Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses digitalisasi menjadi peran penting pada era modern saat ini.
Proses digitalisasi banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, hal ini
dilakukan dalam rangka efisien dan efektivitas kinerja berbagai bidang industry,
sehingga penggunaan teknologi pada era modernisasi ini dapat berpengaruh
secara optimal. Penggunaan teknologi tak jarang lagi ditemui bahkan dalam
kehidupan sehari hari, teknologi terutama dalam bentuk smartphone telah
banyak berkontribusi dalam kehidupan sehari hari.
Teknologi dibuat dengan berbagai model, tentunya dengan fungsi yang
sengaja diciptakan agar mudah digunakan oleh pengguna, seperti laptop,
computer, smartphone dan lain sebagainya. Gawai semacam itu mampu
menunjang pekerjaan dan mampu menjadi sarana komunikasi kita dalam
kehidupan sehari hari. hal itu memberikan kemudahan secara menyeluruh bagi
penggunanya. Kehadiran Smartphone amat banyak memberi kita keleluasaan,
dengan bentuknya yang minimalis sehingga mudah dibawa kemana mana,
mampu berperan sebagai alat media informasi, melakukan interaksi serta
mendapatkan berbagai hiburan khususnya bagi para remaja, hampir pada
semua aktivitas yang mereka lakukan memerlukan smartphone.
Apalagi saat pandemi akibat corona virus beberapa tahun silam, hampir
seluruh pelajar maupun siswa berdiam diri dirumah, melaksakan karantina dan
belajar melalui media digital tentunya dengan bantuan smartphone. Hal
tersebut berlangsung cukup lama dan membuat sebuah kebiasaan baru bagi
mereka, dimana mereka akan selalu menggunakan smartphone untuk memulai
pembelajaran. Pada masa pandemi para remaja tentunya akan cenderung
menghabiskan waktu didepan layar smartphone atau komputer, hal tersebut
dapat di akibatkan oleh beberapa faktor seperti, mengalami gangguan
kecemasaan dan depresi, membuat para remaja bosan, jenuh dan lain
sebagainya. Sehingga mengubah pola hidup mereka.
Dalam kondisi seperti itu, tentu tidak ada yang bisa kita perbuat, karena
kondisi yang tak memungkinkan, akan tetapi dampak yang dihasilkan oleh
penggunaan gadget secara berlebih amat terasa pada kesehatan kita, salah
satunya radiasi yang dihasilkan dari penggunaan gadget yang berlebih,
sebenarnya radiasi juga sengaja digunakan karena alasan kesehatan, tetapi
tergantung dosis yang diterima, sehingga muncul dampak positif dan negatif
yang diterima oleh tubuh atau pengguna smartphone. Radiasi yang diedarkan
lewat layar smartphone, dapat berakibat buruk bagi tubuh, gelombang radio
yang diterima dan dikirim oleh smartphone masuk ke segala arah. Hal tersebut
tentunya berpengaruh bagi tubuh seperti gangguan insomnia, menjadi mudah
lelah, dan sakit kepala terus menerus.
Di indonesia memiliki banyak peternak ayam, karena popularitasnya
yang tinggi dari masyarakat, sehingga ayam sudah amat lazim terdengar
ditelinga kita, namun tentunya para peternak pasti mendapat beberapa masalah
akibat beternak, salah satunya adalah tumpukan limbah bulu ayam yang pasti
akan berdapambak buruk bagi para peternak. Selain menjadi penyebab bau tak
sedap, ternyata bulu ayam juga mampu memicu munculnya penyakit penyakit
yang tentunya akan membahayakan kesehatan, sehingga hal tersebut tampak
tak baik bagi para peternak. Namun menurut beberapa peneliti, bulu ayam tak
hanya menjadi sumber bau dan penyakit, tetapi mampu menjadi pengganti
pakan ternak, hal tersebut tentunya mengurangi biaya pangan bagi para
peternak.
Selain itu bulu ayam memiliki kandungan karbon yang jika diaktivasi
dapat dijadikan sebagai absorben, dimana absorben merupakan proses
penyerapan partikel fluida dalam suatu proses adsorpsi. Dimana nantinya
karbon yang telah diaktivasi menjadi karbon aktif, akan menyerap panas dan
sinar radiasi yang dihasilkan oleh smartphone. Bulu ayam yang akan
dimanfaatkan sebagai anti radiasi di proses menjadi bioplastik agar lebih mudah
dibentuk. Bioplastik merupakan plastik yang dapat terurai oleh mikroorganisme
dan terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui (Radiyatullah et al., 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
penelitian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana potensi bulu ayam untuk mengurangi paparan sinar radiasi yang
terdapat pada smartphone?
2. Bagaimana efektivitas screen guard pada jenis smartphone yang berbeda?
1.3 Tujuan Peneltian
Bedasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian pada
penelitian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mencari tahu efektivitas bulu ayam untuk mengurangi paparan sinar radiasi.
2. Mencari tahu jumlah paparan sinar radiasi yang diakbatkan oleh penggunaan
smartphone dengan jenis yang berbeda.
1.4 Manfaat Penelitian
Bedasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian pada
penelitian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan tentang dampak penggunaan smartphone secara
berlebih.
2. Menambah wawasan terkait manfaat penggunaan screen guard pelindung
anti radiasi pada smartphone.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bulu Ayam
Ayam merupakan hewan yang banyak ditemui di daerah peternakan,
para peternak banyak menjadikanya sebagai hewan ternak karena ayam
memiliki popularitas yang tinggi, selain itu bertenak pasti juga didasari oleh
beberapa alasan salah satunya adalah pola pembesaran atau fattening dan
budidaya atau breeding. Hampir semua bagian yang terdapat pada ayam dapat
dimanfaatkan seperti telur, bagian daging, hati, dan yang terpenting adalah bulu
ayam, awalnya para peternak tak menyangka untuk mengubah bulu ayam
sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan lagi, nyatanya bulu ayam malah dapat
digunakan sebagai pakai ternak, yaitu dengan menjadikanya tepung, hal
tersebut tentunya menguntungkan bagi para peternak dengan mengurangi
biaya produksi pakan. Selain pengganti pakan, bulu ayam dapat dimanfaatkan
dengan berbagai cara.
Bulu ayam menjadi objek potensial untuk digunakan menjadi berbagai
alternatif salah satunnya menjadi screen guard, pada dasarnya proses
pembuatan screen guard tidak membutuhkan limbah bulu ayam, namun
menurut peneliti, limbah bulu ayam memiliki kandungan yang dapat dijadikan
sebagai screen guard protector, seperti kandungan karbon aktif dan lain
sebagainya yang dapat digunakan. Penggunaan kandungan karbon ditujukan
untuk mencegah masuknya sinar gelombang elektromagnetik. Tentunya hal
tersebut akan bermanfaat bagi generasi milenial, karena hampir seluruh
aktivitas akan berdampingan dengan penggunaan smartphone.
2.2 Karbon Aktif
Limbah bulu ayam memiliki potensi untuk digunakan Kembali, salah
satunya adalah penggunaan limbah bulu ayam sebagai bahan dasar screen
guard, menurut peneliti bulu ayam memiliki kandungan karbon aktif sehingga
hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembuatan screen guard, kandungan
karbon dalam proses pembuatan screen guard yaitu sebagai penyerap bau,
warna, klorin atau mineral lain, namun peneliti harus mengaktivasikan karbon
pada bulu ayam.
Dalam pembuatan screen guard diperlukan kegiatan aktivasi karbon,
sehingga nantinya akan menjadi karbon yang telah diaktivasi dimana akan
terjadi dua tahap yaitu karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi merupakan proses
pembekuan karbon dari bahan baku, sedangkan aktivasi merupakan proses
pengubahan karbon dari daya serap rendah menjadi karbon yang mempunyai
daya serap tinggi. Pengaktivasian karbon dilakukan dengan tujuan menciptakan
screen guard dengan pelindung anti radiasi.
2.3 Gelombang Elektromagnetik Radiasi
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa
medium. Gelombang Elektromagnetik tidak membutuhkan alat perambatan
(seperti radiasi). Radiasi elektromagnetik merupakan radiasi yang dipancarkan
oleh gelombang elektromagnetik.
2.4 Bioplastik
Bioplastik merupakan plastik yang dapat terurai oleh mikroorganisme
dan terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui (Radiyatullah et al., 2015). Di
Indonesia, potensi pengembangan bioplastik sangat besar karena memiliki hasil
pertanian dan kelautan yang dapat di kembangkan menjadi biopolimer
(Suryanto, 2016).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, kuantitatif dan eksperimen.


Terdapat banyak arti dalam penelitian kualitatif, kuantitatif dan eksperimen. Menurut
pendapat Moleong ( 2007 : 6 ) penelitian kualitatif adalah penelitian desktiptif dalam
bentuk kata-kata serta bahasa, penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami
fenomena yang dialami subyek peneliti.

Sedangkan menurut Sudaryana (2022) penelitian kuantitatif adalah metode yang


berlandas data yang konkrit, yang diolah dengan metode statistik yang dilakukan
berdasarkan pengujian hipotesis.

Selain menggunakan metode kualitatif dan kuantitafif, penelitian ini juga


menggunakan metode eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto (2019) penelitian
eksperimen adalah penelitian yang sudah direncanakan dan sengaja dilakukan untuk
menghasilkan hipotesis.

3.2. Waktu dan Tempat

No. Kegiatan Maret April Mei


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
Judul
2. Penyusunan
Proposal
3. Revisi
4. Perbaikan
5. Penyerahan
proposal
6. Uji coba

3.3. Sumber Data, Alat dan Bahan


3.3.1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah layer protector dari bulu ayam yang
disebut dengan Chickguard .

3.3.2. Alat dan bahan


No. Alat Bahan
1. Electromgnetic Radiation Tepung Bulu Ayam
Tester Dt-1130
2. Blender NAOH
3. Nampan KOH
4. Gelas Takar Gliserin
5. Wisk Acetone
6. Alat Filter Air
7. Oven Tepung tapioka
8. Timbangan
9.
10.
11.
12.

3.4. Metode Pemerolehan Data

Peneliti menggunakan metode observasi. Menurut Sugiyono (2018) observasi


adalah metode pengumpulan data secara akurat karena peneliti mengamati
secara langsung. Untuk mendapatkan data layer protector dari bulu ayam yang
disebut dengan Chickguard, peneliti membagi langkah percobaan menjadi dua :

Langkah-lagkahnya sebagai berikut :

3.4.1 Layer Protector

a. Pembuatan bioplastic dengan air 100 ml


 Siapkan air 100 ml
 Masukkan 10 grams tepung maizena, 5 ml gliserin dan 5 ml cuka
ATAU ASAM ASTET
 Lalu aduk larutan ini hingga larutannya tercampur secara
homogen
 Panaskan larutan ini di api kecil dan terus diaduk hingga
menggumpal
 Setelah larutan ini berubah menjadi gumpalan matikan
kompornya dan ratakan di dalam cetakan
 Lalu ratakan hingga tipisagar menjadi lembaran yang bagus
 Kalau sudah jemur selama …. hingga menyusut
 Lalu lepaskan bioplastic dari cetakan secara perlahan

3.4.2 Aktivasi Bulu Ayam


1) Persiapan
 Siapkan bulu ayam
 Cuci bulu dengan air dan detergent
 Keringkan di bawah sinar matahari
 Setelah kering aduk bulu sampai halus
 Lalu, taruh bulu ayam di gelas beker
 Setelah itu, rendam dengan aseton
 Kemudian, aduk selama 15 menit, Setelah 15 menit saring bulu
ayam
 Masukkan ke dalam nampan dan menyebarkannya
 Keringkan bulu ayam di dalam ovendi suhu 40 C, setelah kering,
keluarkan dari oven
2) Aktivasi
 Takar 10 grams bulu ayam
 Takar 4 grams NAOH, lalu larutkan dalam 1 liter air
 Setelah larut, campurkan dengan 10 grams bulu ayam
 Lalu aduk dan tunggu sampai 20 menit
 Setelah 20 menit, ambil gelas beker lalu lakukan penyaringan
 Dan keringkan di dalam oven

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Menurut pendapat


Moleong ( 2007 : 6 ) penelitian kualitatif adalah penelitian desktiptif dalam bentuk kata-
kata serta bahasa, penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang
dialami subyek peneliti. Sedangkan menurut Sudaryana (2022) penelitian kuantitatif
adalah metode yang berlandas data yang konkrit, yang diolah dengan metode statistik
yang dilakukan berdasarkan pengujian hipotesis. Pada penelitian kualitatif dan
kuantitatif, peneliti menggunakan :

1. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang


spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas
pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Sugiyono (2018:229)
2. Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Moelong (2012:186)
3. Deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para
penulis untuk membeberkan perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Karaf
(1981:93)
4. Eskperimental merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Sugiyono (2012:107)

Anda mungkin juga menyukai