Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang

mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di

Indonesia. Kopi juga salah satu komoditas ekspor Indonesia yang

cukup penting sebagai penghasil devisa negara selain minyak dan

gas. Selain peluang ekspor yang semakin terbuka, pasar kopi di dalam

negeri juga masih cukup besar. Menurut data statustik produksi kopi

tahun 2019 sampai dengan 2021 cenderung meningkat. Pada tahun

2019 produksi kopi sebesar 752,51 ribu ton naik menjadi 762,38 ruby

ton atau naik sebesar 1,31 persen. Tahun 2021 produksi kopi naik

menjadi 786,19 ribu ton atau meningkat sebesar 3,12 persen.

Kopi menjadi salah satu minuman instan yang cukup banyak di

gemari masyarakat, sebelum menjadi minuman yang siap disajikan,

kopi memerlkukan tahapan proses dalam pengolahan diantaranya

penyortiran buah kopi. Proses penyortiran buah kopi yang dilakukan

para petani masih dilakukan secara serentak sehingga bercampurnya

buah kopi yang masih hijau dan yang sudah merah, hingga

menyebabkan kualitas rasa yang kurang baik. Kualitas dari kopi bisa

dapat dibedakan dari warna biji kopi itu sendiri, kopi yang berwarna

merah penuh akan menghasilkan kopi yang berkualitas, sedangkan

kopi yang muda memiliki kualitas rendah, dan tidak ada yang bisa di

lakukan untuk meningkatkan kualitas kopi tersebut. Kopi yang hijau


(muda), secara umum akan menghasilkan rasa yang tidak enak,

kurang manis dan memiliki sensasi menciutkan rasa.

Desa Hinua yang terletak pada provinsi Sulawesi Barat tepatnya

pada Kecamatan …. Kabupaten Bonehau juga merupakan salah satu

penghasil kopi yang ada di provinsi Sulawesi Barat. Sebagian besar

masyarakat desa Hinua menjadikan perkebunan kopi menjadi

penghasilan pokok mereka. Salah satu masalah yang sering terjadi

pada masyarakat desa Hinua dalam melakukan proses penyortiran

buah kopi adalah prosses penyortiran masih dilakukan secara manual

sehingga membutuhkan tenaga kerja dan memakan waktu yang cukup

banyak. Proses penyortiran buah kopi yang dilakukan masyarakat

desa hinua tetntunya memiliki beberapa kekurangan, seperti yang kita

ketahui manusia memiliki keterbatasan dalam berfikir, sering kali

merasa bosan dan lalai untuk menjalankan aktivitas.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis memiliki ide untuk

bagaimana memudahkan masyarakat desa Hinua dalam melakukan

proses pemilahan buah kopi maka penulis bermaksud mengangkat

sebuah judul penelitian yaitu “RANCANG ALAT PEMILAH BUAH

KOPI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER”.

Diharapkan dengan adanya penelitian yang penulis lakukan bisa

dapat membantu masyarakat desa hinua untuk melakukan penyortiran

buah kopi sehingga bisa mengurangi tenaga kerja dan mengurangi

waktu dalam penyortiran buah kopi yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai