Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 9:

PASAR MODAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah memp elajari Bab ini anda diharap kan mampu untuk :
1.1 M enjelaskan ngertian Pasar M odal
1.2 M enguraikan instrumen Pasar M odal
1.3 M enjelaskan lemb aga-lembaga y ang terlibat di Pasar M odal
1.4 M enjelaskan aktivitas Pasar Perdana
1.5 M enggambarkan seluruh isi p ertemuan ke 9 sekaligus mamp u mendiskusikannya

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1 :
Pasar Modal

1.1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merup akan kegiatan y ang berhubun gan den gan p enawaran umum
dan p erdagan gan efek, p erusahaan publik y ang berkaitan den gan efek y ang d iterbitkanny a,
serta lembaga dan p rofesi y ang berk aitan dengan efek.[1] Pasar M odal menyediakan b erbagai
alternatif bagi p ara investor selain alternatif investasi lainny a, seperti: menabung di bank,
membeli emas, asuransi, tanah dan b an gunan, dan seb againya.

Pasar M odal bertindak sebagai p enghubun g antara p ara investor den gan
p erusahaan ataup un institusi p emerintah melalu i perdagan gan instrumen melalu i jan gk a
p anjang sep erti obligasi, saham, d an lainnya. Berlan gsun gny a fun gsi p asar modal adalah
menin gkatkan d an men ghubun gkan aliran dana jangka p anjan g den gan "kriteria p asarnya"
secara efisien yang akan menunjan g pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruh an.
1.2. Sejarah

M enurut buku "Effectengids" y ang dikeluarkan Veren egin g voor den


Effectenhandel p ada tahun 1939, transaksi efek telah berlan gsun g sejak 1880 namun
dilakukan tanpa organisasi resmi sehin gga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap .
Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk p erdagan gan komuitas dan sekuritas, y akti
Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas

Tahun 1892, p erusahaan perkebunan Cultuur Maatschapp ij Goalpara di B atavia


men geluarkan p rosp ektus p enjualan 400 saham dengan harga 500 guld en p er saham. Emp at
tahun berikutny a (1896), harian Het Centrum dari Djoejacarta ju ga mengeluarkan
p rosp ektus p enjualan saham senilai 105 ribu gu lden d en gan harga p erdana 100 gu lden per
saham. Tetap i, tidak ada keterangan ap akah saham tersebut dip erjualbelik an. M enurut
p erkiraan, y ang d ip erjualbelikan adalah saham y ang terdaftar di bursa Amsterdam tetap i
investorny a berada di Batavia, Surabay a dan Semaran g. Dap at dikatakan bahwa ini adalah
p eriode p ermulaan sejarah pasra modal Indon esia. Sekitar awal abad k e-19 pemerintah
kolonial Belanda mu lai memban gun p erkebunan secara besar-b esaran di Indonesia. Sebagai
salah satu sumber dana adalah dari p ara p enabung y ang telah dikerahkan sebaik-baikny a.
Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainny a y ang
p enghasilanny a san gat jauh lebih tin ggi dari penghasilan p enduduk p ribumi

Atas dasar itulah maka p emerintahan kolonial waktu itu mendirikan p asar modal.
Setelah men gad akan p ersiapan, maka akhirny a Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan
caban g y ang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, y ang menjad i
p eny elenggara adalah Verenig ing voor de Effectenhandel dan langsung memulai
p erdagan gan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini merup akan y an g keemp at tertua terbentuk
setelah Bombay (1830), Hong Kong (1847), dan Toky o (1878). Pada saat awal terdap at 13
anggota bursa y ang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup ; Fa.
M onod & Co.; Fa. Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa.
Jeannette Walen; Fa. Wiek ert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co ; Wieckert & V.D. Linden ;
[butuh rujukan]
Fa. Vermey s & Co; Fa. Cruy ff dan Fa. Gebroeders.
Pada awalny a bursa ini memp erjualbelikan saham dan obligasi
p erusahaan/p erkebunan Beland a y ang beroperasi di Indonesia, ob ligasi y an g diterbitkan
p emerintah (p rovinsi dan kotap raja), sertifikat saham p erusahaan-perusahaan Amerika yang
diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek p erusahaan Beland a
lainny a. M eskip un p ada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adany a Peran g
Dunia I, namun dibuka kembali p ada tahun 1918. Perkemban gan p asar modal di Batavia
tersebut begitu p esat sehingga menarik masyarakat kota lainny a. Untuk menampung minat
tersebut, p ada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabay a dan 1 Agustus 1925 di Semaran g
resmi did irikan bursa. An ggota bursa di Surabay a waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff, Fa.
Gijselman & Steup , Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop , dan N. Koster. Sedan gkan
anggota bursa di Semaran g waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup ,
Fa. M onad & Co, Fa. Comp anien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co. Hal ini dik arenakan
keadaan p asar modal waktu itu cukup menggemb irakan yang terlih at dari nilai efek y ang
tercatat y ang mencap ai NIF 1,4 miliar (jik a di indeks dengan harga beras y ang disubsidi
p ada tahun 1982, nilainy a adalah + Rp. 7 triliun) y ang berasal dari 250 macam efek

Periode men ggembirakan in i tidak berlan gsun g lama karena dih adap kan pada
resesi ekonomi tahun 1929 dan p ecahny a Peran g Dunia II (PD II). Keadaan y ang semakin
memburuk membu at Bursa Efek Surabay a dan Semaran g d itutup terlebih dahulu. Kemudian
p ada 10 M ei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutny a baru p ada tanggal 3 Juni
1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Op erasional bursa p ada waktu itu dilakukan oleh
PPUE (Perserikatan Perdagangan Uan g dan Efek) y ang beran ggotakan bank negara, bank
swasta dan p ara p ialang efek. Pada tan ggal 26 Sep tember 1952 d ikelu arkan Undang-und an g
No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat y ang kemudian ditetap kan sebagai
Undang-Undang Bursa. Namun kondisi p asar modal n asional memburuk kembali karen a
adany a nasionalisasi perusahaan asing, sen gketa Irian Barat den gan Belanda, dan tin gginy a
inflasi pada akhir p emerintahan Orde Lama y ang men capai 650%. Hal ini meny ebabklan
tingkat kep ercay aan masy arakat kep ada p asar modal merosot tajam, dan dengan sendiriny a
Bursa Efek Jakarta tutup kembali

Baru p ada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi
terhadap modal asing. Pemerintah lebih terbuka terhadap modal lu ar negeri gun a
p embangunan eknomi y ang berkelanjutan. B eberapa hal yang dilakukan adalah p ertama,
men geluarkan Kep utusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang p endirian Pasar M odal,
membentuk Badan Pembin a Pasar Modal, serta memb entuk Badan Pelaksana Pasar M odal
(BAPEPAM ). Yang kedua ialah men gelu arkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976
tentang p enetapan PT Danareksa sebagai BUM N p ertama yang melakuk an go p ublic den gan
p eny ertaan modal negara Republik Indonesia sebany ak Rp. 50 miliar. Yan g ketiga adalah
memberikan kerin gan p erp ajakan kep ada perusahaan y ang go p ublic dan k ep ada p embeli
saham atau bukti p enyertaan modal. Perkemban gan p asar modal selama tahun 1977 s/d 1987
men galami kelesuan meskip un p emerintah telah memberikan fasilitas kep ada perusahaan-
p erusahaan y ang memanfaatkan dana dari bursa efek. Tersendatny a p erkembangan p asar
modal selama periode itu disebabkan oleh beberap a masalah antara lain men gen ai p rosedur
emisi saham d an obligasi y ang terlalu ketat, adany a batasan fluktuasi harga saham dan lain
sebagainy a. PT. Semen C ibinon g merup akan p erusahaan p ertama yang dicatat dalam saham
BEJ

Baru setelah p emerintah melakukan deregulasi pada p eriode awal 1987, gairah di
p asar modal kembali menin gkat. Deregulasi yan g p ada intiny a adalah melakukan
p eny ederhanaan d an merangsan g minat p erusahaan untuk masuk ke bursa serta
meny ediakan kemudahan-kemud ahan b agi investor. Kebijakan ini diken al d en gan tiga p aket
y akni Paket Kebijaksanaan Desember 1987, Pak et Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket
Kebijaksanaan Desember 1988. Paket Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang leb ih
dikenal d en gan Pakdes 1987 merupakan p eny ederhanaan p ersy aratan p roses emisi saham
dan obligasi, dihap uskanny a biay a yang sebelu mnya dip ungut oleh Bap epam, sep erti biay a
p endaftaran emisi efek. Keb ijak an in i ju ga men ghap us batasan fluktuasi harga sah am d i
bursa efek dan memperkenalkan bursa p aralel. Seb agai pilihan bagi emiten yang belum
memenuh i sy arat untuk memasuki bursa efek. Kemud ian Paket Kebijaksanaan Oktober 1988
atau disingk at Pakto 88 ditujukan p ada sektor p erbankkan, namun memp unyai dampak
terhadap p erkembangan p asar modal. Pakto 88 berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal,
Lending, Limit), dan pengenaan p ajak atas bunga dep osito. Pengenaan p ajak in i berdampak
p ositif terhadap p erkembangan p asar modal. Sebab den gan keluarny a kebijaksan aan in i
berarti p emerintah memberi perlakuan y ang sama antara sektor p erbankan dan sektor p asar
modal. Yan g ketiga adalah Paket Kebijaksanaan Desember 1988 atau Pakdes 88 y ang pada
dasarnya memberik an dorongan y an g leb ih jauh p ada p asar modal den gan membuk a
p eluang bagi swasta untuk meny elenggarakan bursa.Hal in i memud ahkan inv estor y ang
berada di luar Jakarta.

Di samp ing ketiga p aket kebijak an ini terdap at pula p eraturan mengen ai
dibukany a izin bagi inv estor asing untuk memb eli sah am di bursa Indonesia y an g
dituangkan dalam Keputusan M enteri Keuangan No. 1055/KMK.013/1989. Investor asing
diberikan k esemp atan untuk memiliki saham samp ai batas maksimum 49% di p asar p erdana,
maup un 49 % saham yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel. Setelah itu disusul dengan
dikeluark anny a Kep utusan Menteri Keuangan No. 1548/KM K.013/1990 y ang diubah lagi
dengan Kep utusan Menteri Keuangan No. 1199/KM K.010/1991. Dalam keputusan ini
dijelaskna bahwa tugas Bap epam y ang semula ju ga bertindak seb agai p eny elenggara bursa,
maka hany a menjadi bad an regulator. Selain itu p emerintah juga memb entuk lembaga baru
sep erti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Klirin g dan Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI), reksadana, serta manajer Investasi.

Keadaan setelah k ebijakan deregulasi itu dikeluark an benar-b enar berbeda. Pasar
modal men jadi sesuatu y ang men ggemp arkan, karena investasi di bursa efek berkemb an g
sangat pesat. Bany ak perusahaan antri untuk dap at masuk bursa. Para investor domestik juga
ramai-ramai ikut bermain di bursa saham. Selama tahun 1989 tercatat 37 p erusahaan go
p ublic dan sahamny a tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta. Sedemik ian bany akny a
p erusahaan y ang mencari dana melalui pasar modal, seh in gga masyarakat luas pun
berbondong-bondon g untuk menjad i investor. Perkembangan ini berlanjut dengan
swastanisasi bursa, y akni berdiriny a PT. Bursa Efek Surabay a, serta p ada tanggal 13 Juli
1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta y ang men ggantikan p eran Bap ep am sebagai p elaksana
.
bursa Akibat dari p erubahan y ang men ggemb irakan ini adalah semakin tumbuhny a rasa
kep ercay aan investor terhadap keberadaan p asar modal Indon esia. Hal ini ditindaklanjuti
oleh p emerintah d en gan men geluarkan p eraturan berup a Undang-Undan g No. 8 Tahun 1995
y ang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1996. Undang-undang in i dilen gkap i dengan
p eraturan organikny a, y akni Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang
Peny elenggaraan Kegiatan di Bidan g Pasar Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun
1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar M odal. Tahun 1995, mulai
diberlakuk an sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System). Suatu system p erdagan gan
di lantai bursa yan g secara otomatis me-matchkan antara harga jual dan beli saham. Sebelum
diberlakuk annya JATS, transaksi dilakukan secara manual. M isalny a dengan menggunakan
“p ap an tulis” sebagai p ap an untuk memasukkan harga jual dan beli saham. Perdagan gan
saham berub ah men jadi scrip less trading, y aitu p erdagan gan sah am tanp a warkat (bukti fisik
kep emilikkan saham)Lalu den gan seirin g kemajuan teknolo gi, bursa kini menggunakan
sistem Remote Trading, y aitu sistem p erdagan gan jarak jauh. Pada tan ggal 22 Juli 1995,
BES merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu
Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ. Pada tanggal 19 Sep tember 1996,
BES men gelu arkan sistem Surabaya Market information and Automated Remote Trading
(S-M ART) y ang menjadi Sebuah sistem p erdagan gan y ang ko mprehensif, terintegrasi dan
luas remote y ang meny ediakan informasi real time d ari transaksi y ang dilakukan melalu i
BES. Pada tahun 1997, krisis ekonomi meland a negara-n egara Asia, khususny a Thailand,
Filip ina, Hong Kon g, M alaysia, Singap ura, Jep ang, Korea Selatan, dan Cin a, termasuk
Indonesia. Akibatny a, terjadi p enurunan nilai mata uan g asing terhad ap nilai dolar.

Bursa Efek Jakarta melakukan merger den gan Bursa Efek Surab ay a p ada akhir
2007 dan p ada awal 2008 berubah nama menjad i Bursa Efek Indonesia. Dari regulasi yang
dikeluark an p eriode ini mempuny ai ciri khas y akni, dib erikanny a kewenan gan yang cukup
besar dan luas kep ada Bap ep am selaku badan p engawas. Amanat yang diberikan dalam UU
Pasar Modal secara tegas meny ebutkan bahwa Bap ep am dap at melakukan p eny elidikan,
p emeriksaan, dan p enyidikan jika terjadi kejahatan di p asar modal.

1.3. S truktur

Struktur Pasar M odal di Indonesia tertinggi berada p ada menteri Keuan gan menun juk OJK
merup akan lemb aga p emerintah y ang bertu gas untuk melakukan p embinaan, p engaturan dan
p engawasan sehari-h ari p asar modal den gan tujuan mewujudk an tercip tany a kegiatan p asar
modal yang teratur, wajar, efisien serta melindun gi kep entingan masy arakat p emodal.
1.4. Pelaku

Para p emain utama yan g terlibat di p asar modal dan lemb aga p enunjan g y an g terlibat
]
lan gsung d alam p roses transaksi antara p emain utama sebagai berikut

 Emiten

Perusahaan y ang akan melakuk an p enjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, p ara emiten memiliki berb agai tujuan
dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rap at umum pemegang saham (RUPS), antara
lain :

1. Perluasan usaha, modal y ang d ip eroleh dari p ara investor akan d igunakan untuk
meluaskan bidan g usaha, perluasan p asar atau kapasitas produksi.
2. M emp erbaiki struktur modal, meny eimban gkan antara modal sendiri d en gan
modal asin g.
3. M engadakan p engalihan pemegan g saham. Pengalihan dari p emegan g saham
lama k ep ada p emegan g saham b aru.

 Investor

Pemodal y ang akan memb eli atau men anamk an modalnya di p erusahaan y ang melakukan
emisi (disebut investor). Seb elum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor
biasany a melakukan p enelitian d an analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas
p erusahaan, p rosp ek usaha emiten dan analisis lainny a.
Tujuan utama p ara investor dalam p asar modal antara lain :

• M emp eroleh deviden. Ditujukan kep ada keuntungan y ang ak an diperolehny a


berup a bunga y ang d ibay ar oleh emiten dalam bentuk devid en.
• Kepemilikan p erusahaan. Semak in banyak saham y ang d imiliki maka semakin
besar p engusahaan (men guasai) p erusahaan.
• Berdagan g. Saham dijual kembali p ada saat harga tinggi, p engharap anny a adalah
p ada saham y ang ben ar-benar dap at menaikkan keuntunganny a dari ju al beli
sahamny a.
 Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga p enunjan g antara lain turut serta mendukung berop erasiny a p asar modal,
sehingga memp ermudah baik emiten maup un investor dalam melakuk an berbagai
kegiatan y ang berk aitan den gan p asar modal.

 Penjamin emisi (underwriter)

Lembaga yang menjamin terjualny a saham/obligasi samp ai batas waktu tertentu dan
[butuh rujukan]
dap at memperoleh dana y ang diin ginkan emiten.

 Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)

Perantaraan dalam jual b eli efek, y aitu p erantara antara si p enjual (emiten) d en gan si
p embeli (investor). Kegiatan-kegiatan y ang dilakukan oleh broker antara lain melip uti:

• M emberikan informasi tentan g emiten


• M elakukan p enjualan efek k ep ada investor

 Perdagangan efek (dealer)

Berfungsi seb agai:

• Pedagan g dalam ju al beli efek


• Sebagai p erantara dalam jual beli efek

 Penanggung (guarantor)

Lembaga p enen gah antara p emberi k ep ercay aan den gan p enerima kep ercay aan. Lemb aga
y ang dip ercay a oleh investor sebelum menan amkan d anany a.

 Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat dip erlukan sebagai wali d ari si p emberi aman at (investor). Kegiatan
wali amanat melip uti:

• M enilai kekay aan emiten


• M enganalisis kemamp uan emiten
• M elakukan p engawasan dan p erkemban gan emiten
• M emberi nasehat kep ada para investor dalam hal y an g berkaitan den gan emiten
• M emonitor p embayaran bunga dan p okok obligasi
• Bertindak sebagai agen p embay aran

 Perusahaan surat berharga (securities company)

M engkhususkan diri dalam p erdagan gan surat berh arga y an g tercatat di bursa efek.
Kegiatan p erusahaan surat berharga antara lain :

1. Sebagai p edagan g efek


2. Penjamin emisi
3. Perantara p erdagangan efek
4. Pengelola dana

 Perusahaan pengelola dana (investment company)

M engelola surat-surat berharga y ang akan men guntungk an sesuai den gan kein ginan
investor, terdiri dari 2 unit y aitu sebagai pen gelo la dan a dan p eny imp an dana.

 Kantor administrasi efek.

Kantor y ang membantu p ara emiten maup un investor dalam ran gka memp erlancar
administrasiny a.

1. M embantu emiten dalam ran gk a emisi


2. M elaksanakan kegiatan meny imp an dan pengalihan hak atas saham p ara inv estor
3. M embantu meny usun daftar p emegan g saham
4. M emp ersiapkan koresp onden emiten kep ada p ara p emegan g saham
5. M embuat lap oran-lap oran y ang diperlukan

1.5. Fungsi

Secara umu m, fun gsi pasar modal ad alah sebagai b erikut:


• Sebagai sarana penambah modal bagi usaha, p erusahaan dap at memp eroleh dana
dengan cara men jual saham ke p asar modal. Sah am-saham ini akan dib eli oleh
masyarakat umum, p erusahaan-p erusahaan lain, lemb aga, atau oleh p emerintah.

• Sebagai sarana pemerataan pendapatan, setelah jan gka waktu tertentu, saham-saham
y ang telah dibeli akan memberik an dev iden (b agian dari keuntun gan p erusahaan) kep ada
p ara p embeliny a (pemilikny a). Oleh karena itu, p enjualan saham melalu i p asar modal
dap at dianggap sebagai saran a p emerataan p endapatan.

• Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi, dengan adanya tambahan modal yang
diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

• Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja, Ke beradaan pasar modal dapat mendorong muncul
dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

• Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara, Setiap deviden yang diba gikan kepada
para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan
melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

• Sebagai indikator perekonomian Negara, Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di


pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai
perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

1.6. Manfaat

Bagi emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beb erap a manfaat, antara lain :

1. jumlah d ana y ang dap at dihimp un berjumlah besar


2. dana tersebut dap at diterima sekaligus p ada saat pasar p erdana selesai
3. tidak ada convenant sehin gga manajemen dap at lebih bebas dalam pengelolaan
dana/p erusahaan
4. solvabilitas p erusahaan tinggi sehin gga memp erbaik i citra p erusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Bagi investor

Sementara, bagi investor, p asar modal memilik i beberap a manfaat, antara lain:

1. nilai investasi berkembang mengikuti p ertumbuhan ekonomi. Penin gkatan tersebut


tercermin p ada menin gkatny a harga sah am y ang mencapai kap ital gain
2. memp eroleh d ividen bagi mereka y an g memiliki/memegan g sah am d an bun ga y ang
mengamb ang bagi pemen an g obligasi
3. dap at sekaligus melakukan investasi dalam beberap a instrumen yang men gurangi risiko

1.7. Lembaga dan S truktur Pasar Modal Indonesia

Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lemb aga-lembaga sebagai berikut:

• Otoritas Jasa Keuangan, didirikan di tahun 2011 untuk menggantikan fungsi Badan
Pengawas Pasar M odal sebagai p en gawas seluruh aktivitas y ang terjad i di p asar modal
• Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jak arta dan Bursa Efek Surabay a namun sejak
akhir 2007 Bursa Efek Surabay a melebur ke Bursa Efek Jakarta sehin gga menjadi Bursa
Efek Indonesia
• Perusahaan efek
• Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini d ilakuk an oleh PT. Klirin g Penjaminan Efek
Indonesia (PT. KPEI)
• Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (PT. KSEI)

1.8. Mekanisme

Penawaran Umum (Go Public)

Secara tahap awal, p erusahaan harus melakuk an p enawaran u mum. Penawaran Umum (go
public) merupakan kegiatan y ang dilakukan p erusahaan untuk mendap atkan dana dari
masy arakat p emodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan
oleh emiten untuk menjual efek kepada p ublik sehingga masy arakat dari berbagai lap isan
membeli d an turut memegang sah am atas p erusahaan y ang menerbitkan sah am. Den gan
melakukan go public, p erusahaan mend ap at berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:

• M endap atkan dana y ang cukup besar bagi pengemban gan usaha dan memp erbaiki
struktur modal, karena dana tersebut diterima lan gsung tanp a melalui berb agai tahapan
(termin)
• Dengan kepemilikan sah am y ang tersebar di masy arakat, p erusahaan dituntut untuk
melakuk an kegiatan usahany a den gan transp aran dan p rofesional sehingga memacu
p erusahaan tersebut untuk berkemban g.
• M embuka kesempatan bagi masy arakat untuk melakukan investasi dengan jalan
kep emilikan sah am.
• Lebih dik enal o leh masy arakat sehingga secara tidak lan gsung aktivitas p romosi turut
berjalan.

Berikut merupakan tahap an y ang harus dilakukan p erusahaan dalam proses p enawaran
umum go public.

• Tahap persiapan

Perusahaan y ang ak an menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum


Pemegan g Saham (RUPS) untuk membentuk kesep akatan di antara p ara p emegan g saham
dalam ran gka p enawaran umum saham. Setelah sep akat, emiten menentukan p enjamin
emisi serta lembaga d an p enunjan g p asar y ang melip uti lembaga-lembaga berikut ini.

1. Penjamin emisi (under writer), merup akan p ihak y ang memb antu emiten dalam
rangk a p enerbitan saham. Tugasny a antara lain, meny iapkan berbagai dokumen,
membantu meny iap kan p rospektus, dan memberik an p enjamin an atas p enerbitan.
2. Akuntan p ublik (auditor indep enden), merup akan p ihak yang bertu gas melakukan
audit dan p emeriksaan lap oran keuangan calon emiten.
3. Penilai, y aitu pihak y ang melakuk an p enilaian terhad ap aktiva tetap p erusahaan dan
menentukan tingk at kelay akanny a.
4. Konsultan hukum (legal opinion) memb antu dan memb erikan pendap at dari sisi
hukum.
5. Notaris bertugas membuat an gka-an gka p erubahan anggaran dasar, akta-akta
p erjanjian, dan notulensi rap at.

• Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Calon emiten melakuk an pendaftaran dengan dilen gkapi dokumen-doku men pendukun g
kep ada Bapep am. Kemudian bap ep am memutuskan calon emiten memenuhi persy aratan
atau tidak

• Tahap Penawaran S aham

Pada tahap an inilah emiten menawarkan sahamny a kepada masy arakat investor melalu i
agen-agen penjual y an g telah d itunjuk. Dalam tahap an ini kein ginan investor untuk
memiliki saham terkadang tidak terp enuhi. Misalny a, saham y ang dilep as ke p asar
p erdana sebany ak 150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah
250 juta lembar saham. Inv estor y ang belu m mendap atkan saham d apat membeliny a di
p asar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.

• Tahap Pencatatan S aham di Bursa Efek

Setelah sah am ditawarkan di p asar p erdana, selanjutny a saham dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Pencatatan saham d ap at dilakukan di bursa efek tersebut.

1.9. S yarat Pencatatan S aham di BEI

Calon emiten dap at mencatatkan sahamny a di bursa, ap abila telah memenuhi sy arat berikut:

• Perny ataan Pendaftaran Emisi telah diny atakan efektif oleh Bapep am.
• Lap oran keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan p ublik, diregistrasi di Bapep am dan
mendap at perny ataan unqualified opin ion untuk tahun fiskal kemarin.
• Jumlah minimum adalah satu juta lembar sah am.
• Jumlah minimum p emegan g saham awal ad alah 200 investor den gan masin g-masin g
memiliki minimum 500 lembar.
• M emp uny ai aktiva minimum sebany ak Rp . 20 M iliar, ekuitas pemegan g saham
(stockholder’s equity) minimum sebesar Rp 7.5 miliar d an mod al y an g sudah d isetor
(paid up capita l) min imum seb esar Rp 2 miliar.
• M inimum kap italisasi setelah p enawaran ke p ublic sebesar Rp . 4 miliar.
• Khusus calon emiten p abrik, tidak dalam masalah p encemaran lin gkungan (hal tersebut
dibuktikan den gan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri k ehutanan harus
memiliki sertifik at ecolabeling (ramah lingkun gan).
• Calon emiten tidak sedan g dalam sen gk eta hukum y an g dip erkirakan dap at memen garuhi
kelangsun gan p erusahaan.
• Khusus calon emiten bidang p ertamban gan, h arus memiliki izin p engelolaan y ang masin g
berlaku minimal 15 tahun; memiliki min imal satu kontrak kary a atau kuasa p enamban gan
atau surat izin p enamban gan d aerah ; minimal salah satu an ggota d ireksiny a memiliki
kemamp uan teknis dan p engalaman di bidang p ertamban gan; calon meiten sudah
memiliki cadan gan terbukti (proven deposit) atau y ang setara.
• Khusus calon emiten y ang bidan g usah any a memerlukan izin pengelolaan (sep erti jalan
tol, penguasa hutan) dan harus memilik i izin tersebut minimal 15 tahun.

C. SOAL LAT IHAN


1. Bagi p ara p emodal (investor) dalam bermain di pasar modal memp uny ai beberap a tujuan.
Jelaskan tujuan dari investor tersebut?
2. Kita mengenal ju ga lembaga p enunjan g p asa modal. Jelaskan secara len gkap lembaga
p enunjang yang anda ketahui
3. Selanjutny a jelaskan p ula secara len gk ap , tetap i singkat p rosedur emisi saham dan
obligasi di pasar modal?
4. Uraikan ap a y ang dimaksud den gan p asar sekunder dan p asar primer, serta kap an kedua
p asar tersebut terjadi

D. DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Siamat, (2005), Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter Dan Perbankan,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univ ersitas Indonesia, Jakarta

Dr. Kasmir, (2013), Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta

Rusdin, M .Si., Pasar Modal, Penulis, Penerbit: Alfabeta, Bandun g

Anda mungkin juga menyukai