Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RANGKUMAN

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU :

OLEH :

NAMA : SASNAWATI
NPM : 032001221
KELAS :K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BABUBAU
2023
BAB I
MENGENAL KEWIRAUSAHAAN DAN LANSKAP KEWIRAUSAHAAN

1. Mengenal Kewirausahaan

Menurut KBBI, kewirausahaan adalah serapan dari dua frasa, ‘wira’ yang artinya
laki-laki atau mandiri dan ‘usaha’ yang berarti sebuah kegiatan yang membutuhkan
tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Gampangnya, definisi kewirausahaan
adalah adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau suatu usaha. Proses
tersebut kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar
memiliki nilai tambah yang lebih dalam kehidupan. Pelaku kewirausahaan pada
umumnya dipandang sebagai inovator. Mereka akan mempersiapkan seluruh kebutuhan
usaha secara mandiri dan siap terhadap risiko yang menghadang.
Kewirausahaan adalah sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai
tambah dalam ekonomi. Dikutip dari Investopedia, wirausaha yakni individu yang bisa
menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati
keuntungan dari usaha yang dirintisnya. Sedangkan pengertian kewirausahaan adalah
proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha tersebut. Wirausahawan umumnya
dipandang sebagai inovator. Inovator sendiri tak berarti harus menemukan sesuatu yang
baru. Melainkan bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa memecahkan masalah, dalam
hal ini masalah terkait bisnis.

Menurut Para Ahli, Pengertian Kewirausahaan yaitu sebagai berikut :


a. Menurut Richard Cantillon (1775) Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri
(wirausaha). Seorang pengusaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi
ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang beresiko atau ketidakpastian.
b. Menurut Thomas W. Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan inovasi dan
kreativitas untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang orang lain
hadapi setiap hari.
c. Menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer Kewirausahaan adalah
merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh
waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial,
dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.

2. Lanskap Kewirausahaan

a. Sejarah Kewirausahaan

Pada mulanya perilaku Kewirausahaan atau Enterpreneurship dimulai ketika


manusia telah mengenal konsep ekonomi, sehingga sejarah Kewirausahaan masih
sangat erat kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu Ekonomi yang ada di dunia.
Berawal dari perilaku-perilaku manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Pertama
yang utama, adalah mereka berupaya memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendasar.
Kebutuhan ini oleh ilmu ekonomi disebut sebagai kebutuhan Primer/ kebutuhan
pokok, kebutuhan ini pemenuhannya bersifat wajib dan tidak dapat ditunda lagi.
Kebutuhan primer selalu sama untuk masing-masing manusia, yaitu pakaian,
makanan-minuman dan tempat tinggal. Selanjutnya ada kebutuhan tingkat dua yang
merupakan kebutuhan sekunder. Jenis kebutuhan ini merupakan kebutuhan
pendukung yang pemenuhannya dapat ditunda. Kebutuhan sekunder manusia bersifat
fleksibel dan tidak dapat dipukul rata untuk semua manusia. Kebutuhan yang terakhir
adalah kebutuhan tersier yang sifatnya mewah. Kebutuhan jenis ini dipenuhi bukan
karena merupakan kebutuhan yang sifatnya wajib dan mendasar, tetapi karena adanya
kepuasan lain berupa gengsi yang akan didapat saat kebutuhan ini terpenuhi. Sifatnya
nyaris serupa dengan kebutuhan sekunder, yakni sangat fleksibel sehingga tidak dapat
diseragamkan untuk semua orang. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersier dipengaruhi
oleh kelas sosial ekonomi dan selera dalam diri manusia. Jenis kebutuhan ini bias
ditunda, dan apabila tidak mampu dipenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan
hidup manusia.
Setelah mengenal klasifikasi kebutuhan, manusia berupaya memenuhi
kebutuhan-kebutuhan itu dengan berbagai cara, perilaku inilah yang dipelajari dalam
ilmu ekonomi. Manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok/ primer bisa menggarap
tanah (bertani, berkebun), membuat tambak atau bahkan dengan kegiatan membuat
barang atau manufaktur. Sayangnya karena perbedaan faktor geografis dan skill yang
berbeda-beda, tidak semua manusia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga
muncul perilaku manusia yakni melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia yang lain. Kegiatan niaga (perdagangan) mulai dikenal, dan ilmu bisnis
mulai dapat dipelajari.

Sejarah Kewirausahaan Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:


1. Periode awal Sejarah
kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo. Dalam masanya,
terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif bertindak sebagai pemilik
modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif.
Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang menggunakan modal tersebut untuk berdagang
antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun
sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar 25%.
2. Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini wirausahawan dilekatkan
pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan
resiko namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang
diberikan oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang
bekerja dalam bidang arsitektural.
3. Abad 17
Tahun 1755 Ricahard Cantillon meperkenalkan konsep Wirausaha. Di Luar negeri konsep
wirausaha dikenal sejak abad ke 16. Di Belanda wirausaha dikenal sebgai Ondernemer, di
Jerman dikenal Unternehmer. Tahun 1950-an pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di
beberapa Negara, seperti; Kanada, Amerika dan beberapa Negara di Eropa. Tahun 1970-an
banya universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau ilmu manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an hamper 500 sekolah di Amerika Serikat sudah memeberikan pendidikan
kewirausahaan.
Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko,
dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan
harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
4. Abad 18
Seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang
yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan membutuhkan dana untuk memajukan dan
mewujudkan inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan
sebagai seorang penemu.
5. Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang
mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan pertambahan nilai personal.
6. Abad 20
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.

KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
Ilmu kewirausahaan di Indonesia baru dikenalkan pada akhir abad ke 20, namun
praktiknya sudah sejak dulu ada, bahkan sejak jaman colonial kegiatan perniagaan dan bisnis
sudah ada di Indonesia. Pada akhir abad 20, pendidikan kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah dan perguruan tinggi saja. Pendidikan kewirausahaan melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat semakin berkembang seiring
dengan perkembangan dan tantangan ekonomi seperti krisis moneter yang sempat melanda di
akhir tahun 90-an.

Wirausaha (Entrepreneur)

Wirausaha berasal dari kata Wira dan Usaha. Wira yang berarti Pejuang/pahlawan/ atau
panutan yang berwatak agung. Konsep ke-WIRA-an dapat diartikan sebagai kemandirian dan
tidak bergantung terhadap suatu lembaga atau badan. Sedangkan Usaha adalah suatu perbuatan
untuk mencapai suatu tujuan. Padanan kata Wirausaha adalah Entrepreneur. Dalam bahasa
Perancis kata ini dapat diartikan sebagai under take. Wirausahawan mengambil keuntungan
dengan mengamati peluang yang ada. Kebanyakan wirausahawan sukses adalah mereka yang
member pengaruh/ penyeleseian terhadap masalah kehidupan.
Ada tiga istilah penting yang terkait erat dengan konsep wirausaha. Discovery, Invention,
Inovation. Arti kata ketiga istilah tersebut sama, yakni; Penemuan. Hanya saja dalam ilmu
kewirausahaan, makna dari ketiga hal tersebut adalah berbeda. Discovery adalah istilah untuk
penemuan tempat atau wilayah yang sudah lebih dulu ada; contohnya penemuan benua Amerika
oleh Chistoper Colombus, dalam hal Colombus terukir sebagai penemu benua Amerika, tetapi
Colombus tidak berhak mendapat keuntungan atas penemuannya ini karena menemukan sesuatu
yang sudah ada. Invention adalah penemuan yang dilakukan oleh para penemu. Misalkan bohlam
lampu oleh Thomas Alfa Edison, dan teknologi telepon oleh Graham Bell. Invention berupa
penemuan sesuatu yang benar-benar baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Para penemu
(Inventor) berhak mendapatkan keuntungan dari penemuannya ini.sedangkan Inovation
merupakan pembaharuan dari ciptaan yang sudah ada. Biasanya inovasi ada karena adanya
ketidakpuasan dengan penemuan yang sudah ada. Misalakan teknologi telekomunikasi yang
ditemukan Graham Bell dikembangkan tidak hanya pesawat telepon rumah, tetapi dikembangkan
menjadi telepon seluler yang lebih fleksibel.
Pengertian kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif dengan memanfaatkan peluang
sehingga tercipta cara yang lebih baik dalam menjalankan atau mencapai sesuatu. Definisi
kewirausahaan juga ditekankan pada bagian seseorang yang berani mengambil risiko/
ketidakpastian. Sedikit berbeda dengan para ahli yang mengembangkan ilmu ini, Penrose (1963)
mengatakan bahwa Kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sisitem
ekonomi. Sedangkan Harvey Benstein (1979) Kewirausahaan mencakup kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan/ melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk/ belum teridentifikasi secara jelas. Komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya. Sedangkan menurut Peter Druker, kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.
Orang yang melakukan kegiatan wirausaha disebut wirausahawan/ entrepreneur. Mereka
mempunyai cara, motivasipanggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia yang unggul

Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:


1. Pengambilan inisiatif,
2. Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi untuk
mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis
3. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan. Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis
sehingga dengan demikian timbul pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan
waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan
menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui
pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni :
4. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens
yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
5. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi
yang akan timbul dalam kewirausahaan.
6. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi
berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
7. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
1. Pengambilan Keputusan untuk Berwirausaha
Setiap orang memiliki ide untuk berkreasi namun hanya sedikit orang yang tertarik untuk
terus melanjutkan sebagai seorang wirausahawan.
Berikut ini beberapa paparan yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
berwirausaha:

Peranan Wirausahawan dalam Perkembangan Ekonomi

Peranan wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tapi juga
memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam hal ini pemerintah
dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi pelindung dalam memasarkan
hasil teknologi dan kebutuhan sosial. E. Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Banyak yang salah
kaprah dalam memahami konsep kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Sering kali terjebak dalam
pengertian entrepreneurial (berwirausaha). Hal ini tidak salah 100 persen jika yang dijual masih
merupakan proses dari pengembangan bidang ilmunya (intrapreneurship) dan bukan tidak ada
kaitannya dengan pengembangan ilmunya. Pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi
tetap dikembangkan dalam kerangka pengembangan ilmu melalui riset-riset yang dilakukan dan
dicoba untuk dipasarkan. Sehingga fokus utama pada inventor kemudian baru kewirausahaan.
Berdasarkan riset diharapkan mempunyai ‘keunggulan-keunggulan’ jika dipasarkan. Banyak
contoh di sekeliling kita seperti VCO, nata de coco, dan lain-lain.
BAB II
KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah suatu
disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan
perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup
dan cara memperoleh peluang
dengan berbagai
resiko yang mungkin
dihadapinya. Kewirausahaan
merupakan hasil dari suatu
disiplin ilmu tersendiri,
memiliki proses sistematis,
penerapan krativitas dan
inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar.
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah suatu
disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan
perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup
dan cara memperoleh peluang
dengan berbagai
resiko yang mungkin
dihadapinya. Kewirausahaan
merupakan hasil dari suatu
disiplin ilmu tersendiri,
memiliki proses sistematis,
penerapan krativitas dan
inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar.
A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yangmempelajari tentang


nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara
memperoleh peluang dengan berbagairesiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan
merupakan hasil dari suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses sistematis, penerapan
krativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicherbahwa kewirausahaan
adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai
(harga) “Process of changing ideasinto commercial opportunities and creating value”Ciri-ciri dan
Sifat kewirausahaan Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang
memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan.
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
1) Percaya diri
2) Berorientasikan tugas dan hasil
3) Berani mengambil risiko
4) Kepemimpinan
5) Keorisinilan
6) Berorientasi ke masa depan
7) Jujur dan tekun

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah :


a) Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b) Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
c) Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan
d) Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
e) Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
f) Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
g) Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras

B. Fungsi dan Tujuan Kewirausahaan

Fungsi dari Kewirausahaan antara lain sebagai berikut:


1) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai
pribadi yang unggul dan patut diteladani.
2) Dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuanya.
3) Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
4) Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros.
5) Mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam bekerja

6) Tujuan dari
Kewirausahaan antara lain:
7) 1. Meningkatkan jumlah
wirausaha berkualitas.
8) Dengan bimbingan yang
tepat, sumber daya manusia
tersebut tidak hanya dapat
9) diberdayakan
kemampuannya, namun
juga dapat dilatih dan
dikembangkan supaya
10) dapat menjadi calon
wirausaha yang berkualitas.
11) 2. Membudayakan
semangat wirausaha di
masyarakat.
12) Tujuan kewirausahaan
membudayakan semangat
wirausaha di masyarakat
dapat
13) diwujudkan dengan cara
yang sangat sederhana, yaitu
dengan bersikap seperti apa
14) adanya seorang
entrepreneur.
15) 3. Memajukan dan
menyejahterakan
masyarakat.
16) Semakin sukses dan
semakin berkembangnya
sebuah bisnis, pasti akan
17) membutuhkan semakin
banyak sumber daya
manusia. Dengan
berkurangnya jumlah
18) pengangguran, berarti
sebuah bisnis telah berhasil
mewujudkan tujuan
19) kewirausahaan untuk
memajukan dan
menyejahterakan
masyarakat.
20) 4. Membudidayakan
semangat, sikap, perilku,
dan kemampuan
kewirausahaan
21) dikalangan masyarakat.
Tujuan dari Kewirausahaan antara lain sebagai berikut:
1) Meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas. Dengan bimbingan yang tepat, sumber daya
manusia tersebut tidak hanya dapat diberdayakan kemampuannya, namun juga dapat
dilatih dan dikembangkan supaya dapat menjadi calon wirausaha yang berkualitas.
2) Membudayakan semangat wirausaha di masyarakat. Tujuan kewirausahaan
membudayakan semangat wirausaha di masyarakat dapat diwujudkan dengan cara yang
sangat sederhana, yaitu dengan bersikap seperti apaadanya seorang entrepreneur.
3) Memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Semakin sukses dan semakin
berkembangnya sebuah bisnis, pasti akan membutuhkan semakin banyak sumber daya
manusia. Dengan berkurangnya jumlah pengangguran, berarti sebuah bisnis telah berhasil
mewujudkan tujuan kewirausahaan untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat.
4) Membudidayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
masyarakat.

C. Fungsi Wirausahawa/Pengusaha

Ada dua fungsi dan peran wirausahawan dalam perekonomian, yaitu secara makro
dansecara mikro.
1. Fungsi Makro
Secara makro, wirausahawan berperan dalam ekonomi nasional sebagai penggerak,
pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Para usahawan berfungsi
menciptakan investasi baru, pembentuk modal baru, menghasilkan lapangan kerjabaru,
menciptakan produktifitas, meningkatkan ekspor, mendorong pertumbuhan ekonomi,
mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan.
2. Fungsi Mikro
Secara mikro, fungsi wirausahawan dalam pengusahaan adalah menanggung resikodan
ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda,
menciptakan nilai tambah, menciptakan usaha-usaha baru, dan pencipta peluang-peluang
baru

BAB III
TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN

A. Mengenal Transformasi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang sukses di perlukan langkah-langkah transfomasi pola


pikir dan paradigma. Ada empat (4) langkah atau tahapan dalam proses transformasi dalam
enterpreneurship, yaitu:
1. Transformasi pola piker (mindset) dan paradigma (paradigm), yaitu sebuah transformasi
pemikiran, sikap, motif, semangat dan karakter untuk menjadi enterpreneurship yang
cerdas.
2. Transformasi pola pikir dari yang biasa menggunakan logika ke pola pikir kreatif dalam
menemukan inspirasi, ide dan peluang bisnis.
3. Transformasi enterpreneurial dari bersikap entrepreneur (owner) menjadi pengelola
bisnis (intrapreneur atau enterpreneurial organizatin) yang profesional.
4. Transformasi enterpreneurial dari pola pikir owner menjadi pola pikir ivestor.

B. Kemampuan dalam wirausaha

Kemampuan yang diperlukan oleh seorang wirausahawan bisa dikelompokkan jadi tiga
kelompok utama:
3. Kemampuan teknis seperti membaca, menulis, mendengarkan, presentasi lisan,
pengorganisasian, pembinaan, bekerja individual, bekerja didalam tim, dan teknis tahu
bagaimana (know-how)
4. Kemampuan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai usaha, mengembangkan
usaha, dan mengelola perusahaan.
5. Kemampuan dalam mengambil keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan,
akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan usaha baru.
Kemampuan terakhir ini melibatkan kemampuan kewirausahaan. Beberapa
kemampuan ini, membedakan pengusaha atau wirausahawan dari manajer termasuk disiplin,
pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner, serta yang berorientasi
perubahan.

C. Faktor-faktor Pendorong Kewirausahawan


Dasar fundamental dari proses kewirausahaan sering dijumpai pada pola kesuksesan
ventura. Selain variasi bisnis, wirausahawan, faktor geografi, dan teknologi, faktor
pendukung utama juga mendominasi proses kewirausahaan yang dinamis. Sehubungan
dengan itu, Timmons mengemukakan lima faktor pendorong proses kewirausahaan sebagai
berikut:
1. digerakkan oleh semangat meraih peluang bisnis.
2. digerakkan oleh wirausahawan terkemuka dan tim kewirausahaannya.
3. hemat dan kreatif dalam menggunakan sumber daya.
4. sadar akan perlunya kesesuaian dan keseimbangan.

D. Strategi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Kewirausahaan

Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.


Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah
tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi
produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam
bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan
bergizi serta rasa yang enak.
Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam
menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas
mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan
komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat
memperluas daerah pemasaran.
Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk
berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun
berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya
pertanggungjawaban untuk melunasinya.
Langkah keempat adalah focus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola
kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai
contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis
moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya
terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis
financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
Langkah kelima adalah promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan.
Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan
dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana
promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu
baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan
penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka
kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk
mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam
penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.

BAB IV
TEORI INOVASI DAN KREATIFITAS

Inovasi menurut Goman (Rusdiana, 2014) adalah penerapan secara praktis ide kreatif.
Inovasi dapat diwujudkan dengan adanya kreativitas yang cukup tinggi. Kreativitas adalah
kemampuan untuk menerapkan sesuatu yang baru ke dalam kehidupan kita. Banyak perusahaan
yang maju dan berkembang sampai detik ini karena melakukan kreativitas dan inovasi. Banyak
waralaba dari luar negeri yang telah menerapkan hal ini dalam bisnisnya bertahan sampai hari
ini, Contoh sederhana adalah seorang wirausaha menjual singkong keju, setelah tes pasar
pelanggan begitu menyukainya, sehingga terjual habis.
Kreativitas menurut (Rusdiana, 2014) adalah sebagai keahlian untuk membuat ide-ide
baru dan menemukan metode-metode baru dalam melihat suatu masalah dan peluang. Jadi
kreativitas merupakan keahlian seseorang dalam membuat ide-ide atau gagasan-gagasan dengan
berpikir kreatif untuk membuat sesuatu yang baru. Sehingga ide yang ditemukan tersebut dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam masyarakat dan menciptakan peluang untuk
menghasilkan laba dari usahanya tersebut. Wirausaha yang kreatif akan dapat membuat peluang
menjadi sesuatau yang menghasilkan dan juga akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
Dua kata yang selalu bergandengan dalam dunia bisnis yaitu kata kreativitas dan inovasi.
Kreativitas yaitu berkaitan dengan ditemukannya ide-ide baru tentang suatu produk dan inovasi
adalah bagaimana cara mengimplementasikan kreativitas tersebut. Sebuah produk akan di beli
oleh pelanggan tergantung dari produk itu dapat memenuhi selera pelanggannya atau tidak.
Misalnya bentuknya, warnanya, ukurannya, fitur-fiturnya juga harga dan pelayanannya
disesuaikan dengan selera pelanggannya, Produk harus diciptakan dengan berbagai perbedaan
(diferensiasi) dengan usaha sejenis, sehingga konsumen dapat memilih dan memilah mana
produk yang baik menurutnya. Usaha yang dijalankan juga harus menciptakan positioning
khusus untuk konsumen yang dilayaninya. Contoh untuk usaha dibidang kuliner, harus punya
diferensiasi dan positioning dalam kegiatannya, seperti perbedaan dalam rasa, bentuk, warna,
ukuran dan sebagainya. Dalam keadaan seperti sekarang ini seorang pengusaha juga harus dapat
memanfaatkan teknologi dalam penjualan Produk dan jasanya, yaitu penjualan lewat online,
sehingga jangkauan pemasarannya lebih luas lagi.
Menurut Kusnandi, pewirausaha merupakan sumber pemikiran kreatif dan inovatif.
Berikut bagaimana alam pikiran seorang wirausaha sehingga menjadi sumber kreativitas dan
inovasi.
1. Seorang wirausaha selalu memimpikan gagasan baru.
2. Selalu mencari peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang baru.
3. Selalu berorientasi kepada tindakan.
4. Seorang pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
5. Tidak malu untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
6. Tidak pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
7. Tidak pernah takut gagal. Dengan demikian bahwa wirausaha merupakan semangat,
perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/masyarakat.
Inovatif merupakan implikasi dari karakteristik wirausahawan yang mampu membawa
perubahan pada lingkungan sekitarnya. Inovatif secara tidak langsung menjadi sifat pembeda
antara wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha. Seorang wirausahawan akan
selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, tidak seperti yang dipikirkan dan
dilakukan oleh kebanyakan orang. Inovasi memegang peran yang sangat penting dalam
pertumbuhan perusahaan dan menguasai persaingan. Perusahaan seperti Google dan Apple
merupakan contoh perusahaan yang selalu berinovasi. Google muncul dengan berbagai macam
layanan search engine dan dilengkapi dengan berbagai macam layanan yang menarik dan unik di
internet. Begitu juga dengan Apple yang terus berinovasi menghasilkan produk-produk unggul
yang mampu bersaing di pasaran. Secara teknis inovasi diartikan sebatas memperkenalkan
sesuatu yang baru.
Inovasi berasal dari bahasa latin yaitu innovationem, yang merupakan kata benda untuk
tindakan inovasi. Menurut Vontana (2009:20) inovasi diartikan sebagai kesuksesan ekonomi dan
sosial berkat diperkenalkannya cara baru atau pun kombinasi baru dari cara-cara lama dalam
mentransformasi antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan atau
pengguna, komunitas, sosietas dan lingkungan. Sementara menurut Yogi dalam LAN (2007:115)
inovasi biasanya erat kaitannya dengan lingkungan yang berkarakteristik dinamis dan
berkembang.
Studi yang dilakukan Bregheh, et al dalam Arman (2016) memberikan analis berdasarkan
60 definisi inovasi dari berbagai macam disiplin ilmu dan paradigma yang berbeda. Diperoleh 22
kata kunci dari ke 60 definisi tersebut yang sering disebutkan sebagai representasi dari definisi
inovasi. Dari 22 kata kunci tersebut, pada intinya menyatakan inovasi merupakan penciptaan
nilai (creation of value) yang melibatkan peningkatan teknologi. Dalam penciptaan nilai tersebut,
inovasi harus mampu memberikan nilai tambah kesejahteraan secara signifikan, yang
dipresentasikan diterima pasar (layak jual) atau tidaknya produk/jasa inovatif tersebut. Dengan
demikian inovasi erat kaitannya dengan kemampuan untuk memhami kebutuhan (need) dan
keinginan (want) konsumen.
Berpikir kretif harus memiliki
dasar pola pikir kreatif. Hal ini
membantu memecahkan
permasalahan-permasalahan
guna menemukan solusinya.
Kegunaan pola pikir kreatif itu
adalah:
a. Menemukan gagasan, ide,
peluang, dan inspirasi baru.
b. Mengubah masalah atau
kesulitan dan kegagalan
menjadi sebuah pemikiran yang
cemerlang untuk langkah
selanjutnya.
c. Menemukan solusi yang
inovatif.
d. Menemukan suatu kejadian
yang belum pernah dialami.
e. Menemukan teknologi baru.
f. Mengubah keterbatasan yang
ada sebelumnya menjadi sebuah
kekuatan atau keunggulan
Berpikir kretif harus memiliki dasar pola pikir kreatif. Hal ini membantu memecahkan
permasalahan-permasalahan guna menemukan solusinya. Kegunaan pola pikir kreatif itu adalah :
a. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru
b. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yangcemerlang
untuk langkah selanjutnya.
c. Menemukan solusi yang inovatif.
d. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami.
e. Menemukan teknologi baru.
f. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan

Anda mungkin juga menyukai