Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PELAKSANAAN SERVICE
LEARNING
SD NEGERI INPRES
SAMATA

N U R P R AT I W I B A S O B A D A M A N G ( 2 0 3 0 0 1 1 9 0 0 5 )
N U R AWA L I A (20300119006)
MURSALIM (20300119015)
GUSTINA (20300119022)
ASTRID ARNAS (20300119029)
N U R H I D AYAT U L L A H Z A I N A L (20300119030)
A R S Y I VA A M I N (20300119031)
R E S K I H A N D AYA N I (20300119041)
MARZUKI (20300118041)

J U RU S A N M A N A J E M E N P E N D I D I K A N I S L A M
FA K U LTA S TA R B I YA H DA N K E G U RUA N
U I N A L AU D D I N M A K A S S A R
2022

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 0


RINGKASAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Berdasarkan pelaksanaan Service Learning di SD
Negeri Inpres Samata pada senin 06-20 Juni 2022,
berkaitan dengan hal tersebut kegiatan yang dilakukan
yaitu melakukan observasi mengenai pengaturan
fasilitas, lingkungan, dan pengaturan kelas serta tempat
duduk peserta didik. Oleh karenanya penulis tertarik
untuk mengetahui apakah penerapan manajemen kelas
di SD Negeri Inpres Samata sudah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan Manajemen kelas pada umumnya.

Nur Pratiwi Baso Badamang (20300119005)


Nurawalia (20300119006)
Mursalim (20300119015)
Gustina (20300119022)
Astrid Arnas (20300119029)
Nur Hidayatullah Zainal (20300119030)
Arsyiva Amin (20300119031)
Reski Handayani (20300119041)
Marzuki (20300118041)

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 1


KATA PENGANTAR
DARI PIHAK
MAHASISWA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah subhanahuwata’ala,
karena berkat limpahan rahmat dan taufik-Nya lah, kami dapat
menyelesaikan laporan Manajemen Kelas dengan baik sebagaimana
mestinya. Laporan ini disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas hasil kegiatan service learning yang telah
dilaksanakan di SD Negeri Inpres Samata.
Selama proses penyusunan laporan ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa telah mendapatkan banyak bantuan selama kegiatan
berlangsung, untuk itu penyusun berterimakasih yang tak terhingga
kepada kepala sekolah berserta jajarannya.

Samata, 27 Juni 2022

Kelompok 4

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 2


KATA PENGANTAR DARI PIHAK
SD NEGERI INPRES SAMATA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada sepatah kata pun yang indah dan sepantasnya diucapkan selain
hanya pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT sang pemilik cinta dan kasih
saying, berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya selaku Kepala SD Negeri
Inpres Samata dapat membantu mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Islam
Negeri Makassar Jurusan Manajemen Islam dalam program service learning
sehingga terwujudnya karya yang berupa laporan service learning ini.
Ucapan terima kasih banyak saya tuturkan kepada pihak Universitas Islam
Negeri Makassar Jurusan Manajemen Pendidikan Islam selaku penyelenggara
program service learning yang telah menjadikan SD Negeri Inpres Samata masuk
dalam daftar tempat penyelenggaraan program tersebut, dan ucapan
permohonan maaf kepada mahasiswa jika kami selaku warga sekolah tidak
memberikan bantuan maksimal disebabkan adanya kesibukan lain.

Samata, 27 Juni 2022


Kepala Sekolah SD Negeri Inpres Samata,

Muslimin, S.Pd.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 3


GAMBARAN UMUM
LEMBAGA
VISI
PENDIDIKAN
Terwujudnya peserta didik yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi SD Negeri Inpres Samata terletak di jalan Abdul
iman dan taqwa. Kadir Dg. Suro No. 150 Samata, Kec. Somba Opu, Kab.
Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun yang menjabat sebagai kepala sekolah SD
Negeri Inpres Samata adalah Bapak Muslimin, S.Pd.
MISI Keadaan sekolah di SD Negeri Inpres Samata sudah
 Menanamkan keimanan dan ketaqwaan
baik dengan fasilitas memadai, siswa mendapatkan
melalui pengamalan ajaran agama.
 Membina kemandirian melalui kegiatan ruang yang cukup memadai untuk mereka belajar,
pembiasaan dan pengembangan diri
perpustakaan, unit kesehatan sekolah (UKS), dan
yang berkarakter.
 Membina peserta didik dalam kegiatan ruang koperasi sekolah. Mengenai kurikulum yang
KMDM (Kecil Menanam Dewasa berlaku di sekolah SD Negeri Inpres Samata adalah
Memanen).
 Mengembangkan kegiatan kurikulum 2013. Akreditasi yang dimiliki adalah
ekstrakurikuler bersifat religious akreditasi B.
nasionalisme.
 Menanamkan jiwa kompetensi yang
tinggi.
 Mengoptimalkan proses pembelajaran
dan bimbingan melalui SKTB.
 Mengembangkan ilmu pengetahuan
berdasarkan minat, bakat dan potensi
peserta didik.
 Menjalin kerja sama yang harmonis
antara warga sekolah, orang tua siswa
dan lembaga lain yang terkait. K O N TA K
 Meningkatkan fasilitas proses belajar
 WEBSITE: http://www.sdnegerisamata.net.
mengajar dan sarana pendidikan
modern.  NPSN: 40314506
 Meningkatkan profesionalisme tenaga
 NO.TELP: 0821-9407-8595
pendidik dan kependidikan .
 Meningkatkan kedisiplinan dewan guru  E-MAIL: sdnsamata2@gmail.com
dan siswa.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 4


KAJIAN TEORI

Definisi Manajemen Kelas

Manajemen Kelas Manajemen kelas dalam Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah manajemen untuk mencapai tujuan pengajaran di
kelas. Agar kelas teratur, maka perlu dimanage atau perlunya
manajemen kelas. Padmono, menyatakan manajemen kelas adalah upaya
yang dilakukan penanggung-jawab kegiatan belajar mengajar agar
dicapai kondisi optimal sehingga belajar mengajar berjalan seperti yang
Definisi diharapkan. Pengelolaan tersebut meliputi penyelenggaraan,
pengurusan, dan ketatalaksanaan dalam menyelenggarakan kelasnya.
Manajemen Pirdarta mengungkapkan Manajemen kelas ialah aktivitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat untuk kepentingan belajar
Kelas kelas itu agar hasil belajar yang optimal dapat dicapai. Sumber-sumber
pendidikan yang dimaksud ialah orang-orang yang membantu para
siswa belajar seperti instruktur, dan sebagainya, materi pelajaran, media
belajar, lingkungan belajar, sarana atau fasilitas belajar, dan informasi
yang bertalian dengan kelas itu. Sumber-sumber inilah yang dicari dan
dipadukan untuk kepentingan kelas itu.
Jadi manajemen kelas adalah kegiatan memanage oleh
penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan memadukan
sumber-sumber pendidikan agar dicapai kondisi optimal untuk
kepentingan belajar kelas sehingga dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Dalam manajemen kelas hal yang penting yang harus
diperhatikan mulai dari pengaturan fasilitas, lingkungan, ruangan kelas
serta tempat duduk peserta didik.

Pengaturan Fasilitas Belajar


Fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang
Pengaturan diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Hadiguna menyatakan
Fasilitas Belajar bahwa tata letak fasilitas merupakan bagian perancangan fasilitas yang
lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsur-unsur fisik dapat
berupa mesin, peralatan, meja, bangunan, dan sebagainya. Menurut
Oemar Hamalik terkait fasilitas belajar sebagai unsur penunjang belajar,
bahwa: “Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian kita, yakni media
atau alat bantu belajar, peralatan-perlengkapan belajar, dan ruangan
belajar. Ketiga komponen ini saling mengait dan mempengaruhi. Secara
keseluruhan, ketiga komponen ini memberikan kontribusinya, baik

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 5


secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kegiatan
dan keberhasilan belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar merupakan semua unsur
penunjang belajar agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Menurut Wina Sanjaya, fasilitas belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu
a. Sarana
Sarana merupakan semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot
yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Habis tidaknya dipakai
Habis tidaknya sarana pendidikan ketika dipakai, dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: a) Sarana yang habis pakai, adalah
bahan dan alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu
yang relatif singkat. Contoh: kapur, tinta spidol, kertas, bahan
kimia untuk praktik. Selain itu, ada pula alat atau bahan yang
apabila digunakan berubah bentuk dan tidak bisa digunakan lagi.
Misalnya kertas dan kayu untuk praktik. b) Sarana yang tahan
lama, adalah bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-
menerus dalam waktu yang relatif lama Contoh: meja, kursi,
komputer, lemari, peta atlas, globe, papan tulis, dan alat-alat
olahraga.
2) Bergerak tidaknya pada saat digunakan
Ada dua macam sarana pendidikan yaitu: a) Sarana bergerak,
ialah sarana yang dapat dipindahkan atau digerakkan sesuai
dengan kebutuhan pemakainya. Contoh: meja, kursi, lemari
beroda, dan alat peraga sederhana. b) Sarana tidak bergerak,
ialah sarana yang tidak bisa atau relatif sulit untuk dipindahkan.
Contoh: saluran air, lampu permanen dan jendela.
3) Hubungannya dengan proses belajar mengajar Sarana
pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) Alat
pelajaran, merupakan alat yang digunakan secara langsung
dalam proses pembelajaran. Contoh: buku, alat tulis, dan alat
praktik. b) Alat peraga, merupakan alat bantu pembelajaran
yang memiliki kaitan langsung dengan materi pelajaran. Di sisi
lain, alat peraga adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat
pelajaran. Alat ini dapat menimbulkan kesan dihati sehingga

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 6


anak-anak tidak mudah melupakannya. Contoh: alat peraga
pemantulan cahaya dan alat peraga rongga mulut. c) Media
pengajaran, merupakan sarana yang digunakan sebagai
perantara dalam pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi. Media pembelajaran merupakan segala bentuk
perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong
siswa belajar secara cepat, mudah dan benar. Ada tiga jenis
media, yaitu media audio, media visual dan media audio visual.
b. Prasarana
Prasarana merupakan semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah. Prasarana pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu: 1. Prasarana yang secara langsung
digunakan untuk proses pembelajaran. Contoh: ruang kelas, ruang
praktik, ruang perpustakaan, dan ruang laboratorium. 2. Prasarana
yang tidak digunakan langsung untuk proses pembelajaran. Contoh:
ruang kantor, kantin sekolah, UKS, ruang guru, ruang kepala
sekolah, taman, dan tempat parkir

Pengaturan Lingkungan dan Ruang Kelas serta Tempat Duduk


Pengaturan Pengaturan lingkungan kelas. Lingkungan yang nyaman, bersih dan
Lingkungan dan penataan ruang kelas yang baik sangat penting dalam memudahkan
Ruang Kelas siswa menerima pembelajaran karena memberikan ketentraman dalam
proses belajar dan menerima pembelajaran. pengaturan lingkungan
serta Tempat
berkaitan dengan pengaturan kelas Menurut Carolyn & Edmund ada 4
Duduk kunci bagi guru untuk melakukan pengaturan ruang kelas yang baik,
yaitu:
a. Jadikanlah wilayah sirkulasi dan mobilitas siswa tinggi dan
bebas dari kemacetan
b. Pastikan setiap siswa dapat dipantau dengan mudah oleh
guru
c. Menjaga agar instrument pengajaran yang sering digunakan
dan perlengkapan siswa mudah diakses
d. Pastikan bahwa para siswa dapat dengan mudah melihat
persentasi dan tampilan seisi kelas
Menerapkan tiap-tiap komponen dalam 4 kunci tersebut akan
membantu guru dalam merancang pengaturan ruang kelas sehingga

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 7


dapat menciptakan iklim pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
bagi siswa. Komponen-komponen di atas dapat diaplikasikan guru
dengan memperhatikan beberapa aspek penting pengaturan ruang kelas
seperti:
1. Pengaturan Ruang Dinding dan Langit-Langit
Ruang dinding dan papan bulletin menyedikan tempat untuk
menfasilitasi dalam menampilkan/ruang display hasil karya-karya
siswa dan instrument yang relevan dengan pembelajaran seperti;
tugas-tugas yang diberikan guru, peraturan kelas, jadwal pelajaran,
piket kelas, jam dinding, pernak-pernik hiasan dinding dan hal
menarik lainnya. Adapun ruang langit-langit juga bisa digunakan
untuk menggantung benda-benda hasil karya siswa, dekorasi dan
benda-benda yang bisa dipindah-pindahkan untuk mempercantik
ruang kelas.
2. Pengaturan Ruang lantai
Salah satu titik mula yang baik bagi rencana pengaturan lantai ruang
kelas adalah menentukan dimana guru dan siswa akan
menyelenggarakan pembelajaran kelas dengan duduk di kursi,
berdiri atau duduk di lantai dengan suasana yang santai. Maka guru
harus menyediakan tempat/ tata letak ruang yang luas untuk siswa
dapat berkumpul di lantai dalam pembelajaran
4. Pengaturan Meja & Kursi Siswa
Guru harus menentukan pengaturan tempat duduk yang
dibuat bervariasi untuk menciptakan suasana baru dan menarik bagi
siswa. Meja tulis siswa dapat diatur berkelompok, berjajar, berbaris,
melingkar, setengah lingkaran, tapal kuda dsb. Disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Terdapat beberapa
kemungkinan pengaturan tempat duduk diantaranya, sebagai
berikut:
a. Formasi tradisional (konvensional), Pada formasi tradisional
peserta didik duduk berpasang-pasangan dalam satu meja
dengan satu kursi panjang atau dua kursi. Tempat duduk pada
formasi ini berderet memanjang ke belakang. Metode yang dapat
digunakan guru dalam formasi ini adalah metode ceramah.
b. Formasi auditorium, Formasi auditorium merupakan tawaran
alternatif dalam menyusun ruang kelas. Pada formasi ini posisi

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 8


tempat duduk peserta didik berderet memanjang ke samping
bukan kebelakang seperti pada formasi tradisional.

c. Formasi chevron, Bentuk cevron mungkin bisa sangat membantu


dalam usaha mengurangi jarak di antar siswa maupun antar
siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai
pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan
mampu aktif dalam pembelajaran di kelas. Formasi ini baik
digunakan untuk peserta didik (30 atau lebih) dan hanya
tersedia meja oblong.
d. Formasi kelas bentuk U, Dalam formasi ini guru adalah orang
yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan
langsung berinteraksi secara langsung. Formasi ini tepat
dilakukan dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan
diskusi,presentasi dan kerja tim. Dan guru dapat memindahkan
peserta didik pada saat tertentu, misalnya peserta didik yang ada
di deretan bangku kanan dipindahkan ke deretan bangku kiri
atau sebaliknya tergantung dari kreatifitas guru dalam
menempatkan posisi peserta didik
e. Formasi meja pertemuan, Formasi meja pertemuan biasanya
diselenggarakan di tempat-tempat pertemuan dan seminar, baik
di hotel maupun gedung pertemuan. Formasi ini dapat
digunakan dengan cara membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok, dimana setiap kelompok tersebut mempunyai meja
pertemuannya sendiri-sendiri. Pada formasi meja pertemuan ini
sebuah kelompok bisa terdiri dari 4 sampai 5 peserta didik yang
dibentuk menjadi 5 hingga 6 kelompok, tergantung dari jumlah
peserta didik di dalam kelas tersebut
f. Formasi konferensi, Pada formasi ini siswa di tuntut lebih aktif
karena guru dalam formasi ini hanya melontarkan tema yang
harus dibahas kemudian guru mengawasi dan sedikit
mengarahkan peserta didik untuk bisa menjalankan kegiatan
belajar-mengajar. Pada formasi konferensi ini sangat cocok
untuk berdebat.
g. Formasi pengelompokan terpisah (breakout groupings), Jika
ruangan kelas memungkinkan atau cukup besar, guru dapat
meletakkan meja-meja dan kursi dimana kelompok kecil dapat

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 9


melakukan aktifitas belajar yang dipecah menjadi beberapa tim.
Guru dapat menempatkan susunan pecahan, pecahan kelompok
tersebut berjauhan, sehingga tidak saling mengganggu. Tetapi,
hendaknya dihindari penempatan ruangan kelompok-kelompok
kecil yang terlalu jauh dari ruang kelas supaya mudah diawasi.
Disamping terdapat kelompok kecil, ada sekelompok peserta
didik yang tetap berada dalam bimbingan guru yang berada
dalam formasi U.
h. Formasi tempat kerja, formasi tempat kerja tepat jika dilakukan
dalam lingkungan tipe laboratorium, di mana setiap siswa duduk
pada satu tempat untuk mengerjakan tugas, tepat setelah
didemonstrasikan
i. Formasi kelompok untuk kelompok. Formasi kelompok untuk
kelompok adalah formasi di mana terdapat beberapa kelompok
yang duduk dalam satu meja persegi berukuran besar (bisa juga
dengan membuat beberapa meja dijadikan satu menjadi meja
besar), sehingga setiap kelompok duduk saling berhadapan.
Susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau
menyusun permainan peran, berdebat atau observasi pada
aktivitas kelompok
j. Formasi lingkaran. Formasi lingkaran adalah formasi yang
disusun melingkar. Formasi ini digunakan untuk melakukan
pembelajaran dalam suatu kelompok, dimana guru memiliki
peran untuk membimbing dan mengarahkan jalannya
pembelajaran tersebut. Model ini cukup ideal untuk diskusi
kelompok penuh
k. Formasi peripheral. Jika guru menginginkan siswa memiliki
tempat untuk menulis, hendaknya digunakan susunan
peripheral, yakni meja ditempatkan di belakang siswa. Guru
dapat menyuruh siswa memutar kursi-kursinya secara
melingkar ketika guru mengingkan diskusi kelompok.
Tempat duduk yang ideal adalah tempat duduk yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil, tidak terlalu berat,bundar dan sesuai dengan postur tubuh
peserta didik. Dengan tempat duduk yang seperti ini, siswa akan
merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 10


Tempat duduk peserta didik sebaiknya tidak berukuran terlalu
besar agar dapat di ubah-ubah posisinya sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan dalam kegiatan belajar-mengajar.
5. Pengaturan Lemari Buku dan Material Pembelajaran
Lemari buku yang berisi materi, bahan ajar/buku pelajaran
sebaiknya diletakkan dimana tidak menghalangi dan menghambat
siswa dalam mengakses. Maka letaknya harus mudah dilihat, diakses
dan diawasi dengan mudah serta tidak menghalangi jalan.
Pertimbangan menggunakan lemari dorong lebih efektif untuk
menyimpan buku pelajaran dan material lainnya yang mungkin harus
dipindahkan dari posisi satu ke posisi lain yang mudah dilihat.
6. Pengaturan Berkas Portofolio Siswa
Setiap siswa mempunyai dokumen portofolio yang berisi tugas-tugas
dan pekerjaan mereka selama di kelas, maka guru harus
menempatkan portofolio siswa di tempat yang mudah dijangkau atau
ditemukan dalam susunan alfabet, seperti ditempel di tembok kelas
yang Panjang, atau di lemari kaca transparan.
7. Pengaturan Meja Tulis & Perlengkapan Guru
Prinsip pengaturan meja tulis guru dapat diatur menghadap para
siswa dan pastikan mereka dapat melihat guru dari tempat
duduknya. Bukan keharusan meja tulis guru berada di depan meja
tulis siswa, karena beberapa guru lebih suka menempatkan meja tulis
mereka dibelakang ruangan dibandingkan di depan. Adapun
perlengkapan guru sebaiknya disimpan di meja tulisnya sendiri dan
selalu memperhatikan Batasan perlengkapan pada setiap tahun
ajaran.
8. Pengaturan Benda-Benda Musiman/Jarang Digunakan
Hiasan bertemakan hari libur atau musiman, tampilan bulletin,
proyek khusus, busur derajat, material seni tertentu, dan
perlengkapan sains yang digunakan pada beberapa keadaan tertentu
dapat disimpan di lemari belakang ruangan untuk mengefektifkan
penggunaan dan tata letak barang.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 11


AKTIFITAS SERVICE LEARNING
PENGATURAN FASILITAS BELAJAR
SD Negeri Inpres Samata terletak di jalan Abdul Kadir Dg. Suro No. 150
Samata, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil
service learning mengenai pengaturan fasilitas belajar yang ada di SD Negeri Inpres
Samata sudah cukup baik dengan model kelas satu lantai yang terdiri dari 16
rombel kelas.
Di bawah ini merupakan data fasilitas yang terdapat di SD Negeri Inpres
Samata, diantaranya sebagai berikut:
JUMLAH
NO KELAS MEJA KURSI LEMARI PAPAN MEJA KURSI
TULIS GURU GURU
1 I.A & II.A 26 26 2 1 2 2
2 I.B & II.B 10 24 2 1 2 2
BAGAIMANA 3 I.C & II.E 18 29 1 1 1 1
MEKANISME 4 I.D & II.D 14 28 2 1 1 2
5 II.C & III.B 11 19 1 1 1 2
UNTUK 6 I.D & II.D 14 28 2 1 1 2
MELAKUKAN 7 III.A 13 18 1 1 1 2
8 II.C & III.B 11 19 1 1 1 2
PENGATURAN 9 III.C 10 23 1 1 1 1
FASILITAS 10 IV. A 13 26 1 1 1 1
BELAJAR? 11 IV.B 10 25 1 1 1 1
12 IV.C 10 24 1 1 1 1
13 V.A 15 28 1 1 1 2
14 V.B 13 26 1 1 1 1
15 VI.A 10 18 1 1 1 2
16 VI.B 11 20 1 1 1 2
17 VI.C 9 21 1 1 1 2
JUMLAH 193 355 18 15 17 24

Berdasarkan data di atas, SD Negeri Inpres Samata sudah melakukan


pengaturan fasilitas yang baik dengan melakukan pendataan terhadap fasilitas
belajar sehingga dapat meminimalisir kekurangan pada fasilitas belajar. Selain
data di atas, di dalam ruang kelas juga disediakan fasilitas lainnya seperti sarana
habis pakai; spidol dan tinta disediakan pihak sekolah serta fasilitas penunjang
yang ada di SDN Negeri Inpres Samata terdapat perpustakaan, UKS, Alat Kesenian
dan Alat Pramuka.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 12


PENGATURAN LINGKUNGAN DAN
RUANG KELAS SERTA TEMPAT
DUDUK
Berdasarkan hasil service learning kami di SD Negeri Inpres Samata mengenai
BAGAIMANA
pengaturan lingkungan yang ada di sekolah tersebut, dimana setiap kelas memiliki
PENGATURAN
beberapa bunga yang tersusun dengan baik, terdapat juga wastefel di depan setiap
LINGKUNGAN
kelas, adanya riasan kelas disetiap kelas. Selain itu kebersihan yang ada di SD
DAN RUANG
Negeri Inpres Samata terjaga dengan baik, dimana sekolah memfasilitasi alat
KELAS SERTA
kebersihan yang lengkap di dalam kelas, tersedianya tempat sampah, skop
TEMPAT DUDUK
sampah, sapu, dan pel lantai. Mengenai lapangan upacara tidak terlalu luas namun
hal itu bisa diatasi dengan cara siswa dan guru berdiri di depan kelas masing-
masing. Pekarangan sekolah yang minimalis sehingga lapangan upacara dijadikan
tempat parkiran serta sewaktu-waktu dijadikan lapangan olahraga. Pengaturan
lingkungan yang ada di depan ruangan guru dan kantor kepala SD Negeri Inpres
Samata terdapat tanaman bunga serta terpajang visi dan misi sekolah.
Mengenai pengaturan pada ruang kelas sangat baik dimana adanya hiasan
dinding dari hasil kerajinan siswa seperti bunga-bunga digantung di dinding dan
rukun Islam yang mudah dipahami serta adanya jadwal pelajaran, jadwal piket
kebersihan, struktur organisasi kelas yang dibuat sendiri menggunakan kertas
karton. Pada dinding kelas terpasang juga foto presiden, pancasila dan wakil
presiden, foto pahlawan, poster hewan-hewan, poster tata cara shalat, poster
anjuran menjaga kebersihan, dena kelas, tata tertib kelas, dan terdapat juga
tertempel hiasan dinding berupa huruf–huruf hijaiyah. Hal tersebut dinilai guna
untuk memperindah kelas. Selain hiasan dinding tersebut, terdapat juga berkas
portofolio siswa yang berisi tugas-tugas hasil pekerjaan siswa.
Setiap kelas juga memiliki kipas angin serta sirkulasi udara yang lancar
karena jendela bisa dibuka sehingga ruangan kelas tidak terlalu panas. Dalam kelas
SD Negeri Inpres Samata juga terdapat lemari untuk penyimpanan buku-buku
pelajaran yang terletak di pojok kelas.
Setelah melakukan pengamatan dan melihat langsung fasilitas dan dekorasi
atau hiasan dinding yang ada di ruang kelas IV B, maka kami dalam aplikasi service
learning melakukan perubahan formasi tempat duduk siswa menjadi formasi
kelompok, dan menambah hiasan dinding dengan hiasan yang dianggap dapat
mengedukasi para siswa dan memperindah ruangan kelas agar terasa lebih hidup

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 13


sehingga siswa dapat lebih semangat dalam belajar. Adapun alur kegiatan yang
kami lakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan pengamatan langsung ke kelas untuk meninjau mengenai
pengaturan fasilitas belajar, lingkungan, dan pengaturan tempat duduk.
2. Mengubah formasi kursi dan meja siswa menjadi formasi kelompok-kelompok.
3. Melakukan pencatatan mengenai fasilitas dan kedorasi yang ada untuk
mengetahui kekurangan sebagai langkah awal dalam proses perbaikan.
4. Menyediakan bahan dan alat yang akan digunakan dalam membuat dekorasi.
5. Membuat jadwal piket membersihkan, hiasan dinding yang bertuliskan rukun
islam, pengenalan huruf Hijaiyah, yang dilakukan bersama anggota tim
kelompok 4.
6. Setelah semuanya selesai, proses pemasangan hiasan pun dilakukan di dinding-
dinding kelas IV B.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 14


KEGIATAN YANG DILAKUKAN

TA N G G A L U R A I A N K E G I ATA N NARASUMBER

Mengajukan permohonan izin ke SD Negeri Inpres


03 Juni 2022 Wahyu Saputra, S. Pd.
Samata dengan membawa surat pengantar dari Selaku Guru Penjas
jurusan.

Melakukan pengamatan langsung ke kelas untuk


06 Juni 2022 Hardani, S.Pd.
meninjau mengenai pengaturan fasilitas belajar,
Selaku Wali Kelas IV B
lingkungan dan pengaturan tempat duduk disertai
dengan dokumentasi.

Melakukan kegiatan mengajar pada peserta didik kelas


09 Juni 2022 Anggota Kelompok 4
IV B.

Melakukan kegiatan service learning berupa pengadaan


Hardani, S.Pd.
11 Juni 2022 hiasan dinding pada kelas IV B berupa jadwal piket Selaku Wali Kelas IV B
membersihkan, dan pembaharuan hiasan dinding.

Hardani, S.Pd.
20 Juni 2022 Penyerahan sertifikat pada pihak sekolah dan
Selaku Wali Kelas IV B
narasumber yang terlibat.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 15


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil service learning kami maka dapat disimpulkan bahwasanya SD Negeri Inpres
Samata dalam menerapkan Manajemen Kelas terkhusus pada pengaturan fasilitas belajar dimana fasilitas
tersebut sudah cukup baik. Sarana di kelas seperti papan tulis, lemari, meja dan kursi maupun prasarana
seperti gedung kelas, perpustakaan tersedia. Adapun lingkungannya terawat dengan baik disertai dengan
adanya bunga-bunga dan poster-poster depan kelas sehingga menimbulkan ketertarikan dan keindahan.
Berkaitan dengan ruang kelas adanya keterampilan dalam penyusunan kelas baik posisi lemari, kursi,
dan hiasan dinding. Terdapat pula kerajinan tangan yang ditempel untuk mempercantik ruang kelas serta
adanya pengaturan tempat duduk yang dilandaskan pada model yang akan dipergunakan guru dalam
memberikan pembelajaran.

SARAN
Demikian laporan ini kami susun, terima kasih atas antusias dari pembaca, tentunya laporan ini
masih banyak kekurangannya. Saran yang bisa penulis berikan dalam pembuatan laporan selanjutnya
diperlukan data yang banyak lagi sehingga laporan tersebut lebih lengkap dan penulis banyak berharap
para pembaca dapat memberikan saran kritik kepada kami dalam rangka penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 16


DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Mengajar Peserta Didik Kelas IV B

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 17


Dokumentasi Kerja Kelompok (Pembuatan Mading Kelas)

Pemasangan Hiasan Kelas

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 18


Dokumentasi Bersama dengan Wali Kelas dan Peserta Didik Kelas IV B

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 19


Dokumentasi Before dan After Dinding Kelas

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 20


Dokumentasi Penandatanganan Daftar Hadir oleh Wali Kelas IV B

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 21


Dokumentasi Penyerahan Sertifikat kepada Pihak Sekolah

LAPORAN PELAKSANAAN SERVICE LEARNING | 22

Anda mungkin juga menyukai