Muchifudin
Universitas Muhammadiyah Jakarta
muchi.hr@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang integrasikan nilai dan prinsip-prinsip Islam pada pembelajaran model
konstruktivisme. Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
tinjauan literatur dengan pencarian artikel terseleksi . Hasil dan Pembahasan dalam kajian ini ialah
Integrasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dalam model konstruktivisme menciptakan lingkungan
pembelajaran yang holistik, mempromosikan perkembangan spiritual, moral, akademik, dan sosial siswa.
Namun terdapat kritik dalam perspektif islam yaitu ; model konstruktivisme cenderung menekankan
pada individu sebagai pembangun pengetahuan mereka sendiri, sedangkan dalam konteks Islam,
pentingnya pengajaran otoritatif dan otorisasi ulama juga harus diperhatikan dan pendekatan
konstruktivisme cenderung mendorong keberagaman pandangan dan interpretasi, ini harus
dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan konsistensi dengan prinsip-prinsip Islam yang telah
ditetapkan.
.Kata kunci: konstruktivisme, Pendidikan islam,
pada konstruksi pengetahuan oleh individu langsung, interaksi sosial, dan sumber daya
melalui pengalaman dan interaksi sosial. yang relevan untuk mendukung pembelajaran
Namun, ada beberapa tantangan yang aktif. Tantangan dalam hal ini adalah
mungkin dihadapi dalam mengintegrasikan memastikan bahwa lembaga pendidikan
prinsip-prinsip konstruktivisme dengan Islam memiliki sumber daya yang memadai
prinsip-prinsip pendidikan Islam. Berikut untuk mendukung pendekatan
adalah beberapa poin yang perlu konstruktivisme, seperti bahan ajar yang
diperhatikan: relevan dan infrastruktur yang memadai.
Pemahaman tentang otoritas: Dalam Dalam menghadapi tantangan dan
perspektif Islam, otoritas pengetahuan sering hambatan ini, pendekatan yang berfokus pada
kali dihubungkan dengan wahyu Al-Quran integrasi antara prinsip-prinsip agama Islam
dan hadis Nabi Muhammad. Tantangan dan prinsip-prinsip konstruktivisme dapat
meliputi bagaimana memadukan proses membantu dalam mencapai keseimbangan
konstruksi pengetahuan individual dengan yang baik antara pembentukan pengetahuan
pemahaman bahwa otoritas pengetahuan yang personal dan nilai-nilai Islam. Penting
harus disandarkan pada ajaran agama. bagi pendidik untuk mempertimbangkan
Pembentukan nilai-nilai Islam: Dalam penyesuaian dan pendekatan yang tepat
konstruktivisme, individu diberikan dalam konteks pendidikan Islam, sehingga
kebebasan untuk membangun pengetahuan siswa dapat mengembangkan pemahaman
mereka sendiri. Tantangan di sini adalah mereka tentang agama dan mempersiapkan
bagaimana memastikan bahwa pembentukan diri untuk menghadapi kompleksitas dunia
nilai-nilai yang sesuai dengan Islam masih modern.
menjadi fokus utama dalam proses
pembelajaran konstruktivisme. Efektifitas Pendekatan
Peran guru dan metode pengajaran: Konstruktivisme
Konstruktivisme cenderung menekankan Dalam konteks pendidikan anak-anak
peran aktif siswa dalam membangun Muslim di era kontemporer yang didasarkan
pengetahuan mereka sendiri. Tetapi dalam pada nilai-nilai Islam, pendekatan
konteks pendidikan Islam, guru dianggap konstruktivisme dapat memberikan berbagai
sebagai pemimpin rohani dan pemegang manfaat dalam meningkatkan pemahaman
otoritas yang memberikan penuntun dalam dan pembelajaran mereka.
hal teologi dan budaya Islam. Tantangan Pemahaman yang mendalam:
dalam hal ini adalah menyelaraskan peran Pendekatan konstruktivisme memungkinkan
guru sebagai fasilitator pembelajaran dengan siswa untuk secara aktif mengkonstruksi
kewajiban untuk menyampaikan ajaran pengetahuan mereka sendiri melalui proses
agama Islam dengan benar. berpikir kritis, refleksi, dan diskusi. Dalam
Penilaian dan evaluasi: Pendekatan konteks nilai-nilai Islam, ini memungkinkan
konstruktivisme menekankan pada siswa untuk memahami ajaran-ajaran Islam
pencapaian individual dan proses berpikir, dengan lebih mendalam, mengaitkan mereka
bukan hanya pada hasil akhir. Tantangan dengan pengalaman sehari-hari, dan
dalam hal ini adalah mengevaluasi membentuk pemahaman yang kontekstual
pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam dan berarti.
secara obyektif, sementara juga memberikan Pendekatan tersebut juga menekankan
ruang bagi ekspresi kreativitas dan pemikiran pentingnya pengalaman langsung dan
mandiri siswa. kontekstual dalam pembelajaran. Dalam
Keterbatasan sumber daya: Penerapan pendidikan anak-anak Muslim, ini dapat
konstruktivisme mencakup pengalaman mencakup memperkuat pemahaman mereka
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e , N o m o r , | 13