.
3.8 Analisis dan Pembahasan
Analisis yang dilakukan adalah mengamati hasil yang diperoleh ketika proses pengujian
eksperimen yang dilakuakan dengan menggunakan variasi tekanan injeksi 150 bar,200 bar,250 bar
berbahan bakar B30 dengan perbandingan piston TCC standart dan piston TCC
modifikasi.Analisis tersebut digunakan sebagai gerafik perbandingan yang akan dibahas dalam
penelitian yang dilakukan.

3.9 Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dari Peneltian ini dibuat berdasarkan hasil terhadap seluruh rangkaian
kegiatan Eksperimen yang telah dilakukan.Diharapkan Kesimpulan akan menjawab seluruh
rumusan ,tujuan dan manfaat pada penelitian yang akan dilakukan.

12
BAB IV
Rencan dan Jadwal Kegiatan

Untuk Planing dalam jangka waktu 15 minggu penulis akan melakukana study literature terlebih dahulu
selama 2 minggu yang kiranya diminggu pertama cukup untuk mencari jurnal,papar,buku,artikel dan buku
tugas akhir,selain mecari disertakan untuk melakukan penyusunan laporan Tugas Akhir diminggu ke 2.Selain
penulis melakukan penyusunan laporan Tugas Akhir di minggu ke 2 penulis akan mulai menyaipakan alat untuk
pengumpulan data pada piston TCC standart dengan variasi tekanan Injeksi barulah di minggu ke 3-5 mulai lah
melakukan pengambilan data.ketika melakukan pengambilan data di minggu 3-5 penulis akan membantu
penulis lain agar bisa mampu menyelesaikan pemodelan piston yang tagetnya pada minggu 7 di harapkan
selesai.Untuk pembuatan piston TCC modifikasinya di mualai ketika minggu 7 yang di harapkan selesai pada
minggu 9.Pada minggu 9 lah baru mulai pengambilan data pada pengumpulan data variasi tekanan injesi dengan
menggunakan piston TCC modifikasi untuk rentan waktu hampis sama dengan pengumpulan data piston TCC
standart dan diharapkan selesai pada minggu 12.Setelah kedua pengumpulan data selesai barulah mulai
melakukan Analisa dan pembahasan pada minggu 12 -14.Diharapkan pada minggu 14 selesai dalam
pembuatan laporan pada minggu 15.Penjadwalan ini bertujuan agar memperjelas kinerja penulis terhadap apa
yang mau di teliti dan mempermudah penelitan sedang ataupun akan dijalani bisa dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 6.Rencana dan Jadwal Kegiatan

13
Daftar Pustaka
Eko, J., & Apry, R. (2019). Simulasi Pengaruh Tekanan Kompresi Dari Piston Datar Dengan
Cembung Di Runag Pembakaran Pada Silinder Tunggal. Jurnal Ilmiah.
Ganji, P. R., Singh, R. N., & Rao, V. R. (2018). Design of piston TCC Modifikasigeomtry for
better combution in direct-injection compression ignition engine. Sådhanå.
Highways. (2013). As Innovations in engine and component. New innovations are being devloped
in diesel engines and drive technologies.
Lahuddin, M. (2018). Analisis Persentasi Mesin Diesel Type Pauss Mode 175A Untuk Bahan
Bakar Solar dan Bio Solar . Teknik Journal UMSB Vol.I No.2.
Li, J. (2014). Effect of piston TCC Modifikasigeometry on combution and emission characteristic
of bodiesel fueled. Fuel 120, pp.66-73.
Muchlisina, L. (2018). Analisis Prestasi Mesin Diesel Type Paus Mode 175A Untuk Bahan Bakar
Solar dan Bio Solar. Rangkuman Teknik Journal.
Murtiningrum, & Firdaus, A. (2019). Perkembangan Biodiesel di Indonesia Tinjauan Atas Kondisi
Saat ini,Teknologi Produksi dan Analisis Prospektif. Jurnal PASTI, 35-45.
Nurhidayat, A. (2017). Pengaruh Bentuk Permukaan Piston Terhadap Kinerja Motor Bakar 4
Langkah 1 Silinder. Politeknik Indonusa Surakarta , ISSN: 2442-7918.
Pamata, N. (2008). Sintetis Metil Ester (Biodiesel) Dari Minyak Biji Kemiri (Aleurites Molucana)
Hasil Ekstrasi Melalui Metode Ultrasonik. Undergraduate Thesis,Depok.
Pramana. (2015). Pengujian Performence Biodidesel Biji Alpukat Ditinjau dari karakteristik
Panjang Penyemprotan dan Ukuran Butir. Jurnal Logic, pp 164-170.
Prasad, B. (2011). High swirl-inducing piston TCC Modifikasiin small diesel engines for emission
reduction. Applied Energy 88, pp.2355-2367.
Purwanto, F., Farid, A., & Sahbana, M. A. (2014). Analisi Pengaruh Tekanan Pembukaan Injektor
Terhadap Kinerja Mesin Pada Mesin Diesel Injeksi Tidak Langsung/Indirect Injection.
PROTON, Vol.6 No 1, Hal 30-35.
Rijal, O. (2019). Perancangan Tangki Internal Floating Roof pada kapal Floating Storage &
Offloading Biodiesel . Tugas AKHIR.
Rosdiana, H. (2015). Makalah Piston.
Ruspitaningati. (2013). Pembentukan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Sawit Dengan Menghunakan
Katalis Berpromotor Ganda Berpenyangga T-Almunia (Cao/KI/T-A12O3) Dalam Reaktor
Fluized Bed. Jurnal Teknik POMITS, F-193-F-195.
S, J., & K, A. (2013). Combinder impact of injection pressure and combution chamber geometry
on the performence of a biodiesel fueled engine. Energy 55, pp 330-339.
Saito, T. (1986). Effect Of Combution chamber geometry on diesel combustion . SAE Paper.
SBRC. (2009). Pemanfaatan Surfaktan Berbasis Kelapa Sawit Untuk Industri. Di Dalam
Prosiding Simposium Nasional Bioenergi.
Susila, W., & Munadi, E. (2008 ). Dampak Pengembangan Biodiesel Berbasis CPO Terhadap
Kemiskinan di Indonesia. J Informatika Pert 17, 1173-1194.
Tarigan, B. (2002). Bahan Bakar Alternatif Biodiesel. Bagian I.Pengenalan, 1-13.

14

Anda mungkin juga menyukai