Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH GAYA HIDUP DAN LABEL HALAL

TERHADAP MINAT MASYARAKAT MEMBELI MAKE-UP


ORIFLAME
(Studi masyarakat Desa Leuwiliang, Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan


Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

Oleh :
Anna Karunia

NIM : 19602021035

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LAA-ROIBA BOGOR
2023
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Anna Karunia

NIM : 19602021035

Prodi/Fakultas : Ekonomi Syariah/Syariah

Judul Skripsi : PENGARUH GAYA HIDUP DAN LABEL HALAL


TERHADAP MINAT MASYARAKAT MEMBELI
MAKE-UP ORIFLAME (Studi kasus masyarakat Desa
Leuwiliang).

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi yang diajukan kepada fakultas
Syariah, Program studi Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Nasional Laa-Roiba
Bogor (IAIN LAA-ROIBA) Bogor ini sepenuhnya asli dan merupakan karya tulis
ilmiah saya pribadi. Apabila ternyata dikemudian hari terbukti bahwa seluruh atau
Sebagian isi skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau mencontek
karya orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa pencabutan gelar
kesarjanaan yang saya terima atau sanksi akademik lain sesuai peraturan yang
berlaku.

Bogor, 18 Juli 2023

Materai 10.000

Anna Karunia

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH GAYA HIDUP DAN LABEL HALAL TERHADAP MINAT


MASYARAKAT MEMBELI MAKE-UP ORIFLAME

(Studi kasus Masyarakat Desa Leuwiliang).

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Syariah
INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA-ROIBA BOGOR

Oleh:
Anna Karunia
NIM: 19602021035
Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Efrita Norman, S.Sos., M.M Dessy Damayanthy, M.Si


NIDN : 2110097501 NIDN : 2110107902
Mengetahui,

Ketua Program Studi

Indra Noviansyah, M.M


NIDN : 2103117301

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH GAYA HIDUP DAN LABEL HALAL


TERHADAP MINAT MASYARAKAT MEMBELI MAKE-UP ORIFLAME
(Studi kasus Masyarakat Desa Leuwiliang)” telah diujikan pada Sidang
Munaqosah Ekonomi Syariah Islam IAIN Laa-Roiba Bogor pada hari Senin,
tanggal 03 Juli 2023. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Ekonomi Syariah
IAIN Laa-Roiba Bogor.

Bogor, 18 Juli 2023

Sidang Munaqosah

Penguji I Penguji II

Evi Novita, S.E.,M.M Sukarna, S.E., M.A


NIDN : 2107027502 NIDN : 2110107103

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Indra Noviansyah, M.M


NIDN : 2103117301

iv
ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP DAN LABEL HALAL TERHADAP MINAT


MASYARAKAT MEMBELI MAKE-UP ORIFLAME (Studi masyarakat
Desa Leuwiliang, Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor)
Anna Karunia
Program Studi Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam Nasional Laa-Roiba Bogor
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya
hidup terhadap minat masyarakat membeli makeup oriflame. (2) Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh label halal terhadap minat masyarakat membeli makeup
oriflame. (3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya hidup dan label halal
terhadap minat masyarakat membeli makeup oriflame secara bersama-sama.

Metode yang digunakan adalah Metode Kuantitatif. Dari hasil pengujian


dapat disimpulkan bahwa H1 yang menjelaskan gaya hidup memberikan pengaruh
terhadap minat masyarakat membeli make-up oriflame. H2 yang menjelaskan
bahwa label halal memberikan pengaruh terhadap minat masyarakat membeli
make-up oriflame.

Hasil data penelitian ini menunjukan variabel Gaya Hidup (X1)


berpengaruh secara signifikan terhadap minat membeli, hal ini dilihat dari nilai t
hitung sebesar 2,834 yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel 1,976. Label Halal
(X2) berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat membeli, hal ini
dilihat dari nilai t hitung sebesar 30,031 yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel
1,976. Gaya Hidup dan Label Halal berpengaruh secara simultan terhadap minat
membeli (Y), hal ini dibuktikan dengan Uji F yang menghasilkan nilai signifikansi
sebesar 0.000 yang berarti f hitung lebih kecil dari f tabel 0.050.

Kata Kunci: Gaya Hidup, Label Halal, Minat Membeli

v
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LIFESTYLE AND HALAL LABEL ON PUBLIC


INTEREST IN BUYING ORIFLAME MAKE-UP (Study of the people
Leuwiliang Village, Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor)
Anna Karunia
Program of Study Sharia Economics
Laa Roiba Bogor National Institute of Islamic Religion
This study aims (1) to find out how much influence lifestyle has on people's
interest in buying Oriflame makeup. (2) To find out how much influence the halal
label has on people's interest in buying Oriflame makeup. (3) To find out how much
influence the lifestyle and halal label have on people's interest in buying Oriflame
makeup together.

The method used is the Quantitative Method. From the test results it can be
concluded that H1 which explains lifestyle has an influence on people's interest in
buying Oriflame make-up. H2 which explains that the halal label has an influence
on people's interest in buying Oriflame make-up.

The results of this research data show that the Lifestyle variable (X1) has a
significant effect on buying interest, this can be seen from the t-value of 2.834,
which means that the t-count is greater than the t-table of 1.976. The Halal label
(X2) has a significant effect on people's interest in buying, this can be seen from the
t-value of 30.031, which means that the t-count is greater than the t-table of 1.976.
Lifestyle and the Halal Label simultaneously influence purchase intention (Y), this
is evidenced by the F Test which produces a significance value of 0.000, which
means that f count is smaller than f table 0.050.

Keywords: Lifestyle, Halal Label, Interest to Buy

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan


taufik dan hidayah serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan
kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, beserta keluarganya,
sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam sunnah hingga akhir
jaman.

Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan penelitian SKRIPSI ini, dalam


rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di
Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Nasional
Laa-Roiba Bogor. Dalam penyusunan SKRIPSI ini penulis banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya
penyusunan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu merupakan suatu kebanggaan
dan kebahagiaan bagi penulis, dalam kesempatan ini penulis dapat mengucapkan
rasa berterima kasih atas segala bentuk bantuannya kepada :

1. Ibu Dr.Yanti Hasbian Setiawati, S.E.,M.Pd selaku Rektor IAIN Laa-Roiba


Bogor.
2. Bapak Solikul Hadi, S.Ag., M.Si., M.M selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
Laa-Roiba Bogor.
3. Bapak Indra Noviansyah, M.M selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
IAIN Laa-Roiba Bogor.
4. Ibu Dr.Efrita Norman, S.Sos., M.M selaku Wakil Rektor I serta Dosen
Pembimbing I.
5. Ibu Dessy Damayanthy, M.Si selaku Dosen Pembimbing II.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Syariah IAIN Laa-Roiba Bogor yang telah
mengajar, mendidik serta membimbing penulis selama menempuh studi pada
program S1 jurusan Ekonomi Syariah.
7. Kepada kedua orang tuaku tersayang dan tercinta, ayah Muhamad Nur dan ibu
Sukaesih yang selalu mendukung dan mendoakan anaknya.

vii
8. Kepada adikku tersayang Rheina Destri F, dan calon suami tercinta Fikri Haikal
yang selalu menemani dan mendukung segala aktivitas baik (mental atau yang
lainnya) dan juga kegiatan.
9. Kepada Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin,
Kim Taehyung, Jeon Jungkook yang menjadi Pelepas Lelah dan memberikan
semangat yang sangat besar.
10. Sahabat dan teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah yang telah
menemani, membantu, serta Kerjasama dalam menempuh Pendidikan ini.
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu memberikan semangat atau support dalam penyusunan Skripsi ini
sehingga terselesaikan dengan baik.

Demikian penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika nanti


ditemukan banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Penulis harapkan
kritik serta saran guna memperbaiki kesalahan dalam penulisan ini. Penulis
berharap semoga hasil karya ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaallah
Yarobbal’Alamin.

Bogor, 18 Juli 2023

Penulis

Anna Karunia

viii
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii


LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv


DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 3
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 7


2.1 Teori Gaya Hidup ...................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Gaya Hidup ..................................................... 7
2.1.2. Klasifikasi Konsumen dengan Gaya Hidup dan nilai-nilai 9
2.1.3. Dalil Gaya Hidup ............................................................. 9
2.1.4. Pengukuran Gaya Hidup .................................................. 10
2.1.5. Indikator Gaya Hidup ....................................................... 11
2.1.6. Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup .......................... 12
2.1.7. Jenis Gaya Hidup ............................................................. 14
2.2 Teori Label Halal ....................................................................... 15

ix
2.2.1. Pengertian Label .............................................................. 15
2.2.2. Macam-macam Label ....................................................... 15
2.2.3. Fungsi Label .................................................................... 16
2.2.4. Pengertian Halal ............................................................... 16
2.2.5. Syarat-syarat produk Halal ............................................... 17
2.2.6. Pengertian Label Halal ..................................................... 18
2.2.7. Metode Fatwa MUI dan BPJPH Label Halal .................... 18
2.2.8. Manfaat Label Halal ......................................................... 25
2.2.9. Dimensi Label Halal ........................................................ 26
2.2.10. Indikator Label Halal ..................................................... 26
2.3 Teori Minat & Minat Beli .......................................................... 27
2.3.1. Pengertian Minat .............................................................. 27
2.3.2. Unsur-unsur Minat ........................................................... 28
2.3.3. Jenis-jenis Minat .............................................................. 29
2.3.4. Faktor yang mempengaruhi Minat .................................... 30
2.3.5. Pengertian Minat Beli ....................................................... 34
2.3.6. Faktor yang mempengaruhi Minat Beli ............................ 35
2.3.7. Indikator Minat Beli ......................................................... 37
2.3.8. Ciri-ciri Minat Beli ........................................................... 38
2.3.9. Hal mendasar keinginan bagi konsumen ........................... 39
2.4 Kerangka Pemikiran .................................................................. 39
2.5 Hipotesis .................................................................................... 41
2.6 Penelitian yang Relavan ............................................................. 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 51
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 51
3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................. 51
3.3 Variabel Penelitian ..................................................................... 52
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 53
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................. 54
3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 60
3.6.1. Kuesioner ......................................................................... 60

x
3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 60
3.7.1. Uji Validasi ...................................................................... 61
3.7.2. Uji Reliabilitas ................................................................. 61
3.7.3. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 61
3.7.4. Uji Normalitas .................................................................. 61
3.7.5. Uji Multikolinearitas ........................................................ 62
3.7.6. Uji AutoKorelasi .............................................................. 62
3.7.7. Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 63
3.7.8. Analisis Regresi & Regresi Linear Berganda .................... 64
3.7.9. Uji Determinasi ................................................................ 64
3.7.10. Uji Statistik T ................................................................. 65
3.7.11. Uji Statistik F ................................................................. 65
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 68
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 68
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan .............................................. 68
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ................................................. 70
4.2 Penentuan Sampel Penelitian ..................................................... 71
4.3 Hasil Pengumpulan Data ............................................................ 71
4.4 Deskripsi Responden ................................................................. 72
4.4.1. Jenis Kelamin ................................................................... 72
4.4.2. Usia Responden ............................................................... 72
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 73
4.5.1. Uji Validitas ..................................................................... 74
4.5.2. Uji Reliabilitas ................................................................. 78
4.5.2.1. Reliabilitas Gaya Hidup ....................................... 78
4.5.2.2. Reliabilitas Label Halal ........................................ 78
4.5.2.3. Reliabilitas Minat ................................................. 79
4.5.3. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 79
4.5.3.1. Uji Normalitas ...................................................... 80
4.5.3.2. Uji Multikolinearitas ............................................ 81

xi
4.5.3.3. Uji Autokorelasi ................................................... 82
4.5.3.4. Uji Heteroskedastisitas ......................................... 83
4.5.4. Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 84
4.5.4.1. Koefisien Determinasi .......................................... 85
4.5.4.2. Uji T-Statistik ...................................................... 86
4.5.4.3. Uji F ..................................................................... 87
4.5.5. Pembahasan Hasil Hipotesis ............................................. 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 91
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 91
5.2 Saran ......................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93

xii
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Ringkasan penelitian yang Relavan .................................. 42


3.1 Tabel Bulan Kegiatan Penelitian ................................................ 51
3.2 Tabel Instrumen Penelitian ........................................................ 55
4.1 Tabel Hasil Pengumpulan Data .................................................. 71
4.2 Tabel Klasifikasi berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 72
4.3 Tabel Klasifikasi berdasarkan Usia ............................................ 73
4.4 Tabel Tingkat Reliabilitas .......................................................... 74
4.5 Tabel Analisa Validitas Variabel X1 .......................................... 74
4.6 Tabel Analisa Validitas Variabel X2 .......................................... 76
4.7 Tabel Analisa Validitas Variabel Y ............................................ 77
4.8 Tabel Uji Reliabilitas Gaya Hidup X1 ........................................ 78
4.9 Tabel Uji Reliabilitas Label Halal X2 ........................................ 79
4.10 Tabel Uji Reliabilitas Minat Beli Y ............................................ 79
4.11 Tabel Uji Normalitas ................................................................. 80
4.12 Tabel Uji Multikolinearitas ........................................................ 81
4.13 Tabel Uji Autokorelasi ............................................................... 82
4.14 Tabel Analisis Regresi ............................................................... 85
4.15 Tabel Uji Determinasi ................................................................ 86
4.16 Tabel Uji T ................................................................................ 86
4.17 Tabel Uji F ................................................................................ 87

xiii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Ringkasan indikator Minat Beli .................................... 37


2.2 Gambar Kerangka Pemikiran ..................................................... 41
2.3 Gambar Uji Heteroskedastisitas ................................................. 83

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN II DATA KUESIONER VARIABEL GAYA HIDUP (X1)

LAMPIRAN III DATA KUESIONER VARIABEL LABEL HALAL (X2)

LAMPIRAN IV DATA KUESIONER VARIABEL MINAT BELI (Y)

LAMPIRAN V HASIL UJI RELIABILITAS

LAMPIRAN VI UJI KOLMOGOROV SMIRNOV, UJI


MULTIKOLINEARITAS, DAN UJI DURBIN WATSON

LAMPIRAN VII UJI REGRESI (UJI T), UJI KOEFISIEN DETERMINASI,


DAN UJI REGRESI (UJI F)

LAMPIRAN VIII BUKTI SERTIFIKAT KEHALALAN PRODUK


ORIFLAME

LAMPIRAN IX DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN X BUKTI BIMBINGAN SKRIPSI

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern yang sekarang ini gaya hidup dan perkembangan ekonomi di
Indonesia semakin melaju dengan sangat pesat. Dan pertumbuhan ini tidak
lepas dari peran pengusaha di dalamnya. Kebutuhan wanita untuk tampil
secantik mungkin akan sangat menciptakan potensi pasar yang sangat besar
bagi pengusaha kosmetik. Sehingga hal ini menjadi konsekuensi yang logis ,
dan pasti akan timbul berbagai persoalan, penemuan, maupun aktivitas baru
sebagai produk dari kemajuan tersebut. Indonesia dengan penduduk yang
mayoritas muslim. Kosmetik yang halal akan menjadikan jawaban bagi setiap
Muslimah yang ingin tampil cantik dan bukan hanya kosmetik saja tetapi alat
kebutuhan untuk mempercantik diri lainnya pun menjadi jawaban bagi setiap
muslim dan Muslimah, namun tetap tidak melanggar ajaran agama.

Gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena minat


manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya dan barang
yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut (Kotler, 2012). Oleh
karena itu gaya hidup mempunyai pengaruh yang kuat dalam berbagai aspek
atas proses keputusan pembelian pelanggan, bahkan sampai tahap evaluasi
setelah pembelian sebuah produk. Hal tersebut membuat peran kosmetik sangat
penting untuk menunjang gaya hidup para wanita.

Halal menurut Departemen agama yang dimuat dalam KEPMENAG RI No.


518 tahun 2001 tentang pemeriksaan dan penerapan pangan halal adalah :
“tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk dikonsumsi
umat islam, dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat islam”.
Dengan demikian label halal adalah label diberikan kepada produk-produk
yang telah memenuhi kriteria halal menurut agama islam. Perusahaan-
perusahaan yang mencantumkan produknya dengan label halal perusahaan
tersebut telah melakukan proses halal pada produknya. Melihat fenomena

1
tersebut, penulis berasumsi bahwa pencantuman label halal dan daya Tarik
label halal akan meningkatkan minat beli konsumen.

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku sikap konsumen


dalam mengkonsumsi suatu produk. Tingkat kepuasan yang tinggi
mencerminkan minat beli ulang produk yang tinggi pula. Ketika memutuskan
untuk mengadopsi suatu produk, sehingga keputusan tersebut timbul setelah
konsumen mencobanya. Kemudian timbul ketertarikan terhadap produk.
Ketertarikan konsumen terhadap produk dapat diambil bila konsumen
mempunyai persepsi bahwa produk yang mereka pilih berkualitas baik dan
dapat memenuhi atau bahkan melebihi keinginan dan harapan konsumen
(Nuriyawan, 2018).

Brand oriflame merupakan salah satu jenis produk makeup yang terdapat di
Swedia. Di Indonesia sendiri Oriflame berdiri pada tanggal 11 Desember 1985
oleh Insinyur Setyadi Wibisono dan Nona Hedy Reny dengan badan hukum
yang Bernama PT. Orindo Alam Ayu dan akte notaris No.15 oleh notaris
Arikanti Natakusumah S.H mendirikan PT. Orindo Alam Ayu di Bogor,
Jakarta dan cabang-cabang lainnya. Oriflame didirikan di Swedia pada tahun
1967 oleh Bengt Hellsten serta dua bersaudara Robert dan Jonas af Jochnick
yang telah menjadi perusahaan kecantikan internasional dengan sistem
penjualan langsung di lebih dari 60 negara di seluruh dunia salah satunya di
Indonesia. Produk yang dihasilkan tidak hanya untuk berkreasi makeup tetapi
ada juga jenis skincare, body care, hair care, parfum pria dan Wanita dan lain-
lainnya.

Faktor yang membuat brand Oriflame terus berkembang yaitu karena


produk ini menciptakan dan menawarkan produk-produk yang trendi
berkualitas tinggi dengan hasil yang tentu nya sudah teruji, termasuk peluang
untuk menjadi bagian dari sebuah komunitas kecantikan global.

Gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli (F Mantala, 2019). Ini


membuktikan bahwa apabila gaya hidup tinggi maka sikap yang dirasakan
konsumen akan meningkat dan mendorong minat untuk membeli suatu produk
tersebut, tidak peduli seberapa mahalnya produk yang terpenting menjamin

2
kualitas dan kepuasan untuk konsumen tersebut. Sedangkan untuk label halal
pada kemasan akan berpengaruh pada konsumen dalam memakai suatu produk,
dengan demikian konsumen semakin hari semakin tertarik untuk melakukan
pembelian terhadap suatu produk yang sudah tertera jaminan kehalalannya.
Dikarenakan terdapat banyak permasalahan label halal pada produk produk
yang mengandung bahan bahan yang terlarang atau haram untuk digunakan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dalam proses tersebut perlu adanya
ketentuan syarat kehalalan suatu produk yang berdasarkan syariat islam. Jadi
gaya hidup dan label halal sangat berpengaruh terhadap minat beli masyarakat
karena gaya hidup dan bersertifikat halal mampu menciptakan minat membeli
yang tinggi.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti apakah


Gaya Hidup menjadi tolak ukur terhadap minat masyarakat membeli produk
makeup Oriflame di Desa Leuwiliang Bogor. Dan apakah Label Halal menjadi
tolak ukur terhadap minat masyarakat membeli produk makeup Oriflame di
Desa Leuwiliang Bogor. Oleh karena itu penulis mengambil judul “ Pengaruh
Gaya Hidup dan Label Halal Terhadap Minat Membeli Make-up Oriflame”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka di identifikasi masalah sebagai


berikut :

1. Pengaruh gaya hidup terhadap minat masyarakat membeli makeup


oriflame.
2. Pengaruh label halal terhadap minat masyarakat membeli makeup
oriflame.
3. Masyarakat leuwiliang lebih cenderung menggunakan makeup
oriflame.
1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah dalam penelitian


ini adalah pengaruh gaya hidup dan label halal terhadap minat masyarakat
leuwiliang dalam membeli produk oriflame.

3
1.4 Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh gaya hidup terhadap minat masyarakat
membeli makeup oriflame?
2. Seberapa besar pengaruh label halal terhadap minat masyarakat membeli
makeup oriflame?
3. Seberapa besar pengaruh gaya hidup dan label halal terhadap minat
masyarakat membeli makeup oriflame secara bersama-sama?
1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya hidup terhadap minat


masyarakat membeli makeup oriflame.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh label halal terhadap minat


masyarakat membeli makeup oriflame.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya hidup dan label halal
terhadap minat masyarakat membeli makeup oriflame secara bersama-
sama.

1.6 Manfaat Penelitian


1) Secara Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui minat


masyarakat terhadap pembelian produk atau brand oriflame. Bagi pembaca
hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan tentang pengaruh gaya
hidup dan label halal terhadap minat masyarakat membeli makeup oriflame.
Dan penelitian ini berguna untuk menambah wawasan penulis.

2) Secara Praktis
a. Masyarakat

Manfaat penelitian ini sebagai respon balik dari gaya hidup dan label
halal bagi masyarakat memilih membeli produk oriflame.

4
b. Fakultas syariah Institut Agama Islam Nasiona Laa-Roiba

Manfaat penelitian ini bagi IAIN Laa-Roiba setidaknya menjadikan


kekayaan keilmuan dan literatur-literatur ilmiah yang dimiliki IAIN
Laa-Roiba serta sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut pada bidang
dan kajian tema yang serupa.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, terdapat 5 (lima) Bab dan beberapa memiliki sub bab
yang memiliki hubungan erat satu sama lain untuk mempertajam ide pokok
dan inti penelitian ini, sehingga bisa memperjelas dari hasil yang diharapkan
dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari penelitian ini yang dijadikan sebagai
acuan dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya. Pada bab ini dijelaskan
tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, dan sistematika laporan
penelitian.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini menjelaskan secara teoritis berbagai teori yang berhubungan


dengan penelitian yang dikaji dan dipaparkan dalam laporan. Kemudian
diulas tentang penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan
penelitian ini. Selanjutnya intisari dari teori dan penelitian terdahulu
tersebut akan dibuat kerangka pemikiran penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, variabel
penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, Teknik
pengumpulan data, hasil uji coba instrumen penelitian, Teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan atas hasil pengolahan data yang
telah dilakukan tentang pengaruh gaya hidup dan label halal terhadap minat
masyarakat membeli produk makeup Oriflame.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang memuat semua kesimpulan atas hasil
penelitian yang telah diperoleh secara singkat, serta memberikan saran dari
hasil penelitian tersebut.

6
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Teori Gaya Hidup


2.1.1 Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang


diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu
mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).

Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan


menggunakan uang dan waktunya (pattern in which people live and
spend time and money). Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi
yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan
waktu dan uangnya.

Gaya hidup adalah seni yang dibudayakan oleh setiap orang.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), Gaya hidup adalah
pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat.
Sedangkan dari sisi ekonomi, gaya hidup adalah perilaku seseorang
dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan
waktunya.

Menurut Sumarwan (2011), Gaya hidup sering digambarkan


dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests,
and opinions). Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan
cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model
dan merek pakaiannya karena menyesuakan dengan perubahan
hidupnya.

Menurut Weber (Damsar, 2002), gaya hidup merupakan selera


pengikat kelompok dalam (in group) aktor-aktor kolektif atau

7
kelompok status, berkompetisi ditandai dengan kemampuan untuk
memonopoli sumber-sumber budaya.

Menurut Plummer (1983), gaya hidup adalah cara hidup individu


yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya
(ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.

Menurut Kotler dan Keller (2012), Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup
menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan
berinteraksi di dunia.

Gaya hidup yaitu bagaimana orang hidup, bagaimana mereka


membelanjakan uangnya dan bagaimana mereka mengalokasikan
waktu mereka (Mowen dan Minor 2002).

Menurut Kotler dan Amstrong, (2015), gaya hidup adalah pola


hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya.
Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan
yaitu pertama activities/kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga,
acara sosial), kedua interest/minat (makanan, pakaian, keluarga,
rekreasi) dan ketiga opinions/pendapat (tentang diri mereka, masalah
sosial, bisnis, produk.

Menurut Supranto dan Limakrisna, (2011), gaya hidup


mempengaruhi segala aspek perilaku konsumsi seseorang
(konsumen). Gaya hidup seseorang merupakan fungsi karakteristik
atau sifat individu yang sudah dibentuk melalui interaksi lingkungan
orang yang semula tidak boros (hemat) menjadi pemboros
setelahbergaul dengan orang-orang pemboros. Gaya hidup seseorang
mempengaruhi perilaku pembelian, yang bisa menentukan banyak

8
keputusan konsumsi perorangan, jadi gaya hidup bisa berubah karena
pengaruh lingkungan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup


lebih menggambarkan perilaku seseorang yaitu bagaimana ia hidup,
menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya.
Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanent dan cepat berubah.
Seseorang mungkin dengan cepat mengganti merek atau brand make-
up nya karena menyesuaikan dengan perubahan hidupnya. Misalnya
seseorang baru saja dipromosikan menjadi pramugari disalah satu
perusahaan ternama. Jabatan baru tersebut menuntutnya harus
berdandan atau bermake-up yang sesuai dengan jabatannya. Intinya
perubahan gaya hidup akan mengubah pola konsumsi seseorang.

2.1.2 Klasifikasi konsumen dengan gaya hidup dan nilai nilai

Konsumen harus membeli produk dengan hanya menghabiskan


waktu dan uangnya diklasifikasi dengan gaya hidup dan nilai-nilai
tersebut :

1. Konsumen membeli dengan prinsip untuk mengikuti


berdasarkan pandangan mengenai produk yang ada di pasar
2. Konsumen membeli dengan status opini orang lain, status
pembeli harus melakukan Tindakan berorientasi membeli
produk tersebut
3. Pembeli melakukan tindakan pengambilan resiko untuk
melakukan yang dikendalikan aktivitas dan variasi.

2.1.3 Dalil yang menjelaskan tentang Gaya Hidup

Penggunaan uang dan waktu manusia dianjurkan untuk bersikap


pertengahan yakni tak terlalu mengulurkannya yang berarti boros,
namun juga tidak membelenggunya berarti itu kikir. Allah sendiri
sudah memberikan arahanNya dalam firman QS. Al-Isra : 29.

9
‫عنُقِكَ ا ِٰلى َم ْغلُ ْولَة َيدَكَ تَ ْج َع ْل َو َل‬ ْ ‫س‬
ُ ‫ط َها َو َل‬ ُ ‫ْط ُكل تَ ْب‬ِ ‫فَتَ ْقعُدَ ْال َبس‬
‫س ْورا َملُ ْوما‬ ُ ‫م ْح‬
Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu
pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya. Karena
itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al-Isra:29).
Gaya hidup boros dan berlebih-lebihan itu dilarang dalam Islam.
Hal itu disampaikan ayat Al-Qur’an pada surat Al-Furqon : 67:

َ‫قَ َواما ٰذَلِكَ بَيْنَ َو َكانَ يَ ْقت ُ ُروا َولَ ْم يُس ِْرفُوا لَ ْم أَنفَقُوا إِذَا َوٱلذِين‬
Artinya:“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta)
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula kikir dan adalah
(pembelanjaan) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS.Al
Furqon:67).
Kenyataan yang tampak pada kehidupan sehari-hari, nilai-nilai
baru yang mewarnai gaya hidup khususnya yang tinggal di kota
cenderung lebih berorientasi pada nilai-nilai yang sifatnya
kebendaan.”Hal ini berarti adanya pergeseran orientasi kegiatan minat
dan opini ke arah yang lebih mementingkan penampilan fisik,
hedonis, maupun glamor dengan harapan akan menimbulkan kesan
modern.

2.1.4 Pengukuran Gaya Hidup

Konsep yang terkait dengan gaya hidup adalah psikografik.


Psikografik adalah suatu instrument untuk mengukur gaya hidup yang
memberikan pengukuran kuantitatif. Menurut Sumarwan (2011)
Psikografik adalah suatu instrument untuk mengukur gaya hidup yang
bisa memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk
menganalisis data yang sangat besar. Psikografik analisis biasanya
dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik juga
diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen
konsumen dalam hal kehidupan mereka, pekerjaan dan aktivitas
lainnya. Psikografik berarti menggambarkan (graph) psikologis
konsumen (psyco). Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran

10
kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Studi psikografis biasanya
mencakup pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya
hidup pasar sasaran, karakteristik kepribadian, dan karakteristik
demografis. Menurut Mowen & Minor, psikografik digunakan untuk
mengukur gaya hidup konsumen dengan cara menganalisis
aktivitas,opini dan minat (aktivitas, opini dan minat-AIO).

A. Kegiatan (Activity) adalah hal-hal apa yang dikerjakan oleh


konsumen,berkaitan dengan produk apa yang dibeli atau yang akan
digunakan, kegiatan apa yang dilakukan untuk mengisi waktu
luang. Walaupun kegiatan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk
Tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung.
B. Minat (Interest) merupakan apa saja yang menarik untuk
konsumen berkaitan dengan produk untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginannya. Interest dapat berupa kesukaan, kegemaran dan
prioritas dalam hidup konsumen tersebut.
C. Opini (Opinion) adalah pandangan maupun perasaan konsumen
dalam menanggapi atau mendiskripsikan penapsiran mengenai
produk yang bersifat global maupun lokal. Dimana digunakan
untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti
kepercayaan, mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan
dengan peristiwa masa datang dan penimbangan konsekuensi yang
memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya Tindakan
alternative.

2.1.5 Adapun juga indikator gaya hidup menurut Kotler dan keller
(2009)

Indikator Gaya Hidup

a. Adanya kegiatan yang menggunakan produk tersebut.


b. Adanya minat untuk membeli produk tersebut.
c. Pendapat dari teman atau orang lain mengenai produk tersebut.
d. Keinginan untuk tampil berbeda.

11
2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup

Amstrong menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang


mempengaruhi gaya hidup, yaitu dari dalam diri individu (internal)
dan luar (eksternal).

1) Faktor Internal
1. Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang


dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap sesuatu.
Melalui sikap, individu memberi respon positif atau negative
terhadap gaya. Keadaan jiwa dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,
kebudayaan dan lingkungan sosialnya.

2. Pengalaman dan Pengamatan

Pengalaman mempengaruhi pengamatan sosial dalam


tingkah laku. Pengalaman diperoleh dari tindakan di masa lalu.
Hasil dari pengalaman sosial membentuk pandangan terhadap
suatu objek. Seseorang tertarik dengan suatu gaya hidup tertentu
berdasarkan pengalaman dan pengamatan.

3. Kepribadian

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan


cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap
individu. Kepribadian mempengaruhi selera yang dipilih
seseorang, sehingga mempengaruhi pula bagaimana gaya
hidupnya.

4. Konsep Diri

Konsep diri menggambarkan hubungan antara konsep diri


konsumen dengan image merk. Bagaimana individu memandang
dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep
diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku
individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya.

12
5. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan
untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap barang, jika motif
seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar, maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya
hidup hedonis.
6. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk
suatu gambar yang berarti mengenai dunia.

2) Faktor Eksternal
1. Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan


pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan
individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

2. Keluarga

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam


pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh
orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi pola hidupnya.

3. Kelas Sosial

Kelas sosial juga mempengaruhi gaya hidup. Ada dua unsur


pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat,
yaitu kedudukan dan peran. Hierarki kelas sosial masyarkat
menentukan pilihan gaya hidup.

4. Kebudayaan

Kebudayaan meliputi pengetahuan,kepercayaan, kesenian,


moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang

13
diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan
bertindak.

2.1.7 Jenis-jenis Gaya Hidup

Menurut Mowen dan Minor (1998), terdapat Sembilan jenis gaya


hidup yaitu sebagai berikut :

a. Funcionalists, Menghabiskan uang untuk hal-hal yang penting.


Pendidikan rata-rata, pendapatan rata-rata, kebanyakan pekerja
kasar (buruh). Berusia kurang dari 55 tahun dan telah menikah
serta memiliki anak.
b. Nurturers, Muda dan berpendapatan rendah. Mereka berfokus
pada membesarkan anak, baru membangun rumah tangga dan
nilai-nilai keluarga. Pendidikan diatas rata-rata.
c. Aspirers, Berfokus pada menikmati gaya hidup tinggi dengan
membelanjakan sejumlah uang di atas rata-rata untuk barang-
barang berstatus, khususnya tempat tinggal. Memiliki
karakteristik Yuppie klasik. Pendidikan tinggi, pekerja kantor,
menikah tanpa anak.
d. Experientials, Membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap
barangbarang hiburan, hobi, dan kesenangan (convenience).
Pendidikan rata-rata, tetapi pendapatannya diatas rata-rata
karena mereka adalah pekerja kantor.
e. Succeeders, Rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya
dan berpendidikan tinggi. Pendapatan tertinggi dari kesembilan
kelompok. Menghabiskan banyak waktu pada pendidikan dan
kemajuan diri. Menghabiskan uang di atas rata-rata untuk hal-
hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
f. Moral majority, Pengeluaran yang besar untuk organisasi
pendidikan, masalah politik dan gereja. Berada pada tahap

14
empty-nest. Pendapatan tertinggi kedua. Pencari nafkah
tunggal.
g. The golden years, Kebanyakan adalah para pensiunan, tetapi
pendapatannya tertinggi ketiga. Melakukan pembelian tempat
tinggal kedua. Melakukan pengeluaran yang besar pada produk-
produk padat modal dan hiburan.
h. Subsisters, Tingkat sosial ekonomi rendah.Persentase
kehidupan pada kesejahteraan di atas rata-rata. Kebanyakan
merupakan keluarga-keluarga dengan pencari nafkah dan orang
tua tunggal jumlahnya di atas rata-rata kelompok minoritas.

Perbedaan gaya hidup tiap individu menunjukan ragamnya cara


masing-masing untuk merespon terhadap suatu produk, baik itu
menyangkut produk yang berupa barang/jasa, maupun brand image
yang melekat pada produk tersebut.

2.2 Teori Label Halal


2.2.1 Pengertian Label

Menurut Fajar Laksana, (2010) label adalah bagian dari sebuah


barang yang berupa tentang keterangan-keterangan tentang produk
tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong, (2015) label adalah merek sebagai


nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah
satu penjual atau kelompok penjual dan membedakan mereka dari para
pesaing. Label adalah suatu bagian dari suatu produk yang membawa
informasi verbal dan merupakan bagian dari kemasan tentang produk
(Tjiptono, 2014).

2.2.2 Macam-macam Label

Secara garis besar terdapat tiga macam label, yaitu :

1. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau


dicantumkan pada kemasan.

15
2. Descrriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi
yang objektif mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan,
perhatian/perawatan, dan kinerja produk, serta karakteristik-
karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
3. Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasi penilaian
kualitas produk (product’s judged quality) dengan suatu huruf,
angka, atau kata.
2.2.3 Label mempunyai fungsi yaitu :
1. Identifies (identifikasi): label dapat mengenalkan mengenai
produk.
2. Grade (nilai): label dapat menunjukan nilai atau kelas suatu
produk.
3. Discribe (memberikan keterangan): label akan menunjukan
keterangan mengenai siapa produsen dari suatu produk, dimana
produk dibuat, kapan produk dibuat, apa komposisi dari produk
tersebut, bagaimana penggunaan produk secara aman.
4. Promote (mempromosikan): label akan mempromosikan lewat
gambar dan produk menarik.
2.2.4 Pengertian Halal

Pengertian Halal menurut (Yuswohady,2015) adalah segala


sesuatu yang diijinkan (dalam hukum) sesuatu yang di dapat dari jalan
baik atau melanggar syari’at. Sedangkan Halal merupakan lawan dari
kata haram yaitu sesuatu yang dituntut oleh agama untuk ditinggalkan
dengan tuntutan yang pasti baik dalilnya.

Halal menurut Departemen agama yang dimuat dalam


KEPMENAG RI No. 518 tahun 2001 tentang pemeriksaan dan
penerapan pangan halal adalah : “tidak mengandung unsur atau bahan
haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat islam, dan pengolahannya
tidak bertentangan dengan syariat islam”. Dengan demikian label
halal adalah label diberikan kepada produk-produk yang telah
memenuhi kriteria halal menurut agama islam. Perusahaan-

16
perusahaan yang mencantumkan produknya dengan label halal
perusahaan tersebut telah melakukan proses halal pada produknya.

Islam mengajarkan umat manusia untuk mengkonsumsi produk


yang halal. Sah atau tidak sahnya suatu produk untuk dikonsumsi
umat muslim sudah sangat jelas batas-batasnya. Hal ini sudah
dijelaskan pada Al Quran dan juga Hadits. Dalam Surat al-Baqarah:
168 Allah berfirman :

ُ ‫ض فِى ِمما ُكلُ ْوا الن‬


‫اس ٰياَيُّ َها‬ ِ ‫طيِبا َح ٰلل ْالَ ْر‬
َ ‫ل‬
ۖ َ ‫ت تَتبِعُ ْوا و‬ ُ ‫ُخ‬
ِ ‫ط ٰو‬
‫عدُو لَ ُك ْم اِنه الشي ْٰط ِن‬
َ ‫ُّمبِيْن‬
Artinya : “ Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal
dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata
bagimu.”
Rasulullah SAW bersabda dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir r.a,
“ Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya yang
halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat
perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui
oleh orang banyak (HR. Bukhari dan Muslim).

2.2.5 Syarat-syarat produk halal

Syarat-syarat produk pangan halal menurut syariat islam :

a) Halal zatnya adalah halal dari hukum asalnya misalkan


tumbuhan sayuran.
b) Halal cara memperolehnya adalah cara memperolehnya sesuai
dengan syariat islam misalkan tidak dengan mencuri.
c) Halal dalam memprosesnya.
d) Halal dalam penyimpanannya, maksudnya tempat
penyimpanan tidak mengandung barang yang diharamkan
seperti babi, anjing (binatang yang diharamkan oleh Allah
swt).

17
2.2.6 Pengertian Labelisasi Halal

Labelisasi halal adalah percantunan tulisan atau pernyataan halal


pada kemasan produk untuk menunjukan bahwa produk yang di
maksud berstatus sebagai produk halal. Labelisasi halal adalah
pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada kemasan produk
untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus sebagai
produk halal, di Indonesia lembaga yang diberi wewenang oleh
Pemerintah dalam proses sertifikasi halal adalah Majelis Ulama
Indonesia (MUI).

Labelisasi halal mempunyai tujuan untuk memenuhi tuntutan pasar


(konsumen) secara universal. Maka apabila tuntutan itu bisa
terpenuhi, secara ekonomi para pebisnis Indonesia akan mampu
menjadi tuan rumah dari segi produk yang di pasarkan, tujuan lain
yang sangat mendasar adalah melindungi akidah para konsumen
terutama yang beragama Islam. Artinya dengan adanya labelisasi,
para konsumen muslim tidak akan lagi ragu dalam mengonsumsi
sesuatu yang di butuhkan.

2.2.7 Metode Fatwa MUI dan BPJPH tentang Labelisasi Halal

Dalam ilmu ushul fiqh, fatwa berarti pendapat yang dikemukakan


seorang mujtahid atau faqih atas jawaban yang diajukan peminta
fatwa dalam suatu kasus yang sifatnya tidak mengikat. Fatwa yang
dikemukakan mujtahid atau faqih tidak mesti diikuti oleh orang yang
meminta fatwa dan fatwa tersebut tidak mempunyai daya ikat. Hal ini
disebabkan, fatwa seorang mufti atau ulama si suatu tempat bisa saja
berbeda dari fatwa ulama lain di tempat yang sama. Fatwa biasanya
cenderung dinamis karena merupakan tanggapan terhadap
perkembangan baru yang sedang dihadapi masyarakat peminta fatwa,
isi fatwa itu sendiri belum tentu dinamis, tetapi minimal responsive.

Kebalikan dari halal adalah barang yang tidak diizinkan, tidak bisa
digunakan, dan tidak sah menurut hukum. Sedangkan mushbooh

18
(syubha, shubhah, dan mashbuh) berarti hitam putih, masih
dipertanyakan, dan meragukan oleh karena itu sebaiknya dihindari.

Menurut Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 519 Tahun 2001


Tanggal 30 November 2001 pasal 1 menjelaskan bahwa pangan halal
adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau
dilarang untuk dikonsumsi umat Islam dan pengolahannya tidak
bertentangan dengan syariat Islam. Pemeriksaan pangan halal adalah
pemeriksaan tentang keadaan tambahan dan bahan penolong serta
proses produksi, personalia dan peralatan produksi, sistem menajemen
halal, dan hal-hal lain yang berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan produksi pangan halal.

Dalam Keputusan Menteri Agama R.I. nomer 519 juga


menyatakan bahwa sertifikasi halal adalah fatwa tertulis yang
menyatakan kehalalan suatu produk pangan yang dikeluarkan oleh
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Sertifikasi halal di Indonesia
dikeluarkan resmi oleh MUI yang mengindikasikan bahwa produk
sudah lolos tes uji halal. Produk yang memiliki sertifiksi halal adalah
produk yang telah teruji dalam kehalalan dan bisa dikonsumsi umat
muslim.

Mengingat bahwa kosmetik telah menjadi salah satu kebutuhan


manusia pada umumnya oleh karena itu umat islam sudah seharusnya
memperhatikan kehalalan produk kosmetik yang akan digunakannya.
Namun dengan perkembangan teknologi yang ada telah mampu
menghasilkan berbagai produk kosmetik dari berbagai jenis bahan dan
untuk berbagai fungsi yang seringkali konsumen (umat islam) tidak
tahu jelas apakah bahan yang digunakan suci atau tidak. Oleh karena
itu MUI memandang perlunya menetapkan Fatwa tentang standar
kehalalan produk kosmetika dan penggunaannya guna dijadijan
pedoman.

19
Saat ini ada berbagai merk produk kecantikan yang beredar di
pasaran baik dari dalam maupun luar negeri. Namun tidak sedikit
diantaranya yang belum bersertifikasi halal. Ini menjadi sorotan bagi
kaum muslim dan tidak sedikit diantaranya memilih untuk tidak
menggunakan produk kecntikan. Yang termasuk produk kecantikan
tidak hanya kosmetik saja tapi juga meliputi sabun, shampo, pasta gigi
dan lain-lain yang tentunya digunakan setiap hari untuk kebersihan
tubuh. Untuk itu konsumen khususnya umat islam harus jeli dalam
memilih produk kosmetik yang digunakan. Oleh karenanya MUI
memandang perlunya menetapkan Fatwa tentang standar kehalalan
produk kosmetika dan penggunaannya guna dijadikan pedoman yang
ditetapkan dalam Fatwa MUI nomer 26 Tahun 2013.

Mengutip dari wolipop.detik Muti Arintawari Wakil LPPOM MUI


mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat khususnya umat islam
terhadap produk kecantikan halal masih rendah dibandingkan
makanan halal.15 Dikarenakan memilih makanan halal relatif lebih
mudah dibandingkan produk kecantikan halal. Padahal memakai
produk kecantikan halal tidak kalah penting dari memakan makanan
halal. Alasan utamanya adalah ketika berwudhu, kita harus suci dari
bahan-bahan najis. Sementara ketika shalat memakai riasan misalnya,
apakah produk riasan yang dipakai sudah bersih dari najis atau justru
dibut dari bahan-bahan yang diharamkan.

Hal penting lainnya dari kosmetik adalah harus tembus air wudhu.
Kosmetik yang memiliki label waterproof sebaiknya dihindari karena
dikawatirkan produk tersebut tidak dapat ditembus air wudhu. Ketika
maskara atau eyeliner tidak tembus wudhu, berarti ada bagian yang
tidak terkena wudhu. Jika hl itu terjadi maka wudhu bisa tidak sah dan
sholat juga bisa tidak diterima. Namun jika produk yang dilabeli water
proff dapat menembus air wudhu, maka diperbolehkan untuk tetap
digunakan ketika sholat. Atau solusi lainnya bisa dengan sebelum
sholat terlebih dahulu menghapus riasan yang digunakan lalu bisa
digunakan kembali setelah selesai sholat.

20
Dengan adanya penyelengaraan Jaminan Produk Halal diharapkan
mampu memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan
kapasitas ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam
mengonsumsi dan menggunakan produk. Diharapkan pula mampu
meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi
dan menjual produk halal. Agar tujuan tersebut tercapai dibutuhkan
kerjasamanya yang baik bagi semua pemangku kepentingan.
Kementrian Agama, MUI, BPJPH, pelaku usaha, tokoh agama dan
masyarakat untuk bersinergi melakukan sosialisasi tentang jaminan
produk halal. Dan yang tak kalah penting adalah cepat merespon jika
ditemukan pelanggaran terkait jaminan produk halal tersebut.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diharamkan antara lain


bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih
tidak menyebutkan atas nama Allah. Ketentuan ini terdapat dalam
Surat AL-Baqarah ayat 173.

‫ّللاِ ِلغَي ِْر ِبه اُهِل َو َما ْال ِخ ْن ِزي ِْر َولَ ْح َم َوالد َم ْال َم ْيتَ َة َع َل ْي ُك ُم َحر َم اِن َما‬
ٰ ۚ
‫ضطُر فَ َم ِن‬ ْ ‫ّللا اِن َعلَ ْي ِه اِثْ َم فَ َل َعاد و َل بَاغ َغي َْر ا‬ َ ٰ ‫ر ِحيْم َغفُ ْور‬
Artinya : “ Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu
bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih
dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa
(memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Dalam Fatwa MUI nomer 26 Tahun 2013 menjelaskan bahwa yang
dimaksud kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang
digunakan untuk membersihkan, menjaga, meningkatkan penampilan,
merubah penampilan, digunakan dengan cara mengoles, menempel,
memercik atau menyemprot. 17 Menurut Komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia (MUI) standar kehalalan produk kosmetika dan
penggunaannya, yaitu sebagai berikut :

a. Bahan yang digunakan adalah halal dan suci

21
Halal ini penting untuk memastikan tubuh tidak terkontaminasi
bahan-bahan yang diharamkan secara agama Islam. Bahan-bahan ini
sekaligus menjadi penentu ibadah seorang Muslim diterima Allah.
Bahan haram yang banyak digunakan dalam kosmetik seperti unsur
dari babi, anjing atau binatang buas dan manusia, darah, bangkai, serta
alkohol.

b. Tidak membahayakan

Banyaknya produk kosmetik yang beredar di pasaran membuat


konsumen harus jeli dalam hal memilih produk kosmetik yang akan
digunakan karena tidak sedikit produk kosmetik yang beredar di
pasaran mengandung B3. Pengertian B3 atau Bahan Berbahaya dan
Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the
United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia
maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada
kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.18 Ada
banyak bahan kimia membahayakan yang biasanya terdapat dalam
kosmetik dan tanpa disadari menyebabkan gangguan pada tubuh
seperti timbal, merkuri, pewarna K.10 (Rhodamin) dan Merah K.3
serta masih banyak lainnya.

c. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi

Allah SWT telah mengharamkan memakan babi secara mutlak.


Adapun bahaya babi terhadap tubuh manusia menurut dunia medis
modern, diantaranya ;

a) Daging babi dan lemaknya berperan pada meluasnya kanker


usus, prostat, payudara dan darah.
b) Daging babi dan lemaknya dapat menyebabkan obesitas dan
penyakit-penyakit yang sulit diatasi.
c) Memakan daging babi dapat menyebabkan gatal dan alergi
serta luka lambung.

22
d) Memakan daging babi dapat menyebabkan radang paru-paru,
menghasilkan cacing pita, cacing paru-paru, radang paru-paru
mikroba.
e) Daging babi merupakan daging yang paling banyak
mengandung kolesterol yang apabila jumlahnya berlebih pada
darah manusia akan menyebabkan penyumbatan pada
pembuluh nadi sebagaimana susunan lemak jenuh pada daging
babi merupakan susunan yang aneh berbeda dengan susunan
yang terdapat pada hewan lainnya yang menyebabkan mudah
diserap disbanding hewan lainnya dan pada akhirnya
menyebabkan bertambahnya kolesterol dalam darah.
f) Yang paling bahaya akibat memakan daging babi adalah
bahwa daging ini mengandung cacing pita yang panjangnya
dapat mencapai 2-3 meter. Tumbuhnya telur cacing ini dalam
tubuh manusia dapat menyebabkan gila dan histeris apabila
telurnya tumbuh di area otak. Jika tumbuh di daerah jantung,
dapat meningkatkan tekanan darah dan serangan jantung. Jenis
cacing lainnya yang terdapat dalam daging babi adalah cacing
trikonela yang tidak hilang dengan dimasak dan dapat
menyebabkan kelumpuhan dan gangguan kulit apabila cacing
tersebut tumbuh dalam tubuh.

d. Tidak menggunakan bahan dari produk mikroba hasil rekayasa


genetika yang melibatkan gen babi atau gen manusia.

Rekayasa genetika adalah suatu ilmu untuk memodifikasi


DNA (substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab
atas pewarisan sifat) secara sengaja untuk kepentingan manusia.

e. Semua bahan asal hewan harus berasal dari hewan halal yang
disembelih menurut tata cara syari’at Islam.

23
Dalam Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009 tentang Standar
Sertifikasi Penyembelihan Halal disebutkan bahwa hewan yang
disembelih harus hewan yang boleh dimakan (halal), harus dalam
keadaan hidup ketika disembelih dan kondisi hewan harus
memenuhi standar kesehatan hewan yangditetapkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan. Selian itu juga ada syarat penyembeli
yaitu beragama islam, memahami tata cara penyembelihan secara
syar’i dan memiliki keahlian penyembelihan. Alat yang digunakan
harus tajam dan bukan kuku, gigi/taring, atau tulang. Adapun untuk
proses penyembelihannya harus dilaksanakan dengan niat
menyembelih dan menyebut asma Allah, mengalirkan darah
melalui pemotongan saluran makanan, saluran pernafasan, dan dua
pembuluh darah, dilakukan dengan satu kali dan secara cepat,
memastikan adanya aliran darah dan atau gerakan hewan sebagai
tanda hidupnya hewan, serta memastikan matinya hewan
disebabkan oleh penyembelihan.

f. Tidak mengandung bahan-bahan lain yang diharamkan atau


tergolong najis seperti bangkai, darah, bahan-bahan yang berasal
dari organ manusia, kotoran dan lain sebagainya.

Dikutip dari kominfo.jatimprov “Majelis Ulama Indonesia


Provinsi Jawa Timur (MUI Prov Jatim) kembali menegaskan
Haram bagi obat-obatan atau kosmetik berbahan dasar organ tubuh
manusia. Seperti, plasenta untuk kosmetika”. Sedangkan
penggunaan bangkai sangat berbahaya karena sel-sel yang telah
mati mengandung berbagai bahan beracun sebagai akibat dari
kerusakan yang terjadi pada sel.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)


Kemenag Muhammad Aqil Irham (2022) menjelaskan bahwa
setidaknya ada tiga pihak yang terlibat dalam proses sertifikasi halal
sebuah produk yang diajukan oleh para pelaku usaha. Ada tiga aktor
yang diatur dalam UU No 33 tahun 2014, terlibat dalam proses

24
Sertifikasi Halal, yaitu BPJPH, Lembaga Pemeriksa Halal atau LPH,
dan MUI. Masing-masing pihak sudah memiliki tugas dan tanggung
jawabnya dalam tahapan sertifikasi halal, sejak dari pengajuan pemilik
produk hingga terbitnya sertifikat. BPJPH memiliki tugas menetapkan
aturan/regulasi, menerima dan memverifikasi pengajuan produk yang
akan disertifikasi halal dari Pelaku Usaha (pemilik produk), dan
menerbitkan sertifikat halal beserta label halal. Sementara Lembaga
Pemeriksa Halal (LPH), bertugas melakukan pemeriksaan dan/atau
pengujian kehalalan produk yang diajukan untuk sertifikasi halalnya.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor halal yang dimiliki oleh LPH.
Pihak ketiga yang berperan dalam proses sertifikasi halal adalah MUI.
MUI berwenang menetapkan kehalalan produk melalui sidang fatwa
halal. Ketetapan halal ini, baik yang terkait dengan standar maupun
kehalalan produk. Sertifikat halal yang diterbitkan BPJPH didasarkan
atas ketetapan halal MUI, dalam pola sinergi BPJPH tidak bisa
mengeluarkan Sertifikat Halal kalau tidak ada ketetapan halal dari
MUI (melalui sidang fatwa). Sebab, ketetapan halal MUI merupakan
pemenuhan aspek hukum agama (syariah Islam). Sedangkan sertifikat
halal yang diterbitkan BPJPH adalah bentuk pengadministrasian
hukum agama ke dalam hukum negara.

2.2.8 Manfaat Label halal

Tujuan labelisasi adalah untuk mencegah penipuan, serta untuk


membantu konsumen memaksimalkan pilihan mereka terhadap
produk untuk kemanfaatan atau kesejahteraan mereka. Agar
konsumen bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik mereka dan
berdasarkan pilihan mereka. Dengan demikian, tujuan dari label
adalah sebagai informasi untuk membantu konsumen
mengidentifikasi suatu produk yang paling sesuai dengan pilihan
mereka. Jika konsumen mengetahui identitas suatu produk dengan
jelas, memungkinkan bagi konsumen untuk memilih produk yang
disukai. Dalam konteks ini, memberikan informasi adalah upaya

25
meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kebebasan konsumen
untuk menggunakan hak pilih mereka, karena konsumen membuat
keputusan berdasarkan informasi yang ada pada label. Jadi, label
sangat membantu konsumen untuk mendapatkan informasi produk
bagi kemanfaatan dan kesejahteraan konsumen. Pada sisi lain, label
sebagai informasi produk berfungsi untuk mengubah perilaku
konsumen terhadap produk dan sebagai jaminan bahwa negara sedang
mempertimbangkan kepentingan konsumen (consumer interests).
Labelisasi halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal
pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang
dimaksud berstatus sebagai produk halal.

2.2.9 Dimensi Label halal

Menurut Mahwiyah dimensi label halal ada tiga yaitu :

a. Pengetahuan.
b. Kepercayaan .
c. Penilaian terhadap label halal.
2.2.10 Indikator Label halal
Untuk mengukur labelisasi halal dibangun berdasarkan tentang
definisi yang diambil dari keputusan bersama antara Menteri
Kesehatan dan Menteri Agama No. 427/Men.kes/SKBMI/1985 (No.
68 Tahun 1985) tentang pencantuman pernyataan halal pada label
pangan.

a. Memperhatikan penyantuman pernyataan halal.


b. Memperhatikan lokasi label halal pada setiap produk.
c. Menyediakan kepastian produk aman digunakan.
d. Memberikan keamanan jaminan untuk konsumen.

Indikator labelisasi halal berdasarkan KBBI menurut Mahwiyah


(2010) ada tiga, yaitu :

1. Pengetahuan, merupakan informasi atau maklumat yang


diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan adalah

26
informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan
potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak
seseorang.
2. Kepercayaan, merupakan suatu keadaan psikologis pada saat
seseorang menganggap suatu premis benar. Atau dapat juga
berarti anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang
dipercayai itu benar atau nyata.
3. Penilaian terhadap labelisasi halal, merupakan proses, cara,
perbuatan menilai, pemberian nilai yang diberikan terhadap
labelisasi halal.

2.3 Teori Minat dan Minat Beli

2.3.1 Pengertian Minat

Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja


terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat
dan lingkungannya. Minat merupakan salah satu aspek psikis yang
mendorong manusia mencapai tujuannya.

Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung


memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada
objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa
senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas objek tersebut.
Oleh karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa senang
seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat
seseorang tersebut.

Menurut Slameto (2010), Minat merupakan suatu dorongan yang


kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu. Minat adalah rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.

27
2.3.2 Unsur-Unsur Minat

Menurut Adityaromantika seseorang dikatakan berminat terhadap


sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur antara lain :

a. Perhatian

Seseorang dikatakan berminat apabila seseorang disertai adanya


perhatian,yaitu kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju
pada suatu objek,jadi seseorang yang berminat terhadap sesuatu
objek pasti perhatiannya akan memusat terhadap sesuatu objek
tersebut.

b. Kesenangan

Perasaan senang terhadap sesuatu objek baik orang atau benda


akan menimbulkan minat pada diri seseorang, seseorang merasa
tertarik kemudian pada saatnya timbul keinginan yang dikehendaki
agar objek tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian individu
yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan objek tersebut.

c. Kemauan

Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada


suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan
melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu objek.
Sehingga dengan demikian akan muncul minat seseorang yang
bersangkutan.

Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan suka terhadap


suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Antara minat dan
perasaan senang terdapat timbal balik, sehingga tidak mengherankan
jika mahasiswa yang berperasaan tidak senang juga akan kurang
berminat dan begitu juga sebaliknya.

Orang yang memiliki minat yang tinggi maka ia tidak akan mudah
putus asa demi tercapainya tujuanya tersebut. Karena jika hal yang

28
diinginkan bisa tercapai maka rasa kepuasanlah yang didapat dari
usaha yang telah dilaksanakan.

2.3.3 Jenis-Jenis Minat

Timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat


dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: minat yang berasal dari
pembawaan dan minat yang timbul karena adanya pengaruh dari
luar.”Dijelaskan kedua jenis minat tersebut yaitu: Pertama, minat
yang berasal dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap
individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau
bakat alamiah. Kedua, minat yang timbul karena adanya pengaruh dari
luar diri individu, timbul seiring dengan proses perkembangan
individu bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas maka penulis


menyimpulkan bahwa jenis-jenis minat berdasarkan sebab-sebab
timbulnya minat ada dua yaitu minat yang spontan dari dalam diri
seseorang tanpa adanya pengaruh dari luar dan minat terpola yaitu
minat yang timbul akibat adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan
yang terencana yang asalnya dari luar individu itu sendiri.

Adapun pendapat lain mengenai jenis-jenis minat menurut Ahmad


Susanto (2013) bahwa minat dibagi menjadi 10 jenis,yaitu :

1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-


pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang, dan
tumbuhan.
2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian
dengan mesin-mesin atau alat mekanik.
3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang
membutuhkan perhitungan.
4. Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk
menemukan fakta- fakta baru dan pemecahan problem.

29
5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang
berhubungan untuk mempengaruhi orang lain.
6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan
dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan.
7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-
masalah membaca dan menulis berbagai karangan.
8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik,
seperti menonton konser dan memainkan alat-alat musik.
9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan
pekerjaan untuk membantu orang lain.
10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan
pekerjaan administratif.
2.3.4 Faktor yang mempengaruhi minat

Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada


karena pengaruh dari beberapa faktor, faktor-faktor yang dapat
Mempengaruhi minat menurut Lester D. Crow and Alice Crow
(1973) ada beberapa faktor yang menjadikan timbulnya minat, yaitu:

a. Dorongan dari dalam

Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu


yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang
berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian
ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. Faktor dorongan dalam
yaitu persepsi seseorang mengenai diri sendiri, harga diri, harapan
pribadi, kebutuhan, keinginan, kepuasan,dan prestasi yang
diharapkan.

b. Motif sosial

Yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam


ilmu pengetahuan, yang mungkin di ilhami oleh hasrat untuk
mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk
memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

30
c. Faktor emosional

Minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya,


keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan
minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan


kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Menurut Reber (1988) , dalam psikologi minat tidak termasuk istilah
popular karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor
internal lainnya seperti: Pemusatan perhatian, keingintahuan,
motivasi, dan kebutuhan.

a. pergaulan

Pengaruh teman bergaul lebih cepat masuk dalam jiwa


seseorang. Sesuai dengan perkembangannya, seseorang senang
membuat kelompok bergaul dengan kelompok yang disenangi. Pada
umumnya kelompok bergaul memiliki kesamaan keinginan ataupun
kesenangan. Hal ini berkaitan pula dengan minat menulisnya, bila
teman pergaulanya memiliki minat menulis maka minat temannya
tersebut akan mempengaruhi dirinya untuk menulis pula.

1) Faktor dari luar (eksternal)

Faktor dari luar yang mencakup keluarga, teman pergaulan


atau lingkungan.

b. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama


dan utama dariindividu merupakan peletak dasar pendidikan, dalam
arti bahwa nilai-nilai pendidikan dan pembentukan pribadi
selanjutnya berfungsi pada apa yangtelah ditanamkan oleh keluarga.

c. Teman Lingkungan

31
Menurut Dendy Sugono (2008), “lingkungan adalah daerah
atau kawasan yang termasuk didalamnya”. Lingkungan yang
mendukung menyebabkan seseorang berkeinginan untuk lebih
memanfaatkan keadaan tersebut untuk mendukung minatnya.

Sementara itu Wiji Suwarno berpendapat bahwa „‟lingkungan


pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses
pendidikan, dimana lingkungan pendidikan meliputi lingkungan
keluarga,sekolah, dan masyarakat‟‟.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan


merupakan suatu kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara
tertentu mempengaruhi perilaku, pertumbuhan,dan perkembangan
individu.

Minat dipengaruhi oleh dorongan dari dalam yang berasaldari


rasa ingin tahu, motif sosial, serta faktor emosional. Selain itu faktor
dari luar yang mencakup keluarga, teman pergaulan dan lingkungan
dan faktor dari dalam yang berasal dari dalam diri sendiri juga
menjadi bagian dari faktor yang mempengaruhi minat seseorang.

2) Faktor dari dalam (internal)

Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri sendiri.Faktor


internal disebut juga sebagai sesuatu yang membuat seseorang
berminat yang datangnya dari dalam diri. Faktor internal mencakup
Pemusatan perhatian, Keingintahuan, Motivasi, dan Kebutuhan.

a. Pemusatan Perhatian

Menurut Sumardi Suryabrata (2007)„‟Perhatian


merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
suatu aktivitas yang dilakukan‟‟.

Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi,


jiwa itupun semata-mata tertuju kepada objek. Perhatian
adalah keinginan yang dilakukan seseorang dalam

32
hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.

Dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah


pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

b. Keingintahuan

Salah satu ciri kondisi psikis yang sehat adalah rasa


ingin tahu. Keingintahuan sejalan dengan kreativitas dari
seseorang dapat dicirikan dengan seringnya bertanya dan
mencari tahu sesuatu yang sedang dihadapi dengan
mengadakan eksplorasi dengan lingkungannya.

c. Motivasi

Dalam buku psikologi pendidikan Sugihartono dkk


(2007), menyatakan „‟motivasi diartikan sebagai suatu
kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah
laku tersebut‟.

Motivasi merupakan suatu proses yang menentukan


tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum
dari tingkah laku manusia, merupakan konsep rumit dan
berkaitan dengan konsep konsep lain seperti minat, konsep
diri, sikap dan sebagainya.

Djalii (2008) mengungkapkan bahwa „‟motivasi


merupakan salah satu hal yang melatarbelakangi individu
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu‟.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan


bahwa motivasi adalah dorongan atau penggerak yang
melatarbelakangi individu melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu.

33
2.3.5 Pengertian Minat Beli

Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran
yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu
motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu
keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang
konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan
apa yang ada didalam benaknya itu.

Minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli


suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian.

Minat beli merupakan suatu yang berhubungan dengan rencana


konsumen untuk membeli produk tertentu dalam waktu tertentu.
Pembelian nyata terjadi apabila konsumen telah memiliki minat untuk
membeli sebuah produk. Pembelian nyata merupakan sasaran akhir
konsumen dimana minat beli merupakan pernyataan mental
konsumen yang merefleksikan perencanaan untuk membeli sejumlah
produk dengan merk tertentu, pengetahuan akan produk yang akan
dibeli sangat diperlukan oleh konsumen.

Lebih lanjut mengungkapkan bahwa minat beli timbul karena sikap


konsumen terhadap suatu objek atau produk, keyakinan konsumen
pada kualitas produk, dimana semakin rendah keyakinan konsumen
maka akan semakin rendah minat beli konsumen terhadap produk
tersebut.

Pemahaman terhadap perilaku konsumen tidak lepas dari minat


beli, karena minat beli merupakan salah satu tahap yang pada subyek
yang sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Membeli adalah
memperoleh sesuatu dengan membayar uang atau memperoleh
sesuatu dengan pengorbanan. Sehingga dengan mengacu pada
pendapat diatas, minat membeli dapat diartikan sebagai suatu sikap

34
senang terhadap suatu obyek yang membuat individu berusaha untuk
mendapatkan obyek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang
atau dengan pengorbanan.

Minat membeli sebagai suatu kekuatan pendorong atau sebagai


motif yang bersifat instrinsik yang mampu mendorong seseorang
untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan
dan selektif pada suatu produk untuk kemudian mengambil keputusan
membeli. Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan
kepentingan individu yang bersangkutan serta memberi kesenangan,
kepuasan pada dirinya. Jadi sangatlah jelas bahwa minat membeli
diartikan sebagai suatu sikap menyukai yang ditujukan dengan
kecendrungan untuk selalu membeli yang disesuaikan dengan
kesenangan dan kepentingannya. Minat membeli merupakan aktivitas
psikis yang timbul karena adanya perasaan (afektif) dan pikiran
(kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian membeli adalah


pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan
senang terhadap barang tersebut, kemudian minat individu tersebut
menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan
bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga individu ingin
memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar
dengan uang.

2.3.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Minat beli adalah suatu tahapan terjadinya keputusan untuk


membeli suatu produk. Individu dalam mengambi keputusan untuk
membeli suatu barang atau jasa ditentukan oleh dua faktor, yaitu :

a. Faktor luar atau faktor lingkungan yang mempengaruhi


individu seperti lingkungan kantor, keluarga, lingkungan
sekolah, dsb.

35
b. Faktor dalam diri individu, seperti kepribadiannya sebagai calon
konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli berhubungan dengan


perasaan dan emosi. Bila seseorang merasa senang dan puas dalam
membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat
membeli, kegagalan biasanya menghilangkan minat.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu :

a. Perbedaan pekerjaan, artinya engan adanya perbedaan


pekerjaan seseorang dapat memperkirakan minat terhadap
tingkat Pendidikan yang ingin dicapainya, aktifitas yang
dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.
b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai
sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang
diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi
rendah.
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang
menggunakan waktu senggangnya.
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda
dengan minat pria, misalnya dalam pembelajaran.
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan
orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang,
aktivitas benda, dan seseorang.

Dalam membeli suatu barang, konsumen dipengaruhi oleh


beberapa faktor disamping jenis barang, faktor demografi, dan
ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti motif, sikap,
keyakinan, minat, kepribadian, angan-angan, dsb. Kottler dan Gery
Amstrong (1999) mengemukakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh
empat faktor utama, yaitu :

a. Budaya (kultur, subkulture dan kelas ekonomi).


b. Sosial (kelompok acuan, keluarga serta peran dan status).

36
c. Pribadi (usia dan tahapan daur hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri).
d. Psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepercayan dan
sikap).
2.3.7 Indikator Minat Beli

Menurut Kotler (2014) ada beberapa indikator yang menentukan


minat beli, yaitu :

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang dalam


membeli produk.
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang
mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu menunjukkan perilaku seseorang yang
memiliki preferensial utama pada produk tersebut.
d. Minat eksploratif, yaitu menunjukkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminati dan
mencari produk lain yang akan mendukung sifat-sifat positif
dari produk tersebut.

Dari penjelasan diatas maka dapat dimensionalisasi variabel


untuk minat beli adalah sebagai berikut :

Gambar II.1

Minat Beli

Mencari informasi
Keinginan segera
tentang tempat
membeli
pembelian

Mencari
informasi
tentang harga

37
Penjelasan indikator:

a. Mencari informasi tentang tempat pembelian: Orang yang


selalu mencari informasi mengenai tempat pembelian produk
yang ingin dibeli.
b. Mencari informasi tentang harga: Orang yang intensif mencari
informasi mengenai harga produk.
c. Keinginan segera membeli: Orang yang sudah mengevaluasi
produk mana yang akan dibelinya.
2.3.8 Ciri-ciri Minat beli

Kecenderungan seseorang menunjukkan minat terhadap suatu


produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri :

a. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau


jasa. Konsumen yang memiliki minat, memiliki suatu
kecenderungan untuk mencari informasi lebih detail tentang
produk atau jasa tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui
secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau jasa yang
digunakan, sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.
b. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa.
Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau
jasa dapat dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan
terhadap suatu barang atau jasa, konsumen yang cenderung
memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa akan
bersedia untuk membayar barang atau jasa tersebut dengan
tujuan konsumen yang berminat tersebut dapat menggunakan
barang atau jasa tersebut.
c. Menceritakan hal yang positif.
Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu produk
atau jasa, jika di tanya konsumen lain, maka secara otomatis
konsumen tersebut akan mencitrakan hal yang positif terhadap
konsumen lain, karena konsumen yang memiliki suatu minat

38
secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan
terhadap suatu barang atau jasa yang digunakan.
d. Kecenderungan untuk merekomendasikan.
Konsumen yang memiliki minat yang besar terhadap suatu
barang, selain akan menceritakan hal yang positif, konsumen
tersebut juga akan merekomendasikan kepada orang lain untuk
juga menggunakan barang atau jasa tersebut, karena seorang
yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang akan
cenderung memiliki pemikiran yang positif terhadap barang
atau jasa tersebut, sehingga jika ditanya konsumen lain, maka
konsumen tersebut akan cenderung merekomendasikan
kepada konsumen lain.
2.3.9 Hal mendasar keinginan bagi konsumen

Ada 3 hal mendasar mengapa konsumen ingin membeli produk


atau jasa yang ditawarkan :

a) Faktor minat beli primer (kebutuhan barang pokok)


Kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup
oleh calon pelanggan. Contoh: Bahan makanan pokok (beras,
gula, lauk pauk).
b) Faktor minat beli sekunder (kebutuhan pelengkap)
Kebutuhan pelengkap dan hanya digunakan sesekali oleh
calon pelanggan. Contoh: Pakaian dan Makeup
(perlengkapan kecantikan).
c) Faktor minat beli tersier (kebutuhan spesifik)
Kebutuhan yang dianggap tidak terlalu penting oleh calon
pelanggan. Produk ini mempunyai spesifikasi khusus dengan
pangsa pasar khusus.
2.4 Kerangka Pemikiran

Menurut Sumarwan (2011), Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan,


minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinionsss). Gaya hidup
seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin

39
dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuakan
dengan perubahan hidupnya.

Menurut Fajar Laksana dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2008)


mengatakan bahwa label merupakan bagian dari sebuah barang pada kemasan
yang berupa keterangan yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan
produk. Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2000)
mengatakan bahwa label adalah tampilan sederhana pada produk atau gambar
yang di desain dengan cukup baik yang merupakan satu kesatuan dengan
kemasan. Label bisa hanya mencantumkan merek atau informasi lainnya. Suatu
fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan kehalalan
suatu produk sesuai dengan syariat islam. Sertifikat halal merupakan syarat untuk
mendapatkan izin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi
pemerintah yang berwenang. Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal atau biasa disebut BPJPH (2023) Sertifikat halal adalah pengakuan kehalalan
suatu produk yang dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa halal tertulis yang
dikeluarkan oleh MUI.

Menurut Shaleh Abdul Rahman, Dalam bukunya Psikologi Suatu


Pengantar Dalam Perspektif Islam, menjelaskan bahwa minat adalah suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan senang atau gembira. Menurut Assael Sukmawati dan Suyono dalam
Pramono (2012) minat beli adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan.

Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan penelitian terdahulu yang telah


diuraikan oleh peneliti, dapat dijelaskan bahwa variabel bebas yaitu gaya hidup
(X1) dan label halal (X2) mempengaruhi variabel terikat yaitu minat membeli (Y).

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka penulis menyantumkan


paradigma penelitiannya sebagai berikut :

40
Gambar II.2

GAYA HIDUP
(X1)
X
Sumarwan
(2011) H1 MINAT BELI
PRODUK (Y)
H3
LABEL HALAL Assael dan
(X2) H2 Suyono
(2012)
BPJPH
(2023)

2.5 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2019), adalah jawaban sementara terhadap


rumusan masalah penelitian dan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.

Menurut sugiyono hipotesis merupakan jawaban sementara tersebut,


selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris atau nyata. Hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Variabel pemberitaan positif, gaya hidup berpengaruh terhadap minat


masyarakat membeli makeup oriflame.

Ho : Variabel pemberitaan negative, gaya hidup tidak berpengaruh terhadap


minat masyarakat membeli makeup oriflame.

H2 : Variabel pemberitaan positif, label halal berpengaruhi terhadap minat


masyarakat membeli makeup oriflame.

Ho : Variabel pemberitaan negative, label halal tidak berpengaruh terhadap


minat masyarakat membeli makeup oriflame.

H3 : Variabel pemberitaan positif, gaya hidup dan label halal berpengaruh


terhadap minat masyarakat membeli makeup oriflame.

41
Ho : Variabel pemberitaan negative, gaya hidup dan label halal tidak berpengaruh
terhadap minat masyarakat membeli makeup oriflame.

2.6 Penelitian Yang Relavan

Kajian relevan adalah deskripsi tentang kajian penelitian yang sudah pernah
dilakukan seputar masalah yang diteliti.

Berdasarkan kajian penelitian terdahulu dapat diperoleh hasil penelitian yang


berkaitan dengan topik penelitian ini antara lain:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian

No Nama, Tahun dan Hasil Perbedaan Persamaan


Judul Penelitian
1. Tifanny Riska Hasil Pada penelitian ini Berdasarkan penelitian
Anggraini (2022) menunjukan pengolahan data ini dapat dilihat bahwa
“Pengaruh gaya bahwa variabel dan analisis ini produk kosmetik merek
hidup dan brand gaya hidup menggunakan emina mempengaruhi
awareness terhadap berpengaruh SPSS ver 25. kesadaran konsumen
minat beli serta positif dan melalui kualitas dan
dampaknya pada signifikan varian produk yang
keputusan pembelian terhadap minat sesuai dengan manfaat
produk emina”. beli. Hasil yang diberikan.
penelitian
bahwa variabel
brand
awareness
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap minat
beli.

42
2. Yasnita (2015) Hasil penelitian Pada data yang Adanya label halal pada
“Pengaruh label halal terhadap label diperoleh suatu produk akan
terhadap minat beli halal setelah kemudian membantu produsen
kosmetik perawatan melakukan dianalisis dengan yang memproduksi
dan riasan pada analisis pada menggunakan maupun konsumen
mahasiswa prodi variabel label program statistic dalam
pendidikan tatarias halal melalui 16 dan SPSS ver mengonsumsi/memakai
dan kecantikan”. butir pernyataan 17.00, untuk adanya label halal
pada angket ditemukan validitas melindungi dari
yang disebarkan dan releabilitasnya. tuntutan konsumen dan
kepada 102 dapat memperkuat serta
responded meningkatkan image
diperoleh konsumen terhadap
presentase produk yang secara
sebesar 55% dan langsung maupun tidak
berada pada langsung akan
rentang nilai mempengaruhi persepsi
55% - 64% konsumen tentang
dengan kategori produk tersebut.
rendah. Pada
variabel minat
beli melalui 27
butir pernyataan
pada angket
yang disebarkan
pada 102 orang
sampel
penelitian. Maka
diperoleh rata-
rata tingkat
pencapaian
responded

43
dengan
presentase 81%
kategori tinggi.

3. Nurul Yusna Yunus Dari hasil Dilihat dari Pada penelitian ini teori
(2021) penelitian ini hipotesis peneliti yang digunakan hampir
“Pengaruh gaya yang diolah bahwa gaya hidup serupa tentang variabel
hidup terhadap menggunakan (X) berpengaruh gaya hidup (X) dan
keputusan pembelian SPSS 25 positif sedangkan sama menggunakan
kosmetik maybelline dinyatakan keputusan metode kuantitatif.
pada mahasiswi terdistribusi pembelian produk
fakultas ekonomi dan normal sehingga (Y) negative.
bisnis islam IAIN layak untuk diuji
Manado”. dengan uji
linearitas dan uji
hipotesis yang
terdiri dari uji
regresi linear
sederhana, uji
koefisien regresi
(uji t), uji
koefisien
determinasi
(R2).

4. Ayif Fathurrahman; Hasil pengujian Pada ketentuan Persamaan pada


Martyas Anggesti regresi linear responded pernah penelitian ini
(2021) berganda yang melakukan menggiring ke hal
“Pengaruh gaya telah dilakukan pembelian positif secara tidak
hidup, label halal dan maka dapat kosmetik safi langsung membawa
harga terhadap disimpulkan minimal 1 kali peningkatan terhadap
keputusan pembelian bahwa gaya pembeliannya. adanya permintaan

44
kosmetik produk hidup label halal produk halal secara
safi”. dan harga global.
memiliki
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.

5. Monica Apriliani Dari penelitian Dari study kasus Teknik yang digunakan
(2019) ini hasil yang mahasiswa IAI menggunakan sampling
“Pengaruh promosi diperoleh Bunga Bangsa acak yaitu metode
dan sertifikasi halal terdapat Cirebon sampel pengambilan anggota
terhadap keputusan pengaruh positif yang diambil untuk sampel dengan cara
pembelian pada terhadap diteliti sebanyak 35 setiap individu dari
konsumen produk promosi (X1), responded. populasi yang sudah
oriflame di Cirebon”. sertifikat halal ditetapkan memiliki
(X2) terhadap peluang/kesempatan
keputusan yang sama untuk
pembelian pada terpilih sebagai anggota
konsumen sampel.
produk tersebut.

6. Liza Raviana (2019) Hasil uji regresi Pada penelitian ini Penelitian ini
“Pengaruh harga dan secara simultan bahwa keseluruhan menggunakan teori
labelisasi halal (Bersama-sama) responden yang hampir serupa tentang
terhadap keputusan ditemukan digunakan adalah labelisasi halal yaitu
konsumen dalam bahwa variabel 90 orang. (X2) dan sama
pembelian produk harga dan Data menunjukan menggunakan metode
kosmetik wardah di labelisasi halal bahwa mayoritas kuantitatif.
kota Banda Aceh”. berpengaruh responden yang
secara simultan paling banyak

45
terhadap adalah yang berada
keputusan pada usia 21-26
pembelian tahun.
produk kosmetik
wardah di kota
Banda Aceh
dengan tingkat
signifikansi
0,000.

7. Magfirola Setia Dari hasil Pada penelitian ini, Dikarenakan ada


Ningsih (2020) penelitian yang peneliti mengambil pengaruh positif pada
“Pengaruh gaya telah dilakukan jumlah responden hasil penelitian ini
hidup dan variabel Gaya 99 orang yang maka
kepercayaan Hidup dan seharusnya pada penjualan atau
terhadap Kepercayaan rumus 96,04 orang. distribusi produk di
keputusan pembelian Konsumen daerah kecamatan
produk kosmetik secara tualang
berlabel halal wardah keseluruhan kedudukannya dapat
(Studi kasus memberikan meningkatkan unsur-
masyarakat kampung pengaruh unsur kepercayaan atau
Tualang sebesar lebih
Kecamatan Tualang 54,3 % terhadap meyakinkan
Kabupaten Siak)”. Keputusan masyarakat terhadap
Pembelian. produk wardah dan
Sedangkan juga dapat mengikuti
selebihnya 45,7 perkembangan gaya
% hidup atau mengikuti
dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat
variabel lain. di Desa

46
Tualang Kecamatan
Tualang Kabupaten
Siak.

8. Helsy Zella Rafita Kesimpulan dari Berdasarkan Berdasarkan hipotesis


(2017) hasil penelitian penelitian ini, terdapat pengaruh
“Pengaruh label halal variabel X (label mayoritas positif terhadap
terhadap keputusan halal) responden variabel X (label halal),
pembelian produk berpengaruh menggunakan berdasarkan hasil
kosmetik, Studi pada secara signifikan produk kosmetik penelitian perilaku
mahasiswi fakultas terhadap Y yang berlabel halal dapat dilihat bahwa
ekonomi dan bisnis (keputusan atau berlogo halal mahasiswi atau
islam Angkatan pembelian) hal dimana terdapat 56 responden dalam
2013-2016 UIN ini dilihat dari responden memilih barang yang
raden Intan signifikan label menggunakan dikonsumsinya
Lampung”. halal sebesar produk kosmetik merupakan barang yang
0,000 yang halal dan sisanya halal, hal ini sesuai
berarti lebih sebesar 14 orang dengan prinsip
kecil dari tingkat menggunakan konsumsi islam.
signifikansi kosmetik yang
yang digunakan subhat atau tidak
yaitu 0,05. Dan jelas halal atau
dapat juga haramnya.
dilihat dari t
hitung sebesar
6.751 yang
berarti t hitung
lebih besar dari t
tabel yaitu
1.662. Koefisien
regresi label
halal sebesar

47
0.605
menyatakan
bahwa setiap
terjadi kenaikan
nilai label halal
sebesar satu
satuan, maka
akan diikuti
dengan kenaikan
keputusan
pembelian
sebesar 0.605.

9. Bunga Imah (2020) Berdasarkan Dilihat dari metode Dari hasil uji validitas
“Pengaruh kesadaran pada hasil pengumpulan data terdapat instrument
halal dan label halal analisis yang pada jumlah penelitian untuk
terhadap keputusan telah dilakukan responden terdapat variabel kesadaran
pembelian produk secara parsial 94 responden yang halal (X1) dinilai dari
kosmetik, Studi (uji T) pada merupakan semua hasil butir
kasus pada penelitian ini, konsumen pernyataan adalah
konsumen fakultas variabel kosmetik di valid. Dilihat dari
ekonomi dan bisnis kesadaran halal fakultas ekonomi hipotesis label halal
islam Universitas diketahui dan bisnis islam (H2) berpengaruh
Islam Negeri Sulthan besarnya nilai T Universitas Islam positif terhadap
Thaha Saifuddin hitung variabel Negeri Sulthan keputusan pembelian
Jambi”. kesadaran halal Thaha Saifuddin produk kosmetik (pada
adalah sebesar Jambi. Berdasarkan mahasiswa FEBI UIN
2.615 < 1.985 T hasil pengujian STS jambi).
tabel dan pada tabel uji
signifikansi validitas setiap
pada 0,010 > item pernyataan
0,05. Hal ini menghasilkan

48
berarti Ho koefisien korelasi
diterima dan Ha yang lebih besar
ditolak, maka dari yaitu (>0,202).
dapat
disimpulkan
bahwa variabel
kesadaran halal
berpengaruh
positif terhadap
keputusan
pembelian
produk
kosmetik.

10. Reni Kumalasari Berdasarkan Pada kesimpulan Penelitian ini


(2019) kesimpulan hasil dari hasil yang terfokuskan pada
“Pengaruh harga dan dari penelitian telah diuji dengan pengaruh harga dan
label halal terhadap ini, label halal demikian dapat label halal terhadap
minat pembelian yang tercantum disimpulkan bahwa minat pembelian
produk kosmetik dalam kemasan label halal tidak produk kosmetik herbal
herbal penawar produk kosmetik berpengaruh penawar Alwahida
alwahida Indonesia herbal penawar signifikan terhadap Indonesia (HPAI).
(HPAI), studi kasus Alwahida minat pembelian
di pondok pesantren Indonesia produk kosmetik
Al-Barokah (HPAI) herbal penawar
Ponorogo”. mempunyai Alwahida
hubungan Indonesia (HPAI).
namun tidak
berpengaruh
terhadap minat
pembelian
produk kosmetik

49
herbal penawar
Alwahida
Indonesia
(HPAI).
Ditunjukan
dengan nilai
Thitung > Ttabel
yaitu
1,471>1,670
dengan tingkat
signifikansi
0,146 dan
koefisien regresi
sebesar 0,134.

50
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana peneliti


melakukan penelitian, Adapun lokasi penelitian dalam lokasi ini, penelitian
bertempatkan di kampung halaman sekitar Jl. Raya Leuwiliang Desa
Leuwiliang Kec. Leuwiliang Kab. Bogor. Alasan memilih tempat ini karena
penelitian ini sangat penting untuk pengetahuan pribadi dan orang lain,
seberapa besar pengaruh gaya hidup dan perlabelan halal produk Oriflame
tersebut serta minat beli masyarakat seberapa banyak dalam membeli produk
oriflame ini. Waktu penelitian pada bulan November 2022 sampai dengan Juli
2023.

Tabel 3.1

Bulan untuk Kegiatan penelitian

No Kegiatan Bulan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Pengenalan √ √ √
2. Pengamatan √ √ √ √
3. Observasi √ √ √ √
4. Menyebar √ √ √ √
Angket
5. Pengambilan √ √ √
Data Akhir

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuantitatif yang dimana
kuantitatif merupakan metode yang dilakukan berdasarkan paradigma
positivisme dengan hasil akhirnya berupa generalisasi.

51
Menurut Sugiyono (2018) data kuantitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka-
angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan,
berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu
kesimpulan. Filsafat positivistic digunakan pada populasi atau sampel
tertentu.

Pendekatan yang digunakan saat ini untuk penelitian adalah pendekatan


survey yang dimana pendekatan survey merupakan salah satu pendekatan
penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas
dan banyak. Pendekatan ini salah satu pendekatan penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2018) Metode survey adalah metode penelitian


kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa
lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku
hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel
sosialogi dan psikologis dari sampel.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Variabel Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas atau Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi adanya


variabel-variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas adalah :

1) Gaya Hidup (X1)

52
Menurut Kotler (2002) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia
yang diekspresikan dalam aktifitas, dalam opininya. Gaya hidup
menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.

2) Label Halal (X2)

Pengertian Menurut MUI adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI) yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan
syariat islam. Sertifikat halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin
pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah
yang berwenang.

2. Variabel terikat atau dependen

Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabellain.


Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Minat Beli (Y).

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : subyek/obyek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiono 2013) Dalam
pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitian ini adalah
masyarakat Desa Leuwiliang Kec. Leuwiliang Bogor yang berjenis kelamin
perempuan dimana berjumlah 1.132 orang, namun yang memakai kosmetik
Oriflame dan terdata pada saat ini sebanyak kurang dan lebihnya 150 orang
di Desa Leuwiliang Kec. Leuwiliang Bogor.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono 2013). Dalam penelitian ini teknik penarikan atau
pengambilan sampel diambil dengan menggunakan teknik Non Probability
Sampling. Teknik Non Probability Sampling yaitu setiap individu atau unit
yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja menurut pertimbangan

53
tertentu. Dengan cara penentuan sampel yang digunakan adalah metode
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Dimana responden yang dipilih memiliki kriteria sampel sebagai
berikut :

a. Berjenis kelamin wanita, karena objek penelitian yang di teliti


pengguna produk kosmetik Oriflame
b. Berumur 17 tahun keatas, karena dianggap sudah memilik
pengetahuan untuk mampu menilai suatu produk yang digunakan.
c. Sudah pernah menggunakan produk kosmetik berlabel halal.

Sampel menurut Gumanti merupakan Sebagian yang mencakup beberapa


anggota pilihan dari populasi tersebut. Berdasarkan Gumanti bahwa random
sampling ditentukan sebesar 10% - 15%.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data.


Instrument penelitan sangat erat kaitannya dengan Teknik pengumpulan data.
Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel tingkat minat mahasiswa
untuk mendalami kebudayaan daerah adalah kuesioner. Kuesioner dalam
penelitian ini terdiri dari sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responded.

Instrument kuesioner harus diukur validitas dan reabilitas datanya sehingga


penelitian tersebut menghasilkan data yang valid dan reliable. Instrument yang
valid berarti instrument tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur, sedangkan instrument yang reliable adalah instrument yang
apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama pula.

54
Tabel 3.2

Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Pernyataan


1. Gaya Hidup a. Kegiatan a. Kegiatan
(X1) (activities)
b. Minat membeli 1. Masyarakat memiliki
(Kotler dan (interests) kegiatan terhadap gaya
Keller, c. Pendapat hidup
2009). mengenai produk 2. Memakai produk sesuai
(opinions) gaya hidup
d. Keinginan 3. Masyarakat memiliki
(opinions) kegiatan untuk membeli
produk
4. Melakukan pemilihan
brand secara tren

b. Minat Membeli

1. Melakukan pembelian
sesuai minat masyarakat
2. Masyarakat memiliki
minat terhadap
pembelian produk
3. Adany
4. a rasa ketertarikan pada
produk
5. Minat membeli sesuai
fungsi

c. Pendapat Mengenai
Produk

55
1. Produk yang dipakai
sesuai dengan harga jual
2. Produk membantu untuk
menyehatkan skin
barrier
3. Masyarakat memilih
produk mengandung
bahan alami
4. Produk dari brand
Oriflame lengkap

d. Keinginan

1. Masyarakat
berkeinginan memiliki
produk
2. Masyarakat tetap
menggunakan produk
3. Masyarakat tetap
memilih produk sebagai
keinginan
4. Konsumen memiliki
produk agar tampil
berbeda
2. Label Halal a. Penyantuman a. Penyantuman
(X2) Label
(Teori b. Lokasi 1. Terdapat labelisasi halal
KBBI c. Kepastian produk pada produk
Mahwiyah, d. Keamanan 2. Labelisasi halal
2010) konsumen berpengaruh untuk

56
masyarakat mayoritas
muslim
3. Produk aman karena
telah lulus uji BPOM
4. Labelisasi halal
memberikan kepastian
hukum

b. Lokasi

1. Masyarakat sangat
mudah untuk melakukan
order atau pemesanan
2. Lokasi yang ditempati
untuk order sangat
mudah dicari
3. Lokasi yang fleksibel
dan staregis
4. Pemasaran pada produk
secara offline maupun
online mudah untuk
diakses

c. Kepastian Produk

1. Menyediakan kepastian
produk agar aman
digunakan
2. Masyarakat
menyesuaikan harga dan
kualitas produk
3. Adanya label halal p

57
4.
5. ada semua produk
6. Produk aman digunakan
untuk Wanita hamil atau
ibu menyusui

d. Keamanan Konsumen

1. Memberikan keamanan
jaminan untuk
konsumen
2. Memberikan keamanan
pada kualitas produk
3. Memberikan
perlindungan kepada
konsumen terhadap
produk yang dibeli
4. Produk yang diciptakan
telah melakukan
pengecekan (sortir)
3. Minat Beli a. Minat a. Minat Transaksional
(Y) Transaksional
b. Minat Referensial 1. Kecenderungan untuk
(Teori c. Minat membeli ulang produk
Kotler Preferensial 2. Adanya ketertarikan
2014). d. Minat Eksploratif secara terus menerus
3. Produk yang digunakan
sudah cocok untuk
konsumen
4. Kualitas produk tidak
diragukan oleh
konsumen

58
b. Minat Referensial

1. Kecenderungan
konsumen terhadap
mereferensikan produk
keorang lain
2. Masyarakat memiliki
daya Tarik untuk
mempromosikan produk
3. Produk yang dihasilkan
sudah menjanjikan
sehingga berani untuk
mereferensikan
4. Pada produk terdapat
harga yang berdiskon
sehingga bisa menarik
konsumen

c. Minat Preferensial

1. Masyarakat memilih
hanya satu satunya
produk yang digunakan
2. Daya Tarik terhadap
produk kurang
3. Masyarakat memiliki
tujuan untuk memilih
brand atau produk
4. Konsumen hanya suka
terhadap produk yang
dituju

59
d. Minat Eksploratif

1. Kecenderungan untuk
menggali informasi
terhadap produk
2. Kecenderungan melihat
dampak positif agar
minat membeli lebih
besar
3. Daya tarik pada produk
besar
4. Memastikan bahwa
produk legal untuk
dipakai.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian data yang dikumpulkan harus sesuai dengan


obyek yang diteliti, waktu serta tenaga yang ada. Adapun yang menjadi obyek
adalah Masyarakat sekitar Leuwiliang kec. Leuwiliang Desa. Leuwiliang Kab.
Bogor yang menggunakan produk kosmetik berlabel halal yaitu salah satunya
produk Oriflame. Sedangkan metode yang digunakan dalam data ini adalah :

3.6.1. Kuesioner

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responded untuk dijawabnya (Sugiyono 2013).

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrument dilakukan untuk melihat apakah soal tersebut layak
atau tidak untuk digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini.

60
3.7.1. Uji Validasi

Uji Validasi menurut Sugiyono (2017) menunjukan derajat


ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan
data yang dikumpulkan oleh peneliti. Uji validasi digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (2019).

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2019) hasil penelitian yang


reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan
data yang sama.

3.7.3. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Menurut Ghozali (2018) uji asumsi klasik


merupakan tahap awal yang digunakan sebelum analisis regresi linear
berganda. Dilakukannya pengujian ini untuk dapat memberikan
kepastian agar koefisien regresi tidak bias serta konsisten dan memiliki
ketepatan dalam estimasi. Uji asumsi klasik dilakukan untuk
menunjukan bahwa pengujian yang dilakukan telah lolos dari
normalitas data, multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas
sehingga pengujian dapat dilakukan ke analisis regresi linear.

3.7.4. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model


regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,
model regresi yang baik memiliki distribusi data normal (Ghozali,
2018). Salah satu cara melihat normalitas distribusi data adalah
menggunakan uji statistik non parametic Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Jika pada tabel menunjukkan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05,
maka hal ini berarti bahwa data tersebut terdistribusi normal sedangkan
jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hal ini berarti data
tersebut tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2018).

61
3.7.5. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam


model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel independen dengan nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2018). Multikolinearitas bisa
dideteksi dengan nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
Nilai cut off untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai
tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10 (Ghozali, 2018).

3.7.6. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2018), uji autokorelasi


bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang bebas dari autokolerasi

Menurut Ghozali (2018), salah satu uji yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya autokorelasi adalah uji Run Test. Run Test
sebagai bagian dari statistic non-parametrik dapat pula digunakan
untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika
antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random. Hipotesis yang akan diuji adalah :

Hipotesis nol (H0) : Residual (res_1) acak

Hipotesis alternatif (H A) : Residual (res_1) tidak acak

62
Jika tingkat signifikansi dari hasil pengujian > 0.05, maka hipotesis
nol (H0) diterima yang menerangkan bahwa residual acak atau tidak
terjadinya autokorelasi antar residual (Ghozali, 2018).

3.7.7. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2018) uji


heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdasitas. Kebanyakan
data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan
besar) (Ghozali, 2018).

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu


dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentized. Dasar analisisnya adalah (Ghozali, 2018) :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk


pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

63
3.7.8. Analisis Regresi dan Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi dan Regresi Linear Berganda, Analisis regresi


merupakan suatu proses statistik untuk mengestimasi hubungan antara
variabel-variabel, yakni berupa teknik-teknik memodelkan dan
melakukan analisis beberapa variabel atas dasar bentuk hubungan
antara satu variabel tak bebas dan satu atau lebih variabel bebas
(prediktor) (Amstrong, 2012). Analisis regresi adalah salah satu analisis
yang luas pemakaiannya. Analisis regresi digunakan untuk melakukan
prediksi dan ramalan. Analisis regresi juga dapat digunakan untuk
memahami variabel – variabel bebas mana saja yang dapat
berhubungan dengan variabel terikat, serta untuk mengetahui bentuk
hubungan tersebut. Analisis Regresi linear berganda merupakan model
regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel independen. Analisis
regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2018).

3.7.9. Uji Determinasi

Uji Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa


jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2018).

Menurut Ghozali (2018), kelemahan mendasar penggunaan


koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen
yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel
independen, maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen.
Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan

64
nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan
ini adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaaki
harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai R2 negatif,
maka nilai adjusted dianggap bernilai 0 (Ghozali, 2018).

3.7.10. Uji Statistik T

Uji Statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh


satu variable penjelas / independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t memiliki
signifikansi 5%.

Menurut Ghozali (2018), untuk melakukan pengujian hipotesis ini


digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan berikut :

1. Quick look: ketika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau


lebih serta derajat kepercayaan 5%, maka Ho ditolak bila nilai t
lebih besar daripada 2 (dalam nilai absolut). Sehingga Ha
diterima dengan pernyataan bahwa suatu variabel independen
secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
2. Melakukan perbandingan antara nilai statistik t hitung dengan t
tabel. Ketika t hitung lebih besar daripada nilai t tabel, maka Ho
ditolak dan Ha diterima dengan menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
3.7.11. Uji Statistik F

Uji Statistik F Menurut Ghozali (2018) uji simultan digunakan


untuk mengetahui apakah variable independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen dan untuk mengukur ketepatan
fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual melalui goodness
of fit. Hipotesis akan diuji dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

65
variabel dependen. Goodness of fit dapat diukur dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dapat
dilihat dari nilai df1 dan df2. Nilai df1 merupakan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam penelitian. D f2 diperoleh melalui
jumlah observasi dikurangi dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam sampel dikurangi dengan satu (n-k-1). Jika nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka menunjukkan bahwa fungsi
regresi sampel dalam menaksir nilai aktual sudah tepat atau model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen.

Menurut Ghozali (2018), untuk melakukan pengujian hipotesis ini


digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan berikut :

1. Quick look: ketika nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho


ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Sehingga Ha diterima
dengan pernyataan bahwa semua variabel independen secara
simultan dan signifikan mempengaruhi variable dependen.
2. Melakukan perbandingan antara F hitung dengan F tabel. Ketika
F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
3.8 Teknik Analisis Data
a. Teknik skala pengukuran

Untuk keperluan analisis, penulis mengumpulkan dan


mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara
memberikan bobot penilaian setiap jawaban pertanyaan
berdasarkan skala likert, menurut (Sugiono, 2013), skala likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
tertentu. Adapun bobot penelitian terhadap jawaban kuesioner
adalah sebagai berikut :

a. Sangat Setuju (SS) Bobot = 4


b. Setuju (S) Bobot = 3
c. Tidak Setuju (TS) Bobot = 2

66
d. Sangat Tidak Setuju (STS) Bobot = 1
b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk


mengolah data yang diperoleh daftar pertanyaan yang berupa
kuesioner bentuk angka – angka dan perhitungan dengan metode
statistik. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 26.

67
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan


4.1.1. Sejarah singkat perusahaan

Oriflame didirikan di Swedia pada tahun 1967 oleh Bengt Hellsten


serta dua bersaudara Robert dan Jonas af Jochnick yang telah menjadi
perusahaan kecantikan internasional dengan sistem penjualan langsung
di lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Portfolio yang luas dari produk-
produk kecantikan Swedia yang alami, inovatif dipasarkan melalui
melalui tenaga penjualan sekitar 3.600.000 Konsultan Mandiri.
Oriflame berpengalaman lebih dari 42 tahun menciptakan produk
berkualitas internasional yang terinspirasi dari alam dan lebih dari 800
jenis produknya terbuat dari sari pati tumbuhan yang tumbuh di Swedia.

Di Indonesia sendiri, Oriflame berdiri pada tanggal 11


Desember1985 oleh Insinyur Setyadi Wibisono dan Nona Hedy Reny
Pattipeilohy dengan badan hukum yang bernama PT. Orindo Alam Ayu
dan akte notaris No.15 oleh Notaris Arikanti Natakusumah S.H
mendirikan PT. Orindo Alam Ayu di Jakarta dan cabang-cabang lain
yang ditentukan oleh direksi. Dengan maksud dan tujuan menjalankan
usaha di bidang industri terutama tapi tidak terbatas pada industri
kosmetik dan sejenisnya. Menjalankan usaha di bidang perdagangan
umum impor, ekspor, lokal maupun antar pulau baik atas perhitungan
sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi untuk
menunjang usaha industry kosmetik dan usaha-usaha industri
sejenisnya.

Perubahan terakhir pada tanggal 8 April 2009, berubah status


menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing oleh notaris Mala Mukti
S.H LL. M No. 14 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Luar

68
Biasa dan No.15 mengenai Akta Pengambil Alihan (akuisisi) dengan
saham 60% Oksa 40% A. Fauzi Siddik.

PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame) telah berjaya di Indonesia selama


23 tahun. Oriflame memilki 13 cabang dan ribuan consultant yang
tersebar luas di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, Oriflame Indonesia
merupakan perusahaan kosmetika dengan sistem penjualan mandiri
No.1 di Indonesia. Meskipun berkembang dengan cepat, Oriflame tidak
pernah sekalipun melupakan konsep bisnis awalnya- Natural Swedish
Cosmetics yang dijual dari teman untuk teman. Perusahaan PT Orindo
Alam Ayu (Oriflame) merupakan salah satu perusahaan kosmetika
dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan juga perusahaan kecantikan
berbasis penjualan langsung terbesar di Eropa. Saat ini saham Oriflame
terdapat di bursa saham di New York. Oriflame Memulai bisnisnya di
Indonesia pada tahun 1986, dan Indonesia telah mencapai prestasi
menjadi nomor 1 di Asia. Meskipun berkembang dengan cepat,
Oriflame tidak pernah sekalipun melupakan konsep bisnis awalnya
yaitu Natural Swedish Cosmetics yang dijual dari teman untuk teman.

Oriflame adalah perusahaan dengan karakteristik semangat “saya-


bisa”, manajemen yang tersebar, dengan atmosfir muda dan
kewirausahaan yang tinggi. Oriflame Cosmetics saat ini adalah
perusahaan kosmetik dengan perkembangan tercepat di dunia. Oriflame
memilki kantor penjualan di 63 negara dan merupakan pemimpin pasar
di lebih dari 30 negara. Jaringan penjualan yang terdiri dari 2,3 juta 57
Consultant mandiri yang memasarkan rangkaian lengkap perawatan
kulit, wewangian dan kosmetik berkualitas tinggi. Portofolio yang luas
dari produk-produk kecantikan Swedia yang alami, inovatif dipasarkan
melalui melalui tenaga penjualan sekitar 3.300.000 Consultant mandiri,
yang bersama-sama membuat penjualan tahunan melebihi beberapa €
1,3 miliar.

Peluang bisnis kecantikan yang terbuka subur dan sangat luas di


Indonesia dan mungkin saja kita salah satu orang Sukses di bisnis ini.

69
Bisnis ini sangat mudah di jalani, sistim yang teruji dan mudah
diduplikasi, produk yang berkualitas, serta harga yang terjangkau.
Oriflame adalah perusahaan kosmetika yang menawarkan produk
kosmetik dan perawatan kulit alami berkualitas tinggi melalui jaringan
penjual mandiri (independent salesforce) yang berbeda dengan sistem
retail pada umumnya. Oriflame mendirikan dan mendukung World
Childhood Foundation dengan banyak cara. Selain kontribusi Oriflame
sebagai pendiri, Oriflame juga mensponsori dan aktif dalam berbagai
program untuk anak-anak. Saat ini Oriflame memberikan dukungan
ekstra untuk program-program yang membantu anak-anak di Estonia,
Lithuania, Latvia, Rusia dan Polandia. Dengan memilih Oriflame,
membuat perbedaan dan memberikan kesempatan untuk memberikan
kontribusi lebih banyak lagi.

4.1.2. Visi dan Misi

Visi

Visi Oriflame adalah mencapai kesuksesan diseluruh dunia.

Misi

Misi Oriflame adalah memberi kesempatan kepada semua :

Pelanggan : dengan meningkatkan pelanggan dan keunggulan produk-


produk perawatan dan kosmetik berkualitas tinggi dari Oriflame serta
memberikan harga yang pantas.

Distributor : memberikan kesempatan bisnis yang menarik kepada


setiap orang di dunia untuk mendapatkan penghasilan tidak terbatas dan
perkembangan pribadi sebagai bagian dari jaringan penjualan Oriflame.

Karyawan : menciptakan usaha yang berhasil bersama para staff yang


terbaik di suasana yang penuh tantangan.

70
4.2 Penentuan sampel penelitian

Data yang dipakai pada penelitian ini merupakan data primer yang dimana
diperoleh dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan metode Teknik insidental sampling.
Penelitian ini menggunakan subyek responden orang yang berminat membeli
produk kosmetik oriplame. Jumlah sampel yang diambil penelitian sebanyak
150 sampel responden.

4.3 Hasil pengumpulan data

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya metode pengumpulan data primer


yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner
dengan menggunakan metode Teknik insidental yang mengambil responden
dari konsumen kosmetik produk make-up Oriflame. Dengan sampel sebanyak
150 responden, berikut ini hasil pengumpulan data berupa kuesioner
pernyataan yang berhasil dikembalikan dan layak untuk dianalisis tersaji pada
tabel berikut :

Tabel 4.1

Hasil pengumpulan data

Keterangan Jumlah Persentase


Kuesioner yang disebar 150 100%
Kuesioner yang Kembali 150 100%
Kuesioner yang memenuhi syarat 150 100%
Total kuesioner yang akan dianalisis 150 100%
Sumber: Data diolah, 2023

Dari penelitian yang dilakukan, jumlah total kuesioner yang disebar


kepada responden berjumlah 150 buah (100%). Kuesioner yang tersebar
sebanyak 150 buah (100%). Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 150
buah (100%). Dan kuesioner yang memenuhi syarat pernyataan sebanyak 150
buah (100%). Jadi total kuesioner pernyataan yang terkumpul dan dianalisi
lebih lanjut sebanyak 150 buah (100%).

71
4.4 Deskripsi Responden

Berdasarkan kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan, maka responden


penelitian bisa dideskripsikan sebagai berikut.

4.4.1. Jenis kelamin


Data jenis kelamin responden pada kuesioner yang telah diisi
tersaji pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Klasifikasi berdasarkan Jenis kelamin

Kategori jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 15 10%
Perempuan 135 90%
Total 150 100%
Data diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas bisa disimpulkan bahwa Sebagian besar


responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang responden
dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 135 orang dari total
responden sebanyak 150 responden.

4.4.2. Usia Responden

Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan diperoleh hasil


distribusi frekuensi berdasarkan usia responden sebagai barikut :

72
Tabel 4.3

Klasifikasi berdasarkan Usia

Kategori usia Jumlah Persentase

17 – 26 60 40%
27 – 36 45 30%
37 – 46 45 30%
Total 150 100%
Data diolah, 2023

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas merupakan alat ukur untuk mengukur valid atau tidaknya


penyataan-pernyataan dalam kuisioner yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian dalam membuktikan variabel penelitian. Sehingga agar dapat
mengetahui kuisioner tersebut layak atau tidak untuk mengukur apa yang
hendak diukur, maka harus dilakukan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap
item (pertanyaan) dengan skor total kuisioner tersebut.

Pada penelitian ini menggunakan 150 sampel, dengan menggunakan


distribusi (Tabel r) untuk probabilitas (a) 0,05 adalah sebesar 0,159.
Sehingga, apabila hasil dari r hitung tiap item pernyataan melebihi angka
0,159 maka item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dikatakan valid. Nilai cronbach alpha adalah 0,60. Jadi, apabila dalam
kuesioner ini melebihi 0,60 maka dapat dikatakan bahwa alat ukur dalam
kuesioner ini reliabel.

73
Tingkat reliabilitas dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.4

Tingkat Reliabilitas

Indeks Reliabilitas Kategori Reliabilitas

0.8 – 1.0 Sangat Tinggi

0.6 – 0.8 Tinggi

0.4 – 0.6 Sedang

0.2 – 0.4 Rendah

0 – 0.2 Sangat Rendah

4.5.1. Uji Validitas

A. Validitas Variabel Gaya Hidup (X1)

Analisa validitas variabel X1 dalam penelitian ini dapat dilihat


pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Analisa Validitas Variabel X1

Item Probabilitas Sig. (2- r tabel r hitung Keterangan


Variabel tailed)

Q1 0.05 0.022 0.159 0.187 VALID

Q2 0.05 0.004 0.159 0.231 VALID

Q3 0.05 0.000 0.159 0.415 VALID

Q4 0.05 0.002 0.159 0.257 VALID

Q5 0.05 0.000 0.159 0.639 VALID

74
Q6 0.05 0.000 0.159 0.566 VALID

Q7 0.05 0.000 0.159 0.599 VALID

Q8 0.05 0.000 0.159 0.706 VALID

Q9 0.05 0.006 0.159 0.223 VALID

Q10 0.05 0.000 0.159 0.441 VALID

Q11 0.05 0.000 0.159 0.642 VALID

Q12 0.05 0.000 0.159 0.515 VALID

Q13 0.05 0.000 0.159 0.290 VALID

Q14 0.05 0.003 0.159 0.239 VALID

Q15 0.05 0.033 0.159 0.174 VALID

Q16 0.05 0.000 0.159 0.311 VALID

Sumber : Data diolah, 2023

Dari data diatas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan pada


variabel X1 dari tabel tersebut dinyatakan valid, karena semua r hitung
yang dihasilkan > 0,159 atau nilai Sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Jadi,
dapat dikatakan bahwa variabel Gaya Hidup (X1) dalam penelitian ini
valid.

B. Validitas Variabel Label Halal (X2)

Analisa validitas variabel X2 dalam penelitian ini dapat dilihat


pada tabel berikut :

75
Tabel 4.6
Analisa Validitas Variabel X2
Item Sig. (2-
Probabilitas r tabel r hitung Keterangan
Variabel tailed)

Q1 0.05 0.001 0.159 0.266 VALID

Q2 0.05 0.001 0.159 0.261 VALID

Q3 0.05 0.000 0.159 0.383 VALID

Q4 0.05 0.000 0.159 0.333 VALID

Q5 0.05 0.000 0.159 0.657 VALID

Q6 0.05 0.000 0.159 0.568 VALID

Q7 0.05 0.000 0.159 0.571 VALID

Q8 0.05 0.000 0.159 0.627 VALID

Q9 0.05 0.001 0.159 0.270 VALID

Q10 0.05 0.000 0.159 0.460 VALID

Q11 0.05 0.000 0.159 0.646 VALID

Q12 0.05 0.000 0.159 0.500 VALID

Q13 0.05 0.000 0.159 0.374 VALID

Q14 0.05 0.048 0.159 0.162 VALID

Q15 0.05 0.023 0.159 0.186 VALID

Q16 0.05 0.000 0.159 0.303 VALID

Sumber : Data diolah, 2023

Dari data diatas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan pada


variabel X2 dari tabel tersebut dinyatakan valid, karena semua r hitung

76
yang dihasilkan > 0,159 atau nilai Sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Jadi,
dapat dikatakan bahwa Label Halal (X2) dalam penelitian ini valid.

C. Validitas Variabel Label Halal (Y)

Analisa validitas variabel Y dalam penelitian ini dapat dilihat


pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Analisa Validitas Variabel Y

Item Probabilitas Sig. (2- r tabel r hitung Keterangan


Variabel tailed)

Q1 0.05 0.000 0.159 0.284 VALID

Q2 0.05 0.000 0.159 0.285 VALID

Q3 0.05 0.000 0.159 0.374 VALID

Q4 0.05 0.000 0.159 0.340 VALID

Q5 0.05 0.000 0.159 0.630 VALID

Q6 0.05 0.000 0.159 0.574 VALID

Q7 0.05 0.000 0.159 0.590 VALID

Q8 0.05 0.000 0.159 0.640 VALID

Q9 0.05 0.000 0.159 0.294 VALID

Q10 0.05 0.000 0.159 0.481 VALID

Q11 0.05 0.000 0.159 0.607 VALID

Q12 0.05 0.000 0.159 0.454 VALID

Q13 0.05 0.000 0.159 0.363 VALID

Q14 0.05 0.017 0.159 0.195 VALID

77
Q15 0.05 0.009 0.159 0.211 VALID

Q16 0.05 0.000 0.159 0.317 VALID

Sumber : Data diolah, 2023

Dari data diatas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan pada


variabel Y dari tabel tersebut dinyatakan valid, karena semua r hitung yang
dihasilkan > 0,159 atau nilai Sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Jadi, dapat
dikatakan bahwa variable Minat (Y) dalam penelitian ini valid.

4.5.2. Uji Reliabilitas


4.5.2.1. Reliabilitas Gaya Hidup (X1)
Hasil uji reliabilitas pada variabel gaya hidup (X1) dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Uji Reliabilitas Gaya Hidup (X1)

Cronbach’s Alpha Nilai Kritis N of Items

0.672 0.60 16

Sumber : Data diolah, 2023

Dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji reliabilitas,


didapatkan bahwa hasil reliabilitas sebesar 0.672, jumlah tersebut sudah
melebihi 0.60 maka dapat dikatakan bahwa alat ukur dalam kuesioner ini
reliabel. Serta tingkat reliabilitas variabel Gaya Hidup dalam penelitian
ini termasuk dalam kategori tinggi.

4.5.2.2 Reliabilitas Label Halal (X2)

Hasil uji reliabilitas pada variabel label halal (X2) dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut :

78
Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Label Halal (X2)

Cronbach’s Alpha Nilai Kritis N of Items

0.683 0.60 16

Sumber : Data diolah, 2023

Dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji reliabilitas,


didapatkan bahwa hasil reliabilitas sebesar 0.683, jumlah tersebut sudah
melebihi 0.60 maka dapat dikatakan bahwa alat ukur dalam kuesioner ini
reliabel. Serta tingkat reliabilitas variabel Label Halal dalam penelitian
ini termasuk dalam kategori tinggi.

4.5.2.3 Reliabilitas Minat (Y)

Hasil uji reliabilitas pada variabel Minat (Y) dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Minat (Y)

Cronbach’s Alpha Nilai Kritis N of Items

0.690 0.60 16

Sumber : Data diolah, 2023

Dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji reliabilitas,


didapatkan bahwa hasil reliabilitas sebesar 0.690, jumlah tersebut sudah
melebihi 0.60 maka dapat dikatakan bahwa alat ukur dalam kuesioner ini
reliabel. Serta tingkat reliabilitas variabel Minat dalam penelitian ini
termasuk dalam kategori tinggi.

4.5.3. Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini pengujian asumsi klasik dilakukan untuk


mengetahui kondisi data yang ada dengan tujuan agar dapat menentukan
model analisis yang tepat. Uji asumsi klasik merupakan uji pra-syarat

79
yang harus dilakukan sebelum uji hipotesis. Dalam penelitian ini uji
hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda dimana asumsi
yang harus terpenuhi adalah data harus berdistribusi normal serta bebas
dari gangguan multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.

4.5.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam


model regresi variabel bebas, keduanya memiliki distribusi normal
atau tidak. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.
Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan spss versi
26. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai lebih dari 0,05.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.11

Uji Normalitas

Unstandardized
Residual

N 150

Normal Parameters Mean 0.0000000

Std. Deviation 0.947511

Most Extreme Differences Absolute 0.373

Positive 0.355

Negative -0.373

Test Statistic 0.373

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200

Sumber : Data diolah, 2023

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, diperoleh Asymptotic


significance (2-tailed) sebesar 0.200 yang berarti lebih besar dari 0.05,

80
maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai
distribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas.

4.5.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan uji yang dilakukan untuk


menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independen (variabel bebas). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel bebas. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya gangguan multikolinearitas dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor
(VIF) dan Tolerance. Jika nilai VIF menunjukkan angka kurang
dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi terbebas
dari gangguan multikoliniearitas, sehingga jika sebaliknya nilai
VIF menunjukan angka lebih dari 10 dan tolerance kurang dari
0,1 maka model regresi mengalami gangguan multikolinearitas.
Berikut merupakan hasil dari uji multikolienaritas pada penelitian
ini:

Tabel 4.12

Uji Multikolinearitas

Collinearity
Model Keterangan
Tolerance VIF

(Constant)

Gaya Hidup 0.607 1.648 Bebas Multikollinearitas

Label Halal 0.607 1.648 Bebas Multikollinearitas

Sumber : Data diolah, 2023

Dapat dilihat pada tabel diatas menunjukan bahwa seluruh variabel


indipenden yang diteliti telah mempunyai nilai tolerance lebih besar dari
0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga dapat diambil kesimpulan

81
bahwa pada penelitian dengan model regresi ini tidak terjadi gangguan
Multikolinearitas.

4.5.3.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan suatu metode pengujian untuk


membuktikan bahwa residual tidak saling berhubungan. Uji
autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan pada spss versi 26
menggunakan metode uji Durbin-Watson. Telah dibahas
sebelumnya, bahwa uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi
variabel yang ada di dalam model prediksi dengan perubahan
waktu. Selanjutnya, nilai hasil uji autokorelasi dalam penelitian
ini akan dibandingkan dengan nilai Durbin-Watson pada tabel
Durbin-Watson dengan signifikansi (a) 5% (0.05). Data dikatakan
bebas autokorelasi jika nilai Durbin Watson > nilai dU. Dalam
penelitian ini menggunakan 2 variabel independent (k=2) dan
jumlah responden 150 dalam tabel Durbin-Watson menunjukkan
angka dU sebesar 1,764. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 4.13

Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 2.003

Sumber : Data diolah, 2023

Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson diatas diperoleh nilai Durbin-


Watson yang lebih besar dari 1,760 yaitu sebesar 2,003, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa data dalam penelitian ini terbebas dari
gangguan autokorelasi.

82
4.5.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada atau


tidaknya penyimpangan asumsi klasik berupa adanya
ketidaksamaan varian residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Prasayarat yang harus terpenuhi dalam model
regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman untuk
memprediksi atau mendeteksi ada tidaknya gejala
heterokedastisitas tersebut dengan melihat pola gambar
scatterplots hasil dari output spss versi 26. Jika tidak terlihat pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada
penelitian ini tidak terjadi heteroskedasitas, lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar II.3

Gambar tersebut menunjukan bahwa penyebaran titik-titik yang


ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk pola serta
penyebarannya diketahui tersebar diatas dan dibawah titik 0 pada

83
sumbu Y. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi ini tidak
ditemukan gejala heteroskedastisitas.

4.5.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regesi linear berganda merupakan hubungan secara linear


antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :

𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏 𝑿𝟏 + 𝒃𝟐 𝑿𝟐 + 𝒆

Dimana:

Y = Minat Masyarakat Membeli Make-up Oriflame

A = Konstanta

b1, b2 = Koefesien Regresi

X1 = Gaya Hidup

X2 = Label Halal

X3 = Kepercayaan Penggunaan

e = Error

Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat


dilihat pada tabel berikut :

84
Tabel 4.14

Analisis Regresi

Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error

(Constant) 2,265 1,537

Gaya Hidup 0,013 0,033

Label Halal 0,971 0,032

Sumber : Data diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi mengenai pengaruh


gaya hidup dan label halal terhadap minat masyarakat membeli make-up
oriflame pada masyarakat desa Leuwiliang kecamatan Leuwiliang dapat
diuraikan sebagai berikut :

𝒀 = 𝟐, 𝟐𝟔𝟓 + 𝟎, 𝟎𝟏𝟑𝑿𝟏 + 𝟎, 𝟗𝟕𝟏𝑿𝟐 + 𝒆

4.5.4.1. Koefisien Determinasi

Uji determinasi dalam penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat
diperoleh dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi atau R
Square (R2). Hasil uji determinasi dengan menggunakan spss
versi 26 dapat dilihat pada tabel berikut:

85
Tabel 4.15

Uji Determinasi

Model R Squared Adjusted R Square

1 0.909 0.907

Sumber : Data diolah, 2023

Berdasarkan hasil uji determinasi diatas didapatkan nilai R2 sebesar


0,909, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variable Gaya Hidup
(X1) dan Label Halal (X2) mempengaruhi minat masyarakat membeli
make-up oriflame (Y) sebesar 90.9%. Sedangkan, sisanya (9.1%)
dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari penelitian ini.

4.5.4.2. Uji T-Statistik

Analisis pengujian individual atau parsial (Uji t) telah


dijelaskan sebelumnya. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui
bahwa variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengambilan
keputusan dalam uji ini didasarkan pada tingkat signifikansi
sebesar 5% atau 0,05 dan t tabel sebesar 1,976. Hasil uji T dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.16

Uji T

Model T Sig

(Constant) 1,473 0,143

Gaya Hidup 2,384 0,002

Label Halal 30,031 0,000

Sumber : Data diolah, 2023

86
Dari data hasil output sps versi 26 diatas, peneliti dapat memberikan
analisa hasil uji hipotesis sebagai berikut :

1. Pengaruh Gaya Hidup (X1) menghasilkan nilai t hitung sebesar


2,384 > 1,976 dan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa Gaya Hidup (X1) berpengaruh
terhadap minat masyarakat membeli make-up oriflame (Y).

2. Pengaruh Label Halal (X2) menghasilkan nilai t hitung sebesar


30,031 > 1,976 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa Label Halal (X2) berpengaruh
terhadap masyarakat membeli make-up oriflame (Y).

4.5.4.3. Uji F

Uji F atau dikenal sebagai uji simultan atau secara serentak


bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh semua
variabel independen dalam suatu penelitian secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Jika hasilnya signifikan maka model
bisa digunakan untuk prediksi / peramalan dalam penelitian. Uji
F dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi,
jika kurang dari 5% (0,05), maka bisa dikatakan bahwa variabel
independen dalam penelitian ini signifikan. Hasil uji F pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.17

Uji F

Model F Sig.

Regression

Residual 731,210 .000b

Total

Sumber : Data diolah, 2023

87
Dari data hasil output spss versi 26 diatas diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0.000 < 0.050, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Gaya
Hidup (X1), Label Halal (X2) secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat membeli make-up
oriflame (Y).

4.5.5. Pembahasan Hasil Hipotesis

Hipotesis pada umumnya diartikan sebagai jawaban (dugaan)


sementara dari masalah suatu penelitian. Hipotesis hanya disusun pada
jenis penelitian inferensial, yakni jenis penelitian dengan pendekatan
kuantitatif yang bertujuan untuk menguji.

Hipotesis searah pada umumnya disusun sebagai pernyataan yang


menunjukkan arah hubungan atau perbedaan dari dua variabel yang
diteliti; arah mencerminkan hubungan positif atau sebaliknya negatif.
Sebagai misal hipotesis penelitian “Semakin tinggi gaya hidup maka
diikuti semakin tinggi minat membeli make-up Oriflame”; menunjukkan
arah hubungan yang positif.

Adapun dalam buku Hipotesis dan Variabel Penelitian (2021) karya


Ig. Dodiet Aditya Setyawan, dijelaskan bahwa manfaat hipotesis adalah:
Untuk memberi batasan serta memperkecil jangkauan penelitian. Untuk
membantu mengarahkan peneliti pada kondisi fakta serta hubungan antar
fakta.

H1: Gaya Hidup berpengaruh terhadap minat masyarakat membeli


make-up oriflame.

Berdasarkan data yang diolah menggunakan spss versi 26 diatas,


variabel persepsi kemudahan memberikan hasil t hitung sebesar 2,834
>1,976 dan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0.050. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Gaya Hidup berpengaruh terhadap
masyarakat membeli make-up oriflame.

Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa H1 yang


menjelaskan bahwa gaya hidup memberikan pengaruh terhadap minat

88
masyarakat membeli make-up oriflame diterima atau terbukti. Sehingga
apabila gaya hidup masyarakat meningkat maka akan diikuti dengan
peningkatan terhadap minat masyarakat membeli make-up oriflame.

Peneliti menduga adanya pengaruh secara linear antara Gaya Hidup


terdapat minat membeli make-up oriflame mungkin disebabkan karena
responden dalam penelitian dengan meningkatnya gaya hidup mereka
maka akan meningkatnya juga minat mereka untuk membeli make-up
oriflame.

H2: Label Halal berpengaruh terhadap minat masyarakat membeli


make-up oriflame.

Berdasarkan data yang diolah menggunakan spss versi 26 diatas,


variabel persepsi kemudahan memberikan hasil t hitung sebesar 30,031
> 1,976 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0.050. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Label Halal berpengaruh terhadap minat
masyarakat membeli make-up oriflame.

Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa H2 yang


menjelaskan bahwa label halal memberikan pengaruh terhadap minat
masyarakat membeli make-up oriflame diterima atau terbukti. Sehingga
apabila terdapat peningkatan jumlah produk berlabel halal pada produk
oriflame maka akan diikuti dengan peningkatan terhadap minat
masyarakat membeli make-up oriflame.

Peneliti menduga adanya pengaruh secara linear antara Label Halal


terdapat minat masyarakat membeli make-up oriflame mungkin
disebabkan karena tingkat regiliusitas yang semakin tinggi dengan bukti
t hitung sebesar 30,031 mempengaruhi terhadap pembelian produk
oriflame yang berlabel halal.

H3 Gaya hidup dan Label halal berpengaruh terhadap minat


masyarakat membeli make-up oriflame.

Berdasarkan data yang diolah menggunakan spss versi 26 diatas,


variabel persepsi kemudahan memberikan hasil f hitung sebesar 0.000 <

89
0.050, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Gaya Hidup (X1), Label
Halal (X2) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat membeli make-up oriflame (Y).

Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa H3 yang


menjelaskan bahwa gaya hidup dan label halal memberikan pengaruh
terhadap minat masyarakat membeli make-up oriflame diterima atau
terbukti. Sehingga apabila terdapat peningkatan jumlah produk gaya
hidup dan label halal pada produk oriflame maka akan diikuti dengan
peningkatan terhadap minat masyarakat membeli make-up oriflame.

90
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Gaya Hidup berpengaruh terhadap minat masyarakat membeli make-up


oriflame. Hal ini dibuktikan dengan Gaya Hidup memberikan nilai t
hitung sebesar sebesar 2,834. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
gaya hidup berpengaruh terhadap masyarakat membeli make-up
oriflame.

2. Label Halal berpengaruh terhadap minat masyarakat membeli make-up


oriflame. Hal ini dibuktikan dengan Label Halal memberikan nilai t
hitung sebesar sebesar 30,031. Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa label halal berpengaruh terhadap masyarakat membeli make-up
oriflame.

3. Gaya Hidup dan Label Halal berpengaruh secara simultan terhadap minat
masyarakat membeli make-up oriflame. Hal ini dibuktikan dengan Uji F
yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.050. Sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa gaya hidup dan label halal berpengaruh
terhadap masyarakat membeli make-up oriflame secara bersamaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka


penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Oriflame bisa saja membuat produk pengembangan dari produk-produk


yang unggul, sehingga konsumen akan lebih tertarik untuk mencoba

91
karena mereka sudah mengetahui manfaat produk tersebut dari produk
sebelumnya.

2. Bagi Peneliti Lain

Melanjutkan penelitian ini dengan menganalisis faktor-faktor lain atau


hal hal baru lainnya yang mempengaruhi minat masyarakat untuk
membeli serta memilih produk Oriflame dengan acuan penelitian
kuantitatif.

3. Bagi Konsumen atau Masyarakat

Diharapkan dengan adanya pemberitaan atau informasi-informasi negatif


tentang kosmetik atau brand make-up, para pengguna di Desa Leuwiliang
dapat terus mencari informasi sebanyak-banyaknya akan produk yang
sedang atau baru digunakan dan lebih berhati-hati dalam pemilihan dan
penggunaan produk kosmetik yang abal-abal atau yang belum terregister
di BPOM dan belum ada pencantuman labelisasi halal.

92
DAFTAR PUSTAKA

Alamanda, Y. 2018. Pengaruh Harga Diri dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku
Konsumtif. 6(2), 273-279.
Andesa, R. (2018, December 17). Minat Konsumen. Retrieved from Sumber
Referensi Ekonomi dan Bisnis:
http://mutiaralumpur.blogspot.com/search?q=pengertian+minat+konsume
n
Aziz, A. D. 1993. Ensiklopedia Hukum Islam (Vol. 1). Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve.
Crow, L. D., & Crow, A. 1973. An Outline of Psicology (Terjemahan Z.Kazijan).
Surabaya : PT Bina Ilmu.
Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Durianto, D. 2003. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merk. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Engel, R. D., & W, P. 2003. Consumen Behavior (6 ed.). Jakarta: Binapura Aksara.
Febrian, F. 2010. The Power of Selling. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Girinda, A. 2005. Pengukir Sejarah Sertifikasi Halal. Jakarta: LPPOM MUI.
Indonesia, M. U. (2017, October 2). Pemeriksaan Kehalalan Produk. Retrieved
from Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia: www.halalmui.org
Khoeron, M. (2022, Maret 15). Sinergi BPJPH, LPH dan MUI dalam Sertifikasi
Halal. Retrieved from Kementrian Agama Republik Indonesia:
https://www.kemenag.go.id/pers-rilis/bagaimana-sinergi-bpjph-lph-dan-
mui-dalam-sertifikasi-halal-ini-penjelasan-kemenag-t5j3dq
Kotler, & Armstrong, G. 1999. Dasar-dasar Pemasaran (2 ed.). Jakarta:
Perhalindo.
Kotler, & Keller. 2012. Manajemen Pemasaran (12 ed.). Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, & Amstrong, G. 2015. Dasar-dasar Pemasaran (1 ed.). Jakarta.
Kotler, Philip, & Armstrong, G. 2012. Prinsip-Prinsip. Jakarta: Erlangga.
Laksana, F. 2010. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

93
Mowen, M., & Kent, M. 1998. Analisis Perilaku Konsumen dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi. Jakarta: Rieneka Chipta.
Ngurah, A. A., Negara, D. E., Arifin, Z., & Nuralam, I. P. 2018. Pengaruh Kualitas
Produk Dan Brand Image Terhadap Minat Beli (Survei Pada Pembeli Di
Gerai Starbucks Di Kota Surabaya). Administrasi Bisnis, 61(2), 205.
Nugrahani, P. 2003. Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja
Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
Nuriyawan. 2018. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang
Konsumen Produk Teh Poci PT. Poci Kreasi Mandiri Sukabumi.
P, M. I. 2019. Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh Gaya Hidup Terhadap
Minat Beli Smartphone Iphone Di kota Denpasar. Manajemen Unud, 1487-
1514.
Plummer, R. 1983. Life Span Development Psychology: Personality and
Socialization . New York: Academic Press.
Poerwadarminto. 2004. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Reber, A. 1988. The Penguin Dictionary of Psychology. Ringwood Victoria:
Penguin Books Australia Ltd.
Rizki, B. 2011. Analisis Pengaruh Iklan Flexi Terhadap Minat Beli Konsumen
(Studi Pada Masyarakat Kec. Tampan Pekanbaru). 36-37.
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Simamori, H. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Salemba
Empat.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Stanton, W. J. 2002. Fundamentals of Marketing (10th ed.). Singapore: Graw Hill
International.
Sugihartono, Fathiyah, K. N., Setiawati, F. A., Harahap, F., & Nurhayati, S. R.
2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugono, D. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Suryabrata, S. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

94
Suwarno, W. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Swastha, & Basu. 2000. Pengantar Ilmu Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Swastha, Basu, & Irawan. 2001. Manajemen Penjualan (3rd ed.). Yogyakarta:
BPFE.
Syah, M. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syakr, A. H. 2016. Petunjuk Makanan Secara Islami. Bandung: Nuansa.
Tjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Trecia, M. D. 2020. Pengaruh Persepsi Konsumen, Gaya Hidup dan Kepercayaan
Terhadap Penggunaan Aplikasi Pembayaran Digital. Transaksi, 42-43.
Yuswohady, Madyani, D., Herdiansyah, I. A., & Alim, I. 2014. Marketing to The
Middle Class Muslim. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Zulham. 2013. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

95
LAMPIRAN

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Pada angket ini terdapat 48 pernyataan yang berkaitan dengan Gaya hidup
dan label halal terhadap minat masyarakat membeli make-up Oriflame.

Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat
anda. Anda hanya dapat memilih salah satu jawaban untuk satu pernyataan. Tidak
boleh ada nomor yang tidak terjawab. Keterangan pilihan jawaban adalah sebagai
berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

96
VARIABEL GAYA HIDUP (X1)

No Pernyataan Tanggapan Responden

SS S TS STS
1. Sebagai masyarakat, Saya
memiliki kegiatan terhadap
gaya hidup.
2. Saya memakai produk sesuai
gaya hidup.
3. Sebagai masyarakat, Saya
memiliki kegiatan untuk
membeli produk.
4. Saya melakukan pemilihan
brand atau produk sesuai trend
yang ada.
5. Saya melakukan pembelian
sesuai dengan minat.
6. Sebagai masyarakat, Saya
memiliki minat terhadap
pembelian produk.
7. Sebagai konsumen, Saya
memiliki ketertarikan pada
produk.
8. Saya minat untuk membeli
produk sesuai dengan
fungsinya.
9. Produk yang saya pakai sesuai
dengan harga jual.

97
10. Produk yang saya pakai
membantu untuk menyehatkan
kulit.
11. Saya memilih produk karena
mengandung bahan alami.
12. Menurut saya produk dari
Oriflame lengkap
13. Sebagai masyarakat, Saya
berkeinginan memilih produk.
14. Saya akan tetap menggunakan
produk Oriflame yang saya
pakai.
15. Saya tetap memilih produk
sebagai keinginan.
16. Saya memiliki produk agar
tampil beda dari yang lainnya.

98
VARIABEL LABEL HALAL (X2)

No Pernyataan Tanggapan Responden

SS S TS STS

1. Saya memilih produk karena


terdapat labelisasi halal.

2. Menurut saya, label halal sangat


berpengaruh untuk masyarakat
yang mayoritas muslim.

3. Saya yakin produk aman karena


sudah lulus uji BPOM.

4. Menurut saya, labelisasi halal


sudah memberikan kepastian
hukum pada produk

5. Sebagai masyarakat, Saya rasa


sangat mudah untuk melakukan
order atau pemesanan
dikarenakan di era sekarang
sudah memakai digital.

6. Menurut saya, lokasi yang


ditempati sangat mudah dicari
dan diakses.

7. Menurut saya, lokasi untuk


melakukan pembelian sangat
strategis dan fleksibel.

99
8. Saya rasa pemasaran pada
produk secara offline ataupun
online mudah untuk diakses.

9. Saya yakin kepastian produk


aman untuk digunakan.

10. Sebagai konsumen, Saya


menyesuaikan harga dan kualitas
pada produk.

11. Saya yakin adanya label halal


pada semua produk Oriflame.

12. Saya yakin produk aman


digunakan untuk ibu menyusui.

13. Saya yakin bahwa perusahaan


memberikan keamanan jaminan
pada konsumen.

14. Saya yakin pada kualitas produk


yang digunakan.

15. Saya memilih produk karena


saya yakin memberikan
perlindungan terhadap produk
yang dibeli.

16. Saya memilih produk karena


telah melakukan system sortir.

100
VARIABEL MINAT MEMBELI (Y)

No Pernyataan Tanggapan Responden

SS S TS STS

1. Saya cenderung untuk membeli


ulang atau membeli lagi produk
yang sama.

2. Saya tertarik terhadap produk


yang dibeli secara terus
menerus.

3. Menurut saya, produk


digunakan sudah cocok dikulit.

4. Sebagai konsumen, Saya tidak


meragukan kualitas produk
Oriflame.

5. Saya cenderung mereferensikan


produk keorang lain.

6. Saya cenderung
mempromosikan produk kepada
teman-teman.

7. Saya rasa produk sudah


menjanjikan sehingga berani
untuk mereferensikan atau
mempromosikan.

8. Saya membeli produk dengan


harga diskon dan
menawarkannya kepada teman.

101
9. Saya hanya memilih satu produk
diantara yang lainnya.

10. Saya kurang tertarik dengan


produk yang lainnya.

11. Saya memiliki tujuan untuk


memilih produk.

12. Saya hanya suka terhadap satu


jenis produk saja.

13. Saya cenderung menggali


informasi tentang produk
Oriflame yang digunakan.

14. Saya cenderung membeli


dengan melihat dampak positif
pada produk.

15. Saya memiliki daya tarik yang


besar untuk membeli produk.

16. Saya memastikan bahwa produk


sudah legal untuk dipakai agar
terjamin keamanannya.

102
LAMPIRAN II

DATA KUESIONER VARIABEL GAYA HIDUP (X1)

No. ITEM
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
6 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
7 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
8 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
9 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
11 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
12 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
14 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
15 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
16 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
18 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
19 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
20 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
21 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
22 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
23 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
24 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

103
26 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
27 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
29 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
30 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
32 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
34 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
35 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
36 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
37 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
38 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
39 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
40 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
41 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
43 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
44 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
45 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
47 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
48 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
49 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
50 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
51 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
52 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
54 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
55 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4

104
57 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
58 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
59 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
60 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
61 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
62 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
63 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
64 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
65 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
66 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
67 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
68 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
69 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
70 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
71 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
72 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
73 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
74 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
75 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
76 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
77 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
78 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
79 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
80 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
81 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
82 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
83 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
84 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
85 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
86 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

105
88 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
89 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4
90 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
91 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
92 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
93 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
94 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
95 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
97 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
98 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
99 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
100 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
101 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
102 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
103 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
104 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
105 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
106 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
107 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
108 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
109 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
110 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
112 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
113 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
114 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
115 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
116 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
117 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
118 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
119 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

106
120 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
121 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
122 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
123 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
124 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
125 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
126 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
127 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
128 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
129 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
130 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
131 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
132 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
133 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
134 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
135 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
136 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
137 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
138 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
139 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
140 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
141 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
142 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
143 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
144 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
145 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
146 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
147 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
148 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
149 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
150 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

107
LAMPIRAN III

DATA KUESIONER VARIABEL LABEL HALAL (X2)

No. ITEM
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4
2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
6 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
7 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
8 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
9 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
11 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
12 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
14 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
15 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
16 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
17 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
18 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
19 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
20 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
21 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
22 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
23 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
24 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
26 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3

108
27 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
29 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
30 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
32 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
34 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
35 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
36 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
37 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
38 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
39 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
40 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
41 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
43 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
44 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
45 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
47 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
48 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
49 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
50 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
51 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
52 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
54 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
55 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
57 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

109
58 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
59 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
60 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
61 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
62 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
63 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
64 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
65 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
66 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
67 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
68 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
69 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
70 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
71 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
72 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
73 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
74 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
75 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
76 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
77 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
78 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
79 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
80 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
81 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
82 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
83 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
84 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
85 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
86 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
88 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3

110
89 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4
90 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
91 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
92 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
93 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
94 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
95 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
97 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
98 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
99 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
100 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
101 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
102 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
103 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
104 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
105 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
106 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
107 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
108 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
109 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
111 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3
112 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
113 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
114 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
115 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
116 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
117 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
118 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
119 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

111
120 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
121 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
122 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
123 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
124 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
125 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
126 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
127 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
128 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
129 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
130 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
131 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
132 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
133 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
134 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
135 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
136 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
137 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
138 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
139 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
140 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
141 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
142 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
143 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
144 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
145 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
146 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
147 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
148 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
149 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
150 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

112
LAMPIRAN IV

DATA KUESIONER VARIABEL MINAT MEMBELI (Y)

No. ITEM
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4
5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
6 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
7 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
8 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
9 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
11 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
12 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
14 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
15 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
16 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
17 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
18 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
19 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
20 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
21 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
22 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
23 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
24 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
26 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3

113
27 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
29 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
30 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
32 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
33 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
34 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
35 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
36 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
37 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
38 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
39 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
40 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
41 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
43 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
44 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
45 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
47 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
48 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
49 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
50 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
51 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
52 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
54 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
55 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
57 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

114
58 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
59 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
60 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
61 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
62 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
63 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
64 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
65 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
66 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
67 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
68 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
69 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
70 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
71 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
72 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
73 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
74 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
75 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
76 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
77 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
78 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
79 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
80 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
81 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
82 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
83 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
84 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
85 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
86 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
88 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3

115
89 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4
90 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
91 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
92 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
93 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
94 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
95 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
97 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
98 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
99 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
100 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
101 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
102 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
103 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
104 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
105 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
106 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
107 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
108 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
109 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
111 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3
112 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
113 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
114 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
115 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
116 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
117 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
118 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
119 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

116
120 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
121 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
122 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
123 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
124 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
125 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
126 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
127 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
128 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
129 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
130 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
131 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
132 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
133 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
134 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
135 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
136 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
137 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
138 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
139 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
140 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
141 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
142 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
143 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
144 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
145 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
146 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
147 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
148 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
149 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
150 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3

117
LAMPIRAN V

HASIL UJI RELIABILITAS

Uji Reliabilitas X1

Uji Reliabilitas X2

Uji Reliabilitas Y

118
LAMPIRAN VI

UJI KOLMOGOROV SMIRNOV, UJI MULTIKOLINEARITAS, UJI DURBIN


WATSON

Uji Kolmogorov Smirnov

Uji Multikolinearitas

Uji Durbin Watson

119
LAMPIRAN VII

UJI REGRESI (UJI T), UJI KOEFISIEN DETERMINASI, DAN UJI REGRESI
(UJI F)

Uji Regresi (Uji T)

Uji Koefisien Determinasi

Uji Regresi (Uji F)

120
LAMPIRAN VIII

BUKTI SERTIFIKAT KEHALALAN PRODUK ORIFLAME

121
LAMPIRAN IX

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Anna Karunia dilahirkan di Bogor pada bulan


Juli tahun 2001, yang merupakan anak ke 2 (Dua)
dari 2 (Dua) bersaudara, dari pasangan Ayah yang
Bernama Muhamad Nur dan Ibu yang Bernama
Sukaesih. Penulis menyelesaikan Pendidikan dasar
di SD Negeri 02 Leuwiliang Bogor pada tahun 2013,
lalu melanjutkan Pendidikan ke SMP Negeri 01
Leuwiliang Bogor dan lulus pada tahun 2016,
kemudian melanjutkan ke sekolah SMK Kesehatan
Prof. Dr. Moestopo Bogor mengambil jurusan
Analisis Kesehatan dan lulus pada tahun 2019.
Penulis juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Jaipong atau Tarian Tradisional dan Modern Dance
di sekolah yaitu :

1. Di SMP Negeri 01 Leuwiliang Bogor Sebagai


Anggota Tim Tari Jaipong pada tahun 2015-
2016.
2. Di SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo Bogor
Sebagai Tim Inti Jaipong pada tahun 2018-2019.

Penulis pernah mengikuti lomba Jaipong antar sekolah yang berdomisili


Bogor Jawa Barat pada tahun 2018 dan mendapatkan juara 2 (Dua), selain menjadi
juara Penulis dijuluki sebagai Tim Jaipong terkompak dan Terapih pada saat
pengumuman lomba tersebut, lomba tersebut bertempatkan di Gedung Gor
Padjajaran Bogor dengan tarian yang digunakan adalah Tarian Tradisional Tablo.

122
LAMPIRAN X

BUKTI BIMBINGAN SKRIPSI

123
124

Anda mungkin juga menyukai