Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN CLEAN AGENT FIRE SUPPRESSION SYSTEM DI RUANG

PANEL CHILLER TERMINAL 1 BANDAR UDARA INTERNATIONAL


JUANDA DENGAN LUAS RUANGAN 29,43 METER

Aeron Satria Bayu Aji (1), KGS. M. Ismail (2), Taryana (3)
Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang.

Abstrak: Kebakaran adalah bencana yang tak terduga, bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja, tak terkecuali di ruang panel chiller Bandar Udara Juanda
Surabaya yang belum dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran
secara otomatis. Untuk itu perlu dilakukan perancangan Clean Agent
Fire Suppression System yang mengacu pada aturan NFPA 2001 dan
SNI 03-3985-2000. Clean agent fire suppression system yang dirancang
pada ruang panel chiller Bandar Udara Juanda Surabaya, memerlukan
analisa pada bagian-bagian tertentu mulai dari kebutuhan pasokan clean
agent yang harus tersedia, menentukan jumlah dan jenis nozzle,
penentuan diameter pipa, menentukan jumlah dan jenis smoke detector
yang harus tersedia. Dengan analisa tersebut, dapat ditentukan spesifikasi
yang dibutuhkan dari bagian-bagian clean agent fire suppression system
agar tidak terjadi kegagalan dalam beroperasi. Metode yang digunakan
perancangan ini adalah dengan melakukan perhitungan kebutuhan clean
agent yang diperlukan jika terjadi kebakaran, penentuan jumlah dan jenis
nozzle sesuai dengan karakteristik ruangan, penentuan diameter pipa
berdasarkan flow rate, sampai penentuan jumlah dan jenis detector yang
akan digunakan pada ruangan tersebut.
Kata Kunci: Clean Agent, Fire Suppression System, Ruang Panel Chiller

Abstract: Fires are unexpected disaster, can happen anytime and anywhere, not
least in the chiller panel space Juanda Airport in Surabaya is not
equipped with automatic fire-extinguishing system. It is necessary for the
design of Clean Agent Fire Suppression System, which refers to the rules
of NFPA 2001 and SNI 03-3985-2000. Clean agent fire suppression
system designed in panel room chiller Juanda Airport in Surabaya,
requires the analysis of certain parts from the supply needs of clean
agent should be available, determine the number and type of nozzle,
determining the diameter of the pipe, determine the number and type of
smoke detector is must be available. With this analysis, we can
determine the required specifications of the parts clean agent fire
suppression system to prevent failure. The method used this scheme is by
calculating the needs of clean agent is necessary in case of fire, the
determination of the amount and type of nozzle in accordance with the
characteristics of the room, determining the diameter of the pipe based
on flow rate, until the determination of the amount and type of detector
to be used in the room.

Keyword: Clean Agent, Fire Suppression System, Panel Room Chiller

223
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Pendahuluan udara atau unit penyelenggara bandar


Bandara Internasional Juanda udara wajib menyediakan fasilitas
Surabaya adalah Bandara dengan bandar udara yang memenuhi
klasifikasi kelas 1. Bandara yang persyaratan keselamatan dan keamanan
mempunyai 2 terminal dengan luas penerbangan, serta pelayanan jasa
terminal 1 51.500 m2. Bandara Juanda bandar udara sesuai dengan standar
memiliki peralatan penunjang pelayanan yang ditetapkan”.
penumpang atau fasilitias Bandara Kepmenaker No.186/MEN/1999, pasal
seperti escalator, travelator, elevator, 2 ayat 1 “Pengurus atau pengusaha
Baggage conveyor (konveyor bagasi), wajib mencegah, mengurangi dan
Garbarata, sistem pendingin ruangan, memadamkan kebakaran dan latihan
dll. Semua fasilitas yang tersedia penanggulangan kebakaran” pasal 2
ditujukan untuk kenyamanan ayat 2 poin b “ penyediaan sarana
penumpang. Selain fasilitas penumpang deteksi, alarm, pemadam kebakaran
bandara juanda juga memiliki gedung dan sarana evakuasi “. Selain itu,
terminal dengan peralatan keselamatan Peraturan menteri pekerjaan umum
yang memadai seperti, sistem proteksi Nomor : 29/PRT/M/2006 tentang
kebakaran secara aktif dan pasif. Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Berdasarkan Undang – undang dan Gedung poin 3 butir b sistem
no 1 tahun 1970 tentang keselamatan proteksi aktif “Setiap bangunan
kerja, yang terdapat pada pasal 3 ayat gedung, kecuali rumah tinggal tunggal
(1) huruf b. Syarat – syarat dan rumah deret sederhana, harus
keselamatan kerja , “Syarat – syarat dilindungi terhadap bahaya kebakaran
keselamatan kerja adalah melakukan dengan proteksi aktif. Penerapan sistem
penanggulangan kebakaran meliputi proteksi aktif didasarkan pada fungsi,
pencegahan, pengurangan dan klasifikasi, luas, ketinggian, volume
pemadam kebakaran”. Undang – bangunan, dan/atau jumlah dan kondisi
undang no 1 tahun 2009 tentang penghuni dalam bangunan gedung.
penerbangan, yang terdapat pada pasal Pada sistem proteksi akrif yang perlu
214 “Bandar udara sebagai bangunan diperhatikan meliputi : sistem
gedung dengan fungsi khusus, pemadam kebakaran, sistem deteksi
pembangunannya wajib dan alarm kebakaran, sistem
memperhatikan ketentuan keselamatan pengendalian asap kebakaran dan pusat
dan keamanan penerbangan, mutu pengendali kebakaran.
pelayanan jasa kebandarudaraan, Ruang Panel Chiller di Bandara
kelestarian lingkungan, serta Juanda dengan luas 29.43 m2 yang
keterpaduan intermoda dan berisi peralatan kelistrikan memiliki
multimoda”, pasal 217 ayat 1 “Setiap potensi bahaya kebakaran karena
bandar udara yang dioperasikan wajib mengadung tegangan listrik dan panas
memenuhi ketentuan keselamatan dan yang rutin (terus menerus) sesuai
keamanan penerbangan, serta ketentuan dengan fungsinya yang harus selalu
pelayanan jasa bandar udara”. Pasal dalam kondisi beroperasi. Peralatan
219 ayat 1 “Setiap badan usaha bandar dan perlengkapan dalam panel

224
Rancangan Clean Agent Fire Suppression System di Ruang .... (Aeron Satria Bayu Aji)

terkadang berharga sangat mahal Metodologi Penelitian


seperti panel server komputer yang Desain Perancangan
berisikan komponen-komponen Berdasarkan kondisi dilapangan
electrical yang berharga tidak murah. guna untuk peningkatan keamanan
Jika terjadi bahaya kebakaran maka pada ruang panel chiller Bandara
bukan hanya uang aset tersebut yang Juanda Surabaya agar terjaganya aset
hilang, kerugian jam kerja dan perusahaan dan nyawa manusia adapun
terganggunya operasional perusahaan konsep yang akan dibuat oleh penulis
juga menelan nilai uang yang tidak yaitu mengenai rancangan sistem
sedikit. Aset yang sedemikian mahal pencegahan terhadap bahaya
dan penting seharusnya diberikan kebakaran. Penulis akan membahas
perlindungan yang sepadan dengan perancangan fire suppression system
nilai dan fungsinya. yang akan dibuat di ruang panel chiller
Mengingat besarnya kerugian Bandara Juanda Surabaya dengan
yang diakibatkan oleh kebakaran dan perhitungan ukuran sesungguhnya yang
terbatasnya kemampuan peralatan ada. Desain perancangan sistem ini
pencegahan dan penanggulangan juga akan membahas sistem pemipaan
kebakaran yang dimiliki oleh ruang dan membahas tentang jumlah dan
panel chiller di Bandara Juanda letak dari smoke detector yang akan
Surabaya yang hanya memiliki alat dipasang yang berfungsi untuk
pemadam api ringan (APAR) jenis dry mendeteksi jika terjadi kebakaran. Alat
chemical powder, Alat pemadam api yang penulis rancang diharapkan
ringan (APAR) adalah alat yang mampu mewakili sistem kerja dari alat
digunakan untuk memadamkan api atau yang sebenarnya pada ruang panel
mengendalikan kebakaran kecil yang chiller Bandara Juanda Surabaya.
pemakaiannya dilakukan secara manual
dan langsung diarahkan pada posisi Kondisi Saat Ini
dimana api berada. Selain itu ruang Ruang panel chiller Bandara
panel chiller Bandara Juanda juga tidak Juanda Surabaya adalah tempat dimana
mempunyai sistem deteksi dan alarm panel sistem kontrol dari chiller dan
kebakaran sebagai pendeteksi dini pompa. Dalam ruangan ini dimana
adanya kebakaran. Maka untuk ruang keselamatan jiwa dan perlindungan aset
panel chiller yang menjadi tempat perusahaan mutlak sangat diperlukan
control sistem chiller, pompa chiller, terutama dalam ancaman bahaya
pompa cooling tower dan pompa kebakaran yang dapat menyebabkan
distribusi, perlu memiliki sistem kerugian harta dan nyawa. Ruang panel
peralatan pencegahan kebakaran secara chiller Bandara Juanda Surabaya
otomatis serta memenuhi persyaratan mempunyai klasifikasi kebakaran kelas
pencegahan dan penanggulangan C dimana api berasal dari peralatan
kebakaran yang ditetapkan oleh listrik (panel listrik) yang dimana dapat
Pemerintah, seperti pemasangan sistem menyebabkan kebakaran akibat
pemadam kebakaran otomatis berupa kesalahan teknis dan kesalahan
Fire Suppression System. manusia, di ruang chiller sendiri hanya

225
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

terdapat alat pemadam api ringan berbunyi kemudian gas akan keluar
berupa dry chemical powder yang dari nozzle untuk memadamkan api
hanya dapat dioperasikan secara dan sistem akan bekerja secara
manual bila terjadi kebakaran. Untuk otomatis dan mati berdasarkan
sistem deteksi dan alarm di ruang panel waktu yang telah ditentukan.
chiler pun belum terpasang. Maka dari
itu sistem pencegah kebakaran secara
otomatis sangat diperlukan guna
mencegah dan mengantisipasi
kebakaran di ruang panel chiller
Bandara Juanda Surabaya untuk
melindungi aset perusahaan dan jiwa
para pekerja.

Gambar 1. Ruang Panel Chiller

Kondisi yang Diinginkan


Kondisi yang diinginkan oleh
penulis pada ruang panel chiller Gambar 2. Flowchart kondisi yang
Bandara Juanda Surabaya adalah diinginkan
sebagai berikut:
1. Pada ruang panel chiller Bandara Kriteria Perancangan
Juanda Surabaya akan di pasang Kriteria dalam perancangan
fire suppression system untuk clean agent fire suppression system ini
melindungi aset perusahaan dan sebagai berikut:
jiwa. 1. Menentukan jumlah media
2. Fire suppression system yang pemadam yang memiliki kegunaan
dipasang di ruang panel chiller sebagai pasokan media pemadam
Bandara Juanda Surabaya akan yang digunakan untuk
bekerja secara otomatis jika terjadi memadamkan api sesuai dengan
kebakaran karena asap yang akan kebutuhan ruangan mempunyai
terdeteksi oleh detektor, jika kriteria media pemadam berupa gas
detektor telah menerima atau asap (clean agent) harus sesuai
yang sudah mencapai batas maka perhitungan dengan volume
alarm tanda bahaya kebakaran akan ruangan yang akan dipadamkan dan

226
Rancangan Clean Agent Fire Suppression System di Ruang .... (Aeron Satria Bayu Aji)

cukup untuk memadamkan disediakan, nozzle, dan detector. Fire


kebakaran. suppression system bekerja bila smoke
2. Menentukan jenis dan jumlah detector mendeteksi asap maka alarm
nozzle yang akan digunakan dalam akan berbunyi dan solenoid valve akan
perancangan fire suppression terbuka mengalirkan agent pemadam
system di ruang panel chiller melalui pipa dan nozzle sebagai output
Bandara Juanda Surabaya dengan akan langsung menyemburkan zat
kriteria jenis dan jumlah nozzle pemadam sehingga kebakaran dapat di
sesuai dengan kebutuhan ruang cegah. Alat ini bekerja secara otomatis
panel chiller berdasarkan mencegah terjadinya kebakaran tanpa
perhitungan dimensi ruangan. butuh operator atau campur tangan
3. Merancang memilih smoke detector manusia untuk mengoperasikannya.
yang memiliki kegunaan sebagai Apbila sistem deteksi (smoke detector)
pendeteksi dini terjadinya mengalami kerusakan atau tidak
kebakaran dengan kriteria dapat berfungsi dengan baik dan telah terjadi
mendeteksi adanya asap secara dini. kebakaran maka teknisi/user yang
berada ditempat dapat menekan manual
Pembahasan relyst dengan menekan equipment
Gambaran Umum Rancangan MANUAL PULL STATION atau
“Fire suppression system” MANUAL DISCHARGE sehingga
merupakan sistem proteksi kebakaran sistem dapat langsung melakukan gas
yang dipasang didalam bangunan dan discharge action, dengan menekan
dapat memadamkan kebakaran secara manual pull station atau manual
otomatis yang terjadi kapan saja. discharge, maka sistem langsung
Instalasi sistem ini umumnya melakukan gas discharge tanpa adanya
digunakan pada ruang panel listrik, knowdone ( perhitungan mundur).
ruang server, ruang komputer,
lab.elektronika, control room, tower
ATC, perpustakaan, dapur, dll.
Rancangan clean agent fire
suppression system digunakan untuk
mendeteksi secara dini dan
memadamkan jika terjadi kebakaran di
ruang panel chiller Bandara Juanda
Surabaya guna melindngi aset
perusahaan dan keselamatan pekerja. Gambar 3. Clean Agent Fire
Adapun yang harus diperhatikan Suppression System
dalam merancang clean agent fire
suppression system yaitu mengetahui Dalam proses rancangan clean
volume ruangan yang akan dipasang agent fire suppression sytem, terdapat
clean agent fire suppression system proses-proses yang harus dilakukan
guna untuk mengetahui jumlah jumlah agar sistem dapat bekerja sesuai
pasokan media pemadam yang harus dengan yang diinginkan bila terjadi

227
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

kebakaran. Adapun tahapan rancangan


yang akan dilakukan oleh penulis

Tahapan Rancangan
Menentukan Tipe Klasifikasi
Kebakaran, Menghitung Luas dan
Volume
1. Menentukan tipe klasifikasi
kebakaran
Benda/peralatan yang diproteksi di
ruangan tersebut, diambil yang
dominan, kemudian
mengkategorikannya ke dalam class
A, B, C, atau yang lain, misalkan
panel listrik (Class C).
Peralatan yang diproteksi di ruang Gambar 6. Dimensi Panel Ruang Chiller
panel chiller adalah panel listrik
yang berisi panel control chiller, 3. Menghitung structural reduction
panel control pompa sirkulasi, panel Structural reduction, yaitu sebagai
control pompa distribusi dan panel volume pengurang, yang perlu
control pompa colling tower. Ruang diperhatikan disini adalah diambil
panel chiller mempunyai klasifikasi struktur yang tetap yang
kebakaran kelas C dimana potensi kemungkinan kecil sekali untuk bisa
kebakaran yang timbul dari peralatan mempengaruhi perubahan volume
listrik. hazard, misalkan keberadaan struktur
2. Menghitung luas, dan volume kolom di ruangan. Keberadaan meja,
kursi dan peralatan lain harus
diabaikan sebagai faktor pengurang
karena ada kemungkinan berpindah
ke ruangan lain.
Di dalam ruang panel chiller
Bandara Juanda Surabaya
mempunyai structural reduction
Gambar 4. Dimensi Ruang 1 berupa panel – panel listrik.
Untuk di ruang 1 terdapat 6 panel
dengan ukuran antara lain:
Panel 1
Panjang : 72 cm
Gambar 5. Dimensi Ruang 2 Lebar : 62 cm
Tinggi : 205 cm
Luas = panjang x lebar
= 72 cm x 62 cm
= 4464 cm2

228
Rancangan Clean Agent Fire Suppression System di Ruang .... (Aeron Satria Bayu Aji)

Volume = panjang x lebar x tinggi Hazard volume ruang 1


= 72 cm x 62 cm x 205 cm = 50.25 m3 - 5.36362 m3
= 915120 cm3 = 44.88638 m3
= 0.91512 m3 Hazard volume ruang 2
= 104.55 m3 - 13.75036 m3
Dengan menggunakan rumus dan = 90.79964 m3
cara perhitungan yang sama pada
panel satu untuk perhitungan luas Menghitung Jumlah Kebutuhan Media
dan volume panel 2 s.d 6 maka Pemadam (clean agent)
diperoleh nilai pada tabel sebagai Dalam menghitung jumlah
berikut: kebutuhan media pemada (clean agent)
diperlukan data – data pendukung
Tabel 1. Structural Reduction Ruang 1 seperti menentukan design
PANEL LUAS VOLUME concentration, dan menentukan nilai
1 0.4464 m2 0.91512 m3 flooding factor agar didapatkan
2 0.5084 m2 1.04222 m3 kebutuhan media pemadam yang harus
3 0.5084 m2 1.04222 m3 tersedia di ruang panel chiller Bandara
4 0.3224 m2 0.66092 m3 Juanda Surabaya. Untuk spesifikasi
5 0.5084 m2 1.04222 m3 jenis clean agent yang digunakan dapat
6 0.3224 m2 0.66092 m3 dilihat pada lampiran 7.
TOTAL 5.36362 m3
1. Menentukan design contentration
Minimum design concentration
Untuk di ruang 2 terdapat 9
untuk Clean Agent berdasarkan
panel,diperoleh nilai:
NFPA 2001, Minimum design
concentration untuk class C adalah
Tabel 2. Structural Reduction Ruang 2
MEC class A x 1.35 safety factor dan
PANEL LUAS VOLUME
tabel Minimum Extinguishant
1 0.5084 m2 1.16932 m3
2 0.5084 m2 1.16932 m3 Concentration HFC-227ea untuk
3 0.5084 m2 1.16932 m3 MEC class A adalah 5.8. maka
4 0.5084 m2 0.94054 m3 diperoleh Design concentration kelas
5 0.5084 m2 0.94054 m3 c adalah 5.8 x 1.35 = 7.83 = 8
6 0.3224 m2 0.66092 m3 2. Menentukan nilai flooding factor
7 1.1160 m2 2.5668 m3 Dari tabel Nilai Flooding Factor
8 1.1160 m2 2.5668 m3 HFC-227ea dalam satuan SI, dapat
9 1.1160 m2 2.5668 m3 dilakukan interpolasi untuk
TOTAL 13.75036 m3
mendapatkan nilai flooding factor
pada t = 25 °C (nilai temperature
4. Menghitung Hazard Volume
bandara juanda) dan design
Menghitung hazard volume adalah
concentration = 7.83 = 8, yaitu
dengan menggunakan rumus berikut:
diperoleh nilai 0.6217 kg/m³.
Hazard volume =
3. Menghitung berat (massa)
volume ruang kosong – volume
Berat clean agent dapat ditentukan
peralatan
dengan menggunakan persamaan:

229
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛


𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒 =
10𝑠
Dimana: 80 𝑘𝑔
= = 8 𝑘𝑔/𝑠
V = 44.88638 (ruang 1) 10 𝑠
V = 90.8 (ruang 2)
Memilih Nozzle
S = s = 0.1269 + 0.0005t = 0.1394
Jumlah nozzle yang dibutuhkan
C=8
di ruang 1 dan ruang 2 adalah :

Maka diperloeh kebutuhan pasokan 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 1 10.05 𝑚


media pemadam di ruang 1: N1 =𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 = 18.08 𝑚
27.999738 kg = 28 kg = 0.555 = 1 𝑏𝑢𝑎ℎ
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 1 20.91 𝑚
N2 = =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 18.08 𝑚
Maka diperloeh kebutuhan pasokan
= 1.156 = 1 𝑏𝑢𝑎ℎ
media pemadam di ruang 1:
56.640021 kg = 57 kg
Merancang Sistem Pemipaan
Jumlah total kebutuhan pasokan
1. Material pipa yang digunakan adal
media pemadam di ruang 1 dan
cast iron
ruang
2. Menentukan diameter pipa,
= 28 kg + 57 kg = 85 kg
Berdasarkan tabel diameter pipa
yang digunakan untuk flowrate 0.7
Menentukan Jumlah Tabung
kg/s adalah 20 mm atau ¾ inci.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
3. menghitung tebal pipa dalam
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛
= perancangan ini menggunakan
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 rumus:
80 𝑘𝑔
= =4 P D
20 𝑘𝑔 t c
= 4 𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑐𝑙𝑒𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑒𝑛𝑡 2
ukuran 20 Kg Dimana :
T = tebal pipa (m)
Menentukan Flowrate pada Perpipaan P = tekanan pipa (N/m2) = 28 N/m2)
dan Nozzle D = diameter pipa (m) = 0.2 m
Disebutkan bahwa untuk agen σ = tegangan tarik yang diijinkan
halocarbon discharge time yang bahan
diperlukan untuk mencapai 95% (N/m2) = 70 N/m2
minimum design concentration dengan C = safety pipa = 0.003 m
20% safety factor adalah tidak lebih Diperoleh nilai tebal pipa adalah:
dari 10 detik. Untuk menentukan t = 0.07 m = 7 mm
flowrate maka dilakukan dengan
membagi berat inergen yang mengalir Menentukan Jumlah Detector
di pipa dengan maximum discharge 1. Dimana factor pengali yang
time yaitu 10 detik. digunakan adalah 71, alasan penulis
memilih factor pengali ini karena
tinggi langit – langit di ruang panel

230
Rancangan Clean Agent Fire Suppression System di Ruang .... (Aeron Satria Bayu Aji)

chiller Bandara Juanda Surabaya Kesimpulan dan Saran


yaitu 5 m. Kesimpulan
2. Ruang I, Jumlah Detektor Panjang Berdasarkan uraian pembahasan
(JDP) = 6.7/8.52 = 0.786 ≈ 1 buah yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
3. Ruang I, Jumlah Detektor Lebar kesimpulan sebagai berikut :
(JDL) = 1.5/8.52 = 0.176 ≈ 1 buah 1. Jumlah pasokan media pemadam
4. Total Ruang I adalah 1 buah yang dibutuhkan pada clean agent
5. Total Ruang 2 adalah 1 buah fire suppression system di ruang
panel Chiller Bandara Juanda
Desain Clean Agent Fire Suppression Surabaya yakni 85 kg selama 10
detik waktu operasi (discharge time).
2. Berdasarkan perhitungan
perancangan maka didapat jumlah
nozzle yang dibutuhkan dalam clean
agent fire suppression system di
ruang panel chiller Bandara Juanda
Surabaya adalah 2 buah nozzle tipe
360° yang sesuai dengan spesifikasi
luas ruang panel chiller.
3. Dalam menentukan jenis dan jumlah
detektor yang digunakan pada clean
agent fire suppression system di
ruang panel chiller Bandara Juanda
Surabaya yang sesuai dengan
Gambar 7. Clean Agent Fire spesifikasi ruangan dibutuhkan 2
Suppression System Ruang Panel
buah detektor dan menggunakan
Chiller
smoke detector jenis photoelectric
Desain Peletakan Nozzle dan Smoke yang dapat mendeteksi secara dini
Detector jika terdapat asap di ruang panel
chiller Bandara Juanda Surabaya.

Saran
Dari kesimpulan di atas terdapat
beberapa saran dari penulis sebagai
berikut :
1. Pasokan pemadam yang disimpan
dalam tabung pemadam harus
diperhatikan karena tekanan didalam
tabung harus terjaga agar dapat
mendorong agent keluar saat terjadi
kebakaran.
2. Dalam merancang memilih nozzle
Gambar 8. Peletakan Nozzle dan Smoke
Detector dan hasil uji coba maka disarankan

231
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Untuk ditambahkan dengan sistem


discharge dari bawah lantai (raised
floor) agar dapat lebih
memaksimalkan proses discharge
gas.
3. Dalam merancang memilih detector
dan hasil pengujian maka disarankan
untuk ditambahkan dengan heat
detector agar dapat memaksimalkan
proses deteksi dini terhadap bahaya
kebakaran.

Daftar Pustaka

NFPA 2001, Standar for clean agent fire


extinguishing system, 2012
edition.
SNI 03-3985-2000, Tata cara
perencanaan, pemasangan dan
pengujian sistem deteksi dan
alarm kebakaran untuk pencegah
bahaya kebakaran pada bangunan
gedung.
Philip J. Dinenno and Eric W. Forssell,
Clean agent total Flooding Fire
Extingushing System, SEPE
Handbook of Fire Protection
Engineering, 2015.
Kusuma Yuriadi, Sistem Mekanikal
Gedung, Pusat Pengembangan
Bahan Ajar-UMB.
Teori Dasar Penanggulangan Bahaya
Kebakaran, 2006, Dinas
Pemadam Kebakaran, Jakarta

232

Anda mungkin juga menyukai