Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN TRIGUNA 1956

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TRIGUNA 1956


JAKARTA SELATAN
BIDANG KEAHLIAN “BISNIS MANAJEMEN”
Jalan Perdatam Terusan No.4 Pesanggrahan – Jakarta Selatan 12250
021-27658606 – Email : ka_smk_triguna56@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Triguna 1956
Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Kelas / Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (1 Pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan mengevaluasi dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur kerja
konseptual, operasional dasar, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang memecahkan masalah sesuai
dan lingkup kerja Akuntansi dan dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga pada tingkat Keuangan Lembaga.
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, Menampilkan kinerja di bawah
berkenaan dengan ilmu pengetahuan bimbingan dengan mutu dan
teknologi, seni, budaya, dan kuantitas yang terukur sesuai
humaniora dalam konteks dengan standar kompetensi kerja.
pengembangan potensi diri sebagai Menunjukkan keterampilan
bagian dari keluarga, sekolah, dunia menalar, mengolah, dan menyaji
kerja, warga masyarakat nasional, secara efektif, kreatif, produktif,
regional, dan internasional. kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.1. Memahami pembukuan tunggal, 4.1 Mengidentifikasi pembukuan
dan pembukuan berpasangan tunggal, dan pembukuan
untuk akuntansi keuangan berpasangan untuk akuntansi
keuangan pemerintah daerah
pemerintah daerah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami pembukuan tunggal, dan pembukuan berpasangan untuk akuntansi
keuangan pemerintah daerah
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.3.1 Menjelaskan pembukuan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah
3.3.2 Menjelaskan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan
pemerintah daerah
3.3.3 Menerapkan pembukuan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah
3.3.4 Menerapkan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan
pemerintah daerah

4.2 Mengidentifikasi pembukuan tunggal, dan pembukuan berpasangan untuk


akuntansi keuangan pemerintah daerah
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.1.1 Melaksanakan pencatatan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah
4.1.2 Melaksanakan pencatatan berpasangan untuk akuntansi keuangan
pemerintah daerah
4.1.3 Menyajikan pencatatan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah
4.1.4 Menyajikan pencatatan berpasangan untuk akuntansi keuangan
pemerintah daerah

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pembukuan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah
dengan tepat dan mandiri
2. Menjelaskan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah dengan tepat dan mandiri
3. Menerapkan pembukuan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah
dengan tepat dan mandiri
4. Menerapkan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah tepat dan mandiri
5. Melaksanakan pencatatan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah
dengan tepat dan disiplin
6. Melaksanakan pencatatan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah tepat dan disiplin
7. Menyajikan pencatatan tunggal untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah
daerah tepat dan disiplin
8. Menyajikan pencatatan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah daerah tepat dan disiplin
E. Materi Pelajaran

PENCATATAN SINGLE ENTRY & DOUBLE ENTRY

1. Pengertian Pembukuan Tunggal / Single Entry


adalah metode pencatatan transaksi keuangan yang hanya dilakukan satu kali, dan
untuk mencatat pencatatan keluar masuk uang kas.
Artinya penerimaan kas dicatat sebagai kas masuk, sedangkan pembayaran kas
dicatat sebagai kas keluar. Metode single entry biasanya digunakan oleh bisnis
kecil di mana neraca perusahaan tidak diperukan untuk kontrol keuangan dan
keperluan pajak.

2. Kelebihan dan kelemahan Pembukuan Tunggal


Poin utama dari keunggulan penggunaan sistem pembukuan single entry adalah
sistem ini lebih sederhana untuk digunakan, sehingga para penggunanya akan
lebih mudah dan praktis dalam melakukan pembukuan. Sistem ini hanya memiliki
dua kolom utama, yaitu penghasilan dan pengeluaran.
Namun, format yang sederhana seperti ini justru membuat sistem pelaporan
menjadi kurang lengkap. Sehingga akan lebih sulit untuk mengontrol dan juga
melacak setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, setiap
kesalahan yang terjadi akan lebih sulit untuk dilacak mengenai letak dan asal-
muasal kesalahan tersebut.

3. Pengertian Pembukuan Berpasangan/double entry


Metode double entry merupakan metode yang dalam setiap transaksi keuangannya
akan menampilkan dua efek secara bersamaan. Efek pertama adalah kolom kredit
dan efek kedua adalah kolom debit, yang mana kedua kolom tersebut harus
memiliki total nilai yang sama atau seimbang.
4. Kelebihan dan kelemahan pembukuan berpasangan
Sistem pembukuan double entry ini sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan
yang memang diharuskan untuk membuat laporan aset dan liabilitas atau neraca.
Dengan sistem pencatatan ini, maka akan membuat setiap perhitungan transaksi
menjadi lebih akurat karena mampu menunjukan informasi seluruh saldo akun.
Sehingga, seluruh kesalahan yang terjadi akan lebih mudah untuk dilacak setiap
jejaknya.
Selain itu, sistem pembukuan double entry pun mampu meminimalisir setiap
kesalahan yang terjadi akibat kesalahan manusia atau human error.
Namun, data yang tertulis dengan jelas tentu saja memiliki kerumitan dalam setiap
proses pembuatannya. Proses pembukuan pada sistem double entry memang
sangat rumit karena harus menyeimbangkan total jumlah debit dan kredit.
F. Pendekatan, Model, Metode dan Media
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, menggali informasi, presentasi dan ceramah
Alat : Laptop, Hp Android, Kalkulator, lembar Kerja
Peserta didik
Media : Ms Power Point, Video Youtube

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media : Power Point Presentation
2. Alat : White board, Laptop, HP, LCD, Speaker Active dan Spidol
3. Sumber Belajar Buku Paket :
Tarmiyati,Sri. 2019. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah
Jakarta: Bumi Aksara.
Materi dan bahan pendukung :
https://youtu.be/IeZGzuPVL2Q

G. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa 10 menit
untuk memulai pembelajaran.
- Mengkondisikan peserta didik
- Mengecek kehadiran peserta didik
- Mengajak peserta didik mengecek lingkungan belajar dikelas
- Melakukan apersepsi untuk materi Akuntansi Pemerintah
Daerah
- Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Kegiatan Inti
Orientasi peserta - Guru telah memberikan modul
didik pada masalah pembelajaran sebagai bahan bacaan untuk
peserta didik.
- Guru menampilkan video youtube tentang
materi pembukuan tunggal dan
berpasangan 60 menit
- Guru menyajikan slide power point
mengenai pembukuan tunggal dan
berpasangan
- Guru dan Peserta didik melakukan tanya
jawab seputar materi pembukuan tunggal
dan berpasangan
- Guru menyajikan masalah terkait dengan
materi transaksi pembukuan tunggal dan
berpasangan
- Peserta didik diminta untuk memahami
masalah yang disajikan di depan
kelas.(identification)
Mengorganisasi - Guru membagi peserta didik dalam
peserta didik beberapa kelompok belajar, setiap
kelompok dapat memahami masalah yang
disajikan. Guru memberikan LKPD kepada
setiap kelompok dari permasalahan yang
disajikan terkait dengan materi pembukuan
tunggal dan berpasangan. (critikal
thingking)
- Peserta didik dapat berdiskusi dengan
teman sekolompoknya untuk
menyelesaikan LKPD yang diberikan dan
mencari solusi dari modul pembelajaran
yang disediakan dan berbagai sumber
belajar lainnya. (collaboration, critikal
thingking & creative)
Membimbing - Guru memberikan bimbingan kepada
penyelidikan kelompok yang mengalami kesulitan pada
saat mengerjakan LKPD
- Guru mengecek sampai dimana hasil
pekerjaan setiap kelompok pada masalah
yang diberikan terkait dengan pembukuan
tunggal dan berpasangan
- Kelompok yang mengalami kesulitan
diberikan kesempatan untuk bertanya,
kelompok lain yang mengerti dapat
memberikan solusi dari permasalahan yang
muncul dari kelompok yang bertanya.
(communication)
Mengembangkan, - Guru memberikan kesempatan kepada
menyajikan hasil kelompok yang telah selasai untuk dapat
mempresentasikan hasil yang telah didapat.
(communication)
- Peserta didik menyajikan dan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas
Menganalisis dan - Guru memberikan kesempatan kepada
mengevaluasi kelompok lain untuk dapat memberikan
masalah tanggapan atau sanggahan dari hasil
kelompok yang melakukan presentasi.
(collaboration)
- Guru memberikan arahan pada proses
diskusi antar kelompok.
- Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk dapat menarik
kesimpulan pada proses diskusi yang telah
berlangsung.
- Guru memberikan apreasiasi kepada setiap
kelompok atas hasil diskusi pada pertemuan
hari ini.

3. Penutup

- Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi atas


rangkaian pembelajaran yang telah berlangsung
- Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik
- Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan asesmen
formatif untuk mengukur kemampuan peserta didik pada proses
10 menit
pembelajaran hari ini.
- Guru memberikan arahan untuk proses pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
- Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa
penutup.

H. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Penilaian dilakukan selama dan setelah kegiatan
Pembelajaran
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja / Praktik
2. Rancangan Penilaian :
Terlampir Rubrik Penilaian

I. Remedial dan Pengayaan


1. REMEDIAL
a. Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM sesuai hasil analisis penilaian yang dilaksanakan.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal)
2. PENGAYAAN
a. Bagi peserta didik yang nilainya mencapai batas KKM, diberikan materi
pelajaran masih dalam cakupan KD dengan pendalaman dan
pengembangan materi lebih luas sebagai pengetahuan tambahan.
b. Bagi peserta didik yang mencapai nilai maksimum atau melebihi KKM,
diberikan kesempatan untuk menjadi tutor teman sebaya.

Disahkan Oleh Diperiksa Oleh : Jakarta, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru Mata Pelajaran,

M. Bramnas Hede,S.Kom,MM Fithri Mawartini , S.Pd Iin Nurulita, S.E

Anda mungkin juga menyukai