Oleh:
AZKA ANNISA FAUZIA
NIM 190111100123
Ada beberapa pihak yang selalu inten memantau, mengawasi, sekaligus jugaseringkali terlibat
lansung pada kegiatan di Pasar Modal. Diantaranya adalah:
A. Investor
Investor merupakan salah satu pihak yang sangat berperan penting keberadaannya di Pasar
modal. Posisi investor sangat urgen, dikarenakan menjadi salah satu yang menopang eksistensi
Pasar modal. Investor dalam arti yang mendasar mengarah padasubjek yang melakukan kegiatan
tertentu. Baik itu secara perorangan yang berasal dari dalam negeri Indonesia atau perorangan
asing (luar negeri), maupun institusi. Hal terkait dengan Investor ini diatur jelasdi UU RI Nomor
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan UU RI Nomor 08 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh Investor, dinamakan Investasi/Penanaman
Modal. Baik investasi dalam negeri Indonesia, mauipun investasi asing. Berikut di bawah
iniakan dijelaskan perbedaan arti antara investasi dalam negeri atau investasi asing, serta investor
dalam negeri ataupun asing, dan regulasi yang mengatur.
1. Pengertian Investasi Dalam Negeri
Istilah investasi dalam negeri (IDN) dikenal pula dengan penamaan penanaman modal dalam
negeri (PMDN).13 IDN dalam bahasa asingnya (bahasa Inggris) adalah domestic invest-ment.
Pengertian IDN dimuat dengan jelas di Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (selanjutnya akan disebut dengan UU Penanaman Modal) di Pasal 1 angka 2:
"Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri."
IDN cakupannya terbatas pada suatu kegiatan yang dilakukan antar pelaku usaha dalam negeri,
sedangkan yang melakukan usaha adalah dinamakan investor baik dalam bentuk perseorangan
maupun berbentuk badan usaha, sebagaimana dijelaskan oleh Pasal 1 angka 4:
"Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang
dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing."
Para investor juga diberikan hak, kewajiban, dan tanggung jawab agar investor selalu
mengindahkan kompetisi usaha yang sehat, melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan,
menghormati budaya lokal masyarakat setempat, pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, dan
ketentuan lain yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan.
Kewajiban dan hak, tidak hanya dimiliki dan dibebankan pada investor, tapi pada semua
stakeholders terkait termasuk pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia menempatkan bidang
investasi sebagai salah satu pemasukan ekonomi negara. Investasi menjadi bagian dari
penyelenggaraan perekonomian nasional dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional, mendorong teknologi nasional yang berkelanjutan, menciptakan lapangan
pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Penyelenggaraan investasi di Indonesia, secara mendasar tidak boleh bertentangan dengan tujuan
murni investasi seperti yang diatur di dalam Pasal 3 ayat (2) UU Penanaman Modal: "Tujuan
penyelenggaraan penanaman modal, antara lain untuk:
a. meningkatkan pertumbuhan ekanomi nasional;
b. menciptakan lapangan kerja;
C. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
d. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional; e. meningkatkan kapasitas dan
kemampuan teknologi nasional;
f. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
g. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan
menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan
h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
2. Dasar Hukum Investasi Dalam Negeri
Investasi Dalam Negeri (IDN) di Indonesia memiliki dasar hukum yang sama dengan investasi
asing yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU Penanaman
Modal). UU Penanaman Modal menggantikan UU sebelumnya yaitu UU Nomor 6 Tahun 1968
tentang Penanaman Modal Dalam Negeri jo UU Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan dan
Tambahan UU PMDN.
Ketentuan yang terkait dengan IDN di UU Penanaman Modal, terdiri dari beberapa pasal yaitu:
1. Pasal 1 angka 2, angka 5, angka 9 tentang pengertian investasi dalam negeri,
investor dalam negeri, dan modal dalam negeri; bunyi ketentuan pasalnya adalah:
2. "2. Penanganan modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri;
5. Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha
Indonesia,Negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah
negara Republik Indonesia
9. Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia,
perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak
berbadan hukum.
3. Pasal 3 tentang asas dan tujuan penyelenggaraan investasi; "(1)Penanam modal
diselenggarakan berdasarkanasas:
a. Kepastian hukum;
b. Keterbukaan; C. Akuntabilitas;
d. Perlakukan yang sama dan tidak membedakan asal negara; D Kebersamaan; f. Efisiensi
berkeadilan;
g. Berkelanjutan;
h. Berwawasan lingkungan;
i. Kemandirian; dan
Keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional."
(2) Tujuan penyelenggaraan penanaman modal, antara lain
untuk:
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
b. Menciptakan lapangan kerja;
C. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
d. Meningkatkan kemampuan daya saing duni usaha nasional;
e. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;
f. Mendorong pengembangan kerakyatan;
g. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana
yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan
h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
3) Pasal 4 tentang kebijakan dasar investasi;
"(1)Pemerintah menetapkan kebijakan dasar pena-naman modal untuk:
a. mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal untuk
penguatan daya saing perekonomian nasional; dan
b. mempercepat peningkatan penanaman modal;
(2) Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah:
a. memberi perlakukan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penenam modal asing
dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional;
b. menjamin kepastian hukum, kepastian ber-usaha, dan keamananberusaha bagi penanam
modal sejak proses pengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman modal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha
mikro, kecil, menengah, dan koperasi;
(3) Kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diwujudkan dalam bentuk
Rencana Umum Penanaman Modal."
4.Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) tentang bentuk badan usaha dan kedudukan IDN;
"(1) Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk
badan hukum, tidak berbadan hukum atau usaha perseorangan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan;
(3) Penanaman modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanaman modal dalam bentuk
perseroan terbatas dilakukan denga:
a. Mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas;
b. Membeli saham; dan
c. Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan."
6. Pasal 6 tentang perlakuan pemerintah terhadap investor;
“(1) Pemerintah memberikan perlakukan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal
dari negara manapun yang melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) Perlakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi penanam modal dari
suatu negara yang memperoleh hak istimewa berdasarkan perjanjian dengan Indonesia."
6)Pasal 9 tentang tanggungjawab hukum yang belum diselesaikan oleh investor;
B. Emiten
Emiten juga merupakan pihak yang sangat berperan di Pasar modal. Emiten adalah Perusahaan
yang berkeinginan mendapatkan dana dengan cara menerbitkan saham atau obligasi (listing) di
pasar modal/bursa. Ada beberapa tujuan dari Emiten listing di Pasar modal:
1. Pengembangan & Perluasan usaha bagi perusahaan mereka. Tujuannyalebih pada
internal kegunaan bagi perusahannya;
2. Arahnya agar ada variasi kepemilikan saham/Divestasi. Dengan demikian
nantinya akan didapatkan keuntungan yang lebih besar.
3. Penyediaan sumber dana. Artinya emiten lebih banyak pada penerbitanefek untuk
diperjual belikan.
Dari substansi emiten, listing (melakukan penawaran umum) di Pasar modal, menjadi kategori
pokok emiten. Demikian pula dengan harapan variasi kepemilikan saham bagi perusahaan.
Mereka umumnya menjadikan perusahaannya perusahaan go public, sehingga merusahaannya
jadi perusahaan terbuka (Tbk).
Dalam kajian akademik, ada beberapa instrumenyang digunakan di pasar modaldi Indonesia.
Diantaranya adalah:
1. Instrumenutang (Obligasi);
2. Instrumensaham;
3. Instrumenefek yang lainnya