Anda di halaman 1dari 4

Bestuur

E-ISSN XXXX-XXXX | P-ISSN XXXX-XXXX


1

KAITAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DAN


DISKRESI DALAM UUAP
M Salman Al Farzii, Ainun Ridayanti2, Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M.3

a
First affiliation, Address, City and Postcode, Country (9pt)
b
Second affiliation, Address, City and Postcode, Country (9pt)
1
sa *; 2 Email Second Author; 3 Email Third Author (9pt)

* corresponding author

Note: we only receive for maximum 5 (five) authors that consist of minimum two different countries (should
be international collaboration)

ARTICLE INFO ABSTRAK

Tujuan dari resume ini adalah untuk memberikan gambaran singkat mengenai
Article history kewenangan pengurus dalam menjalankan tugasnya. Kekuasaan pemerintahan
Received: tidak dapat diperoleh dengan segera tanpa prosedur. Adapun bagaimana kekuatan
Revised: ini diperoleh. Dewan memiliki kebijaksanaan dan prosedur harus diikuti. Penulis
Accepted: menjelaskan hal-hal tersebut secara singkat agar mudah dipahami.

Kata Kunci :
UUAP, AAUPB, Kewenangan,
asas kepntingan umum, asas
ketidakberpihakan, penyelewengan
wewenang, UU TIPIKOR.

Keywords :
UUAP, AAUPB, Authority,
principle of public interest,
principle of impartiality, abuse of
authority, UU TIPIKOR.

3.1. Pendahuluan
Sebagai pejabat publik, pemerintah/pejabat harus dapat melayani warganya dengan baik,
sehingga ada baiknya memiliki kewenangan yang jelas mengenai administrasi publik sebelum
memberikan pelayanan yang baik. Sedangkan administrasi publik di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Administrasi Publik No. 30 Tahun 2014, undang-undang ini dengan jelas
menjelaskan penyelenggaraan administrasi publik, termasuk kekuasaan dan keputusan
lainnya, atau di sini khusus kita berbicara tentang diskresi. Kewenangan dan diskresi Dewan
Negara diatur dalam Bab I Ketentuan Umum Nomor 30 Undang-Undang Administrasi Negara
Tahun 2014. Dengan demikian diharapkan PNS dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
dan harmonis, sehingga bahwa hasil yang paling besar dalam penyelenggaraan administrasi
publik.

3.2. Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang artinya adalah suatu penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk meneliti penerapan ketentuan- ketentuan Undang- Undang yang
berkaitan dengan penentuan kerugian keuangan negara akibat penyalahgunaan kewenangan

https://dx.doi.org/10.20961/bestuur.v9i1.00000 bestuur_journaleditorial@mail.uns.ac.id
2 BESTUUR ISSN XXXX-XXXX

pejabat pemerintah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data penelitian terdiri
dari sumber bahan hukum primer, sekunder dengan menggunakan pendekatan penelitian
kepustakaan (library research).

3.3. Pembahasan
Pemerintah adalah organisasi tertinggi negara. Setiap organisasi pasti memiliki peraturan dan
ketentuan untuk menjalankan tugasnya. Dalam pemerintahan, setiap lembaga/pejabat memiliki
kewenangan yang diberikan oleh negara, kewenangan yang tercantum dalam pasal 1 Undang-
Undang Tata Usaha Negara No. 30 Tahun 2014 (selanjutnya disebut UUAP) adalah lembaga
negara dan/atau pejabat atau penyelenggara negara. Orang lain yang memutuskan dan/atau
bertindak dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Kewenangan menurut Pasal 1 UUAP UUAP adalah kewenangan badan negara dan/atau pejabat
atau pejabat administrasi publik lainnya untuk bertindak di bidang hukum publik. UUAP mengatur
tentang kewenangan instansi/pejabat pemerintah, mulai dari pengangkatan, kewenangan dan
wewenang. Hibah berdasarkan Pasal 1 UUAP adalah kewenangan yang diberikan kepada badan
dan/atau pejabat pemerintah berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 atau undang-undang. Menurut Pasal 12 UUAP, badan/pejabat pemerintah dapat
memperoleh akses dengan atribusi jika:
a. Diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan/atau Undang-undang.
b. Merupakan Wewenang baru atau sebelumnya Tidak ada.
c. Atribusi diberikan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.
Pembatasan kewenangan antar instansi/pejabat pemerintah diperlukan untuk mengatasi
penyalahgunaan kewenangan dan menjaga kesehatan instansi/pejabat pemerintah. Pembatasan
kewenangan tersebut dapat berupa pengungkapan kewenangan, apabila kewenangan tersebut
berakhir, instansi/pejabat pemerintah tersebut tidak mempunyai alasan untuk mengambil
keputusan dan/atau bertindak. Pembatasan izin menurut Pasal 15 UUAP meliputi:
a. Masa atau tenggang waktu Wewenang.
b. Wilayah atau daerah berlakunya Wewenang.
c. Cakupan bidang atau materi Wewenang.
UUAP dengan jelas menyatakan bahwa badan/pejabat pemerintah tidak boleh menyalahgunakan
kewenangannya. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 17 UUAP, pelampauan kewenangan,
peniadaan kewenangan campur tangan, dan peniadaan kesewenang-wenangan dilarang. Pejabat
publik mengawasi lembaga/pejabat negara dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya.syaratnya. Untuk melakukan diskresi hanya pejabat pemerintahan lah yang
berwenang .

First Author et.al (Title of paper shortly)


3 BESTUUR ISSN XXXX-XXXX

B. DISKRESI

Diskresi adalah hak pejabat publik yang berwenang. Diskresi menurut Pasal 1 UUAP adalah
keputusan dan/atau tindakan pejabat pemerintah yang diputuskan dan/atau dilaksanakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pejabat tertentu dalam memberikan alternatif,
peraturan perundang-undangan yang tidak teratur, tidak lengkap atau tidak jelas dan/atau
peraturan pemerintah. . stagnasi . Tujuan pembahasan adalah untuk mempercepat administrasi,
mengisi celah hukum, menjamin kepastian hukum dan mengatasi stagnasi pemerintahan dalam
situasi tertentu demi keuntungan dan kepentingan umum. Kebijakan ini tidak akan berlaku kecuali
kondisi berikut dipenuhi:
a. Sesuai dengan tujuan diskresi. 
b. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 
c. Menurut AUPB. 
d. Berdasarkan alasan obyektif. 
e. Tidak menimbulkan benturan kepentingan. 
f. Lakukan dengan tulus.
Mengenai prosedur yang harus dilakukan oleh pejabat pemerintah sukarela, seperti kewajiban
untuk menjelaskan maksud, tujuan, isi, dan implikasi administrasi dan keuangan, dan untuk
meminta persetujuan tertulis dari pejabat senior. Pada umumnya, dalam waktu 5 (lima) hari kerja
sejak diterimanya dokumen permohonan, pejabat senior memutuskan apakah akan menerima,
memperbaiki atau menolak instruksi, dan dalam hal penolakan, ia harus memberikan alasan
penolakan secara tertulis. Mengenai akibat hukum dari diskresi, berlaku suatu perbuatan yang
melampaui jangka waktu kewenangan hukum dan melampaui ruang lingkup yurisdiksi. Mereka
ditentukan oleh undang-undang dan peraturan, tetapi tidak dikeluarkan sesuai prosedur. Hal-hal ini
dapat mengesampingkan kebijaksanaan.

3.4. Kesimpulan
Penyalahgunaan wewenang baik menurut Hukum Administrasi Negara ataupun hukum
pidana memiliki ranah hukum masing-masing, akan tetapi tetap memiliki peraturannya
masing masing yang dimana tetap saling berkaitan. Dengan demikian diharapkan
terjadinya pemaksimalan kerja dari para pejabat negara dalam usaha mencapai hasil yang
terbaik yang sesuai dengan undang undang yang telah ada serta terhindar dari
penyelewengan penyelewengan wewenang ataupun amanah yang telah diberikan. Untuk
melakukan diskresi juga harus memenuhi syarat syarat yang telah dituangkan dalam pasal
pasal yang telah disampaikan diatas.

3.5. References
- https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2000/25tahun2000pp.htm#:~:text=yang
%20bersifat%20Otonom.-,3.,kebijakan%20dalam%20rangka%20penyelenggaraan
%20pemerintahan.&text=Kewenangan%20Pemerintah%20mencakup
%20kewenangan%20dalam,agama%20serta%20kewenangan%20bidang%20lain.

First Author et.al (Title of paper shortly)


4 BESTUUR ISSN XXXX-XXXX

https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/viewFile/380/261#:~:text=Dasa
r%20hukum%20kewenangan%20bagi%20Pemerintah,ayat%206%20Undang
%2DUndang%20Dasar
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20230115060048-17-405468/3-kasus-
mega-korupsi-raksasa-terbesar-ri#:~:text=Kasus%20BLBI%20terjadi%20kala
%20krisis,masing%2Dmasing%20Rp%2017%20triliun.
- https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--diskresi-dalam-penyelenggaraan-
pelayanan-publik#:~:text=Adapun%20contoh%20diskresi%20yang
%20notabene,memperhatikan%20anggaran%20yang%20telah%20direncanakan.
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/11296/Penyalahgunaan-Wewenang-
Ditinjau-dari-Hukum-Administrasi-Negara.html#:~:text=Menurut%20ketentuan
%20Pasal%2017%20UU,atau%20larangan%20bertindak%20sewenang
%2Dwenang.
- https://www.hukumonline.com/klinik/a/agar-diskresi-tidak-dikategorikan-sebagai-
penyalahgunaan-wewenang-lt5fab87b3dd543/#!

First Author et.al (Title of paper shortly)

Anda mungkin juga menyukai