Anda di halaman 1dari 6

INSTRUMEN PENELITIAN

No Pokok masalah Indikator Sumber data Tekhnik Keterangan


. pengumpulan
data
1. Gambaran umum Umum 1. Pejabat desa Wawancara + Pertanyaan
desa Citengah dokumentasi wawancara
:
2. Tahap Pasal 29 1. Pejabat Observasi, Bagaimana
pembangunan Perda dinas Wawancara tahap
destinasi pariwisata sumedang pariwisata dan pembangun
di desa Citengah no. 10 thn sumedang, dokumentasi. an destinasi
2020 2. Pengelola wisata di
tentang destinasi desa
RIPK pariwisata di Citengah?
Sumedang desa Apakah
thn 2021- Citengah. sudah
2025 sesuai
dengan
pasal 29
perda atau
seperti apa?
3. Dampak ekonomi 1. Pelaku Observasi, Bagaimana
pembangunan UMKM di wawancara dampak
destinasi pariwisata sekitar dan ekonomi
destinasi dokumentasi. yang terjadi
pariwisata desa . terhadap
Citengah, masyarakat?
2. Masyarakat
setempat.
4. Tinjauan siyasah Teori 1. Wisatawan
maliyah terhadap maslahat 2. Pengelola
dampak ekonomi maqashidu destinasi
pembangunan syariah pariwisata
destinasi pariwisata 3. Masyarakat
berdasarkan pasal setempat
29 Perda sumedang
no. 10 tahun 2020
tentang RIPK.
Konsep maqoshidu syariah di tempat wisata.

1. Hifdzu din Pada analisianya, variabel menjaga agama mempunyai


pengaruh positif dan signifikan terhadap utilitas wisatawan.
Salah satu unsur maqashid syariah yakni menjaga agama
yang menjadikan seseorang berhak untuk beribadah. Wisata
halal ialah penyediaan produk dan layanan pariwisata yang
memenuhi kebutuhan wisatawan muslim. Salah satu
kebutuhan wisatawan muslim ialah melaksanakan sholat.
Oleh karenanya, ketersediaan fasilitas beribadah di tempat
wisata berkecenderungan meningkatkan utilitas wisatawan.
2. Hifdzu Nafs Sangat berkaitan erat Pada analisis, bahwa variabel menjaga
jiwa mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
wisatawan. Pengambilan keputusan dalam Islam didasarkan
pada prinsip syariah bahwa manusia haruslah selalu
mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan Oleh Allah
SWT. Tentunya nikamat tersebut senantiasa kita jaga kita
rawat dan kita lestarikan agar kelak nanti anak cucu kita
masih dapat menikmati atas apa yang telah diberikan-Nya.
Serta tidak merugikan masyarakat.
Q.S. al-Furqan: 48-49, “Dialah (Allah) yang meniupkan
angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari
langit air yang amat bersih, agar kami menghidupkan
dengan air itu negeri (tanah) yang mati, agar kami member
minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak”.
3. Hifdzu nasl Sangat berkaitan erat Pada analisis, bahwa variabel menjaga
akal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
wisatawan. Diharamkannya zina dan qadzaf (menuduh oang
lain berzina). Pengambilan keputusan dalam Islam
didasarkan pada prinsip syariah yang melarang perzinahan,
perjudian, konsumsi daging babi, dan makanan haram
lainya, menjual dan meminum minuman keras (Shafaei,
2016) atau yang dinamakan dengan atribut Islam.
4. Hifdzu akl Berdasarkan hasil distribusi frekuensi jawaban responden,
menyatakan bahwa Standar manajemen berupa kebijakan
tidak adanya staff maupun wisatawan yang menyediakan,
memberi, dan meminum serta memakan makanan yang
sudah dilarang baik oleh agama maupun negara.
Hal ini juga mengindikasikan bahwa masih banyak makanan
atau minuman haram seperti minuman beralkohol disajikan
di destinasi wisata halal Indonesia, karena keduanya sangat
berkaitan erat Pada analisis, bahwa variabel menjaga akal
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
wisatawan.
Pengambilan keputusan dalam Islam didasarkan pada
prinsip syariah yang melarang perzinahan, perjudian,
konsumsi daging babi, dan makanan haram lainya, menjual
dan meminum minuman keras (Shafaei, 2016)64 atau yang
dinamakan dengan atribut Islam. Atribut Islam menjadi
motivator utama di balik pilihan destinasi wisata Muslim.
Oleh karenanya, jika motivasi wisatawan Muslim terpenuhi
maka akan meningkatkan manfaat pada wisatawan.
5. Hifdzu mal Pada analisanya, variabel menjaga harta mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
wisatawan. Selaras dengan penelitian karya Abdurarahman
Misno, menjaga harta yang dimaksud adalah melindungi
siapa saja yang menikmati layanan tersebut agar tidak saling
memakan harta secara batil. Oleh karenanya, dengan tidak
menjumpai perjudian di tempat wisata, tersedianya sarana
untuk menyalurkan ZISWAF di mushola tempat wisata, dan
tersedianya Bank Syariah di tempat wisata menjadikan
kecenderungan manfaat wisatawan semakin tinggi.
Perda Sumedang nomor 10 tahun 2020 tentang RIPK Sumedang tahun 2021-2025
Pasal 29
Rencana pembangunan KPPD Kawasan Wisata Perkebunan Teh Margawindu dan
sekitarnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf f, sebagai berikut:
a. Tema pengembangan produk Wisata adalah Ekowisata perkebunan yang
refresentatif;
b. Sasaran Pembangunan berupa pengembangan kawasan Ekowisata perkebunan
dan pengembangan Fasilitas Wisata rekreatif dan olahraga yang refresentatif
di kawasan Perkebunan Teh Margawindu dan sekitarnya, dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan, pelestarian alam dan tetap
mempertahankan kualitas lingkungan ekologinya, serta pemberdayaan sosial,
ekonomi dan budaya masyarakat sekitarnya;
c. Pengembangan Daya Tarik Wisata primer, yaitu Wisata Alam; dan
d. Pengembangan Daya Tarik Wisata sekunder, meliputi :
1. Wisata Agro;
2. Wisata Budaya;
3. Wisata Air;
4. Wisata Olahraga;
5. Wisata Kuliner; dan
6. Wisata lainnya.
Lampiran Perda Sumedang no. 10 tahun 2020.
No Daya tarik wisata
KPPD
. Unggulan Pendukung
6. Kawasan Wisata 1. Kawasan Perkebunan Teh 1. Obyek Wisata
Perkebunan Teh Margawindu; Curug
Margawindu dan 2. Kawasan Agroteknobis Cigorobog;
sekitarnya Sumedang; 2. Obyek Wisata
3. Kampung Karuhun; Curug Sabuk;
4. Kampung Ladang; dan
5. Saung Cibingbin; 3. Obyek Wisata
6. Nangorak Camp; dan lainnya.
7. Wana Wisata Nabawadatala.
No. Nama Alamat Harga tiket
1. Kolam renang dan rumah makan Dusun Citengah Rp. 10.000 s/d –
saung Cibingbin RT 03/02 Desa 15.000 /orang.
Citengah Kec.
Sumedang Selatan.
2. Saung Jalitri Cisoka Jln Citengah Rp. 5.000 /orang.
Cisoka, Desa
Citengah, Kec.
Sumedang Selatan.
3. Sapatapaan Jln. Citengah Rp. 5.000 /orang
Cisoka, Desa
Citengah, Kec.
Sumedang Selatan.
4. Kampung Karuhun Jln. Pagarbetis, Rp. 15.000 s/d
Citengah, Kec. 25.000 /orang.
Sumedang selatan.
5. Curug Gorobog Jln. Citengah, Desa Rp. 5.000 /orang.
Citengah.
6. Kawasan Wisata Alam Jln. Citengah Rp. 5.000 s/d Rp.
Nabawadatala Cisoka, desa 15.000 /orang.
Citengah,
Sumedang Selatan.
7. Cisoka Eco Green Park Citengah Cisoka, Rp. 5.000 /orang.
Citengah,
Sumedang Selatan.
8. Cilantung Camping Ground Bukit Cilantung, Rp. 10.000 /orang.
Perkebunan Teh
Margawindu, Desa
Citengah,
Sumedang Selatan.
9. Puncak Sokawana Perkebunan Teh Rp. 10.000 /orang.
Margawindu, Desa
Citengah,
Sumedang Selatan.
Tabel 2. (Sumber : wawancara bersama Bapak Yanto/staff pemerintahan desa
Citengah)
Destinasi pariwisata di desa Citengah pada saat ini.
WAWANCARA DI DESA CITENGAH KAB. SUMEDANG
No. Nama Destinasi Wisata
1. Kolam renang dan rumah makan saung Cibingbin
2. Saung Jalitri Cisoka
3. Sapatapaan
4. Kampung Karuhun
5. Curug Gorobog
6. Kawasan Wisata Alam Nabawadatala
7. Cisoka Eco Green Park
8. Cilantung Camping Ground
9. Puncak Sokawana

Daftar pertnyaan wawancara di Citengah


Pengelola wisata
1. Bagaimana sejarah dibangunnya destinasi wisata ini?
2. Bagaimana tahap pembangunan destinasi wisata ini?
3. Apakah ada struktur pengelola/pengurus destinasi wisata ini?
4. Apa yang menjadi daya tarik inti destinasi wisata disini?
5. Apa saja fasilitias yang terdapat disini?
6. Bagaimana kunjungan wisatawan saat ini? Apakah ada data terkait jumlah
pengunjung disini?
7. Berapa rata rata penghasila yang didapat dari destinasi wisata ini?
8. Apakah destinasi wisata ini mampu mengurangi tingkat pengangguran bagi
warga disini? Apakah dapat menjadi lapangan kerja bagi warga disini?
9. Bagaimana UMKM yang terdapat disini?
10. apakah masih ada rencana untuk membangun daya tarik yang baru disini?

UMKM
1. Bagaimana kegiatan UMKM disini? Apakah berjalan lancar atau sering ada
hambatan?
2. Berapa rata-rata penghasilan yang didapat dari usaha disini?
3. Bagaimana dampak yang dirasakan ketika banyaknya dibangun destinasi
wisata disini?
4. Apakah ada bantuan dari desa atau pemerintah daerah untuk mengelola
UMKM ini?

Anda mungkin juga menyukai