Anda di halaman 1dari 18

HEROIN PAT AGAMA ISLAM 9 2

(Salsabila 9G X Tiara 9B)

41, 42, 43.) Al Quran dan Hadist yang terkait tentang Beriman kepada qadha dan qadar !
1, 2, 3, 5 ,6, 7.) Pemahaman dan pengertian qadha dan qadar !

 Secara bahasa, qada memiliki beberapa pengertian, yaitu: hukum, keputusan,


ketetapan, kehendak.
 Secara istilah, qada adalah ketetapan Allah terhadap segala sesuatu sejak zaman azali.
Zaman azali ialah zaman ketika segala sesuatu belum tercipta.
 Qadar secara bahasa artinya kepastian, ukuran, kekuasaan, perwujudan kehendak.
 Secara istilah Qadar ialah perwujudan kehendak Allah Swt. terhadap semua makhluk-
Nya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
Antara qada dan qadar terdapat hubungan erat dan merupakan satu kesatuan. Qada
merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah Swt. sedangkan qadar merupakan
perwujudan dari kehendak Allah Swt. Qada dan qadar biasa dikenal dengan istilah takdir.
Beriman kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Iman kepada qada dan
qadar dalam ungkapan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan iman kepada takdir. Iman
kepada takdir berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya
sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan kehendak dan
ketentuan Allah Swt.

8,9,10,11,12,13.) Pembagian taqdir !


1. Takdir Muallaq
Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq yaitu
ketentuan Allah Swt. yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau
ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil akhirnya akan ditentukan oleh
Allah Swt. Berikut ini adalah contoh-contoh takdir mullaq :
 Kepandaian
Seseorang yang ingin pandai maka harus berusaha meraihnya. Usaha-usaha tersebut
antara lain dengan cara rajin belajar dan disiplin membagi waktu
 Kesehatan
Seseorang yang ingin sehat harus berusaha dengan cara berolahraga teratur, menjaga
kebersihan, menjaga gizi dan pola makan. Jika melakukan usaha-usaha tersebut, tubuh
akan sehat
 Kemakmuran
Kemakmuran bisa diraih dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah, rajin
menabung, dan hemat.Agar seseorang menjadi pandai, sehat, dan hidupmakmur maka
harus berusaha meraihnya, bukannya pasrah menunggu nasib. Tidak mungkin seseorang
menjadi pandai kalau malas belajar, tidak mungkin seseorang menjadi sehat kalau tidak
pernah olah raga, dan tidak mungkin seseorang menjadi kaya kalau malas bekerja. Jadi
meskipun Allah Swt. telah menentukan segalanya, manusia tetap harus berusaha
mengubah nasibnya.

2. Takdir Mubram
Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti.
Jadi, takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah Swt. yang pasti berlaku dan
manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya.
Contoh takdir mubram di antaranya jenis kelamin manusia, ajal, panjang/pendek usia,
api memiliki sifat panas, bumi berbentuk bulat, gaya gravitasi, kejadian kiamat dan
sebagainya.

20, 21, 46.) Al Quran dan hadist yang terkait tentang tata karma , santun dan malu !
Artinya: h Wahai anak cucu Adam!
Artinya: Dari Abu Huroirah dari Nab i saw., befiau bem J b da : "Iman adalah
Sesunggufmya Kami telah
pokoknya, caba ngnya ada tujuh puluh lebih, dan mafu termasuk
menyediakan pakaion
cabangnya iman." (H.R. Muslim)
untuk menutupi auratmu
dan untuk perhiaso.n ba gi
mu. Tetapi pakaian takwa,
itulah yang lebih baik.
Demikianlah sebag ian
tanda-tanda kekuasaan
Aflah, mudah -m udahan
mereka ingat (Q.5. af
A'raf17:26)
"oan (ingatlah), ket ika Kami me nga m bil ja nji dari Bani ls ra il : ' '.Ja nga nla h kamu me nye
m ba h
se lain Allah , dan berbuat ba l klah kepada l!;edua orang tua, ke rabat., analk-anak yat im , dan o ra n g
orang mis ki n, serta be rt ut ur la h kata la h yang baik kepada ma nus,ia la ksa na knla h shalat dan
tuna ika nla h za ka t ll. Ke mu dia n kamu be rpa ling (me ngi ngka r i ), kec Lia li se b ag ia n ked l da
ripa da ka m u, dan kamu (mas ih me njad i ) se lalu pembangkang." (Q,S. AI-Baqarah/2 : 83)

H. R.M uslim
.i
ur.J1'.> .l
'.'

IY-3"
: • -
. tu1 1· · J- i1 D._·;•.,.;Ji · · · ·-· ,- · t ·.J·= ·JA' 1 :.-
F- - 4
L · .J

r» _A.'i I' _iillj ½ c_i\S ,j ,' .. ! ; aj! j1 l_jp. A, \J· ;.Jlj :Jl4
( 1J _, 1 iJ:e, i-M )4-- I r.5.JIJ, 2,its c.,:.._; _)
Da ri Abu Hurarrah r.a. , da ri Ras u lu lla h sa w., l;le l.ia u bersabda: "Barang sia pa be r1ma n ke pada Afla h
dan lhari Akhir, he nda kla h ia berkata baik atau dia m. Barang siapa beriman kepa da Alla h da n ha ri Ak
hir, he ndak la h i a me ng ho rmat i teta ngga nya. Da n barang sia pa beri man ke pada Alla h d a n ha ri
Akhir, he ndak la h i:a me mulia ka n tam u nya '' (H.R. Mus li m )

H.R Ahmad

Da ri Ubadah Bin Sham it r.a. , dari Ras LIILI [lah 5aw. , be rsa bda : " Be rika n ja mina n bag iku e n am
perkara, maka akLI akan me m be ri jam inan bagimu sLirga; ya it LI j Lij ur la h b i la kam u b.erkata-kata ,
te pat ila h bila kamu be rja nji, tunaikanlah amanah ke pada yang berha k:ji ka kam u di be ri amana h,
Jaga lah kema l ua nm4, . tu rid ukkan la h pa m:fa nganm u dan ta h an lah ta n,ga nm LI (s e hingga t ida k
· enyakit·i ocang): ' (H.tLAhmad)
14 ,15 ,16 ,17 ,18 , 19 47.) Pemahaman dan pembagian sifat santun dan malu !
1. Tata Krama
Tata krama merupakan norma-norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan
dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan
pergaulan antarmanusia setempat. Norma-norma dalam pergaulan ini menjadi penting
untuk dipahami agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis di dalam lingkungan
pergaulan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering disebut kata etika. Etika memiliki makna yang sama
dengan tata krama. Etika artinya norma-norma, nilainilai moral, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat
kebiasan manusia dalam pergaulan antar sesama. Pergaulan hidup di masyarakat harus
berdasarkan etika dan tata krama yang berlaku.
 Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan
 Tata Krama Berkomunikasi di Media Sosial
 Tata Krama dalam Bersikap
 Tata Krama dalam Berpakaian
Fungsi berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan untuk memperindah jasmani
manusia. Aurat merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari
pandangan orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah antara pusat dan lutut, aurat
perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Manfaat Tata karma :
 Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang
lain.
 Menjalin hubungan baik dengan orang lain.
 Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi.
 Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu
lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar atau
bekerja.
 Dapat meningkatkan karir seseorang
2. Santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan
seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut,
tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan
bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam
perbuatan.
Melalui ayat 83 surat al baqarah, Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk bertutur
kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/ Ibu Guru, dan orang
tua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka
akan membuat harga diri kita meningkat. Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada
orang lain, sesungguhnya perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
Sebaliknya, ketika kita bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu
akan kembali kepada diri sendiri.
Banyak peristiwa perkelahian di• picu oleh perkataan kotor dan saling menghina. Jika
ada orangmengejek dan menghina kita, sebaiknya kita menahan diri. Kita sikapi dengan
bijaksana, sabar dan penuh kehati-hatian. Jika kita terpancing oleh amarah, kita akan
rugi. Hidup menjadi tidak nyaman, khawatir dan gelisah akan menghampiri kita.
Manfaat sikap santun :
 Mudah diterima oleh orang lain
Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah
diterima oleh orang lain
 Menunjang kesuksesan
Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya.
Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul
dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan menambah
kesuksesannya
 Dicintai Allah Swt. dan Rasul-Nya
Allah Swt. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw.
juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang
luar biasa.
3. Malu
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu
terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun
demikian, untuk menumbuhkan rasa malu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan.
Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk
melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan.
Hadis riwayat muslim menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman.
Seseorang malu untuk mencuri jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang
wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu
berkurang dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai
menipis.
Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari
perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk
melakukan kebaikan. Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, seseorang akan
hidup dalam kebaikan. Ia akan memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan menolak
kemaksiatan.
Seorang pria dan wanita akan berpakaian menutup aurat karena menjaga harga diri dan
kehormatannya. Mereka semua terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat karena
adanya rasa malu dalam diri mereka. Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki
rasa malu, ia akan hidup dalam keburukan. Begitu hilang rasa malunya, hilang pula
kepribadiannya sebagai seorang muslim. Ia akan terbiasa berbuat dosa, baik sembunyi-
sembunyi maupun terang-terangan.
Malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah Swt. Rasa malu akan
muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah Swt. Itu Maha kuasa atas
segala sesuatu. Manfaat mempunyai sikap malu :
 Mencegah dari perbuatan tercela
Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari
perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Swt
 Mendorong berbuat kebaikan
Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan.
Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di
akhirat kelak
 Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt
Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah
Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya
27 ,44 , 45.) Al Quran dan Hadist terkait dengan syariat penyembelihan !

Artinya: “Diriwayatkan dari Anas r.a. katanya: Nabi saw. telah mengorbankan dua ekor kibas
berwarna putih agak kehitam-hitaman dan bertanduk. Baginda menyembelih keduanya dengan
tangan baginda sendiri sambil menyebut nama Allah, bertakbir,dan meletakkan kaki baginda di
atas belikat keduanya”. (H.R.Bukhari dan Muslim)

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang
disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk,dan
yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih . . .” (Q.S. al-Māidah/5:3)
+ Surat dan hadis di ppt pak ali

22, 23, 24 ,25 ,26 ,28) Pemahaman dan tata penyembelihan hewan !
a) Ketentuan orang yang menyembelih
Ketentuan yang harus dipenuhi seorang penyembelih adalah sebagai berikut :
 Penyembelih beragama Islam
Penyembelihan yang dilakukan oleh orang yang kafir (ingkar kepada Allah Swt.),
orang yang musyrik (menyekutukan Allah Swt.), maupun orang yang murtad (keluar
dari agama Islam) hukumnya tidak sah
 Menyembelih dengan sengaja
Seorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja menyembelih
 Penyembelih baligh dan berakal
Tidak sah sembelihan orang yang belum baligh dan orang yang akalnya tidak waras,
misalnya gila
 Penyembelih membaca basmalah
Selain membaca basmalah, penyembelih juga disunahkan membaca salawat dan
takbir tiga kali.

b) Ketentuan hewan yang akan disembelih


Ketentuan hewan yang akan disembelih adalah sebagai berikut :
 Hewan dalam keadaan masih hidup
Tidak sah hukumnya menyembelih hewan yang sudah mati. Adapun hewan
yang sakit, tercekik, terpukul, terjatuh, ditanduk oleh binatang lain atau yang
diserang binatang buas apabila kita mendapatkannya hampir mati (masih
hidup), lalu kita sempat menyembelihnya sebelum matinya, maka hewan itu
boleh dimakan.
 Hewan tersebut termasuk hewan yang halal
Hewan yang haram dikonsumsi seperti katak, babi, anjing, dan sebagainya tidak sah
disembelih. Hewan yang diperoleh melalui cara haram juga tidak sah disembelih.
c) Ketentuan alat penyembelih
Alat yang digunakan untuk menyembelih hendaknya memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
 Alat yang digunakan tajam dan dapat melukai
Ketajaman alat dimaksudkan agar proses penyembelihan berlangsung cepat
sehingga hewan tersebut segera mati.
 Alat tersebut tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi
Berdasarkan hadits Rasulullah saw riwayat Bukhari-Muslim kita tidak diperbolehkan
menyembelih menggunakan alat yang terbuat dari kuku, gigi, dan tulang.
 Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi, baja, bambu, atau apa saja yang bisa
tajam.

d) Ketentuan Menyembelih
Supaya proses penyembelihan menjadi sah, harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
 Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran
makanan, pernapasan, dan dua urat lehernya
 Pada waktu menyembelih hewan, orang yang menyembelih harus
memastikan bahwa ia sudah memotong, memutuskan bagian-bagian berikut.
a) tenggorokan (saluran pernapasan)
b) saluran makanan
c) dua urat leher yang ada di sekitar tenggorokan.
Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka penyembelihan menjadi sah

e) Tata Cara Penyembelihan Secara Tradisional


 Menyiapkan lubang penampung darah
 Hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat, lambung kiri di bawah
 Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah
 Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang sudah disiapkan
 Berniat menyembelih
 Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir
 Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan. Sembelihlah sampai
terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat lehernya

f) Tata Cara Penyembelihan secara Mekanik


Penyembelihan mekanik dilakukan agar penyembelihan bisa lebih cepat. Penyembelihan
seperti ini biasanya dilakukan di tempat khusus penyembelihan hewan. Adapun tata
cara penyembelihan secara mekanik, sebagai berikut.
 Pastikan mesin pemotong hewan sudah menyala
 Siapkan hewan yang akan disembelih
 Penyembelih berniat untuk menyembelih
 Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali
 Masukkan hewan ke dalam mesin pemotong

g) Hal-hal yang disunahkan dalam penyembelihan


 Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk me• ngurangi rasa sakit
pada hewan
 Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat
 Membaca basmalah (menyebut Asma Allah Swt)
 Menyembelih di pangkal leher

h) Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan,


 Menyembelih dengan alat yang kurang tajam
 Menyembelih dari arah belakang leher
 Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya
 Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-benar mati
+ Baca ppt pak ali
29.) Hukum bacaan mad Qs Al-Maidah ayat 3 !
1. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2
harakat.
3. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah. Dibaca panjang 2
harakat
7. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
8. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
9. Mad lin alasannya huruf ya sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
11. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Panjang 2 harakat.
15. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
16. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
19. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tha berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
20. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
22. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
24. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
25. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
29. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
31. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
32. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
35. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang
2 harakat.
37. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
38. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
40. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
42. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
43. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
45. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah.
Dibaca panjang 6 harakat karena posisinya jatuh sebelum huruf yang diwaqaf.
46. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
48. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
51. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang
2 harakat.
53. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
54. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dhad berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
56. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
57. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
58. Mad 'iwadh karena nun berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
59. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
61. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
62. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf jim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
67. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
69. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

30 ,31 ,32 ,34 ,35 ,36 ,37 ,38 ,39.) Pemahaman , pengertian dan hukum Aqiqah dan qurban !
a.) Akikah
 Akikah secara bahasa artinya memutus atau melubangi.
 Secara syariat, makna akikah adalah menyembelih kambing/domba sebagai tanda
syukur kepada Allah atas lahirnya anak, baik laki-laki atau perempuan.
 Aqiqah ialah pengorbanan hewan pada syariat islam seperti jenis ucapan rasa syukur
kepada Allah SWT. atas jabang bayi yang telah lahir di dunia dengan ketentuan spesifik
berdasarkan syariat ajaran islam.
 Akikah biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Pada hari itu
pula, seorang bayi dicukur rambutnya dan diberi nama yang baik.
 Hukum akikah adalah sunah muakad. Sunah muakad artinya sunah yang sangat
dianjurkan.
 Akikah berbeda dengan penyembelihan pada umumnya. Jika penyembelihan biasa
tujuannya hanya untuk dikonsumsi (dimakan), akikah mempunyai tujuan yang khusus,
yaitu sebagi wujud syukur kepada Allah Swt. atas kelahiran seorang anak.
 Ketentuan Hewan yang digunakan untuk akikah adalah kambing/domba.
 Hewan untuk anak laki-laki sebanyak 2 ekor kambing/domba dan untuk anak
perempuan satu ekor kambing/ domba.
 Adapun syarat kambing/domba akikah, yaitu sebagai berikut :
 Kambing/domba itu harus dalam keadaan sehat, tidak kurus, dan tidak cacat
 Kambing/domba itu sudah berumur satu tahun lebih (sudah pernah berganti gigi).
 Ketentuan pembagian daging akikah dalam hal ini, daging akikah diberikan dalam
kondisi yang sudah dimasak. Orang tua anak boleh memakannya, menghadiahkan
sebagian daging• nya kepada sahabat-sahabatnya, dan menyedekahkan sebagian
lagi kepada kaum muslimin. Boleh juga mengundang kerabat dan tetangga untuk
menyantapnya, serta boleh juga disedekahkan semuanya.

b.) Kurban
 Dalam istilah ilmu fikih, hewan kurban biasa disebut al-udhiyah yang bentuk jamaknya
al-adahi.
 Secara bahasa, kurban berasal dari kata “qarraba” yang berarti dekat.
 Secara syariat, kurban artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan
hewan tertentu atas dasar perintah Allah Swt. dan petunjuk Rasulullah saw. dengan
harapan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
 Penyembelihan hewan/kurban adalah tindakan mengalirkan darah dengan cara
memotong seekor hewan yang halal dimakan, dengan cara-cara tertentu sesuai syari’ah
Islam
 Penyembelihan dilakukan dengan cara dan ketentuan tertentu sesuai syariat. Hewan
yang sudah disembelih akan menjadi baik dan suci serta halal untuk dimakan.
 Pelaksanaan kurban hukumnya sunah muakad, artinya sangat dianjurkan. Bagi yang
mampu, dianjurkan untuk melaksanakan kurban. Akan tetapi, apabila dia tidak
melaksanakannya, hukumnya makruh.
 Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi, kerbau,
kambing atau biri-biri. Adapun ketentuan hewanhewan tersebut adalah, sebagai
berikut
:
 Unta yang sudah berumur 5 tahun
 Sapi/kerbau yang sudah berumur 2 tahun
 Kambing yang sudah berumur 2 tahun
 Domba/biri-biri yang sudah berumur 1 tahun atau telah berganti gigi.
 Menurut para ulama, tidak sah kecuali dengan jenis hewan-hewan tersebut di atas. Di
samping memenuhi ketentuan umur, binatang binatang itu harus sehat dan organ
tubuhnya lengkap, tanduknya tidak patah, tidak buta matanya, tidak pincang, tidak sakit
atau cacat, dan tidak kurus kering.
 Ketentuan yang lain untuk jenis binatang unta, sapi, dan kerbau boleh untuk kurban
sejumlah tujuh orang. Kambing dan domba hanya untuk kurbannya satu orang.
 Waktu penyembelihan kurban adalah setelah salat Idul Adha (tanggal 10 bulan
Dzulhijjah) dan tiga hari tasyrik (11,12, dan13 bulan Dzulhijjah). Penyembelihan boleh
dilakukan pada siang hari atau sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari
terbenam pada tanggal 13 bulan Dzulhijjah). Tidak ada perbedaan waktu siang
ataupun malam. Baik siang maupun malam, penyembelihan kurban sama-sama
dibolehkan.
 Tempat yang disunahkan untuk menyembelih adalah tanah lapangan. Tujuannya adalah
dalam rangka memberitahukan kepada kaum muslimin bahwa kurban sudah boleh
dilakukan dan untuk mengajari kaum muslimin tata cara kurban yang benar.
 Orang yang berkurban (sahibul Kurban) disunahkan untuk menyembelih
hewan kurbannya sendiri, namun boleh diwakilkan kepada orang lain.
 Daging kurban dibagi kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah, belum
dimasak. Apabila orang yang berkurban (sahibul kurban) menghendaki, dia boleh
mengambil daging kurban itu maksimal sepertiganya.

33 ,40 ,48 ,49 ,50.) Al quran yang terkait dengan syariat aqiqah dan qurban !
" Dan unta·unta itu Kami j adikan unt u mu bagian darl syi'ar agama Allah1 kamu banyakm emperoleh
kebaikan pa da nya, maka se butlah olehmu nama Allah (ke tika ka mu me nyembelihnya) dalam keadaa n
be rdiri (da n kaki-kaki telah terikat). Kem udi a n apabila telah re bah (mati), maka makanla h se bagiannya da n
beri makan orang yang merasa cukup d engan apa yang ada padanya (yang tidak meminta- minta) dan orang
yang m eminta. Oemikianlah Kami tundukkan {untua·u nta itu) untukmu, agar kamu bersyuku4r" ( ..i\J- Hajj /22
: 36)

Anda mungkin juga menyukai