Anda di halaman 1dari 1

STASE GADAR

Judul proposal penelitian: STUDI LITERATUR: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP


KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM GEMPA BUMI
Alasan: alasan saya memilih judul tersebut karena terdapat fenomena atau masalah dalam
penelitian tersebut
Data: Sebagai negara kepulauan, Indonesia kerap mendapat ancaman bencana alam seperti
gempa bumi. Masih membekas di benak warga Aceh hingga saat ini. terkait gempa bumi dan
tsunami yang menewaskan ratusan ribu jiwa pada 2004 silam, tepatnya pada 26 Desember.
Saat itu, gempa berkekuatan magnitudo sekitar 9.0 mengguncang Tanah Aceh. Gempa ini
menyebabkan terjadinya tsunami hingga setinggi 30 meter. Gempa besar juga pernah
mengguncang Yogyakarta, tepatnya pada 27 Mei 2006. Meski tak menyebabkan tsunami, tetapi
gempa berkekuatan 5,9 SR pada Sabtu pagi itu menewaskan ribuan orang dan puluhan ribu
lainnya terluka. 28 Maret 2005, gempa berkekuatan 8,6 magnitudo mengguncang Pulau
Sumatera Bencana alam ini menelan korban lebih dari seribu jiwa dan 300 orang luka-luka.
Bahkan, sempat disebut sebag! gemp terbesar ke-8 di dunia sejak tahun 1900. Pada 30
September 2009. Gempa berkekuatan 7,6 SR itu terjadi di lepas pantai Pulau Sumatera, sekitar
50 km barat laut dari Padang Akibatnya, sempat terjadi tsunami lokal dengan ketinggian 20 cm.
Pada 15 Desember 2017, Tanah Pasundan juga mengalami bencana serupa Gempa terjadi dua
kali. Pertama kali, Kota Tasikmalaya menjadi pusat gempa berkekuatan 6,9 SR, gempa kedua
terjadi dengan kekuatan 5.7 SR, yang berpusat 129 km dari Kota Garut Gempa besar
selanjutnya terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi, pada 28 September 2018. Gempa
berkekuatan 7,4 SR itu menewaskan lebih dari 2.000 jiwa dan ratusan orang dinyatakan hilang.
Kejadian terakhir, Gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi pata tanggal 15 Januar 2021 di wilayah
Mamuju, Sulawesi Barat. Meski tak berpotensi tsunami, guncangannya dirasakan kuat hingga
Majene dalam skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) Palu III MMI, dan Makassar II MMI
(Kurniawan, 2020). sinistral Provinsi Gorontalo dikategorikan sebagai daerah dengan tingkat
kerusakan gempa ringan hingga sedang. Gempa bumi di Gorontalo terjadi karena subduksi Laut
Sulawesi dan patahan aktif di Gorontalo. Selain itu tingkat percepatan tanah maksimum wilayah
Gorontalo sebesar 1.462 99.714 gal (Fauzi et al., 2019). Kejadian terakhir gempa bumi di
Gorontalo terjadi pada tanggal 7 Januari 2021 dengan kekuatan magnitudo 6.4 SR pusat gempa
terletak pada koordinat 0,10 Lintang Selatan dan 123.05 Bujur Timur, berada di laut 71
kilometer barat daya Bone Bolango dengan kedalaman gempa 131 kilometer. Gempa bumi
yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi
lempeng laut Sulawesi (Hidayat, 2021). Sejarah mencatat, bahwa zona gempa Gorontalo pada
1939 pernah terjadi gempa bumi kuat berkekuatan 8,6 SR yang dilaporkan juga memicu
terjadinya tsunami di Pesisir Selatan Gorontalo (Firmansyah, 2016

Anda mungkin juga menyukai