1. Pengertian
Definisi promosi
Promosi adalah upaya penjual dalam memperkenalkan komoditas yang dihasilkan kepada calon
pembeli. Tujuan promosi adalah untuk menarik minat calon pembeli terhadap komoditas yang
akan diperkenalkan.
Promosi ekspor adalah upaya penjual (eksportir) memperkenalkan komoditas yang dihasilkannya
kepada calon pembeli di luar negeri (importer) dengan tujuan menarik minat mereka untuk
membeli komoditas yang diperkenalkan dengan pembayaran dengan valuta asing. Promosi
ekspor adalah kegiatan pemerintah untuk membantu penjualan ekspor dengan memberikan
insentif ekspor di dalam negeri, dan berbagai bentuk bantuan praktis bagi eksportir di luar negeri.
Ini termasuk nasihat tentang hukum dan praktik perdagangan lokal. pemberian kredit atau
jaminan ekspor dengan persyaratan yang menguntungkan dan tekanan diplomatik, termasuk
mengikat bantuan untuk penjualan ekspor.
Dinamika perekonomian global yang disebabkan perang dagang Amerika Serika (AS)-China,
serta meningkatnya suku bunga negara – negara maju menyebabkan proyeksi pertumbuhan
ekonomi turun, yang kemudian menurunkan permintaan agregrat dan harga-harga global.
Misalnya, semula niengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak
kelapa sawit.
Adapun penganekaragaman honisontal berarti menambah macam barang yang diekspor dengan
barang yang tidak merupakan produk lanjutan dan barang lama.
Agar ekspor meningkat, pemenintah perlu memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor.
Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah. Jika harga bahan-bahan yang
digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam
negeri juga murah.
Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah.
Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman
yang nendah.
Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai
rupiah dan hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih
mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini
menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi
dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni,
maupun kegiatan laiñnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh
individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Selain itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN)menangani promosi dan
pusat informasi dagang di luar negeri. Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia
atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC ) yang mengusahakan agar produk-produk
Indonesia dikenal di luar negeri.
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan
menengah tentang tata cara melakukan ekspor. Banyak produk masyarakat yang diminati
pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui
bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat
kegiatan ekspor sebagai berikut…
Periode pasca perang dunia kedua sejumlah negara-negara berkembang yang baru merdeka
berupaya mengejar ketertinggalannya dengan melakukan pembangunan ekonomi, yang diikuti
dengan perbaikan-perbaikan struktur ekonomi yang diawali dengan diterapkannya strategi
pembangunan yang mengarah ke industrialisasi substitusi impor. Namun kekecewaan akibat
tidak berhasilnya strategi ini dalam merangsang pertumbuhan ekonomi mengakibatkan banyak
negara-negara berkembang mengadakan peninjauan kembali terhadap kebijakan ini, serta
didukung pula oleh beberapa negara seperti Hongkong, Taiwan, Korea Selatan dan Singapura
yang melewatkan tahap ini dan cenderung memilih strategi industrialisasi promosi ekspor yang
ternyata lebih berhasil mencapai pertumbiihan ekonomi yang tinggi, yang membawa mereka
menjadi negara industri baru di Asia.
Skripsi ini menganalisis pengaruh kebijakan industrialisasi substitusi impor vs promosi ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN-5 seperti Indonesia, Malaysia,
Singapura, Thailand dan Filipina, sebab dengan keragaman karakteristik ekonomi berupa besar
kecilnya negara yang bersangkutan, tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
pemilikan sumber Jaya dan kebijakan perdagangan yang dianut, memberikan dampak yang besar
terhadap pola dan langkah pembangunan ekonomi negara-negara anggota ASEAN-5.
Tujuan yang hendak dicapai dalam skripsi ini adalah untuk melakukan studi perbandingan
mengenai pelaksanaan industrialisasi substitusi impor vs promosi ekspor di negara-negara
ASEAN-5 yang disertai dengan pengujian regresi yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan menggunakan data time series dan
metode kuadarat terkecil biasa (OLSIOrdinary Least Square).
Dan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa perubahan kebijakan industrialisasi yang lebih
mengarah keluar (promosi ekspor) ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
hampir sebagian negara-negara ASEAN-5, sebab hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel dummy sebagai indikasi kebijakan industrialisasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta dari Chow test yang dilakukan menunjukkan
bahwa setelah industrialisasi promosi ekspor pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan.