A. Pelaksanaan
Berdasarkan hasil dari pengkajian dan jenis
kompetensi yang dibutuhkan, hasil dari identifikasi
masalah dan memprioritaskan masalah. Presentasi kegiatan
profesi dan hasil analisis pengkajian serta rencana
penyelesaian masalah manajemen keperawatan di Ruang IRNA
III C RSUD Kota Mataram dilaksanakan dan dihadiri oleh
kepala ruangan IRNA III C, pembimbing lahan, serta
pembimbing akademik. Pada pertemuan tersebut telah
disepakati prioritas masalah yang telah ditetapkan
meliputi:
Identifikasi Masalah yang sudah ditetapkan sesuai
dengan persetujuan dari ruangan adalah:
1. Tidak terdapat visi misi ruangan
2. Tidak terdapat denah ruangan diruang IRNA III C
3. Menurut hasil desiminas awal didapatkan bahwa
fasilitas ruangan tidak sesuai dengan peraturan
perenkes dimana salah satunya ruang jaga perawat yang
harusnya 9-16 M2, dan tidak terdapat ruangan khusus
kepala ruangan, tidak terdapat ruangan adminiastrasi
dan dapur kecil untuk perawat maupun pasien.
4. Tidak terdapat leaflet 10 penyakit terbanyak didalam
ruangan
5. Berdasarkan hasil desiminasi awal Timbang terima
dilakukan di nurse station dan tidak dilakukan dengan
cara berkeliling mengecek kondisi pasien secara
langsung.
6. Berdasarkan hasil desiminasi awal dan observasi,
ditemukan bahwa dilakukan ronde keperawatan apabila
pasien dengan kondiri memburuk dan pasien dengan
jangka waktu rawat inap yang lama.
7. Discharge planning telah dilaksanakan namun penyampain
tentang hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh
pasien hanya penyampaian dari perawat saja tanpa
adanya media seperti leaflet yang bisa dibawa pulang
oleh pasien.
8. Ruang IRNA III C tidak ada keuangan yang dikelola.
9. Tidak ada kegiatan promosi di ruangan Irna III C dan
promosi sudah diorganisir oleh Humas.
10. Dari hasil desiminasi awal didapatkan bahwa tidak
ada lembar koesioner kepuasan pasien yang ada dalam
ruangan namun sudah terjadwal di bagian humas rumah
sakit.
Penyelesaian masalah diatas adalah melakukan
kegiatan role play dengan tema penerapan Model Asuhan
Keperawatan Profesional dengan metode Tim-primer. Fokus
kegiatan antara lain adalah penulisan rencana harian,
operan, perhitungan klasifikasi dan kriteria tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan teori Douglas, konsep
perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan teori
Douglas tentang tingkat ketergantungan pasien, pengisian
format dokumentasi keperawatan, dan penghitungan BOR, LOS,
TOI.
a. Penyiapan Perangkat MAKP
a)MODEL MAKP YANG DIGUNKAN YAITU MAKP TIM primer
Pelaksanaan kegiatan MAKP mulai dilakukan tanggal 15-20
Mei 2023 sesuai jadwal yang telah disusun, dan dipertanggung
jawabkan oleh mahasiswa profesi ners atas nama ”Risqiya
Ulandari”. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
antara lain adalah Persiapan hasil kegiatan dalam bentuk
pengkajian dan penyiapan perangkat MAKP, pelaksanaan kegiatan
berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan evaluasi
dengan program kontrol kegiatan dan evaluasi dengan program
kontrol kegiatan.
1. Kepala Ruang
Pada tanggal 15-20 mei 2023 dilakukan roleplay
model MAKP tim primer yang dimana, kepala ruangan
diperankan oleh “Risqiya Ulandari”, pada proses
roleplay mahasiswi menjalankan tugas sebagaimana peran
kepala ruangan yaitu, Menetapkan standar kinerja
sesuai dengan standar asuhan keperawatan,
Mengorganisir pembagian tim dan pasien yang dilakukan
dengan membentuk 3 tim yaitu tim pagi, siang, dan
malam. Memberi kesempatan pada ketua tim untuk
mengembangkan kepemimpinan adalah salah satu tugas
dari kepala ruangan, memberi pengarahan kepada seluruh
kegiatan yang ada di ruangannya, melakukan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan yang ada di ruangannya
dengan cara melakukan evaluasi setiap pergantian
shift, memberikan motivasi staf untuk meningkatkan
kemampuan dan Menciptakan komunikasi yang terbuka
dengan semua staf.
2. Ketua Tim
Pada tanggal 15-20 mei 2023 dilakukan roleplay
model MAKP tim primer yang dimana, ketua tim oleh
“Rosniati”, pada proses roleplay mahasiswi menjalankan
tugas sebagaimana peran ketua tim yaitu, Mengatur
jadwal dinas yang dikoordinasikan dengan kepala
ruangan, membuat perencanaan berdasarkan tugas dan
kewenangannya yang didelegasikan oleh kepala ruangan,
melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi asuhan keperawatan bersama-sama anggota
timnya, mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan
tindakan medis, membuat penugasan kepada setiap
anggota tim dan memberikan bimbingan melalui
konferens, mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses
ataupun hasil yang diharapkan, dan memberi pengarahan
pada perawat pelaksana tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan.
3. Perawat Pelaksana
Pada tanggal 15-20 mei 2023 dilakukan roleplay model
MAKP tim primer yang dimana, perawat pelaksana
diperankan oleh “Wulan sarity dan Soffiyah Azzahro”,
pada proses roleplay mahasiswi menjalankan tugas
sebagaimana peran perawat pelaksana yaitu,
melaksanakan tugas berdasarkan rencana asuhan
keperawatan, mencatat dengan jelas dan tepat setiap
asuhan keperawatan yang telah diberikan berdasarkan
respon klien, ada dalam setiap memberikan masukan
untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan melaporkan
perkembangan kondisi setiap pasien kepada ketua tim.
Adapun bagan model MAKP yang diterapkan sebagai
berikut: Kepala Ruangan
Ketua tim
Ketua tim
Ketua tim
Perawat pelaksana
Perawat pelaksana
Perawat pelaksana
Pasien
Pasien
Pasien C5
C1
C3 C6
C2
C4
Persiapan Pasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/
Validasi data
Apa masalah & diagnosis
3 keperawatan?
TAHAP PELAKSANAAN
4 DI NURSE STATION Data apa yang mendukung?
Penyajian
Bagaimana intervensi yang sudah
5 dilakukan?
Masalah
6 Apa hambatan yang ditemukan?
dan diskusi
Masalah teratasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengkajian mengenai gambaran umum Rumah Sakit telah
dilakukan pada tanggal 9 Mei 2023, bahwa RSUD Kota
Mataram mulai beroperasional dan memberikan pelayanan
kepada masyarakat sejak tahun 2010.
1. Melaksanakan pengkajian di ruang rawat inap III C dari
tangga 9 Mei-11 Mei 2023.
2. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah
manajemen keperawatan di IRNA III C RSUD kota mataram
diantaranya:
1) Kondisi ruangan tidak memenuhi standar dan jarak
bed saling berdekatan dan sempit < 1 meter.
2) MAKP TIM
3) Timbang terima
4) Discharge Planning (tidak tersedianyan leaflet 10
penyakit terbanyak )
5) Ronde keperawatan jarang dilakukan
3. Implementasi kegiatan dilakukan tanggal 15-20 mei 2023
Pelaksanakan yang sudah dilakukan oleh mahasiswa,
yaitu:
1) Membuat denah ruangan
2) Proposal ronde keperawatan dan alur ronde
keperawatan
3) Membuat leaflet penyakit terbanyak
4) Melakukan roleplay
5) Melakukan timbang terima
B. Saran
Dengan telah selesainya Praktik Profesi Manajemen
Keperawatan maka untuk perbaikan ke depannya, kami
mengajukan beberapa saran kepada pihak-pihak terkait,
yakni:
1. PIMPINAN/KEPALA RSUD Kota Mataram
Agar mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya
model Asuhan Keperawatan yang profesional diruang IRNA
3B, termasuk pemenuhan tenaga perawat dan fasilitas
keperawatan serta melaksanakan fungsi pengawasan
terpadu dengan melibatkan lintas bidang atau bagian
2. SUB DEPARTEMEN KEPERAWATAN
Dapat terus melaksanakan tugas sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur yang ada dan dapat
mengembangkan ilmu keperawatan dengan terus
mengembangkan diri melalui penelitian/riset.
3. KEPALA RUANGAN
Agar dapat melanjutkan Manajemen Keperawatan yang
telah terlaksana dengan baik mengenai model asuhan
professional serta tetap melaksanakan fungsi
pengawasan dan evaluasi secara terpadu.
4. KEPALA TIM
Agar dapat melanjutkan Manajemen Keperawatan yang
telah terlaksana dengan baik mengenai model asuhan
professional serta tetap melaksanakan fungsi
pengawasan dan evaluasi secara terpadu.
5. PERAWAT PELAKSANA
Agar dapat selalu menerapkan tanggung jawab yang
tinggi terhadap pelayanan yang diberikan, sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur yang ada. serta
dengan semangat untuk belajar dengan adanya ilmu-ilmu
terbaru yang berkembang agar selalu senantiasa
menunjukkan kemampuan sebagai seorang yang
professional
6. MAHASISWA PRAKTIK YANG AKAN DATANG
Agar dapat melanjutkan model praktik Keperawatan
Profesional dan mampu menemukan masalah-masalah yang
ada serta mampu membuat suatu produk penyelesaian
masalah.
7. INSTITUSI PENDIDIKAN
Institusi pendidikan dapat meningkatkan kapasitas
dan kualitas pendidikan agar hasil praktek ini dapat
digunakan