Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG POLA HIDUP


SEHAT PADA LANSIA DI DESA SEI IJUM RAYA

Pembimbing : Dian Mitra D.S, Ners., M.Kep


Mahasiswa : Agus Mawardi 2022-02-14201-003

Fitriyati Ulfah 2022-02-14201-023

Indarsih Sri Utami 2022-02-14201-027

Kresensia Kondamaru 2022-02-14201-030

Mila Karmila 2022-02-14201-038

Okmina Tri Kusmiyani 2022-02-14201-044

Patricia Relawati 2022-02-14201-045

YAYASAN EKA HARAP

SEKOALAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP PRODI S1

KEPERAWATAN ALIH JENJANG

TAHUN 2023

i
PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG POLA HIDUP


SEHAT PADA LANSIA DI DESA SEI IJUM RAYA

Pembimbing : Dian Mitra D.S, Ners., M.Kep


Mahasiswa : Agus Mawardi 2022-02-14201-003

Fitriyati Ulfah 2022-02-14201-023

Indarsih Sri Utami 2022-02-14201-027

Kresensia Kondamaru 2022-02-14201-030

Mila Karmila 2022-02-14201-038

Okmina Tri Kusmiyani 2022-02-14201-044

Patricia Relawati 2022-02-14201-045

YAYASAN EKA HARAP

SEKOALAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP PRODI S1

KEPERAWATAN ALIH JENJANG

TAHUN 2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal pendidikan kesehatan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : 1. Agus Mawardi 2022-02-14201-003


2. Fitriyati Ulfah 2022-02-14201-023
3. Indarsih Sri Utami 2022-02-14201-027
4. Kresensia Kondamaru 2022-02-14201-030
5. Mila Karmila 2022-02-14201-038
6. Okmina Tri Kusmiyani 2022-02-14201-044
7. Patricia Relawati 2022-02-14201-045

Program Studi : S-1 Keperawatam


Angkatan : XI
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang Pola Hidup Sehat Pada Lansia
di Desa Sei Ijum Raya

Telah menyelesaikan Proposal sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas


Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II pada Program Studi S-1
Keperawatan Alih Jenjang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK PENYULUHAN

Pembimbing,

Dian Mitra D.S, Ners., M.Kep

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal Pengabdian
Masyarakat ini dengan Judul Pendidikan Kesehatan Tentang Pola Hidup Sehat Pada
Lansia. Penulisan Proposal Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat dalam Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan
Kesehatan II pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada
penyusunan Proposal Pengabdian Masyarakat ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan proposal ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dian Mitra D.S., Ners., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan Proposal Pengabdian Masyarakat ini.
2. Ibu Karmitasari Yanra K., Ners., M.Kep selaku PJMK mata kuliah promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan yang telah menyediakan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan Proposal
Pengabdian Masyarakat ini.
3. Secara khusus Kepala Desa beserta Staf Pemerintah Desa yang telah
memberikan ijin tempat.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
5. Keluarga dan Sahabat yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
Proposal Pengabdian Masyarakat ini.
Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat
balasan dari Tuhan/Allah SWT. Besar harapan penulis agar Proposal Pengabdian
Masyarakat ini dapat bermanfaat.
Palangka Raya, 22 Juni 2023

Penulis,

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
ANALISIS SITUASI...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusaan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1 Lansia.................................................................................................. 4
2.2 Pola Hidup Sehat Lansia..................................................................... 5
2.3 Ciri – Ciri Lansia Sehat ..................................................................... 7
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pola Hidup Lansia................................. 7
2.5 Manfaat Bagi Lansia Menerapkan Pola Hidup Sehat.........................10
BAB III TARGET DAN LUARAN....................................................................11
3.1 Target..................................................................................................11
3.2 Luaran.................................................................................................11
BAB IV METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ..............................12
4.1 Bentuk dan Tema Kegiatan................................................................12
4.2 Waktu dan Tempat Kegiatan..............................................................12
4.3 Metode Pelaksanaan...........................................................................12
4.4 Peserta Kegiatan.................................................................................12
4.5 Materi Kegiatan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
ANALISIS SITUASI

Desa Sei Ijum Raya merupakan salah satu desa


yang berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan,
Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan
Tengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
dengan data series tahun 2022, jumlah penduduk di
Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yaitu sebanyak
23.091 jiwa. Berdasarkan informasi langsung dari
Pemerintah Desa Sei Ijum Raya bahwa untuk jumlah
penduduk dengan data terbaru pada tahun 2023 ini yaitu
berjumlah 1.053 jiwa atau 4,5% dari jumlah penduduk
di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Mata pencaharian penduduk desa sebagian besar


adalah nelayan. Sebagian penduduk juga mengolah ikan
hasil tangkapan menjadi ikan asin. Untuk kebutuhan air
bersih, sebagian masyarakat menggunakan air hujan dan
jika musim kemarau menggunakan air sumur (termasuk
sumur bor) yang cenderung asin karena wilayah muara
laut atau ada pula penduduk desa yang membeli air
bersih dari Kota Sampit. Tingkat Pendidikan lansia juga
cenderung rendah.

Berdasarkan data pelayanan kesehatan yang telah


diberikan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu
(Pustu) Desa Sei Ijum Raya menunjukkan bahwa
permasalahan kesehatan lansia paling banyak terjadi
yaitu hipertensi dan diabetes mellitus. Untuk data pasien
dengan hipertensi selama tahun 2022 di Desa Sei Ijum
Raya sebanyak 109 orang menderita hipertensi dan 59
orang tersebut merupakan lansia. Dari data tersebut
dapat diketahui pula bahwa sebanyak 54,12% dari
seluruh penderita hipertensi adalah lansia.

vi
Pola hidup lansia sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti faktor pola makan yang sehat,
istirahat, olahraga dan juga perilaku kesehatan. Faktor
dengan pola makan yang sehat, istirahat yang cukup,
olahraga yang teratur dan cocok untuk lansia serta
perilaku dengan sadar akan kesehatan dapat saja terjadi
dan berjalan dengan baik apabila pengetahuan lansia
mengenai pola hidup sehat tersebut cukup memadai.
Oleh karena itu, perlunya memberikan pendidikan
kesehatan melalui kegiatan penyuluhan mengenai pola
hidup sehat kepada lansia di Desa Sei Ijum Raya.

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu indikator utama tingkat kesehatan masyarakat adalah
meningkatnya usia harapan hidup, dengan meningkatnya usia harapan
hidup, berarti semakin banyak penduduk Lanjut Usia (Lansia ). (Akbar,
Nur, & Widya Nengsih, 2021). Indonesia merupakan negara yang
memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia/aging structured (UNICEF,
2007). Selanjutnya hasil survei United Nation International Children Found
(UNICEF), mengemukakan bahwa pertambahan jumlah lanjut usia di
Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990 – 2025 tergolong tercepat di
dunia.
Semakin meningkatnya umur harapan hidup sebagai akibat dari
keberhasilan pembangunan nasional sekarang ini, maka akan meningkatnya
jumlah lansia. Pada saat sekarang ini lansia kurang sekali mendapat
perhatian yang kurang serius di tengah masyarakat terutama mengenai
kecukupan gizi pada mereka.
Peningkatan dalam tingkat harapan hidup manusia memang patut untuk
disyukuri, namun di sisi lain kondisi ini menimbulkan polemik baru dalam
kehidupan bermasyarakat maupun berkeluarga (Sutrisno, Wulandari and
Fitria, 2018).
Word Health Organization (WHO) telah memperhitungkan bahwa di
tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia
sebesar 41,4% yang merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia.
Bahkan Perserikatan Bangsa Bangsa memperkirakan bahwa di tahun 2050
jumlah warga lansia di Indonesia sebanyak 60 juta jiwa. Hal ini
menyebabkan Indonesia berada pada peringkat ke-41.
Usia 60 tahun ke atas merupakan tahap akhir dari proses penuaan
yang memiliki dampak terhadap tiga aspek, yaitu biologis,ekonomi,dan
sosial. Secara biologis, lansia akan mengalami proses penuaan secara terus

1
menurus yang ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan
terhadap
serangan penyakit. Jumlah lansia Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa, setara
dengan 8,03% dari seluruh penduduk indonesia pada tahun 2014
(BPS,2015).
Seiring meningkatnya usia, terjadi perubahan dalam sturktur dan
fungsi pada sel, jaringan serta sistem organ. Perubahan tersebut
mempengerahui kemunduran kesehatan fisik yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada kerentanan terhadap penyakit (Akbar, Hamdan, & Umi
Indar Humaerah, 2020).
Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang
mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah
satu masalah yang sangat mendasar adalah masalah kesehatan akibat proses
degeneratif. Data Riset Kesehatan (Riskesdas) tahun 2013, penyakit
terbanyak pada lansia terutama adalah penyakit tidak menular (PTM) antara
lain hipertensi, osteoarthritis, masalah gigi dan mulut, penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) dan diabetes mellitus (DM).
Penanganan kasus penyakit tersebut di atas tidaklah mudah karena
penyakit pada lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis,
multi diagnosis, yang penanganannya membutuhkan waktu lama dan biaya
tinggi, sehingga akan menjadi beban yang sangat berat bagi keluarga dan
masyarakat. Karena itu strategi untuk membantu lansia tetap sehat, aktif dan
produktif yaitu dengan mengutamakan promotif dan preventif dengan
dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, termasuk
dalam hal kesehatan lansia.
Beberapa strategi unggulan yang diterapkan dalam keluarga maupun
masyarakat sehingga lansia kita harapkan menjadi lansia yang sehat, aktif
dan produktif. Jangan sampai menjadi beban untuk keluaraganya. Itu bisa
dicapai dengan cara mengatur pola hidup yang sehat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola hidup lansia?
1.2.2 Apa saja manfaat bagi lansia menerapkan pola hidup sehat?

1
1
11

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lansia sehat dan pola
hidup sehat
1.3.2 Untuk mengetahui ciri – ciri lansia sehat
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola
hidup lansia.
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja manfaat bagi lansia menerapkan pola
hidup sehat
1.4 Manfaat Penulisan
Meningkatkan pengetahuan sehingga dapat menerapkan pola hidup
sehat untuk lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lansia
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang mencapai usia 60 tahun ke atas
yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara (UU RI N0 13 tahun 1998). Menurut WHO (Word Health
Organization) membagi masa lanjut usia yaitu usia 45-60 tahun, disebut
middle age (setengah baya atau A-teda madya), usia 60-75 tahun, disebut
alderly (usia lanjut atau wreda utama), usia 75-90 tahun, disebut old (tua atau
prawasana) dan usia diatas 90 tahun, disebut old (tua sekali atau wreda
wasana) (Andarmayo, 2018).
Lanjut usia atau usia tua (lansia) adalah suatu periode penutup dalam
rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak
jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari
waktu yang penuh bermanfaat. Masyarakat kita saat ini memandang para
lanjut usia sebagai orang-orang yang kurang produktif, kurang menarik,
kurang energik, mudah lupa, barangkali kurang bernilai dibandingkan dengan
mereka yang masih dalam keadaan prima (Kroll dan Hawkins, 1999), untuk
itu dalam pembangunan nasional pemerintah telah berhasil mewujudkan hasil
yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di
bidang medis atau ilmu kedokteran, sehingga dapat meningkatkan kualitas
kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.
Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah
cenderung lebih cepat atau sering disebut dengan Lansia Booming
(Andarmayo, 2018).
Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti
dialami setiap orang. Kenyataan saat ini, setiap kali menyebut kata “Lansia”
yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya, dan
memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal, lansia sebenarnya dapat
berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan.

4
5

Lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari proses tumbuh kembang.


Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi,
anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan
perubahan fisik dan tingkah laku yang diramalkan yang terjadi pada semua
orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis
tertentu (Tina, dkk. 2019).
2.2 Pola Hidup Sehat Lansia
Lansia sehat adalah lansia yang mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan fisik mereka dan lingkungan sosialnya.

Pola hidup sehat adalah penerapan pola hidup yang baik dan seimbang
untuk menciptakan kehidupan yang sehat baik fisik, mental maupun sosial.
Sehingga mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit dan menciptakan
kebahagiaan. Hidup “sehat” bisa dimaknai sebagao seseorang yang sehat
secara fisik dan psikis.
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat
(Suratno & Rismiati) dan menurut Kotler, pola hidup sehat adalah gambaran
dari aktivitas atau kegiatan seseorang yang di dukung oleh keinginan dan
minat, serta bagaimana pikiran seseorang dalam menjalaninya dan
berinteraksi dengan linkungannya. Sedangkan Menurut Anne Ahira pola
hidup sehat adalah suatu gaya hidup yang memperhatikan faktor-faktor
penentu kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat
(Dunitz). Sedangkan menurut Amir, pola hidup sehat adalah gambaran dari
aktivitas atau kegiatan seseorang yang di dukung oleh keinginan dan minat,
serta bagaimana pikiran seseorang dalam menjalaninya dan berinteraksi
dengan linkungannya.
Pola hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda
dan panjang umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia 40
tahun keatas, sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat diperlukan
tubuh jika ingin awet muda dan berusia lanjut dalam keadaan tetap sehat.
6

Tidak dapat disangkal, banyak kendala yang dihadapi manusia saat memasuki
pertambahan usia dan mulai menua. Terutama bila sejak muda tidak
menerapakan pola hidup sehat atau sudah terserang beragam penyakit seperti
stroke, hipertensi, jantung, dan sebagainya. Bahkan ketajaman penglihatan
manusia sudah berkurang sejak berusia 40 tahun. Kemampuan tersebut
berkurang terutama untuk melihat jarak dekat sehingga memerlukan kaca
mata berlensa cembung. Keadaan ini tidak dapat dihindari, namun mudah
diatasi dengan menggunakan kacamata. Penyebabnya bisa bermacam-macam
namun lebih sering karena ketuaan itu sendiri dan akibat hipertensi.
Masa tua bagi sebagian masyarakat adalah masa-masa yang
menakutkan oleh karena itu berbagai upaya dilaukan untuk menyiapkan
investasi kesehatan diusia tua. Penuaan adalah sebuah proses alami. Setiap
orang akan mengalami fase yang mengarah kepada penuaan. Seseorang
dianggap berhasil menjalani proses penuaan jika dapat terhindar dari berbagai
penyakit, organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik, serta kemampuan
berfikirnya atau kognitif masih tajam. Para lansia yang berhasil
mempertahankan fungsi gerak dan berfikirnya dianggap berhasil menghadapi
penuaan sehingga dapat bekerja aktif terutama disektor informal. Mereka
biasanya dapat berbagi pengalaman dan telah mencapai tahap perkembangan
psikologis dimana mereka dianggap bijaksana menyikapi kehidupan dan
mendalami kehidupan spiritual.
Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu melakukan,
mempertahankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi seimbang, melakukan aktifitas fisik/olahraga secara benar dan teratur
dan tidak merokok. Rencana hidup yang realistis seharusnya sudah dirancang
jauh sebelum memasuki masa lanjut usia, paling tidak individu sudah punya
bayangan aktivitas apa yang akan dilakukan kelak bila pensiun sesuia dengan
kemampuan dan minatnya. Berdasarkan prinsip tersebut maka lanjut usia
merupakan usia yang penuh kemandirian baik dalam tingkah laku kehidupan
sehari-hari, bekerja maupun berolahraga. Dengan menjaga kesehatan fisik,
mental, spiritual, ekonomi, dan social, seseorang dapat memilih masa tua
yang lebih membahagiakan, terhindar dari banyak masalah kesehatan
7

(Hasanah, 2017).
Pola hidup dan pola makanan juga bisa mempengaruhi terjadinya
proses penuaan. Misalnya pola makanan yang tidak seimbang antara asupan
dengan kebutuhan baik jumlah maupuin jenis makanannya, seperti makan
makanan tinggi lemak, kurang mengkonsumsi sayuran dan buah dan
sebagainya. Selain itu, makanan yang melebihi kebutuhan tubuh yang bisa
menyebabkan obesitas atau kegemukan. Pola hidup juga bisa mempengaruhi
hal tersebut terutama kurangnya aktifitas fisik. Akibatnya, timbul penyakit
yang sering diderita antara lain diabetes militus atau kencing manis, penyakit
jantung, hipertensi, kanker atau keganasan dan lain-lain. Jika sudah terjadi
penyakit tersebut harus diterapi dan selanjutnya harus menerapkan pola hidup
maupun pola makan yang benar, sehingga kerusakan yang terjadi tidak
menjadi lebih berat.
2.3 Ciri – Ciri Lansia Sehat
1. Secara fungsional masih tidak tergantung pada orang lain.
2. Aktivitas hidup sehari-hari masih penuh walaupun mungkin ada
keterbatasan dari segi sosial ekonomi yang memerlukan pelayanan
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pola Hidup Lansia
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pola hidup sehat pada lansia:

1. Faktor makanan dan gizi


a. Mengurangi konsumsi gula. Konsumsi gula yang berlebihan akan
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti DM atau
obesitas.
b. Membatasi mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam
urat. Peningkatan asam urat dapat memberikan nyeri pada persendian.
Makanan yang tinggi kandungan asam uratnya atau zaat purin adalah
emping (melinjo), kacang-kacangan, jeroan (Organ hewan/Isi perut),
alkohol, sardencis, daging merah, dan lain-lain.
c. Membatasi makanan yang mengandung lemak dan banyak makan
sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Lemak dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berakibat
penyempitan pada pembuluh sehingga menimbulkan penyakit
8

hipertensi stroke, penyakit jantung koroner. Makanan yang


mengandung lipid atau lemak yaitu telur puyuh, keju, kepiting-udang,
cumi, susu, sarden.
d. Mencegah kegemukan. Kegemukan dapat diobati dengan diit dan
berolah raga untuk menurunkan berat badan pakailah diit separuh
artinya waktu makan tetap tapi porsinya separuh atau porsinya
dikurangi.
e. Mengontrol tekanan darah. Dapat mencegah terjadinya peningkatan
tekanan darah atau Normalnya tekanan darah adalah 160/90 mmHg.
Hipertensi bisa dihindari antara lain dengan tidak berlebihan makan
makanan asin. Bagi yang tidak hipertensi batasi makanan garam.
f. Menghentikan merokok dan tidak minum alkohol : Rokok dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga dapat
menimbulkan penyakit jantung koroner, Ca paru dan hipertensi.
Alkohol dapat berefek seperti peningkatan kadar lipid dan juga dapat
merusak hati.
g. Perbanyak minum air putih sebanyak 2-8 gelas sehari.
2. Beraktifitas atau berolahraga
Lansia harus terus aktif (organisasi, social, berkarya, hobi, olah raga)
jalan-jalan minimal 1-2 kali dalam minggu, selama ½ – 1 jam atau sesuai
dengan kemampuan tetapi harus dilakukan secara teratur dan terus
menerus. Olahraga lain juga bisa dilakukan seperti senam atau lari
ditempat, berenang, bersepeda atau sesuai hobi dari lansia itu sendiri
tetapi harus sesuai dengana kemampuan lansia.
Berolahraga bersama orang lain lebih menguntungkan, karena dapat
bersosialisasi, berjumpa dengan teman-teman, dan mendapat kenalan
baru, mengadakan kegiatan lainnya, seperti bisa berwisata dan makan
bersama. Kebanyakan olahraga dilakukan pada pagi hari setelah subuh.
Dimana udara masih bersih. Berolahraga dapat menurunkan kecemasan
dan mengurangi perasaan depresi dan lowself esteem. Selain fisik sehat
jiwa juga terisi, membuat kita merasa muda dan sehat di usia tua.
Olahraga yang teratur sangat dianjurkan agar hidup tetap sehat terutama
9

lansia.
3. Mengatasi stress
Stress adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan
mental dan emosional. Stress dapat menyebabkan penyakit pada jantung
dan pembuluh darah. Untuk meredam stress bisa rekreasi dengan keluarga
atau teman sesama lansia, juga bias dilakukan tidur sehari minimal 6
(enam) jam, kalau tidak bisa tidur bisa dilakukan tidur semu artinya
memejamkan mata sambil berbaring, tidak bergerak, tidak menerima
telpon, tidak berbicara dengan siapa saja.
4. Istirahat
Istirahat yang cukup sangat di butuhkan dalam tubuh kita. Orang
lansia harus tidur lima sampai enam jam sehari. Banyak orang kurang
tidur jadi lemas, tidak ada semangat, lekas marah, dan stress. Bila kita
kurang tidur hendaknya di isi dengan ekstra makan. Dan bila tidur
terganggu perlu konsultasi ke dokter. Hobi untuk menonton televisi boleh
saja, tapi jangan sampai larut malam.
5. Periksa kesehatan
Memeriksakan kesehatan secara teratur yaitu minimal 6 bulan sekali
bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun jangan menunggu adanya
gejala.
6. Spiritual
Beribadah sesuai dengan keyakinan dapat meningkatkan kesehatan
normal, kesehatan hidup teratur dan dapat memberikan ketenangan hidup.
2. Faktor perilaku
a. Perilaku yang dianjurkan
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mau menerima keadaan, sabar, dan optimis serta meningkat rasa
percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan.
3. Menjalin hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama.
4. Olahraga ringan tiap hari.
5. Makan sedikit tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta
10

banyak minum.
6. Berhenti merokok dan minum minuman keras.
7. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter/ petugas kesehatan yang
lain.
8. Mengembangkan hobi sesuai kemampuan.
9. Tetap memelihara dan bergairah dalam kehidupan sex.
10. Memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur .
b. Perilaku yang kurang baik
1. Kurang berserah diri.
2. Pemarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa.
3. Kurang gerak.
4. Makan yang tidak teratur dan kurang tidur.
5. Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum minuman keras.
6. Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan.
7. Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan.
8. Menganggap kehidupan sex tidak diperlukan lagi dimasa tua.
9. Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur
2.5 Manfaat Bagi Lansia menerapkan Pola Hidup Sehat
Diantara manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola hidup sehat
pada lansia adalah:
1. Hidup akan menjadi lebih taqwa dan tenang
2. Tetap ceria dan mengisi waktu luang
3. Keberadaannya tetap diakui keluarga dan masyarakat
4. Kesegaran dan kebugaran tubuh tetap terpelihara
5. Terhindar dari penyakit yang berbahaya di masa tua
6. Penyakit jantung, paru-paru, dan kanker dapat dicegah
7. Mencegah keracunan obat dan efek ssamping lainnya
8. Mengurang stress dan kecemasan
9. Membuat merasa awet muda
10. Hubungan harmonis tetap terpelihara
11. Gangguan kesehatan dapat diketahui dan diatasi sesegera mungkin
BAB III
TARGET DAN LUARAN

3.1 Target
Target sasasan dalam kegiatan ini yaitu lansia yang berada di Desa Sei Ijum
Raya.
3.2 Luaran
Output yang diharapkan dari kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu:
1. Lansia mampu dan mengerti apa yang dimaksud dengan lansia sehat
dan pola hidup sehat pada lansia.
2. Lansia diharapkan mampu memahami bagaimana pola hidup yang
sehat. Dengan diadakannya penyuluhuan tentang pola hidup sehat pada
lansia, diharapkan lansia dapat mengetahui dan memahami bagaimana
pola hidup sehat dan baik.
3. Lansia mampu mengatur pola hidup sehat dan pola makan lansia.
setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia lebih suka
mengkonsumi makanan yang sehat dan bergizi dan mengurangi makan
makanan yang tinggi lemak, kolesterol, gula. Agar terhindari dari
penyakit yang tidak diinginkan.
4. Lansia mampu menjaga kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga
yang cocok untuk lansia.

11
BAB IV
METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Metode
Dalam memberikan Pendidikan Kesehatan tentang Pola Hidup Pada
Lansia akan disampaikan dengan menampilkan materi menggunakan
proyektor, melalui metode ceramah menggunakan bahan presentasi power
point dan diskusi tanya jawab serta pemberian leaflet.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan


Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sei Ijum Raya akan
dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2023 yang bertempat di Posyandu Lansia
Desa Sei Ijum Raya Wilayah Kerja Puskesmas Samuda. Kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi penyuluhan kesehatan mengenai pola hidup sehat
pada lansia. Kegiatan akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan Kegiatan meliputi :
a. Kegiatan survei dilakukan di Desa Sei Ijum Raya
b. Permohonan izin kepada Kepala Desa Sei Ijum Raya
c. Pengurusan administrasi (surat-menyurat)
d. Persiapan alat dan bahan akomodasi
e. Persiapan tempat yaitu di Posyandu Lansia (Balai Desa) Sei Ijum
Raya
2. Kegiatan Pendidikan Kesehatan meliputi:
a. Pembukaan dan perkenalan dengan lansia
b. Kata sambutan dari Kepala Desa Sei Ijum Raya
c. Pendidikan Kesehatan tentang Pola Hidup Sehat Pada Lansia
d. Sesi tanya jawab
e. Penutup
f. Foto bersama dengan peserta penyuluhan

12
13

g. Rencana proses kegiatan sebagai berikut:

Tanggal Waktu Kegiatan Pelaksana


Survei Pendahuluan D

Pelaksanaan Dian Mitra D.S,


pengabdian masyarakat Ners., M.Kep
Evaluasi Kegiatan Dian Mitra D.S,
Ners., M.Kep
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Raraningrum & Sulistyowati, 2019. Pemberdayaan Lansia Produktif,


Aktif, Sehat Melalui Promosi Kesehatan dan Pemanfaatan Tanaman Obat
di Desa Bumiharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Warta
Pengabdian. Vol 13. Doi: 10.19184/wrtp.v13i1.9837
Dian U. P. P., Bambang S., Dwi Y. M., & Endang B., 2020. Penyuluhan
Kesehatan Pola Hidup Sehat pada Lansia di Panti Tresna Werdha Natar
Lampung Selatan. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM). Vol. 3, No. 1, Hal 113-118
Fatmawati, T. Y., Ariyanto, A., & Nurfitriani, N, 2019. Pkm Peningkatan
Perilaku Hidup Sehat Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Kota Jambi. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 98–102.
https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v4i1.1055
Fredy A., Darmiati, Farmin A. & Andi A. Z. P, 2021. Pelatihan dan
Pendampingan Kader Posyandu Lansia di Kecamatan Wonomulyo. Jurnal
Abdibas Vol. 2, No. 2, Hal 392-397
Herniwanti, H., Yunita, J., Rahayu, E. P., & Kiswanto, K, 2020. Penyuluhan
Personal Higyene pada Lanjut Usia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Husnul Khotimah Kota Pekanbaru. Jurnal Abdidas, 1(4 SE-),
254–260. https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i4.55
Herniawati, Octavia D., Jasrida Y. & Endang P.R, 2020. Penyuluhan Perilaku
Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS) Dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) Kepada Lanjut Usia (LANSIA) Menghadapi Masa Pandemi
Covid-19 Dan New Normal Dengan 3M. Jurnal Abdibas Vo. 1 No. 5, Hal
363-372
Hotma R. S. & Masrina M. T., 2022. Penyuluhan Kesehatan: Pola Hidup Sehat
pada Lansia di Panti Jompo Desa Basilam Baru Kota Padangsidimpuan.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA). Vol. 4, No. 2
Kauman, P., Wijirejo, D., Wahyuningsih, I., Wahyuningtyas, W., Sari, D.,
Widyastuti, O., Dahlan, U. A., & Prof, J, 2019. Pendampingan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di Padukuhan Kauman, Bajang,
Ngeblak, Desa Wijirejo, Pandak, Bantul. 3(1), 61–72.
Medi, 2019. Pentingnya Olahraga untuk Lansia Demi Menjaga Kesehatan Tubuh.
(https://medi-call.id) diakses tanggal 1 April 2023
Natar, F.N & Mastiur N, 2020. PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Lansia
Sehat: Lansia Aktif, Mandiri dan Produktif di Panti Jompo Basilam. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 2 No. 3
Niluh P. D., Indah K. U., & Wayan W., 2023. Penyuluhan Kesehatan Pola Hidup
Sehat Pada Lansia dan Bakti Sosial di Panti Sosial Wardha Tresna
Kelurahan Tendeadongi Kecamatan Pamona Utara. Duta Abdimas: Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat. Vol. 2, No. 1, Hal 9-13
Putri, D., Bambang Setiaji, Endang Budiati, and Dwi Yulia Maritasari, 2020.
Penyuluhan Kesehatan Pola Hidup Sehat Pada Lansia Di Panti Tresna
Werdha Natar Lampung Selatan. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat (Pkm), Vol 3(1), 113-118
Putri, R. M. 2019. VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat. VISIKES, 120–129.
Seruni, 2019. Seperti Apa Pola Makan yang Baik bagi Lansia. (https://seruni.id)
diakses 1 April 2023
Stefanus, Junaiti & Henny, 2018. Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia
(Lansia) Di Kota Depok Dengan Latihan Keseimbangan. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Vol 21 No.2
Tina Y. F, dkk, 2019. PKM Peningkatan Perilaku Hidup Sehat pada Lanjut Usia
di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Jambi. Jurnal Pengabdian Masyarakat
J-DINAMIKA, Vol. 4, No. 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Lansia
Sub pokok bahasan : Pola Hidup Sehat Pada Lansia
Hari/tanggal : Kamis / 22 Juni 2023
Jam/waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB / 60 menit
Sasaran : Kelompok Lansia Desa Sei Ijum Raya
Penyuluh : Kelompok 1 Pengabdian Masyarakat Mahasiswa
Stikes Eka Harap Palangkaraya
Tempat : Posyandu Lansia Desa Sei Ijum Raya
Penanggung Jawab : Mila Karmila
A. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan lansia mampu menjalankan pola
hidup sehat di usia lanjutnya
2) Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan lansia mampu :
(1) Menyebutkan pengertian lansia sehat
(2) Menyebutkan ciri-ciri lansia sehat dengan bahasa sendiri
(3) Menyebutkan pola hidup yang sehat di usia lanjut
(4) Menyebutkan manfaat bagi lansia menerapkan pola hidup sehat
B. Metode
(1) Ceramah
(2) Tanya jawab
C. Media
(1) Leaflet
D. Susunan Kegiatan
Tahap,
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu
1 Pembukaan,  Membuka kegiatan  Menjawab salam
10 menit dengan mengucapkan
salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
penyuluhan.
 Kontrak waktu  Memperhatikan
 Menyebutkan materi  Memperhatikan
yang akan diberikan.
 Melakukan Apresiasi  Memperhatikan
2. Kegiatan Inti,  Menjelaskan apa itu  Memperhatikan
30 menit lansia sehat.
 Menjelaskan ciri-ciri  Memperhatikan
lansia sehat
 Menjelaskan pola  Memperhatikan
hidup yang sehat di
usia lanjut
 Menjelaskan manfaat  Memperhatikan

bagi lansia
menerapkan pola
hidup sehat
3. Evaluasi dan  Menanyakan kepada  Peserta bertanya
Diskusi 10 peserta tentang materi  Peserta menjawab
menit yang sudah
disampaikan dan
memberikan hadiah
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan
4. Penutup  Mengucapkan  Mendengarkan
10 menit terimakasih atas
partisipasi para
peserta
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup  Menerima Snack
 Membagikan Snack  Dokumentasi

E. Materi
Terlampir
Lampiran 1 Materi Penyuluhan

POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA


1. Pengertian
Lansia sehat adalah lansia yang mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan fisik mereka dan lingkungan sosialnya.
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau serta mampu melakukan perilaku hidup sehat. Gaya
hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda dan
panjang umur atau sebaliknya.
Masa tua bagi sebagian masyarakat adalah masa-masa yang
menakutkan oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk menyiapkan
investasi kesehatan diusia tua. Penuaan adalah sebuah proses alami. Setiap
orang akan mengalami fase yang mengarah kepada penuaan. Seseorang
dianggap berhasil menjalani proses penuaan jika dapat terhindar dari berbagai
penyakit, organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik, serta kemampuan
berfikirnya atau kognitif masih tajam. Para lansia yang berhasil
mempertahankan fungsi gerak dan berfikirnya dianggap berhasil menghadapi
penuaan sehingga dapat bekerja aktif terutama disektor informal. Mereka
biasanya dapat berbagi pengalaman dan telah mencapai tahap perkembangan
psikologis dimana mereka dianggap bijaksana menyikapi kehidupan dan
mendalami kehidupan spiritual. Terpenting adalah selalu menerapakan pola
hidup maupun pola makan yang sehat.
2. Ciri-ciri lansia sehat
a. Secara fungsional masih tidak tergantung pada orang lain.
b. Aktivitas hidup sehari-hari masih penuh walaupun mungkin ada
keterbatasan dari segi sosial ekonomi yang memerlukan pelayanan.
3. Pola hidup yang sehat pada lansia
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pola hidup sehat pada Lansia:
1. Faktor makanan dan gizi
a. Mengurangi konsumsi gula : konsumsi gula yang berlebihan akan
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti DM, atau
obesitas.
b. Membatasi mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam
urat. Peningkatan asam urat dapat memberikan nyeri pada persendian.
Makanan yang tinggi kandungan asam uratnya atau zaat purin adalah
emping ( melinjo), kacang-kacangan, Jeroan (Organ hewan/Isi perut),
alkohol, sardencis, daging merah, dll.
c. Membatasi makanan yang mengandung lemak dan banyak makan
sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Lemak dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berakibat
penyempitan pada pembuluh sehingga menimbulkan penyakit
hipertensi stroke, penyakit jantung koroner. Makanan yang
mengandung lipid atau lemak yaitu telur puyuh, keju, kepiting-udang,
cumi, susu, sarden.
d. Mencegah kegemukan. Kegemukan dapat diobati dengan diit dan
berolah raga untuk menurunkan berat badan pakailah diit separuh
artinya waktu makan tetap tapi porsinya separuh atau porsinya
dikurangi.
e. Mengontrol tekanan darah : Dapat mencegah terjadinya peningkatan
tekanan darah atau Normalnya tekanan darah adalah 160/90 mmHg.
Hipertensi bisa dihindari antara lain dengan tidak berlebihan makan
makanan asin. Bagi yang tidak hipertensi batasi makanan garam.
f. Menghentikan merokok dan tidak minum alkohol : Rokok dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga dapat
menimbulkan penyakit jantung koroner, Ca paru dan hipertensi.
Alkohol dapat berefek seperti peningkatan kadar lipid dan juga dapat
merusak hati.
g. Perbanyak minum air putih sebanyak 2-8 gelas sehari.
2. Beraktifitas atau berolahraga
Lansia harus terus aktif (organisasi, social, berkarya, hobi, olah
raga) jalan-jalan minimal 1- 2 kali dalam minggu, selama ½ – 1 jam atau
sesuai dengan kemampuan tetapi harus dilakukan secara teratur dan terus
menerus. Olah raga lain juga bisa dilakukan seperti senam atau lari
ditempat, berenang, bersepeda atau sesuai hobi dari lansia itu sendiri
tetapi harus sesuai dengana kemampuan lansia.
Berolahraga bersama orang lain lebih menguntungkan, karena
dapat bersosialisasi, berjumpa dengan teman-teman, dan mendapat
kenalan baru, mengadakan kegiatan lainnya, seperti bisa berwisata dan
makan bersama. Kebanyakan olahraga dilakukan pada pagi hari setelah
subuh. Dimana udara masih bersih. Berolahraga dapat menurunkan
kecemasan dan mengurangi perasaan depresi dan lowself esteem. Selain
fisik sehat jiwa juga terisi, membuat kita merasa muda dan sehat di usia
tua. Olah raga yang teratur sangat dianjurkan agar hidup tetap sehat
terutama lansia.
3. Mengatasi stress
Stress adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan
mental dan emosional. Stress dapat menyebabkan penyakit pada
jantung dan pembuluh darah. Untuk meredam stress bisa rekreasi
dengan keluarga atau teman sesama lansia, juga bias dilakukan tidur
sehari minimal 6 (enam) jam, kalau tidak bisa tidur bisa dilakukan tidur
semu artinya memejamkan mata sambil berbaring, tidak bergerak, tidak
menerima telpon, tidak berbicara dengan siapa saja.
4. Istirahat
Istirahat yang cukup sangat di butuhkan dalam tubuh kita. Orang
lansia harus tidur lima sampai enam jam sehari. Banyak orang kurang
tidur jadi lemas, tidak ada semangat, lekas marah, dan stress. Bila kita
kurang tidur hendaknya di isi dengan ekstra makan. Dan bila tidur
terganggu perlu konsultasi ke dokter. Hobi untuk menonton televisi
boleh saja, tapi jangan sampai larut malam.
5. Periksa kesehatan
Memeriksakan kesehatan secara teratur yaitu minimal 6 bulan
sekali bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun jangan menunggu
adanya gejala.
6. Spiritual
Beribadah sesuai dengan keyakinan : dapat meningkatkan
kesehatan normal, kesehatan hidup teratur dan dapat memberikan
ketenangan hidup.
7. Faktor perilaku
a. Perilaku yang dianjurkan
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mau menerima keadaan, sabar, dan optimis serta meningkat
rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan.
3. Menjalin hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama.
4. Olahraga ringan tiap hari.
5. Makan sedikit tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta
banyak minum.
6. Berhenti merokok dan minum minuman keras.
7. Minum obat sesuai dengan anjuran dokter/ petugas kesehatan
yang lain.
8. Mengembangkan hobi sesuai kemampuan.
9. Tetap memelihara dan bergairah dalam kehidupan sex.
10. Memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur
b. Perilaku yang kurang baik
1. Kurang berserah diri.
2. Pemarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa.
3. Kurang gerak.
4. Makan yang tidak teratur dan kurang tidur.
5. Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum minuman keras.
6. Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan.
7. Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan.
8. Menganggap kehidupan sex tidak diperlukan lagi dimasa tua.
9. Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur.
4. Manfaat Bagi Lansia Menerapkan Pola Hidup Sehat
Diantara manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola hidup sehat
pada lansia adalah:
a. Hidup akan menjadi lebih taqwa dan tenang
b. Tetap ceria dan mengisi waktu luang
c. Keberadaannya tetap diakui keluarga dan masyarakat
d. Kesegaran dan kebugaran tubuh tetap terpelihara
e. Terhindar dari penyakit yang berbahaya di masa tua
f. Penyakit jantung, paru-paru, dan kanker dapat dicegah
g. Mencegah keracunan obat dan efek ssamping lainnya
h. Mengurang stress dan kecemasan
i. Membuat merasa awet muda
j. Hubungan harmonis tetap terpelihara
k. Gangguan kesehatan dapat diketahui dan diatasi sesegera mungkin.
POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA
DI DESA SEI IJUM RAYA

OLEH:
KELOMPOK 1

Agus Mawardi

Fitriyati Ulfah

Indarsih Sri Utami

Kresensia Kondamaru

Mila Karmila

Okmina Tri Kusmiyani

Patricia Relawati

Dosen Pembimbing:
Dian Mitra D.S., Ners., M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


EKA HARAP PALANGKA RAYA
23

KEGIATAN BIMBINGAN PROPOSAL/SKRIPSI

Hari/Tgl/ Tanda Tangan


No Catatan Pembimbing
Waktu Mahasiswa Pembimbing
YAYASAN EKA HARAP
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707

LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL/ LAPORAN


PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM
STUDI S-1 KERAWATAN ALIH JENJANG TAHUN 2023

Pembimbing : Dian Mitra D.S, Ners., M.Kep


AGUS MAWARDI 20220214201003
Mahasiswa
FITRIYATI ULFAH 20220214201023
INDARSIH SRI UTAMI 20220214201027
KRESENSIAN K 20220214201030
MILA KARMILA 20220214201038
OKMINA TRI K 20220214201044
PATRICIA RELAWATI 20220214201045
Judul :

Anda mungkin juga menyukai