Anda di halaman 1dari 46

SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SUMBANGAN KOMITE

BERBASIS WEB PADA SMK MA’ARIF 1 KALIREJO

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
CHOLIDI. HS
NPM. 5720118023

PROGRAM STUDI S1 – SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


( STMIK ) KALIREJO LAMPUNG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi merupakan

salah satu pemicu terjadinya perubahan pola pikir manusia untuk dapat

memperoleh informasi secara akurat dan cepat. Internet sebagai salah satu

media teknologi informasi sangat besar manfaatnya bagi masyarakat yang

membutuhkan informasi tanpa terhalang oleh jarak dan perbedaan yang

sebelumnya menjadi penghambat dalam penyebaran informasi. Kemajuan

teknologi saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak

kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Terjadi

perubahan pola hidup manusia akibat kemajuan teknologi sehingga menjadi

lebih hedonis, pragmatis, sekuler, dan melahirkan generasi instan namun juga

mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam tingkah laku dan tindakannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi,

sekolah sudah waktunya mengembangkan sistem informasi yang efektif dan

efisien agar mampu meningkatkan kualitas komunikasi dengan siswa dan

orang tua/wali siswa serta stakeholder sekolah lainnya. Dengan demikian

2
siswa dan orang tua/wali siswa akan dengan cepat dan mudah memperoleh

layanan informasi yang dibutuhkan. Informasi itu antara lain mengenai

informasi pembayaran Sumbangan Pendidikan Komite. Pelayanaan

pembayaran Komite selama ini masih berorientasi secara manual dengan

spreadsheet yang tidak efisien dalam mengelola pembayaran Komite

sehingga dapat memperlambat kinerja petugas untuk menghasilkan informasi

yang dibutuhkan. Dikarenakan kolom spreadsheet yang terbatas sehingga

petugas tata usaha harus membuatnya per tahun ajaran baru.

Sistem informasi merupakan sistem yang dapat mempermudah pihak

organisasi/ instansi dalam hal ini SMK Ma’arif 1 Kalirejo dalam mengolah

data. Ruang lingkup sistem informasi yang ada di SMK Ma’arif 1 Kalirejo

adalah: administrasi kurikulum dan pembelajaran, administrasi kesiswaan,

administrasi kepegawaian, administrasi hubungan sekolah dan masyarakat,

hubungan sekolah dengan industri, administrasi keuangan, administrasi

sarana prasarana dan administrasi perpustakaan. Sistem informasi yang

digunakan masih menggunakan manual.

Administrasi keuangan meliputi kegiatan menerima, merekapitulasi dan

melaporkan; yang terdiri dari: uang SPP, uang Sumbangan Praktikum, uang

Perpustakaan, uang raport dan sampul, uang pemeliharaan dan

pengembagan sekolah, uang Lomba Ketrampilan Siswa ( LKS ). Semua

keuangan dikelola oleh seorang bendahara.

3
Saat ini di SMK Ma’arif 1 Kalirejo pada bagian administrasi keuangan yang

salah satu tugasnya mengolah data pembayaran Komite yang dimana proses

pengolahan data Komite masih menggunakan cara manual. Berdasarkan hasil

observasi, SMK Ma’arif 1 Kalirejo menghadapi permasalahan yaitu pada

proses pengolahan data keuangan dimana masih ada kelemahan dan

kekurangan pada pengerjaan di spreadsheet (lembar kerja).

Permasalahan yang ada pada SMK Ma’arif 1 Kalirejo adalah proses

pengolahan data keuangan khususnya proses pembayaran Komite masih

manual, sehingga menimbulkan permasalahan dalam pengolahan data,

laporan keuangan sumbangan pembinaan pendidikan, keterlambatan dalam

pembuatan laporan keuangan yang menghabiskan banyak waktu sehingga

mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif. Permasalahan lain yang

muncul adalah bila berkas / kwitansi bukti pembayaran hilang atau rusak

terkena air maka mengakibatkan permasalahan yang timbul menjadi

kompleks baik bagi sekolah maupun bagi siswa baik yang sudah membayar

ataupun belum membayar. Suatu sistem yang terotomatisasi dapat

membantu petugas dalam menyelesaikan kewajibannya dengan lebih

cepat sehingga dapat mengurangi tingkat keterlambatan yang akan

mengganggu stabilitas sekolah. Terlebih lagi dengan sistem pembayaran

Komite online, orang tua murid dapat mengetahui riwayat pembayaran

Komite dengan mudah tanpa harus datang langsung ke sekolah yang

bersangkutan sehingga dapat mempersingkat waktu mereka.

4
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, diperlukan aplikasi sistem

informasi berbasis web dalam pembayaran Komite, dimana dengan adanya

sistem ini akan mempermudah proses pengolahan data yang terkomputerisasi

dalam hal ini adalah otorisasi sistem pembayaran pada Komite (Sumbangan

Pembinaan Pendidikan) yang dapat diakses setiap saat dengan cepat dan

efisien. Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. RoscoeDavis

(Jogiyanto, 2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Terdapat beberapa keunggulan dari sistem informasi sebagai berikut: sebagai

sarana pengambilan keputusan. Dalam pengambilan sebuah keputusan, peran

sistem informasi sanagatlah penting karena dengan sistem informasi kita bisa

mengetahui dampak ataupun konsekuensi dari keputusan yang nanti kita

ambil dalam kehidupan sehari-hari baik itu menguntungkan satu pihak

maupun kedua belah pihak yang sedang dalam sebuah masalah. Sistem

informasi sebagai sarana penyedia data, dalam hai ini peran sistem informasi

sangatlah vital karena dengan perannya sebagai penyedia data, dia dituntut

untuk menyediakan, memfasilitasi bahkan memberikan data yang bermanfaat

bagi pengunanya. Sistem informasi sebagai alat pengontrol data, disini peran

dari sistem informasi itu sendiri berguna untuk jembatan pengontrol data

mana yang layak beredar dan mana juga yang tidak layak beredar tapi dengan

tetap memperhatikan efek dari data tersebut.

5
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan masalah

penelitian ini yaitu “Bagaimana merancang sistem informasi pembayaran

Komite berbasis web pada SMK Ma’arif 1 Kalirejo?”.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam sebuah pembahasan bertujuan agar

dalam pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai. Adapun batasan masalah dalam penulisan proposal ini adalah :

1. Sistem ini hanya dikelola oleh admin yang dalam hal ini adalah petugas

keuangan/Bendara yang telah ditentukan oleh Sekolah Menengah

Kejuruan ( SMK ) Maarif 1 Kalirejo.

2. Sistem informasi pembayaran Sumbangan Komite ini dibangun dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database.

3. Alat bantu dalam merancang dan menganalisa sistem yang digunakan

adalah Unifield Modeling Languange (UML).

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pegawai dalam pencarian dan

pembuatan laporan mengenai pembayaran Komite. Mempermudah

administrasi dalam pembayaran Komite secara cepat, efektif dan efisien.

Kemudahan bagian administrasi dalam berkomunikasi dengan orang tua

mengenai pemberitahuan pembayaran Komite serta menghemat waktu dan

6
tenaga. Sebagai alternatif pengiriman pengumuman / pemberitahuan /

peringatan kepada wali murid sebagai ganti surat edaran sekolah, yang akan

lebih menjamin informasi tersebut sampai ke wali murid, dengan biaya yang

relatif tidak berbeda jauh dengan biaya fotocopy surat edaran.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari Tugas Akhir atau Skripsi ini, diharapkan akan memberikan

dampak yang positif bagi semua pihak yang berkaitan diantaranya sebagai

berikut :

1. Bagi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)

Kalirejo Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di

Propinsi Lampung dapat menjalin hubungan yang baik dengan berbagai

Instansi

2. Membantu dan mempermudah Instansi sekolah terutama sekolah SMK

Ma’arif 1 Kalirejo. Selain itu juga dari pihak kampus dapat mengetahui

kemampuan mahasiswa sejauh mana dalam menggunakan ilmu yang telah

ditempuh selama ini.

3. Bagi SMK Ma’arif 1 Kalirejo

a. Dapat mempermudah proses pengelolaan keuangan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif 1 Kalirejo.

b. Dapat meminimalisasi adanya kesalahan dalam penginputan data

yang dilakukan secara konvensional dan mengoptimalkan

keamanan dat.

7
4. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk meraih gelar sarjana, diharapkan

mahasiswa dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Sehingga ilmu yang

diperoleh dalam bangku kuliah bisa berguna dalam kehidupan dimasa

depan.

5. Bagi Pembaca

Memberikan pengetahuan dan ilmu baru mengenai sistem pembayaran

Komite berbasis web dengan sms gateway, selain itu juga bisa dijadikan

referensi apabila ingin membuat sebuah sistem.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak keluar dari apa yang diharapkan penulis, maka dalam penelitian ini

penulis melakukan penelitian pada sekolah SMK Ma’arif 1 Kalirejo khusus

pada bidang keuangan yaitu Komite, penelitian akan berlangsung dalam kurun

waktu semester 8 Tahun Akademik 2021-2022.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat

SMK Ma’arif 1 Kalirejo merupakan sekolah yang dibangun pada tahun 1998.

Sekolah ini terletak di jalan Jend. Sudirman No. 569, Kampung Kalirejo,

Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Dengan luas tanah sebesar 2.850 m2 . Kepala sekolah SMK Ma’arif 1 Kalirejo

saat ini adalah Bapak Widodo. M.Pd.I. SMK Ma’arif 1 Kalirejo merupakan

sekolah berstatus swasta dan sudah berakreditasi B.

Sebelum teknologi berkembang sangat pesat seperti sekarang ini, pihak

sekolah belum menggunakan alat – alat komunikasi atau pun koneksi internet

untuk penyedia contact person bagi pihak luar sekolah yang ingin bertanya-

tanya seputar kepentingan sekolah. Namun, saat ini telah disediakan nomor

telepon dan dibuat sebuah alamat email yang berguna untuk memudahkan

pihak luar sekolah agar dapat bertanya seputar kepentingan sekolah dengan

lebih mudah, terutama bagi yang bertempat tinggal sangat jauh dari sekolah.

Sehingga, nomor telepon yang digunakan sekolah saat ini yang bisa dihubungi

adalah (0729) 7343120, dan alamat email yang digunakan oleh sekolah adalah

smkmaarif1998@yahoo.com.

9
Jumlah ruang belajar yang ada di SMK Ma’arif 1 Kalirejo adalah 25 kelas

yang terdiri dari kelas X, 10 kelas; Kelas XI, 8 Kelas; Kelas XII, 7 Kelas.

Jumlah siswa pada kelas X terdiri dari 304 siswa, kelas XI terdiri dari 272

siswa, kelas XII terdiri dari 249 siswa. Sehingga total dari seluruh siswa yang

ada di SMK Ma’arif 1 Kalirejo pada tahun ini mencapai 825 siswa. Untuk

jumlah pegawai sendiri, yang terdiri dari jumlah pendidik dan jumlah tenaga

kependidikan berjumlah 58 orang.

2.1.1 Visi dan Misi

Berikut ini adalah visi dan misi sekolah di SMK Ma’arif 1 Kalirejo

diantaranya :

2.1.1.1. Visi Sekolah

Menjadikan SMK Ma’arif 1 Kalirejo Lampung Tengah

sebagai lembaga yang menghasilkan lulusan yang bertaqwa,

berpengetahuan dan mempersiapkan diri memasuki dunia

usaha atau kerja dan perguruan tinggi.

2.1.1.2. Misi Sekolah

1. Meningkatkan profesiaonal guru.

2. Meningkatkan etos kerja dan semangat pengabdian.

3. Meningkatkan pelaksanaan ibadah sesuai dengan Ahlu

Sunnah Wal Jama’ah.

4. Meningkatkan peerolehan rata-rata nilai ujian nasional

murni.

10
5. Menciptakan situasi evaluasi yang berkesinambungan,

terbuka, obyektuf, dan mendidik

2.1.2. Tujuan Pendidikan

Berikut ini adalah tujuan sekolah di SMK Ma’arif 1 Kalirejo

diantaranya :

1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menguasai

Ilmu engetahuan Teknologi, Penguasaan keahlian

2. profesiaonal dalam bidangnya seta berwawasan luas dan memiliki

ketahanan moral untuk menghadapi era peersaingan global.

3. Menyiapkan tammatan yang memiliki jiwa wirausaha dan mandiri

dalam era persaingan global dan perdagangan bebas.

4. Mengembagkan pembelajaran yang mengacu pada kwalitas lulusan

dan penyiapan tenaga kerja yang siap pakai.

5. Membantu mengentaskan kemiskinan melalui program pendidikan

dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

6. Menyiapkan kader persyarikatan dan kader bangsa sebagai pelopor

`pelangsung dan penyempurna perjuangan demi tercitanya

masyarakat madani.

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Sistem

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sistem adalah

perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

11
membentuk suatu totalitas. Sistem juga diartikan sebagai susunan yang

teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. KBBI juga

mendefinisikan pengertian sistem sebagai sebuah metode.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29) sistem merupakan kumpulan

dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja

sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari

sistem tersebut. Menurut Rusmawan (2019:28) “sistem adalah suatu

jaringan atau komponen- komponen yang membentuk satu kesatuan

yang terkumpul untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu.”

Menurut Mulyani (2017:218) “sistem berorientasi objek adalah suatu

sistem yang komplek dipecahkan berdasarkan komponen-komponen

yang membentuknya, kemudian komponen tersebut dikatagorikan

berasarkan objek”, sedangkan Object Oriented Programing (OOP)

adalah metode yang diimpelentasikan dengan pengorganisasian atas

kerjasama dari sekumpulan objek, dimana masing-masing objek

tersebut adalah sebuah instance dari kelas dan semua kelas adalah

anggota hirarki yang direlasikan melalui pewaris dari class utamanya.

2.2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto H.M, informasi ialah sebuah data yang

sebelumnya sudah diolah menjadi sebuah bentuk baru yang memiliki

12
makna bagi si penerima dan juga menggambarkan kejadian-kejadian

nyata yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Raymond McLeod, kata informasi merupakan suatu data

yang sudah diolah sehingga memiliki makna dan juga bermanfaat

dalam pengambilan keputusan bagi penerima. Menurut Tata Sutabri,

informasi ialah suatu data yang telah dibuat dalam bentuk yang lebih

berguna sehingga bermanfaat dalam membuat suatu keputusan.

Berdasarkan Pengertian informasi menurut para ahli yang telah

disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, Jika

data merupakan fakta yang belum diolah (mentah) belum dikatakan

informasi, setelah melalui beberapa proses, maka data tadi dapat

menjadi sebuah informasi yang bermanfaat, sehingga dapat menjadi

lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan

data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun.

2.2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Mulyanto dalam Kuswara dan Kusmana (2017:18), “Sistem

informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan

komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang

memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk

13
mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi”. Menurut

Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), sistem informasi adalah

sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan

yang spesifik.

Jadi dari beberapa pengertian sistem informasi yaitu merupakan

sebuah sistem yang ada pada sebuah organisasi dimana didalamnya

terdapat kombinasi yang terdiri dari kumpulan orang, fasilitas,

teknologi bahkan cara kerja atau metode sehingga menciptakan alur

sebuah komunikasi serta pemprosesan beragam tipe kejadian internal

maupun eksternal yang dapat dijadikan sebagai sebuah dasar dalam

penentuan keputusan untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan

informasi yang terdapat pada sistem tersebut.

2.2.4. Pengertian Database

Menurut Sutanta dalam (Rusmawan:2019:39) berpendapat bahwa

“basis data dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung

(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu

media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu

kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus

seminimal mungkiin dan terkontrol (controlled redudancy), data

disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan

14
atau ditampilkan kembali, data dapat digunakan satu atau lebih

program-program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa

mengalami ketergantungan dengan

Program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa

sehingga proses penambahan, pengembalian, dan modifikasi data

dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.” Aplikasi basis data

yang digunakan dalam perancangan website ini antara lain :

1. MySQL (My Structured Query Language)

Menurut Firmansyah & Udi (2018:185) “MySQL adalah database

Server yang sangat populer dan banyak digunakan untuk

menangani data yang disajikan di halaman web.”

Menurut Rusmawan (2019:97) ”MySQL adalah sebuah perangkat

lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management

System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6

juta instalasi di seluruh dunia.”

Jadi pengertian MySQL merupakan RDBMS ( Relational Database

Management System atau server database ) yang dapat

menampung dan mengelola data dalam jumlah sangat besar, serta

dapat diakses oleh banyak user, dan serta dapat melakukan suatu

proses secara sinkron secara berbarengan

15
2. XAMPP

Menurut Wicaksono dalam (Zamaludin, Yusnaeni, & Amelia,

2016:21) “Xampp adalah sebuah software yang berfungsi untuk

menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah

data MYSQL di komputer lokal”.

3. PHPMyAdmin

Menurut Madcoms (2016:148) “PhpMyAdmin adalah sebuah

aplikasi open source memudahkan manajemen MySQL”.

PhpMyAdmin sebuah perangkat lunak berbasis web yang sangat

populer untuk administrasi basis data MySQL.

Menurut Atmoko & Arizona (2016:39) “PhpMyAdmin adalah

MySQL client yang berupa web dan umumnya tersedia di server

PHP seperti XAMPP maupun server komersial lainnya MySQL

client yang paling sederhana adalah berupa command line, namun

ternyata malah jarang diperoleh di server hosting-an karena pada

umumnya server yang diperjual belikan oleh reseller berupa

sharedshot”.

4. WEB

Web berasal dari kata Bahasa Inggris yang bila diterjemahkan

dalam Bahasa Indonesia berarti ‘jaring laba-laba’. Hampir sama

16
dengan arti dari kata web itu sendiri, web telah membentang ke

seluruh penjuru dunia. Tidak hanya terbatas pada lembaga-

lembaga penelitian yang ingin mempublikasi hasil riset, tetapi juga

telah banyak digunakan oleh perusahaan bisnis yang ingin

mengiklankan produk atau untuk melakukan transaksi bisnisnya.

2.2.5. Pengertian Komite

Awal terbentuknya komite sekolah yakni pada tanggal 2 April 2002

atas prakarsa masyarakat menggantikan BP3 yang diharapkan mampu

meyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia usaha maupun masya-

rakat umum bahwa “sekolah itu dapat dipercaya”.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan kita bahas secara lengkap

pengertian, tugas, fungsi, peran dan tujuan dibentuknya komite sekolah di

Indonesia.

Pengertian Komite : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), arti kata komite adalah sejumlah orang yang ditunjuk untuk

melaksanakan tugas tertentu (terutama dalam hubungan dengan

pemerintahan).

Sedangkan Komite Sekolah adalah merupakan sebutan baru dari

istilah Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3) yang secara

substansial diantara keduanya itu tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya

saja di dalam komite sekolah saat ini lebih mengoptimalkan peran serta

masyarakat dalam mewujudkan mutu pendidikan di Indonesia.

17
Komite sekolah adalah merupakan iuran wajib bagi siswa/siswi yang

dipergunakan oleh pihak sekolah untuk memfasilitasi segala pembelajaran

siswa/siswi, dengan waktu pembayaran yang ditentukan sebelumnya

Adapun maksud dibentukanya komite sekolah yaitu supaya ada

organisasi masyarakat sekolah yang memiliki loyalitas dan komitmen

untuk peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan khususnya yang

ada di sekolah.

Tugas Komite Sekolah

Salah satu alasan dibentuknya komite skolah adalah diharapkan

mampu melakukan tugas-tugasnya dalam satuan pendidikan, diantaranya

adalah :

 Menyusun AD dan ART Komite Sekolah

 Memberikan pertimbangan, masukan dan rekomendasi kepada

sekolah dalam membuat kebijakan-kebijakan dan program sekolah

yang akan dijalankan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

 Mendorong masyarakat dan orang tua untuk turut berpartisipasi

dalam mendukung pemerataan mutu pendidikan.

 Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kebijakan program

pendidikan di sekolah.

 Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

18
Fungsi Komite Sekolah

Fungsi komite sekolah untuk menjalankan peran yang telah

disebutkan di muka, komite sekolah memiliki fungsi sebagai berikut :

 Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat

terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

 Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/

organisasi/dunia usaha dan dunia industry (DUDI) dan pemerintah

berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu.

 Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai

kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

Peran Komite Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas pelayaanan dan mutu pendidikan

dalam satuan pendidikan, komite sekolah harus dapat menjalankan

perannya dengan baik sesuai dengan posisi dan otonom yang berlaku.

Adapun peran komite sekolah tersebut diantaranya adalah :

 Sebagai lemabaga pendukung (supporting agency) dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, bisa dalam

bentuk pemikiran, finansial maupun tenaga.

 Sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam

pelaksanaan dan penentuan kebijakan pendidikan

 Sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangkat

akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan dan keluaran

pendidikan.

19
 Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara masyarakat

dengan pemerintah eksekutif di satuan pendidikan.

Sementara itu dalam buku Depdiknas yang berjudul

“Partisipasi Masyarakat” menjelaskan ada 7 peran komite

sekolah (selain yang telah disebutkan di atas) terhadap

penyelenggaraan sekolah yaitu :

 Melakukan pembinaan perilaku dan sikap siswa serta

membantu pemantapan sekolah dalam mewujudkan

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

 Membantu meningkatkan kelancaran penyelenggaraan KBM

(kegiatan Belajar Mengajar) di sekolah.

 Melakukan penilaian terhadap sekolah sebagai bentuk upaya

pengembangan pelaksanaan kurikulum baik intra maupun

ekstrakurikuler.

 Mencari sumber pendaan bagi siswa yang kurang mampu

 Memberikan usulan tentang Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah.

 Memberikan penghargaan atas kesuksesan manajemen

sekolah

 Meminta sekolah untuk mengadakan pertemuan untuk

kepentingan tertentu.

Bisa dibilang bahwa peran komite sekolah ini perlu mendapatkan

dukungan dari berbagai pihak terutama masyarakat dan

20
pemerintah yang berkenaan juga guru, orang tua wali, dan kepala

sekolah. Dengan demikian mutu pendidikan yang diharapkan bisa

tercapai dengan baik sesuai rencana.

Tujuan Komite Sekolah

Adapun tujuan dibentuknya komite sekolah diantaranya adalah :

 Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dalam

melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di

satuan pendidikan

 Untuk menciptakan suasana dan kondisi yang transparan,

demokratis dan akuntable dalam penyelenggaraan pendidikan

yang bermutu di satuan pendidikan

 Untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab masyarakat

dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

Jadi itulah pembahasan kali ini mengenai pengertian komite sekolah

lengkap dengan fungsi, peran, tujuan dan tugasnya dalam mewujudkan

penyelenggaraan pendidikan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan

memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana prasarana,

serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.yang lebih

merata, berkualitas dan bermutu.

2.2.6. Sumbangan Komite

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)

Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah mengatur batas-batas

21
penggalangan dana yang boleh dilakukan Komite Sekolah. Penggalangan

dana tersebut ditujukan untuk mendukung peningkatan mutu layanan

pendidikan di sekolah dengan azas gotong royong. Dalam Permendikbud

tersebut, Komite Sekolah diperbolehkan melakukan penggalangan dana

berupa Sumbangan Pendidikan, Bantuan Pendidikan, dan bukan Pungutan.

 Di Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 pasal 10 ayat (1) dijelaskan

bahwa Komite Sekolah melakukan penggalangan dana dan sumber dana

pendidikan lainnya untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan

dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan.

Kemudian pada pasal 10 ayat (2) disebutkan bahwa penggalangan dana

dan sumber dana pendidikan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berbentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan.

 Yang dimaksud dengan Bantuan Pendidikan adalah pemberian

berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan satuan pendidikan

di luar peserta didik atau orang tua/walinya, dengan syarat yang

disepakati para pihak. Sumbangan Pendidikan adalah pemberian berupa

uang/barang/jasa/oleh peserta didik, orang tua/walinya, baik perseorangan

maupun bersama-sama, masyarakat atau lembaga secara sukarela, dan

tidak mengikat satuan pendidikan. Kemudian pungutan Pendidikan adalah

penarikan uang oleh Sekolah kepada peserta didik, orang tua/walinya

yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu

pemungutannya ditentukan.

22
 Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

(Sesditjen Dikdasmen) Thamrin Kasman mengatakan, penggalangan dana

berupa sumbangan, bantuan, maupun pungutan memungkinkan terjadi di

satuan pendidikan, karena belum adanya analisis kebutuhan biaya yang

benar-benar riil di satuan pendidikan.

 “Jadi ada biaya ideal dan biaya faktual. Pilihannya adalah, layanan

pendidikan di sekolah itu mau menggunakan biaya ideal atau faktual?

Kalau mau ideal, tapi secara faktual dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) belum cukup membantu, lalu ada yang mau nyumbang untuk

menutupi itu, ya silakan,” ujar Thamrin saat jumpa pers di Kantor

Kemendikbud, Jakarta, Senin (16/1/2017).

 Thamrin menuturkan, ada dua kategori sekolah, yaitu sekolah

penerima BOS, dan sekolah yang tidak menerima BOS. Sekolah penerima

BOS tidak boleh sewenang-wenang menentukan pungutan, karena ada 13

poin pembiayaan di sekolah yang bisa menggunakan dana BOS. Ia

menjelaskan, di poin ke-13 terbuka kesempatan bagi sekolah meminta

pungutan, karena poin ke-13 itu merupakan kebutuhan lain sekolah yang

tidak bisa didanai BOS karena sudah digunakan untuk membiayai 12 poin

lain.

“Namun, aturan mengenai Pungutan Pendidikan saat ini baru

mengatur untuk SD dan SMP (pendidikan dasar). Untuk SMA dan SMK

peraturannya masih digodok,” kata Thamrin. Ketentuan mengenai

Pungutan Pendidikan yang dilakukan sekolah (bukan Komite Sekolah) di

23
tingkat pendidikan dasar diatur dalam Permendikbud Nomor 44 Tahun

2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan

Pendidikan Dasar.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Mendikbud Bidang

Regulasi, Chatarina Muliana Girsang menegaskan, Permendikbud tentang

Komite Sekolah maupun Permendikbud tentang Pungutan dan

Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar tidak untuk

membebani orang tua/wali yang tidak mampu.

 “Sumbangan memang bisa diminta dari orang tua siswa, tetapi tidak

untuk seluruh orang tua, karena sifatnya suka rela. Ketika sumbangan itu

diberlakukan untuk seluruh orang tua, itu jatuhnya jadi pungutan.

Dalam menentukan pungutan pun, sekolah harus melihat

kemampuan ekonomi orang tua siswa,” tegas Chatarina. (Desliana

Maulipaksi)

Definisi yang hampir sama, juga tertuang pada Pasal 1 ayat 4

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016

tentang Komite Sekolah, yang menjelaskan bahwa pungutan adalah

penarikan uang oleh sekolah kepada peserta didik, orangtua/walinya yang

bersifat wajib,mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya

ditentukan.

Inti dari dua defenisi di atas sama, pungutan bersifat wajib, mengikat,

jumlah dan waktu pembayarannya ditentukan.

24
Masalahnya adalah, apakah demikian yang diterapkan di sekolah?

Penarikan dana dari orang tua/wali murid ditentukan jumlahnya melalui

rapat paripurna komite? Kendati pada prakteknya tetap disebutkan bahwa

penggalangan dana tersebut berbentuk sumbangan, bukan pungutan.

Jadi sumbangan Komite adalah sumbangan yang dibayarkan oleh

wali murid atau siswa di sekolah-sekolah. Tujuan Sumbangan Komite

adalah agar sekolah dapat membiayai keperluan penyelenggaraan

pendidikan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan

baik. Sumbangan Komite umumnya dibayarkan setiap bulan oleh wali

murid atau dengan kesepakatan lain yang telah diputuskan bersama-sama.

25
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

a. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

dari sumber data primer dan data sekunder.

i. Data Primer

 Observasi.

Data diperoleh secara langsung dari objek penelitian yaitu dari

pihak-pihak yang berhubungan dengan sistem pembayaran

administrasi sekolah di SMK Ma’arif 1 Kalirejo

 Wawancara

Melakukan Wawancara langsung ke bagian staff

keuangan/Bendahara seperti data, data jenis pembayaran, data

jumlah pembayaran dan data siswa.

ii. Data Sekunder

Data sekunder yaitu diperoleh dari literatur-literatur yang

mendukung sebagai pelengkap data primer yaitu jurnal, artikel dan

buku referensi yang disajikan dalam daftar pustaka.

26
3.2, Metode Pengembangan system

3.2.1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan secara intensif untuk

menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami

perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi

kebutuhan perangkat lunakyang diperoleh dari narasumber pada

tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

3.2.2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus

pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk

struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka,

dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan

perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi

desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap

selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap

ini juga perlu didokumentasikan.

3.2.3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ( pergeseran atau suatu perpindahan

semua titik pada suatu bidang dengan jarak (besar) dan arah yang

sama ) ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini

adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

27
3.3. Pengujian

Pengujian pada sistem pembayaran Komite menggunakan metode

blackbox testing (pengujian kotak hitam) wawancara. Pengujian blackbox

testing, kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan

keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan

untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan

keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program

dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat

diketahui atau meminimalisir kesalahan-kesalahannya.

Alur pembayaran Komite yang terjadi di SMK Ma’arif 1 Kalirejo yang

dilakukan siswa setiap bulannya masih bersifat manual yaitu dengan

menggunakan Lembar kerja ( Spreadsheet). Berikut ini adalah proses

pembayaran Komite yang sedang berlangsung saat ini: Siswa melakukan

pembayaran Komite setiap bulannya dengan menyerahkan kartu Komite.

Pembayaran Komite terdiri dari, uang SPP, uang Raport dan Sampul, uang

Perpustakaan, uang Praktikum, uang Lomba Ketrampilan Siswa (LKS), uang

pemeliaharan dan pengembangan sekolah, uang Almamater, uang Seragam

Olah Raga. Dalam pelaksanaan Pembayaran diterima oleh Bendaharan

Komite. Bendahara melakukan pengecekan dari pembayaran yang sudah

diterima. Bendahara juga mencatat pada kartu Komite siswa dan melakukan

pencatatan pada MS. Excel. Bendahara menyerahkan kembali kartu Komite

kepada siswa sebagai bukti telah membayar. Terdapat beberapa tahapan dalam

28
Tahap Awal
penelitian ini yang harus dilakukan, berikut tahapan penelitian dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Analisa

Pembuatan Sistem

Kesimpulan
Gambar 1. Tahapan Penelitian

Dari tahapan penelitian diatas, tahap pertama yang harus dilakukan

adalah studi pustaka. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data seperti

jurnal, artikel, berita, buku, dan penelitian sebelumnya yang ada kaitannya

dengan penelitian yang sedang dilakukan. Setelah data yang dibutuhkan

terkumpul peneliti kemudian mempelajarinya.

Tahap kedua yaitu analisa. Pada tahap ini peneliti menganalisis

kebutuhan yang diperlukan pengguna terhadap sistem dengan melakukan

wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung

dengan pihak sekolah yaitu staf tata usaha khusus bagian Bendahara. Selain itu

juga melakukan observasi yaitu pengumpulan data dengan mengamati proses

pembayaran Komite pada SMK Ma’arif 1 Kalirejo. Dari hasil pengumpulan

data, ditemukan masalah yang terjadi di SMK Ma’arif 1 Kalirejo dalam proses

pembayaran Komite. Masalah yang terjadi adalah dalam proses pembayaran

Komite hanya dilayani oleh satu orang staf tata usaha khusus Bendahara

terhadap seluruh siswa, sehingga pada saat pengelolaan data keuangan siswa

29
dan penyusunan laporan yang masih dilakukan menggunakan spreadsheet

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya. Berdasarkan

permasalahan tersebut diperlukan suatu sistem informasi berbasis web untuk

mendukung pengelolaan data dari administrasi pembayaran Komite.

Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan sistem. Pada tahap ini

menggunakan metode prototype yang merupakan proses untuk membangun

sebuah model dari sebuah sistem berdasarkan pada kebutuhan user. Kebutuhan

sistem dari hasil wawancara adalah sebagai berikut: Sistem dapat digunakan

untuk setiap tahun ajaran. Sistem dapat melakukan pendataan siswa seperti

data siswa terdiri dari NIS dan nama siswa dan pengguna dapat menambah,

mengubah, dan menghapus siswa. Sistem dapat melakukan pendataan kelas

siswa seperti data kelas siswa terdiri dari nama kelas, wali kelas, dan siswa.

Sistem dapat melakukan transaksi pembayaran Komite. Sistem dapat

menghasilkan laporan pembayaran seperti laporan pembayaran dapat dicetak

untuk seluruh data siswa per kelas dan laporan pembayaran dapat dicetak untuk

transaksi tiap bulan maupun periode tertentu. Sistem dapat menghasilkan

laporan tunggakan seperti laporan tunggakan dapat dicetak untuk seluruh data

siswa per kelas dan laporan tunggakan dapat dicetak berdasarkan bulan

tunggakan yang dipilih. Sistem dapat mencetak kartu Komite. Kemudian

peneliti mengembangkan prototype yang sesuai dengan kebutuhan staf tata

usaha keuangan Komite sekolah. Pada tahap terakhir yaitu kesimpulan.

Pada tahap keempat ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah

dibangun dengan menggunakan metode blackbox testing. Kegunaan dari

30
blackbox testing adalah untuk menemukan kecacatan dari perangkat lunak.

Selain dari pengujian sistem dibutuhkan juga hasil wawancara dengan staf tata

usaha untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari sistem pembayaran

Komite yang baru.

Tahap perancangan sistem, kegiatan yang dilakukan yaitu membuat

pemodelan proses dan pemodelan data. Pemodelan proses sistem informasi

pembayaran Komite digambarkan dengan menggunakan use case dan class

diagram yang terdapat pada UML. Dari hasil wawancara dengan tata usaha

sekolah SMK Ma’arif 1 Kalirejo diperoleh informasi tentang sistem

pembayaran Komite sebagai berikut: petugas tata usaha khusus Bendahara

dapat menambah, mengubah dan menghapus setting tahun ajaran, manajemen

data kelas, manajemen data siswa, manajemen data wali kelas, manajemen

jenis pembayaran, membuat laporan tunggakan, laporan pembayaran,

mengelola transaksi pembayaran, mencetak kartu Komite, tagihan

pembayaran. Sedangkan siswa hanya dapat melihat profil siswa dan tagihan

pembayaran.

Admin

Data Siswa

Data Wali Kelas

Input Data Master Kelas

Jurusan

Tahun Pelajaran

Tahap 1
Data Siswa

31
Tahap 2
Input Data Komponen
Pembayaran Pembayaran
Tahap 3
Nominal
Pemabayran Tahap 4

Cetak Kartu

Lihat Laporan

Gambar 2. Use Case Diagram

Diagram use case pada gambar 2 menjelaskan bahwa dalam sistem

yang akan dibangun terdapat 2 aktor yatu staf tata usaha ( Bendahara ) yang

disebut sebagai admin dan siswa yang disebut sebagai user. Admin memiliki

hak akses penuh kedalam sistem, yang terdiri dari mengelola setting tahun

ajaran, set komponen pembayaran, master jurusan, data kelas, data guru wali

kelas, profil data siswa, transaksi pembayaran, mencetak kartu Komite,

membuat laporan tunggakan, dan membuat laporan pembayaran. Sedangkan

siswa hanya dapat melihat tagihan pembayaran, melihat profil siswa, dan

melakukan transaksi pembayaran.

Entity Class, berfungsi sebagai media penyimpanan segala informasi

yang berada dalam sistem. Kelas ini juga berfungsi sebagai media pengolahan

data yang disebut database. Pada perancangan sistem ini entity class terdiri

dari periode, kelas, jurusan, siswa, data wali, kelas komponen, dan transaksi.

Siswa Bendahara


Memberikan uang
pembayaran Komite

32
Menyerahkan Kartu
pembayaran Komite

Mencatat tanggal Menandatangani kartu


pembayaran Komite Komite

Menstempel kartu
pembayaran Komite

Memberikan kartu
Menerima Kartu pembayaran Komite
pembayaran Komite

Mencatat bukti pembayaran pd


buku besar

Membuat laporan uang Komite

Mengecek & merevisi laporan


Komite


Gambar 3. Actifity Diagram

Gambar 3 menggambarkan aliran aktifitas pada Proses transaksi

pembayaran Komite. Pada proses ini admin mencari data siswa yang akan

membayar Komite melalui NIS, kemudian memproses pembayaran, dan

mencetak pembayaran sebagai bukti pembayaran yang telah dilakukan siswa.

Pada proses mencetak kartu Komite admin memilih data Komite siswa,

kemudian sistem akan menampilkan data Komite siswa, dan selanjutnya admin

mencetak data Komite siswa dalam bentuk kartu Komite.

33
Prosedur Sistem Berjalan

1. Menyerahkan kartu Komite

Siswa memberikan sejumlah uang dan menyerahkan kartu

pembayaran Komite setiap ingin melakukan pembayaran setiap

bulannya kepada bendahara, sebagai bukti bahwa siswa tersebut telah

membayar Komite dengan jumlah pembayaran Komite yang telah

ditentukan / ditetapkan oleh pihak sekolah.

2. Pencatatan pembayaran pada kartu Komite

Pencatatan pembayaran sesuai jumlah uang yang dibayar oleh siswa

tersebut disertai dengan mencatat tanggal pembayaran,

menandatangani kartu pembayaran Komite, dan menstempel kartu

pembayaran Komite oleh staff tata usaha.

3. Mencatat bukti pembayaran pada buku besar

Selain mencatat pembayaran pada kartu Komite, staff tata usaha juga

mencatat pembayaran Komite pada buku besar, fungsinya sebagai

bukti data pembayaran Komite pada pihak sekolah.

4. Laporan pembayaran Komite

Staff tata usaha membuat laporan pembayaran Komite. Kemudian

bendahara mengecek laporan pembayaran Komite, apakah data

pembayaran Komite sudah benar atau ada yang salah. Jika laporan

data pembayaran Komite ada yang salah maka staff tata usaha

merevisinya, sedangkan jika laporan data pembayaran Komite sudah

34
benar maka staff tata usaha menyerahkan laporan pembayaran

Komite kepada bendahara sekolah, yang nantinya bendahara sekolah

menyerahkan laporan pembayaran Komite kepada kepala sekolah.

BAB. IV.

Hasil dan Pembahasan

35
Staf Keuangan / Bendahara dapat menggunakan sistem informasi

pembayaran Komite berbasis web sesuai dengan kebutuhan Bendahara. Sistem

informasi pembayaran Komite berbasis web berisi setting tahun ajaran, setting

komponen pembayaran, jurusan, data kelas, data siswa, data guru wali kelas,

transaksi pembayaran dan laporan tunggakan. Pada halaman administrator

staf keuangan/Bendahara telah dimudahkan dalam mengelola transaksi

pembayaran karena seluruh sistem dalam Pembayaran Komite Berbasis Web

ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan staff Keuangan/Bendahara SMK

Ma’arif 1 Kalirejo sehingga Bendahara hanya tinggal menjalankannya saja.

Begitu juga dengan siswa dapat langsung melihat profil siswa dan tagihan

yang muncul setiap bulannya.

Siswa mendatangi Siswa menyebutkan


Bendahara untuk NIS
membayar Komite

Siswa mendapatkan
bukti pembayaran Bendahara
Komite dan Kartu Siswa melakukan
pembayaran memberitahukan
Komite tagihan yang harus
Komite
dibayar

Gambar 5. Alur Pembayaran Komite

Halaman pengaturan tahun ajaran yang berfungsi untuk mengatur tahun

ajaran yang sedang berlangsung di SMK Ma’arif 1 Kalirejo. Pada halaman ini

staf tata usaha dapat menambah, mengubah, dan menghapus tahun ajaran.

Pengaturan tahun ajaran bisa diatur tahun berlakunya dari tanggal mulai

sampai tanggal berakhir tahun ajaran. Staf Keuangan/Bendahara hanya cukup

sekali mensetting tahun ajaran dalam satu tahun. Ketika nanti berganti tahun

36
staf Keuangan/Bendahara dapat menambah tahun berikutnya atau mengedit

tahun yang sudah berlalu.

Gambar 6. Halaman Setting Tahun Ajaran dan Halaman Master Jurusan


Gambar halaman data jurusan yang berfungsi untuk mengolah data

jurusan yang ada pada SMK Ma’arif 1 Kalirejo. Pada halaman jurusan admin

dapat menambah data jurusan dengan mengisi nama jurusan dan kode kelas.

Selain itu admin juga dapat mengubah maupun menghapus data jurusan yang

dipilih. Pada sistem yang lama admin membuat sheet baru pada spreadsheet

untuk memisahkan setiap kelas. Sehingga akan ada banyak sheet yang dibuat

berdasarkan kelas yang ada di SMK Ma’arif 1 Kalirejo. Hal tersebut membuat

tidak efisien dan efektif karena harus melihat sheet satu persatu.

Gambar 7. Halaman Komponen Pembayaran

Gambar tujuh merupakan halaman komponen pembayaran yang

digunakan admin untuk menginputkan jenis pembayaran uang sekolah

37
untuk setiap kelas. Jenis pembayaran ini dibedakan untuk setiap tingkat,

yang pembayaran uang sekolah terdiri dari uang SPP, uang Sumbangan

Praktikum, uang Perpustakaan, uang Almamater, uang seragam Olah

Raga, uang rapaort dan sampul, uang pemeliaraan dan pengembagan

sekolah, uang Lomba Ketrampilan Siswa ( LKS ). Pada sistem yang lama

dalam menginputkan jenis pembayaran uang sekolah Bendahara masih

menggunakan cara konvensional yaitu dengan menginputkannya satu

persatu sesuai nama siswa dan kelas siswa. Cara ini membuat tidak efisien

karena memakan waktu cukup lama apabila banyak yang akan membayar

uang sekolah. Di SMK Ma’arif 1 Kalirejohanya 2orang yang menangani

pembayaran uang sekolah.

Gambar 8. Halaman Data Guru Wali Kelas

Gambar delapan merupakan halaman data wali kelas siswa yang ada

pada SMK Ma’arif 1 Kalirejo. Pada halaman admin dapat menambahkan data

wali kelas dengan mengisi NIP dan nama wali kelas. Selain itu user juga dapat

mengubah maupun menghapus data wali kelas yang dipilih. Nama wali kelas

akan ditampilkan pada laporan tunggakan pembayaran uang sekolah. Hal ini

akan memudahkan staf tata usaha dalam melaporkan tunggakan pembayaran

38
sekolah di tiap kelasnya. Pada sistem yang lama staf tata usaha memilih satu

persatu siswa yang sudah membayar dan yang belum membayar. Hal tersebut

akan memakan waktu lama dalam pengolahan data pembayaran dan data

tunggakan karena banyaknya kelas.

Gambar 9. Halaman Profil Data Siswa


Gambar sembilan merupakan halaman profil data siswa yang

berfungsi untuk mengolah data siswa yang ada pada SMK Ma’arif 1

Kalirejo. Pada halaman admin dapat menambahkan data siswa dengan

mengisi NIS, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, tahun

ajaran, kelas, status pendidikan. Selain itu user juga dapat mengubah

maupun menghapus data siswa yang dipilih. Dengan adanya halaman

profil siswa, staf tata usaha dapat melihat siswa yang masih aktif

bersekolah dan yang sudah tidak aktif bersekolah. Pada sistem yang lama

siswa yang sudah tidak aktif bersekolah atau keluar hanya diberi tanda

warna saja dalam membedakannya.

39
Gambar 10. Halaman Cetak Bukti Pembayaran dan Kartu Komite
Gambar sepuluh merupakan halaman pembayaran Komite yang digunakan

admin untuk menginputkan nominal yang harus dibayar siswa untuk setiap

bulannya. Siswa melakukan pembayaran Komite langsung di tata usaha. Pada

proses transaksi pembayaran admin menginputkan NIS siswa yang akan

membayar Komite. Melalui NIS akan diketahui tagihan yang harus di bayarkan

siswa. Pencarian menggunakan NIS dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan

dalam melakukan pencarian data siswa. Karena jika pencarian menggunakan

nama bisa saja terjadi nama yang sama tetapi siswa yang membayar berbeda. Jika

sudah lunas pembayarannya akan bisa langsung mencetak bukti pembayaran

Komite. Pada halaman pembayaran ini juga dapat mencetak kartu Komite. Kartu

Komite dapat di cetak per bulan atau per semester. Pada kolom bulan akan

menambah dengan secara otomatis mengikuti waktu pada server. Sehingga admin

tidak perlu menambahkan sendiri bulan-bulan berikutnya. Ketika sewaktu-waktu

siswa kehilangan kartu Komite atau kartu Komite siswa rusak, staf tata usaha

dapat langsung mencetaknya tanpa perlu menginputkan kembali nominal

pembayaran Komite. Pada sistem yang lama staf tata usaha melakukan pencarian

berdasarkan nama siswa atau nomor absensi siswa. Kemudian staf tata usaha

menginputkan nominal pembayaran Komite. Setelah pembayaran selesai siswa

mendapatkan kartu Komite yang sudah di validasi.

40
Gambar 11. Halaman Bukti Pembayaran Komite dan Kartu Komite

Gambar sebelas merupakan halaman bukti pembayaran Komite yang

akan diterima siswa setelah membayar Komite . Bukti Pembayaran Komite

akan tercetak berdasarkan bulan yang dibayar siswa. Bukti pembayaran akan

dicetak bagian tata usaha kemudian diberikan kepada siswa yang telah

membayar Komite. Pada bukti pembayaran dapat diketahui tanggal, bulan,

tahun dan jam transaksi pembayaran Komite dilakukan. Apabila terdapat

kesalahan pada saat membayar Komite siswa dapat menunjukkan bukti

pembayaran Komite kepada tata usaha supaya dapat segera diperbaiki. Selain

mendapatkan bukti pembayaran siswa juga akan mendapatkan kartu Komite.

Kartu Komite akan dicetak oleh staf tata usaha, kemudian diberikan kepada

siswa sebagai kartu pegangan dalam membayar Komite. Pada sistem yang

lama siswa tidak mendapatkan bukti lunas pembayaran Komite. Siswa hanya

mendapatkan kartu Komite yang di isi setiap siswa bertransaksi membayar

uang Komite di tata usaha. Dengan sistem yang baru staf tata usaha hanya

perlu mencetak sesuai dengan bulan yang ingin dicetak.

41
Gambar 12. Halaman Laporan Tunggakan Komite

Gambar dua belas merupakan halaman laporan tunggakan Komite yang

digunakan admin untuk mencetak laporan tunggakan Komite. Admin dapat

mencetak laporan tunggakan berdasarkan bulan dan kelas. Laporan dapat

ditampilkan lebih dari satu bulan. Pada sistem yang lama staf tata usaha

memilah satu persatu siswa dan perkelas yang belum membayar Komite. Hal

tersebut dapat memakan waktu yang cukup lama dan apabila data laporan

tunggakan tersebut segera dibutuhkan. Dengan sistem yang baru staf tata usaha

dapat segera mencetak data laporan tunggakan apabila data tersebut segera

dibutuhkan. Selain laporan tunggakan Komite pada sistem ini juga dibuat

laporan lunas pembayaran Komite. Laporan lunas pembayaran Komite juga

dibuat perkelas agar memudahkan staf tata usaha dalam membuat laporan

pembayaran Komite perkelas. Sehingga staf tata usaha tidak perlu membuat

laporan lunas pembayaran Komite satu persatu.

Pengujian pada sistem pembayaran Komite menggunakan metode

blackbox testing {pengujian kotak hitam) wawancara. Pengujian blackbox

testing, kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan

keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk

fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran

tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam

memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui

kesalahan-kesalahannya.

42
Tabel 1. Hasil Pengujian
No Poin Uji Data Input/ Kondisi Hasil Sistem
1. Proses Pengolahan data Memasukkan jenis Berhasil disimpan. Valid
Jenis pembayaran, tahun ajaran,
Pembayaran biaya dan kelas.

Mengubah data jenis Berhasil diubah. Valid


pembayaran dan rincian
pembayaran.

Konfirmasi hapus Berhasil dihapus. Valid


oke/batal.
2. Pengolahan Transaksi Memasukkan NIS Berhasil Valid
Pembayaran ditampilkan.
Memilih bulan yang akan Berhasil ditampilkan Valid
dibayar dan melakukan mengacu waktu
proses pembayaran. server.

Pilih tombol cetak. Berhasil dicetak. Valid


3. Pengolahan Kartu Memasukkan NIS. Berhasil Valid
Komite ditampilkan.
Centang bulan yang akan Berhasil Valid
dicetak pada kartu Komite. dicentang.
Pilih Tombol Cetak. Berhasil dicetak Valid
Pengolahan Laporan Menampilkan laporan Berhasil Valid
Tunggakan dan Lunas tunggakan dan Lunas ditampilkan.
Komite Komite

Mencetak Laporan Berhasil dicetak. Valid


tunggakan dan Lunas
Komite

Proses pengujian pada penelitian ini melibatkan pengembang dan

43
pengguna. Pengembang melakukan pengujian untuk memastikan sistem

berjalan dengan baik sesuai dengan proses yang ditentukan. Pengguna yang

melakukan pengujian pada penelitian ini yaitu staf tata usaha. Pengguna

mencoba dengan menggunakan sistem ini untuk memberikan evaluasi dalam

dalam bentuk kritik atau saran terhadap sistem yang sudah dibuat. Hasil

evaluasi dari pengguna dijadikan pertimbangan bagi pengembang untuk

ditindak lanjuti dalam proses perbaikan sistem.

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif

dimana program aplikasi diuji secara langsung ke lapangan yaitu sekolah yang

bersangkutan dan juga pengguna dengan melakukan wawancara mengenai

kepuasan user. Wawancara dilaksanakan di sekolah yang terdiri atas dua

pengguna. Bagian pertama terdiri dari lima pertanyaan dengan menggunakan

empat pilihan jawaban.

Daftar pertanyaan dalam wawancara untuk staf administrasi tata usaha

yang diberikan adalah sebagai berikut:

 Dengan dibangunnya Sistem Informasi Pembayaran Komite di SMK

Ma’arif 1 Kalirejo apakah dapat mempercepat proses pengolahan data untuk

pembayaran Komite ?

Jawab: Setuju, dengan adanya sistem informasi ini, proses pengolahan data

maupun proses pembayaran Komite menjadi lebih cepat dan efisien.

 Sistem informasi yang dibuat apakah memepercepat untuk proses pencarian

data siswa?

Jawab: Setuju dengan adanya sistem informasi ini dapat mempermudah dan

44
mempercepat proses pencarian data siswa yang dibutuhkan.

 Sistem Informasi Pembayaran Komite apakah sudah sesuai dengan

kebutuhan sistem pembayaran di SMK Ma’arif 1 Kalirejo?

Jawab: Setuju, dengan dibuatnya sistem pembayaran Komite ini proses

pengolahan data maupun proses pembayaran menjadi lebih cepat dan

efisien.

 Dengan dibangunnya Sistem Informasi Pembayaran Komite di SMK

Ma’arif 1 Kalirejo apakah proses penyimpanan data menjadi terorganisir

lebih baik sehingga meminimalisir terjadinya data yang hilang?

Jawab: Setuju, sejuh ini proses penyimpanan data dan pengolahan data di

SMK Ma’arif 1 Kalirejo masih menggunakan cara yang manual,

penyimpanan data dengan spreadsheet. Dengan adanya sistem ini proses

penyimpanan data lebih aman dan meminimalisisr terjadinya hilang data.

 Sistem Informasi yang dibuat apakah sudah membantu pegawai/ staf tata

usaha dalam mengolah data?

Jawab: Setuju, dengan dibangunnya sistem informasi ini proses

pengolahan data menjadi lebih cepat dan efisien.

Wawancara pada kepala sekolah terdiri dari empat pertanyaan.

Pertanyaan yang diajukan kepada kepala sekolah adalah sebagai berikut:

1) Dengan dibangunnya Sistem Informasi Pembayaran Komite di SMK

Ma’arif 1 Kalirejo apakah dapat mempercepat proses pembuatan laporan?

Jawab: Setuju, dengan dibuatnya sistem informasi ini proses pembuatan

laporan menjadi lebih cepat.

45
2) Apakah dengan dibangunnya sistem informasi ini, dapat mempermudah

dan mempercepat kepala sekolah dalam melakukan pengecekan untuk

pemasukan Komite ?

Jawab: Cukup membantu dan proses pengolahan data lebih cepat dan

kepala sekolah beserta Komite sekolah bisa mengecek langsung laporan

Komite.

3) Apakah sistem informasi yang dibuat mudah dimengerti dan digunakan?

Jawab: Sejauh ini cukup mudah dan bisa dimengerti.

4) Apakah tampilan dari sistem ini menarik?

Jawab: Kurang, untuk tahap selanjutnya tampilan program harus dibuat

lebih menarik lagi.

46

Anda mungkin juga menyukai