Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)

Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI


E-ISSN : 2774-3217

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN GIZI


BURUK DI PUSKESMAS DESA LALANG
Shereivia Faradillah1,*, S. Otniel Ketaren2, Asima Sirait3, Taruli Rohana Sinaga4,
Sri Dearmaita Purba5
1,2,3,4,5Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Indonesia

*Email: Psridearmaita@yahoo.com

ABSTRAK
Kota Medan tidak terlepas dari permasalahan gizi buruk. Data Dinas Kesehatan Medan
mengenai gizi buruk tahun 2015 terdapat 111 kasus, tahun 2016 sebanyak 104 kasus, tahun
2017 mengalami penurunan yaitu 99 kasus, pada tahun 2018 angka kasus gizi buruk
kembali meningkat yaitu 102 kasus, sedangkan sepanjang tahun 2019 Puskesmas Desa
Lalang merupakan Puskesmas yang mendominasi gizi buruk yaitu 69 kasus. Berbagai
upaya dilakukan oleh pemerintah Kota Medan namun masih banyak balita yang mengalami
gizi buruk. Adapun kebijakan yang dikeluarkan masih mengalami kendala dalam
pelaksanaannya berdasarkan hasil dari wawancara. Hal tersebut tentu menjadi salah satu
penilaian terhadap kinerja Pemerintah Daerah dalam mengatasinya. Pendekatan penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif, yang dilakukan pada bulan Maret- Agustus Tahun 2020.
Pengumpulan data dilakukan dengan tekhnik wawancara mendalam, observasi dan telaah
dokumen. Informan berjumlah 7 orang Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
memeriksa teknik triangulasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang
diambil oleh Pemerintah Kota Medan dalam penanggulangan gizi buruk merupakan
kebijakan yang strategis namun masih diperlukan peningkatan peran lintas sektor dan
peran aktif masyarakat dalam advokasi dan sosialisasi gizi buruk, juga dalam pelaksanaan
aspek pelacakan kasus dan pemetaan wilayah gizi buruk perlu peran aktif kader
masyarakat, aspek pelayanan kesehatan bagi penderita gizi tidak hanya kegiatan promotif
tetapi juga kuratif, aspek pengelolaan logistik bagi penderita gizi dilapangan logistik yang
diberikan tidak maksimal dikonsumsi oleh penderita, aspek monitoring dan evaluasi
terhadap kasus gizi buruk hanya dilaksanakan oleh petugas gizi Puskesmas. Implementasi
Pemerintah Kota Medan dalam menangani kasus gizi buruk sudah cukup baik. Dari aspek
advokasi dan sosialisasi tentang gizi buruk masih menjadi masalah terutama, dari aspek
pelacakan kasus dan pemetaan wilayah gizi buruk belum optimal, dari aspek pelayanan
kesehatan bagi penderita gizi buruk sesuai standar operasional, dari aspek pengelolaan
logistik bagi penderita gizi buruk sudah dilakukan sesuai dengan pedoman program gizi,
dari aspek monitoring dan evaluasi terhadap kasus gizi buruk belum berjalan dengan
optimal.

Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Gizi Buruk,

1. PENDAHULUAN yang berdampak pada masalah


Permasalahan gizi yang menjadi perkembangan, dengan itu anak akan
faktor permasalahan perkembangan balita menjadi generasi hilang karena dalam
seperti gizi yang tidak seimbang dan direntan usia 1-5 tahun anak tidak dalam
penyakit infeksi yang akan berdampak pertumbuhan dan perkembangan yang
pada menurunnya kesehatan balita optimal. Faktor permasalahan
sehingga status gizi yang tidak normal perkembangan balita lainnya adalah
pada balita akan bersifat permanen yang kurangnya stimulasi yang berdampak
menurunkan kualitas dan kuantitas pada terganggunya potensi balita.
perkembangan balita selanjutnya dan Berbagai strategi telah
penurunan Intelligence Quotient balita dikembangkan untuk pencegahan dan
Forum Ilmiah Tahunan VI
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 25-26 Nopember 2020
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

penanggulangan masalah gizi kurang dan tahun 2019 (Data Profil Dinas Kesehatan
gizi buruk yang ditemukan yaitu dengan Kota Medan Tahun 2019).
dilaksanakannya upaya pencegahan Pemerintah Kota Medan terus
melalui pendekatan komprehensif, yang mengintensifkan program dan kegiatan
mengutamakan promosi kesehatan untuk mengantisipasi kasus itu tidak
(advokasi, bina suasana dan melebar ke balita lain di daerah ini.
pemberdayaan masyarakat) dan upaya Pemerintah Daerah melalui Dinas
penanggulangan berupa kegiatan Kesehatan Kota Medan mengeluarkan
pengobatan dan pemulihan bagi penderita kebijakan mengenai Tim Satuan Tugas
gizi buruk. Gizi Kota Medan yang dikeluarkan pada
Pada tahun 2018 angka kasus gizi tahun 2017.
buruk kembali meningkat di Kota Medan Adapun kebijakan ini dikeluarkan
yaitu sebanyak 102 kasus dan angka kasus guna untuk mempercepat penanganan
kematian disebabkan oleh gizi buruk yaitu penanggulangan dan pencegahan
sebanyak 5 kasus kematian. Adapun terjadinya gizi buruk di Kota Medan, di
kecamatan yang menangani kasus gizi mana gizi buruk ini berdampak pada
buruk pada tahun 2018 yaitu Kecamatan gangguan pertumbuhan dan
Medan Kota sebanyak 1 kasus, Kecamatan perkembangan sehingga mengancam
Medan Sunggal sebanyak 10 kasus, kualitas sumber daya manusia. Tim Satgas
Kecamatan Medan Helvetia sebanyak 6 ini mempunyai tugas diantaranya
kasus, Kecamatan Medan Denai sebanyak melakukan advokasi dan sosialisasi
7 kasus, Kecamatan Medan Deli sebanyak tentang gizi buruk, melakukan pelacakan
9 kasus, Kecamatan Medan Belawan kasus dan pemetaan gizi buruk,
sebanyak 8 Kasus, Kecamatan Medan Area melakukan pelayanan kesehatan bagi
sebanyak 8 kasus, Kecamatan Medan penderita gizi buruk sesuai dengan
Johor sebanyak 11 kasus, Kecamatan standar operasional penanggulangan
Medan Labuhan sebanyak 11 kasus, kasus gizi buruk, melakukan pengelolaan
Kecamatan Medan Tembung sebanyak 10 logistik bagi penderita gizi buruk,
kasus, Kecamatan Medan Maimun melakukan monitoring dan evaluasi
sebanyak 8 kasus, Kecamatan Medan terhadap kasus gizi buruk.
Perjuangan sebanyak 2 kasus, Kecamatan Walaupun berbagai upaya dilakukan
Medan Timur sebanyak 3 kasus, oleh pemerintah Kota Medan namun tetap
Kecamatan Medan Marelan sebanyak 7 banyak balita yang mengalami gizi buruk.
kasus. Adapun kecamatan yang tidak Adapun kebijakan yang telah dikeluarkan
mengalami kasus gizi buruk pada tahun juga masih mengalami kendala dalam
2018 yaitu Kecamatan Medan Barat, pelaksanaannya berdasarkan hasil dari
Medan Tuntungan, Medan Polonia, Medan wawancara dengan Kepala Puskesmas
Baru, Medan Petisah dan Medan Desa Lalang. Hal tersebut tentu menjadi
Tuntungan (Data Profil Dinas Kesehatan salah satu penilaian terhadap kinerja
Kota Medan Tahun 2018). Pemerintah Daerah dalam mengatasi gizi
Data Dinas Kesehatan Kota Medan buruk.
mengenai pasien yang meninggal akibat Adapun yang menjadi tujuan
gizi buruk pada tahun 2019 mencapai 8 penelitian ini adalah untuk mengetahui
orang. Untuk kecamatan secara kumulatif dan menggambarkan implementasi
yaitu kecamatan Medan Labuhan terdapat Pemerintah Kota Medan dalam menangani
13 kasus dan Kecmatan Medan Sunggal kasus gizi buruk di Puskesmas Desa
sebanyak 8 kasus. Adapun untuk Lalang.
puskesmas yang mendominasi dari jumlah
kasus gizi buruk yaitu Puskesmas Desa 2. METODE PENELITIAN
Lalang sebanyak 69 kasus sepanjang

2
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Jenis Penelitian yang digunakan permasalahan gizi buruk yang ada


adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif diwilayah kerja mereka dengan
dengan tujuan untuk memperoleh mengupayakan peran aktif masyarakat
gambaran yang komprehensif dan dan melibatkan unsur pelaksana tugas
mendalam mengenai implementasi Kepala Kelurahan dalam hal ini Kepala
pelaksanaan penanggulangan gizi buruk di Lingkungan. Promosi kesehatan yang
Puskesmas Desa Lalang berdasarkan dilakukan oleh Puskesmas Desa Lalang
kebijakan yang telah diterbitkan oleh diharapkan dapat melaksanakan strategi
Pemerintah Kota Medan. Penelitian ini yang bersifat paripurna (komprehensif)
dilaksanakan di Puskesmas Desa Lalang di khususnya dalam menciptakan perilaku
Kota Medan Sumatera Utara. Waktu baru. Kebijakan Nasional Promosi
penelitian dimulai Bulan Maret sampai Kesehatan telah menetapkan tiga strategi
dengan Agustus. dasar promosi kesehatan, yaitu (1) gerakan
pemberdayaan, (2) bina suasana, (3)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN advokasi, yang diperkuat oleh kemitraan
Kebijakan yang diambil oleh serta metode dan sarana komunikasi yang
Pemerintah Kota Medan dalam tepat. Ketiga strategi ini harus dilakukan
penanggulangan masalah gizi termasuk secara lengkap dan berkesinambungan
gizi buruk di wilayah Puskesmas Desa dalam menggarap setiap perilaku baru
Lalang merupakan kebijakan yang masyarakat yang diperlukan oleh program
strategis meliputi : advokasi dan sosialisasi kesehatan. Misalnya, bila program
gizi buruk, melakukan pelacakan kasus kesehatan ibu dan anak menghendaki agar
dan pemetaan wilayah gizi buruk, setiap ibu hamil memeriksakan
memberikan pelayanan kesehatan bagi kandungannya secara teratur di
penderita gizi buruk sesuai dengan standar Puskesmas.
operasional penanggulangan kasus gizi Pelaksanaan advokasi tentang gizi
buruk, melakukan pengelolaan logistik buruk di Puskesmas Desa Lalang masih
bagi penderita gizi buruk, melakukan menjadi masalah terutama dalam
monitoring dan evaluasi terhadap kasus pemberian dukungan aktif dari pemegang
gizi buruk yang semuanya tercantum kebijakan. Sehingga diperlukan komitmen
didalam Surat Keputusan Wali Kota bersama oleh pemegang kebijakan dalam
Medan Nomor 444/1012.K/X/2017 tentang pencegahan dan penanggulangan gizi
Tim Satuan Tugas Gizi Buruk Kota Medan. buruk di Puskesmas Desa Lalang serta
Kebijakan yang dikeluarkan oleh upaya pembinaan terhadap pemberdayaan
Pemerintah Kota Medan masih diperlukan masyarakat agar terus berperan aktif
peningkatan peran lintas sektor dan peran dalam penyelesaian penanggulangan gizi
aktif masyarakat untuk turut serta dalam buruk.
penyelesaian masalah gizi di wilayah Pelaksanaan sosialisasi dilakukan
Puskesmas Desa Lalang. Program oleh Puskesmas Desa Lalang dengan
penanggulangan gizi buruk di Puskesmas peningkatan promosi kesehatan dalam
Desa Lalang dengan intervensi gizi dan rangka mempengaruhi sikap, pengetahuan
kesehatan bertujuan memberikan maupun habituasi seorang individu untuk
pelayanan langsung menyentuh kepada hidup sehat. Sosialisasi yang sudah
penderita gizi buruk, sehingga penderita berjalan masih ditemukan kendala seperti
gizi buruk yang ada diwilayah kerja tingkat pemahaman masyarakat yang
Puskesmas Desa Lalang dapat merasakan kurang dalam penerapan hidup sehat
manfaat dari program-program yang terutama penerapan gizi seimbang.
dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Medan Pelaksanaan dilapangan untuk
melalui Dinas Kesehatan Kota Medan. pelacakan kasus dan pemetaan wilayah
Unit pelayanan Puskesmas Desa gizi buruk di Puskesmas Desa Lalang yang
Lalang telah melaksanakan program- terlibat hanya petugas gizi puskesmas saja,
program dalam menanggulangi sehingga pelacakan kasus dan pemetaan

3
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

wilayah kasus gizi buruk di Puskesmas dilakukan dengan baik melalui


Desa Lalang belum optimal, diperlukan pemantauan penimbangan status gizi bayi,
peran aktif kader masyarakat serta kepala pemberian vitamin, edukasi dan konseling.
lingkungan untuk turut serta dalam Namun, didapatkan bahwasanya kasus
pelaksanaan pelacakan kasus dan gizi buruk masih tetap terjadi dan
pemetaan wilayah gizi buruk sehingga didapatkan di wilayah kerja Puskesmas
memudahkan dalam mengetahui kantong Desa Lalang. Adapun yang menyebabkan
kantong wilayah gizi buruk yang ada di masih terdapatnya kasus gizi buruk di
Puskesmas Desa Lalang. Puskesmas Desa Lalang salah satu
Penanggulangan gizi yang dilakukan faktornya adalah faktor ekonomi, di mana
unit Puskesmas Desa Lalang tidak hanya ekonomi merupakan pendongkrak utama
melakukan kegiatan promotif, tetapi juga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
melakukan pelayanan secara kuratif guna Hasil wawancara diketahui bahwa
menekan angka kasus gizi buruk di monitoring dan evaluasi di Puskesmas
wilayah kerja mereka. Pelayanan gizi Desa Lalang dalam implementasi
diluar gedung umumnya pelaksanaan kebijakan penanggulangan gizi buruk
palayanan gizi pada kelompok dan belum berjalan dengan optimal. Hal
masyarakat. Adapun pelaksanaan program tersebut dikarenakan peran dari lintas
kuratif dilakukan dengan Proses Asuhan sektor yang terdapat di dalam Surat
Gizi Terstandar (PAGT) sesuai dengan Keptusan Wali Kota Medan tentang Tim
pedoman yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas Gizi Buruk Kota Medan
Kementerian Kesehatan Tahun 2014. masih belum terlaksana sehingga
Kendala yang dihadapi oleh Puskesmas monitoring dan evaluasi hanya dilakukan
Desa Lalang dalam memberikan oleh petugas gizi Puskesmas Desa Lalang,
pelayanan kepada penderita gizi buruk menyebabkan program berjalan tanpa ada
terlihat dari masih adanya keluarga peningkatan mutu.
penderita gizi buruk yang tidak ingin anak
balitanya dibawa ke posyandu ataupun 4. KESIMPULAN
puskesmas untuk mendapatkan pelayanan Berdasarkan hasil penelitian kajian
sesuai standar PAGT. Implementasi Kebijakan Penanggulangan
Logistik merupakan salah satu Gizi Buruk di Puskesmas Desa Lalang
kebutuhan penting yang diperlukan untuk Kota Medan, dapat diambil kesimpulan :
memberikan pelayanan pada kasus gizi 1. Implementasi Pemerintah Kota Medan
buruk. Jumlah kebutuhan logistik dalam menangani kasus gizi buruk di
dibutuhkan sesuai tujuan dari Puskesmas Desa Lalang sudah cukup
perencanaan program. Unit Puskesmas baik. Pemerintah Kota Medan telah
Desa Lalang telah melakukan penyediaan melakukan kebijakan yang strategis
logistik seperti PMT pemulihan, Vitamin, yang tertuang didalam Surat
pelancar ASI bagi ibu guna meningkatkan Keputusan Wali Kota Medan Nomor
pelayanan. Berdasarkan hasil wawancara 444/1012.K/X/2017 tentang Tim Satuan
mendalam, pemberian makanan tambahan Tugas Gizi Buruk Kota Medan, namun
pemulihan kepada balita gizi buruk masih diperlukan peningkatan peran
diwilayah kerja Puskesmas Desa Lalang lintas sektor dalam penanggulangan
sudah berjalan sesuai ketentuan yang gizi buruk di Puskesmas Desa Lalang
berlaku, namun yang terjadi di lapangan tersebut serta meningkatkan peran
makanan tambahan yang seharusnya aktif masyarakat diwilayah kerja
dikonsumsi khusus pasien gizi buruk ikut Puskesmas Desa Lalang.
dikonsumsi juga oleh keluarga yang lain. 2. Implementasi dan kendala
Tahap akhir dalam pelaksanaan penanggulangan gizi buruk dari aspek
program penanggulangan gizi buruk yaitu advokasi dan sosialisasi tentang gizi
monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian buruk di Puskesmas Desa Lalang
menunjukkan bahwa pelaksanaan ini telah masih menjadi masalah terutama

4
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

dalam pemberian dukungan aktif dari penanggulangan gizi buruk di Puskesmas


pemegang kebijakan dan diperlukan Desa Lalang telah berjalan dengan baik,
komitmen bersama oleh pemegang namun harus lebih ditingkatkan lagi
kebijakan, untuk sosialisasi sudah dalam hal peran pemberdayaan
dilakukan oleh Puskesmas Desa Lalang masyarakat.
namun tingkat pemahaman
masyarakat yang masih sangat rendah DAFTAR PUSTAKA
dalam pemenuhan asupan gizi [1] Agung, Sumantra, dan Widnyana.,
seimbang. 2016. Pangan, Gizi Dan Kesehatan
3. Implementasi dan kendala Masyarakat (Kajian Gizi Kesehatan
penanggulangan gizi buruk dari aspek Diversifikasi Pangan Kearifan
pelacakan kasus dan pemetaan wilayah Lokal Bali). Unmas Press Denpasar.
gizi buruk di Puskesmas Desa Lalang [2] Aidha, Z. (2017). Analisis
belum optimal, karena hanya Implementasi Pemberdayaan
dilakukan oleh petugas gizi saja. Masyarakat Dalam Strategi
4. Implementasi dan kendala Promosi Kesehatan Dan
penanggulangan gizi buruk dari aspek Pengaruhnya Terhadap Partisipasi
pelayanan kesehatan bagi penderita Masyarakat Dalam Pencegahan
gizi buruk sesuai standar operasional Gizi Buruk Pada Balita Di
penanggulangan kasus gizi buruk di Kecamatan Helvetia Medan.
Puskesmas Desa Lalang dalam JUMANTIK (Jurnal Ilmiah
memberikan pelayanan kepada Penelitian Kesehatan), 2(2), 31-41.
penderita gizi buruk terlihat dari masih [3] Ambarwati, R. (2020).
adanya keluarga penderita gizi buruk Pengembangan Makanan
yang tidak ingin anak balitanya dibawa Tambahan Berbasis F100 Dengan
ke posyandu ataupun puskesmas untuk Substitusi Tepung Labu Kuning
mendapatkan pelayanan sesuai Dan Tepung Pisang. Journal of
standar PAGT. Nutrition College.
5. Implementasi dan kendala [4] Data Dinas Kesehatan Kota Medan
penanggulangan gizi buruk dari aspek Tahun 2019.
pengelolaan logistik bagi penderita gizi [5] Ernawati, A. (2019). Analisis
buruk di Puskesmas Desa Lalang Implementasi Program
sudah dilakukan sesuai dengan Penanggulangan Gizi Buruk Pada
pedoman program gizi, namun perlu Anak Balita Di Puskesmas Jakenan
pengawasan kepada keluarga Kabupaten Pati. Jurnal Litbang:
penderita gizi buruk dalam pemberian Media Informasi Penelitian,
logistik sehingga tepat sasaran. Pengembangan Dan IPTEK, 15(1),
6. Implementasi dan kendala 39–50.
penanggulangan gizi buruk dari aspek https://doi.org/10.33658/jl.v15i1.131
monitoring dan evaluasi terhadap
[6] Indonesia, R., 2009. Undang-
kasus gizi buruk belum berjalan dengan
undang Republik Indonesia nomor
optimal, diharapkan monitoring dan
36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
evaluasi dapat menjadi acuan dalam
Jakarta Republik Indonesia
perencanaan program penanggulangan
[7] Kemenkes, R. I. (2014). Pedoman
gizi buruk di Puskesmas Desa Lalan
Pelayanan Gizi di Puskesmas.
Jakarta: Kemenkes RI Direktorat
Saran
Bina Gizi dan KIA.
Kebijakan yang diambil Pemerintah
[8] Kementerian Kesehatan Republik
Kota Medan dalam penanggulangan gizi
Indonesia. 2019. Profil Kesehatan
buruk di Puskesmas Desa Lalang sudah
Indonesia Tahun 2018.
strategis tetapi perlu penanganan secara
bersama-sama dengan lintas sektor [9] Pakaya, R. E., & Istiti Kandarina, A.
terkait. Implementasi kebijakan (2018). Upaya Penanggulangan Gizi

5
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Buruk pada Balita melalui [12] Profil Dinas Kesehatan Kota Medan
Penjaringan dan Pelacakan Kasus. Tahun 2017
Berita Kedokteran Masyarakat, [13] Profil Dinas Kesehatan Kota Medan
24(2), 69. Tahun 2018.
[10] Peraturan Menteri Kesehatan [14] Profil Dinas Kesehatan Kota Medan
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019.
Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan [15] Profil UPT Puskesmas Desa Lalang
Teknis Surveilans Gizi. Tahun 2018.
[11] Peraturan Menteri Kesehatan [16] Tahir, A., 2015. Kebijakan publik
Republik Indonesia Nomor 23 dan transparansi penyelenggaraan
Tahun 2014 Tentang Upaya pemerintahan daerah. Penerbit
Perbaikan Gizi. Alfabeta.

6
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Anda mungkin juga menyukai